Dalam kunjungannya ke Stasiun Dukuh Atas pada Kamis (29/11/2018), Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengutarakan keinginannya untuk menjadikan kawasan di sekitar stasiun menjadi daerah Transit Oriented Development (TOD). Maksudnya adalah para penumpang dapat menggunakan multi moda cukup dengan berjalan kaki saja, tidak perlu berpindah jauh untuk berganti moda transportasi. Hingga saat ini, stasiun tersebut memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dengan Stasiun BNI City (kereta bandara).
Baca Juga: Eksklusif! Inilah Penampakan Bagian Dalam Stasiun MRT Dukuh Atas
Dengan impiannya tersebut, sudah barang tentu moda MRT Jakarta harus terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lain di sekitaran Stasiun Dukuh Atas. Tidak hanya di Dukuh Atas saja, tercatat ada lima stasiun MRT yang terintegrasi dengan TransJakarta – bagian dari kerja sama yang terjalin di antara dua perusahaan tersebut.
“Akan ada 5 stasiun MRT Jakarta yang terintegrasi sempurna dengan TransJakarta ; Bunderan HI, Dukuh Atas, Sisingamangaraja, Blok M, dan Lebak Bulus,” tutur William Sabandar.
“Integrasi sempurna di sini maksudnya adalah ketika penumpang MRT keluar stasiun, langsung ada halte TransJakarta,” imbuhnya.
Senada dengan William, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim juga mengutarakan hal yang sama, dimana integrasi antarmoda merupakan poin penting dalam terjalinnya sebuah Transit Oriented Development.
“Integrasi antarmoda sangat penting, dan kami tengah mengupayakan agar perpindahan penumpang dari dan atau menuju stasiun MRT itu bisa senyaman mungkin,” ujar Silvia.
Guna menunjang kehadiran dari Transit Oriented Development tersebut, William berharap dapat menciptakan environment yang nyaman bagi para penumpang di sekitaran Dukuh Atas, salah satunya adalah dengan cara menghijaukan daerah tersebut.
“Seperti yang bisa dilihat tadi, sudah mulai ada lahan hijau di sekitaran stasiun, diharapkan ke depannya akan ada lebih banyak tumbuhan hijau,” pungkasnya.
Pun dengan jalanan di sekitaran stasiun yang terkenal carut-marut. William berencana untuk menutup jalan di sekitar stasiun dan akan diperuntukkan sebagai zona pejalan kaki.
“Kami rencanakan kendaraan bermotor tidak boleh masuk Jalan Kendal. Kami akan ubah jalan yang biasa digunakan ojek online sebagai tempat berteduh ketika hujan tersebut menjadi daerah yang aman dan nyaman ketika dilalui pejalan kaki, apalagi di sana (Jalan Kendal) masih gelap kalau malam, karena tidak ada lampu,” terang William.
Ia merencanakan untuk menjadikan Jalan Kendal tersebut sebagai poin dimana penumpang merasa aman dan nyaman.
“Rencananya akan ada space untuk penjual makanan, cultural, dan melting pot di kolong jembatan itu. Jalan akan kami tutup dan kami perindah,”
Dengan hadirnya konsep seperti itu, maka kenyamanan penumpang yang hendak berpindah moda di daerah Dukuh Atas akan sangat terjamin. Belum lagi sistem pengamanan yang akan ditunjang oleh anggota gabungan dari MRT Jakarta dan beberapa pemangku kepentingan terkait.