Saturday, April 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanJangan Salah, Boeing Juga Andalkan Kereta untuk Kirim Badan Pesawat ke Fasilitas...

Jangan Salah, Boeing Juga Andalkan Kereta untuk Kirim Badan Pesawat ke Fasilitas Perakitan Akhir

Untuk pengiriman logistik lintas negara bahkan benua, produsen pesawat terbang macam Airbus dan Boeing sudah pasti mengandalkan jalur udara dan laut. Namun, bagaimana dengan pengiriman logistik lintas kota? Bergantung pada situasi dan kondisi, Boeing-Airbus memiliki pendekatan tersendiri.

Baca juga: Meski Jaya di Udara, Rupanya Airbus Andalkan Jalur Laut dalam Proses Perakitan Pesawat

Kita tahu, Airbus pada pertengahan tahun lalu untuk terakhir kalinya melakukan pengiriman badan pesawat A380 ke fasilitas perakitan akhir di pinggiran Toulouse, Perancis, dari pabrik Saint-Nazaire (berjarak sekitar 700 km) melalui jalur darat. Ketika itu, Airbus mengerahkan tiga truk. Sampai di sini, poinnya adalah Airbus memilih menggunakan truk untuk pengiriman jalur darat.

Lain Airbus, lain Boeing. Produsen pesawat terbesar di dunia itu diketahui sudah sejak lama mengandalkan kereta api untuk mengirim logistik, dalam hal ini badan pesawat. Badan pesawat tersebut diproduksi oleh Spirit AeroSystems di Wichita, Kansas, sedangkan fasilitas jalur perakitan akhir Boeing berada di Renton, Washington.

Tak seperti pada kasus pengiriman badan pesawat Airbus A380 yang hanya menempuh jarak sekitar 700 km, pengiriman fuselage Boeing 737 ke Renton berjarak sekitar 2.900 km. Cukup jauh untuk ditempuh menggunakan truk. Pun sebaliknya, terlalu singkat untuk mengerahkan pesawat kargo Boeing.

Karenanya, sejak 1960, menurut informasi Railway Age yang dikutip Simple Flying, Boeing sudah mulai mengirimkan logistik ke jalur perakitan akhir menggunakan kereta api. Bukan hanya badan pesawat 737, itu juga mencakup seluruh badan dan komponen pesawat Boeing lainnya.

Selain itu, pengiriman logistik berbasis kereta api juga dilakukan Boeing dari fasilitas produksi di Texas menuju Renton dan ada pula yang dikirim ke pabrik Boeing di Everett, Washington.

Pengiriman berbasis kereta oleh Boeing pertama kali dimulai dari rantai produksi pesawat 707, disusul Boeing 777, dan semakin diramaikan oleh komponen Boeing 737. Pada Februari 2018 silam, tercatat, badan pesawat ke 10.000 sukses dikirim ke fasilitas perakitan akhir di Renton menggunakan kereta api.

Kendati dianggap lebih efisien dan efektif dibanding pengiriman via udara ataupun menggunakan truk, pengiriman menggunakan kereta api juga rentan kecelakaan. Sejak pertama kali memulainya, kereta api yang dioperasikan oleh Montana Rail Link itu sudah beberapa kali mengalami kecelakaan.

Terakhir, kecelakaan kereta api yang mengangkut badan pesawat Boeing terjadi pada 2014 lalu. Ketika itu, kereta api anjlok dan menyebabkan 19 dari 90 gerbong keluar rel.

Baca juga: Airbus Pensiunkan Beluga Pertama di Dunia, Pertanda Apa?

Tiga dari gerbong tersebut diketahui membawa badan pesawat Boeing 737 dan terperosok ke Sungai Clark Fork di lembah sebuah gunung di AS. Beruntung, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden ini.

Meski demikian, ketiga badan pesawat yang tercebur ke sungai itu mengalami kerusakan dan harus dikirim ke pabrik untuk perbaikan. Satu dari ketiganya bahkan sampai terbelah dua.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru