Bus Cheonggye A01 Resmi Beroperasi di Seoul Sepenuhnya Tanpa Awak dan Setir

Bus listrik tanpa awak mulai beroperasi di dekat Cheonggyecheon di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Bus yang hanya mengangkut delapan orang ini dikenal dengan nama Cheonggye A01.

Di mana bukan hanya tanpa pengemudi, bus ini bahkan tidak dilengkapi kursi maupun setir untuk mengemudikan Cheonggye A01 tersebut. Dilansir dari koreaherald.com, pada peluncuran perdananya bagi masyarakat umum, delapan penumpang berserta satu anggota keamanan ikut dalam perjalanan tersebut.

Interior bus relatif sejuk dengan jendela berukuran penuh disemua isi bus. Bus ini dilengkapi dengan kursi berbentuk U. Selain itu ada layer besar yang menampilkan informasi tentang lingkungan sekitar kendaraan eperti lokasi pejalan kaki dan kendaraan terdekat.

Bus Cheonggye A01 ini mendeteksi lingkungan sekitarnya menggunakan kamera dan sensor LiDAR yang mengukur jarak dan membantu orientasi serta mengidentifikasi hambatan. Selain itu untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan mengontrol rute mereka, memungkinkan operasi yang aman.

Setiap bus dilengkapi dengan satu lift kursi roda, serta tiga kursi yang dapat dilipat ke atas setelah penumpang yang menggunakan kursi roda naik. Bus tersebut melintasi rute lingkar sepanjang 4,8 kilometer di sekitar Cheonggyecheon, dimulai dari Cheonggye Plaza, berhenti di Cheonggye 5-ga, sebuah jalan dekat salah satu destinasi wisata ikonik Seoul, dan Pasar Gwangjang.

Menurut perusahaan operator bus shuttle, Autonomos A2Z, bus beroperasi dengan kecepatan 20 hingga 25 kilometer per jam, relatif serupa dengan kecepatan rata-rata bus regional di kota tersebut, saat kondisi lalu lintas ideal. Namun, karena jalan yang ditunjuk untuk bus tanpa sopir lebih sempit daripada rute bus biasa, perjalanan terasa relatif lebih lambat karena sering berhenti.

Meskipun bus bergerak sepanjang rute lingkar secara mandiri selama perjalanan satu jam, petugas keamanan harus campur tangan saat lalu lintas menjadi rumit, seperti saat mobil menghalangi bus dengan berhenti di tengah persimpangan. Petugas keamanan sebagian besar mengendalikan bus dalam situasi ini menggunakan pengendali nirkabel dan dapat memantau kondisi lalu lintas di sekitar bagian depan dan belakang bus melalui rekaman kamera yang ditampilkan di tablet dekat tempat duduknya.

Bus ini beroperasi sepenuhnya dengan tenaga listrik, dilengkapi dengan paket baterai yang terpasang di bagian bawah bus. Saat ini ada dua bus otonom akan tersedia pada hari kerja dari pukul 10.00 hingga 16.50 waktu Seoul.

Bus beroperasi setiap 30 menit sepanjang hari, kecuali jam istirahat makan siang dari pukul 12.00 hingga 13.00. Bus-bus tersebut tidak akan beroperasi pada akhir pekan dan hari libur nasional.

Saat jalan-jalan Cheonggyecheon ditetapkan sebagai zona bebas kendaraan bermotor. Meskipun Pemerintah Kota Seoul belum mengumumkan tanggal pasti untuk operasi penuh, mereka telah menyatakan bahwa bus shuttle otonom akan gratis pada awalnya, meskipun penumpang diharuskan menempelkan kartu transportasi mereka saat naik.

Shuttle ini akan menjadi kesempatan bagi commuters untuk mengalami masa depan transportasi umum, dan bahwa bus otonom ini akan “mendorong pariwisata di sekitar Cheonggyecheon dan menghidupkan kembali ekonomi lokal.” Bahkan juga akan menyempurnakan ayanan selama uji coba hingga tahun depan dan memperpanjang jam operasional ingga malam hari serta memperluas jalur di seluruh kota.

Atasi Kekurangan Pengemudi, Seoul Akan Luncurkan Bus Tanpa Pengemudi di Waktu Subuh

Jadwal KA Tambahan KAI Bulan Oktober 2025: Daftar Rute dan Tanggal Lengkap

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan Kereta Api (KA) pada bulan Oktober 2025 sepertinya tak perlu khawatir kehabisan tiket. Ya, PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) nantinya akan menjalankan beberapa KA tambahan yang sesuai dengan rute dan destinasi tujuan. Tentunya destinasi yang cukup ramai diminati masyarakat untuk menghabiskan waktu menjelang hari libur (weekend).

Kuota perjalanan kereta api tambahan ini berlaku untuk berbagai jenis sarana. Mulai dari Eksekutif Stainless Steel New Generation, Eksekutif Stainless Steel Gen.1, Eksekutif Mild Steel, Eksekutif New Image, Ekonomi Stainless Steel New Generation (72 Seat), Ekonomi Premium Stainless Steel (80 Seat), Ekonomi New Generation Modifikasi (72 Seat), Ekonomi New Image (80 Seat), hingga Panoramic.

Beberapa jenis kereta api yang disebutkan, memang sudah menjadi pilihan PT KAI untuk memenuhi kebutuhan perjalanan. Tak hanya itu sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, pelayanan yang dilakukan kepada penumpang tetap prioritas agar terasa lebih nyaman. Kereta-kereta yang dipilih sebagai KA tambahan ini pun tetap menjadi pilihan masyarakat jika beberapa kereta reguler sudah habis terjual kursinya.

