Tak Lagi Gunakan Format Bilik, PT KAI Siap Luncurkan Layanan Sleepers Train Lebaran 2018 Mendatang!

Bagi Anda yang selama ini menantikan kehadiran dari layanan Sleepers Train yang sempat hilang dari rel di Indonesia pada awal tahun 1990-an, nampaknya Anda akan bergembira seraya PT KAI yang secara resmi akan mengoperasikan layanan ini pada Hari Raya Idul Fitri mendatang. Menganut prinsip yang hampir serupa dengan layanan First Class yang ada di dunia aviasi, Sleepers Train ini dipercaya akan bertengger di atas kelas Priority, kelas paling mewah yang dimiliki oleh PT KAI saat ini. Baca Juga: Mengenal Eksotisme Layanan Kereta Tidur di Indonesia Sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan bahwa beberapa Sleepers Train ini akan datang sebelum Lebaran 2018 mendatang. “Sebelum Lebaran ini empat kereta tersebut akan datang. Kami berharap, Lebaran nanti bisa dioperasikan,” tutur Edi, dikutip dari laman Kompas.com (14/4/2018). Seperti yang sudah disinggung di atas, nantniya para pengguna layanan Sleepers Train ini dapat mengatur tempat duduknya hingga ke posisi tidur, persis seperti bangku First Class. Tidak berhenti sampai di situ, penumpang juga dapat menikmati beberapa fasilitas penunjang kenyamanan lainnya, seperti televisi, sajian makanan, dan lain sebagainya. “Penumpangnya bisa betul-betul selonjoran buat tidur. Kami siapkan ini untuk kereta jarak jauh, dari Jakarta ke Surabaya,” ungkap Edi sembari membocorkan rute uji coba dari kereta tidur ini. “Sudah waktunya Indonesia memiliki angkutan umum mewah yang tidak kalah dengan yang ada di luar negeri,” tandasnya. Edi menambahkan, semisal Sleepers Train ini ternyata banyak digandrungi oleh penumpang, bukan tidak mungkin jumlah armadanya pun akan meningkat sesuai dengan permintaan penumpang. Untuk kapasitas, kereta ini sendiri mampu menampung 17 hingga 18 kursi penumpang di setiap gerbongnya. Kendati belum ada konfirmasi resmi terkait formasi gerbong dalam satu rangkaian, namun untuk soal harga per-trip, Edi menaksir akan berada diatas layanan eksekutif dan Priority. “Perkiraan di atas Rp900.000 untuk rute Jakarta – Surabaya,” tutur Edi. Oleh karena itu, PT KAI akan melakukan tes pasar guna menetahui animo masyarakat. “Kami ‘test case’ dulu apakah memang masyarakat menghendaki kereta sleeper ini yang betul-betul bisa tidur selonjoran. Tarif sedang dihitung mudah-mudahan satu sampai dua hari ini keluar tarifnya,” kata Edi, dikutip dari sumber lain. Baca Juga: Hadirkan Sleeper Train, Siapkah PT KAI Hapus Bayangan “Masalah” Sosial KA Bima? Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, PT KAI akan menggunakan armada yang kini tengah dikembangkan oleh PT INKA untuk layanan Sleepers Train ini. Guna menghindari masalah sosial, PT KAI tidak akan lagi menggunakan sistem bilik seperti yang pernah digunakan KA Bima 1 dan 2. KA Bima sendiri terkenal sebagai pelopor layanan Sleepers Train di Indonesia, dimana pada tanggal 1 Juni 1967 silam tercatat sebagai tanggal pengoperasian pertama dari kereta tidur ini.

Perjalanan Kasus Koosmariam Djatikusumo Hingga Gugatan ke Garuda Indonesia

Kasus Koosmariam Djatikusumo (69 tahun) yang tersiram air panas di dalam penerbangan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Blimbingsari di Banyuwangi terjadi pada 29 Desember 2017 lalu. Atas kejadian ini, Garuda Indonesia mengatakan telah membayar ganti rugi maksimal Rp200 juta sesuai dengan Pasal 3 huruf (e) Peraturan Menteri Perhubungan No.77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Udara. Baca juga: Dramatis! Maskapai ini Buang 30 Ton Bahan Bakar Demi Selamatkan Nyawa Penumpang Sayangnya kasus tersebut masuk ke jalur hukum dan Garuda digugat harus membayar ganti rugi materiil dan immateriil senilai total RP11,25 miliar. Hal ini dikarenakan setelah 1,5 bulan terakhir pihak Garuda Indonesia tidak lagi menanyakan kabar Koosmariam seperti apa. Gugatan tersebut diajukan kepengadilan pada 11 April 2018 kemarin yang mengacu pada ketentuan Pasal 1 angka 14 Permenhub No. 77/2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Udara. Selaku pengacara Koosmariam, David Tobing mengatakan, pihaknya tak asal bicara tentang gugatan yang dilakukan, karena ada dasar hukumnya. “Kami hanya menuntut ganti rugi imateriil sebesar Rp10 miliar sekalipun saya bisa menuntut lebih dari itu,” ujarnya yang dikutip KabarPenumpang.com melalui berbagai laman sumber. Pihak Garuda Indonesia sendiri membantah pengakuan Koosmariam yang mengatakan pihaknya hanya membiayai pengobatan dengan estimasi Rp15-20 juta hingga Februari 2018 kemarin. “Jadi tidak benar bahwa Garuda Indonesia hanya menanggung biaya pengobatan hanya Rp20 juta. Kami mengikuti ketentuan PM 77 dimana penumpang yang luka diberikan biaya perawatan maksimal Rp200 juta,” ujar Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono. Dia menambahkan, tanggung jawab Garuda Indonesia sebagai pengangkut atas kejadian tersebut selalu senantiasa memberi dukungan dan fasilitas. Tak hanya itu, pihaknya juga berkomunikasi dengan penumpang untuk memfasilitasi pengobatan medis lebih lanjut terkait luka yang dialami. Kronologis kejadiannya adalah, saat itu Koosmariam duduk di sisi kanan pesawat dan duduk di kursi dekat lorong. Dirinya berada di kursi nomor 27 dan masih ada satu jam sebelum sampai di Banyuwangi, temannya memesan teh panas untuk mereka berdua. Dua gelas teh tersebut kemudian diserahkan melewati bagian belakang Koosmariam oleh si pramugari. Namun, entah bagaimana, dua gelas teh panas tersebut jatuh dan mengguyur bagian dada, leher serta tangan Koosmariam. Kondisinya Koosmariam sedang tertidur, tetapi karena ketumpahan teh panas tersebut sontak dirinya terbangun dan berteriak. Kemudian pramugari tersebut meminta maaf sembari menangis membantu melap bagian tubuh Koosariam. Tak hanya itu, pramugari juga mengoleskan salep luka bakar sebagai pertolongan pertama, namun tidak bekerja secara maksimal. Sebab tak lama dioleskan dengan salep, Koosmariam harus menggunakan bajunya kembali sehingga salep tersebut menempel pada bajunya. “Saya menahan perih. Kejadian di pesawat itu masih satu jam lagi untuk sampai di Banyuwangi. Waktu perjalanan dari bandara ke rumah sakit kira-kira satu jam,” jelas Koosmariam. Sebagai bantuan, Koosmariam turun terakhir dan di papah untuk kerumah sakit dengan seorang karyawan Garuda dan setiap ke rumah sakit pihak Garuda yang menanggung biaya Koosmariam hingga Februari 2018. Tanggal 4 Januari 2018 kemarin, Garuda Indonesia mengirimkan permohonan maaf kepada Koosmariam. Diketahui, luka bakar yang dialamai Koosmariam setelah melakukan beberapa kali pengobatan dan operasi ternyata gagal dan kini luka di bagian lingkar dadanya pun permanen. Baca juga: Jantung Sempat Berhenti, Nyawa Seorang Pria Selamat dengan Bantuan Alat dan Penumpang Lain Atas kejadian ini, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi tak berkomentar banyak tentang kasus PT Garuda Indonesia yang di gugat penumpangnya. Dia hanya menghimbau kepada para operator penyedia jasa penerbangan untuk menaati peraturan dalam memastikan tingkat keamanan penumpang. “Kami memang minta kepada semua airlines untuk selalu taat dengan aturan-aturan. Selain berkaitan dengan level of service juga memastikan level of safety pada tingkat operator,” ujar Budi Karya.

