Terbang Lintas Benua! Inilah 10 Rute Terpanjang Penerbangan Non Stop Komersial

Perjalanan pesawat adalah perjalanan yang paling mudah untuk mencapai suatu kota, negara, pulau hingga sebuah benua. Untuk menuju tujuan dengan menggunakan pesawat biasanya seseorang membutuhkan waktu dari 30 menit hingga belasan jam tergantung dengan maskapai dan transit atau tukar pesawat hingga sampai di tujuan. Sejak 10 tahun lalu, ada beberapa maskapai yang telah melakukan perjalanannya tanpa melakukan transit dengan rute penerbangan yang panjang.

Senin lalu (6/2/2017), Qatar Airways mendarat di Auckland, Selandia Baru. Pesawat komersial ini melakukan perjalanannya sekitar 16 jam 23 menit nonstop dengan keberangkatan dari Doha. Tak hanya Qatar Airways, mengutip dari telegraph.co.uk ternyata ada 10 rute terpanjang pesawat non stop termasuk Qatar Aiways. Berikut 10 rute penerbangan terpanjang non stop di dunia. Pada rute penerbangan umum menggunakan satuan mil, dimana satu mil setara dengan 1,6 kilometer.

1.Doha-Auckland
Perjalanan dengan pesawat Qatar Airways dan menempuh 9.032 mil selama 16 jam 23 menit ini baru saja memecahkan rekornya awal Februari 2017.

_88557106_dubai_to_auckland_flight_624

2.Dubai-Auckland
Dengan menggunakan pesawat Emirates ditempuh dengan rute 8.824 mil dengan waktu terbang 16 jam 5 menit, Emirates melakukan perjalanan nonstop ini sejak Maret 2016 lalu.

3.Sydney-Dallas
Maskapai Qantas ini berada di urutan ketiga teratas dengan menempuh 8.578 mil perjalanan dengan waktu 15 jam 25 menit dan mulai menggunakan rute terpanjang ini 3 tahun lalu yakni September 2014.

4.San Fransisco-Singapura
Penerbangan menggunakan United Airlines atau Singapore Airlines ini mulai diluncurkan sejak Juni 2016 dan Oktober 2016, jarak yang ditempuhnya yakni sepanjang 8.448 mil dengan waktu tempuh 17 jam 15 menit.

5.Atlanta-Johannesburg
Melalui maskapai Delta, perenbangan dengan jarak 8.439 mil dan waktu tempuh 15 jam 15 menit ini memulai penerbangannya Juni 2009 silam.

6.Abu Dhabi-Los Angeles
Dengan waktu 16 jam 45 menit, pesawat Etihad ini membawa para penumpangnya terbang sejauh 8.390 mil dan mulai meluncurkan perjalanan jarak jauh serta nonstopnya ini sejak Juni 2014.

7.Dubai-Los Angeles
Penerbangan Dubai menuju Amerika ini, adalah penerbangan kedua Emirates dengan rute jarak jauh dan nonstop dan mulai diluncurkan Oktober 2008 dengan jarak 8.339 mil dengan waktu tempuh 16 jam 15 menit.

8.Jeddah-Los Angeles
Dengan rute sepanjang 8.332 mil, maskapai Saudi ini menempuh waktu 16 jam 40 menit dan memulai rute terpanjangnya sejak Maret 2014.

9.Doha-Los Angeles
Pesawat komersil Qatar Airways sebelum memecahkan rekor Februari 2017 ini menuju Selandia Baru, sejak awal tahun 2016 lalu sudah menempuh jarak 8.036 mil menuju benua Amerika dengan waktu tempuh 16 jam 15 menit.

10.Dubai-Huston
Penerbangan dengan rute terjauh pertama dari seluruh maskapi adalah dari Dubai menuju Huston. Maskapai Emirates ini telah mengudara dengan rute terpanjangnya pada Desember 2007 dengan jarak 8.168 mil dan waktu tempuh 16 jam 45 menit.

Hang Nadim, Bandara dengan Landas Pacu Terpanjang di Indonesia

Panjang landas pacu (runway) di suatu bandara tentu akan berpengaruh langsung pada jenis pesawat yang akan didarati. Lain dari itu, panjang landas pacu juga berkaitan pada keselamatan penerbangan. Semakin panjang landas pacu, maka pilot akan lebih banyak pilihan untuk melaksanakan kontijensi plan bila terjadi suatu hal yang bersifat darurat saat tinggal landas maupun mendarat.

Sebagai informasi, konstruksi panjang landas pacu di suatu bandara pada dasarnya telah dihitung dengan matang. Faktor suhu, kecepatan dan arah angin, serta tekanan udara di sekitarnya ikut berpengaruh dalam pembangunan landas pacu. Semisal di daerah gurun dan di dataran tinggi, umumnya landas pacu yang digunakan lebih panjang daripada yang digunakan di bandara-bandara bahkan bandara internasional, karena tekanan udara yang lebih rendah. Sebagai contoh, landas pacu di kota Doha, Qatar memiliki ukuran panjang sampai lebih dari 5.000 meter.

Lantas bagaimana dengan di Indonesia, sepertinya di Tanah Air belum ada bandara dengan panjang landas pacu sampai 5.000 meter, namun dibawah ini kami sebutkan 10 bandara di Indonesia dengan landas pacu terpanjang.

1. Bandara Hang Nadim, Batam.
Bandara dengan runway terpanjang di indonesia dipegang oleh Bandara Internasional Hang Nadim di Batam Kepulauan Riau. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II dan memilik panjang runway 4.025 meter atau 4 Km. Dengan landasan pacu sepanjang 4.025 meter, Hang Nadim mengalahkan panjang runway bandara lain, termasuk panjang landas pacu di bandara Changi, Singapura (4.000 meter) atau Narita (4.000 meter) di Jepang.

2. Bandara Kuala Namu, Deli Serdang.
Bandara Internasional Kuala namu yang terletak di kota Deli Serdang, Sumatera Utara ini tergolong bandara baru. Bandara ini memiliki panjang runway 3.750 meter atau 3,75 km. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II.

3. Bandara Soekarno Hatta, Banten.
Bandara Internasional Soekarno Hatta tergolong sebagai bandara tersibuk di dunia dan memiliki panjang runway 3.660 meter atau 3,6 km. Bandara yang berada di kota tangerang ini meruapakan akses jantung ke Ibukota Jakarta. Bandara Soekarno Hatta dikelola oleh PT Angkasa Pura II.

4. Bandara Frans Kaisiepo, Pulau Biak.
Bandara yang berada di kota Biak, provinsi Papua ini memiliki panjang runway 3.571 m atau 3,5 km. Bandara ini merupakan bandara bekas peninggal Belanda dan sekarang dikelola oleh PT angkasa pura I.

5. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Bandara di Sulawesi Selatan ini memilik panjang runway 3.100 m atau 3,1 km. Bandara ini adalah kebanggan masyarakat makasar dan sekitarnya, Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I.

6. Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
Bandara di Pulau Dewata ini punya panjang runway 3.000 meter atau 3 km. Bandara Ngurah Rai dikelola oleh PT Angkasa Pura I.

7. Bandara Juanda, Surabaya.
Bandara ini terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, lokasinya 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara ini termasuk bandara termegah di Indonesia dengan luas hampir 28 ribu m². bandara ini mempunyai panjang runway 3000 meter atau 3 km. Bandara ini dikelola PT Angkasa Pura I.

8. Bandara Polonia, Medan.
Bandara internasional Polonia memilik panjang runway 3000 meter atau 3 km, bandara ini tergolong bandara kecil tetapi memiliki runway yang tegolong panjang.

9. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
Panjang runway di bandara internasional Sultan Mahmud Badarudin II sama dengan bandara Sultan Iskandar Muda dengan panjang 3000 meter atau 3 km. Bandara ini dikelola PT Angkasa Pura II.

10. Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.
Bandara ini mempunyai panjang runway 3.000 meter atau 3 km. Bandara ini terdapat di kota Banda Aceh, Propinsi Nanggroe Aceh Darusaalam. Bandara ini dikelola PT Angkasa Pura II.

Wow! Uber Canangkan Program Taksi Drone

Uber, perusahaan taksi online yang sudah merambah internasional kembali membuat rencana baru untuk moda transportasinya. Dengan taksi terbang uber memaparkan visi misinya. Sudah barang tentu nantinya taksi terbang dapat menawarkan kecepatan lebih tinggi bagi penumpang untuk sampai ke tempat tujuan.

Melalui dokumen yang dirilis setebal 98 halaman, Uber menyebutkan nantinya pelayanan ini menggunakan jenis pesawat yang akan lepas landas secara vertikal atau vertical take off landing (VTOL). Perusahaan yang berpusat di San Francisco ini mengatakan, layanan taksi terbang ini masih berupa konsep. Kemungkinan akan terwujud dalam waktu yang tak lama lagi.

Dikutip dari Autoblog.com (27/10/2016), disebutkan pada sampul dokumen yang berjudul Uber Elevate memperlihatkan pesawat-pesawat kecil dengan baling-baling yang bisa merubah haluan dan memungkinkan pesawat ini bisa lepas landas dan mendarat secara vertical.

Uber yang selalu menggunakan basis teknologi dalam moda transportasinya membuat visinya terlihat futuristik namun masih masuk akal, pesawat VTOL saat ini memang sudah digunakan hanya saja mesin yang digunakan masih konvensional dan memiliki ukuran yang besar. Dalam rancangan Uber, pesawat yang nantinya digunakan menggunakn mesin listrik yang ramah lingkungan dan suaranya tidak mengganggu masyarakat. Uber juga membayangkan pesawat VTOL yang akan mereka gunakan memiliki kempuan terbang auto-pilot. Hal ini untuk mengurangi resiko kesalahan oleh manusia. Tak hanya itu, nantinya aka nada sarana pengisian ulang baterai di tempat parker khusus pesawat tersebut. Dan jika sudah punya kemampuan terbang auto pilot, maka taksi terbang ala Uber sudah layak disebut sebagai drone.

Meski semuanya bisa saja terpenuhi, namun tantangan yang dihadapi juga banyak. Tantangan itu seperti pembuatan pesawat dengan harga terjangkau tetapi andal, pelatihan pilot, perseujuan regulator hingga baterai yang kuat dan ringan. Dalam moda transportasi yang masih berstatus konsep tersebut, uber mengatakan, biaya taksi terbang ini akan lebih murah di bandingkan UberX. Tak hanya itu, waktu yang digunakan untuk melakukan perjalanan juga akan lebih cepat聽 dari UberX yakni 15 menit atau 30 – 45 menit perbedaannya dengan UberX yang melalui darat.

Sayangnya dalam perancangan taksi terbang, Uber bukan yang pertama kali mencetuskan ide ini. Sebelumnya Agustus 2016 lalu, Airbus produsen pesawat terbang sudah memperkenalkan program CityAirbusnya. Namun, Uber yakin 10 tahun mendatang taksi terbang bisa terealisasikan.

10 Bandara Ini Disebut Sebagai Yang Tersibuk

Ada Bandara terbaik, ada bandara terburuk dan ada juga bandara yang menyandang gelar tersibuk di dunia. Untuk masuk kategori bandara tersibuk, sudah barang tentu yang masuk adalah golongan bandara internasional. Masuk kategori sibuk menandakkan bandara mampu meng-handle penumpang dalam jumlah besar. Itu dari sisi kapasitas penumpang, bandara yang super sibuk juga digadang mampu menangani pergerakan pesawat dalam jumlah besar. Dan situs Telegraph.co.uk (24/1/2017) memberi peringkat 10 bandara tersibuk di dunia berdasarkan pergerakan penumpang.

  1. Bandara Internasional Dubai (Uni Emirat Arab)
    Bandara ketiga tersibuk di dunia secara keseluruhan dan menempati posisi utama di pengunjung internasional tersibuk. Pada awalanya di 2002, bandara ini hanya memiliki pengunjung 16 juta saja, dan kenaikan ini sungguh drastis selama 16 tahun ini dengan kenaikan 432 persen. Tahun 2015 lalu, bandara Dubai ini memiliki 77,5 juta pengunjung dan pada tahun 2016 lalu, melonjak hingga 83,6 juta pengunjung.Dubai_International_Airport
  2. London Heathrow Airport (Inggris). Urutan kedua pada bandara tersibuk dengan pengunjung internasional terbanyak ada di London Heathrow. Sejal tahun 1985, sebenarnya bandara tersibuk di Eropa ini sudah kedatangan 30 juta pengunjung dan hingga kini jumlah it uterus meranjak hingga di angka 71 juta pengunjung. Sayangnya karena kekurangan landasan pacu menjadikan London Heathrow memiliki pertumbuhan yang sulit.
  3. Hong Kong International Airport (Tiongkok). Bandara yang dibangun di tanah reklamasi ini dibuka sejak 1998 dan terus berkembang 153 persen sejak 2002 lalu. Awalnya bandara ini hanya melayani 27 juta penumpang internasional, namun pada 2015 lalu, hongkong telah menjadi bandara tersibuk dengan pengunjung internasional terbanyak ketiga dengan jumlah 68,1 juta. Bandara ini, pada 2016 juga mendapat julukan bandara terbaik kelima oleh Skytrax.
  4. Paris-Charles de Gaulle Airport (Perancis). Bandara yang menempati urutan 9 tersibuk secara keseluruhan ini, justru menempati urutan ke empat pada penumpang internasional yang berkunjung ke Charles de Gaulle Airport ini. Ini bisa terlihat dari 2015 sebanyak 60,4 juta pengunjung yang sudah berangkat atau menyambangi bandara ini.
  5. Amsterdam Airport Schiphol (Belanda). Bandara tertua di dunia ini dulunya bandara yang digunakan untuk pangkalan militer pada tahun 1916 sebelum kemudian digunakan untuk pesawat sipil 1920. Bandara di Belanda ini memiliki 6 landasan pacu yang memiliki rute tersibuk untuk pengunjung internasional yakni Heathrow, Barcelona, Paris, Roma dan Gatwick. Tak hanya itu tercata pada 2015 lalu, bandara ini memiliki pengunjung sebanyak 58,2 juta penumpang.
  6. Changi Airport (Singapura). Changi, tak perlu diragukan lagi sebagai bandara penumpang tujuan internasional terbanyak juag. Ini terlihat dari banyaknya pesawat transit ataupun pesawat tujuan internasional langsung dari Singapura ke negara lainnya. Pada tahun 2015 lalu, Changi memiliki pengunjung sebanyak 54,8 juta. Bandara ini juga dinobatkan menjadi bandara terbaik pada pengharann Sktrax selama empat tahun berturut-turut. Bisa dikatakan, bandara ini memiliki fasilitas yang luar bias, dari bioskop gratis, kolam renang, air terjun dengan tinggi 6 meter dan taman kupu-kupu yang berisi 1000 spesies.
  7. Frankfurt Airport (Jerman) Fankfurt menjadi 12 bandara tersibuk secara keseluruhan di dunia baik penerbangan dalam negeri maupun internaionalnya. Total penumpangnya untuk 2015 sebanyak 54 juta dan di tahun 2016 menanjak hingga 61 penumpang untuk tujuan iternasional.
  8. Incheon International (Korea Selatan). Menurut Skytrax Award, Bandara Incheon ini adalah bandara terbaik ke dua dan memiliki pengunjung pada 2015 lalu sebanyak 48,7 juta orang. Bandara ini terhitung memiliki perkembangan yang pesat sejak 2001 hingga 2015 lalu.
  9. Suvarnabhumi (Thailand). Bandara yang berada di kota Bangkok ini, dibuka sejak 2006 lalu dan memiliki rute popular ke Hongkong, Singapura, Seoul, Dubai dan Shanghai. Ada 3 maskapai yang menjadi tombak utama pada Suvarnabhumi yakni Thai Airways International, Bangkok Airways dan OrientThai Airlines. Dan tercatat pada 2016, pengunjung yang mampir ke bandara ini sebanyak 46 juta orang.
  10. Ataturk, Istanbul (Turki). Bandara terbesar di Istanbul ini setiap harinya melayani pengunjung atau wisatawan sebanyak 41,1 juta penumpang. Ataturk merupakan bandara yang berkembang dengan cepat bahkan lebih cepat dari Dubai.

Inilah, 10 urutan bandara tersibuk dengan pengunjung internasional tersibuk. Bandara-bandara ini, bukan hanya tersibuk di jalurnya tetapi sibuk dalam hal pengunjung dan di tunjang dengan fasilitas yang baik.

Kementerian Perhubungan Lakukan Uji Teknis Bandara Buntukunik

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan uji teknis terkait keselamatan penerbangan dan jenis pesawat di lokasi pembangunan Bandara Buntukunik, Tana Toraja. Uji teknis tersebut dilakukan selama 3 bulan mulai dari bulan Februari 2017 ini. Demikian ujar Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo saat melakukan kunjungan kerja ke daerah Toraja hari, Kamis (2/2/2017).

