A350 Japan Airlines Tabrak DHC-8 yang Hendak Bantu Korban Gempa dan Tewaskan 5 Orang, Airbus Bilang Begini

Belum genap sepekan di tahun 2024, telah terjadi kecelakaan pesawat di Jepang. Airbus A350-900 Japan Airlines dengan nomor penerbangan JAL516 terbakar usai bertabrakan dengan pesawat DHC-8 di Bandara Internasional Haneda. Kejadian berlangsung pada pukul 17:47 (waktu setempat) Selasa, 2 Januari 2024 kemarin.

Baca juga: Pilot Tak Sabar, 35 Orang Tewas Akibat Tabrakan Pesawat USAir Flight 1493 dan SkyWest Flight 5569

Atas insiden tabrakan pesawat itu, seluruh penumpang JAL sebanyak 367 orang, termasuk 12 kru, berhasil selamat. Tetapi tidak demikian dengan DHC-8. Dari enam orang, lima lainnya tewas. Airbus pun buka suara.

Dalam keterangan resminya kepada KabarPenumpang.com, pabrikan pesawat asal Perancis itu menyebut pesawat JAL yang hangus terbakar diregistrasi sebagai JA13XJ serta MSN 538. Pesawat dikirim ke maskapai nasional Jepang itu pada pada 10 November 2021 dan ditenagai mesin Rolls-Royce Trent XWB terbaru.

Lebih lanjut, Airbus mendukung langkah-langkah penyelidikan dan bersedia memberikan bantuan teknis kepada para penyidik dari Bureau d’Enquêtes et d’Analyses (BEA) Perancis dan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB). Airbus juga mengirimkan tim spesialis ke lokasi kejadian.

“Sejalan dengan rekomendasi Lampiran 13 Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Airbus akan memberikan bantuan teknis kepada Bureau d’Enquêtes et d’Analyses (BEA) Perancis dan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) yang bertanggung jawab atas penyelidikan,” jelasnya.

“Untuk itu, Airbus saat ini mengirimkan tim spesialis untuk membantu pihak berwenang,” tambahnya.

Tak lupa, Airbus juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih yang terkena dampak kecelakaan tersebut.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pesawat Japan Airlines yang membawa 367 penumpang dan 12 awak kabin itu menabrak sebuah pesawat, yang berujung dengan kobaran api besar di landasan pacu.

Hanya Empat Penumpang Selamat, Tragedi JAL 123 Kecelakaan Udara Terburuk di Jepang

Pesawat itu kemudian terlihat terhenti dengan diselimuti kobaran api besar di badan pesawat. Usai pesawat terhenti, penumpang menggunakan perosotan darurat melarikan diri dari api ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang kian membesar.

Menurut informasi, pesawat DHC-8 yang ditabrak adalah milik Penjaga Pantai. Sejatinya, mereka akan berangkat dari Bandara Haneda ke pangkalan udara di Prefektur Niigata, untuk membantu pengiriman bantuan korban gempa.

Selalu Wara-wiri di Apron, Tarik dan Dorong Pesawat Inilah Jenis Towing Tractors

Towing tractors atau traktor penarik, lazim digunakan di bandara untuk menarik atau mendorong pesawat dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari gerbang ke landasan pacu atau sebaliknya. Berbagai jenis towing tractors dirancang untuk menangani berbagai jenis pesawat dan beban tugas di bandara.

Baca juga: Teknologi Aircraft Towing System Janjikan Penghematan Bahan Bakar dan Tekan Emisi C02!

Sesuai karakteristik pesawat dan kondisi bandara, maka ada beberapa jenis towing tractors yang umum digunakan, dan secara garis besar dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Conventional/Towbar Towing Tractors
Jenis traktor penarik ini menggunakan towbar (tongkat penarik) yang dipasang pada hidung pesawat. Towbar dihubungkan ke roda hidung pesawat, dan traktor penarik kemudian menarik atau mendorong pesawat ke posisi yang diinginkan.

2. Towbarless Towing Tractors
Traktor penarik ini tidak memerlukan towbar terpisah. Sebaliknya, traktor penarik towbarless memiliki bingkai khusus yang dapat menangani pesawat dengan mengangkat roda hidung dan/atau roda utama. Ini memungkinkan traktor untuk langsung melekat pada pesawat tanpa perlu menempatkan towbar.

