Hadapi Tol dan Penerbangan LCC, PT KAI Rancang Layanan “Door to Door Services”

Bakal hadirnya akses tol jarak jauh (Jakarta – Surabaya) dan tren penerbangan LCC (Low Cost Carrier) membuat PT KAI (Persero) harus mempersiapkan strategi baru dalam penyediaan layanan kereta api. Meski tak menawarkan peningkatan kecepatan luncur kereta, atau mempersingkat durasi perjalanan. BUMN ini dalam waktu dekat akan menyiapkan layanan baru yang disebut sebagai “Door to Door Services.” Model dari layanan yang rencananya akan dihadirkan sebelum tutup tahun 2017 ini adalah pengintegrasian ekosistem layanan yang terkait perjalanan kereta. “Kami sedang merancang gateway layanan terpadu dalam perjalanan kereta, seperti pemesanan makanan di kereta, jumlah barang bawaan, layanan porter di stasiun, sampai transportasi dari stasiun menuju daerah tujuan dapat dilakukan lewat sistem satu pintu,” ujar M. Kuncoro Wibowo, Direktur Komersial PT KAI kepada KabarPenumpang.com, Kamis malam (23/3/2017). Ditambahkan, bahwa sistem “door to door services” akan memudahkan penumpang untuk merancang perjalanan lebih baik, dan total biaya perjalanan dapat diketahui lebih dini. Mendukung door to door services, layanan premium ala penumpang pesawat juga akan digelar PT KAI dengan menerapkan miles program dan redeem point. Kuncoro yang sukses menghantarkan PT KAI dalam menggelar layanan e-ticketing menyebutkan, bahwa peran porter di stasiun akan lebih ditata. “Dengan door to door services penumpang bisa memesan jasa angkut porter sebelum tiba di stasiun tujuan, setiba di stasiun tujuan, porter akan langsung menghampiri penumpang untuk membantu mengangkat barang bawaan dari gerbong. Tenaga porter tidak akan ditambah, kami akan menggunakan tenaga eksisting yang ada,” tegas M. Kuncoro. Masih terkait door to door services, kini PT KAI sedang melakukan pembicaraan dengan penyedia layanan taksi untuk melakukan sinergi. Di bulan April mendatang, PT KAI dikabarkakan juga akan melakukan perubahan besar pada portal penumpang kai.id, salah satunya dengan menghadirkan menu ‘informasi penumpang’ yang menyajikan beragam hal tentang info yang dibutuhkan, seperti lokasi hotel terdekat dari stasiun, tujuan wisata, dan pilihan transportasi.

Menunjang Keselamatan Berkendara, Huawei Rilis Teknologi Baru

Kenyamanan dalam berkendara merupakan sebuah aspek penting yang menjadi acuan bagi para pengusaha transportasi. Selain kenyamanan, keamanan juga patut menjadi poin penting yang wajib diperhatikan oleh pihak penyedia jasa layanan angkutan, baik darat, laut, maupun udara. Banyak perusahaan yang berlomba untuk mengedepankan kedua aspek vital ini, karena keselamatan dan kenyamanan merupakan modal penting bagi para pelaku usaha transportasi untuk dapat bersaing merebut hati para penumpangnya. Banyaknya kasus kecelakaan dalam berkendara menjadi patokan bahwa sistem yang sudah ada masih perlu direvisi sehingga dapat menekan angka kecelakaan. Pada Februari 2017 silam, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perlengkapan komunikasi, Huawei meluncurkan sistem baru yang diharapkan dapat memberikan pelayanan lebih pada para konsumen pengguna jasa transportasi. Presentasi peluncuran sistem anyar ini dilakukan di Johannesburg dalam rangka i-Transport & UATP  Conference and Exhibition 2017. Sistem solusi transportasi ini meliputi banyak aspek yang menjadi fokus pembaruan dari sistem keamanan dan keselamatan yang sudah ada sebelumnya, seperti kamera pengawas, penanda penumpang yang akurat, layanan panggilan darurat, dan analisis kondisi bus. Selain beberapa fitur keamanan dan keselamatan di atas, Huawei juga menambahkan beberapa terobosan yang dapat meningkatkan pelayanan transportasi publik pada para penumpangnya, contohnya adalah solusi manajemen lalu lintas. Pihak Huawei mengatakan manajemen lalu lintas yang baru dirilis ini menggunakan sistem alogaritma cerdas yang akan menunjang kinerja dari pusat data lalu lintas, platform video pemantau, dan infrastuktur Information and Communication Technology (ICT) lainnya. Solusi ini didesain sebagai instrumen untuk memantau lalu lintas perkotaan, juga untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam berkendara. Tidak hanya itu, fitur lain yang termasuk ke dalam manajemen lalu lintas keluaran Huawei ini adalah pengatur sinyal lalu lintas, electronic policing, kumpulan data arus lalu lintas, dan panduan lalu lintas. Lebih lanjut pihak Huawei mengatakan fitur ini akan diaplikasikan pada pusat kendali manajemen lalu lintas yang terintegrasi. Huawei juga menambahkan internet dengan koneksi cepat dalam bus ini. Tujuan dari pemasangan internet adalah agar penumpang dapat memantau kinerja dari pengemudi dan status penumpang lainnya, isu yang berkaitan dengan keselamatan penumpang (seperti penumpang yang mencurigakan), bahkan untuk mengakses layanan darurat apabila terjadi kecelakaan atau tindak kriminal. Kamera pengawas yang terpasang di hampir seluruh bagian bus menjadi satu instrumen penunjang yang dapat meningkatkan keselamatan dalam berkendara. Tidak hanya di bagian dalam bus, kamera ini juga terpasang di bagian depan, belakang, dan kedua sisi kendaraan. Alih-alih terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sopir dapat menekan tombol darurat yang mengirimkan sinyal kepada pusat kendali. “Data video yang masuk dapat memungkinkan pusat kendali untuk mengambil langkah apabila terjadi kecelakaan,” tutur pihak Huawei, dikutip dari infrastructurene.ws, 26 Februari 2017. Namun, direktur utama Huawei Afrika Selatan, Alex Du mengatakan belum ada penawaran resmi mengenai terobosan sistem keamanan baru ini, walaupun sebelumnya pernah terjadi perbincangan yang mengarah kesitu. “Kami juga terlibat dengan mitra lokal untuk mengembangkan aplikasi yang dapat diintegrasikan itu,” kata Du. “Dengan desain terpadu dan platform terbuka, solusi semacam ini akan dapat membantu operator bus untuk menekan biaya pemeliharaan, mampu untuk menawarkan jasa tambahan, dan pengalaman berkendara bagi masyarakat di Afrika Selatan,” tambah Du. Merespon tanggapan Du, pihak Huawei yakin bahwa solusi terbaru dalam berkendara ini mampu berkembang dan menyebar luas di dunia transportasi di seluruh Afrika.

Pelabuhan Batam Center, Pintu Masuk Utama Pebisnis dan Wisatawan Asing

Batam Center, salah satu pelabuhan penyeberangan internasional yang ada di kota Batam, Kepualauan Riau. Pelabuhan ini, letaknya di pantai utara pulau Batam yang menghubungkan kota Batam dengan pelabuhan Harbour Front di Singapura dan Stulang Laut serta Pasir Gudang di Johor Baru, Malaysia. Tempat ini, sekarang paling sering dikunjungi wisatawan maupun pebisnis karena menjadi pintu utama masuk ke Batam dari negara lain. Pelabuhan yang dibangun 17 tahun lalu ini sempat berhenti pengerjaannya dan kembali dikerjakan oleh PT Synergy Tharada atas kerjasama dengan Otorita Batam di tahun 2002. Sepanjang berdirinya, pelabuhan Batam Center ini, dibuat pengembangan dan inovasi baru oleh PT Synergy Tharada untuk meningkatkan pelayanan, keamanan dan kenyamanan wisatawan atau pebisnis asal negara lain. Adapun pengembangaan baru yang dibuat oleh PT Sinergy Tharada untuk kenyamanan penumpang seperti penambahan tempat bersandar kapal, menyediakan kapal patroli yang bisa digunakan juga untuk SAR, memperluas ruang tunggu kedatangan dan keberangkatan. Tak hanya itu, di pelabuhan Batam Center ini juga di pasang CCTV di seluruh arealnya.
beritatrans.com
beritatrans.com
Sebagai salah satu pelabuhan internasional terbesar di pulau Batam, pelabuhan Batam Center menjadi pelabuhan pertama yang memberikan manifest secara online dan real time kepelabuhan tujuan dan lainnya. Melihat kinerja PT Synergy Tharada membangun pelabuhan Batam Center menjadi lebih baik, pemerintah kemudian menempatkan berbagai macam fasilitas seperti Auto Gate Immigration Clearance, SARS Detector dan Alat pendeteksi narkoba dari BNN. Letak pelabuhan ini, juga dekat dengan pusat perbelanjaan, penginapan dari bintang satu sampai bintang lima, tempat rekreasi dan lainnya. pelabuhan Batam Center ini juga sudah dilengkapi areal parkir yang luas, namun bila menjelang libur panjang tetap saja areal parkir masih tidak cukup bagi wisatawan lokal memarkir kendaraan mereka dan menginapkannya. Pelabuhan yang memiliki tiga lantai ini setiap menjelang liburan baik lebaran ataupun akhir tahun selalu di penuhi oleh wisatawan, baik wisatawan domestik ataupun mancanegara. Biasanya wisatawan domestik yang mengunjungi pelabuhan ini untuk menyeberang ke Singapura dan Malaysia. Selain itu, juga untuk menikmati sensasi kapal ferry yang ada di pelabuhan ini. Di pelabuhan internasional ini, melayani dua macam kapal ferry yang beroperasi dari pukul 06.00 sampai 21.00 WIB. Keberangkatannya pun hampir setiap jam baik yang menuju Singapura maupun Johor, Malaysia. Dua macam kapal ferry tersebut yakni Batam Fast dan Penguin. Namun, Anda jangan berpikir bahwa kapal ferry yang ada di pelabuhan Batam Center bisa mengangkut kendaraan. Karena kapal ferry yang ada di Batam Center yakni Batam Fast dan Penguin hanya mampu mengangkut penumpang manusia dan barang bawaannya.

