Cerita berbau mistis dan horor terkait tempat-tempat tertentu alias urban legend di Jakarta cukup banyak. Legenda kontemporer tersebut kerap kali dipercaya kebenarnnya oleh penduduk meski hanya cerita bukan melihat langsung.
Baca juga: Tragedi Bintaro I – Jadi Kecelakaan Kereta Terburuk dan Paling Tragis di Indonesia
Namun ketika mendengar seperti itu, beberapa orang memberanikan diri untuk mengetahui kebenaran dari cerita yang belum jelas. Untuk menghilangkan rasa penasaran, mereka biasanya datang ke tempat tersebut untuk merasakan sendiri pengalaman horor itu.
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, bila Anda tak berani sendirian bisa mengikuti tur yang diadakan oleh Biang Overlander. Mereka mengangkat tema Jakarta Mystical Tour yang mana mengajak para pesertanya ke sepuluh tempat Urban Legend menyeramkan di Jakarta dalam sekali perjalanan seperti Menara Saidah, Terowongan Kasablanka, Taman Langsat, TPU Jeruk Purut, Rumah Kentang Prapanca, Rumah Pondok Indah, Jalur Kereta Bintaro, Toko Merah, Museum Prasasti dan Jembatan Ancol.
Salah satu tempatnya yakni jalur kereta api Bintaro di mana tempat Tragedi Bintaro I terjadi. Sayangnya ketika mengadakan tur ke jalur kereta api Bintaro, peserta wisata horor banyak yang terluka. Ini karena mereka menghindari kereta yang lewat di perlintasan kereta Bintaro.
Adanya hal ini membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, mengingatkan pentingnya pemberitahuan panitia terkait kegiatan yang berhubungan dengan perkeretaapian. PT KAI menyebutkan bahwa acara itu tak berizin dan melarang pihak penyelenggara melakukan agenda wisata horor dengan memasuki area jalur kereta api sebagai lokasi tur.
Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta, Eva Chairunnisa menuturkan Biang Overlander menyelenggarakan tur ini di sejumlah titik lokasi mistis termasuk di rel kereta Tragedi Bintaro 1987 pada Jumat 1 Oktober 2019. Dia sangat menyayangkan acara tersebut yang tidak berkoordinasi dengan PT KAI serta hampir menyebabkan kecelakaan Kereta Api pada saat kegiatan tersebut berlangsung dan tempat itu merupakan jalur rel Kereta Api Bintaro.
Eva mengatakan rel yang pernah dilintasi saat Tragedi Bintaro 1987 saat ini masih aktif digunakan sebagai jalur. Ia menyebut pemanfaatan ruang di sekitar rel merupakan kewenangan PT KAI.
”Area jalur rel Tragedi Bintaro 1987 yang digunakan sebagai lokasi kegiatan merupakan jalur aktif dengan lalu lintas kereta api yang cukup padat. Sesuai Undang–Undang 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kerta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api,” ujarnya.
Eva menegaskan dan mengajak semua pihak untuk tidak mengadakan aktivitas di sekitar jalur rel. Ia meminta keselamatan perjalanan kereta api menjadi tanggung jawab bersama. Untuk meminimalisir agar tidak ada lagi tragedi kecelakaan kereta api di Indonesia.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar jalur rel. Mari sama–sama mewujudkan keselamatan perjalanan kereta api, karena ini menjadi tanggung jawab kita bersama.” ujarnya.
Baca juga: Legenda Kereta Hantu Manggarai, Antara Fakta dan Mitos
Karena adanya tindakan dari PT KAI, pihak Biang Overlander Untuk saat ini program akan direview dengan tidak ada lagi tempat-tempat seperti itu. Jadi belum sempat terjadi.
“Kami akan review tujuan lokasi acara karena bahaya juga tidak hanya dari lokasi semacam itu, tetapi di tiap lokasi pun jika terjadi jika terjadi tekanan mental yang berlebihan dari dimensi lain bisa jadi hal membahayakan,” jelas Ananda konseptor Jakarta Mystical Tour.