Di Australia, Kerusakan Kereta Api Sebabkan Kebakaran Rumput Seluas 71 Hektar

Perjalanan dengan kereta api warisan atau heritage akan membawa kesan tersendiri bagi mereka penikmat kereta tua. Meski hanya duduk dan menikmati pemandangan, tetapi ini akan memberikan nuansa yang akan mengingatkan pada masa kejayaan kereta tersebut.

Baca juga: Ini Dia Pemandangan Lima Situs Warisan Dunia UNESCO yang Bisa Dinikmati dari Dalam Kereta

Namun belum lama ini, sebuah kereta warisan yang tengah mengangkut penggemarnya dan mengunjungi Victoria di Australia telah menjadi penyebab kebakaran rumput di dekat Ararat di barat negara bagian itu. Kebakaran tersebut terjadi pada Sabtu (26/2/2022) di Langi Logan dan disebabkan oleh percikan api dari lokomotif yang mengangkut gerbong Spirt of Progress tahun 1937.

KabarPenumpang.com melansir abc.net.au (28/2/2022), perjalanan kereta api warisan ini dilakukan oleh The Seymour Railway Heritage Centre (SRHC) yang melakukan perjalanan dari Seymour ke Ararat melalui Broadmeadows dan Geelong. Dalam perjalanan itu, ada kereta tengah mengangkut 170 orang penumpang. Pemimpin  kelompok John Crofts mengatakan rem yang menempel di salah satu lokomotif kemungkinan menjadi penyebab percikan api yang kemudian menyebabkan kebakaran.

“Kereta segera dihentikan dan masalah itu ditangani dan akhirnya diperbaiki. Sayangnya beberapa rem, atau beberapa bagian logam, mulai memicu dan menyebabkan [sekitar] enam kebakaran di sepanjang satu setengah kilometer,” kata Bernie Fradd, kepala petugas pemadam kebakaran CFA untuk wilayah Ararat,” kata Crofts.

Insiden ini membakar sekitar 71 hektar. Ini juga karena daerah itu kering sepanjang tahun dan tidak ada angin. Sehingga ketika terbakar maka akan langsung menjalar dan membuat sulit untuk dipadamkan. Bahkan saat musim panas, api akan tetap menyala.

Bernie Fradd, kepala petugas pemadam kebakaran CFA untuk wilayah Ararat mengatakan, ada enam pesawat dan 20 truk CFA merespons kebakaran. Dia mengatakan, banyak unit pemadam kebakaran swasta yang dioperasikan oleh petani setempat juga memadamkan api. Sementara api membakar melalui padang rumput tunggul, beberapa pagar, dan turun ke tepi Sungai Hopkins di mana pohon redgum tua hilang, Fradd mengatakan rumah dan ternak terhindar.

Seorang juru bicara Australian Rail Track Corporation mengatakan organisasi tersebut mengetahui insiden yang terjadi di jaringan antara Ararat dan Maroona pada hari Sabtu.

“Insiden seperti ini jarang terjadi dan penyelidikan saat ini sedang berlangsung,” kata juru bicara itu.

Untuk memastikan kereta mundur dengan aman, Fradd mengatakan kru pemadam kebakaran ditempatkan di sepanjang jalur rel di daerah paddock kering dekat Ararat sehingga kereta dapat melanjutkan kembali ke Seymour.

“Jika ada kebakaran lain, mereka akan langsung menyalakannya,” kata Fradd.

Seorang penumpang yang berkomentar di media sosial mengatakan kereta tidak tiba kembali ke Seymour sampai sekitar tengah malam.

“Kami mengalami hari yang menyenangkan yang berlanjut ke hari berikutnya saat kami tiba di rumah, tetapi itu hanya menambah kegembiraan hari itu,” tulis Matthew Hope.

Fradd mengatakan CFA akan terus berpatroli di daerah yang terbakar untuk memastikan tidak ada semburan api sampai wilayah tersebut menerima cukup hujan.

Baca juga: Kota Kuno Cina Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO

Untuk diketahui, lokomotif yang digunakan adalah C501 dan menarik kereta tua Spirt of Progress yang mulai beroperasi sejak November 1937. Ini adalah kereta penumpang ekspres utama di Victorian Railways di Australia, berjalan dari Melbourne ke perbatasan New South Wales di Albury dan kemudian sampai ke Sydney.

BREAKING! Citra Satelit Tunjukkan Antonov An-225 Mriya Selamat dari Serangan Rusia, Tidak Hancur Total!

Citra satelit terbaru yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa ekor pesawat Antonov An-225 Mriya masih utuh. Dari situ, ada dugaan bahwa pesawat terbesar di dunia itu selamat dari gempuran Rusia saat parkir di hanggar Bandara Hostomel (Gostomel).

Baca juga: Dikabarkan Hancur di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Antonov An-225 Mriya Aman! Tapi Dikuasai Rusia

Dugaan selamatnya An-225 Mriya ini juga diperkuat dengan gambar sketsa dari avgeeks sesuai dengan skala. Hasilnya, titik hancur hanggar akibat rudal Rusia tak berhasil mengenai pesawat.

Antonov An-225 Mriya dilaporkan hancur usai hanggar Bandara Hostomel (Gostomel). Informasi ini diungkap langsung oleh Menteri Luar Negeri Ukraina dan diamini oleh Antonov Airlines selaku pemilik. Meski begitu, Antonov Airlines belum bisa memastikan seberapa hancur pesawat terbesar di dunia tersebut.

“Ini adalah pesawat terbesar di dunia, AN-225 ‘Mriya’ (‘Mimpi’ dalam bahasa Ukraina). Rusia mungkin telah menghancurkan ‘Mriya’ kami. Tapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kita tentang negara Eropa yang kuat, bebas dan demokratis. Kami akan menang!” kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam cuitannya 27 Februari lalu.

“Update informasi pesawat #AN225 “Mriya”: Saat ini, hingga AN-225 telah diperiksa oleh para ahli, kami tidak dapat melaporkan kondisi teknis pesawat,” tulis Antonov di akun Twitter resminya juga di tanggal 27 Februari lalu.

Dalam cuitan tersebut, jelas Antonov belum bisa memastikan apakah pesawat An-225 Mriya hancur sejadi-jadinya atau bagaimana. Yang pasti, mereka akan melakukan pengecekan kembali dan belum ada update apapun sampai berita ini ditulis.

Hal itu tentu wajar mengingat Bandara Gostomel atau Bandara Internasional Antonov di dekat pusat Kota Kiev, adalah salah satu hotspot perang Rusia dan Ukraina.

Namun demikian, andai Rusia memang berniat menghancurkan pesawat Antonov An-225 Mriya, itu bisa saja dilakukan saat ini juga, mengingat bandara masih dalam jangkauan serangan tentara Rusia.

Antonov An-225 Mriya sendiri diketahui terbang perdana pada 21 Desember 1988. Ketika itu, Uni Soviet masih eksis meski sudah mengalami beberapa kemunduran. Setelah Uni Soviet runtuh pada 26 Desember 1991, perusahaan Antonov Airlines, termasuk pesawat Antonov An-225 Mriya, jatuh ke tangan Ukraina, bukan Rusia.

Mengingat posisinya yang rentah sebagai musuh Rusia, Ukraina pun mencoba bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutu di NATO. NATO sendiri coba memanfaatkan Ukraina untuk mendukung program SALIS atau Strategic AirLift International Solution melalui kerjasama stategis pada tahun 2018 lalu.

Kerjasama ini memberi NATO kemampuan transportasi kargo besar menggunakan pesawat An-22, An-225, dan IL-76, ke sembilan negara aliansi NATO, mulai dari Belgia, Republik Ceko, Prancis, Jerman, Hongaria, Norwegia, Polandia, Slovakia, Slovenia, dan Slovenia.

Baca juga: Maksa Mendarat di Tengah Kabut Tebal, Antonov An-225 Mriya Alami Kerusakan

Tentu saja Rusia geram dengan hal itu. Berbagai kemudahan transportasi udara menggunakan Antonov An-225 Mriya akan memudahkan mobilisasi tentara dan perlengkapan serta perlatan tempur NATO ke perbatasan Rusia.

Maka dari itu, tak heran, dalam agresi Rusia ke Ukraina, walaupun berpusat di timur dan selatan Ukraina, namun, kota lain seperti Kiev yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kelompok pro Rusia, tetap menjadi fokus serangan, salah satunya Bandara Internasional Antonov tempat pesawat terbesar di dunia Antonov An-225 Mriya berada.

Proyek MRT Jakarta Fase 2A Terus Berjalan, Fase 3 dan 4 Juga Tak Kendor

Ketika berbicara tentang perkembangan MRT Jakarta, ternyata bukan hanya membahas konstruksi fase 2A tetapi ada fase 3 dan 4. Untuk fase 2A sendiri, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, fase 2A progresnya cukup mengesankan yakni mencapai 34,58 persen. Bahkan kini sudah mulai pembangunan tunneling atau terowongan dari Bundaran HI menuju ke Stasiun Thamrin.

Baca juga: Meski Penumpang Turun, MRT Jakarta Hasilkan Rp453 Miliar dari Bisnis Non Fare Box

Meski begitu, bukan hanya yang sedang berjalan, progres fase 3 dari timur ke barat atau East West line dan fase 4 dari Fatmawati ke Taman Mini Indonesia Indah juga terus bergulir hingga hari ini. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, pada MRT fase 3 ini ada tiga provinsi yang dilintasi yakni DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Dia menjelaskan jalur yang sering disebut East West line tersebut membentang dari Cikarang hingga ke Balaraja. Dalam pembangunannya nanti, William mengatakan akan mengadopsi jaringan Elizabeth Cross Line di London, Inggris. Bukan hanya omongan belaka, proyek yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp160 triliun tersebut telah menyelesaikan alignment study project.

“Kami sedang menyusun Basic Engineering Design (BED) pembangunan Fase 1 Tahap 1. Karena jalurnya sepanjang 87 km, maka konstruksinya akan dibagi menjadi dua fase yakni di dalam Jakarta sepanjang 33,9 km dan di luar Jakarta sepanjang 55,3 km,” ujar William dalam forum jurnalis, Selasa (1/3/2022).

