Arab Saudi memutuskan lockdown atau melakukan penguncian total terhadap seluruh akses masuk mulai hari Minggu lalu. Bukan hanya penerbangan internasional, namun akses masuk dari darat seperti terminal dan laut seperti pelabuhan juga ditutup.
Baca juga: Gegara Virus Corona Baru, Inilah Daftar Negara-negara yang Melarang Penerbangan dari dan ke Inggris
Penyebabnya, apalagi kalau bukan karena merebaknya virus Corona jenis baru di Inggris, Denmark, Belanda, Australia, dan Afrika Selatan, yang disebut 70 persen lebih menular dibanding virus Corona yang dikenal selama ini.
“Kerajaan (Arab Saudi) sementara menangguhkan semua penerbangan internasional -kecuali dalam kasus luar biasa- untuk jangka waktu satu minggu, yang dapat diperpanjang seminggu lagi,” kata juru bicara kementerian dalam negeri Saudi, seperti dikutip dari ndtv.com.
“Masuk ke kerajaan (Arab Saudi) melalui pelabuhan darat dan laut juga akan ditangguhkan selama seminggu, yang dapat diperpanjang seminggu lagi,” tambahnya.
Selanjutnya, pihak Saudi juga menyebutkan bahwa seluruh pesawat, kapal laut, ataupun bus yang sudah berada di Arab Saudi akan tetap diizinkan untuk kembali ke negara masing-masing.
Selain melakukan lockdown total dan membuat layanan ibadah umrah terhenti sejenak -setelah baru beberapa pekan lalu dimulai kembali dengan kuota terbatas- Arab Saudi juga melakukan tracing ketat. Seluruh wisawatan ataupun warga negara Saudi yang bepergian dari Eropa mulai 8 Desember, akan diminta untuk melakukan isolasi atau karantina mandiri selama dua pekan serta melakukan tes PCR.
Sebetulnya, sejak pekan lalu, Arab Saudi sudah mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech ke masyarakat. Tapi, belum adanya kejelasan apakah vaksin tersebut terbukti ampuh mencegah penularan virus Corona jenis baru di Inggris menjadikan negara kaya minyak itu melakukan langkah antisipasi ketat.
Baca juga: Awas, Hindari Keramaian! Studi Terbaru Mendukung Gagasan Virus Corona Menular Lewat Airborne
Sejauh ini, Arab Saudi sudah mencatat lebih dari 361.000 kasus virus Corona, termasuk lebih dari 6.000 kematian, tertinggi di antara negara-negara Teluk; meskipun kasus dan angka kematian tinggi juga diikuti dengan tingkat kesembuhan tinggi.
Dengan memberlakukan lockdown ketat, Arab Saudi bergabung dengan banyak negara lain dari seluruh dunia. Tercatat, sudah ada 33 negara di dunia yang menutup penerbangan dari dan ke Inggris atau travel ban serta empat negara yang masih memperbolehkan akses keluar masuk dari Inggris meskipun dengan protokol kesehatan yang ketat, seperti hasil negatif tes PCR dan karantina mandiri 14 hari.