Kilas balik ke tahun 1868, dimana seorang insinyur berkebangsaan Inggris, John Peake Knight pertama kali menemukan lampu lalu lintas yang pada kala itu dipergunakan untuk membantu para pejalan kaki untuk menyeberang di persimpangan London yang terkenal sangat ramai.
Namun kini jaman sudah berkembang, ketika lampu lalu lintas sudah jadi sesuatu yang sangat lumrah di jalanan, raksasa manufaktur asal Amerika, Ford datang dengan suatu inovasi yang dipercaya akan memegang peranan penting seperti lampu lalu lintas di masa yang akan datang.
Baca Juga: Ford ‘Terjemahkan’ Pemandangan Khusus Bagi Penyandang Tuna Netra
Beberapa tahun yang lalu, muncul topik pembicaraan yang berfokus pada komunikasi kendaraan, termasuk vehicle-to-vehicle (V2V) dan vehicle-to-infrastructure/grid (V2I /V2G). Ya, ini merupakan sebuah inovasi dimana kendaraan bisa saling ‘berbicara’ satu sama lain, dan juga dengan infrastuktur seperti lampu lalu lintas – bahkan dengan pejalan kaki. Inovasi ini rencananya akan menggunakan jaringan all-in 5G.
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (8/1/2019), untuk menghemat bandwidth dari inovasi ini, Ford tidak lagi menggunakan salah satu turunan dari WiFi, Dedicated Short-Range Communications atau yang biasa disingkat DSRC. Dengan alasan penghematan bandwidth tersebut, sejumlah manufaktur otomotif seperti Toyota dan General Motors setuju dengan gagasan yang diajukan oleh Ford.
Ide dari Ford untuk menggunakan jaringan 5G ini kemudian mendapat dukungan dari badan badan pemerintah seperti US Federal Communications Commission (FCC) dan Department of Transportation (DoT) – kendati sifatnya masih tentatif mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk inovasi ini tidaklah murah. Di sini sudah sangat jelas bahwa Ford tidak akan mengambil opsi DSRC dan lebih memilih untuk menggunakan teknologi jaringan 5G – bertolak belakang dengan regulasi yang berkembang di Amerika.
Pemilihan jaringan 5G untuk menunjang inovasi ini juga memiliki alasan yang cukup kuat selain untuk menghemat bandwidth – salah satunya adalah sudah menjamurnya perusahaan penyedia jaringan seluler non-pemerintah yang mulai agresif meluncurkan kemampuan jaringan 5G secara global. Untuk menjamin langkah yang akan diambil Ford ini, rencananya mereka akan membonceng infrastruktur yang sudah ada melalui persetujuan dari DoT. Mereka beranggapan bahwa ini merupakan pilihan yang lebih aman dan lebih andal untuk komunikasi V2G dan V2V.
Baca Juga: Ford Luncurkan Chariot, Aplikasi Layanan Bus Antar Jemput
Sebenarnya, opsi penggunaan jaringan 5G untuk inovasi cellular-vehicle-to-everything (c-V2X) terbilang cukup kontroversial mengingat belum adanya regulasi resmi yang mengatur hal semacam ini. Menurut pihak Ford, mereka akan mulai meluncurkan inovasi ini pada tahun 2022 mendatang – saat ini Ford akan berfokus untuk mengembangkan dan mempertimbangkan berbagai aspek terlebh dahulu.