Informasi tambahan perjalanan kereta api. (Foto: Dok. Instagram KAI)

Nah, berikut ini daftar kereta api dan jadwal perjalanan tambahan yang berlaku, dikutip dari Instagram KAI @kai121_:

1. Keberangkatan 1-31 Oktober 2025

• KA Argo Anjasmoro (29F)
Rute: Surabaya Pasarturi-Gambir
Berangkat: 12.05 WIB
Tiba: 21.10 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1

• KA Argo Anjasmoro (30F)
Rute: Gambir-Surabaya Pasarturi
Berangkat: 23.35 WIB
Tiba: 08.40 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1

• KA Sancaka Utara (233F)
Rute: Surabaya Pasarturi-Cilacap
Berangkat: 07.00 WIB
Tiba: 15.58 WIB
Sarana: Eksekutif Mild Steel & Ekonomi New Generation Modifikasi

• KA Sancaka Utara (236F)
Rute: Cilacap-Surabaya Pasarturi
Berangkat: 17.10 WIB
Tiba: 02.58 WIB
Sarana: Eksekutif Mild Steel & Ekonomi New Generation Modifikasi

• KA Ijen Ekspres (240F)
Rute: Ketapang-Malang
Berangkat: 19.30 WIB
Tiba: 02.30 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1 & Ekonomi New Generation Modifikasi

• KA Ijen Ekspres (239F)
Rute: Malang-Ketapang
Berangkat: 07.50 WIB
Tiba: 14.55 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1 & Ekonomi New Generation Modifikasi

2. Keberangkatan 2-6, 9-13, 16-20, 23-27, & 30-31 Oktober 2025

• KA Arjuna Ekspres (66F)
Rute: Malang-Surabaya Gubeng
Berangkat: 05.30 WIB
Tiba: 07.29 WIB
Sarana: Eksekutif New Image

• KA Arjuna Ekspres (65F)
Rute: Surabaya Gubeng-Malang
Berangkat: 10.10 WIB
Tiba: 12.06 WIB
Sarana: Eksekutif New Image

3. Keberangkatan 5, 12, 19, & 26 Oktober 2025

• KA Cirebon Fakultatif (125F)
Rute: Cirebon-Gambir
Berangkat: 20.30 WIB
Tiba: 23.24 WIB
Sarana: Eksekutif Mild Steel & Ekonomi New Generation Modifikasi

• KA Cirebon Fakultatif (126F)
Rute: Gambir-Cirebon
Berangkat: 23.55 WIB
Tiba: 02.50 WIB
Sarana: Eksekutif Mild Steel & Ekonomi New Generation Modifikasi

4. Keberangkatan 2-5, 9-12, 16-19, 23-26, & 30-31 Oktober 2025

• KA Purwojaya (50F)
Rute: Gambir-Cilacap
Berangkat: 07.00 WIB
Tiba: 12.51 WIB
Sarana: Eksekutif New Image

• KA Purwojaya (53F)
Rute: Cilacap-Gambir
Berangkat: 06.55 WIB
Tiba: 12.55 WIB
Sarana: Eksekutif New Image

• KA Purwojaya (58F)
Rute: Gambir-Cilacap
Berangkat: 13.25 WIB
Tiba: 19.17 WIB
Sarana: Eksekutif New Image

• KA Purwojaya (57F)
Rute: Cilacap-Gambir
Berangkat: 20.05 WIB
Tiba: 02.10 WIB
Sarana: Eksekutif New Image

• KA Sancaka (87F)
Rute: Surabaya Gubeng-Yogyakarta
Berangkat: 22.00 WIB
Tiba: 02.00 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1 & Ekonomi Premium Stainless Steel

• KA Sancaka (88F)
Rute: Yogyakarta-Surabaya Gubeng
Berangkat: 22.25 WIB
Tiba: 02.25 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1 & Ekonomi Premium Stainless Steel

• KA Parahyangan Fakultatif & Panoramic (141F/PC)
Rute: Bandung-Gambir
Berangkat: 10.25 WIB
Tiba: 13.13 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1 & Panoramic

• KA Parahyangan Fakultatif & Panoramic (142F/PC)
Rute: Gambir-Bandung
Berangkat: 13.40 WIB
Tiba: 16.42 WIB
Sarana: Eksekutif Stainless Steel Gen. 1 & Panoramic

• KA Kaligung (221F)
Rute: Semarang Poncol-Tegal
Berangkat: 21.00 WIB
Tiba: 23.35 WIB
Sarana: Eksekutif Mild Steel & Ekonomi New Image

• KA Kaligung (222F)
Rute: Tegal-Semarang Poncol
Berangkat: 20.30 WIB
Tiba: 22.43 WIB
Sarana: Eksekutif Mild Steel & Ekonomi New Image

• KA Batavia (7005)
Rute: Solo Balapan-Gambir
Berangkat: 22.00 WIB
Tiba: 07.05 WIB
Sarana: Eksekutif & Ekonomi Stainless Steel New Generation

• KA Batavia (7006)
Rute: Gambir-Solo Balapan
Berangkat: 09.35 WIB
Tiba: 18.00 WIB
Sarana: Eksekutif & Ekonomi Stainless Steel New Generation

Itulah daftar nama-nama kereta tambahan lengkap dengan tanggal yang sesuai dengan laman Instagram PT KAI. Diharapkan dengan adanya jadwal KA tambahan tersebut, masyarakat tak perlu khawatir memesan tiket kereta api dengan rute sesuai keinginan dan bisa menempuh perjalanan yang aman, nyaman dan tepat waktu.