Dirjen Perhubungan Udara melakukan kunjungan kerja hari kamis hingga pagi ini bersama-sama dengan anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lazarus. Turut mendampingi kunjungan kerja tersebut adalah Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan. Dalam kunjungan kerja hari Kamis lalu dilakukan peninjauan ke lokasi proyek pembangunan Bandara Buntukunik dan dilanjutkan ke Bandara Pong Tiku Tana Toraja.

“Tim dari Ditjen Perhubungan Udara segera melakukan uji teknis terkait kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) dan menentukan jenis pesawat apa yang bisa beroperasi di Bandara Buntukunik. Untuk saat ini yang direkomendasikan adalah pesawat jenis ATR 72, namun akan dipastikan lagi dalam uji teknis,” ujar Suprasetyo, dikutip dari siaran pers Humas Kemhub (3/2/2017)

Menurut Suprasetyo, pengujian teknis tersebut juga merupakan amanat dari Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berkunjung ke Tanah Toraja pada 22 Januari lalu. Pengujian teknis tersebut sangat penting dilakukan, mengingat kondisi lokasi Bandara Buntukunik yang diapit pegunungan tinggi. Dengan pengujian teknis yang detil, diharapkan pembangunan Bandara Buntukunik bisa dilakukan lebih cepat.

Wakil Pimpinan Komisi V DPR RI, Lazarus juga menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung pengembangan bandara-bandara di wilayah Toraja. “Kami akan mendukung secara politis dan mendorong Kementerian Teknis untuk melakukan pengujian terhadap bandara-bandara di Toraja ini. Baik itu Bandara Buntukunik maupun Bandara Pong Tiku,” ujarnya.

bf8baf3a-bce5-49dc-abd2-e5d78e5c98cc

Sedangkan Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae mengaku sangat mengharapkan pembangunan Bandara Buntukunik ini segera diselesaikan. ” Transportasi udara merupakan satu-satunya akses yang cepat bagi warga Toraja ke ibukota provinsi dan daerah lain. Karena kami tidak punya laut, dan jalan ke ibukota provinsi di Makassar bisa memakan waktu hingga 8 jam,” ujarnya.

Menurut Nicodemus, transportasi udara juga akan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Toraja. Saat ini, terdapat sekitar 200 ribu wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja dan 300 ribu yang berkunjung ke Toraja Utara tiap tahun.

“Bandara Pong Tiku yang ada saat ini sangat terbatas lahan pengembangannya. Dengan bandara baru yang landas pacunya lebih panjang, bisa melayani pesawat yang lebih besar sehingga jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini juga lebih banyak,” ujar Nicodemus lagi.

Saat ini Bandara Pong Tiku mempunyai landas pacu sepanjang 1.300 meter dan akan diperpanjang menjadi 1.400 meter. Pesawat yang bisa beroperasi di bandara ini adalah ATR 42 dan Fokker F50. Sedangkan Bandara Buntukunik rencananya akan mempunyai landasan pacu sepanjang 1.900 meter sehingga bisa melayani pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72. Terkait infrastruktur penunjang di Bandara Buntukunik, Bupati Nicodemus sudah menyanggupi untuk membuat jalan tembus sepanjang sekitar 2 km dari Bandara Buntukunik menuju jalan poros Sulawesi- Toraja.

Flight Radar

Seperti halnya petugas ATC (Air Traffic Controller) di bandara, kini Anda bisa memantau pergerakan pesawat secara real time, tidak hanya di Indonesia, tapi juga diseluruh dunia. Solusi ini dihadirkan RadarBox berasal dari AirNav Systems. AirNav flight Data Engine beroperasi 24 jam penuh dan mengelola 20 juta lebih pesan yang berasal dari ADS-B (Automatic Dependent Surveillance – Broadcast) receiver dalam lima tahu terakhir.

[do_widget id=text-3]

Mengenal Pelabuhan Merak, Gerbang Penyeberangan Tersibuk di Indonesia

Pelabuhan Merak di Banten merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia. Dikatakan sibuk karena ada sekitar 50-an kapal ferry yang melakukan penyeberangan dari Merak menuju Bakauheni dengan melintasi Selat Sunda. Sibuknya pelabuhan Merak ditunjang dengan 5 dermaga besar dengan 3 dermaga reguler dan 2 dermaga non reguler.

