Kanal Elblag, mungkin tak sepopuler Terusan Suez atau Terusan Panama. Namun, dari sisi pariwisata, Kanal Elblag rasanya jauh lebih unggul dibanding kedua terusan tersebut. Terlebih, sejak tahun 1948 memang difungsikan untuk kegiatan menarik wisatawan, bukan untuk lalu lintas kapal pesiar.
Baca juga: Perkeretaapian Polandia Gandeng Nokia Dalam Luncurkan Jaringan GSM-R
Fenomena kapal ‘berjalan’ terjadi akibat perbedaan ketinggian antara sungai dengan daratan sebesar 9,5 kilometer atau 5,9 mil. Daratan tersebut memisahkan Danau Drużno, sungai Drwęca, dan Danau Jeziorak. Berbeda dengan Terusan Suez dan Terusan Panama yang menyiasatinya dengan membuat permukaan menjadi sama rata, di Kanal Elblag, pemerintahan kala itu justru membuat sistem ‘kerekan’ bertenaga air.
Dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, kapal kecil hingga kapal besar dengan bobot maksimal 50 ton, dengan spesifikasi panjang maksimum 24,48 meter, lebar maksimum 2,98 meter dan ketinggian maksimum 1,1 meter, mula-mula menyusuri sungai yang berwarna kecoklatan seperti biasa. Beberapa meter menjelang sampai di daratan, sistem kerekan bertenaga air tersebut kemudian salah satu dari empat kereta pengangkut untuk menjemputnya. Ketika kapal dan kereta sudah berada dalam posisi yang sejajar (dengan mengikuti tanda khusus), sistem kerekan tersebut kemudian diaktifkan. Saat itulah, kapal kemudian ‘berjalan’ di daratan selama dua jam, untuk melahap daratan sejauh 10 kilometer.
Selama dua jam tersebut, pengunjung setidaknya akan melewati lima daratan dengan tingkat kemiringan yang berbeda-beda. Keempat tersebut adalah Buczyniec (Buchwalde) dengan kemiringan 20,4 meter dan panjang 224,8 meter, Kąty (Kanthen) dengan kemiringan 18,83 meter dan panjang 225,97 meter, Oleśnica (Schönfeld) dengan kemiringan 21,97 meter dan panjang 262,63 meter dan Jelenie (Hirschfeld) dengan kemiringan 21,97 meter dan panjang 263,63 meter. Adapun yang kelima adalah Całuny Nowe (Neu-Kussfeld) dengan kemiringan 13,72 meter.
Hingga saat ini, Kanal Elblag masih aktif digunakan terutama untuk tujuan rekreasi. Monumen ini dianggap sebagai salah satu monumen paling signifikan yang terkait dengan sejarah teknologi dan dinobatkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Polandia. Kanal itu juga dinobatkan sebagai salah satu monumen bersejarah nasional resmi Polandia (Pomnik historii), yang ditetapkan pada 28 Januari 2011 silam oleh Dewan Warisan Nasional Polandia.
Baca juga: Terdampak Cuaca Buruk, Ryanair Terlantarkan Penumpang di Polandia
Kanal Elblag sendiri dirancang antara 1825 dan 1844 oleh Georg Steenke, atas perintah Raja Prusia. Terletak di Provinsi Warmian-Masurian di Polen, Kanal tersebut menghubungkan berbagai kota, seperti Elbląg, Ostróda, dan Iława. Konstruksinya pertama kali dimulai pada 1844.
Awalnya ada empat carrier kapal, dengan yang kelima ditambahkan kemudian, menggantikan lima kunci kayu. Dibangun dengan nama Oberländischer Kanal (Kanal Dataran Tinggi) dan terletak di Kerajaan Prusia, dibuka pada tanggal 29 Oktober 1860. Pasca perang dunia, Kanal Elblag sempat mengalami beberapa kerusakan. Setelah kerusakan masa perang diperbaiki, kanal kembali beroperasi pada tahun 1948 hingga saat ini.