Perkuat Layanan Darurat Udara Tasmania, StarFlight Pesan Tiga Helikopter Airbus H145

Perusahaan penyedia layanan penerbangan Australia, StarFlight, telah memesan tiga helikopter Airbus H145 untuk mendukung layanan helikopter darurat bagi Ambulance Tasmania dan Kepolisian Tasmania. Armada H145 tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2027 dan akan melaksanakan berbagai misi di seluruh wilayah Tasmania.

Pemesanan ini merupakan lanjutan dari terpilihnya StarFlight sebagai penyedia layanan darurat udara di negara bagian tersebut, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah Tasmania dalam memodernisasi kemampuan respons udaranya. Dengan pemesanan ini, StarFlight resmi menjadi pelanggan baru Airbus.

Armada H145 sendiri akan bermarkas di Hobart, dan diharapkan menjadi platform serbaguna untuk misi aeromedis (aeromedical), pencarian dan penyelamatan (search and rescue), hingga penegakan hukum di udara (aerial law enforcement). Kemampuan helikopter untuk dikonfigurasi ulang dengan cepat sesuai jenis misi menjadi salah satu faktor penentu dalam pemilihan helikopter oleh pemerintah Tasmania, menawarkan fleksibilitas yang tak tertandingi untuk kebutuhan operasional yang terus berkembang.

“Investasi pada helikopter H145 ini merupakan peningkatan signifikan terhadap kemampuan layanan udara darurat kami. Kemampuan multifungsi dari helikopter ini memungkinkan kami merespons dengan cepat berbagai situasi darurat. Kami menantikan peningkatan layanan yang kemudian dapat kami berikan kepada masyarakat,” ucap Michelle Baxter, Acting Chief Executive, Ambulance Tasmania.

Armada baru ini diharapkan akan mengudara sekitar 1.500 jam per tahun selama satu dekade mendatang, menyediakan layanan penyelamatan penting di seluruh wilayah Tasmania. Airbus akan menyediakan dukungan suku cadang melalui ekosistem lokal yang telah mapan, untuk memastikan kinerja optimal dan kesiapan operasional armada H145.

“Investasi pada H145 menunjukkan komitmen kami untuk memperkuat kemampuan aeromedis dan layanan darurat di Tasmania untuk jangka panjang,” menurut Dennis Richardson AC, StarFlight Chairman. “Dengan menjalin kemitraan bersama Airbus dan memanfaatkan jaringan dukungan mereka yang telah terbukti di Australia, kami memposisikan StarFlight untuk memberikan keandalan, inovasi, dan nilai yang berkelanjutan bagi pemerintah Tasmania serta masyarakat yang kami layani.”

“Kami bangga menyambut StarFlight ke dalam keluarga Airbus. H145 dirancang sebagai helikopter multiguna, dengan kemampuannya untuk beralih peran dengan mulus sehingga menjadi aset ideal untuk kebutuhan respons darurat di Tasmania,” menurut Christian Venzal, Managing Director of Airbus Helicopters in Australia and New Zealand. “Pesanan helikopter ini datang pada saat kami sedang memperluas pusat distribusi suku cadang baru di Australia Barat untuk memperkuat posisi kami di Queensland. Kami siap terus mendukung StarFlight saat mereka memulai layanan penting ini.”

Helikopter H145 dikenal karena keandalan, fleksibilitas, dan teknologi canggih, menjadikannya pemimpin pasar untuk misi Layanan Medis Darurat dengan Helikopter (Helicopter Emergency Medical Services/HEMS). Helikopter ini ditenagai oleh dua mesin Safran Arriel 2E dan dilengkapi kabin luas serta rangkaian avionik Helionix yang canggih, sehingga sangat ideal untuk menghadapi kondisi medan yang menantang dan misi darurat yang membutuhkan waktu respons cepat di kawasan Australasia. Selain itu, helikopter ini memiliki emisi CO₂ terendah dibandingkan pesaingnya.

Helikopter H145 mengusung teknologi terbaru, termasuk desain kokpit canggih dengan human machine interface (HMI) modern, sistem avionik Helionix, serta rotor ekor anti-torsi Fenestron. Avionik Helionix Airbus, yang terhubung ke wACS, menawarkan keunggulan dalam perlindungan batas penerbangan (in-flight envelope), bantuan pilot, serta efisiensi dalam transfer data. Dengan meningkatkan kesadaran situasional, sistem ini memberikan tingkat keselamatan penerbangan yang belum pernah ada sebelumnya. Helionix juga memenuhi standar avionik internasional terbaru dengan sistem peringatan dan pemantauan otomatis yang inovatif.

Badan SAR Selandia Baru Pesan Empat Helikopter Airbus H145 untuk Layanan Medis Darurat

Saat ini, terdapat lebih dari 1.750 helikopter keluarga H145 yang beroperasi di seluruh dunia, mencatatkan lebih dari delapan juta jam terbang. Secara global, hampir 600 unit helikopter H145 telah digunakan untuk misi layanan medis darurat.