3. Remote Controlled Towing Tractors
Beberapa traktor penarik dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan sistem remote control. Ini memberikan operator fleksibilitas untuk memandu pesawat ke dan dari berbagai posisi tanpa harus duduk di kabin traktor.

4. Hybrid/Electric Towing Tractors
Beberapa traktor penarik menggunakan teknologi hibrida atau listrik untuk mengurangi emisi dan biaya operasional. Traktor penarik jenis ini seringkali lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang cukup baik.

Baca juga: Parade Kendaraan Besar di Apron Bandara, Inilah Jenis dan Fungsinya

Pemilihan jenis traktor penarik tergantung pada kebutuhan bandara, jenis pesawat yang dioperasikan, dan skenario penggunaan yang diinginkan. Bandara yang lebih besar dan sibuk mungkin memiliki berbagai tipe traktor penarik untuk menangani variasi pesawat dan memaksimalkan efisiensi operasional.

Kurangi ‘Titik Buta’, Seoul Pasang 10.000 Kamera Pengawas dengan Teknologi Kecerdasan Buatan

Sebagai ibu kota Korea Selatan, Seoul adalah metropolitan padat dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa. Dari beragam aspek yang menarik di Seoul adalah tingkat kedisiplinan dan kepatuhan warganya yang tinggi pada lalu lintas, tidak itu saja, tingkat kriminalitas di Seoul tergolong rendah untuk populasi kota sebesar itu. Selain kesadaran warga yang tinggi, rupanya hampir setiap sudut Seoul termonitor oleh kamera pengawas (CCTV).

Baca juga: Yuk Kenali AREX – Kereta Ekspress yang Hubungkan Bandara Incheon dan Kota Seoul

Selama kunjungan kami ke Seoul pada Oktober 2023, terungkap pernyataan dari warga Seoul, bahwa mereka sangat aman dan ‘terawasi’ dengan banyaknya tebaran CCTV di jalan-jalan. Yang mana bila terjadi tindak pelanggaran atau potensi pidana, respon penegak hukum terbilang cepat menjangkau titik yang dimaksud.

Nah, belum lama ini kabar terbaru bahwa jaringan CCTV di Seoul akan lebih canggih dengan adopsi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dikutip The Korea Herald (29/12/2023), dikatakan otoritas kota Seoul akan menambah jumlah kamera pengintai yang menggunakan kecerdasan buatan sebanyak 10.000 unit

Kamera tersebut rencananya akan dipasang di taman umum dan di sepanjang jalur pendakian di seluruh ibu kota untuk mengurangi jumlah titik buta yang kerap berpotensi terjadinya kejahatan. Kamera semacam itu menggunakan AI untuk mengenali pergerakan orang dan mendeteksi orang yang tersesat, terjatuh, atau diserang oleh penjahat. Rekaman situasi seperti itu kemudian segera dikirimkan ke polisi, pemadam kebakaran, dan departemen keamanan kota.

Secara total, pada tahun 2026, terdapat rencana untuk memasang 10.657 kamera lagi di titik-titik buta dimana kejahatan sering terjadi, namun masih belum ada sarana untuk mencatat kejahatan tersebut. Pada akhir tahun 2024, mereka berencana memasang 4.748 unit kamera pengintai.

Berkat Rekaman CCTV, Polisi Sigap Identifikasi Pelaku Pelecehan Seksual di Stasiun

Seoul juga berencana mengganti kamera pengawas video lama dengan kamera AI baru. Kamera pengintai lama dengan resolusi kurang dari 1,3 juta piksel akan diganti terlebih dahulu. Tahun 2024 rencananya akan diganti 15 ribu.

Selama 3 tahun ke depan, total 85.000 kamera yang tidak dilengkapi teknologi AI rencananya akan diganti. Total anggaran untuk penggantian ini adalah 126,5 miliar won (US$98,1 juta).

Setelah Kroasia, Kini Kosovo Bergabung di Zona Schengen Bebas Visa Eropa

Total negara yang bergabung di dalam Schengen Agreement terus bertambah, bila pada 1 Januari 2023 ada 27 negara, dengan negara Kroasia yang paling terakhir bergabung, maka pada 1 Januari 2024, jumlah negara Schengen Agreement bertambah dengan masuknya Kosovo di zona Schengen bebas visa Eropa.