Makanan dan Minuman di Maskapai Berbiaya Rendah Lebih Mahal Hingga 8.900 Persen

Adalah wajar jika harga makanan dan minuman yang dijual di dalam kabin pesawat atau kereta api dibanderol lebih mahal dari harga di toko ritel. Namun yang jadi pertanyaan bagi konsumen, seberapa besarkah tingkat kenaikan harga di dalam kabin pesawat? Baru-baru ini sebuah mesin pencarian perjalanan Kayak.co.uk yang berfokus pada penawaran makanan dan minuman di Ryanair, EasyJet, Jet2, FlyBe dan British Airways telah menemukan adanya peningkatan harga hingga 8900 persen. Baca juga: Porsi Makanan di Pesawat Tak Cukup? Jangan Khawatir, Bisa Nambah Asal Sopan Hal ini membuat penumpang harus mengeluarkan uang lebih banyak saat berada di pesawat. KabarPenumpang.com melansir dari laman independent.co.uk, bahwa kenaikan yang paling mencolok adalah pada secangkir teh di Jet2 sebanyak £2,70 (Rp53 ribu) dan lebih mahal di bandingkan dengan supermarket. Sedangkan kopi dalam penerbangan Jet2 naik hingga 1.321 persen dan harga yang ditawarakan sama dengan secangkir teh. Mungkin jika di sebuah kafe minuman panas ini sama harganya. Air mineral di Ryanair biaya yang dikenakan meningkat 644 persen dari supermarket yakni £2,68 (Rp52 ribu) dan Coke atau Pepsi di Jet2 naik hingga 505 persen dan ditawarkan dengan harga £2,30 (Rp45 ribu). EasyJet sendiri menjual muffin dengan harga yang cukup tinggi sekitar £2,50 (Rp48 ribu) dan cokelat batangan dijual seharga £1,80 (Rp35 ribu). Namun yang agak mengherankan adalah buah zaitun yang dijual lebih murah dibanding di supermarket, Ryanair menjual £1,34 (Rp26 ribu). Neil Cartwright seorang ekspert perjalanan di Kayak.co.uk mengatakan, ketika pihaknya dalam penerbangan, penumpang membeli makanan dan minuman yang di jual maskapai. Apalagi Neil mengatakan, padahal banyak maskapai yang menyediakan layanan dengan menawarkan makanan serta minuman. “Sebenarnya dengan merencanakan perjalanan, memilih cemilan untuk diri sendiri lebih baik. Ini bisa menghemat uang yang akan digunakan selama liburan. Mungkin ini sedikit lebih sulit dengan minuman saat berada di keamanan bandara,” ujar Neil. Diketahui, makanan dan minuman dalam pesawat berkontribusi besar pada keuntungan dalam perjalanan selain parfum. Apalagi maskapai berbiaya rendah yang mempertaruhkan reputasi mereka pada penjualan tiket murahnya. Selain peningkatan yang tinggi pada produk makanan dan minuman, hasil data juga mencatat kenaikan umum harga sejak 2016 lalu. Sup, teh, dan kopi semuanya naik dari £2,34 ke £2,68 poundsterling selama periode dua tahun di penerbangan Ryanair, meskipun FlyBe mengurangi harga sup dari £2,50 menjadi £2. “Menyediakan berbagai makanan dan minuman di dalam pesawat membawa serta biaya rantai pasok terkait, seperti pemuatan dan proses keamanan yang tidak dikeluarkan oleh toko-toko atau supermarket. Faktor-faktor ini pasti mempengaruhi harga yang kami tetapkan, namun, kami yakin bahwa kami selalu memberikan nilai dan pilihan yang baik bagi pelanggan kami,” kata juru bicara easyJet. Baca juga: Diet Coke, Inilah Minuman Yang Dibenci Pramugari Seorang juru bicara Jet2 mengatakan, pihaknya percaya bahwa produk makanan dan minuman yang ditawarkan memiliki nilai besar untuk uang dan sebanding dengan tempat lain di mana Anda akan duduk dan mengkonsumsinya, seperti kedai kopi, bar atau restoran dan bukan di supermarket. Seperti di Starbucks, Anda akan membayar sejumlah uang yang sama untuk secangkir kopi seperti yang dilakukan di salah satu penerbangan. “Pelanggan bebas untuk membeli makanan ringan on-board kami atau membawanya sendiri jika mereka menginginkannya,” ujar juru bicara Ryanair.

Central Railways India Keluhkan Absennya Alat Pendeteksi Benda Asing di Rel

Sebagai moda yang memiliki jalur khusus, kereta api memang menjanjikan estimasi waktu perjalanan yang presisi. Lain cerita jika si ular besi ini menemukan halang rintang di tengah pengoperasiannya, tentu saja hal ini bisa menghambat laju si kereta. Tidak sedikit kecelakaan kereta yang disebabkan oleh benda asing di rel, dan salah satu zona perkeretaapian India, Central Railways (CR) mengatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada teknologi yang dapat mendeteksi benda asing di lintasan CR. Baca Juga: Terobos Kolong Kereta Demi Lintas Antar Peron, Potret Buruk Stasiun Whitefiled di India Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman asianage.com (11/4/2018), dengan absennya teknologi ini, maka masinis tidak akan menerima peringatan bahaya semisal ada objek yang menghalangi laju kereta yang mengular di jalur CR. Berangkat dari sini, mereka berasumsi bahwa objek penghalang laju tersebut bisa saja mengakibatkan sebuah kecelakaan. “Sejauh pengetahuan kami, pihak kereta api tidak menemukan teknologi jenis pun yang dapat mendeteksi objek asing di jalur CR,” tulis pihak Central Railways yang mengadukan permasalahan ini kepada pengadilan tinggi Bombay. Melalui seorang aktifis bernama Sameer Zaveri, pihak CR lalu melayangkan surat pernyataan berisi pengaduan masalah tersebut ketika pengadilan tinggi menggelar sidang litigasi kepentingan publik. Sameer mengatakan bahwa zona anak perusahaan dari Indian Railways, Konkan Railways telah memasang sebuah instrumen bernama Anti-Collision Devices (ACD) yang disematkan pada Global Positioning System (GPS) pada tahun 2011 silam. Adapun tujuan dari pemasangan ACD adalah untuk memerangi dan mencegah kecelakaan kereta api yang mungkin saja terjadi akibat tanah longsor. Ia pun menambahkan bahwa tidak hanya Konkan Railways saja yang telah memasang alat ini, tapi juga perkeretaapian yang mengular di Timur India, dimana medan yang dilalui oleh jaringan ini didominasi oleh perbukitan. Sensor ACD ini sendiri berperan sebagai ‘mata’ yang senantiasa mengawasi rel, dan akan mengirimkan sinyal kepada masinis semisal ada objek yang menghalangi laju kereta. Dengan begitu, masinis bisa menghentikan laju kereta, menyingkirkan objek tersebut, dan kecelakaan pun bisa dihindari. Baca Juga: Demi Raih ‘Follower’ dan ‘Like,’ YouTuber India Buat Aksi Nekad di Jalur Kereta “Sistem peringatan dini yang dipasang di dua jalur tersebut terbukti efektif dengan minimnya angka kecelakaan yang terjadi setelah pemasangan,” tutur Sameer. Dengan adanya contoh konkret dari Konkan Railways dan perkeretaapian di Timur India, mereka mengharapkan pengadilan tinggi dapat memberikan wejangan tentang langkah-langkah apa yang sekiranya dapat ditempuh oleh pihak Central Railways.

Kelewat Tampan, Ground Crew ini Malah Dipotong Gaji! Kok Bisa?

Dikaruniai tampang yang rupawan memang merupakan satu anugerah dari Sang Maha Pencipta. Kendati tidak ada tolak ukur yang sahih mengenai tampang yang rupawan, namun kulit yang putih biasanya jadi indikator seorang pria masuk ke dalam kategori ganteng. Dan tidak melulu lho pria-pria ganteng seperti yang dijabarkan di atas dapat Anda temui di dunia entertainment saja, tapi di dunia transportasi juga ada! Baca Juga: Ini Dia, Para Pekerja Ground Support System di Bandara Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman nextshark.com, seorang teknisi bandara di Xiamen, Cina berhasil terekam kamera penumpang tengah berjalan di apron, lengkap dengan seragam, kaca mata hitam, dan bermodalkan tampang yang rupawan. Penumpang yang mengabadikan momen tersebut pun lalu mengunggah hasil rekamannya ke platform video populer di Cina, Tik Tok. https://www.youtube.com/watch?v=kUnTBIB0PsA Tidak membutuhkan waktu lama agar video ini menjadi viral. Banyak dari warganet yang sudah menonton video ini lalu membanding-bandingkan ketampanan dari si ground crew dengan pemeran utama Drama Korea “Descendants of the Sun”, Song Joong Ki. Namun alih-alih menjadi terkenal dan diundang ke sejumlah televisi setempat, ground crew ini malah mendapatkan penalti berupa pemotongan gaji dari perusahaan tempatnya bekerja! Lho, kok bisa? Ya, dalam video yang sudah disaksikan lebih dari satu juta penonton ini menampilkan si ground crew ganteng yang berada dalam kondsi tidak rapi plus memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Perusahaan tempatnya bekerja menilai dandanan si ground crew ini telah melanggar kode etik perusahaan dan patut diberikan hukuman berupa potongan 10 persen dari gajinya. “Dengan beberapa pertimbangan, maka petugas kami patut dijatuhi hukuman,” ungkap salah satu sumber dari perusahaan tempat ground crew ganteng ini bekerja. Tak pelak, berita tentang pomotongan gaji petugas bandara ini pun sontak menjadi topik perbincangan hangat di kalangan warganet ang seolah tidak terima dengan keputusan perusahaan. Alhasil, situs mikroblogging, Weibo pun menjadi sasaran dari ‘amukan’ warganet. “Aku merasa kasihan kepadanya, mungkin dia orang pertama yang gajinya dipotong karena terlalu ganteng,” tulis salah seorang pengguna Weibo. “Mungkin bosnya cemburu pada ketampanannya,” tandas pengguna lain. Namun tidak semuanya menentang keputusan yang sudah ditelurkan oleh perusahaan. “Ketika Anda mengenakan seragam, sudah sewajarnya jika Anda harus mengikuti regulasi yang berlaku. Lain cerita jika Anda sudah tidak mengenakan seragam,” tulis salah seorang komentator. Baca Juga: Video Ground Crew Lempar Bagasi Menjadi Viral, AirAsia Minta Maaf Menyadari dirinya menjadi topik perbincangan di dunia maya, ground crew tampan ini pun berterima kasih kepada semua ‘penggemar’ yang sudah mendukungnya dan meminta untuk tidak terlalu mengkhawatirkan apa yang sudah diputuskan oleh perusahaan. “Jujur, saya merasa sangat bahagia karena bisa menjadi terkenal dengan sangat cepat. Kesalahan bukanlah terletak pada perusahaan, tapi di diri saya sendiri karena telah melanggar kode etik yang berlaku,” terang ground crew yang disinyalir berusia 25 tahun ini.

Gubeng, Angkut Hasil Bumi Hingga Serdadu Belanda, Inilah Stasiun Kebanggaan Arek Suroboyo!