Mengapa ada dibedakan antara dermaga reguler dan non reguler? Ini karena 3 dermaga reguler memiliki batas tampung 6 kapal setiap dermaganya dengan 24 trip per hari pada masing-masing dermaga. Lain lagi dengan non reguler, pada dermaga ini jumlah kapal yang beroperasi bervariasi dan tidak memiliki target trip yang tetap dan cenderung fluktuaktif.

Kerennya lagi, pelabuhan Merak ini memiliki jalur khusus untuk bus, truk, roda empat, roda dua dan penumpang yang berjalan kaki. Biasanya, para penumpang yang berjalan kaki melalui jembatan penumpang atau biasa di sebut gang way. Sayangnya, gang way hanya berada di 5 dermaga yakni dermaga 1, 2, 3, 4 dan 5. Untuk dermaga 6 hingga kini belum ada gang way untuk penumpang yang berjalan kaki menuju ke kapal.

Tak hanya dermaga, pelabuhan Merak juga dilengkapi fasilitas-fasilitas yang membuat para pengguna pelabuhan nyaman dan merasa aman. Fasilitas yang pertama yakni loket. Loket di pelabuhan Merak ini sendiri di bagi 2 macam, ada loket untuk penumpang dan kendaraan. Loket penumpang dibagi 6 lajur dengan di satu ruang informasi untuk memberikan informasi bagi para penumpang kapal.

KM Taliwang tahun 1952, Pelabuhan Merak
KM Taliwang tahun 1952, Pelabuhan Merak

1

Untuk loket kendaraan yang jelas berbeda dengan penumpang yang berjalan kaki. Loket kendaraan pun di bagi 2 lagi yakni loket A dan B. Bingung perbedaannya? Loket A untuk kendaraan pribadi dengan tarifnya sesuai golongan. Jadi, untuk motor dan mobil pribadi sudah pasti harganya berbeda. Loket B, di loket ini biasanya digunakan oleh kendaraan besar seperti truk ataupun bus. Kerennya, di loket B ini, disediakan timbangan agar angkutan besar yang masuk tidak melebihi muatan kapal.

Fasilitas kedua yaitu ruang tunggu, biasanya untuk para penumpang yang menunggu kapal sebelum kapal berangkat. Ruang tunggunya pun dibedakan antara penumpang kapal Ro-Ro dengan penumpang kapal cepat. Ruang tunggu penumpang kapal ro-ro terdapat 2 lantai sedangkan untuk kapal cepatnya hanya 1 lantai saja. Untuk penumpang yang suka ke kamar mandi jangan takut berebutan, karena di pelabuhan Merak di sediakan 19 toilet.

Tak hanya itu Merak juga punya Pos Polisi yang memiliki pelayanan 24 jam. Nah, untuk lahan parkir pastinya ada, karena sebelum masuk kapal ferry, baik kendaraan pribadi maupun angkutan besar bisa parkir dulu di areal yang sudah dipersiapkan. Fasilitas penunjang lainnya yakni, terminal bus. Di terminal bus yang ada di pelabuhan Merak ini biasanya bus-bus yang menuju daerah-daerah seperti Jakarta, Bandung atau daerah yang lainnya.

Dari sejarahnya, pelabuhan Merak dibangun tahun 1912 oleh Hindia Belanda melalui sebuah perusahaan kereta api. Dulunya, sebelum menjadi seperti sekarang ini, pelabuhan Merak digunakan Hindia belanda untuk jalur pendukung kereta api Tanah Abang dengan Merak. Kemudian pada tahun1959, dan sesudah Kemerdekaan Indonesia, pelabuhan Merak diambil alih oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api.

Dari rancangannya, Pemerintah Hindia Belanda membuat pelabuhan Merak ini lebih karena alasan strategis dan keinginan pihak Belanda mudah untuk memantau serta mengawasi pelayaran yang melintasi Selat Sunda, terkhusus bagi kapal-kapal dagang. Tak hanya itu, pelabuhan Merak juga dibuat untuk tempat pengalihan terhadap aktivitas masyarakat pribumi agar tidak menumpuk di pelabuhan Tanjung Priok.

Saat pertama kali dibuka, pelabuhan Merak dilayani oleh KM Taliwang dengan rute yang menghubungkan antara Merak dan pelabuhan Panjang di Lampung. Namun sejak 1984 ini rute penyeberangan ferry sudah dialihkan ke pelabuhan Bakauheni yang punya titik lebih dekat dari pelabuhan Merak.