Baca juga: Sering Disebut Pelancong, Ternyata Sejarah Visa Schengen Berasal dari Sebuah Desa di Luksemburg

Dikutip dari reuters.com (1/1/2023), ratusan warga Kosovo bergegas ke Bandara Pristina untuk melakukan perjalanan ke negara-negara Uni Eropa (UE) pada Senin setelah visa untuk zona Schengen perbatasan terbuka Eropa dicabut.

Kosovo adalah satu-satunya negara di Balkan Barat yang warganya masih memerlukan visa untuk melakukan perjalanan ke UE, banyak di antara negara-negara tersebut merupakan bagian dari program ini. “Saya merasa sebebas burung sekarang karena bisa bepergian keliling (Eropa),” kata Habib Spahiu yang sedang melakukan perjalanan bersama putranya dalam kunjungan dua hari ke Wina.

Dia adalah bagian dari kelompok yang terdiri dari 50 orang yang memenangkan lotre negara bagian, yang dibiayai oleh pemerintah, melakukan perjalanan untuk menandai proses bebas visa.

Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti menyambut para pelancong di bandara. “Kami sudah menunggu lama, ini merupakan ketidakadilan yang lama tapi akhirnya kami berhasil,” kata Kurti.

Wilayah Schengen memungkinkan lebih dari 400 juta orang melakukan perjalanan bebas antar negara anggota tanpa melalui kontrol perbatasan.

Persyaratan yang ketat dari negara-negara anggota UE dan perselisihan dalam negeri telah menunda proses tersebut selama bertahun-tahun. Pada tahun 2018, UE mengatakan semua persyaratan telah dipenuhi tetapi Perancis dan Belanda menunda keputusan tersebut karena khawatir akan gelombang migrasi baru.

Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008 namun masih berjuang untuk menjadi negara anggota PBB karena adanya keberatan dari Serbia, Rusia dan Cina.

Kosovo masih menjadi salah satu negara termiskin di Eropa dan banyak yang melihat pembebasan visa sebagai peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

Sebelum ‘Mimpi’ Keliling Eropa, Pahami Dulu Ketentuan Pembuatan Visa Schengen

“Saya akan ke Jerman selama beberapa hari hanya untuk mencari pekerjaan dan saya akan kembali lagi untuk mengajukan visa kerja,” kata seorang pekerja konstruksi, yang menolak menyebutkan namanya, menunggu untuk mendapatkan boarding pass-nya.

Pemerintah Kosovo telah meminta masyarakat untuk tidak menyalahgunakan aturan Schengen, yang menyatakan bahwa masyarakat dapat tinggal selama 90 hari dari 180 hari sebagai turis tetapi tidak bekerja.

Apa Yang Terjadi Jika Pesawat Anda Tersambar Petir?

Meski sebab musabab jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet (SJ)100 Aeroflot di Bandara Sheremetyevo, Moskow pada Minggu (5/5/2019) masih dalam penyelidikan. Namun Pilot Denis Yevdokimov menuturkan bahwa pesawat sempat hilang kontak saat di udara dan harus mengaktifkan mode kendali darurat ‘karena petir’.

Baca juga: Sukhoi SJ100 Aeroflot Jatuh di Moskow, Akankah Pengaruhi Rencana Akuisisi Merpati Airlines?

Tidak disebut lebih lanjut apakah petir itu mengenai pesawat secara langsung. Secara terpisah, penumpang pun menyebut bahwa pesawat terkena petir saat lepas landas. Dalam musibah yang menewaskan 41 penumpang, petir dianggap sebagai pemicu pesawat untuk mendarat darurat di bandara asal (return to base). Munculnya dugaan petir sebagai penyebab tragedi maut SJ100 sudah barang tentu membuat banyak pihak bertanya tentang risiko pesawat yang tersengat petir saat mengudara.

Di tahun 2017 lalu, tercatat beberapa insiden pesawat tersambar petir, seperti yang terjadi pada 2 Januari 2017, dimana sebuah pesawat Boeing 747 tersambar petir saat baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Moskow Vnukovo. Untungnya, pesawat yang hendak bertolak menuju Sochi tersebut bisa melanjutkan perjalanan tanpa harus return to base. Seluruh awak kapal selamat, walaupun saat pengecekan pesawat di Bandara Internasional Sochi, kru post-flight inspection menemukan jejak kerusakan yang disebut atmospheric electricity discharge.

