Mau Melintasi Selat Bali? Kenali Dulu Tarif Ferry Ketapang – Gilimanuk

Harga tiket penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk naik mulai hari ini. Penyesuaian tarif tersebut berkisar antara 10 hingga 14 persen menyesuaikan dengan berat dan tipe kendaraan. Kenaikan tarif penyeberangan di PT ASDP Indonesia Ferry tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia: KM 92 Tahun 2020 tentang tarif penyelenggaraan . Bila Pelabuhan Merak – Bakauheni punya peran strategis sebagai urat nadi transportasi darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, maka bergeser ke sebelah Timur ada Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk, meski kapasitasnya tak sebesar Merak – Bakauheni, namun lintasan ferry ini juga sangat strategis, selain menjadi urat nadi transportasi darat dari Pulau Jawa ke Pulau Dewata, Ketapang – Gilimanuk juga menjadi akses logistik yang penting ke Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Serupa dengan Pelabuhan Merak – Bakauheni, Pelabunan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur dan Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali, juga dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry. Tidak ada perbedaan dari penerapan golongam pada tiket, hanya saja karena lintasan Ketapang – Gilimanuk di Selat Bali ‘hanya’ 3 mil, maka durasi perjalanan lebih singkat (sekitar 30 – 45 menit), dan karenanya tarif tiket pun dikenakan dengan besaran berbeda dari Merak – Bakauheni. Ketetapan harga tiket yang dibuat PT ASDP untuk Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya hampir 50 persen lebih murah dari harga Merak-Bakauheni dan sebaliknya. Namun untuk ketetapan golongan tidak ada yang berubah tetap ada golongan satu sampai dengan Sembilan. Dengan sub class untuk penumpang, kendaraan penumpang dan kendaraan barang atau truk. Penumpang kapal ferry tanpa kendaraan atau masuk sub class penumpang umum tetap dibedakan untuk anak dan dewasa. Tiket untuk anak Rp2.200 dan dewasa Rp8.500 dengan rentang usia anak 0-2 tahun. Sub class kendaraan penumpang juga di bagi enam golongan dari golongan satu sampai enam dengan golongan IV, V dan VI terbagi dua dengan kendaraan barang. Golongan I yakni sepeda kayuh dengan artian sepeda tanpa mesin akan dikenakan biaya Rp9 ribu dan golongan II yakni motor dibawah 500cc dikenakan biaya Rp27 ribu. untuk golongan III yakni kendaraan roda tiga dan motor di atas 500cc dikenakan biaya Rp39 ribu. Golongan IVA, mobil penumpang biasa seperti sedan dan sejenisnya dikenakan biaya Rp182.500. Sedangkan kendaraan golongan VA sejenis ELF dan minibus dikenakan biaya Rp281ribu, golongan VIA yakni bus besar baik AKAP maupun pariwisatan dikenakan biaya Rp535 ribu. Untuk sub class kendaraan barang dari Golongan IVB hingga IX dikenakan biaya berbeda tergantung besar dan panjang dari kendaraan barang tersebut. Golongan IVB, pick-up dan sejenisnya akan dikenakan biaya Rp158 ribu, golongan VB truk sedang seperti colt-diesel biaya yang dibebankan Rp268 ribu. Truk besar dengan ukuran 7-10 meter dan masuk golongan VIB biaya yang dikenakan Rp447 ribu. Golongan VII yakni truk trailer dengan ukuran 12 meter biaya penyeberangan Rp553 ribu, untuk truk trailer lebih besar dari 12 meter dan kurang dari 16 meter akan masuk golongan VIII ddengan biaya penyeberangan Rp792 ribu. Golongan IX atau truk trailer diatas 16 meter akan dibebankan biaya penyeberangan Rp1.112.000. Sedikit beda dengan Pelabuhan Merak – Bakauheni, pelayanan tiket oleh PT ASDP di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk belum menggunakan sistem E-Ticketing.

Merespon Keinginan Penumpang “Tradisional,” PT KAI Jajaki Sistem Baru Untuk Check In Tiket

Tiket Kereta Api (KA) Lebaran 2017 sudah bisa mulai dibeli pada 17 Maret mendatang, bagi Anda yang berniat Mudik bersama keluarga, maka bersiap-siaplah untuk berburu tiket KA, baik dengan pembelian langsung ke loket di stasiun, atau bisa juga lewat jalur online yang kini mendominasi transaksi. Namun perlu diingat, kini PT KAI sudah menerapkan sistem check in dan pemberlakukan boarding pass, mirip dengan metode naik pesawat terbang. Karena berlaku sistem khas pesawat terbang, maka Anda yang membeli tiket jauh-jauh hari, baik beli langsung dan via online tidak akan memperoleh tiket langsung. Per 23 Juni 2016 PT KAI telah menerapkan sistem check in dan boarding pass, dimana penerapan perdana sistem ini dilakukan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Dengan sistem ini, penumpang yang telah membeli tiket dan telah memiliki kode booking, serta penumpang yang telah mencetak tiket selanjutnya melakukan check in pada mesin check in mandiri yang ada di stasiun. Nah, yang perlu dicatat bahwa proses check in bisa dimulai calon penumpang dua belas jam sampai sepuluh menit sebelum jadwal keberangkatan KA, tidak ada lagi sistem dengan model penukaran tiket di stasiun jauh-jauh hari sebelum jadwal keberangkatan. Bagi kebanyakan penumpang,sistem check in dan boarding pass ini memberi beberapa manfaat, contohnya dapat meminimalkan risiko tiket hilang, kebanyakan kasus dari penukaran tiket jauh-jauh hari adalah hilangnya tiket di tangan penumpang sendiri. “Latar belakang penerapan sistem baru ini disebabkan banyaknya komplain dari penumpang yang struk tiketnya sering hilang,” ujar M. Kuncoro Wibowo, Direktur Komersial PT KAI kepada KabarPenumpang.com. Kuncoro juga menepis anggapan bahwa proses check in mandiri dengan limitasi 12 jam sebelum keberangkatan karena kapasitas database server. Meski menawarkan kemudahan bagi calon penumpang, harus diakui ada segmen calon pemumpang yang menghendaki cara lama, seperti calon penumpang “tradisional” yang lebih tenang bila jauh-jauh hari sudah memegang tiket keberangkatan, untuk itu PT KAI kini sedang menjajaki sistem baru yang dapat mengakomodir keinginan penumpang. Seperti apakah bentuknya nanti? Kita tunggu saja tanggal mainnya, semoga solusi kedepan dapat menutupi kekurangan dari sistem yang ada saat ini.

Mengenal Jenis Tarif di Lintasan Ferry Terpadat, Merak – Bakauheni

Sebagai lintasan penyeberangan ferry terpadat di Indonesia dan menghubungkan urat nadi ekonomi dan industri Jawa – Sumatera, PT ASDP Indonesia Ferry selaku BUMN pengelola dan penyedia layanan perlintasan menetapkan tiket penyeberangan berdasarkan ketetapan Kementerian Perhubungan. Dikarenakan dinamis dan beragamnya jenis angkutan yang ditangani dalam layanan perlintasan, maka PT ASDP menerapkan sub class di kapal ferry, yakni terbagi menjadi tiga bagian, penumpang, kendaraan penumpang dan kendaraan untuk barang. Dalam pembagian untuk penumpang tanpa kendaraan sama seperti biasa yakni dewasa dan anak-anak. Untuk tiket anak dari usia 2-5 tahun dengan biaya Rp7 ribu per anak sedangkan dewasa sampai berusia 75 tahun dikenakan biaya Rp13 ribu per orang.
Autobild
Autobild
Sementara untuk kendaraan penumpang, pembagian kendaraan dibagi menjadi sembilan golongan dengan golongan IV, V dan VI untuk penumpang. Tak hanya itu, golongan IV, V dan VI juga ada untuk barang sama halnya dengan golongan VII, VIII dan IX. Golongan I untuk sepeda dan dikenakan tarif Rp20 ribu. Untuk golongan II dan III di khususkan untuk motor roda dua dan roda tiga, tarif yang diberikan untuk golongan II dan III pun berbeda jauh. Untuk kendaraan roda dua biasa atau golongan II akan dikenakan tarif Rp45 ribu dan golongan III untuk kendaraan roda tiga serta motor-motor dengan body yang besar dikenakan tarif Rp100 ribu. Pada golongan IV A, mobil penumpang biasa dan dikenakan tarif permobilnya Rp320 ribu, golongan V A mobil penumpang ukuran ELF atau minibus seperti metro satu mobil ini dikenakan tarif Rp700 ribu. Untuk golongan VI A, bus besar dengan kapasistas penumpang isi paling banyak 60 orang atau bus AKAP dikenakan tarif perbus Rp 1.190.000. Semua kendaraan golongan penumpang ini, sudah dikenakan biaya perkendaraan termasuk penumpang yang ada di dalamnya. Sehingga penumpang tidak perlu repot untuk membayar biaya penyebrangan. Beda lagi untuk kendaraan barang, disini pembagian dibedakan berdasarkan jenis kendaraannya. Makin panjang dan besar kendaraan tersebut, tarif yang dikenakan akan semakin mahal. Untuk kendaraan bak terbuka seperti pick-up atau sejenisnya, akan masuk golongan IV B dengan tarif yang akan dibebankan Rp285 ribu. Jenis engkle dan truk kecil biasanya berukuran 5 meter masuk dalam golongan V B dan tarif yang dibebankan pada truk ini Rp700 ribu.
SENDOKRANSEL
SENDOKRANSEL
Makin panjang ukuran truk atau kendaraan barang makin mahal berdasarkan golongannya. Untuk golongan VI B, ukuran kendaraan barang sekitar 7-10 meter dengan 6 ban yang menopang kendaraan tersebut dan dikenakan tarif Rp860 ribu. Golongan VII, VIII dan IX merupakan golongan truk dengan panjang 10-12 meter untuk golongan VII, 12-16 meter golongan VIII dan 16 meter lebih untuk golongan IX. Golongan VII tariff yang dikenakan Rp1.315.000, golongan VIII Rp1.970.000 dan IX Rp3.230.000. Dalam pencanangannya kedepan, penumpang yang berada di kendaraan yang akan menyeberang dari Merak-Bakauheni atau sebaliknya akan dikenakan biaya tersendiri diluar biaya angkutan yang digunakan untuk menyebrang. Namun, hal ini belum jelas akan dilaksanakan kapan oleh Kementerian Perhubungan. Dalam menjalankan pelayanan tiket penyeberangan di Pelabuhan Merak – Bakauheni, PT ASDP telah menggunakan sistem E-Ticketing bersama mitra kerja PT Mata Pensil Globalindo.

Jalur Perlintasan KA, Masih Jadi Momok Menakutkan

Jalur perlintasan maut, mungkin sering sekali Anda mendengar perlintasan maut seperti di Bintaro, Tangerang yang merenggut banyak korban. Tak hanya perlintasan Bintaro, ada beberapa perlintasan lain yang juga bisa dikatakan perlintasan maut. Beberapa dari perlintasan maut ini masih beroperasi seperti perlintasan di Bintaro masih terus beroperasi. Dua perlintasan maut di Rawabuaya, Jakarta Barat merupakan perlintasan yang akhirnya ditutup. Perlintasan sebidang ini, sebelum ditutup tahun 2014 lalu, dalam sebulan pasti terjadi minimal satu kali kecelakaan. Selain tidak ada pintu batas, di perlintasan ini juga tidak ada penjagaan yang tahu kapan kereta melintas. Sehingga pada 2014 lalu, jalur menuju perlintasan ini di tutup oleh PT KAI bersama dengan Dishub DKI Jakarta.
Radar Solo
Radar Solo
Selain untuk mengurangi kecelakaan yang ada, di dua perlintasan yang di tutup dari 42 perlintasan sebidang lainnya sudah ada fly over yang melewati perlintasan ini. Sehingga masyarakat akan lebih aman melewati fly over dibandingkan perlintasan tanpa pengamanan seperti palang pintu. Sebenarnya banyak pelintasan sebidang seperti yang ada di Rawabuaya ini, di sekitaran Jakarta hampir semua daerah memiliki perlintasan sebidang tanpa palang pintu. Namun, sebagian besar perlintasan ini sudah di buatkan jalur aman seperti fly over atau jalur memutar dengan palang pintu. Tak hanya Jakarta, di daerah lain yakni di Desa Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah juga memiliki salah satu jalur perlintasa sebidang tidak resmi. Di perlintasan sebidang desa Tawangsari ini sebenarnya tidak ada, namun dibuat sendiri oleh masyarakat sekitar perumahan tersebut. Diketahui tahun 2016 lalu semenjak adanya perlintasan sebidang di desa Tawangsari ini sudah ada empat orang tewas karena kecelakaan di perlintasan sebidang ini. Untuk itu, Kemenhub dan PT KAI melakukan pengecekan pada sepanjang jalur di desa Tawangsari ini dan akan dibuatkan fly over atau underpass kedepannya. Di daerah Klaten, ada perlintasan KA bernama perlintasan Mbah Ruwet. Perlintasan tanpa palang pintu ini cukup terkenal, karena kasus kecelakaan yang sering terjadi di perlintasan itu. Padahal di perlintasan itu sangat ramai dilalui masyarakat sekitar namun belum ada palang resmi yang dibuat oleh PT KAI. Salah satu kejadian tragis di perlintasan ini tahun 2009 lalu, bus rombongan pengantin tertabrak oleh kereta di perlintasan ini. empat belas dari penumpang bus itu tewas akibat tabrakan yang terjadi dan penumpang lainnya selamat. Saking banyaknya kecelakaan yang terjadi pada perlintasan ini. sempat terdengar desas desus perlintasan ini ditunggu oleh makhluk halus. Tak jarang beberapa stasiun TV melakukan uji nyali di tempat ini untuk mengetahui dan menghilangkan rasa penasaran tentang perlintas sebidang Mbah Ruwet ini. Bila dilihat sekilas, perlintasan Mbah Ruwet ini sama dengn perlintasan sebidang lainnya tanpa palang pintu. Bahkan kondisinya lebih baik dari perlintasan lainnya karena sudah dipasangi palang semi permanen oleh masyarakat sekitar dan dijaga bergantian. Diketahui, pada tahun 2017 ini, perlintasan Mbah Ruwet akan segera dipasang perlintasan kereta api yang permanen oleh PT KAI. Sebenarnya, sejak tahun 2008 lalu, PT KAI sudah tidak membuka dan tidak memperbolehkan lagi adanya perlintasan sebidang ini.

PT Angkasa Pura II Bangun Command Center AMC di Terminal 3

PT Angkasa Pura II (Persero) belum lama ini meresmikan pengoperasian Command Center Apron Movement Control (AMC) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada (5/3/2017). Ruang pusat pemantauan aktifitas ini yang baru diresmikan President Director AP II Muhammad Awaludin berada di apron Terminal 3 Bandara Soetta. Nantinya petugas yang berada di unit AMC ini akan menggunakan Command Center untuk memaksimalkan kinerja agar berdampak pada efisien dan efektivitas operasional maskapai maupun bendara. Istilah Command Center ini digunakan karena ruangan ini menjadi sentralisasi pengendalian dan operasional bagi personil AMC. Ruang AMC yang berada di Terminal 3 berbeda dengan ruang AMC yang ada di Terminal 1 dan 2 bandara Soetta. Pada Terminal 1 dan 2 memiliki ruang AMC yang terbagi menjadi tiga. Tak hanya itu, dalam Command Center AMC di Terminal 3, menggunakan peralatan teknologi informasi terkini, untuk memaksimalkan dalam pengaturan di apron. 185584785-jpg-jpgDi apron Terminal 3, saat ini juga ssudah terpasang visual docking guidance system atau VDGS. Ini merupakan alat dengan teknologi modern untuk memandu parkir pesawat dan terhubung dengan Command Center AMC. Muhammad Awaludin mengatakan, ruang yang tersentralisasi ini akan semakin memudahkan personil AMC berkoordinasi untuk menjalankan tugasnya seperti memastikan keamanan di apron, mengatur serta memantau pergerakan pesawat sehingga berdampak pada semakin kompetitifnya bandara. Dilengkapi dengan monitor yang mendukung pemantauan Command Center AMC ini merupakan salah satu bentuk komitmen AP II dalam mewujudkan smart airport melalui digitalisasi di sisi udara. “Command Center AMC ini juga disiapkan untuk mendukung beroperasinya penerbangan internasional di Terminal 3 dalam waktu dekat. Terminal 3 sampai saat ini adalah terminal terluas yang ada di Indonesia, sehingga digitalisasi sebagaimana yang ada di Command Center AMC ini merupakan pilihan tepat dalam mendukung operasional,” ujarnya. Tak hanya itu, dengan keberadaan Command Center AMC ini, fungsi komunikasi, koordinasi dan kontrol akan melengkapi fungsi dari sub tower di apron Terminal 3 dalam mendukung tower bandara Soetta dalam pemantauan pergerakan pesawat. Saat ini tower Terminal 3 yang dibangun oleh AP II berada ditengah Terminal 3. Pembangunan di tengah ini berguna dalam pemantauan pergerakan pesawat yang mengoperasikan rute domestik maupun internasional. “Lalu lintas pesawat serta pergerakan di apron Terminal 3 saat ini dapat dikoordinasikan dan dipantau secara maksimal, sehingga kedepannya kami berharap operasional penerbangan di bandara Soetta akan semakin lancar dan semakin banyak melayani penerbangan internasional,” tambahnya. Dengan diperkuatnya fasilitas pemantauan pergerakan pesawat ini, menjadi satu upaya AP II dalam mempersiapkan peningkatan kapasitas di dua runway. Sehingga kedepannya bisa melayani 86 penerbangan persawat per jam dari 72 pesawat perjam saat ini.

Hadapi Perlintasan KA, Jangan Panik Tetap Waspada!

Pada hakekatnya, pemerintah berusaha untuk menghapuskan perlintasan kereta api konvensional, sebagai gantinya secara bertahap dibangun perlintasan model fly over atau underpass di beberapa lokasi, terlebih pada titik yang banyak dilalui lintasan mobil, truk, dan motor. Namun apa daya, ditengah keterbatasan anggaran dan pertimbangan teknis, sampai saat ini perlintasa KA konvensional masih lumayan banyak dijumpai. Bagi kebanyakan orang, melintas di perlintasan KA kerap menimbulkan rasa was-was, pasalnya berita atau kabar tentang kecelakaan di perlintasan KA masih saja terus terjadi. Menjawab rasa was-was Anda, dilansir dari hulltrains.co.uk, berikut ada beberapa tips aman untuk melalui perlintasan kereta api. Berhenti di belakang perlintasan Sebagai pengendara yang taat aturan, baiknya Anda berhenti di belakang palang pintu kereta api yang sudah tertutup. Selain untuk keselamatan Anda, ini juga menjadi contoh bagi orang lain untuk tidak melintas saat kereta sedang lewat. Tengok kanan kiri Bila Anda melalui perlintasan kereta api baiknya tengok kanan kiri. Apalagi dengan rel ganda, justru membuat Anda lebih berhati-hati. Karena bisa saja kereta dari arah yang lainnya juga melintas. Berada di jalur yang benar Jangan pernah sekali-sekali melawan arus saat kereta api lewat walaupun jalur tersebut kosong. Ini untuk menghindari kemacetan yang akan terjadi nantinya. Jangan pernah berada di antara rel Bila rel yang ada lebih dari satu atau bisa dikatakan rel ganda. Baiknya jangan berada di antara rel, karena Anda akan kesulitan berjalan nantinya. Apalagi bila langsung dua kereta melintas, akan mencelakakan diri Anda sendiri. Jangan terburu-buru Bila palang perlintasan kereta sudah dibuka, baiknya jangan terlalu buru-buru saat meng-gas kendaraan. Baiknya perlahan karena terkadang di depan Anda ada saja kendaraan yang mengambil jalur sebelahnya alias lawan arus. Kalau Anda terburu-buru bukan Anda saja yang celaka melainkan pengendara lainnya juga. Tetap tenang saat terpaksa berhenti di perlintasan Tetap tenang saat terpaksa berhenti di perlintasan, berikan jarak antara kendaraan Anda dengan yang lainnya. Ini menjadi solusi yang baik bila kendaraan didepan Anda mogok tiba-tiba. Saat berada di perlintasan dan menunggu giliran jalan, baiknya sesuaikan putaran mesin kendaraan Anda, ini untuk menghindari mati mesin. Perhatikan juga arah lintasan roda saat melintasi rintangan rel. Ini untuk menghindarai ban kendaraan Anda terjepit. Bila mesin kendaraan Anda mati jangan panik, netralkan perseneling kendaraan dan segera dorong sembari meminta bantuan.

Pacu Konektivitas Infrastruktur, Jokowi Minta Pelayanan di Pelabuhan Bakauheni Ditingkatkan

Sebagai upaya peningkatan pertumbunan ekonomi di Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan, pemerintah telah mencanangkan program konektivitas infrastruktur terpadu Jalan Tol Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api (MBBPT). Dan terkait hal tersebut, pembenahan pada prasarana jalur penyeberan di Pelabuhan Bakauheni harus diperbaiki secara sistemik. Poin upaya perbaikan di Pelahunan Bakauheni, Lampung menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas tentang pelaksanaan proyek strategis dan juga program prioritas di Propinsi Lampung, yang digelar di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/3). Presiden Jokowi menilai, perekonomian di berbagai daerah, termasuk daerah-daerah di luar Pulau Jawa sudah mulai menggeliat, sudah semakin tumbuh lebih cepat. Dalam siaran pers setkab.go.id, Presiden memberikan contoh perekonomian di Propinsi Lampung yang mampu tumbuh sebesar 5,15 persen berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Namun demikian, Presiden meminta agar pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi ini juga harus bisa berdampak langsung terhadap 13,8 persen penduduk miskin yang masih ada di Propinsi Lampung. “Saya yakin untuk ke depan, perekonomian Propinsi Lampung akan bisa tumbuh lebih cepat, dengan catatan betul-betul bisa fokus bekerja menggarap apa yang menjadi sektor unggulan, mengembangkan apa yang menjadi core business Propinsi Lampung,” tutur Presiden Jokowi. Menurut Presiden, Propinsi Lampung memiliki potensi besar, baik di bidang pertanian, perikanan, perkebunan, yang menyumbang 31,4 persen PDRB (Product Domestic Regional Brutto) Lampung, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 18,8 persen. Untuk bisa tumbuh lebih cepat lagi, menurut Presiden Jokowi, infrastruktur pendukung harus dibenahi, baik infrastruktur transportasi, jalan tol Trans-Sumatera, pembangkit listrik, cold storage untuk sektor perikanan, maupun bendungan dan saluran irigasi yang memadai untuk penunjang sektor pertanian. Presiden mengingatkan, bahwa Lampung merupakan pintu gerbang yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa. “Untuk itu saya minta dilakukan langkah-langkah perbaikan yang bersifat sistemik dan menyeluruh terhadap penyeberangan Bakauheni-Merak, mulai dari waktu tunggu sandar yang masih agak lama, sarana prasarana pendukung yang tidak representatif, dan masih rendahnya aksesibilitas menuju ke pelabuhan,” tegas Presiden Jokowi. Sebagai implementasi konektivitas infrastruktur, Pelabuhan Bakauheni nantinya akan terhubung langsung dengan Tol Trans Sumatera. Dengan pembangunan infrastruktur yang terpadu antara jalan tol dan pelabuhan ini diharapkan arus barang dan manusia antar dua pulau ini akan semakin lancar sehingga dapat mendorong pemerataan ekonomi di berbagai wilayah yang masuk dalam cakupan program ini. “Jadi nanti kendaraan bisa masuk dari jalan tol, langsung ke Pelabuhan, langsung sambung naik Ferry ke Pelabuhan Merak. Dari Merak langsung sambung jalan tol dan masuk jaringan jalan tol Pulau Jawa. Bisa juga sebaliknya. Kalau sudah begini, simpul-simpul logistik yang selama ini menghambat bisa diurai. Ekonomi bisa lebih merata,” kata Hermanto Dardak, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, dikutip dari detik.com (11/5/2016)

Eksis Sejak 1975, Indonesia Canangkan Bangun Jalur Kereta Gantung Terpanjang

Sampai saat ini kiprahnya memang sebatas sebagai saranan transportasi di area wisata, namun rekam jejak kereta gantung (gondola) sudah lumayan panjang di Tanah Air. Pertama kali wahana kereta gantung ini ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di Jakarta Timur. Di dalam miniatur Indonesia ini, pada tahun 1973, dibuat kereta gantung (skylift) yang pertama di Indonesia untuk kendaraan objek wisata dan pertama kali di resmikan dan digunakan pada tahun 1975. Kereta gantung ini didirikan oleh PT Skylift Indonesia, memiliki tiga stasiun A, B dan C dengan jalur stasiun A-B dan C atau sebaliknya. Letak Stasiun A di sebelah timur lapangan parkir selatan dekat kawasan Desa Seni dan Kerajinan, Stasiun B di seberang anjungan Papua dan dekat Taman Burung. Stasiun C berada di sebelah utara lapangan parkir utara atau dekat Snowbay Waterpark. Kereta gantung merupakan kereta dengan kabel tunggal yang bisa di lepas pasang, serta memiliki konstruksi ringan dengan tower relatif kecil. Biasanya sistem kereta gantung terdiri dari satu kabin yang memuat 4 sampai 16 orang tergantung bentuk kabin kereta gantung gondola tersebut. Kabin-kabin ini nantinya digantungkan pada kabel dan berputar secara terus menerus. Uniknya di setiap stasiun, kereta gantung gondola dilepaskan dari kabel dan diperlambat kecepatannya agar nyaman saat penumpang naik dan turun. tmii9Setiap harinya Skylift ini bisa mengangkut puluhan ribu penumpang. Namun sayang, saat ini hanya tinggal 75 Skylift yang beroperasi dan masih bisa dinikmati pengunjung untuk melihat keindahan TMII dari atas. Untuk menikmati kereta gantung ini, Anda bisa membayar Rp40 ribu untuk satu orang. Tak hanya TMII, Taman Safari di Cisarua, Bogor juga memiliki kereta gantung. Setiap masuk ke dalam Taman Safari, Anda akan dikenakan biaya tiket terusan Rp130 ribu. Selain melihat binatang, Anda juga bisa menikmati kereta gantung yang ada di kasawan Taman Safari Indonesia. Sedangkan untuk Taman Impian Jaya Ancol nama kereta gantung adalah Gondola. Gondola ini berisikan satu kabin 6 orang, harga tiketnya Rp30 ribu. Selain menjadi salah satu objek wisata di Ancol, kereta gantung milik Ancol adalah kereta gantung keluaran terbaru dibandingkan milik TMII dan Taman Safari. Dengan kapasitas kabin yang lebih besar dan bentuk yang lebih lebar membuat pengunjung lebih bisa menikmati perjalanan dari atas untuk melihat keindahan Ancol. Kelebihan lain dari kereta gantung yang berada di Ancol adalah pintu otomatis, sedangkan di di TMII dan Taman Safari, pintu masih dibuka dan ditutup oleh petugas yang berada di luar. Kereta gantung ini, memiliki kecepatan tempuh 4-6 meter per detiknya. Setiap jalur kereta gantung sudah dipastikan lurus dan tidak ada belokan di setiap lajurnya kecuali belok untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dengan sudut yang tidak terlalu banyak. Untuk saat ini, jalur kereta gantung terpanjang ada di Dunia ada di Australia yakni 15 km, dan nantinya Indonesia akan membangun kereta gantung (Sky Line) sepanjang 30km dan terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Pembangunan ini akan segera terwujud setelah selesai melewati proses pengkajian yang dilakukan belum lama ini. pembangunan ini bertujuan untuk memudahkan wisatawan melihat puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango dari atas. Dikutip dari kompas.com (28/12/16), Kepala Balai TNGGP Suyatno Sukandar mengklaim rencana pembangunan Sky Line tersebut adalah yang terpanjang di dunia. “Paling panjang saat ini hanya 15 km. Saya pernah naik di Australia durasinya 10 menit. Tapi rencana yang akan kita bangun panjangnya 30 km. ini yang terpanjang di dunia,” ujarnya. Rencananya pembangunan sky line ini akan menghubungkan kawasan Bodogol di Desa Watesjaya, Cigombong, Bogor dengan Cibodas, Cianjur. Nantinya jarak tempuh sky line ini sekitar satu jam perjalanan.

Kolobarasi dengan GoCar, BlueBird Lengkapi Pengemudi dengan GoBird

Per 1 Februari lalu, BlueBird dengan GoJek telah mengikat kerjasama dalam fitur GoCar. Dalam koloborasi tersebut, BlueBird menghadirkan suasana baru setelah bergabung. BlueBird bukan hanya membantu GoJek melainkan memberi keuntungan bagi keduanya dan penumpang. Menurut pengemudi BlueBird yang diwawancara KabarPenumpang.com, kerjasama antara GoJek dengan Bluebird dilatarbelakangi beberapa mobil GoCar dengan plat hitam terlalu pilih-pilih dalam mengambil penumpang. Dengan seperti ini, yang akan diuntungkan adalah pengemudi dari BlueBird, mereka bisa lebih menikmati mengambil penumpang saat panggilan GoBird (aplikasi pengemudi BlueBird) berbunyi. Selain terbiasa membawa penumpang dengan tujuan dekat, para pengemudi tidak tebang pilih dalam mengantar penumpang. WhatsApp-Image-2017-03-06-at-10Hal ini akan langsung dirasakan penumpang GoCar, saat mencari mobil di fitur GoCar, biasanya bila GoCar berplat hitam tidak mengambil, taksi Bluebird lah yang akan mengambil pesanan itu. Untuk masalah harga pun tarifnya akan sama baik menggunakan mobil dengan plat hitam ataupun taksi BlueBird. Namun, Anda jangan kaget saat menggunakan Bluebird dan mendapatkan si pengemudi menyalakan argo. Hal inilah yang menjadi perbedaan dan keunikan BlueBird dengan taksi berplat hitam. Argometer akan dipasang, tetapi jangan khawatir, Anda akan tetap membayar sesuai aplikasi. Apalagi bila menggunakan GoPay, Anda akan lebih dimudahkan lagi. Seperti contoh, Anda berangkat dari stasiun Jatinegara menuju Ancol harga yang tertera Rp27ribu, dengan GoPay Anda cukup membayar Rp19ribu, kemudian pengemudi sebelum ke tujuan akan menyalakan argo, walaupun nantinya di argometer tertera Rp50 ribu, Anda akan tetap membayar Rp27 ribu atau langsung dipotong dari GoPay Anda Rp19 ribu itu. WhatsApp-Image-2017-03-06-at-10.40Melihat ini, baik pengemudi Bluebird, penumpang dan Gojek sendiri memang tidak dirugikan sama sekali dan akan merasakan untung. Tak hanya itu, bila Anda mendapat BlueBird, saat agrometer terpasang dan berjalan, bila di aplikasi Anda tertera Rp27 ribu dan argometer Rp50 ribu, pengemudi akan mendapat tambahan Rp23 ribu dari Bluebird. Hal ini dibuat untuk mengkompare harga di argo meter dengan di aplikasi si pengemudi. sebaliknya pun begitu, bila lebih mahal di aplikasi dan di argometer lebih murah, maka hanya tinggal dikurangi dari aplikasi pengemudi. Adanya kerjasama antar GoJek dan Bluebird adalah hal yang menjadi inovasi baru untuk bekerjasama menaikkan kualitas angkutan umum. Tak hanya memberdayakan taksi sebagai angkutan umum, melainkan membuat taksi lebih berguna. Menurut para pengemudi taksi konvensional, hampir 50 persen pendapatan turun karena adanya tiga aplikasi sekaligus dengan taksi online. Hal ini dirasa sangat merugikan pendapatan mereka. Apalagi persaingan online makin marak di era digital ini. Tak hanya pengurangan pendapatan, dengan adanya kerjasama BlueBird dengan GoJek juga membedakan dengan aplikasi lain. Di aplikasi lain, fitur yang ada hanya digunakan untuk memanggil taksi dan harga yang tertera hanya kisaran pada argometer. Sedangkan pada BlueBird, bukan hanya memanggil namun, harga yang tercantum akan digunakan sebagai harga pembayaran.