Sistem Persinyalan Manual Stasiun Malang Tetap Dipertahankan, Warisan Bersejarah Kereta Api

Siapa yang tak kenal dengan Stasiun Malang. Dari laman heritage.kai, Stasiun Malang (yang saat ini lebih dikenal dengan nama Stasiun Kota Lama) sebenarnya semacam halte. Stasiun ini merupakan ujung dari jalur kereta api pertama yang dibangun oleh perusahaan kereta api negara Staatsspoorwegen (SS) yaitu lintas Surabaya – Pasuruan – Malang. Jalur sepanjang 112 km itu diresmikan pada tanggal 20 Juli 1879 oleh Gubernur Jenderal Mr. J. W. van Lansberge.

Selain bangunan lamanya yang ikonik dengan nuansa kental jaman kolonial belanda, stasiun ini juga memiliki struktur bangunan baru yang berada di sebelah utara sudah memiliki bangunan baru yang lebih luas dan elegan. Penumpang pun tak perlu khawatir untuk naik kereta api karena sudah di lengkapi skybridge di bagian timur stasiun. Jadi penumpang tak perlu bingung mau naik dari pintu utara maupun selatan. Namun biasanya untuk Kereta Api (KA) Commuter Line Penataran/Dhoho, penumpang lebih dominan gunakan pintu selatan karena tak perlu naik skybridge.

Eskalator menuju skybridge di Stasiun Malang. (Foto: Dok. Istimewa)

Selain bangunannya yang memiliki cagar budaya yang besar, sistem persinyalan Stasiun Malang ini masih seluruhnya menggunakan mekanik. Tak seperti stasiun besar lainnya yang sudah menggunakan sistem persinyalan elektrik, stasiun ini masih tetap dipertahankan sistem persinyalan mekaniknya. Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Malang pun masih menempati kedua rumah sinyal yang masih digunakan yaitu Rumah Sinyal A dan Rumah Sinyal B di bagian barat dan timur stasiun.

Tak hanya melayani kedatangan dan pemberangkatan kereta api, Stasiun Malang juga masih melakukan langsir rangkaian kereta, gerbong, maupun lokomotif. Karena Stasiun Malang memiliki depo kereta dan lokomotif. Sama halnya petugas seperti biasanya saat lakukan langsir di jam-jam tertentu. Mereka harus berkomunikasi dari petugas juru langsir menuju PPKA untuk meminta ijin pindah jalur. Dengan pekerjaan yang cekatan, proses langsir walaupun sistem persinyalan masih menggunakan mekanik, mereka tetap fokus agar keamanan saat bertugas terlaksana dengan baik.

Sebelumnya, Stasiun Malang Kota Baru mencerminkan gaya International Style dengan langgam Art Deco dengan elemen-elemen pendukungnya berupa dominasi atap datar. Memiliki bentuk bangunan yang didominasi dengan bentuk kubisme dengan ketinggian bangunan yang tidak menonjol. Juga penggunaan ornamen yang sederhana dan tidak terlalu banyak, serta bentuk bukaan yang sederhana dan tidak menggunakan ukuran yang besar.

Terlihat elemen-elemen bangunan yang masih dipertahankan keasliannya, sehingga gaya bangunan International style masih jelas terlihat. Beberapa kali memang terjadi penambahan pada visual bangunan, seperti penambahan canopy di pintu masuk yang saat ini sudah tidak digunakan lagi. Terdapat penambahan canopy di depan sayap kanan dan kiri bangunan stasiun yang difungsikan sebagai area tunggu. Hal ini dapat mengurangi nilai gaya dan keaslian bangunan Stasiun Kota Baru Malang secara visual.

Resmi Beroperasi, Stasiun Malang yang Baru Bisa Tampung 2.500 Penumpang

Enggak Mau Desak-desakan? Yuk, Ikuti Tips Naik KRL di Jam Paling Sibuk Agar Tetap ‘Survive’

Menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line saat ini masyarakat sudah semakin ramai untuk melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di Jabodetabek. Tak cuma hari libur (weekend) yang cukup ramai, pada saat jam-jam kerja pun lebih terasa padatnya akan penumpang. Pagi dan sore hingga malam hari, penumpang pengguna KRL Commuter Line sudah memahami waktu dimana jam – jam paling padat terjadi.

Para pejuang KRL pasti sudah tidak asing dengan suasana super padat di peron stasiun, ketika memasuki jam sibuk. Serta, berdesak-desakan di gerbong kereta hingga menggerakan tangan saja rasanya sangat sulit. Kondisi seperti itu tentu membuat para penumpang merasa tidak nyaman dan lelah, terutama jika harus dihadapi setelah bekerja seharian.

Misalnya rute Bogor/Depok menuju Jakarta maupun sebaliknya. Commuter Line dengan rute tersebut yang paling ramai, sehingga mereka mau tidak mau harus berdesakan dengan penumpang lainnya. Bagi ribuan pekerja yang menggunakan KRL, perjalanan di jam sibuk sering terasa seperti masuk ke arena pertarungan. Berdesakan, bau keringat bercampur parfum, hingga sulitnya mendapat ruang berdiri menjadi rutinitas yang melelahkan.

Penumpang KRL saat jam padat. (Foto: Dok. Istimewa)

Dari pengalaman tersebut ternyata masih ada, lho cara untuk menghindari hiruk pikuknya masyarakat pengguna KRL di jam sibuk tersebut. Kabarpenumpang akan memberikan tips jitu, yaitu dengan cara agar perjalanan tetap lebih manusiawi dengan strategi pintar membaca pola dan memanfaatkan informasi. Dan juga perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan.