Lalu, bagaimana para penumpang yang berada di dalam penerbangan tadi bisa selamat setelah pesawat yang mereka tumpangi tersambar petir? Menurut lansiran KabarPenumpang.com dari laman telegraph.co.uk (11/9/2017), pesawat modern seperti Boeing 787 Dreamliner dan Airbus A350 terbuat dari material karbon komposit ringan yang ditutupi oleh lapisan tipis yang terbuat dari tembaga. Dengan begitu, seluruh awak pesawat akan aman jika petir menyambar.

Professor Mamu Haddad, direktur di Cardiff University’s Morgan-Botti Lightning Laboratory mengatakan, yang terpenting adalah tangki bahan bakar yang ada di bagian sayap tetap terlindungi dari percikan api akibat petir tersebut. Itulah jawaban dari mengapa logam yang ada di sekitar tangki bahan bakar seperti sendi struktural, pintu, ventilasi, hingga tutup tangki bahan bakar terbuat dari bahan yang mampu menahan panas hingga 30.000 derajat celcius, dimana nilai tersebut merupakan suhu yang dihasilkan oleh petir.

Baca Juga: Hadapi Petir, Es dan Angin Kencang, Pesawat Sejatinya Telah Dirancang Untuk Kondisi Ekstrim

Terhindar dari Suara Gelegar Petir
Begitupun dengan suara menggelegar yang dihasilkan oleh petir. “Bagi penumpang yang berada di dalam kabin, mereka hanya akan mendengar suara bising dan melihat kilatan cahaya melalui jendela, tapi mereka tidak akan merasakan apa-apa,” terang Professor Mamu. “Hanya satu yang dikhawatirkan, yaitu badan pesawat mengalami pelelehan pasca terkena petir. Namun industri kedirgantaraan sangatlah konservatif dan melakukan serangkaiaan uji coba agar penumpang yang berada di dalam maskapai tetap aman,” imbuhnya.

Pendapat lain dilontarkan oleh Professor Yohanes Surya, seorang pakar fisika dari Indonesia. Ia mengatakan bahwa setiap pesawat memiliki static discharge, sebuah alat yang mampu melepaskan muatan listrik statis. Pada saat pesawat tersambar petir, muatan listrik yang ada di badan pesawat akan mengalir menuju static discharge yang memiliki bentuk lancip. Ketika muatan listrik yang terkumpul di static discharge sudah penuh, maka muatan tersebut akan terlepas dengan sendirinya.

Tupolev Tu-134 – Satu-satunya Pesawat Penumpang dengan Toilet yang Dilengkapi Jendela

Pernahkah Anda membayangkan ada jendela di toilet pesawat? Sejauh ini memang belum pernah ada pesawat dengan toilet berjendela melayanni perbangan domestik dan internasional dari Indonesia. Tapi lain halnya di Rusia, ternyata ada pesawat penumpang regional narrow body yang dilengkapi dengan jendela pada toiletnya, pesawat yang dimaksud adalah Tupolev Tu-134.

Baca juga: Penumpang Wajib Tahu, Ada Tombol Rahasia di Toilet Pesawat! Ini Isinya

Ya, Tupolev Tu-134 adalah satu-satunya pesawat penumpang di dunia yang pada toiletinya dirancang menggunakan jendela, persisnya jendela pada bagian atas. Sehingga penumpang yang sedang buang hajat jika menengadah kepala akan melihat langsung kondisi angkasa. Desain unik ini dapat meminimalkan kebutuhan pencahayaan di toilet pada penerbangan siang hari.

Tupolev Tu-134 dikembangkan sebagai pesawat penerbangan pendek dan regional oleh Tupolev OKB (Kantor Desain Tupolev) di Uni Soviet. Proses pengembangan dimulai pada pertengahan tahun 1960-an sebagai penerus dari Tu-124.

Penerbangan perdana Tupolev Tu-134 dilakukan pada tanggal 29 Juli 1963. Setelah serangkaian uji penerbangan dan evaluasi, pesawat ini mulai dioperasikan oleh maskapai penerbangan Uni Soviet pada tahun 1967.

Tu-134 dirancang dengan dua mesin turbojet, dan kapasitas penumpangnya dapat mencapai sekitar 80 hingga 96 orang, tergantung pada konfigurasi kursi. Desain pesawat ini mencakup ekor T dan sayap belakang yang rendah.

Seiring waktu, Tu-134 mengalami sejumlah pembaruan dan versi yang berbeda, termasuk Tu-134A, Tu-134B, dan Tu-134UBL (pesawat latih militer). Tu-134A menampilkan perbaikan aerodinamika dan peningkatan keamanan.

Tu-134 banyak digunakan oleh maskapai penerbangan di Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur selama era Perang Dingin. Pesawat ini menjadi salah satu pesawat regional paling umum di kawasan tersebut. Tu-134 memiliki kehidupan pelayanan yang panjang dan dioperasikan oleh banyak maskapai penerbangan di Uni Soviet dan negara-negara penerusnya setelah keruntuhan Uni Soviet. Selain itu, beberapa operator di luar negeri juga mengoperasikan pesawat ini.

Tupolev Tu-334, Pesaing Fokker F28 Fellowship yang Tidak Pernah Beroperasi Komersial

Pada tahun 2018, Rusia secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menarik seluruh pesawat Tu-134 dari layanan komersial. Ini menandai akhir dari sejarah operasional pesawat ini setelah lebih dari lima dekade. Namun pada kenyataan, beberapa maskapai kecil dan charter di Rusia, sampai saat ini masih mengoperasikan Tu-134.

Hari Ini, 51 Tahun Lalu, Kecelakaan Pesawat Widebody Pertama Sebabkan Teror Hantu

Pada hari ini, 51 tahun lalu, bertepatan dengan Jumat, 29 Desember 1972, kecelakaan pesawat widebody pertama di Amerika Serikat (AS) terjadi setelah Lockheed L-1011 TriStar Eastern Airlines menghantam daratan dan menewaskan 101 orang dari 176 orang.

Baca juga: Hari Ini, 63 Tahun Lalu, Lockheed L-188 Electra Sang ‘Maut’ Andalan Garuda Indonesia Terbang Perdana

Tak hanya menyebabkan ratusan orang tewas, kecelakaan tersebut di kemudian hari juga jadi sebab timbulnya teror hantu dari penerbangan 401 tersebut.

Dilansir Flamingo, insiden bermula saat Lockheed L-1011 canggih yang dijuluki “Whisperliner” karena relatif lebih senyap dan tenang dibandingkan pesawat lain di zaman itu lepas landas dari Bandara JFK New York, pukul 21.20 waktu setempat. Sedianya, pesawat itu dijadwalkan mendarat di Bandara Miami beberapa jam kemudian.

Pada pukul 11.30 malam, beberapa saat sebelum memulai pendaratan, seperti biasa Bob Loft mengabarkan kepada penumpang bahwa sebentar lagi pesawat akan segera mendarat di Bandara Miami. “Selamat datang di Miami yang cerah,” kata Bob Loft. “Suhu di bawah 70-an derajat, dan malam ini indah sekali di luar sana.” Namun jelang mendarat, rodanya mendadak tidak berfungsi.

Di sini, pilot Bob Loft dengan total 29.700 jam terbang, first officer Albert John (Bert) Stockstill 5.800 jam terbang, dan flight engineer Donald Louis (Don) Repo 15.700 jam terbang, sempat berkomunikasi dengan ATC Bandara Miami terkait masalah itu dan pesawat terpaksa go around. ATC mengamini dan pesawat diarahkan untuk berada di ketinggian 2.000 kaki.

“Tower, ini Eastern… 401, sepertinya kita harus berputar. Indikator lampu landing gear kami berlum menyala,” jelas sang kapten.

“Eastern 401, … tarik, naik dan terus lurus ke depan ke ketinggian 2.000, kembali ke approach control,” arahan dari ATC.

Pesawat pun menuruti dan pilot meminta co-pilot untuk mengaktifkan fitur autopilot. Setelah itu, ketiganya berusaha mencari cara agar lampu indikator landing gear menyala. Dalam proses itu, pilot Bob Loft secara tak sengaja menyenggol control wheel atau yoke (joy stick pada Airbus) dan tanpa sadar membuat pesawat lepas dari fitur autopilot.

Entah apa yang terjadi di dalam kokpit, ketiganya tak menyadari bahwa hidung pesawat mulai menghadap ke bawah beberapa derajat karenanya. Altimeter menunjukkan ketinggian pesawat terus berkurang dan anehnya satupun dari ketiga orang itu tak menyadarinya, bahkan setelah alarm berbunyi.

Baca juga: Misteri Teror Hantu Pesawat Eastern Airlines dengan Nomor Penerbangan 401

Pesawat kemudian jatuh menghantam daratan Everglades, Florida, membelah lumpur dan rerumputan dengan kecepatan 225 mil atau setara 362 kilometer per jam, sebelum akhirnya pesawat berguling bak roda, terbakar dan menewaskan 101 orang termasuk pilot, co-pilot, flight engineer, dua pramugari dan 96 dari 163 penumpang; dimana dua di antaranya merupakan sepasang pengantin baru yang hendak pulang ke Miami setelah bulan madu.

Meski menghantam kuat daratan, pesawat trijet dengan mesin turbofan Rolls-Royce itu dilaporkan baru berusia empat bulan. Entah apa yang ada dibenak manajemen maskapai, rongsokan pesawat itu yang masih bagus kemudian dipakai kembali di pesawat Lockheed L-1011 lainnya. Keputusan tersebut pada akhirnya menjadi penyebab munculnya teror hantu di pesawat yang menggunakan rongsokan dari penerbangan 401 tersebut.

Kompak, Jam Operasional Tahun Baru 2024 Transjakarta, MRT, LRT Jakarta, dan KRL Sampai Pukul 2, LRT Jabodebek Pukul 1

Jam operasional Transjakarta, MRT, LRT Jakarta dan KRL diperpanjang sampai pukul 2 dini hari pada malam tahun baru 2024 atau 1 Januari 2024. Sedangkan LRT Jabodebek hanya sampai pukul 1 dini hari untuk keberangkatan terakhir.

Baca juga: Rayakan Tahun Baru Dua Kali? Kenapa Tidak Selama Rute Penerbangannya Tepat

Perpanjangan jam operasional berbagai moda transportasi tersebut memang sudah menjadi agenda tahunan, seiring adanya penyelenggaraan car free night di area Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat, oleh Pemprov DKI Jakarta, yang dimulai pukul 19.00 WIB pada 31 Desember 2023, hingga 01.00 WIB pada 1 Januari 2024.

Karenanya, tak heran bila operator transportasi publik, baik milik BUMD maupun BUMN, memperpanjang masa operasionalnya khusus di malam pergantian tahun. Berikut jadwal Transjakarta, MRT, LRT Jakarta dan KRL serta LRT Jabodebek.

Transjakarta

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memastikan tetap beroperasi 24 jam saat malam pergantian tahun baru 2024.

Selain koridor utama, kata Wibowo, Transjakarta juga melakukan perpanjangan jam operasional di empat rute Non BRT lain yakni Pantai Maju – Balaikota (1A), Harmoni – Ancol (5H), TMII – Tegal Parang (7D) dan Ciputat – CSW (S21). Selama CFN Tahun Baru 2024, keempat rute ini akan beropoerasi hingga pukul 02.00 WIB dari sebelumnya hanya beroperasi pukul 22.00 WIB.

MRT Jakarta

Senada dengan Transjakarta, sesama BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, pola operasi MRT Jakarta pada malam pergantian tahun baru 2024 31 Desember 2023 juga disesuaikan, beroperasi mulai pukul 05.00 WIB sampai 1 Januari 2024 pukul 02.00 WIB. Dengan headway flat 10 menit, kecuali pukul 00.00-01.00 headway 5 menit.

LRT Jakarta

Demikian juga dengan LRT Jakarta. BUMD milik Pemprov DKI ini beropreasi mulai pukul 05.00 WIB sampai 1 Januari 2024 pukul 02.00 WIB. Dengan headway flat 10 menit.

KRL Commuter Line

Seperti biasanya, KRL Commuter Line pada malam pergantian tahun baru 2024 tanggal 31 Desember 2023-1 Januari 2024 juga beroperasi sampai dengan pukul 02.00 WIB.

LRT Jabodebek

LRT Jabodebek juga dipastikan beroperasi pada malam tahun baru 2024.