Pembangunan Fisik Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta Rampung di Maret 2017

Menuju konsep Airport City, PT angkasa Pura II (AP II) sekalu pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) terus melakukan modernisasi di berbagai sektor, selain rencanan pengoperasian Skytrain pada bulan Juni mendatang, kini pihak AP II juga menyebut bahwa pembangunan stasiun kereta di Bandara Soetta bakal tuntas pada akhir Maret 2017. Dikutip dari siaran pers angkasapura2.co.id (6/3/2017), per awal Februari, progres proyek stasiun kereta bandara dengan investasi sekitar Rp 160 miliar sudah mencapai 85 persen atau sesuai jadwal sejak awal pembangunan dimulai pada Juni 2015. Stasiun kereta tersebut didesain untuk terkoneksi dengan stasiun Skytrain, sehingga bagi penumpang pesawat atau pengunjung yang tiba di bandara dengan kereta dapat langsung memilih Skytrain sebagai moda transportasi untuk menuju Terminal 1, 2, atau 3. Kapasitas stasiun kereta bandara dapat menampung hingga 3.500 penumpang, terdiri dari kapasitas peron sebanyak 2.000 penumpang dan kapasitas daya tampung di bangunan sebanyak 1.500 penumpang. Sejumlah fasilitas yang tersedia di stasiun kereta bandara antara lain ticketing counter, public hall, tapping gate in, waiting lounge, commercial area, toilet, musholla, station headroom, konektivitas ke integrated building serta stasiun Skytrain, dan sebagainya. President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, “Stasiun kereta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan selesai pada Maret 2017 atau bersamaan dengan selesainya pembangunan stasiun Skytrain. Operasional kereta ini cukup penting guna mendukung konektivitas transportasi dari Jakarta menuju bandara atau sebaliknya untuk juga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga membantu mengurangi kepadatan lalu lintas.” Dengan keberadaan kereta bandara, maka mobilitas penumpang pesawat atau pengunjung bandara dari Stasiun Manggarai di Jakarta ke Bandara Soetta atau sebaliknya akan lebih mudah, nyaman, dan cepat dengan kereta bandara karena waktu tempuh hanya sekitar 45 menit. Sebagai operator kereta bandara adalah PT Railink yang merupakan anak usaha dari PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia. Meski bulan Maret mendatang proses pengerjaan fisik di stasiun rampung, namun kereta bandara baru akan mulai beroperasi pada Juli 2017 dengan enam kereta berkapasitas 272 penumpang atau dalam 1 hari dapat melayani sebanyak 35.000 penumpang. Total trek dari kereta bandara ini sejauh 36,3 km.