• Gunakan Aplikasi Pencari Jadwal KRL
Aplikasi pencari jadwal KRL dapat membantu penumpang mengetahui waktu keberangkatan KRL dan memperkirakan kepadatan penumpang. Dengan begitu, penumpang bisa mengatur waktu keberangkatan dengan lebih baik. Penumpang juga tidak perlu menunggu terlalu lama di peron stasiun.

• Naik ke Arah yang Berbeda
Penumpang bisa datang lebih awal, karena trik ini mungkin patut untuk dicoba. Misalnya, Jika ingin naik KRL dari Stasiun Pondok Cina menuju Jakarta, disarankan untuk naik berlawanan arah. Penumpang bisa naik KRL menuju Stasiun Depok terlebih dahulu. Biasanya ada jadwal KRL yang keberangkatan dimulai dari Stasiun Depok. Ini bisa dilakukan agar terhindar dari berdesak-desakan dengan penumpang lain saat naik KRL.

• Pilih Rangkaian Kereta yang Tepat
Biasanya, terlihat cenderung agak lengang saat melihat didalam rangkaian KRL yang berada dipaling ujung depan maupun belakang. Sedangkan gerbong yang berada di tengah lebih padat karena banyak penumpang yang turun-naik di stasiun pemberhentian. Namun kembali lagi saat kondisi di lapangan, ada beberapa stasiun yang memang kepadatan terlihat dari arah belakang maupun arah depan KRL.

• Pilih Waktu Perjalanan yang Tepat
Jika memungkinkan, hindari jam sibuk saat bepergian. Biasanya, jam sibuk terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 dan sore hari sekitar pukul 16.00-19.00. Sobat Medcom bisa berangkat kerja lebih awal atau beristirahat terlebih dahulu di kantor dan pulang lebih malam.

• Pastikan Bersiap-siap di Satu Stasiun Sebelum Turun di Tujuan
Apabila kondisi gerbong sangat padat dan penumpang berdiri jauh dari pintu, bersiaplah turun mulai dari satu stasiun sebelum stasiun tujuan. Usahakan sudah berada dekat dengan pintu saat sampai di stasiun tujuan. Hindari masih berada di tengah kereta saat stasiun tujuan sebentar lagi sampai. Hal ini akan membuat panik dan berakhir tergesa-gesa saat sudah sampai di stasiun tujuan.

Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan. Naik KRL di jam sibuk memang tidaklah mudah. Namun dengan memilih waktu yang tepat, posisi cerdas saat di peron, serta memahami pola perjalanan, pastinya bisa mengubah pengalaman dari sekadar “bertahan hidup” menjadi perjalanan yang lebih nyaman.

Catat! Promo KAI Hanya Berlaku Satu Jam, KA Argo Bromo Anggrek Dikenakan Tarif 80 Ribu Saja

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) sepertinya memang penuh kejutan. Bagaimana tidak, berbagai tarif promo pun disediakan saat bertepatan KAI berulang tahun yang ke-80. Apalagi tarif promo tersebut tak hanya kereta api kelas tertentu saja, namun sekelas brand ‘argo’ juga ikut dikenakan tarif promo tersebut.

Ya, tarif promo Rp80.000 inilah yang pasti menjadi incaran masyarakat yang tentu biasa menggunakan kereta api. Promo juga berlaku dengan rute terdekat sampai terjauh. Namun perlu diingat, tiket promo ini memiliki kuota yang terbatas, yaitu hanya diberikan kepada 3.000 calon penumpang yang beruntung.

Nah, untuk mendapatkannya harus melalui flash sale yang akan dilaksanakan satu hari saja, yaitu Minggu, 28 September 2025 pukul 15.00-16.00 WIB. Tiket yang dibeli untuk keberangkatan H+45 setelah pembelian atau mulai tanggal 29 September sampai 12 November 2025.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, sejumlah kereta api dari berbagai rute di Jawa dan Sumatera pun tetap disediakan taeif promo dari berbagai kelas. Mulai dari kelas ekonomi bahkan hingga eksekutif. Tapi perlu diingat, tarif promo ini tidak berlaku untuk kereta PSO (Subsidi), Kereta Luxury, Suite Class Compartment, Priority, Imperial, Panoramic, dan atau kereta wisata lainnya.

KA Argo Bromo Anggrek, Sejarah Pertama Varian Keluarga Kereta “Argo”

Nah, kira-kira kereta api apa saja sih, yang dikenakan tarif promo Rp80.000 tersebut. Berikut ini daftarnya:

• KA Argo Bromo Anggrek
• KA Bima
• KA Argo Wilis
• KA Turangga
• KA Argo Lawu
• KA Argo Dwipangga
• KA Argo Sindoro
• KA Argo Muria
• KA Argo Merbabu
• KA Argo Anjasmoro
• KA Gajayana
• KA Brawijaya
• KA Sembrani
• KA Taksaka
• KA Purwojaya
• KA Manahan
• KA Malabar
• KA Mutiara Selatan
• KA Senja Utama Solo
• KA Mataram
• KA Lodaya
• KA Sancaka
• KA Gaya Baru Malam Selatan
• KA Harina
• KA Bogowonto
• KA Gajahwong
• KA Senja Utama YK
• KA Fajar Utama YK
• KA Sawunggalih
• KA Gunungjati
• KA Cakrabuana
• KA Cheribon Fakultatif
• KA Pangandaran
• KA Papandayan
• KA Parahyangan
• KA Parahyangan Fakultatif
• KA Madiun Jaya
• KA Singasari
• KA Brantas
• KA Bangunkarta
• KA Gumarang
• KA Dharmawangsa Ekspres
• KA Kertanegara
• KA Malioboro Ekspres
• KA Ciremai
• KA Menoreh
• KA Tegal Bahari
• KA Mutiara Timur
• KA Kaligung
• KA Sancaka Utara
• KA Ijen Ekspres
• KA Jayakarta
• KA Kertajaya
• KA Jaka Tingkir
• KA Tawang Jaya
• KA Ambarawa Ekspress
• KA Pasundan
• KA Batavia
• KA Sindang Marga
• KA Sribilah Utama