Berikut jadwal keberangkatan LRT Jabodebek di malam tahun baru 2024, sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram LRT Jabodebek @lrt_jabodebek:

Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Jatimulya
– Keberangkatan pertama: 31 Desember 2023 pukul 05.59 WIB
– Keberangkatan terakhir: 1 Januari 2024 pukul 00.44 WIB

Stasiun Jatimulya-Stasiun Dukuh Atas
– Keberangkatan pertama: 31 Desember 2023 pukul 05.02 WIB
– Keberangkatan terakhir: 31 Desember 2023 pukul 23.47 WIB

Baca juga: Perang Klakson Malam Tahun Baru. Railfans: Ini yang Ditunggu–tunggu

Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Harjamukti
– Keberangkatan pertama: 31 Desember 2023 pukul 06.05 WIB
– Keberangkatan terakhir: 1 Januari 2024 pukul 00.50 WIB

Stasiun Harjamukti-Stasiun Dukuh Atas
– Keberangkatan pertama: 31 Desember 2023 pukul 05.10 WIB
– Keberangkatan terakhir: 31 Desember 2023 pukul pukul 23.55 WIB.

 

Khusus ke Pulau Jeju, Bertandang ke Korea Selatan Memang Tak Perlu Visa

Jika Anda ingin bertandang ke Korea Selatan (Korsel), selain bekal budget yang cukup, setidaknya diperlukan kocek tambahan di luar tiket pesawat, yakni biaya pembuatan visa, dimana untuk jenis single visa untuk masa waktu 90 hari tarif pembuatannya adalah Rp560.000. Dan seperti pembuatan visa di negara-negara lain, biaya visa tidak dapat dikembalikan bila nantinya visa ditolak oleh Kedutaan Besar Korsel. Namun ternyata ada cara lain untuk menyambangi Negeri Ginseng tersebut dengan cara bebas visa, kok bisa? Tentu ada syarat dan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Visa on Arrival, Bisa Berdampak Pada Risiko Keamanan di Dalam Negeri

Korsel ternyata memang memberi akses bebas visa untuk WNI, namun ini bukan untuk mendarat di Seoul, melainkan khusus untuk kedatangan dan kepergian dari Pulau Jeju. Artinya dengan status bebas visa, setelah Anda tiba di Jeju, maka tak bisa sekonyong-konyong berlayar menuju Seoul. Kebijakan ini dikeluarkan Pemerintah Korsel tentu ada maksudnya, yakni guna mengenalkan obyek wisata di Jeju yang konon masuk ke dalam tujuh keajaiban baru di dunia.

Sebagai gambaran, Jeju adalah pulau terbesar di Korsel yang terletak di sebelah selatan semenanjung Korea. Pulau Jeju merupakan satu-satunya provinsi di Korsel yang memiliki otonomi khusus. Pulau ini terbentuk akibat aktivitas gunung vulkanik 2 juta tahun lalu. Ditengah Pulau Jeju terdapat Hallasan (Gunung Halla) yang merupakan gunung tertinggi di Korea. Berbeda dengan cuaca di kawasan semenanjung, Pulau Jeju memiliki cuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman–tanaman subtropis dapat tumbuh di pulau yang ekok ini.

Landskap seperti Tebing Jusangjeolli adalah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Pulau Jeju.Tebing Jusangjeolli sendiri merupakan ikon pariwisata Jeju berupa tebing di pinggiran laut yang terbentuk dari larva gunung berapi. Struktur tebing yang bertumpuk-tumpuk membuatnya unik dan memiliki pemandangan laut lepas.

Menuju ke Jeju
Meski menjadi target jalan-jalan para pelancong dari Indonesia, sayangnya hingga kini belum ada peberbangan langsung dari Indonesia ke Jeju. Namun turis dari Indonesia bisa masuk ke Jeju lewat negara-negara yang menyediakan penerbangan ke Jeju. Jika sedari awal Anda sudah niat tanpa visa, maka pilihannya adalah masuk lewat jalur Hong Kong, yang memang bisa diakses dari Indonesia tanpa visa.

Tebing Jusangjeolli

Dengan penerbangan dari Hongkong ke Pulau Jeju tersebut turis Indonesia bisa mendapatkan bebas visa selama 30 hari. Sementara penerbangan dari Hong Kong ke Pulau Jeju saat ini dilayani oleh maskapai Cathay Dragon dan Jeju Air. Cathay Dragon yang bagian dari Cathay Pacific Airlines melayani rute Hongkong-Pulau Jeju sebanyak empat kali dalam seminggu.

Cara lain adalah terbang ke Pulau Jeju melalui Bangkok dengan transit di Shanghai. Maskapai yang melayani penerbangan Bangkok ke Pulau Jeju adalah China Eastern Airlines. Ada banyak maskapai penerbangan yang melayani rute Jakarta-Bangkok, atau Jakarta-Hongkong.