Dia menambahkan, dalam pembangunan fase 3 tersebut, MRT Jakarta akan melakukan mekanisme pembangunan yang fokusnya pada pembangunan perkotaan dan bukan hanya MRT. Sedangkan untuk pendanaan akan ada kolaborasi dari pemerintah dan swasta.

“Karena nilai ekonominya (kawasan) meningkat, pengembang di kawasan itu bisa memberikan kontribusi, termasuk (pendanaan untuk)pembangunan sebagian jalur (MRT),” kata William.

William menambahkan sejauh ini telah ada beberapa pihak yang berminat, seperti pemerintah Inggris dan Jepang (JICA). Dia menyampaikan ada peluang kolaborasi dengan pemerintah Inggris untuk berinvestasi di proyek East West line. Menurutnya, salah satu mekanisme investasi yang dapat digunakan adalah program export finance dari pemerintah Inggris.

Lalu bagaimana dengan fase 4? William mengatakan, saat ini MRT Jakarta masih melakukan analisa teknis dan financial terutama terkait tipe struktur, lokasi stasiun dan estimasi biaya konstruksi. Selain itu penyusunan feasibility study ditargetkan akan selesai pada Maret 2022.

Baca juga: Tunnel Boring Machine Pertama untuk Jalur MRT Jakarta Fase 2A Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok

William menambahkan, nantinya fase 4 akan terintegrasi dengan fase 1 yakni Stasiun Fatmawati. Di mana akan ada sepuluh stasiun yakni Stasiun Fatmawati, Antasari, Ampera, Warung Jati, Tanjung Barat, Ranco, Raya Bogor, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan dan Taman Mini. Jaraknya pun hanya 12 dan ditempuh dalam waktu 20 menit.

Apple Pay dan Google Pay Dilarang di Rusia, Metro Moskow Kacau

Rusia terus dihujani sanksi bertubi-tubi dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Belum lama ini, unit bisnis perusahaan AS, Apple Pay dan Google Pay, resmi di-banned atau tidak bisa digunakan di seantero Rusia. Sanksi ini pun membuat penumpang kereta metro Moskow kelimpungan. Pada akhirnya ini membuat operasional kereta bawah tanah Rusia itu kacau.

Baca juga: [Video 18+] Tidak Dapat Kursi, Penumpang Metro Moskow Nekat Buka Celana Dalam!

Dilansir newindianexpress.com, dari 144,1 juta penduduk Rusia, 29 persennya menggunakan Google Pay sebagai sistem pembayaran non tunai. Sementara itu, 20 persen lainnya menggunakan Apple Pay.

Namun, tak disebutkan dengan detail, apakah pengguna Google Pay merupakan pengguna Apple Pay. Bila keduanya berbeda, maka, ada hampir 50 persen atau 70 juta penduduk Rusia yang tidak lagi bisa mengakses Apple Pay dan Google Pay sebagai alat pembayaran atau mobile payment (dompet digital).

Menurut pernyataan Bank Sentral Rusia, pelanggan bank VTB Group, Sovcombank, Novikombank, Promsvyazbank, dan Otkritie juga tidak bisa bertransaksi dengan Apple Pay dan Google Pay, termasuk menggunakannya di luar negeri. Karenanya, tak heran bila hal ini berdampak pada mobilitas sehari-hari warga.

Dalam foto yang beredar di media sosial Twitter, tampak terjadi antrean panjang di salah satu stasiun metro Moskow disebabkan larangan penggunaan Apple Pay dan Google Pay. Selain itu, Samsung Pay juga tidak lagi bisa digunakan di Rusia. Namun, pengguna Samsung Pay tak sebanyak kompetitornya dari AS.

Sayangnya, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Transportasi Rusia atau operator metro Moskow terkait antrean tersebut.

Selain tak bisa digunakan di metro Moskow, di moda transportasi lain seperti bus dan trem juga tidak bisa digunakan.

Setelah Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay tak lagi bisa diakses, praktis, warga di Rusia hanya bisa mengandalkan mobile payment besutan bank-bank dalam negeri, seperti paling populer di Rusia adalah Sberbank Online, YooMoney, QIWI, dan lainnya.

Tidak bisa diaksesnya Apple Pay, Google Pay, dan Samsung Pay, di Rusia tak lepas dari dikeluarkannya negara tersebut dari jejaring informasi perbankan internasional yang dikenal sebagai SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) sejak tiga hari yang lalu.

SWIFT merupakan jaringan pengiriman pesan yang digunakan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya untuk mengirim dan menerima informasi transaksi dengan cepat dan aman. Misalnya saja, instruksi pengiriman dana. Sistem ini juga yang berada di balik sebagian besar transaksi pembayaran dan pengiriman dana internasional.

Baca juga: Unik, Stasiun Metro di Moskow Terhubung dengan Tujuh Apartemen Peninggalan Uni Soviet

SWIFT kini sudah mengkoneksikan lebih dari 11 ribu institusi keuangan di lebih dari 200 negara sehingga transaksi keuangan antar negara dapat dilaksanakan.

“Ini akan memastikan bahwa bank-bank ini terputus dari sistem keuangan internasional dan membahayakan kemampuan mereka untuk beroperasi secara global,” tulis pernyataan bersama yang dirilis oleh Gedung Putih dilansir dari CNN.

