Saturday, April 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanSejarah Air Force Two, Pernah Tiga Kali Nyaris Tewaskan Presiden-Wapres AS

Sejarah Air Force Two, Pernah Tiga Kali Nyaris Tewaskan Presiden-Wapres AS

Meski tak mampir ke Indonesia, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, melakukan kunjungan perdananya ke Asia Tenggara. Dari 24-26 Agustus 2021, ia dijadwalkan berada di Vietnam. Terlepas dari sempat tertundanya agenda itu akibat ‘insiden kesehatan’, yang pasti kemanapun ia pergi, pesawat kepresidenan Boeing C-32 Air Force Two senantiasa menemaninya.

Baca juga: Mengenal Boeing C-32, Varian Air Force Two dari Boeing 757

Meski pesawat modern sudah ada sejak awal abad ke-20, tetapi AS tercatat baru secara khusus menugaskan pesawat kepresidenan pada Juli 1959. Ketika itu, belum berupa call sign Air Force Two melainkan pesawat resmi AS berbasis Boeing VC-137A Stratoliner yang ditumpangi oleh Wakil Presiden Eisenhower saat melawat ke Rusia (Uni Soviet).

Setelah itu, penggunaan Air Force Two untuk wakil presiden dan pejabat lainnya seperti Ibu Negara AS, Sekretaris Negara (Setneg), anggota kabinet AS, sampai pemimpin Kongres, semakin jelas. Pada tahun 1974, wakil presiden Nelson Rockefeller pernah dilayani oleh pesawat Convair VC-131 Samaritan Air Force Two untuk kunjungan dalam negeri.

Sedangkan untuk perjalanan internasional, Air Force Two yang dibangun dari McDonnell Douglas VC-9C mulai melayani wakil presiden AS sejak tahun 1975, melengkapi armada Air Force Two berbasis VC-137.

Berbagai pesawat, seperti Douglas VC-54 Skymaster, Douglas VC-118A, Boeing C-40 Clipper, C-20B, C-37A, C-37B, dan Lockheed C-121 Constellations juga pernah ditugaskan sebagai Air Force Two.

Selain Air Force Two, wakil presiden juga bisa saja menumpangi Air Force One berbasis Boeing 747, VC-25A. Pesawatnya tidak dikonfigurasi ulang melainkan hanya call sign-nya saja yang disesuaikan.

Saat ini, AS mempunyai empat pesawat Air Force Two yang berbasis Boeing C-32. Umumnya, pesawat yang digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan sang wakil presiden dan pejabat lainnya adalah Boeing C-32A.

Dari tulisan military.com, Boeing C-32A Air Force Two sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk mendukung aktivitas presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya; termasuk interior mewah dengan kapasitas 45 kursi, fasilitas lengkap seperti ruang makan, ruang rapat, toilet mewah, ruang istirahat, avionik militer, serta kapasitas tangki bahan bakar yang lebih besar untuk jangkauan lebih jauh hingga 11.000 km.

Tanpa modifikasi sekalipun, pesawat ini memang sudah dikenal sebagai pesawat tertangguh di dunia. Pesawat mampu terbang atau mendarat di bandara-bandara kering, tinggi, dan dengan landasan pacu yang pendek.

Secara lebih detail, kabin Air Force Two dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama atau area paling depan terdapat pusat komunikasi, dapur, toilet, dan 10 kursi kelas bisnis.

Bagian kedua adalah area terbatas atau private yang terdiri dari ruang ganti, toilet pribadi, sistem hiburan, dua kursi putar first class, dan dipan konvertibel yang dilipat menjadi tempat tidur.

Bagian ketiga berisi fasilitas konferensi dan staf dengan delapan kursi kelas bisnis. Bagian belakang kabin berisi tempat duduk umum dengan 32 kursi kelas bisnis, dapur, dua toilet, dan lemari.

Air Force Two juga didukung dengan berbagai peralatan komunikasi canggih, seperti telepon, satelit, monitor televisi, faksimili, dan mesin fotokopi terbaru. Selain itu, pesawat juga memiliki peralatan avionik yang canggih.

Baca juga: Keanehan Dibalik Momen Trump Tumpangi Air Force One untuk Terakhir Kalinya

Sepanjang sejarah Air Force Two melayani presiden-wakil presiden AS, setidaknya sudah ada tiga kali insiden yang bisa saja berujung fatal.

Pada tahun 2012 silam, Air Force Two yag ditumpangi wakil presiden Joe Biden pernah mengalami bird strike. Di Tahun 2020, bird strike juga pernah nyaris mencelakakan wakil presiden AS, Mike Pence, disusul inside Air Force Two terakhir pada Juni 2021 lalu. Ketika itu, Air Force Two yang ditumpangi wakil presiden Kamala Harris terpaksa return to base tak lama setelah lepas landas akibat masalah teknis.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru