Maskapai dunia berlomba-lomba melakukan inovasi guna memberi kemudahan bagi calon penumpang pada layanan rapid test. Maskapai Emirates jadi yang pertama soal ini. Sejak pertengahan April lalu, maskapai asal Dubai ini sudah menerapkan wajib rapid test sebelum terbang di terminal keberangkatan. Hasilnya keluar dalam tempo 10 menit.
Baca juga: Emirates Jadi Maskapai Pertama Lakukan Rapid Test Corona ke Seluruh Penumpang
Tak mau kalah, Lufthansa mengeluarkan terobosan baru. Rapid test ala Lufthansa sangat memudahkan penumpang. Bila sebelumnya exclude tiket, maskapai nasional Jerman itu memberi akses layanan rapid test Covid-19 include tiket. Tak lama berselang, langkah tersebut juga diikuti oleh maskapai dunia, termasuk maskapai penerbangan Indonesia, seperti Lion Group, Citilink, dan Garuda Indonesia.
Namun, rapid test yang dijalankan maskapai-maskapai di atas masih sedikit merepotkan. Empat atau delapan jam sebelum terbang, penumpang harus mendatangi klinik atau lokasi rapid test Covid-19 yang sudah ditunjuk. Garis bawahi, mendatangi, bukan didatangi. Cukup merepotkan, bukan?
Seolah menjawab kebutuhan penumpang, Etihad Airways, pesaing ketat maskapai kelas wahid di Dubai bersama Emirates, belum lama ini melakukan inovasi menarik. Betapa tidak, salah satu dari tiga maskapai terbaik di Timur Tengah itu (The Three Mega Carrier Middle East) menawarkan layanan rapid test dan PCR test (sesuai tujuan masing-masing penumpang) Covid-19 tanpa ribet, yakni di rumah. Tentu, untuk PCR test, sampel tetap dibawa ke laboratorium.
Dilansir dari The National, untuk mendapatkan layanan rapid test dan PCR test Covid-19 di rumah, calon penumpang hanya perlu menghubungi mitra kesehatan Etihad, Mediclinic Middle East, via telepon, chat whatsaap, ataupun email di etihad@mediclinic.ae, guna menemukan tanggal dan waktu yang pas.
Dikarenakan prosesnya panjang dan butuh waktu, mengingat harus mendatangi satu per satu penumpang di rumah masing-masing, rapid test dan PCR test Covid-19 di rumah ala Etihad harus dilakukan setidaknya 48 jam sebelum keberangkatan. Setelah berjanjian dalam rentang waktu tersebut (48 jam sebelum keberangkatan), petugas medis akan mendatangi calon penumpang dan hasilnya akan keluar 24 jam setelahnya.
Akan tetapi, bila calon penumpang tetap ingin mendapat layanan rapid test dan PCR test Covid-19 Etihad di fasilitas kesehatan, mereka bisa mendatangi lokasi-lokasi Mediclinic di tiga kota, Dubai, Abu Dhabi, dan Al Ain. Tidak dijelaskan secara rinci berapa lama hasil rapid test dan PCR test Covid-19 Etihad berlaku.
“Menerapkan layanan rapid test (termasuk PCR test) di rumah akan menghilangkan banyak stres yang tidak perlu dari pengalaman perjalanan selama periode yang penuh tantangan ini,” kata Dr Nadia Bastaki, wakil presiden layanan medis Etihad.
“Seluruh proses pengujian dilakukan oleh profesional yang terlatih, dan laboratorium pengujian Covid-19 kami yang berada di Abu Dhabi dan Dubai akan menjamin hasil rapid test dan PCR test keluar lebih cepat,” jelas David Hadley, CEO Mediclinic Middle East.
Baca juga: Jepang Buka Pusat Uji Covid-19 di Tiga Bandara untuk Pelancong dari Luar Negeri
Setelah hasil rapid test Covid-19 dan atau PCR test keluar, bila hasilnya negatif, penumpang bisa melanjutkan perjalanan. Bila positif, penumpang perlu mengatur ulang jadwal dan akan mengikuti program karantina yang dihandle langsung oleh Otoritas Kesehatan Dubai (DHA).
Sebagai informasi, sebetulnya, Uni Emirat Arab (UAE) tak mengharuskan wisatawan ikut rapid test dan PCR test Covid-19 sebelum meninggalkan UAE. Namun, beberapa negara mewajibkan seluruh penumpang masuk dibekali dengan hasil rapid test Covid-19. Bahkan, di beberapa negara lainnya mengharuskan penumpang memiliki hasil PCR test.