Yang Dikenang dari Kiev, Punya Jalur Trem Pertama di Bekas Kekaisaran Rusia

Kiev, ibu kota Ukraina yang terkenal dengan keindahan arsitektur klasiknya, kini sedang dalam masa-masa sulit. Ratusan bangunan di Kiev dilaporkan mengalami rusak berat dan infrastruktur yang luluh lantak sebagai akibat dari serangan invasi Rusia sejak 24 Februari lalu

Baca juga: Tetap Jadi Warisan Kota, Trem di Kolkata Diubah Jadi Restoran

Meski kini porak -poranda, Kiev tak bisa dilupakan sebagai ikon kota besar di Eropa dengan segala pernak-perniknya. Dan salah satu yang menarik dari Kiev, adalah keberadaan trem dan sistemnya yang dikenal sebagai jalur trem listrik pertama di bekas Kekaisaran Rusia.

Trem ini adalah yang keempat di Eropa setelah jalur trem Berlin, Budapest dan Praha. Sistem trem Kiev saat ini memiliki jalur sepanjang 139,9 km dan sudah termasuk di dalamnya dua jalur trem cpat sepanjang 14 km yang mana jalur trem ini melayani sebanyak 21 rute dengan menggunakan 523 gerbong.

Sayangnya, sistem ini diabaikan dan panjang lintasan yang dilayani kurang cepat sehingga digantikan oleh bus dan bus troli. Sistem trem Kiev dioperasikan oleh perusahaan kotamadya “Kyivpastrans” yang juga mengelola transportasi bus, bus listrik, dan kereta api perkotaan di Kiev.

Sejarah kehadiran trem di Kiev sendiri berawal pada sebelum tahun 1886. Di mana direncanakan proyek pembangunan jalur trem yang ditarik kuda, tetapi tidak ada yang berlanjut ke tahap konstruksi. Kemudian 30 Juli 1891 trem pertama yang ditarik kuda akhirnya jalurnya terpasang dan membentang dari Tsar’s Square ke Demiivska Square.

Namun setelah trem beroperasi, masalah muncul yakni salah satunya medan berbukit. Di jalan Bohdan Khmelnytsky, sepasang kuda tidak cukup untuk menarik trem ke atas bukit. Oleh karena itu, dua pasang kuda ditambahkan dan tidak memperbaiki situasi. Karena hal ini kemudian, trem bertenaga uap dicoba sebagai solusi untuk masalah tersebut.

Tetapi mesin uap itu menghasilkan suara yang keras dan membuat takut kuda dan manusia serta menghasilkan banyak polusi udara. Banyaknya masalah yang dialami trem, maka Amand Struve menulis surat kepada Administrasi Kota Kiev yang menyarankan bahwa untuk meningkatkan keamanan dan penggunaan yang lebih mudah, trem perlu ditenagai oleh listrik.

Nyatanya, Administrasi layanan Kyiv Telegraph menentang langkah ini karena, menurut pendapat mereka, motor listrik akan mengganggu sistem telepon dan telegraf. Pada 3 Mei 1892, dua trem listrik pertama tiba di Kyiv. Mereka dibangun oleh saudara-saudara Struve di sebuah pabrik yang terletak di dekat Moskow, berdasarkan desain Amerika.

Untuk diketahui, sistem trem yang ditarik kuda digunakan sampai tahun 1895, dan mobil bertenaga uap terakhir beroperasi sampai tahun 1904. Jalur trem panjang, sekitar 18 kilometer, diletakkan dari Lapangan Poshtova di lingkungan Podil, melintasi sungai Dnipro di Jembatan Nicholas, melalui lingkungan Peredmostna dan Nikolska Slobodka, dan ke kota tetangga Brovary.

Jalur ini digunakan sampai pertengahan tahun 1930-an, dan merupakan jalur tunggal dengan tempat-tempat yang lewat. Hal ini membuat perjalanan terasa lebih lama dari yang sebenarnya. Biayanya 35 kopecks, jumlah yang cukup besar pada saat itu dan trem selalu dipadati penumpang.

Setelah Revolusi Rusia dan Perang Saudara Rusia, rekonstruksi sistem trem dimulai. Kereta trem tua dan ketinggalan jaman membutuhkan restorasi karena industri negara tidak dapat memproduksi gerbong baru. Rekonstruksi dilakukan di depo trem utama sistem, Depot Dombal.

Dari tahun 1928 hingga 1932, 80 trem motor dua gandar dan 65 mobil trailer diproduksi untuk Kyiv. Sejak tahun 1932, depo tersebut mulai memproduksi trem empat gandar. Di trem ini, area pengendara dipisahkan dari ruang penumpang, tetapi tidak dihangatkan selama musim dingin.

Baca juga: Melbourne Kini Punya Restoran Trem Keliling

Pada tanggal 30 Desember 1978, jalur trem berkecepatan tinggi pertama di Uni Soviet saat itu dibuka di Kiev. Pada tahun yang sama Kyiv mengalami puncak perkembangan rute trem dalam sejarahnya. Pada tahun 1978 panjang antrean mencapai 285 km, armada berjumlah 909 mobil, dan lalu lintas penumpang per tahun melebihi 396 juta orang.






















Hindari Pajak, Maskapai Ramai-ramai Registrasi Pesawat di Malta

Pesawat-pesawat di dunia tak harus diregistrasi di negara asal maskapai yang menggunakannya. Di antara beberapa negara yang menjadi tujuan meregistrasi pesawat, Malta adalah salah satunya. Hal ini ditujukan untuk menghindari pajak. Bila di kapal laut banyak ditemukan kapal berbendera Panama atau diregistrasi di Panama, maka di pesawat ada Malta. Keduanya sama-sama negeri surga pajak.

Baca juga: Bukan Amerika, Inggris, atau Cina, Inilah Negara yang Jadi Tempat Registrasi Pesawat Terbanyak

Sebelum beroperasi, sebuah pesawat terlebih dahulu harus didaftarkan atau diregistrasi di beberapa otoritas penerbangan, seperti Regulator Penebangan Sipil Amerika Serikat (FAA) dan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA). Umumnya, pesawat tak selalu terdaftar di negara tempatnya beroperasi.

Dari kacamata hukum, meregistrasi pesawat -termasuk meregistrasinya di luar negeri- sudah diatur oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Menurut ICAO, registrasi pesawat secara teknis disebut sebagai Aircraft Nationality and Registration Marks dan tertuang di Pasal 17 hingga 21 Konvensi Chicago 1944. Dengan dasar itu, maskapai menimbang-nimbang untung rugi meregistrasi pesawat di sebuah negara.

Boeing 737 Ryanair, misalnya, terdaftar di tiga negara, mulai dari Irlandia, Inggris, dan Malta. Padahal, rute terbang pesawat menjangkau seluruh Eropa.

Walaupun negaranya kecil dengan penduduk hanya 500 ribu jiwa, namun, jumlah pesawat yang didaftarkan atau diregistrasi di Malta jauh melebihi pesawat yang dimiliki oleh maskapai dalam negeri.

Terbaru, Eurowings dan Lufthansa Group menyebut akan segera mendirikan perusahaan di negara tersebut untuk memudahkan proses mendapatkan AOC otoritas penerbangan sipil Malta.

Dilansir Simple Flying, menurut jaringan firma hukum yang melayani audit, pajak, dan konsultasi, KPMG Malta, setidaknya ada enam alasan mengapa banyak maskapai di dunia memilih mendaftarkan atau meregistrasi pesawatnya di Malta.

Pertama, Malta Aircraft Registration mengakui kepemilikan fraksional atas pesawat, termasuk pesawat yang sedang dibangun. Kedua, Jaringan perjanjian pajak Malta yang luas dengan lebih dari 70 yurisdiksi, termasuk Amerika Serikat.

Alasan ketiga adalah, tidak ada pemotongan pajak atas pembayaran sewa dimana lessor bukan merupakan wajib pajak di Malta. Ini sangat berbeda dengan proses registrasi di sebuah pesawat, termasuk di Indonesia, yang mana lessor adalah wajib pajak.

Alasan yang keempat adalah peluang pajak penerbangan langsung dan tidak langsung yang menarik untuk penyewaan pesawat, termasuk penyusutan pajak, dan pengembalian pajak sebagian pemegang saham. Kelima, Tarif depresiasi pajak yang kompetitif untuk tujuan penerbangan, dan pengembalian pajak sebagian pemegang saham.

Terakhir atau alasan keenam adalah, tidak ada batasan kewarganegaraan pemegang saham dan direktur perusahaan penerbangan Malta.

Baca juga: Aeroflot Registrasi Pesawat Airbus A350 Baru di Bermuda, Gegara Lari dari Pajak?

Terkait alasan keenam, Malta adalah salah satu negara yang menandatangani Cape Town Convention on International Interests in Mobile Equipment dan Aircraft Protocol, sebuah mekanisme untuk menetapkan standar internasional untuk sewa-menyewa, security interests, dan registration of contracts.

Ini menawarkan kreditur tingkat perlindungan yang lebih tinggi dan solusi yang lebih efektif, sementara, pada saat yang sama, memungkinkan biaya pinjaman yang lebih rendah.






















Siapa Sangka, Kiranti Jadi “Doping” Pengemudi Masa Kini

Banyak cara yang dilakukan oleh pengemudi untuk mengurangi kantuk atau lelah saat berada di balik kemudi. Termasuk diantaranya adalah cara-cara yang membuat kita mengernyitkan dahi atau malah bergidik ngeri. Kali ini, cara-cara yang membuat Anda bergidik ngeri seperti mencampurkan kopi dengan obat sakit kepala atau konsumsi obat-obat tertentu tidak akan dibahas.

Baca juga: Pengemudi Bus AKAP Malam, Korbankan Waktu Demi Antar Penumpang

Karena cara seperti itu sudah mulai ditinggalkan, khususnya oleh pengemudi muda. Mereka tak ingin seperti para seniornya, hidup merana pada masa tua karena penyakit yang dideritanya. Tentu saja, penyakit itu adalah akibat dari kebiasaan buruk mereka pada masa mudanya untuk mengurangi kantuk atau lelah.

Beberapa diantaranya beralih ke “doping” yang dirasa jauh lebih aman, yakni minuman herbal atau jamu tradisional. Efeknya memang tak sedahsyat obat-obatan yang dikonsumsi langsung atau dicampur dengan minuman, tetapi setidaknya tak mengancam masa depan tubuh mereka.

Jamu tradisional yang dikonsumsi para pengemudi ini tak melulu yang dijual di toko jamu atau penjaja jamu keliling. Justru mereka lebih sering membeli jamu kemasan yang banyak dijual di toko swalayan atau warung di tempat istirahat (rest area).

Jamu yang dimaksud adalah Kiranti, jamu kemasan botolan yang biasa dikonsumsi oleh perempuan saat datang bulan. Jamu produksi Orang Tua itu diyakini mampu menghilangkan lelah, khususnya pegal-pegal saat mengemudi jarak jauh.

Fery, pengemudi bus pariwisata asal Jakarta menyebut sudah tiga tahun mengkonsumsi Kiranti untuk “doping” mengemudi. Dia mengetahui khasiat jamu itu untuk lelaki secara tidak sengaja saat mengobrol dengan pengemudi truk ekspedisi di atas kapal.

“Tak tanya, Kang kok minum minuman cewek datang bulan, sambil saya ketawain. Eh dibalas sama dia, jangan ketawa Kang, dicoba dulu, ampuh. Daripada minum kopi [campur] garam, kopi [campur] Bodrex malah hancur badan,” katanya.

Awalnya Fery skeptis, tetapi rasa penasarannya membuat dia memutuskan mencoba. Karena malu, dia meminumnya secara sembunyi-sembunyi di tempat tidurnya yang ada di bagian belakang bus. Saat ini, Fery tak lagi malu-malu meminumnya, termasuk di depan penumpang. Bahkan, rekan-rekan sejawatnya justru mengikutinya karena sudah merasakan khasiatnya.

“Badan jadi enak, enggak pegal habis jalan jauh, apalagi kalau engkel [tidak ada pengemudi cadangan]. Awalnya malu-malu, saya pindahin ke botol kosong. Ah sekarang bodo amat, bukan minum alkohol kok,” tuturnya.

Bicara soal alkohol, Fery menyebut beberapa pengemudi ada yang menjadikan minuman tersebut sebagai “doping” agar tetap fokus dan terjaga. Tentu hal itu sangat tidak dibenarkan mengingat ada larangan untuk tidak mengemudi saat mabuk atau setelah mengonsumsi minuman beralkohol.

Hal yang sama diungkapkan oleh Aldi, pengemudi taksi online. Dia juga kerap mengonsumsi Kiranti untuk menghilangkan rasa lelah setelah berjam-jam di balik kemudi.

Sama seperti Fery, dia rutin mengonsumsi Kiranti setelah tahu khasiatnya dari pengemudi truk. Dia juga memgetahui rekan-rekannya banyak yang mengonsumsi jamu itu dari grup di media sosial, khususnya Facebook.

“Tahunya dari Facebook sih, banyak yang bahas-bahas. Tetapi awalnya ragu. Baru yakin setelah ke luar kota mampir di rest area ketemu sopir truk beli Kiranti banyak banget. Saya tanya buat apa, ternyata biar nggak pegal-pegal. Ikut coba deh,” katanya.

Sejauh ini, dirinya sudah merasakan manfaat konsumsi Kiranti. Efek sampingnya tak lebih dari tatapan sinis orang-orang sekitar, termasuk keluarganya saat dia menenggak botol berisi jamu datang bulan itu.

“Rasanya enak-enak aja, kalo siang enak yang jeruk, malam yang bungkusnya biru tuh, ada hangat-hangatnya, original yang [bungkus] kuning mirip jamu mbok gendong. Efek samping enggak ada, paling bini rada sinis atau diketawain orang,” ungkapnya.

Harapannya, produsen Kiranti bisa menghadirkan minuman yang sama untuk kaum adam. Entah mau dibuat dengan merek yang sama atau bagaimana Aldi tak mau tahu menahu. Dia hanya tahu bahwa banyak lelaki kekar yang berjalan menenteng Kiranti dan masuk ke dalam truk atau bus antarkota.

“Terserah mau dikasih merk apa. Kiranto boleh, Karyanto boleh, bebas lah,” selorohnya.

Baca juga: Ugal-ugalan dan Setel Musik Keras Kode Ada Pencopet di Bus AKAP?

Buat Anda para lelaki, tak ada salahnya untuk mencoba. Tetapi jangan berlebihan karena bagaimanapun juga jamu bisa menimbulkan efek samping jika konsumsinya berlebihan dan dalam jangka panjang. Jika memang lelah dan mengantuk, obat paling ampuh tentunya beristirahat. (Bisma Satria)






















Lokomotif KA Dhoho Ringsek Usai Ditabrak Bus, Langsung Masuk Bengkel di Yogyakarta

Insiden kecelakaan bus dengan kereta api yang terjadi pada Minggu 27 Februari 2022 lalu telah membawa dampak yang cukup besar. Kejadian yang berlokasi di perlintasan tanpa palang pintu Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur ini membuat bagian depan lokomotif ringsek dan beberapa rangkaian juga mengalami kerusakan. Begitu pun kondisi bus terlihat rusak berat.