“Naik kereta api, tut tut tuuut.. Siapa hendak turut? Ke Bandung, Surabaya.. Bolehlah naik dengan percuma?” Ya, penggalan lirik dari lagu ciptaan Ibu Soed berjudul Kereta Apiku (Naik Kereta Api) ini seolah sudah jadi lagu wajib setiap anak-anak di Indonesia. Terkait dengan lirik lagu tersebut, jika Bandung terkenal dengan Stasiun Bandungnya, maka Surabaya memiliki Stasiun Surabaya Gubeng. Kendati ada Stasiun Turi yang juga terkenal, namun stasiun yang terletak di Jalan Gubeng Masjid, Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya ini memiliki sejarah yang menarik untuk dibahas. Baca Juga: Stasiun Bandung, Gerbang Masuk Pelancong Yang Jadi Saksi Bisu Suburnya Tanah Priangan Berada di bawah naungan PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8, Stasiun Gubeng melayani keberangkatan kereta api dari Surabaya via jalur selatan menuju ke Bandung maupun Jakarta. Kala diresmikan pada 16 Mei 1878, Stasiun Gubeng merupakan salah satu stasiun kereta api milik Staatsspoorwegen (perusahaan kereta api Hindia Belanda) yang menjadi bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Soerabaja–Pasoeroean. Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman kereta-api.info, sama halnya seperti Stasiun Bandung, pada masa awal berdirinya, Stasiun Gubeng ditujukan untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pelosok Jawa Timur, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Beberapa tahun berselang, stasiun yang mulai dibangun pada 1870-an ini pun sempat beralih fungsi menjadi hub para serdadu Belanda yang akan dikirim ke berbagai daerah yang mengalami gejolak perlawanan dari kaum pribumi khususnya di sekitar Surabaya dan Pulau Jawa.
Stasiun Gubeng Lama. Sumber: istimewa
Tercatat, sejumlah renovasi pun dilakukan terhadap Stasiun Gubeng ini, seiring dengan Surabaya yang sudah resmi ‘naik kelas’ menjadi sebuah Kotamadya. Renovasi pertama terjadi pada tahun 1905 dimana atap peron menjadi fokus pembenahan ini. Kemudian pada tahun 1928, atap bangunan utama pun tak luput dari sasaran perbaikan. Dan renovasi paling besar terjadi pada tahun 1990-an, dimana sebuah bangunan baru berarsitektur modern didirikan di sebelah timur rel, dengan tujuan agar stasiun kebanggaan Arek Suroboyo ini dapat menampun jumlah penumpang yang lebih banyak.
Stasiun Gubeng Baru. Sumber: Heritage – Kereta Api Indonesia
Mengingat Stasiun Gubeng Lama didirikan ketika masa kolonial Belanda, maka tidak heran jika stasiun ini memiliki gaya bangunan kebelanda-belandaan atau Indische. Gaya ini ditandai dengan bangunan tembok tinggi kokoh yang pada pinggiran atapnya biasa diberi ornamen besi tempa, serta menggunakan jendela yang besar-besar dan memakai jalusi besi. Baca Juga: Jejak Sejarah Yang Terlupakan, Stasiun Gambir Dulunya Adalah Tanah Rawa Karakter arsitektur bangunan pintu utama Stasiun Gubeng Lama tampak begitu kokoh namun terkesan terbuka karena di sampingnya berjejer jendela-jendela lengkung yang berderet di sepanjang teras. Karena bentuknya yang unik nan artistik, tidaklah mengejutkan jika bangunan utama Stasiun Gubeng Lama menjadi salah satu bagian dari daftar Cagar Budaya yang ada di Kota Pahlawan ini. Hingga kini, stasiun yang memiliki enam jalur utama dengan tujuh peron ini masih berdiri kokoh dan melayani puluhan keberangkatan dan kedatangan kereta api dari berbagai wilayah di Pulau Jawa.

Ternyata 9 Jenis Barang Ini Sering Tertinggal di Bandara Lho!

Tertinggal barang tak sengaja atau lupa bisa terjadi pada siapapun. Salah satunya di bandara, tepatnya di pemeriksaan keamanan dan barang yang tertinggal dari kecil seperti cincin hingga yang besar seperti perangkat elektronik. Seperti di Australia, setiap tahun ada saja barang yang di serahkan untuk di simpan karena tertinggal. Baca juga: Jaga Barang Agar Tak Dicuri, Ini Dia Tips Pencegahannya Sekitar seribu item dalam sebulan di serahkan dan satu di antara tiga barang bisa kembali kepada pemiliknya. Sisanya barang-barang tersebut biasanya di lelang dan dana hasil lelang di sumbangkan ke badan amal. Jenni Greaves, seorang pemimpin tim penjaga barang hilang di Bandara Brisbane mengatakan, barang yang bisa dikembalikan jika lengkap dengan tanda pengenal dan nomor teleponnya. “Sungguh menakjubkan banyak orang tidak memiliki identitas apapun bahkan di koper mereka. Jika ada nomor telepon, kami bisa menghubungi pemilik dan barang mereka bisa kembali,” ujar Greaves. Dia menambahkan, untuk meminimalisir tertinggalnya barang bawaan di keamanan, baiknya datang satu jam lebih awal ke bandara. Menurut Greaves, hal tersebut bisa membuat penumpang lebih tenang dan tidak terburu-buru hingga meninggalkan barang mereka. KabarPenumpang.com merangkum dari laman news.com.au (13/4/2018), setidaknya ada sembilan macam barang yang tertinggal setelah pemeriksaan keamanan. 1. Kacamata Paling sering tertinggal di pemeriksaan keamanan. Bahkan model dan bentuk kacamata rata-rata hampir sama. Greaves mengatakan, akan sulit jika tidak ada pembeda khusus saat mencari kacamata penumpang yang hilang. “Jika ditemukan, berarti pemilik tersebut beruntung.” 2. Ikat pinggang Setiap pemeriksaan keamanan, penumpang yang menggunakan ikat pinggang harus membukanya dan meletakkan dalam baki bersama barang lainnya. Ikat pinggang sering tertinggal karena penumpang terburu-buru mengejar penerbangan. 3. Cincin pernikahan “Mengejutkan, ada beberapa perhiasan yang hilang. Biasanya sangat berharga seperti cincin pernikahan,” ujar Greaves. 4. Perangkat elektronik Peraturan mengeluarkan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, kamera dan tablet dari tas membuat beberapa diantara penumpang lupa dan meninggalkannya. “Kami memiliki dua iPad Air baru, masih dalam kotak pembungkus dan tidak ada penumpang yang mengklaimnya,” ujar Greaves. 5. Minuman alkohol Setiap beberapa bulan, ada lusinan botol minuman beralkohol yang tidak di klaim pemiliknya dan tertinggal. Kemudian minuman-minuman terebut di lelang dan dana hassilnya untuk kegiatan amal. “Tas bebas bea sering tertinggal di atas rak atau troli bagasi. Mereka memasukkan barang ke taksi dan melupakannya,” jelas Greaves. 6. Paspor “Kami mendapt sekitar 60 paspor sebulan dan tidak kembali pada pemiliknya. Sebagian dari mereka tidak sadar paspor mereka hilang sampai waktu pergi ke negara lain,” kata Greaves. Untuk mengurangi risiko kehilangan paspor, Greaves mengatakan, periksa paspor dan menyarankan untuk menempel nomor telepon di bagian depan paspor dan menyimpannya dengan baik di tempat aman setelah melalui imigrasi. 7. Mainan favorit Salah satu bagian paling menyenangkan menurut Greaves adalah, dimana mereka bisa mengembalikan barang yang hilang dengan pemiliknya. “Ada boneka teddy mungkin bukan barang baru tetapi sudah cukup kumal dan usang, karena banyak jahitan tambalan di sekitar boneka. Boneka milik seorang gadis kecil tersebut tertinggal saat akan melakukan perjalanan keluar negeri. Ayah gadis kecil tersebut kembali dan mengatakan, dirinya belum tidur dan mengirim boneka tersebut ke tempat si gadis pergi,” jelas Greaves. Baca juga: Koper Anda Hilang atau Tertukar? Baggage Claim Jadi Solusinya 8. Alat bantu Jangan salah, tak hanya barang berharga, alat bantu jalan seperti kruk, gigi palsu, kaki palsu higga alat bantu dengar juga sering tertinggal di bandara. Ini membuat para relawan bingung. 9. Tempat abu Satu hal lainnya adalah tempat abu jenasah, seperti guci abu. “Barang seperti ini pernah tertinggal, untungnya di guci tersebut ada nama dan alamat rumah duka dan kami bisa menghubungi keluarga,” tutur Greaves.

Hadirkan Layanan Sepeda Listrik di Negeri Paman Sam, Uber Akuisisi JUMP

Setelah beberapa waktu yang lalu warganet dihebohkan dengan akuisisi Grab terhadap Uber, kini perusahaan yang berbasis di San Francisco, California ini diketahui mulai menjajal moda lain yang dipercaya mampu menaikkan value dari perusahaan. Rencana pengadaan moda baru di armada Uber ini secara tidak langsung berkaitan dengan upaya pemerintah yang tengah memerangi polusi udara. Baca Juga: Yuk Bersepeda, Mengurangi Polusi Sembari Membakar Kalori di Tubuh Seperti yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (11/4/2018), Uber rencananya akan menambahkan armada sepeda listrik ke dalam layanannya. Tentu saja, dalam upayanya untuk menghadirkan moda ini, Uber tidak melangkah sendiri. Perusahaan yang berdiri berkat jasa Travis Kalanick dan Garrett Camp ini mengakuisisi layanan electric bike-sharing, JUMP. Sebelum diakuisisi Uber, JUMP yang merupakan sebuah startup berbasis di San Francisco ini diketahui sudah memiliki pangsa pasar sendiri. Bagi warga Washington DC yang hendak menggunakan sepeda listrik yang disewakan oleh JUMP, diharuskan untuk membayar US$2 atau yang setara dengan Rp27.500 per 30 menitnya. Setelah selesai, para penyewa ini akan mengembalikan dan mengunci sepeda listrik tersebut di lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Sebelum mengakuisisinya, pihak Uber telah terlebih dahulu menimbang, apakah layanan tersebut nantinya akan berjalan mulus atau tidak. “Hari ini, kami secara bangga mengumumkan bahwa telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi JUMP Bikes, yang juga sudah kami uji di San Francisco,” tulis pihak Uber di laman resminya, Senin (9/4/2018). “Fokus kami adalah untuk mengembangkan smart technologies untuk smart cities,” imbuhnya. Sementara itu, CEO dari JUMP, Ryan Rzepecki mengaku sangat antusias dengan langkah yang telah diambil oleh Uber. “Saya sangat senang ketika produk yang kami kembangkan dapat menjadi bagian dari Uber,” ungkap Ryan. Nantinya, para pengguna Uber di Negeri Paman Sam akan menjumpai ikon sepeda di laman utama aplikasi Uber. Ketika ikon tersebut ditekan, maka aplikasi akan menampilkan peta yang dilengkapi dengan titik-titik penyewaan sepeda listrik JUMP. Dari sini, Anda bisa memilih salah satu dari spot penyewaan tersebut, dan memesannya. Baca Juga: Swytch Conversion Kit, Ubah Sepeda Konvensional Jadi Sepeda Listrik “Dengan adanya layanan sepeda listrik dari JUMP ini, para konsumen dapat menikmati kenyamanan dalam berkendara dan tentu saja ramah lingkungan,” jelas pihak Uber. Selain mempertimbangkan soal keramahan lingkungannya, Uber pun tidak menampik bahwa upaya yang dilakukannya ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas orang-orang yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Bahkan mereka pun berharap supaya orang-orang dapat merubah kebiasaan menggunakan pribadi, dan beralih menggunakan layanan terpadu seperti Uber. “Dengan mencapai angan dan tujuan tersebut, pada akhirnya akan berdampak pada situasi kota yang lebih kondusif. Kemacetan dan polusi secara bertahap akan berkurang,” tegasnya dalam lama resmi Uber. Sayangnya, pihak Uber masih enggan berkomentar kapan layanan serupa akan berkembang di kota lain.

Stasiun Tokyo, Merangkap Jadi Museum dan Saksi Bisu Pembunuhan Dua PM Jepang

Mengulas kemajemukan yang ada di Negeri Sakura, Jepang memang tidak akan ada habisnya. Mulai dari budaya hingga jaringan transportasi yang ada di negara penghasil film kartun ini, semuanya menarik untuk dibahas. Tidak terkecuali bagi titik awal dan akhir bagi kebanyakan shinkansen yang beroperasi di Jepang, Stasiun Tokyo. Baca Juga: Baru Pertama ke Tokyo? Jangan Bingung, Ikuti Tips Ini Agar Tidak Keder! Stasiun yang pada tahun 2014 silam memasuki usia satu abad ini terletak di distrik perkantoran Marunouchi, Tokyo. Lokasi dari stasiun ini pun tergolong strategis, karena berada di dekat Istana Kekaisaran Jepang dan distrik komersial paling mewah di Tokyo, Ginza. Berdirinya stasiun ini dimulai pada tahun 1889, dimana komite kota Tokyo berencana untuk membangun sebuah stasiun yang menghubungkan terminal Tōkaidō Main Line di Shinbashi ke terminal Nippon Railway (sekarang Tōhoku Main Line) di Ueno. Seiring banyaknya gangguan, pembangunan stasiun ini sendiri baru dimulai pada tahun 1908. Enam tahun berselang, tepatnya pada 20 Desember 1914, otoritas setempat meresmikan Stasiun Tokyo yang memiliki komposisi dua platform melayani kereta listrik, sedangkan dua lainnya melayani kereta non-listrik. Rasanya sangat mustahil jika di usianya yang kini sudah melebihi 100 tahun, Stasiun Tokyo tidak memiliki catatan sejarah. Siapa sangka, dibalik megahnya stasiun ini ternyata menyiratkan cerita pembunuhan dua Perdana Menteri Jepang, Hara Takashi (PM ke-10) pada tahun 1921, dan Osachi Hamaguchi pada 14 November 1930. Lalu, apalagi cerita yang jarang diketahui publik tentang Stasiun Tokyo ini? Berikut KabarPenumpang.com himpun lima fakta tentang stasiun tersibuk di Jepang ini, dikutip dari laman cnn.com. Salah Satu Stasiun Terpanjang di Jepang Selain tersibuk, Stasiun Tokyo juga digalang-galang sebagai stasiun terpanjang di Jepang, lho! Dengan panjangnya yang mencapai 304 meter, stasiun ini mampu menampung 14 jalur sekaligus, termasuk Tokaido Shinkansen, kereta api berkecepatan tinggi yang paling sering plesir keliling dunia. Memiliki Hubungan Terselubung Dengan Pihak Belanda
Amsterdam Centraal Station. Sumber: wikipedia
Beberapa orang mengatakan Gedung Marunouchi (Stasiun Tokyo) dirancang agar terlihat seperti stasiun kereta api Amsterdam Centraal di Belanda. Kendati ada bukti sahih yang memperkuat pernyataan ini, namun pada dasarnya Tokyo memiliki persetujuan sister-station dengan pihak Belanda, pun dengan Grand Central Terminal di New York. Punya Jalan Rahasia Entah hanya sekedar mitos atau kenyataan, namun rumor yang beredar menyebutkan bahwa Stasiun Tokyo memiliki jalan rahasia yang menghubungkan bangunan stasiun dengan beberapa bangunan penting pemerintahan. Baca Juga: Jingle di Stasiun Kereta Jepang, Bangkitkan Semangat Penumpang Stasiun yang Merangkap Museum Diketahui, sebanyak 2,3 juta pengunjung telah melihat koleksi dari museum yang menyajikan seni kontemporer hingga tema yang berkaitan dengan kereta api Jepang,sejak dibuka pada tahun 1988 silam. Kendati museum ini sempat ditutup dan dibuka kembali pada tahun 2012, namun hal tersebut tidak menyurutkan minat para pengujung. Stasiun yang Merangkap Pusat Jajanan dan Souvenir
Kitchen Street. Sumber: halalinjapan.com
Character Street. Sumber: wowsabi.com
Tidak lengkap rasanya jika membicarakan Tokyo tanpa menyinggung soal makanan. Di Stasiun Tokyo, Anda tidak perlu berjalan keluar untuk menemukan pusat jajanan yang cukup komplit. Ada Kitchen Street dan Tokyo Ramen Street yang menjajakan beragam penganan menggugah selera. Untuk souvenir, Anda bisa mengunjungi Tokyo Character Street dimana hasrat fans Hello Kitty, Moomins, dan Pokemon akan terpuaskan.