Ada Ular di Penerbangan Rute Alaska!

Ular lepas di dalam pesawat dalam penerbangan menuju Alaska, mungkin terlihat seperti film “Snakes On A Plane”. Hanya saja ular ini tidak berbisa dan tertinggal di pesawat karena penumpang penerbangan sebelumnya yang membawa ular perliharaan ini sudah turun. Kejadian ini pertama kali diberitakan oleh stasiun televisi KTVA. Seorang penumpang yang melihat ada ular di pesawat ini bernama Anna McConnaughy yang diwawancarai mengatakan, saat itu pilot datang dan berkata memiliki beberapa ular yang lepas di pesawat tetapi tidak tahu letak pastinya ular-ular tersebut. Seorang penumpang anak-anak di penerbangan Ravn Alaska asal desa Alaska yang naik dari Aniak menuju Anchorage menaiki tempat duduknya saat melihat ada ular yang tidur dengan pulas. Secara kasat mata tidak terlihat jelas karena tertutup ransel di bagian belakang pesawat. McConnaughy menjelaskan, saat melihat ular tersebut sang anak itu mengatakan kepada ibunya tentang apa yang dilihatnya. Dan ini salah satu cara mengetahui ada ular tidur di ujung kabin pesawat, selain itu, tidak ada kepanikan saat terlihat adanya ular itu. Dengan kejadian ini, para penumpang pesawat ingin sekali melihat ular tersebut. Masalah ular dalam pesawat ini membuat pilot melakukan pedaratan darurat pada pesawat yang menuju Alaska tersebut di Mexico. Saat itu, pilot datang ke kabin sesaat setelah mendaratkan pesawat untuk menangkap ular tersebut. Kemudian melakukan diskusi singkat dengan pramugari untuk menangkap ular tersebut. “Saya yang memegang tas dan Anda mengambil ularnya,” ujar McConnaughy menirukan sang pilot. Kemudian, McConnaughy menceritakan detik-detik ular tersebut di tangkap yakni saat pramugari memegang ular tersebut kemudian di masukkan dalam sebuah plastik sampah. Kejadian ini membuat penerbangan menjadi terlambat tiba di tujuan Anchorage. Dalam foto terlihat ular sepanjang 4-5 kaki yang pucat dan tampak seperti ingin kembali tidur. Tak hanya McConnaughy yang menjawab adanya ular di pesawat. Dilansir dari abcnews.go.com, William Walsh salah seorang juru bicara maskapai mengatakan, ular adalah hewan peliharaan yang tidak terdaftar untuk masuk dalam kabin di setiap penerbangan Ravn Alaska. Pada penerbangan pesawat ini setelah tiba di Anchorage, diketahui bahwa seseorang yang sebelumnya turun di Aniak melaporkan kehilangan ular. Pada kejadian ini, maskapai bersyukur karena masalah sudah selesai dan pihak maskapai membuat persyaratan khusus untuk pembawaan reptil oleh penumpang. Ravn Alaska tidak mengijinkan hewan besar baik itu reptil atau binatang piaraan lainnya masuk dalam layanan kabin. McConnaughy menambahkan, terdapat banyak ular di bagian timur yang jauh dari Rusia, tetapi tidak ada ular liar di Alaska dan bila ada di sini, ini sangat aneh.

Phablet Ada di Persimpangan Kebijakan Keamanan Penerbangan AS

Terkait dengan antisipasi tindak terorisme dari beberapa negara yang di cap suscpet oleh Pemerintahan Presiden Donald Trump, Otoritas Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat telah menerbitkan pembatasan untuk laptop dan alat elektronik lainnya untuk dibawa masuk ke dalam kabin pesawat. Pada pembatasan ini, smartphone tidak termasuk didalamnya. Sebaliknya yang ditolak masuk ke dalam kabin adalah tablet, kamera, laptop serta unit game devices. Namun untuk smartphone yang memiliki ukuran besar hampir sama dengan tablet, atau kondang disebut Phablet (smartphone tablet) sampai saat ini masih dalam perbincangan bagaimana menyikapinya. Sebab ada hal yang ambigu atau tidak jelas karena saat ini banyak trend baru pada alat elektronik, khususnya smartphone masa kini dengan bentang layar hampir seukuran tablet. Dilansir dari theverge.com (21/3/2017), beberapa smartphone tablet atau phabet yang menjadi gunjingan masuk ke kargo atau bisa dibawa ke kabin seperti iPhone 6S, Samsung Galaxy S7, Huawei Honor X2 dan Asus Fonepad. Dulunya seri awal semua phabet ini adalah smartphone biasa berukuran paling besar 5,5 inchi dan menjadi gunjingan karena memiliki ukuran hampir 7 inchi, ini yang membuat aturan pembatasan ini menjadi ambigu. Karena pada perangkat phablet dengan ukuran lebih dari 5 inci dan kurang dari 7 inci ini bisa digunakan untuk membuat panggilan telepon. Tak hanya merek-merek tersebut, untuk phablet lain yang berada di rentang 5 -7 inchi ada Galaxy Note 5 dan Sony Xperia Z Ultra juga menjadi bahan pergunjingan. Hal ini mungkin di anggap terlalu rewel atau banyak pembicaraan. Namun untuk siapa saja yang menggunakan salah satu dari phablet tersebut harus waspada dan khawatir saat membawa dalam penerbangan dari negara suspect menuju Amerika Serikat. Anda akan nekad membawa Fonepad atau phablet dalam penerbangan dari Dubai ke New York atau akan diperiksa saat di gerbang imigrasi bandara. Dalam dokumen resmi terkait pembatasan yang dibuat oleh Keamanan Dalam Negeri, masalah phablet ini menjadi tidak jelas untuk pembatasan ponsel besar, banyak pertanyaan untuk masalah ukuran smartphone, lantaran besar phablet bervariasi tergantung mereknya. Bila Anda tidak yakin dengan ukuran smartphone atau phablet yang dibawa, baiknya bisa bertanya pada maskapai agar tidak menjadi kesalah pahaman saat penerbangan. The Verge, membagi empat maskapai penerbangan yang terpengaruh pada pembatasan ini yakni Royal Jordanian, Qatar Airways, Emirates Airlines dan Etihad, namun mereka tidak mampu untuk menjawab masalah seputar phablet ini.

PT Angkasa Pura II Canangkan Penambahan Runway Bandara Supadio

Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat rencananya akan ditambahkan landasan pacu atau runway yang baru. PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan rencana ini dikarenakan adanya respon atas kemungkinan penambahan lalu lintas penumpang. Selain itu, semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi daerah di Pontianak. Pada 2016 lalu, Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, lalulintas penumpang banara Supadio ini menembus angka 2,3 juta penumpang per tahunnya. Padahal terminal di bandara Supadio ini hanya mampu menampung penumpang sebanyak 1,5 juta. Awal mengatakan saat ini bandara Supadio memiliki luas mencapai 32 ribu meter persegi dan bisa menampung hingga 3,8 juta penumpang pertahunnya. Namun saat ini hanya mampu kurang dari setengah daya tamping yang ada yakni 1,5 juta penumpang per tahunnya dan diprediksi terus bertambah dan mendorong peningkatan lalu lintas penerbangan. Dilansir dari angkasapura2.co.id, kondisi di Bandara Supadio tersebut ditambah adanya fakta bahwa penggunaan fasilitas seperti landas pacu bersama dengan lapangan udara militer. Sehingga, lalu lintas penerbangan di bandara tersebut padat. “Karena pergerakan aircraft (pesawat) sipil dan militer itu tinggi, kalau digabung sekitar 60 pergerakan pesawat per jam. Itu asumsi pada jam sibuk dan kita jadikan standar,” kata Awaluddin (18/3/2017). Sehingga upaya peningkatan layana dan mengatasi peumpang yang menumpuk serta padatnya lalu lintas penerbangan, membuat AP II merencanakan penambahan runway tersebut. Adanya penambahan ini juga sesuai arahan Menteri BUMN Rini Soemarno bahwa lalu lintas penerbangan harus dipatok dan menembus 5 juta penumpang per tahun. Hal ini pula yang membuat rencana penambahan runway tak bisa lama-lama dibiarkan dan harus di segerakan pembangunannya. “Awalnya skenario ultimate baru dimulai dua sampai tiga tahun lagi. Akan tetapi, dengan arahan Bu Menteri hari ini, skenario tadi kita akan percepat, termasuk pembangunan second runway,” ujar Awaluddin. AP II akan melaksanakan penambahan runway bandara Supadio pada 2018 mendatang. Diketahui, saat ini panjang landasan pacu yang ada di bandara Supadio 2.250 meter dengan lebar 45 meter. Awaluddin menambahkan desain utama pembuatan runway sudah ada, nantinya runway yang existing akan menjadi parallel taxi runway dengan runway yang baru. Adapun penambahan panjang landasan pacu dari 2.250 menjadi 2.500 meter dengan lebar yang sama ditambah runway baru sepanjang 3000 meter.

KNKT: Guna Evaluasi Kinerja Pilot, Maskapai Dapat Menerima Data dari Black Box

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), bersama semua perwakilan maskapai melakukan focus group discussion (FGD) terkait masalah black box atau kotak hitam yang ada di pesawat. Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, black box merupakan alat yang digunakan untuk mencatat data selama penerbangan. Ia mengatakan biasanya black box terdiri dari 2 macam FDR (Flight Data Recorder) dan CVR (Cockpit Voice Recorder), satu untuk merekam data dan satu lagi untuk merekam pembicaraan pilot, co-pilot, kru dan dengan petugas di darat. “Biasanya FDR dan CVR itu terletak di bagian belakang pesawat, tepatnya di bagian ekor. Satu ada di dapur pesawat satu lagi di bagian kargo atau bagasi bawah pesawat,” ujarnya saat ditemui sebelum mulai FGD. Bila dalam sebuah pesawat ada dua black box, biasanya letaknya terpisah, agar saat terjadi kecelakaan keduanya tidak hancur bersamaan. Menurut Sorjanto, perbedaan tempat ini untuk memudahkan tim pencari, apalagi bila salah satunya rusak, satu diantaranya masih bisa di telaah untuk di baca. Untuk besaran satu buah black box hanya sebesar kotak sepatu dan berwarna jingga/orange. Sayangnya data yang ada di black box hanya bisa tersimpan sedikit atau percakapan selama 2 jam terakhir penerbangan. Dalam penjelasan awal di FGD yang berlangsung, Soerjanto mengatakan, FDR adalah flight data monitoring yang berisi semua data penerbangan. “Di FDR, kita bisa mendapat data cara pilot dari menerbangkan hingga mendaratkan pesawat, angle yang di ambil saat terbang, ketinggian penerbangan, benar tidaknya pilot menerbangkan pesawat dan lainnya. Data ini digunakan untuk mengetahui itu semua, dan pilot tidak bisa main-main lagi dalam menerbangkan pesawat,” jelasnya di Aula Gedung KNKT, Medan Merdeka Timur (21/32017). Contoh seperti di Papua, pilot biasa melakukan short cut saat cuaca terang, padahal terkadang itu kabut dan menabrak gunung atau bukit didepannya hingga pesawat jatuh. Melalui FDR ini, Soerjanto menegaskan kedisiplinan bisa termonitor dan kecelakaan atau kesalahan yang dilakukan pilot bisa menurun. Selain ketua KNKT beberapa narasumber dari KNKT bagian investigator, laboratorium dan KNKT Australia ikut ambil bagian dalam FGD ini. Ony S Wibowo salah seorang investigator KNKT mengatakan, data yang ada di FDR bisa diterima pihak maskapai bila ingin mengevaluasi kinerja para pilot. Nantinya data yang di ambil dari FDR akan diubah dalam bentuk excel baik angka maupun grafiknya. “Jadi data ini tidak hanya sekedar informasi saja, ini bisa di analisis dan di ubah langsung ke excel,” ujar Ony. Ony menambahkan, untuk FDR tipe CASR 91.233 untuk saat ini sudah tidak bisa digunakan lagi, dan diganti dengan model baru. Hal ini dikarenakan model CASR 91.233 masih menggunakan pita untuk merekam semua datanya. Menurutnya, dengan pita justru data yang ada saat terjadi kecelakaan bisa hilang dan hasil yang didapat justru data dari percakapan penerbangan beberapa bulan sebelum terjadi kecelakaan pada pesawat tersebut. Perubahan ini juga sudah ditegaskan bahwa per 1 Januari 2018, FDR dan CVR dengan model CASR 91.233 tidak bisa digunakan lagi dan diganti dengan model terbaru.

Wow! Kereta di Indonesia Ini Tempuh Jarak Lebih Dari 900 KM!

Menggunakan transportasi massal seperti kereta api memang menjadi opsi bagi Anda yang hendak bepergian tanpa menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, kereta api juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemudik, terutama bagi mereka yang berdomisili di daerah Jawa. Selain menawarkan kenyamanan selama berkendara, kereta api juga bisa dibilang sebagai kendaraan yang dapat menempuh jarak jauh dengan waktu yang relatif lebih cepat daripada kendaraan lain. Terkait masalah jarak dan waktu, kereta api juga memiliki rekor tersendiri. Tercatat ada 2 armadanya yang memegang gelar sebagai kereta api penumpang dengan jarak terjauh, dan kereta api penumpang dengan waktu tempuh terlama. Tentu saja rekor ini dipegang hanya dalam ruang lingkup Indonesia, bukan mancanegara.
kereta api gajayana. sumber: i.ytimg.com
kereta api gajayana. sumber: i.ytimg.com
Untuk gelar kereta api penumpang kelas eksekutif dengan jarak tempuh paling jauh dipegang oleh Kereta Api Gajayana dengan jarak tempuh 904 km. Kereta yang menghubungkan Jakarta dengan Malang ini diresmikan pengoperasiannya pada 28 Oktober 1999. Pada awalnya, kereta ini sempat melayani perjalanan dengan kelas bisnis saja. Namun terhitung sejak tahun 2001, KA Gajayana baru mendapatkan rangkaian anyar dari PT INKA yang menjadikannya sebagai titik awal pengoperasian kelas eksekutif pada rangkaian ini. Rute yang dilalui oleh KA Gajayana adalah rute selatan, dimana kereta nantinya akan melewati beberapa stasiun besar seperti Purwokerto, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Blitar. Sempat beberapa kali kereta ini mengubah penampilannya. Pada 2008, KA Gajayana menggunakan kaca lebar pada bagian sisi gerbongnya, lalu setahun berselang, si ular besi ini kembali merubah penampilannya dengan mengganti kaca lebar menjadi kaca pesawat dan digunakan hingga saat ini. Namun, dibalik kepopuleran namanya, ada satu cerita kelam yang tidak mungkin dapat dilupakan. Waktu itu tanggal 27 Agustus 2011, dimana kereta Gajayana mengalami pembajakan oleh 3 orang tidak dikenal yang langsung mengarahkan kereta ke arah Stasiun Pasar Senen. Pada mulanya, kereta terhenti di Stasiun Jatibarang untuk menunggu sinyal masuk, namun saat kereta berada di stasiun Telagasari, Indramayu, kereta dihadang oleh beberapa orang yang langsung masuk ke dalam kereta dan satu diantaranya masuk ke lokomotif. Pembajakan kereta berakhir setelah petugas teknisi melakukan pengereman darurat di stasiun Gambir dan pembajak diamankan oleh pihak yang berwajib.
kereta api krakatau. sumber: i.ytimg.com
kereta api krakatau. sumber: i.ytimg.com
Lain ceritanya dengan kereta dengan waktu tempuh paling lama. Adalah kereta Krakatau yang menghubungkan Merak dengan Kediri. Walaupun sebenarnya kereta ini juga merupakan kereta dengan jarak paling jauh, tapi tidak menawarkan kelas eksekutif, hanya Ekonomi AC saja. Jarak tempuh dari kereta ini adalah 945 km, dengan waktu tempuh sekitar 17 jam 20 menit. Dibalik itu semua, terdapat keunikan dari kereta ini. Kereta Krakatau merupakan satu-satunya kereta yang melintasi semua provinsi di pulau Jawa, dari mulai Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, kereta ini diresmikan pada 24 Juli 2013 silam ini juga memiliki keunikan lain, yaitu melewati seluruh kota administrasi di Jakarta, dari mulai Jakarta Selatan (Bintaro), Jakarta Barat, (Palmerah), Jakarta Utara (Kampung Bandan), Jakarta Pusat (Pasar Senen), Jakarta Timur (Jatinegara), dan Bekasi.Anda cukup membayar Rp300.000 untuk kereta subclass C (subclass paling tinggi pada rangkaian ini) atau Rp235.000 untuk subclass S (subclass terendah pada rangkaian ini) dan memulai petualangan bersama “The Real Voyager” ini. Tidak semua perjalanan akan berjalan sesuai dengan rencana, seperti yang dituliskan oleh seorang blogger yang merasa PT KAI tidak memegang teguh komitmennya dalam hal waktu. Ia mengatakan bahwa kereta Krakatau yang ia tumpangi banyak berhenti dan mengakibatkan keterlambatan sampai di tempat tujuan. Kebetulan ia naik menuju stasiun Yogyakarta. Di tiket, tertera waktu sampai adalah pukul 21.30, namun karena kereta berjalan lambat dan banyak berhenti, akhirnya ia baru sampai Yogyakarta pada pukul 23.01. Ia amat menyayangkan kejadian tersebut, walaupun ia sendiri belum mengetahui mengapa kereta bisa berjalan amat lambat dan banyak berhenti, meskipun itu hanyalah stasiun kecil.