Baca juga: Empat Tahun Beroperasi, Kereta Tanpa Rel di Cina Kini Dibekali Fitur Anti Tabrakan

Kereta api yang mengalami kecelakaan adalah rangkaian KA 351/360A Dhoho rute Blitar – Kertosono – Surabaya Kota. Lokomotif penarik KA Dhoho saat itu adalah seri CC 203 98 10 Depo Induk Sidotopo. Kejadian yang merenggut nyawa penumpang bus ini adalah saat rombongan bus pariwisata PO Harapan Jaya menyeberangi perlintasan Kedungwaru pukul 05.00 WIB sebanyak 3 unit. Bus pertama yang juga sarat penumpang berhasil melintas dengan selamat. Namun, giliran bus kedua, pada saat bersamaan sedang melaju kereta api Rapih Dhoho dengan kecepatan sedang.

Bus berusaha segera melaju. Namun, karena jarak sudah dekat, bagian belakang bus pariwisata itu tertabrak lokomotif KA. Terjadilah benturan keras yang menyebabkan badan bus terpelanting berputar. Dari semula badan bus yang bergerak dari dari barat ke timur, berputar hingga bagian depan berada di sisi barat.

Saat insiden terjadi hari itu, akhirnya pihak dari Daop (Daerah Operasi) VIII Madiun mengirim lokomotif dari Blitar dengan seri CC 201 89 06 dan CC 201 92 07 ke lokasi kecelakaan. Saat tiba di Stasiun Tulungagung, lokomotif CC 201 92 07 menarik rangkaian KA Dhoho yang alami kecelakaan lalu menarik mundur hingga kembali ke Stasiun Tulungagung. Lalu rangkaian KA Dhoho melanjutkan perjalanan hingga ke Surabaya. Setelah itu lokomotif yang ringsek dibawa kembali ke Stasiun Blitar ditarik oleh lokomotif seri CC 201 89 06.

Setelah insiden kemarin, akhirnya pada hari ini Selasa (1/3) lokomotif yang ringsek dikirim ke Balai Yasa Yogyakarta untuk penanganan lebih lanjut. Pengiriman lokomotif yang mengalami kerusakan ditarik oleh lokomotif seri CC 201 92 07 menuju Yogyakarta. Keberangkatan dari Blitar pada pukul 07.40 WIB melewati Kertosono – Madiun – Solo Balapan – Lempuyangan – Yogyakarta. Saat lokomotif tersebut tiba di Yogyakarta, langsung masuk ke Depo Lokomotif Yogyakarta terlebih dahulu, dan selanjutnya akan dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta untuk perawatan lebih lanjut.

Baca juga: Detik-detik Pesawat Ditabrak Kereta, Pilot Nyaris Meregang Nyawa

Setelah kejadian hebat tersebut PT KAI Daop VIII Madiun mengalami kerugian, baik finansial karena beberapa penumpang membatalkan perjalanan dan juga keterlambatan jadwal kereta api yang melintasi kawasan tersebut. Kedepannya akan dilakakun evaluasi bahkan penutupan perlintasan tidak berpalang yang mencapai ratusan titik lokasi perlintasan tidak berpalang pintu di wilayah Daop VIII Madiun. (PRAS – Cinta Kereta Api)

Meski Penumpang Turun, MRT Jakarta Hasilkan Rp453 Miliar dari Bisnis Non Fare Box

Pandemi membuat penumpang moda transportasi umum menurun jumlahnya. Hal ini karena banyak penumpang yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan berbasis online agar bisa menjaga jarak dengan orang lain.

Baca juga: 40 Ribu Penumpang, Jadi Target MRT Jakarta Tahun 2022

Karena menurunnya penumpang ini, membuat moda transportasi kehilangan pelanggan dan pemasukan. Salah satu yang terdampak adalah MRT Jakarta. Di mana sebelum pandemi, penumpangnya berjumlah 88 ribu per hari. Kini di Covid gelombang ketiga hanya 19 ribuan penumpang per harinya.

Meski begitu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, penurunan penumpang memang membuat pendapatan menurun. Tetapi bisnis non fare box atau diluar tiket bisa membantu di masa pandemi.

“Kita mendapat keuntungan yang baik dengan bisnis yang ada diluar penjualan tiket,” ujar William dalam forum jurnalis, Selasa (1/3/2021).

Pendapatan tersebut mencapai Rp453 miliar dari advertising, bisnis MRT, naming right stasiun, aset yang dimiliki di stasiun, pembukaan coworking space. Farchad Mahmud Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta menagatakan, pihaknya di masa pandemi mengambil langkah yang mengedepankan life style bisnis.

Salah satunya adalah penawaran untuk naming right di stasiun MRT Jakarta. Dia menyebutkan, saat ini ada stasiun yang memiliki nama baru yakni Fatmawati Indomaret.

“Setelah Fatmawati, masih ada enam stasiun yang masih ditawarkan untuk naming right. Beberapa BUMN juga sudah mulai bertanya untuk naming right di stasiun,” jelas Farchad.

Dia menambahkan, untuk pembangunan TOD saat ini ada empat yang sedang dalam proses pembangunan yakni Simpang Temu Dukuh Atas di Jalan Blora yang mana pekerjaan Continuous Bored Pile (CBP) sedang berlangsung dan sudah mencapai 366 dari dari 472 titik dan targertnya beroperasi April 2023. Selain itu juga Serambi Temu Dukuh Atas tengah dalam proses perencanaan percepatan konstruksi di lapangan dan targetnya akan mulai beroperasi pada Juni 2022.

Baca juga: Kembangkan Pendapatan Non Farebox, MRT Jakarta Berkolaborasi dengan Startup

Di mana serambi temu ini digunakan untuk menghubungkan Stasiun LRT Jabodebek dengan Stasiun KCI Sudirman. Farchad menambahkan, untuk Simpang Temu Lebak Bulus dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu juga tengah dalam proses pembangunan.

Makin Panas, Airbus Tuntut Qatar Airways Rp3,1 Triliun Gegara Batal Beli Dua Pesawat A350

Kisruh antara Airbus dan Qatar Airways terus membara. Terbaru, Airbus menuntut Qatar Airways sebesar US$220 juta atau Rp3,1 triliun (kurs 14.336) karena menolak pengiriman dua pesawat A350 dengan alasan keamanan pada cat pesawat.

Baca juga: Airbus Batalkan Kontrak Rp85 Triliun, Qatar Airways Ngamuk-Bocorkan Video Buruknya Kualitas Cat Pesawat A350

Tuntutan tersebut sudah diajukan ke Divisi Teknologi dan Konstruksi Pengadilan Tinggi di London Senin lalu. Qatar Airways sendiri belum menanggapi tuntutan tersebut.

Dilansir Simpel Flying, kisruh berujung saling tuntut dengan nominal triliunan rupiah, antara Airbus dan Qatar Airways, dimulai pada akhir tahun 2020. Ketika itu, salah satu armada menjalani proses pengecatan livery World Cup 2022 (Piala Dunia 2022) di Irlandia dan dari situ terungkap cacat pada cat pesawat A350.

Saat hal tersebut ramai dibicarakan pada bulan Agustus 2021, Airbus mengonfirmasi bahwa akar permasalahan dari cat pesawat A350 yang terkelupas sudah ditemukan dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan keamanan.

Namun, Qatar Airways menganggap bahwa Airbus tidak serius menangani hal ini dan mengatakan bahwa masalah cat pesawat A350 berhubungan dengan keamanan penerbangan.

Airbus kemudian merespon hal itu dengan mengultimatum Qatar Airways bakal membawa masalah A350 ke jalur hukum. Airbus tida terima kalau masalah pada cat pesawat A350 berhubungan dengan keamanan penerbangan. Namun, ketika itu Airbus masih berpikiri untuk menyelesaikan polemik secara baik-baik.

Merasa terancam, Qatar Airways justru mengambil langkah hukum lebih dulu dari Airbus dengan melayangkan tuntutan ganti rugi atas sebesar US$600 juta atau Rp8 triliun kepada Airbus melalui proses pengadilan. Tak cukup sampai di situ, Qatar Airways juga meminta tambahan US$4 juta atau Rp57 miliar setiap harinya sampai pesawat kembali mengudara.

Divisi Teknologi dan Konstruksi Pengadilan Tinggi di Inggris mengatakan, pihaknya akan mempercepat pemrosesan kasus ini hingga bulan April 2022 mendatang.

Airbus pun merespon dengan membatalkan pesanan 50 pesawat A321 Qatar Airways sebesar US$ 6 miliar atau Rp85 triliun tanpa alasan yang jelas. Tentu saja Qatar Airways tidak terima. Flag carrier Qatar itu kemudian membalas dengan menunjukkan video rendahnya kualitas cat pesawat Airbus A350 pada awal tahun ini.

Qatar Airways mengungkapkan, selama ini, kasus rendahnya kualitas cat pesawat Airbus A350 sampai-sampai mengelupas seolah sangat dirahasiakan ke publik.

“Kami mengonfirmasi bahwa kami mematuhi semua kewajiban kami berdasarkan semua kontrak yang berlaku. Oleh karena itu, sangat disayangkan dan frustrasi bahwa Airbus telah mengambil keputusan nyata untuk memperluas dan meningkatkan perselisihan ini,” tulis Qatar Airways dalam sebuah pernyataan yang dikutip Simple Flying.

Saat ini, 22 pesawat Airbus A350 Qatar Airways yang cacat pada bagian catnya sudah digrounded dan dilarang terbang oleh otoritas penerbangan sipil Qatar.

Baca juga: Terancam Dituntut Airbus, Qatar Airways Serang Balik-Tuntut Airbus Terkait Masalah A350

Setelah lama tak ada pemberitaan apapun, Airbus pun datang mengejutkan dengan tuntutan US$220 juta atau Rp3,1 triliun (kurs 14.336) kepada Qatar Airways atas dua pesawat A350 yang batal dikirim.

Menariknya, sebelum melayangkan tuntutan tersebut, Airbus diam-diam ternyata telah menyetujui kompensasi atau ganti rugi US$206.500 atau Rp3,5 miliar (kurs 14.336) per pesawat per hari kepada Qatar Airways. Meski tergolong besar, namun itu jauh dari tuntutan Qatar Airways sebesar US$4 juta atau Rp57 miliar per pesawat per hari.