Meski yuridiksi Federal Bureau of Investigation (FBI) bukan berada di Indonesia, namun dengan reputasinya yang besar dalam dunia intelijen dan investigasi, membuat informasi yang disampaikan Biro Investigasi Federal asal Negeri Paman Sam itu selalu layak untuk dicermati oleh komunitas internasional. Seperi belum lama ini, FBI memberi peringatan tentang upaya peretasan ponsel lewat metode pengisian daya.
Baca juga: Charging Ponsel di Kereta Lewat Hembusan Angin di Luar Jendela
FBI telah mengeluarkan peringatan serius untuk tidak menggunakan pengisi daya (charging) ponsel gratis di fasilitas umum, seperti stasiun dan bandara. Dikutip New York Post – nypost.com (10/4/2023), FBI mengatakan penjahat licik telah diketahui menggunakan port USB untuk menginfeksi ponsel dengan malware dan perangkat lunak berbahaya yang dapat memberikan akses peretas ke ponsel, tablet, atau komputer Anda.
“Hindari menggunakan stasiun pengisian gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan,” tulis tweet dari akun resmi FBI. “Bawa pengisi daya dan kabel USB Anda sendiri dan gunakan stopkontak listrik sebagai gantinya.”
Federal Communications Commission (FCC) sebelumnya memperingatkan tentang “juice jacking”, yang dikenal sebagai pembajakan, pada tahun 2021. FCC mengatakan para krimimal malware telah diketahui memasang port USB yang terinfeksi dan dapat mengekspor data pribadi dan kata sandi langsung ke mereka dari ponsel.
Menurut situs FCC, penjahat dapat menggunakan informasi itu untuk mengakses akun online atau menjualnya ke hacker untuk melakukan peretasan sampai pemerasan. FBI juga merekomendasikan untuk membuat kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online — dan mengubahnya secara teratur.
Baca juga: Jangan Sembarangan Gunakan WiFi Gratisan, Berikut Tips Keamanan Data dari FBI
FBI juga merekomendasikan untuk memperbarui software ponsel secara teratur, menyiapkan autentikasi multi-faktor, dan mengawasi penipuan dengan phishing yang semakin canggih.