Untuk mendapatkan tarif promo tersebut, dapat dicek melalui aplikasi Access by KAI dengan cara di bawah ini:

• Buka aplikasi Access by KAI
• Pada bagian bawah aplikasi, terdapat menu “Promo” yang terletak di sebelah “Akun”
• Klik, lalu gulir dan temukan “BIRTHDAY FLASH SALE TIKET KERETA API” dengan banner informasi tiket promo Rp 80.000
• Klik, dan kamu akan menemukan daftar KA yang mendapatkan promo Rp 80.000.

Perlu diingat, tarif Flash Sale promo Rp80.000 ini berlaku hsnya satu hari, yakni 28 September 2025 pada pukul 15.00 – 16.00 WIB. Jadi bersiaplah untuk war tiket karena kursi yang disediakan terbatas, ya.

Promo ini menjadi bentuk apresiasi KAI kepada pelanggan yang telah setia menjadikan kereta api sebagai moda transportasi pilihan. Dengan mengusung tema “Komitmen Semakin Melayani”, KAI menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan yang aman, nyaman, tepat waktu, dan semakin dekat dengan masyarakat.

KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Pegadenbaru, Apakah Karena Temuan Benda Ini?

Damri Uji Coba Armada Listrik untuk Bus Kuning UI

Universitas Indonesia (UI) terkenal dengan jaket kuningnya atau almamater setiap angkatannya. Namun, kuning ini pun seakan mencirikan UI yang tak hanya jaket almamaternya, tetapi bus pengumpan bagi mahasiswa dan dosen di sekitaran kampus.

Baru-baru ini Perum Damri memulai uji coba operasional bus listrik mereka sebagai armada Bus Kuning di lingkungan kampus UI sebagai operator transportasi lokal. Uji coba layanan ini beroperasi dari hari Senin hingga Jumat mulai pukul 06.50 hingga 21.30 WIB.

Untuk hari Sabtu jam operasional pagi sama seperti regular yakni 06.50, sedangkan sorenya lebih cepat yakni 16.10 WIB. Kehadiran bus listrik yang digunakan sebagai moda transportasi ramah lingkungan dan mendukung mobilitas civitas akademika UI.

Untuk diketahui, Damri mengoperasikan dua unit bus listrik untuk Bus Kuning ini. Tetapi dalam uji coba baru satu unit yang sudah resmi beroperasi.

Adapun inisiatif ini sejalan dengan komitmen DAMRI dalam menerapkan transportasi berkelanjutan serta mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon melalui penggunaan kendaraan listrik.

Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan bahwa dengan menghadirkan bus listrik di lingkungan kampus UI, Damri tidak hanya menyediakan solusi transportasi yang efisien dan nyaman, tetapi juga berperan aktif dalam upaya pengurangan polusi dan pencemaran udara.

“Kami bangga menjadi bagian dari transformasi transportasi yang lebih hijau di Indonesia,” ungkapnya.

Pengoperasian Bis Kuning listrik ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata kontribusi DAMRI dalam mendukung kampus UI yang ramah lingkungan serta memperkuat posisi Damri sebagai operator bus inovatif yang mengutamakan keberlanjutan dan kenyamanan masyarakat.

Untuk diketahui, pada 2018 lalu Damri dan UI pernah melakukan MoU bus listrik untuk armada Bus Kuning ini. Bahkan sudah pernah ada mobili listrik nasional yakni Molina UI-EV Bus.

Ini adalah bus listrik hasil dari riset yang sudah siap untuk dikomersialkan. Meski besutan anak negeri, bus tersebut memiliki sifat ramah lingkungan dan hemat energi, selain itu patut dibanggakan dan dipromosikan.

Sehingga kedepannya Molina UI-EV akan siap dipasarkan untuk turut meramaikan industri otomotif Indonesia.

Universitas Indonesia MoU dengan Damri Untuk Kembangkan Bus Listrik

Hari ini 50 Tahun Lalu, Garuda Indonesia Flight 150 ‘Crash’ Akibat Kesalahan Pilot Menilai Batas Ketinggian

Hari ini 50 tahun lalu, bertepatan dengan 24 September 1975, menjadi sejarah kelam bagi dunia penerbangan nasional, setelah kecelakaan fatal menimpa Fokker F-28 Fellowship “Mahakam” milik Garuda Indonesia dalam penerbangan (Flight) 150. Meski terdapat korban selamat, namun puluhan penumpang tidak berhasil selamat dalam insiden yang terjadi di Sumatera Selatan ini. Lantas apa yang terjadi dalam insiden ini?

Baca juga: Fokker F-28, Pernah Menjadi Tulang Punggung Armada Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Flight 150 adalah penerbangan domestik dari Jakarta (Bandara Kemayoran) menuju Palembang (Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II) yang mengalami kecelakaan pada 24 September 1975. Pesawat yang digunakan adalah Fokker F-28-1000 Fellowship dengan nomor registrasi PK-GVC.

Kronologi insiden ini dimulai ketika pesawat mendekati bandara Palembang pada pagi hari dengan kondisi cuaca yang buruk, termasuk kabut tebal yang membatasi jarak pandang. Pilot memutuskan untuk melanjutkan pendekatan dan pendaratan meskipun visibilitas sangat rendah. Ketika pesawat berusaha mendarat, jarak pandang yang terbatas menyebabkan pilot kehilangan orientasi terhadap posisi pesawat. Akibatnya, pesawat terbang terlalu rendah dan menabrak pepohonan.

Akibatnya pesawat jatuh dan hancur sekitar 2,5 kilometer sebelum landasan pacu Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, di daerah persawahan dekat Desa Suka Cinta.

Dari total 61 orang di dalam pesawat, 25 penumpang dilaporkan meninggal dunia, sementara 36 orang lainnya selamat tetapi mengalami luka-luka. Banyak korban yang tewas akibat cedera parah yang diakibatkan oleh benturan dan kebakaran yang terjadi setelah kecelakaan. Beberapa penumpang yang selamat berhasil keluar dari reruntuhan sebelum api membesar.

Investigasi KNKT menunjukkan bahwa kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pilot dalam menilai ketinggian dan jarak terhadap landasan pacu saat kondisi cuaca buruk. Pilot diduga terbang terlalu rendah saat melakukan pendekatan. Cuaca yang buruk dengan jarak pandang yang sangat rendah akibat kabut tebal berperan besar dalam kecelakaan ini. Bandara Palembang saat itu tidak memiliki sistem pendaratan instrumen – Instrument Landing System (ILS) yang memadai untuk membantu pesawat mendarat dalam kondisi cuaca buruk.

Hari Ini, 39 Tahun Lalu, Fokker F-28 Garuda Cetak ‘Hattrick’ Kecelakaan Usai Tergelincir dan Terbakar

Stasiun Blimbing: Memiliki Dua Bangunan Stasiun, Namun Beda Perusahaan

Mirip seperti nama buah, stasiun ini berada di area Malang, Jawa Timur. Ya, Stasiun Blimbing merupakan stasiun kecil yang berada di jalur utama perlintasan kereta api Malang-Bangil. Stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan jalur tersebut Lokasi stasiun ini berada di Jalan Stasiun No. 1 Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Stasiun ini berada di petak antara Stasiun Malang Kota Baru dengan Stasiun Singosari. Untuk bangunannya sendiri terlihat mulai dari awal hingga saat ini, Stasiun Blimbing masih belum ada perubahan seperti renovasi. Hal tersebut karena jumlah penumpang yang naik dan turun di stasiun ini tidak begitu banyak.

Diketahui Stasiun Blimbing hanya melayani penumpang lokal dari dan menuju Surabaya yang melintasi jalur selatan. Untuk Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) tidak berhenti di stasiun ini. Sistem persinyalan di Stasiun Blimbing pun masih mempertahankan keasliannya, yaitu menggunakan sistem mekanik baik sinyal lengan maupun wesel.

Dilihat dari sejarah, Stasiun Blimbing memang patut untuk dibahas. Karena pada era Hindia-Belanda, stasiun ini merupakan stasiun singgah yang merupakan pertemuan jalur tram yang berbeda perusahaan. Ya, pada masa itu, stasiun ini menjadi stasiun singgah bagi perusahaan trem swasta yang beroperasi di wilayah Malang Raya bernama Malang Stoomtram Maatschappij (MS). Saat itu, keberadaan Stasiun Blimbing menopang jalur utama trem ke arah Malang Timur, atau Tumpang.

Sejarah menyebutkan bahwa dulu di Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing ada dua stasiun memiliki nama yang sama, yaitu Blimbing. Pada masa kolonial Belanda, kedua stasiun tersebut menjadi tempat transit barang dan penumpang dari arah Tumpang, Gondanglegi, menuju Bangil (Pasuruan), dan Surabaya. Namun, pada 1968, salah satu stasiun tersebut ditutup. Jejak bangunannya kini menjadi permukiman warga.

Bekas bangunan Stasiun Blimbing MS yang kini jadi rumah warga. (Foto: Dok. Radar Malang)

Jaraknya sekitar 25 meter dari Stasiun Blimbing, dulu ada layanan Kereta Api (KA) yang bisa membawa penumpang ke beberapa tujuan. Bisa ke pusat Kota Malang, Singosari, atau Tumpang. Saat ini, bangunannya berubah menjadi kompleks pertokoan dan permukiman warga. Area itu masuk wilayah RW 10, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing.

Bangunan tersebut adalah bekas Stasiun Blimbing trem atau Blimbing Malang Stoomtram Maatschappij (MS) terlihat dari kayu penyangga di bagian langit-langitnya. Kayu itu berbentuk garis-garis seperti yang ditemukan di bangunan stasiun peninggalan MS lainnya. Seperti di Dampit, Gondanglegi, dan Jagalan.

Bekas jalur trem ke arah Tumpang kini beralih fungsi menjadi jalan yang kini dikenal sebagai Gang Bakti dan Stasiun. Letaknya bersebelahan dengan Stasiun Blimbing yang kini masih beroperasi karena dua bangunan itu milik dua perusahaan yang berbeda. Stasiun Blimbing yang hingga kini aktif adalah peninggalan dari perusahaan Staatspoorwagen (SS) milik negara yang dibangun sekitar tahun 1878.