“Dibenci Tapi Masih Dicari,” Inilah Rekam Jejak Metro Mini

Siapa tak kenal Metro Mini, bagi warga Jakarta bus angkutan dalam kota ini seolah sudah menjadi trademark. Dikenal dengan armada yang kebanyakan sudah tak layak operasi, dan aksi sopirnya yang ugal-ugalan, identitas Metro Mini faktanya masih begitu lekat dalam moda transportasi masyarakat Ibukota. Ditengah ketatnya persaingan transportasi di Jakarta, bisa dikata nasib Metro Mini seperti “dibenci tapi masih dicari.”

Walau tertinggal dari Kopaja (Koperasi Angkutan Jakarta), manajemen Metro Mini yang terkesan lamban dan tertatih sejak tahun 2015 mulai mengoperasikan bus dengan fasilitas AC. Dibalik sengkarutnya Metro Mini, tahukah bahwa bus bercat merah ini sudah hadir sejak era tahun 60-an. Merujuk ke sejarah, hadirnya armada Metro Mini terkait langsung dengan persiapan Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo) di tahun 1962. Ganefo . Ganefo merupakan ajang olahraga yang diselenggarakan Presiden Soekarno sebagai tandingan dari Olimpiade.

Metro Mini di tahun 80-an.
Metro Mini di tahun 80-an.

Sebelum hadirnya Metro Mini, moda angkutan di Jakarta masih dominan mengandalkan oplet (seperti digunakan di film Si Doel Anak Sekolahan). Di awal tahun 60-an memang sudah ada bus besar untuk angkutan di Jakarta, tapi masih sedikit. Dengan kondisi serba terbatas, padahal Jakarta akan menjadi tuan rumah hajatan besar, lantas Soekarno memerintahkan Wali Kota Jakarta (saat itu belum ada jabatan Gubernur) Sumarno untuk menyediakan lebih banyak armada. Prinsipnya harus diupayakan tersedianya armada untuk mengangkut atlet dari berbagai negara dari penginapan ke arena pertandingan.

Pasca Ganefo rampung, armada Metro Mini yang saat itu disebut bus merah telah beredar tanpa ada manajemen yang menangani. Dengan kondisi tersebut Wali Kota Henk Ngantung memerintahkan beberapa perusahaan bus seperti Arion untuk mengelolanya. Sempat berjalan beberapa waktu, lama kelamaan perusahaan bus besar ini terlihat tidak sanggup, maklum jumlah armada Metro Mini mencapai 6 ribu unit. Baru kemudian pada era Gubernur Ali Sadikin dan Jakarta sudah berbentuk Daerah Khusus Ibu Kota, maka di sekitar tahun 1976 dibentuk PT Metro Mini untuk menaungi bus-bus tersebut.

Metro Mini AC.
Metro Mini AC.

Banyak yang membenci kehadiran Metro Mini. Namun, tak sedikit yang mencari. Harus diakui, cuma Metro Mini yang menguasai jalanan, karena memiliki rute trayek terluas dibanding moda transportasi di segmen bus mini. Selain itu, tarif angkutan ini juga terbilang murah.

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Organda mencatat, jumlah Metro Mini terus menyusut. Dari enam ribu unit pada tahun 1962-an, hanya tersisa 3.168 unit pada tahun 2013. Jumlah ini menyusut lagi pada tahun 2014 menjadi 1.672 unit dan dipastikan akan terus menyusut akibat terlibas persaingan antar moda yang tak dapat ditahan karena perubahan peta industri transportasi.

Transjakarta Siapkan Rute Baru ke Bandara Soekarno Hatta

Selama ini warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang ingin pergi dan pulang dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) banyak mempercayai layanan moda angkutan bus yang disediakan Perum Damri. Namun untuk meng-handle lalu lintas penumpang yang besar, armada Damri kerap kewalahan dengan demand yang ada. Padahal layanan bus Damri dikenal sebagai moda transportasi massal yang tarifnya relatif paling terjangkau bila menuju Bandara Soetta.

Presiden Jokowi Hari ini Lakukan Ground Breaking Bandara Kulon Progo

Presiden Jokowi hari ini (27/1/2017) secara simbolis meletakkan batu pertama (ground breaking) pembangunan Bandara Internasional Kulon Progo di Yogyakarta. Proses yang disebut sebagai “Babat Alas Nawung Kridha” dihadiri pula oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Direktur Utama PT Angkasa Pusa I Danang S Baskoro.