Friday, April 26, 2024
HomeHot NewsSengkarut Soal Tirai Jendela di Pesawat, Antara Ruang Privasi dan 'Berbagi' Pemandangan...

Sengkarut Soal Tirai Jendela di Pesawat, Antara Ruang Privasi dan ‘Berbagi’ Pemandangan untuk Penumpang Lain

Dalam setiap penerbangan, secara sadar Anda akan kehilangan semua batasan fisik. Sebab Anda akan berbagi sandaran tangan, ruang kaki kecil hingga pundak yang tiba-tiba menjadi sandaran penumpang tidur. Adanya hal ini kemudian, penumpang akan mencari kebebasan lain untuk mendapatkan kenyamanan dalam hal kecil seperti pemandangan dari jendela atau lorong kabin.

Baca juga: Saat Take Off and Landing, Penutup Jendela Pesawat Wajib Dibuka, Inilah Sebabnya!

Baru-baru ini seorang redaktur pelaksana lifehacker.com.au bernama Virgina Smith harus kehilangan hak istimewanya ketika penumpang di kursi sebelahnya menutup tirai jendela saat akan mendarat. Apalagi penumpang yang duduk dekat jendela seperti memiliki ‘kuasa’ tersendiri untuk membuka dan menutup jendela ketika dalam penerbangan.

Sehingga banyak penumpang yang disebelah terkadang gusar karena ketika ingin menikmati pemandangan justru harus melihat tirai penutup jendela dan bahkan terkadang penumpang yang duduk dekat jendela pun tidak mau mendengar penumpang yang ada di sebelahnya.

Dilansir dari lifehacker.com.au (30/9/2019) oleh KabarPenumpang.com, masalah tirai jendela ini menjadi kontroversial bahkan Wall Street Journal dan New York Magazine telah memihak dengan keputusan terkait tirai jendela dan ternyata tidak semua orang setuju akan hal ini.

“Tirai penutup jendela maskapai harus selalu ditutup kecuali saat lepas landas atau mendarat,” kata Michael Barbaro dari New York Times di akun Twitter-nya.

Namun, masalah yang dialami Virginia ini adalah penumpang yang menutup tirai jendela ketika pendaratan akan terjadi. Di mana pilot mengumumkan bahwa akan mendaratkan pesawat dan awak kabin meminta untuk penumpang membuka penutup jendela mereka.

Dibukanya tirai jendela ini juga memberikan gerak pandang penumpang yang gugup agar lebih nyaman dan mengurangi rasa itu. Selain itu penumpang juga bisa melihat pemandangan bandara sekitar tempat mereka akan mendarat.

Alasan lain dibukanya tirai jendela adalah untuk keselamatan penumpang, dimana ketika kasus darurat pesawat, ada 90 detik waktu yang digunakan untuk melakukan evakuasi dan awak kabin harus melihat kondisi diluar pesawat. Alasan berikutnya menyesuaikan diri dengan kondisi cahaya rendah sebelum terjadi insiden yang tidak baik, ada kemungkinan Anda akan memiliki kapasitas visual seribu kali lebih baik dibandingkan bila tiba-tiba berada dalam kegelapan.

Baca juga: Berkat Lubang Kecil Ini, Jendela Pesawat Dipastikan Bebas Kabut

Tetapi, ada dua pengecualian, jika ini adalah penerbangan awal dan penumpang tidur, penumpang kursi dekat jendela harus benar-benar menutup tirai,  terlepas dari preferensi mereka dan sebaliknya ketika mendarat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru