Inilah Kategori Perawatan Pada Rangkaian Kereta, Kira-kira Apa Saja, Ya?

Menjelang angkutan tambahan khususnya pada Lebaran 2025 tepatnya mulai tanggal 26 Maret nanti, rangkaian kereta api tentu saja akan menambah waktu perjalanan bahkan menambah rangkaian kereta harus dilakukan perawatan secara rutin. Memang perawatan selalu dilakukan tak hanya menghadapi libur besar guna menjaga keselamatan saat diperjalanan.

Maka dari itu, wilayah-wilayah yang memiliki bengkel alias depo atau balai yasa kereta harus selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin. Untuk menjaga performa sarana Lokomotif yang handal, dilakukan perawatan secara perodik berdasarkan masa pakai meliputi Perawatan Harian (Daily Check), Perawatan 1 Bulan (P1), Perawatan 3 Bulan (P3), Perawatan 6 Bulan (P6) dan Perawatan 12 Bulan (P12).

Setiap kategori memiliki fokus dan tingkat kedalaman pemeriksaan yang berbeda, mulai dari inspeksi dasar seperti roda, rem, dan sistem kelistrikan hingga penggantian komponen utama dan pengecatan ulang. Tujuan utamanya adalah menjaga keamanan, kenyamanan, dan keandalan rangkaian kereta selama operasional. Kereta api harus dilakukan pemeriksaan secara berkala supaya menjamin keamanan dan efisiensi pada masing-masing rangkaian. Berikut kategori perawatan pada rangkaian kereta api:

(Foto: Dok.Antara)

1. P1 (1 bulan)
Perawatan ini bersifat cepat dan fokus pada pemeriksaan visual serta uji fungsi, bertujuan untuk menjaga performa dasar kereta dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum berkembang menjadi kerusakan serius. Jenis pemeliharaan rutin ini dilakukan setiap satu bulan sekali guna memastikan keamanan operasional sehari-hari. Fokus utamanya pada kondisi Roda yaitu dengan cara memeriksa roda atas keausan, retakan, atau kerusakan ringan yang bisa mempengaruhi stabilitas kereta.

Lalu pemeriksaan sistem rem otomatis dan rem tangan guna menjamin fungsinya optimal. Pengecekan pintu dan lampu untuk kelancaran mekanisme buka-tutup pintu serta memastikan lampu dalam kabin, lampu sinyal, dan lampu lainnya berfungsi baik. Kemudian kebersihan dan kelengkapan kereta yang penting untuk memastikan tidak ada sampah atau kotoran yang mengganggu, serta memeriksa kelengkapan alat darurat seperti pemadam api.

2. P3 (3 bulan)
Perawatan P3 dilakukan setiap tiga bulan dengan pemeriksaan lebih mendalam dibanding P1. Tujuannya adalah memastikan semua komponen utama kereta tetap dalam kondisi optimal. Seperti pada pemeriksaan rem udara, rem otomatis, dan kampas rem untuk memastikan tidak ada kebocoran atau keausan berlebih. Pengujian tekanan udara dalam sistem rem guna menjaga kinerja pengereman maksimal.

Pemeriksaan kondisi suspensi, termasuk per dan bantalan roda, untuk mengurangi getaran selama perjalanan. Mendeteksi adanya keretakan, keausan, atau kerusakan pada roda yang bisa mengganggu keseimbangan.

Sistem kelistrikan terhadap kabel, sambungan listrik, dan lampu untuk mengetahui apakah ada yang dapat menyebabkan korsleting atau kerusakan. Melakukan pemeriksaan sistem penerangan dan AC agar kinerjanya selalu optimum.
Mendeteksi adanya kerusakan secara fisik terhadap bodi dan rangka gerbong berupa retak-retak, penyok, atau karat. Mengencangkan mur dan sambungan-sambungan untuk memastikan struktur tetap kokoh.

Sistem kebersihan dan sanitasi. Memastikan sistem toilet, saluran air, dan kebersihan gerbong dalam kondisi baik tanpa sumbatan atau kebocoran.

3. P6 (6 bulan)
Perawatan P6 pada kereta api adalah perawatan berkala yang dilakukan setiap 6 tahun atau sesuai dengan jarak tempuh tertentu, tergantung dari aturan operator. Fokusnya adalah memastikan keselamatan, kenyamanan, dan keandalan kereta melalui pemeriksaan menyeluruh, perbaikan, dan penggantian komponen utama.

Pengecekan kerangka, bodi, dan sambungan untuk mendeteksi keretakan atau korosi. Lalu mengevaluasi suspensi, bantalan, roda, dan sistem pengereman untuk memastikan kinerjanya optimal.

Untuk sistem kelistrikan pada perawatan 6 bulan ini memastikan lampu, kontrol, dan kabel berfungsi dengan baik. Kemudian perawatan selanjutnya mengganti bagian yang aus seperti roda, bantalan, dan rem untuk menjaga keselamatan. Dan terakhir melakukan pengecatan ulang untuk mencegah korosi dan menjaga estetika kereta.

4. P12 (12 bulan)
Perawatan P12 pada rangkaian kereta api adalah inspeksi dan pemeliharaan yang dilakukan setiap 12 bulan untuk memastikan keamanan dan keandalan operasional. Fokus utamanya adalah memastikan kondisi rangka, roda, suspensi, dan sistem rem berfungsi optimal. Kemudian memastikan sistem kelistrikan, seperti pencahayaan dan komunikasi, berfungsi baik. Membersihkan komponen dan melumasi bagian bergerak untuk mengurangi keausan. Menguji kinerja sistem keselamatan seperti rem darurat dan pintu otomatis serta mengganti bagian yang aus atau rusak sesuai standar.

Kenali Beragam Jenis Perawatan Armada Kereta di PT KAI

Mudik Naik Ferry Tapi Tidak Ingin Terlalu Mengantri? Datang di Rentang Jam Ini!

Berkaca pada 3 tahun ke belakang, ASDP Indonesia Ferry berhasil mengumpulkan data terkait peak hours dan estimasi puncak arus mudik di pelabuhan. Berlandaskan data ini, diharapkan calon pemudik dapat menghindari jam-jam sibuk tersebut agar mudik lebih lancar dan tidak terjadi penumpukan di pelabuhan.

Baca Juga: PELNI Minta Maaf Jelang Jelang Puncak Arus Mudik! Ada Apa?

Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari siaran pers, puncak kepadatan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran. Hal ini agaknya lumrah terjadi mengingat banyak karyawan kantoran yang mungkin baru dapat jatah libur di beberapa hari sebelum Lebaran. Namun jika Anda dapat berangkat mudik lebih awal, ada baiknya untuk berangkat lebih awal guna menghindari kemacetan dan penumpukan kendaraan di beberapa titik seperti pelabuhan.

Sementara perkara jam sibuk, ASDP mencatatkan mayoritas pemudik cenderung tiba di Pelabuhan Merak pada pukul 20.00–02.00 dan 05.00–11.00, yang berpotensi menimbulkan kepadatan signifikan. Hal ini juga mungkin saja terjadi di sejumlah pelabuhan lain. “Melihat pola pergerakan pemudik tahun sebelumnya, kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya di momen-momen kritis untuk memastikan kelancaran operasional,” jelas Direktur Utama ASDP, Heru Widodo.

Guna menciptakan suasana mudik yang nyaman, aman dan lancar, ASDP yang berkolaborasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan para Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) terus berkoordinasi untuk memastikan kesiapan operasional pelabuhan guna menjamin kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik.

Heru menegaskan bahwa ASDP telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas, khususnya karena Lebaran tahun ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi. Khususnya Pelabuhan Katapang dan Pelabuhan Gilimanuk, Pengaturan khusus akan diterapkan di dua pelabuhan tersebut untuk menghormati perayaan Nyepi.

“Pada Hari Raya Nyepi, layanan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara sebagai bentuk penghormatan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau mengatur jadwal perjalanan dengan baik untuk menghindari kendala,” ujar Heru.

Kakorlantas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho, menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik. Langkah ini mencakup jalur tol, jalan nasional, tempat wisata, pelabuhan, bandara, hingga stasiun.

“Operasi Ketupat 2025 diawali dengan survei dan pemetaan jalur-jalur utama, termasuk di kawasan penyeberangan. Kami akan merancang strategi terbaik untuk mengurai kepadatan dan memastikan perjalanan pemudik berjalan lancar,” kata Agus.

Ia menjelaskan bahwa strategi seperti contraflow dan one way akan diterapkan secara situasional, terutama pada puncak arus mudik di H-2 dan H-3 Lebaran. Skenario khusus juga telah disiapkan untuk lintasan utama seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, termasuk penerapan buffer zone dan sistem penundaan (delayed system) jika terjadi kepadatan ekstrem.

Diketahui, Pemerintah telah menetapkan kebijakan libur sekolah mulai 21 Maret 2025 dan work from anywhere (WFA) pada 24 Maret 2025 untuk membantu mengurai kepadatan lalu lintas. Diharapkan, kebijakan ini dapat mendistribusikan arus perjalanan sehingga tidak terkonsentrasi pada tanggal-tanggal tertentu.

Mudik Asik Naik Motor? Cek Dulu Kiat-kiatnya

Yuk, Kenali Vintage Livery di Lokomotif, Hasil Karya Tangan-tangan Kreatif

Disaat kita naik kereta api ada saja lokomotif memiliki beraneka ragam warna yang unik. Tak hanya yang saat ini dikenal sebagai warna dominan yaitu putih-oranye, beberapa lokomotif pilihan pun menjadi daya tarik terutama Railfan yang mengagumi bahkan menjadi lokomotif paling favorit bagi mereka. Ya, lokomotif-lokomotif bertemakan “vintage” inilah yang menjadi andalan mereka, karena dari livery-nya yang unik dan juga flashback saat jaman tahun 80 hingga 90-an.

Sebutan vintage merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti sesuatu yang sudah lama atau klasik. Kata ini bisa digunakan sebagai kata sifat atau kata benda. Lokomotif vintage ini sudah dijalankan bahkan wara wiri di jalur lintas Jawa. Rata-rata lokomotif vintage ini bernomor seri CC 201 dan CC 203.

Meski dimiliki depo induknya masing-masing, namun tak heran lokomotif livery lawas ini sudah banyak jadwal jam terbang untuk menarik rangkaian ke berbagai kota di Pulau Jawa. Bahkan ada pula yang harus “ditahan” di depo lokomotif yang bukan “rumahnya” untuk bantuan menarik rangkaian khusus atau bahkan menarik rangkaian kereta api lokal di wilayah tersebut.

Dikutip dari laman Indonesian Railway Preservation Society (IRPS), kini ada enam lokomotif jalur utama yang menggunakan livery lawas dari berbagai era dan diperkenalkan ke publik sebagai lokomotif vintage livery. Selain keenam lokomotif jalur utama tersebut, tentu saja ada beberapa lokomotif dengan penggunaan terbatas untuk langsir atau backup yang juga menggunakan livery lawas. Kali ini kabarpenumpang akan mengenalkan seri-seri lokomotif mana saja yang menggunakan vintage livery, berikut rangkumannya:

1. Lokomotif CC 2018331
Lokomotif ini merupakan vintage livery pertama yang diperkenalkan pada lintas jalur kereta api di tanah Jawa. Sejatinya, Livery ini digunakan sejak jaman Djawatan Kereta Api (DKA), Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) sampai dengan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).

Lokomotif CC 2018331 saat ini milik Depo Induk Semarang Poncol menjadi pilihan utama livery lawas ini. Livery lawas yang dikenakan oleh lokomotif ini adalah livery krem-hijau yang diperkenalkan oleh Djawatan Kereta Api pada tahun 1953, livery yang menandai awal era dieselisasi perkeretaapian Indonesia. Livery yang pertama kali dikenakan oleh lokomotif CC200 ini digunakan sampai 38 tahun kemudian di tahun 1991, di mana livery ini mengalami dua kali pergantian nama perusahaan dari Djawatan Kereta Api ke Perusahaan Negara Kereta Api, dan kemudian Perusahaan Jawatan Kereta Api.

(Foto: Dok. Istimewa)

2. Lokomotif CC 2018334
Masih di lingkup milik Depo Semarang Poncol, lokomotif vintage seri ini pun melanjutkan dan sebagai pelengkap dari lokomotif CC 2018331 tersebut. Menurut kabar yang beredar, pengecatan livery krem-hijau ini dilakukan secara mandiri oleh Depo Semarang Poncol, di mana sebelumnya lokomotif ini sudah terlebih dahulu menjalani perawatan 72 bulanan di Balai Yasa Yogyakarta dan keluar dengan menggunakan livery standar.

Lokomotif ini pertama kali beroperasi dengan livery lawas pada 16 Desember 2021. Perdana kedua lokomotif milik Depo Induk Semarang Poncol ini menjalankan tugasnya hanya di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang dengan menarik rangkaian kereta api jarak menengah saja, salah satunya KA Kaligung rute Semarang Poncol-Tegal-Cirebon Prujakan pp. dan KA Banyu Biru rute Semarang Tawang-Solo Balapan pp.

Menggunakan ornamen yang mirip dengan lokomotif CC2018331, perbedaan pada lokomotif CC2018334 adalah absennya pelat nomor depan-belakang dan bentuk abjad pada pelat nomor samping yang berbeda. Awalnya, tone warna lokomotif ini juga sedikit berbeda dengan tone warna lokomotif CC2018331. Namun tone warna ini menjadi sama setelah lokomotif ini juga menjalani perawatan 24 bulanan pada tahun 2023 silam.

(Foto: Dok. Istimewa)

3. Lokomotif CC 2019201
Tak mau ketinggalan dengan momen vintage livery era DKA sampai dengan PJKA ini, wilayah Daop 9 Jember pun turut mengganti vintage livery-nya juga pada lokomotif seri CC 201. Kehadiran lokomotif ini bertepatan dengan bulan HUT KAI ke-77 yaitu September 2022. Pada bulan tersebut, KAI pertama kali membuka open house di tiga balai yasa di Pulau Jawa yaitu Manggarai, Yogyakarta, dan Surabaya Gubeng, di mana lokomotif CC2019201 menjadi “artis” untuk vintage locomotive show pada acara open house Balai Yasa Yogyakarta. Berbeda dari kedua rekannya, lokomotif ini merupakan satu-satunya livery lawas menggunakan pendingin udara pada bagian kabin masinis.

Bagi yang awam melihat livery milik Depo Lokomotif Jember ini memang sama dengan vintage livery krem-hijau seperti miliki Depo Lokomotif Semarang Poncol, namun jika dilihat secara jeli atau detailnya posisi garis hijau kecil lebih renggang. Seperti kedua rekannya, lokomotif ini awalnya menghabiskan waktu dinasnya di wilayah Daop 9 Jember dan Daop 8 Surabaya, dengan tentu menarik rangkaian kereta lokal dan juga jarak menengah. Namun akhir-akhir ini lebih sering mampir ke wilayah Daop 1 Jakarta untuk menarik rangkaian kereta api jarak jauh. Ketepatan memilih seri Lokomotif CC 2019201 ini merupakan sejarah membuktikan bahwa lokomotif CC201 yang tiba di Indonesia tahun 1992 masih tetap dicat menggunakan livery krem-hijau oleh General Electric. Saat ke-20 lokomotif CC201 ini tiba, Perusahaan Jawatan Kereta Api telah berubah nama menjadi Perusahaan Umum Kereta Api yang juga diikuti dengan perubahan livery lokomotif dari krem-hijau menjadi merah-biru.

(Foto: instagram/@arf.ian_)

4. Lokomotif CC 2017717
Digadang-gadang sebagai “artis” Cirebon, lokomotif ini menjadi andalan para pecinta kereta api khususnya wilayah Cirebon. Lokomotif vintage livery generasi ke-4 ini merupakan salah satu lokomotif CC201 kelompok produksi pertama yang mulai beroperasi pada tahun 1977. Depo induk yang dimiliki lokomotif ini merupakan satu-satunya yang berada di wilayah Daop 3 Cirebon.

Sejatinya dahulu Depo Induk Cirebon lebih dominan memiliki seri lokomotif seri CC 201 dan rata-rata digunakan untuk menarik rangkaian KA jarak jauh dan menengah. Sayangnya, lokomotif kebanggaan dan yang paling tertua untuk seri dengan livery lawas ini tidak berkarir panjang. Insiden yang menimpa saat berdinas di wilayah Daop 2 Bandung, menjadi berita paling menyedihkan dijagat lingkup KAI. Lokomotif ini terlibat dalam tragedi Cicalengka pada 5 Januari 2024 dan mengalami kerusakan yang cukup berat. Lokomotif pun dibawa menuju Balai Yasa Yogyakarta dan hingga saat ini belum diketahui pasti apakah lokomotif ini akan diperbaiki atau karirnya sudah efektif berakhir untuk selamanya.

(Foto: Dok. IRPS)

5. Lokomotif CC 2018348
Julukan “jago kandang” sepertinya sangat cocok untuk lokomotif livery merah-biru ini. Bagaimana tidak, lokomotif milik Depo Induk Sidotopo yang berada di wilayah Daop 8 Surabaya, selalu bertengger dan dinas di area itu saja. Dinas KA Lokal menjadi keseharian lokomotif ini, bahkan hanya dinas langsir di terminal petikemas di Stasiun Kalimas.

Fyi, lokomotif seri CC 2018348 ini diresmikan dan bertepatan pada perayaan 100 tahun Depo Sidotopo pada Desember 2023. Mengganti livery merah-biru pada lokomotif ini dilakukan setelah menjalani perawatan akhir di Balai Yasa Yogyakarta. Keunikan dari lokomotif ini adalah bentuknya yang sangat mirip seperti seri CC 203 dimana lokomotif ini telah mengahbiskan waktu dinasnya di wilayah Sumatera.

Saat ini pun livery merah-biru masih digunakan secara umum di wilayah Sumatera bagian selatan, namun penggunakan livery ini diperkenalkan kembali ke publik di wilayah Jawa sebagai livery yang “langka”. Lokomotif CC2018348 berpindah tugas ke Pulau Jawa sejak tahun 2012, bersama lima lokomotif lainnya termasuk CC2018349 yang juga menggunakan kabin widecab aerodinamis yang sayangnya sudah hilang wujudnya setelah berhenti beroperasi akibat tragedi Kedunggalar tahun 2018. Di awal beroperasi di Pulau Jawa, lokomotif ini masih menggunakan livery merah-biru era 1991-2008, namun kemudian berganti menggunakan livery standar setelah menjalani perawatan akhir di Balai Yasa Yogyakarta.

(Foto: Dok. Istimewa)

6. Lokomotif CC 2030203
Beralih ke seri lokomotif CC 203, kali ini livery lawas yang digunakan sangat berbeda di beberapa rekannya yang menunjukkan ciri khas klasiknya mulai dari era DKA. Lokomotif CC2030203 merupakan lokomotif kedua milik Depo Sidotopo yang menggunakan livery lawas sejak Februari 2024 lalu. Tentu saja, livery lawas yang dikenakan lokomotif ini adalah livery dua garis biru era 1995-2011. Livery ini bisa dikatakan sama halnya seperti livery pada lokomotif CC 204 yang saat ini masih digunakan di wilayah Sumatera Selatan. Pola livery dua garis biru yang dikenakan lokomotif ini mirip dengan pola livery buatan Balai Yasa Lahat untuk lokomotif CC204. Bedanya hanya pada tidak digunakannya warna kuning untuk dudukan dongkrak. Layaknya livery merah-biru, livery dua garis biru ini di Pulau Jawa diperkenalkan pada publik sebagai vintage livery. Lokomotif ini juga sekaligus menjadi lokomotif CC203 pertama yang menjadi lokomotif vintage livery.

(Foto: Dok. Istimewa)

Antisipasi Lonjakan Penumpang Mudik, KAI Services Buka Lowongan Daily Worker untuk Loko Cafe

Dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang selama masa angkutan Lebaran 2025, KAI Services membuka lowongan kerja sebagai daily worker untuk posisi waitress di Loko Cafe. Sebanyak 29 tenaga kerja akan direkrut dan ditempatkan di berbagai outlet Loko Cafe yang tersebar di stasiun-stasiun utama, seperti Stasiun Gambir, Pasar Senen, KCIC Halim, Bogor, Cirebon, Semarang Tawang, Tugu Yogyakarta dan Surabaya Gubeng, serta loko café di kawasan Malioboro.

Saat ini, Loko Cafe memiliki 22 outlet yang tersebar di berbagai kota wilayah Pulau Jawa, menjadikannya salah satu brand kuliner yang semakin berkembang dalam menyediakan layanan makanan dan minuman bagi pelanggan KAI maupun masyarakat umum.

Rekrutmen ini dilakukan guna memastikan kualitas pelayanan di Loko Cafe tetap terjaga, mengingat adanya peningkatan jumlah penumpang yang diprediksi akan terjadi baik saat arus mudik maupun arus balik Lebaran. Loko Cafe, yang umumnya berada di lingkungan stasiun, menjadi salah satu pilihan utama penumpang untuk menikmati makanan dan minuman selama perjalanan. Dengan adanya tambahan personil, diharapkan pengalaman pelanggan di Loko Cafe tetap optimal meskipun di tengah tingginya volume pengunjung.

Menurut Vice President Corporate Secretary KAI Services, Rachman Firhan, KAI Services membuka kesempatan bagi tenaga kerja yang ingin bergabung sebagai daily worker di Loko Cafe selama periode Angkutan Lebaran 2025 yang akan dimulai pada 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025. Rekrutmen ini tidak hanya untuk memastikan layanan tetap prima, tetapi juga sebagai bentuk dukungan kami terhadap program pemerintah dalam membuka peluang kerja bagi masyarakat.

Bagi yang berminat untuk bergabung sebagai daily worker di Loko Cafe, dapat mengajukan lamaran melalui website resmi yang telah dibuka mulai tanggal 9 Maret 2025 hingga 11 Maret 2025. Rekrutmen ini merupakan bagian dari komitmen KAI Services untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan serta mendukung kelancaran operasional selama periode angkutan Lebaran 2025.

Gelombang Kedua Pengiriman 24 Unit KRL dari Cina Tiba di Tanjung Priok

Selasa, (11/3) pengiriman KRL dari Cina gelombang kedua sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Sebanyak 24 unit KRL dari perusahaan CRRC Sifang Co ini telah merapat di dermaga pelabuhan. Sama halnya pada gelombang pertama, KRL tersebut setelah dilakukan bongkar muat, beberapa truk yang membawa rangkaian KRL akan dipindahkan menuju Stasiun Pasoso yang merupakan stasiun bongkar muat petikemas.

Stasiun Pasoso memang khsusus untuk sarana bongkar muat petikemas dan pengiriman kereta api lainnya, seperti mutasi rangkaian kereta ke Pulau Sumatera. Saat rangkaian KRL telah mendarat di atas rel stasiun, penggandengan rangkaian disusun terlebih dahulu. Hingga menyatu dengan masing-masing transformasi 12 unit kereta yang dipisah menjadi 2 rangkaian.

Pasoso, Mengenal Stasiun Bongkar Muat Peti Kemas di Ujung Utara Jakarta

Adapun rangkaian KRL yang didatangkan adalah jenis KCI-SFC120V. Dikutip dari CNBC Indonesia, bahwa spesifikasi rangkaian KRL KCI-SCF120V ini tentunya bakal lebih baik jika dibandingkan dengan KRL eks Jepang yang selama ini beroperasi. KCI-SFC120V dilengkapi teknologi terbaru untuk menjamin kenyamanan dan keamanan perjalanan.

Fitur-fitur seperti sistem kelistrikan yang efisien dan desain interior yang modern menjadi keunggulan kereta ini. KRL KCI-SFC120V memiliki panjang 20.460 mm, lebar 3.000 mm, dan tinggi 3.615 mm. Sebagai perbandingan, KRL JR 205 memiliki panjang 20.000 mm, lebar 2.800 mm, dan tinggi 4.140 mm.

Artinya KCI-SFC120V lebih panjang dan lebar dari KRL eks Jepang namun memiliki tinggi yang lebih pendek, mengikuti regulasi Kemenhub. Untuk desain eksterior bagian depan kereta, hampir mirip seperti rangkaian KRL yang beroperasi di Zhengzhou Metro Line 7. Hanya bedanya livery KRL KCI-SFC120V didominasi warna hitam, dengan sedikit aksen putih dan merah. Lalu perbedaan lainnya adalah KRL Zhengzhou Metro Line 7 pintunya terbuka ke bagian luar kereta, sementara KCI-SFC120V ketika terbuka tetap berada di dalam dinding kereta.

KRL CRRC Cina Uji Coba di Stasiun Depok menuju Stasiun Bogor dan Jakarta Kota

Masih belum diketahui kapan rangkaian tersebut akan dikirimkan menuju Depo KRL Depok. Proses pengecekan akan dilakukan terlebih dahulu di Stasiun Pasoso, sampai dengan datangnya lokomotif bantuan dari Depo Cipinang bersamaan dengan rangkaian kereta api bagasi (bandul) yang berisi alat-alat khusus untuk menyambung rangkaian.

Seperti halnya pengiriman kloter pertama, pengiriman kloter kedua dan ketiga ini tetap akan melintasi jalur dari Stasiun Pasoso, Stasiun Ancol, Stasiun Kampung Bandang, hingga Stasiun Jakarta Kota. Kemudian rangkaian didorong mundur hingga menuju ke Stasiun Kampung Bandan jalur bawah dan selanjutnya kembali ditarik maju melewati Stasiun Angke, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Minggu, dan berakhir di Stasiun Depok menuju Depo KRL Depok.

Hingga berita ini diturunkan, ujicoba KRL CRRC ini masih terus berlanjut dengan rute Depok-Bogor-Jakarta Kota-Depok pada pagi dan siang hari. Namun tak menutup kemungkinan, uji coba pun dilakukan dimalam hari dengan rute yang sama.

Kabar yang beredar bahwa setelah datangnya kloter 2 dan 3 ini nantinya uji coba akan dilakukan dijalur dan rute yang berbeda, yaitu rute Depok, Manggarai, Tanah Abang, Kampung Bandan, Pasar Senen, Jatinegara, hingga Bekasi. Kemudian kembali lagi menuju Depok melewati Matraman. Diharapkan dengan uji cba KRL ini, nantinya masyarakat bisa merasakan naik KRL baru ini untuk menambah armada transportasi KRL dengan lalu lintas KRL yang lebih banyak.

KRL Kiriman dari Cina Tiba di Jakarta, Ini Penampakannya

32 Tahun Lalu, Airbus A321, ‘DNA’ Penantang Boeing 737 MAX Terbang Perdana

Kamis, 11 Maret 1993, Airbus A321 terbang perdana setelah melalui serangkaian proses pengembangan sejak November 1989. Ketika itu, prototipe pertama dengan nomor registrasi F-WWIA dan menggunakan mesin IAE V2500 berhasil terbang dari fasilitas Airbus, Hamburg, Jerman, tepatnya di Bandara Hamburg Finkenwerder.