Resminya Otoritas di Pulau Jeju menerapkan bebas visa untuk 187 negara termasuk Indonesia. Bagi Anda yang murni tanpa visa, akses masuk ke Jeju bisa lewat Hong Kong dan Bangkok, Thailand, dimana wisatawan Indonesia yang mengunjungi kedua kawasan tersebut memang berstatus bebas visa.

Baca juga: Asuransi Perjalanan, Antara “Wajib” (Untuk Urus Visa) dan Beragam Manfaatnya

Selain kunjungan ke Jeju Island, WNI masih bisa mendapatkan bebas visa untuk tujuan transit dan wisata di Korea Selatan asalkan memenuhi beberapa syarat, yakni:

– Berlaku untuk WNI yang memiliki visa (terkecuali Japan Group Visa) atau izin masuk kembali untuk negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Australia, atau Selandia Baru (5 negara) dan bepergian ke salah satu dari negara-negara itu melalui Korsel.

– Berlaku untuk WNI yang bepergian dari salah satu dari lima negara yang disebutkan di atas, yang tujuan akhirnya bukanlah Korsel.

– Untuk mendapatkan bebas visa ini, WNI juga harus memiliki tiket pesawat yang sudah terkonfirmasi dengan jadwal keberangkatan dalam waktu 30 hari setelah memasuki Korsel. Di samping itu WNI yang boleh mendapatkan bebas visa adalah mereka yang tidak memiliki catatan tindak pidana dalam 5 negara yang disebutkan di atas.

Punya Keterampilan dan Berkontribusi, Enam Negara Maju ini Ramah Bagi Para Imigran

Walau sama-sama berharap dapat menetap dan menjadi warga negara, namun imigran berbeda dengan pengungsi. Dengan berbagai latar dan alasan, seperti peluang karir, ekonomi dan kepentingan keluarga, tak sedikit orang untuk memutuskan menjadi imigran. Tapi faktanya tidak semua negara membuka pintu bagi para imigran, ada kalanya dipelukan jalan berliku dan syarat ketat untuk menjadi seorang imigran.

Baca juga: “The Dream Country”, Inilah Enam Negara yang Ramah Terhadap Pengungsi

Persepsi terhadap ramahnya suatu negara terhadap imigran asing sejatinya dapat bervariasi antar individu. Namun, ada beberapa negara yang dikenal karena kebijakan dan penerimaan positif terhadap imigran. Beberapa negara yang sering dianggap ramah terhadap imigran asing meliputi:

1. Kanada
Kanada sering diakui sebagai salah satu negara paling ramah terhadap imigran di dunia. Program imigrasi Kanada berfokus pada penerimaan imigran berdasarkan keterampilan, usia, dan kontribusi potensial terhadap ekonomi.

2. Australia
Meski keras menolak kedatangan pengungsi, namun Australia memiliki sejarah penerimaan imigran yang panjang dan memiliki program imigrasi yang beragam. Negara ini mendorong imigran yang memiliki keterampilan yang diperlukan dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

3. Swedia
Swedia terkenal dengan kebijakan inklusifnya dan memiliki sejarah menerima imigran dengan baik. Negara ini memberikan perhatian khusus pada integrasi imigran ke dalam masyarakat.

4. Selandia Baru
Selandia Baru memiliki program imigrasi yang mengutamakan keahlian dan kontribusi positif terhadap perekonomian. Negara ini juga dikenal dengan keramahan penduduknya terhadap imigran.

5. Jerman
Jerman telah menjadi tujuan populer bagi imigran, terutama karena kebijakan imigrasi yang proaktif dan tata kelola ekonominya yang kuat.

6. Norwegia
Norwegia memiliki kebijakan imigrasi yang terfokus pada keahlian dan pendidikan. Negara ini juga mempunyai komitmen pada integrasi dan keberlanjutan lingkungan.

Profil Jeff Bezos, ‘Keturunan’ Imigran Kuba yang Sukses di AS Bersama Amazon.com

Penting untuk diingat bahwa kebijakan dan pandangan terhadap imigrasi dapat berubah seiring waktu dan tergantung pada kondisi politik dan sosial di suatu negara. Selain itu, pengalaman individual imigran dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti keahlian, latar belakang pendidikan, dan tujuan imigrasi mereka.