Berlokasi di Bandara Dachang (Dachang Airbase/Airport), di sebelah utara Shanghai, pada 26 September 1980, telah sukses penerbangan perdana prototipe Shanghai Y-10, yang disebut sebagai pesawat jarak jauh narrow body ‘copy-an’ dari Boeing 707. Pesawat prototipe kedua (model 02) lepas landas dari landasan pacu Dachang dan berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya yang berlangsung selama kurang lebih 28 menit.
Shanghai Y-10 (atau Yun-10), dikenal sebagai salah satu proyek paling ambisius dan bersejarah dalam sejarah penerbangan Cina. Y-10 sering disebut sebagai tiruan (atau didasarkan pada) Boeing 707, dan anggapan ini memiliki beberapa dasar, seperti para perancangnya dari Shanghai Aircraft Research Institute (yang kini menjadi bagian dari COMAC) menggunakan spesifikasi teknis Boeing 707-320C sebagai referensi utama, dan merancang Y-10 sesuai dengan regulasi Federal Aviation Regulation (FAR) Part 25 (edisi 1970).
Karena mesin turbofan domestik WS-8 yang direncanakan tidak siap, prototipe Y-10 ditenagai oleh empat mesin Pratt & Whitney JT3D-7, mesin yang sama yang digunakan pada Boeing 707. Mesin ini didapatkan Tiongkok sebagai suku cadang untuk armada Boeing 707 yang mereka operasikan.
Secara visual, konfigurasi empat mesin, sayap swept-back, dan badan sempit Y-10 memang sangat mirip dengan 707. Namun, beberapa analisis menunjukkan dimensi Y-10 lebih dekat ke Boeing 720 (varian 707 yang lebih pendek).
Meskipun ada kemiripan, baik perancang Y-10 maupun Boeing membantah bahwa Y-10 adalah salinan langsung reverse-engineering dari 707. Para insinyur Cina melakukan upaya desain yang signifikan, bahkan mengklaim bahwa pesawat itu memenuhi standar keselamatan modern pada saat itu.
Walau Y-10 berhasil melakukan lebih dari 130 penerbangan uji (termasuk penerbangan ke Lhasa, Tibet, yang menunjukkan kemampuan high-altitude yang baik), proyek ini dihentikan pada tahun 1984 karena beberapa faktor, seperti desain quadjet berbadan sempit (seperti 707) sudah dianggap kuno, terutama karena dunia penerbangan beralih ke pesawat twin-jet yang lebih efisien bahan bakar dan kokpit dua awak. Y-10 masih membutuhkan lima awak (pilot, co-pilot, flight engineer, navigator, dan radio operator).
Hari ini 67 Tahun Lalu, Boeing 707 Pelopor Desain Legendaris Terbang Perdana
Dari aspek politik, Administrasi Penerbangan Sipil Cina (CAAC) memilih untuk membeli pesawat dari Barat (termasuk dari Boeing dan McDonnell Douglas) yang lebih modern dan sudah teruji di pasar, serta proyek ini kekurangan dana untuk tahap produksi massal.
Saat ini, satu-satunya prototipe Y-10 yang tersisa dan diawetkan dipajang di dekat fasilitas COMAC (Commercial Aircraft Corporation of China) di Pudong, Shanghai.
Meskipun Shanghai Y-10 tidak pernah masuk layanan komersial, pengalaman yang didapatkan Cina dalam merancang, membangun, dan menguji pesawat jet besar ini menjadi fondasi penting bagi proyek pesawat komersial saat ini, seperti COMAC C919.
COMAC C919 Pertama Kali Lakukan Penerbangan Komersial di Luar Cina Daratan