Pria “Penakluk Dunia” Ternyata Seorang Fotografer dan Pelatih Tenis

Berkelliling dunia bukanlah hal yang mudah dilakukan jika bukan perjalanan dinas atau kunjungan ke suatu negara. Namun beberapa di antara orang-orang di dunia ini bisa dikatakan hampir menjelajah seluruh dunia yakni Duke of Edinburgh atau Paus Yohanes Paulus II. Baca juga: Serba-Serbi Empat Warna Pada Cover Paspor Tetapi ternyata mereka bukanlah pria yang paling sering berkeliling dunia melainkan Sascha Grabow, seorang fotografer dan pelatih tenis mengklaim telah mengunjungi 207 negara sejak tahun 1987 hingga 2016 lalu. Dia memiliki situs website bernama greatestglobetrotters.com. Kemudian dibawahnya ada Duke of Edinburgh dari Inggris telah menjajaki 143 negara sejak 1939 lalu. Almarhum Paus Yohanes Paulus II selama hidupnya pernah mengunjungi 129 negara sejak tahun 1978-2005. Kemudian ada Michael Palin yang mengunjungi 96 negara dari tahun 1980 lalu. KabarPenumpang.com merangkum dari laman scmp.com, bahwa mereka merupakan empat dari sepuluh besar pria yang paling sering bepergian di dunia. Di tempat ke 11, ada Mike Spencer Bown yang menulis perjalanannya melalui buku The World’s Most Travelled Man: A Twenty-Three-Year Odyssey to and Through Every Country on the Planet pada 2017 lalu. Buku ini menunjukkan hal-hal yang berbeda dengan beberapa istilah yang sulit untuk di definisikan. “Tidak pernah membuat hidup saya dari Instagram atau blogging gaya hidup atau podcasting atau salah satu metode teknologi modern lainnya, di mana perjalanan dapat dipertahankan dengan berbagi pengalaman seseorang dengan tujuan untuk memonetisasinya,” klaim Bown dalam bukunya. Tetapi, hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang wanita pada peringkat pertama dalam daftar paling sering bepergian di dunia yakni Cassandra De Pecol. Wanita ini telah mengunungi 196 negara sejak Juli 2015 hingga Ferbuari 2017. Cassandra diketahui lebih menyukai publisitas dan mempromosikan dirinya melalui media sosial serta membuatnya mendapat kritik serta penindasan di dunia maya. Sedangkan Dumitru Dan, pria asal Rumania ini telah mengunjungi 76 negara sejak tahun 1910 hingga 1923 silam. Perjalanan miliknya begitu epik di seluruh dunia dimana perjalannya dimulai bersama tiga teman dan ketiganya meninggal tahun 1915. Ada yang meninggal dikarenakan keracunan opium, jatuh dari gunung dan yang terakhir meninggal setelah kedua kakinya diamputasi karena gangren. Baca juga: Wisatawan Indonesia Menjadi Yang Paling Digital Ketiga Dunia Saat Dan mengklaim hadiah 100 ribu Francenya dari Touring Club de France, hadiah tersebut diterimanya dalam jumlah sedikit karena inflasi nilai mata uang yang menurun. Sayangnya, tidak ada satu buku pun bahkan dalam bahasa Inggris yang menuliskan tentang Dan.