Mishima Daihatsu sukses menyulap mobil minivan legendarisnya, Hijet, menjadi mobil canver van mewah, bukan karena dilengkapi fitur canggih dan mahal, melainkan serba kayu. Serba kayu tentu bukan berarti body luar mobil terbuat dari kayu melainkan bagian dalam atau interiornya saja.
Baca juga: SAIC Maxus Life Home V90 Villa Edition, Sensasi Campervan Dua Tingkat
Dalam laman resminya, Mishima Daihatsu menamakan canver van berbasis Daihatsu Hijet itu sebagai Quokka, hewan kecil lucu yang dilindungi sekaligus dinobatkan sebagai hewan paling bahagia di Australia.
Sebagaimana namanya, canver van Quokka sangat ‘menggemaskan’ dengan tambilan serba putih di bagian eksterior dan serba coklat dari kayu Hinoki (dari pohon cemara) di kaki Gunung Fuji Jepang di bagian interior. Kayu ini bukan hanya tahan lama, bersifat antibakteri saja, melainkan juga mengeluarkan harum semerbak natural dalam jangka waktu cukup lama.
Status Quokka sebagai hewan paling bahagia di dunia juga menjadi representatif kenyamanan yang ditawarkan canver van.
Meski dimensinya kecil dan tak sebesar canver van lainnya, namun, kesan lebar dan mewah tetap terpancar dari dalam Quokka.
Kayu-kayu tidak dibuat statis melainkan dinamis sehingga sangat multifungsi. Disebutkan, kayu-kayu tersebut di antaranya terdiri dari empat buah kotak persegi berukuran kecil. Dalam foto video tutorialnya, dua buah di antaranya digunakan untuk anak tangga.
Adapun dua sisanya digunakan untuk tempat duduk yang mengapit meja panjang juga dari kayu. Tentu saja ini fleksibel sesuai kebutuhan pengguna.
Andai di luar hujan, pengguna bisa tetap bersantai sambil menikmati gemericik hujan di bagian dalam kabin canver van. Ada dua buah kursi panjang di sisi bagian dalam dengan meja setinggi dada di tengah.
Di bagian bawah kursi panjang di bagian dalam canver van, terdapat banyak fitur tersembunyi, seperti kotak penyimpanan multifungsi, microwave, kulkas mini, satu penghangat (dari pohon cemara) melengkapi satu penghangat lainnya di antar kursi pengemudi dan penumpang depan, dan inverter.
Masih di bagian interior, ada juga tombol tirai jendela di bagian pojok atas, kaca mini di bagian pintu geser, material keadap suara di bagian bawah lantai kayu, panel surya 175W, monitor flip-down di bagian atas di antara kursi pengemudi dan penumpang depan, speaker, blower AC, rak barang di bagian atas, dan port USB.
Tak lupa, bagian interior depan juga dilengkapi dengan tirai untuk menutupi seluruh kaca depan dan samping kanan kiri kursi.
Di bagian eksteriornya, terdapat rangka alumunium di bagian bawah dan atas untuk memudahkan pengguna mendirikan tenda. Sangat lengkap bukan?
Bagi Anda yang berminat, Mishima Daihatsu Quokka canver van dibanderol seharga Rp320 juta untuk penggerok dua roda lima transmisi manual dan Rp340 juta untuk penggerak empat roda. Baik 4WD maupun 2WD, keduanya memiliki pilihan ban all-terrain.
Nama Daihatsu Hijet tentu tak asing di Indonesia. Di sini, Daihatsu Hijet memiliki cerita panjang, bermula sebagai kendaraan bantuan untuk bencana letusan Gunung Merapi hingga menjadi mobil produksi massal Zebra Espass S91.
Minivan ini diketahui masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1972. Bukan sebagai kendaraan umum, melainkan pemberian dari pemerintah Jepang sebagai bantuan penanggulangan bencana letusan gunung berapi. Hijet pertama itu adalah seri S37 varian pikap yang memakai mesin ZM 2 tak 2 silinder berpendingin cairan.
Setelah merilis seri Hijet S38, 55, Daihatsu Astra kembali menghadirkan Hijet 1000 S65 sekitar tahun 1984. Mobil ini dibekali mesin yang lebih besar yakni mesin 1.000 cc 3 silinder. Namun seri ini hanya dijual dengan versi pikap, bagi menginginkan varian minivan bisa memesan ke perusahaan karoseri lokal.
Baca juga: Habiskan Rp10 Juta, Pria Asal Malaysia Ubah Daihatsu Hijet S85 Jadi Campervan
Memasuki akhir tahun 80-an, Daihatsu menambah line-up minivan mereka dengan menghadirkan Hijet Zebra S89. Model ini sekaligus menandai hadirnya produk Daihatsu yang benar-benar minibus dengan konsep full pressed body.
Hijet Zebra S89 juga hadir dengan fitur tercanggih di masanya. Tak heran jika mobil menjadi salah satu mobil rakitan (CKD) Indonesia yang di ekspor ke Malaysia dan Vietnam.