Baca juga: Baru 13 Bulan Beroperasi, Airbus A321 Milik Maskapai Terbesar di Rusia Terbakar

Dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, tak puas dengan penerbangan perdana, Airbus pun melakukan beberapa penyempurnaan, termasuk varian mesin lainnya, CFM56-5B, yang digunakan untuk penerbangan prototipe kedua pada Mei di tahun yang sama.

Selepas itu, pesawat pun terus menerus melakukan uji terbang untuk memenuhi syarat sertifikasi hingga kemudian berhasil memperolehnya juga di tahun yang sama, yakni 1993. Seolah ‘kejar setoran’ Airbus kemudian menggenjot proses produksi hingga berhasil memasuki tahun layanan pertama bersama Lufthansa pada Januari 1994 dan 22 Maret 1994 bersama Alitalia.

Airbus A321 mungkin bukan inovasi baru, mengingat, pesawat tersebut masih turunan atau pengembangan dari keluarga A320. Dibandingkan dengan A320, perubahan terbesar dari A321 adalah lambung yang diperpanjang, dengan tambahan lambung depan dan belakang total sepanjang 6,93 meter. Detailnya, tambahan lambung di depan sayap sepanjang 4,27 meter serta tambahan lambung di belakang sayap sepanjang 2,67 meter.

Perubahan lain termasuk penguatan bagian bawah pesawat untuk mengatasi berat yang lebih besar, mesin yang lebih kuat, dan sistem bahan bakar yang lebih baik dan sederhana, serta ban yang lebih besar untuk pengereman yang lebih baik. Perubahan sedikit di bagian flap sayap dan modifikasi kontrol penerbangan yang memungkinkan karakteristik penanganan A321 mendekati karakterisitik A320.

A321 memiliki dek penerbangan yang mirip dengan A319 dan A320, dan berbagi tipe rating yang sama dengan kedua pesawat di atas. Menariknya, karena karakteristik yang hampir sama, pilot (yang sudah mendapatkan sertifikasi A320) tidak perlu melakukan sertifikasi ulang untuk dapat menerbangkan A321.

Dalam perjalanannya, Airbus A321 ditawarkan dengan lima varian berbeda, mulai dari A321-100, A321-200. A321neo, Airbus A321LR, dan A321XLR. A321-100/200 dikembangkan tak jauh setelah layanan pertama muncul, adapun sisanya, dikembangkan seiring perubahan pasar penerbangan dunia dengan karakteristik yang berbeda, termasuk dalam rangka persaingan dengan kompetitor utamanya, Boeing. Tak terkecuali dengan varian Airbus dari ‘DNA’ A321 lainnya, yakni A321XLR yang secara diam-diam dikembangkan untuk mengambil pangsa pasar Boeing 737 MAX.

Baca juga: Tidak Ikut Euforia, Lufthansa Masih Pikir-Pikir untuk Pesan Airbus A321XLR

Airbus A321XLR memang mulai muncul pada pertengahan 2019, dimana saat itu, Boeing 737 MAX tengah terpuruk, ditandai dengan grounded besar-besar dari maskapai global. Selain itu, pertengahan 2019 juga menjadi waktu yang tepat untuk kemunculan Airbus A321XLR karena di tahun tersebut era pesawat jumbo sedang turun drastis, ditandai dengan keputusan Air France yang mengumumkan akan mempensiunkan armada Airbus A380-nya 2024 mendatang.

Sebaliknya, saat itu pangsa pasar cenderung lebih membutuhkan karakterisitk pesawat tangguh dengan jarak tempuh menengah-jauh serta beberapa pengembangan untuk mendorong tingkat kenyamanan, persis seperti apa yang ditawarkan Airbus A321XLR.

Grab Berikan Bonus Kinerja Bagi Mitra Pengemudi Ojol dan Taksi Online di Lebaran

Akankah tunjangan hari raya (THR) bagi mitra pengemudi ojek online (ojol) dan taksi online akan terealisasi? Pertanyaan ini akhirnya terjawab oleh Grab, salah satu platform ride hailing yang sudah berada di Indonesia kurang lebih sebelas tahun ini.

Grab Indonesia digadang-gadang akan memberikan boud hari raya pada mitra pengemudi ojol dan taksi online mereka. Di mana bonus tersebut akan dibagikan kepada para pengemudi melalui program bonus kinerja khusus.

“Program bonus kinerja khusus tersebut merupakan bentuk apresiasi perusahaan atas dedikasi dan kontribusi para pengemudi dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri,” kata Group CEO & Co-Founder Grab Anthony Tan melalui siaran pers.

Dia mengatakan, bonus tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan tambahan yang tidak termasuk dalam manfaat rutin yang diterima oleh pekerja sektor ekonomi informal seperti mitra pengemudi platform digital Anthony mengatakan bahwa pihaknya senang berkontribusi dalam inisiatif yang memberikan manfaat langsung bagi mitra pengemudi yang menjadi tulang punggung layanan transportasi dan pengantaran di Indonesia.

Dia juga mengapresiasi kepada para mitra karena telah memberikan layanan terbaik pada pelanggan selama ini. Anthony menjelaskan, Grab sudah menyiapkan program bonus tersebut sebagai bentuk dukungan terbaik yang bisa diberikan saat ini, menyesuaikan dengan kondisi finansial perusahaan.

“Program bonus kinerja khusus, menurut dia, ialah bagian dari upaya Grab untuk memberikan penghargaan kepada mitra pengemudi yang perusahaan nilai memiliki kinerja baik,” Kata dia.

