Ketika semua maskapai mendaratkan pesawat mereka saat virus corona atau Covid-19 menjadi pandemi di seluruh dunia, bagaimana kehidupan penerbangan dunia kedepannya? Hal ini kemudian menjadi pertanyaan dan mungkin menjadi pikiran para pengusaha maskapai.
Baca juga: Etihad Mundurkan Semua Penerbangan ke 16 Juni 2020
Dua maskapai besar asal Uni Emirat Arab, yakni Emirates dan Etihad mengatakan bahwa permintaan penumpang tidak akan kembali ke tingkat krisis pra virus corona hingga 2023 mendatang. Bahkan sekitar 85 persen maskapai penerbangan dunia bisa menghadapi kesulitan keuangan pada akhir tahun 2020 jika tanpa bantuan pemerintah.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman arabnews.com (4/5/2020), Presiden Emirates Tim Clark dan CEO Etihad Tony Douglas mengatakan hal tersebut pada konfernsi video pada pekan lalu yang diselenggarakan oleh Dewan Bisnis Amerika Serikat- Uni Emirat Arab. Dalam konferensi tersebut Clark dan Douglas menegaskan kembali dengan keyakinan mereka bahwa sampai vaksin efektif untuk penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini tersedia secara luas, penumpang yang terbang akan berbeda dari biasanya.
Mereka mengatakan, pembatasan abadi seperti karantina selama 14 hari, pengujian atau tes pada masyarakat dan jarak sosial atau social distancing akan berdampak pada permintaan penumpang dan operasional pesawat. Diketahui, kedua maskapai besar Uni Emirat Arab ini mengoperasikan lebih dari 370 pesawat.
Armada mereka sendiri mayoritas berbadan lebar dan mendaratkan operasi pada bulan Maret 2020 serta melayani penerbangan keluar batas untuk membawa orang asing repatriasi dari Uni Emirat Arab. Dubai sendiri diperkirakan akan kembali menerima pelancong dari seluruh dunia pada Juli 2020 mendatang. Seorang pejabat Dubai mengatakan, mereka sudah lebih dari empat bulan menghentikan sektor vital untuk mencegah penularan pandemi virus corona.
“Pengembalian akan dilakukan secara bertahap dan dapat ditunda hingga September,” kata Helal Al-Marri, Direktur Jenderal Departemen Pariwisata dan Pemasaran Perdagangan Dubai.
Baca juga: Emirates Jadi Maskapai Pertama Lakukan Rapid Tes Corona ke Seluruh Penumpang
Untuk diketahui, Etihad yang semula berencana melanjutkan penerbangan mereka pada 16 Mei 2020 menangguhkan semua penjualan online mereka. Sehingga maskapai tersebut hanya menerima pemesanan baru untuk penerbangan yang dijadwalkan pada 16 Juni mendatang. Mereka juga mengatakan, hal ini bisa berubah jika suspensi penerbangan diperpanjang.