Terima Mega Komplain Palsu, Otoritas Bandara Benahi Diri

Tidak semua orang suka dengan kebisingan, namun kebisingan di sini bukanlah suara keras yang dihasilkan dari sebuah film di bioskop ataupun konser musik. Kebisingan yang ditimbulkan akibat kendaraan memang sangat mengganggu, tidak menutup kemungkinan moda udara seperti pesawat yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpangnya, namun memberikan efek bising ketika melintasi suatu daerah saat terbang rendah. Otoritas Bandara Calgary di Kanada tahun lalu menerima laporan tentang kebisingan yang ditimbulkan oleh pesawat. Bukan hanya sekali atau dua kali, melainkan hingga 1.707 kali. Keluhan tersebut dilayangkan kepada pihak Otoritas Bandara Calgary setiap harinya. Dalam 1 hari, hampir 5 panggilan melalui telepon dan pengiriman via online lainnya diterima oleh otoritas bandara. Dan uniknya, kejadian mega-komplain seperti ini dilakukan oleh satu orang yang mengatasnamakan banyak orang. Bentuk serupa dilayangkan oleh warga dari daerah lain. Terhitung ada 1.094 keluhan tiap tahunnya, dengan rata-rata 3 panggilan telepon per harinya, dan dilakukan oleh 1 orang juga. Mendapat laopran tersebut dari anak buahnya, CEO Otoritas Bandara Calgary, Bob Sartor mengatakan jumlah laporan yang diterima oleh pihaknya terkait kebisingan yang ditimbulkan oleh pesawat pada tahun ini sebenarnya mengalami penurunan sebanyak 39 persen dari tahun lalu. Keluhan semacam ini mulai berdatangan sejak landas pacu baru dibuka pada tahun 2014 lalu. Keluhan yang datang bukanlah tanpa alasan, sebut saja Ray Jones, seorang warga lokal yang selalu terbangun pada tengah malam ketika pesawat melintas di atas rumahnya, baik pesawat itu hendak landing maupun take-off. Pada hari Senin 20 Maret 2017 kemarin, komite dewan mendengar otoritas bandara telah menemukan solusi untuk masalah kebisingan ini yaitu dengan pengadaan berbagai alat manajemen kebisingan, termasuk komite konsultatif masyarakat, hotline masalah kebisingan dan state-of-the-art di bidang teknologi termasuk sistem pelacakan penerbangan dan terminal pemantau kebisingan. “Keluhan soal kebisingan sudah jauh menurun,” ungkap Sator pada Senin kemarin seperti yang dilansir dari calgarysun.com. Dengan adanya layanan ini, warga yang merasa terganggu dengan aktifitas penerbangan di Bandara Calgary, dapat menghubungi hotline service atau dengan media online yang tersedia. Layanan ini terbuka 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Berdasarkan laporan yang diterima oleh Otoritas Bandara Calgary pada tahun 2016, pihak bandara lalu melakukan sebuah studi mengenai jumlah komplain yang diterima. Studi tersebut menunjukkan adanya jumlah orang yang sedikit untuk melakukan pelaporan sebanyak itu. Bahkan, walikota ke 36 Calgary, Naheed Nanshi mengatakan, “Jika hal tersebut membuatmu gila, maka hal tersebut membuatmu gila,” kata Nanshi menyindir dua orang pelapor palsu tersebut. Nanshi juga tak lupa mengapresiasi sikap cepat tanggap yang dilakukan oleh Otoritas Bandara Calgary kala mendapat mega-komplain semacam itu. “Sejujurnya, saya percaya bahwa pihak komite konsultatif masyarakat telah melakukan yang terbaik guna meredam dampak dari kebisingan yang ditimbulkan dari aktifitas di Bandara yang terjadi di masyarakat sekitar.” Tutupnya.

Pemerintah AS Larang Bawa Gadget ke Dalam Kabin

Pemerintah Amerika Serikat tidak lagi mengijinkan pendatang dari 13 Negara Afrika dan kawasan Timur Tengah untuk membawa gadget seperti komputer dan laptop ke dalam kabin pesawat. Keputusan tersebut tertera dalam email yang dikirimkan oleh pihak US Transportation Safety Administration (US TSA) kepada pihak maskapai. Untuk gadget kecil semacam handphone masih boleh masuk ke dalam kabin, tetapi untuk gadget yang ukurannya lebih besar seperti tablet, kamera, dan laptop mesti masuk ke dalam bagasi. Masih belum jelas maskapai mana saja yang terkena imbas dari peraturan baru ini, tapi media The Guardian melaporkan ada 2 maskapai yang sudah menerapkan peraturan baru ini, yaitu Royal Jordanian dan Saudia Airlines. Maskapai yang memiliki waktu terbang 96 jam harus menaati peraturan baru ini. Peraturan ini dibuat bukan tanpa alasan, ini merupakan sebuah tindakan preventif untuk menanggulangi adanya bahaya dari ancaman terorisme. Sumber lain mengkonfirmasi laporan Associated Press yang menyebut larangan ini berdampak pada 10 bandara di 8 negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menolak berkomentar terkait terbitnya peraturan baru ini, namun diperkirakan akan ada pengumuman resmi dalam waktu dekat ini. Pemerintah juga tidak memberikan detil alasan serta batas waktu peraturan ini akan berlaku. Sementara itu, pihak maskapai Royal Jordanian sempat memposting kicauannya di Twitter mengenai larangan tersebut, isinya adalah, “mengikuti intruksi terkait dari pemerintah AS.”  Dalam kicauan yang berbeda, pihak maskapai memberitahu tentang pemberlakuan peraturan ini. “Peraturan ini akan diberlakukan per tangga 21 Maret 2017, meliputi penerbangan jurusan New York, Detroit, Chigago, dan Montreal, 2 tujuan terakhir merupakan layanan penerbangan gabungan. Baca intruksi ini baik-baik sebelum berita dihapus. Terima kasih atas perhatiannya.” Mungkin ini adalah bentuk nyata pencegahan terhadap terorisme setelah kejadian pada Februari lalu dimana seorang penumpang membawa bom laptop ke dalam kabin pesawat asal Dubai. Pesawat tersebut rusak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Mogadhisu, Somalia, namun pilot berhasil untuk mendaratkan pesawat. Setelah dilakukan investigasi, kejadian menewaskan 1 orang yang tersedot keluar kapal dan disinyalir merupakan orang yang membawa bom ke dalam kabin. Tak lama setelah kejadian tersebut, kelompok militan al-Shabab yang masih memiliki koneksi dengan jaringan al-Qaeda mengaku bertanggung jawab terkait kejadian nahas tersebut. atas pernyataan inilah yang mungkin menjadi perhatian pihak intelijen AS. Hingga kini, masih belum ada pihak berwenang yang mau memaparkan alasan lengkap dari peraturan baru ini.