Bandung, kota yang menjadi sasaran warga Ibu Kota untuk menghabiskan libur akhir pekan. Banyaknya pilihan wisata yang ditawarkan oleh kota kembang ini menjadi daya tarik sendiri bagi para pendatang. Ratusan hingga ribuan plat nomor selain D menghiasi setiap sudut Ibu Kota Jawa Barat ini. Para pengunjung beramai-ramai mendatangi objek wisata, factory outlet, pusat oleh-oleh, hingga warung makan untuk sekedar berwisata kuliner.
Baca juga: Odong-Odong Keren (Oren), Double Decker Khas Depok
Di penghujung tahun 2013 silam, Bandung meluncurkan satu alat transportasi yang ditujukan untuk kepentingan wisata. Ya, itu adalah Bandros. Nama ini terdengar sama dengan nama penganan yang berbahan dasar kelapa. Namun, Bandros di sini merupakan singkatan dari Bandung Tour on the Bus yang berarti berkeliling kota Bandung dengan bus. Ide kreatif ini awalnya diprakarsai oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
Pengadaan Bandros ini bukan tanpa alasan, Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) mengaku ingin mendongkrak sektor pariwisata yang ada di kota Bandung. Diadaptasi dari bentuk double decker yang menjadi ikon kota London, bentuk Bandros senada dengan double decker jaman dulu ini. Dengan pilihan cat warna merah menyala, menjadikan Bandros ini semakin menarik perhatian setiap orang yang melihatnya.
Ditambah lagi dengan bus Bandros yang sering dipakai untuk momen-momen tertentu. Ambil contoh ketika tim bola kebanggaan tanah Priangan, Persib Bandung menjuarai turnamen piala Presiden pada 2015 silam. Para pemain dan official tim berjuluk maung Bandung itu diarak mengelilingi kota Bandung dengan menggunakan Bandros. Tentu saja momen seperti ini membuat antusias warga lokal maupun pendatang semakin menjadi-jadi untuk naik bus ini.
Selain merah, ada pula warna lain yang turut menghiasi body dari bus tingkat ini. Perbedaan warna ini menandakan perusahaan yang menyediakan bus tersebut. Sebut saja salah satu perusahaan provider kelas wahid di Indonesia, Telkomsel menjadi sponsor dalam pengadaan bus Bandros ini. selain Telkomsel, Bank Mandiri pun belakangan ini turut menjadi salah satu penyumbang bis wisata kebanggan kota Bandung.

Mengutip dari detik.com, Direktur Technology and Operations Bank Mandiri Kresno Sediarsi mengatakan bantuan ini merupakan bentuk apresiasi Bank Mandiri terhadap Bandung. “Bantuan sosial ini menjadi salah satu rangkaian acara kami untuk menyambut HUT Bandung dan HUT Bank Mandiri. Semoga dapat dinikmati oleh warga Bandung,” ujarnya di sela acara Mandiri Karnaval Nusantara di GOR Saparua, Bandung, pada Minggu, 12 November 2014 lalu.
Kini, sudah banyak bus Bandros yang “seliweran” di Bandung. Dengan menggunakan mesin Hino Dutro Bus 130 MDBL, Bandros dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 124 km/jam. Bus sasis 6 roda ini memiliki panjang sekitar 7,5 meter, lebar sekitar 2 meter, dan tinggi sekitar 3 meter. Bis yang menggunakan bahan bakar solar dengan kapasitas tangki sebesar 100 liter ini mampu mengangkut penumpang hingga 40 orang yang terbagi di area atas dan area bawah. Menggunakan sistem Turbo Charge Intercooler sebagai direct injection, membuat Bandros dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada mesin turbo biasa.

Bus ini juga dilengkapi dengan perangkat sound system untuk pemandu wisata yang terdiri atas 1 head unit, 1 amplifier, 4 speaker, dan 2 wireless mic. Walau sepintas bus ini terlihat seperti double decker merah ikon kota London, Routemaster, namun bagian depan bus ini sengaja di bentuk mirip dengan term yang ada di San Francisco, lengkap dengan kaca patri dan ukiran yang menempel di pinggiran bus ini. Dengan desain seperti ini tentu saja semakin memperkental nuansa art-deco dari bus Bandros.
Apa Anda tertarik untuk menaiki Bus Bandros ini?