Untuk stasiun yang dioperasikan MS, beroperasi mulai 27 April 1901. Rute yang dilalui dua KA dari stasiun itu juga berbeda. Stasiun Blimbing SS melayani KA jurusan Surabaya, Pasuruan, dan Blitar. Sedangkan MS melayani rute ke Singosari, Tumpang, dan Jagalan melewati Kajoetangan. Dari Stasiun Jagalan, akan diteruskan menuju ke Malang Kotalama, Gondanglegi, dan Dampit.

Okupansi kedua stasiun tersebut terbilang ramai ketika keduanya masih beroperasi. Karena, dua stasiun dengan jarak sangat dekat itu cukup ideal untuk tempat transit atau interchange barang dan penumpang meski kedua stasiun tersebut tidak terhubung rel langsung.Jadi hasil bumi yang dari daerah Malang Timur akan dibawa ke Blimbing. Kemudian dipindahkan ke gerbong barang milik perusahaan SS.

Pada awal pembangunannya, Stasiun Blimbing MS hanya berupa halte kayu. Seiring waktu, banyak perubahan yang dilakukan karena ramainya okupansi penumpang. Tahun 1915 di sekitar Stasiun Blimbing MS juga dibangun rumah dinas untuk kepala stasiunnya.

Sayangnya, setelah beroperasi selama 67 tahun, Stasiun Blimbing MS akhirnya ditutup pada tahun 1968. Sebagai dampak dari ekspansi jalan aspal di wilayah Malang Raya. Moda transportasi trem kemudian digantikan mobil dan bus. Namun, keberadaan Stasiun Blimbing tetap dipertahankan. Stasiun ini kini menjadi jalur penghubung Stasiun Malang Kotabaru di sebelah selatan dengan Stasiun Singosari di utara.

Menguak Mungilnya Stasiun Singosari yang Merupakan Gerbang Sejarah Besar Perkeretaapian

Lagi, Wilayah 3T Punya Perjalanan Baru dari Dobo ke Marlasi

Lintasan Dobo menuju ke Marlasi merupakan lintasan perintis terbaru di wilayah Tual, Maluku. Lintasan ini baru saja diresmikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan akan menggunakan KMP Lobster dalam pengoperasian perjalanannya.

Kehadiran lintasan ini diharapkan menjadi motor penggerak mobilitas masyarakat dan distribusi logistik di kawasan timur Indonesia. Dilansir dari keterangan tertulisnya, Direktur Utama (Dirut) ASDP Heru Widodo mengatakan, kehadiran lintasan baru ini adalah komitmen mereka alam memperluas jaringan layanan penyeberangan khsusunya di wilayah 3T (Tertinggan, Terdepan, Terluar).

“Lintasan Dobo – Marlasi ini adalah bukti nyata bahwa ASDP hadir untuk menjembatani masyarakat hingga ke pelosok nusantara. Kami ingin memastikan bahwa layanan transportasi penyeberangan tidak hanya terkonsentrasi di kota besar, tetapi juga mampu membuka akses bagi daerah yang selama ini sulit dijangkau,” ujar Heru.

Untuk tahap awal, lintasan ini beroperasi satu kali dalam sebulan dengan durasi perjalanan sekitar enam jam. Dari Dobo menuju Marlasi, kapal berlayar pukul 09.00 – 15.30 WIT, sementara dari Marlasi menuju Dobo beroperasi pukul 16.30 – 23.00 WIT.

Selain membuka akses transportasi, lintasan baru ini juga diharapkan dapat mendukung pengembangan potensi daerah. Kawasan Dobo dan Marlasi dikenal kaya akan sumber pangan, mulai dari hasil laut yang melimpah hingga umbi-umbian lokal.

Di sisi lain, panorama pantai yang menawan memberi peluang besar bagi sektor pariwisata untuk tumbuh lebih pesat. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menegaskan bahwa keberadaan lintasan ini akan membawa dampak ganda bagi masyarakat.

“Dengan adanya lintasan Dobo – Marlasi, mobilitas masyarakat semakin mudah, distribusi barang lebih lancar, dan peluang wisata semakin terbuka. Transportasi yang andal akan mendorong aktivitas ekonomi yang lebih dinamis serta mempercepat pengenalan potensi daerah ke kancah yang lebih luas,” jelas Shelvy.

ASDP meyakini bahwa pembukaan lintasan ini hanyalah langkah awal dari perjalanan panjang untuk memperkuat konektivitas antardaerah.

“Ke depan, ASDP akan terus menghadirkan inovasi layanan dan memperluas jaringan lintasan demi mendukung pemerataan pembangunan, dari ujung barat hingga timur Indonesia,” pungkas Shelvy.

Rincian Tarif Lintasan Dobo – Marlasi
A. Penumpang
* Dewasa : Rp 63.000
* Bayi : Rp 7.800
B. Kendaraan
* Golongan I : Rp 87.000
* Golongan II : Rp 136.000
* Golongan III : Rp 238.000
* Golongan IV
• Kendaraan Penumpang : Rp 1.195.000
• Kendaraan Barang : Rp 1.093.000
* Golongan V
• Kendaraan Penumpang : Rp 2.035.000
• Kendaraan Barang : Rp 2.037.000
* Golongan VI
• Kendaraan Penumpang : Rp 3.389.000
• Kendaraan Barang : Rp 3.203.000
* Golongan VII : Rp 2.974.000
* Golongan VIII : Rp 3.781.000
* Golongan IX : Rp 5.423.000

Terminal Gambut Barakat, Gerbang Transportasi Kalimantan Selatan yang Terus Berkembang