Menurutnya, Grab telah kriteria penerima bonus ini berdasarkan keaktifan pengemudi. Kriteria tersebut di antaranya jumlah pesanan yang diselesaikan, tingkat penyelesaian pesanan, jumlah hari dan jam online, serta rating pengemudi.

Sementara itu, Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, mengatakan, program bonus ini dirancang untuk memberikan penghargaan secara adil. Menurut dia, tingkat apresiasi yang diterima nantinya mencerminkan tingkat keaktifan, kontribusi, dan pencapaian masing-masing pengemudi.

“Kami terus menghadirkan inisiatif yang mendukung mitta pengemudi secara adil dan berkelanjutan, memastikan dampak positif jangka panjang bagi semua mitra,” ujar dia.

Adapun Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menyebut pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi pengemudi online yang didasarkan keaktifan kerja itu diskriminatif.

THR Pengemudi Ojek Online Dalam Finalisasi Kemenaker

Prabowo: THR Pengemudi dan Kurir Online Berupa Uang Tunai

Angin segar dating dari Presiden Prabowo Subianto bagi para pengemudi ojek online dan taksi online. Yang mana dia mengumumkan terkait tunjangan hari raya (THR) bagi para pengemudi ojek dan taksi online di Indonesia.

Pengumuman THR bagi pengemudi ojek dan taksi online ini disampaikan oleh Prabowo sekitar pukul 15.15 WIB. Dia didampingi oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan sejumlah perwakilan ojel online.

Sebelum bagi para pengemudi online, Prabowo mengumumkan THR untuk pekerja swasta dan BUMN.

“Jadi saya sampaikan sebagai berikut yang pertama, saya minta agar pemberian THR bagi pekerja swasta, BUMN, BUMD diberi paling lambat tujuh hari sebelum hari raya Idul Fitri,” kata Prabowo.

Kemudian Prabowo langsung mengumumkan THR Lebaran 2025 kepada pengemudi dan kurir online. Dia menyebutkan bawha pemberian bonus tersebut berupa uang tunai.

Pemerintah, kata Prabowo, memberikan perhatian khusus bagi pengemudi dan kurir online. Pasalnya, bagi Prabowo, pengemudi dan kurir online memberikan kontribusi penting dalam mendukung layanan transportasi serta logistic di Indonesia.

“Pemerintah mengimbau kepada seluruh layanan berbasis aplikasi untuk memberi bonus hari raya kepada pengemudi dan kurir online dalam bentuk uang tunai dengan mempertimbangkan keaktifan kerja,” ujarnya.

Prabowo mengatakan saat ini ada sekitar 250 ribu pengemudi dan kurir online yang aktif. Sedangkan yang part time mencapai 1,5 juta. Terkait besaran dan mekanismenya, Prabowo mengatakan akan disampaikan oleh Menaker Yassierli. Aturan itu akan disampaikan rinci melalui surat edaran.

Untuk diketahui, pada pukul 14.10 WIB, CEO GOTO Patrick Walujo tiba di Istana Presiden, Jakarta. Ia didampingi Chief of Public Policy and Government Relations GOTO Ade Mulya dan perwakilan driver ojek online.

Namun, keduanya enggan merinci pembahasan Bersama Prabowo. Tak lama pertemuan keduanya, Menaker Yassierli juga tiba di Istana.

Sebelumnya, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati menyatakan para pengemudi ojol dan pekerja aplikasi online menginginkan THR diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan bahan pokok.

Status Kemitraan Pengemudi Ojol Lily juga menyoroti hubungan kemitraan antara driver ojol dengan perusahaan aplikasi.

Menurutnya, pengemudi ojol seharusnya sudah bisa dikategorikan sebagai pekerja, bukan mitra, karena mereka memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan dari aplikasi. Dia juga mengatakan, jangan lagi memberi imbauan kepada platform dan bukan lagi berupa insentif.

Menteri Ketenagakerjaan: Momentum THR, Bisa Jadi ‘Bukti’ Pengusaha dan Pengemudi Online Harmonis

Lebih Kenal “Seabourn Quest”, Kapal Berbendera Bahama yang Bersandar di Ternate

Menjelang akhir pekan kemarin, Ternate kedatangan sebuah kapal pesiar mewah berbendera Bahama, Seabourn Quest. Kedatangan kapal ini dibarengi dengan tumpahnya sekitar 439 wisatawan dan kru pelayaran yang berasal dari berbagai negara. Para wisatawan yang turun dari kapal pun langsung menikmati keindahan alam dan kentalnya budaya yang ada di bumi Maluku Utara.

Baca Juga: Lagi, Pulau Dewata ‘Kedatangan’ Kapal Pesiar Mewah yang Angkut Ribuan Wisatawan Mancanegara

Jika dilihat dari jenis kapal yang digunakan, Seabourn Quest yang dioperasikan oleh Seabourn Cruise Line ini hanya di-setting untuk mengangkut sekitar 458 penumpang saja; jauh lebih sedikit ketimbang kapal pesiar lain yang rata-rata bisa menampung hingga ribuan penumpang. Dilansir KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Seabourn Quest dirakit oleh sektor naval kenamaan asal Genoa, Italia, T. Mariotti dan mulai melalukan pelayaran perdananya pada 20 Juni 2011.

Seabourn Quest sendiri dibangun menggunakan desain yang sama dengan 2 kakaknya yang sudah terlebih dahulu memasuki masa operasi, Seabourn Odyssey dan Seabourn Sojourn.

