Pelabuhan Tanjung Pandan merupakan salah satu pelabuhan tua di Kepulauan Bangka Belitung yang menyimpan jejak sejarah panjang. Berada di ibu kota Kabupaten Belitung, pelabuhan ini sejak masa kolonial Belanda berfungsi sebagai pintu utama keluar masuk barang dan hasil bumi, khususnya timah dan lada yang menjadi komoditas unggulan Belitung.
Pada abad ke-19, ketika Belanda mulai mengembangkan industri pertimahan di Belitung, Pelabuhan Tanjung Pandan menjadi jalur vital. Kapal-kapal besar bersandar untuk mengangkut hasil tambang timah ke Batavia bahkan hingga ke Eropa.
Selain itu, pelabuhan ini juga ramai dengan perdagangan rempah dan hasil laut, menjadikannya pusat ekonomi kawasan. Di masa itu, Pelabuhan Tanjung Pandan juga menjadi titik mobilitas manusia.
Para pekerja dari berbagai daerah di Nusantara, bahkan dari Tiongkok, datang melalui pelabuhan ini untuk bekerja di tambang timah maupun berdagang. Kehadiran mereka membentuk ragam budaya di Belitung yang masih terasa hingga kini.
Memasuki era kemerdekaan, pelabuhan ini tetap menjadi denyut nadi masyarakat Belitung. Aktivitas bongkar muat barang kebutuhan pokok, hasil laut, hingga distribusi material pertambangan terus berjalan.
Seiring perkembangan pariwisata Belitung pada awal 2000-an, Pelabuhan Tanjung Pandan juga berperan sebagai pintu gerbang wisatawan yang datang lewat jalur laut, meski belakangan lebih banyak ditopang oleh Bandara H.A.S. Hanandjoeddin. Kini, Pelabuhan Tanjung Pandan dikelola secara modern di bawah Pelindo.
Meski tak seramai masa jayanya saat timah menjadi primadona, pelabuhan ini tetap penting sebagai simpul logistik dan transportasi laut, khususnya kapal penumpang dan angkutan barang dari dan ke Belitung. Bagi masyarakat setempat, pelabuhan ini bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga bagian dari identitas sejarah maritim Pulau Belitung.
Sejak 11 Juni 2011, Pelabuhan Tanjung Pandan memiliki terminal penumpang yang dinamakan Pelabuhan Laskar Pelangi, yang semakin mendukung perkembangan pariwisata di Belitung, terkenal dengan novel dan film “Laskar Pelangi”.
Hingga kini bisa dikakatan, Pelabuhan Tanjung Pandan mengalami perubahan fungsi seiring perkembangan zaman, dari jalur perdagangan dan ekspor menjadi gerbang utama kepariwisataan Pulau Belitung saat ini.
Berada di Pusat Kota, Pelabuhan Bastiong Jadi Simpul Ekonomi dan Pariwisata Maluku Utara