Seabourn Quest saat bersandar di Ternate. Sumber: istimewa

Kapal yang masuk ke dalam Seabourn Odyssey Class ini memiliki 32.348 gross tonnage, terhitung sejak 2013 hingga sekarang. Di awal peluncurannya, gross tonnage Seabourn Quest hanya berada di angka 32.346 saja. Ya, kendati baru beroperasi selama kurang lebih 2 tahun, Seabourn Quest sempat drydocking di Genoa untuk menambahkan 2 derek baru di ruang luar dek belakang 6, penataan ulang ruang insinerator hingga peningkatan kapasitas retensi.

Seabourn Quest sendiri memiliki Length Overall (LOA) 198,15 m dengan beam sekitar 25,6 m. Berbekal 4 unit mesin Wärtsilä 12V32, Seabourn Quest mampu merengkuh kecepatan maksimum 25,5 knots; atau 19 knots ketika sedang beroperasi mengangkut penumpang.

Beberapa wisatawan mancanegara yang ikut pada pelayaran Seabourn Quest ke Indonesia. Sumber: istimewa

Mengingat Seabourn Quest adalah kapal pesiar yang beurukuran kecil, maka tidak heran jika pihak operator menawarkan pelayaran menuju destinasi eksotis yang terbesar di seluruh penjuru dunia; sebut saja Karibia, Eropa hingga Asia. Khusus di Indonesia, selain Ternate dan Bitung yang ada di Sulawesi Utara, Seabourn Quest juga tercatat pernah menyambangi daerah-daerah lain yang sarat akan keindahan alamnya, seperti Baubau di Sulawesi Tenggara, hingga ke Malinau dan Nunukan yang ada di Kalimantan Utara.

Terlepas dari destinasi yang dituju, Seabourn Quest memiliki layanan yang terbilang sangat prima. Kapal ini dikenal karena layanannya yang sangat personal, dengan rasio kru terhadap penumpang yang tinggi. Hal ini memungkinkan setiap penumpang untuk mendapatkan perhatian yang lebih detail. Selain itu, akomodasi yang mewah, masakan kelas dunia, hingga berbagai pilihan hiburan dan aktivitas menjadikan pelayaran dengan Seabourn Quest sebagai pengalaman yang tak terlupakan.

Dualisme Kapal Pesiar, Monoton Dengan Kapal Besar atau Variatif Dengan Kapal Kecil?

Lebaran Naik Ojek Online? Ini Tempat Wisata yang Bisa Dijangkau

Libur Lebaran menggunakan ojek online? Kenapa tidak. Ini karena selain bisa mengakses tempat yang hanya bisa dijangkau motor, juga bisa mengurangi kebosanan di dalam mobil karena macet.

Sebab, saat musim libur Lebaran, banyak keluarga yang menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil untuk berjalan-jalan. Sehingga, bagi Anda yang suka bepergian sendiri atau Bersama teman tapi tak mau macet-maceta, ojek online (ojol) solusinya.

Nah, KabarPenumpang.com sudah merangkum tempat wisata di berbagai daerah Indonesia yang bisa diakses ojek online saat menikmati Libur Lebaran.

1. Kota Tua dan Ancol
Di Jakarta, Anda bisa mengunjungi Kawasan Kota Tua. Selain mengunjungi museum yang ada di Kota Tua, spot foto menarik dengan bangunan masa penjajahan kolonial pun masih bisa di rasakan. Tak hanya Kota Tua, Ancol juga jadi pilihan favorit libur Lebaran. Kedua tempat ini bukan hanya mudah dijangkau, tetapi juga bisa sampai lebih cepat karena lalu lintas yang padat dan sulitnya lokasi parkir.

2. Taman Sari dan Malioboro
Jika Anda mudik ke Jogja, pilihan naik ojek online ke Taman Sari dan Malioboro jadi pilihannya. Di Taman Sari, jalannya sedikit sempit dan menggunakan ojol lebih praktis dari pada mobil. Di Taman Sari, Anda bisa berfoto di kompleks bekas pemandian kerajaan yang unik serta ikonik. Sedangkan berjalan-jalan naik ojol ke Malioboro, ini karena cukup repot mencari parkir. Apalagi musim liburan yang pastinya penuh di mana-mana

3. Tebing Keraton
Berada di daerah Bandung, jalur menuju Tebing Keraton cukup sempit dan menanjak. Sehingga ojol menjadi pilihan terbaik untuk tiba di lokasi dengan pemandangan hutan pinus dan sunrise terbaik di Bandung. Jangan lupa bawa jaket atau pakaian hangat, karena suhu bisa sangat dinging di pagi hari.

4. Bukit Bintang
Di Semarang juga ada Bukit Bintang. Untuk menuju lokasi ini jalurnya berliku dan curam, sehingga lebih praktis menggunakan ojol. Panorama malam hari dengan gemerlap lampu kota Semarang. Coba kuliner khas seperti tahu gimbal di sekitar area wisata.

5. Pantai Losari
Berada di Makassar, pantai Losari juga menjadi pilihan yang sering dikunjungi saat Libur Lebaran. Karena Kawasan ini lebih sering padat, ojol menjadi solusi terbaik. Tempat ini memiliki sunset yang spektakuler dan jangan lupa nikmati pisang epe atau mampir ke warung coto Makassar di sekitaran pantai.

Kalian ada rekomendasi apa lagi untuk menikmati perjalanan dengan ojol di libur Lebaran?

Liburan Nataru, Jepang Jadi Pilihan Teratas Destinasi Pelancong dari Indonesia