KFC Jepang Hadirkan Varian Ayam Tak Beraroma Tajam untuk Komuters

Perkeretaapian Jepang memang terkenal akan pendayaan tekonolginya yang super canggih, yang juga dipadukan dengan budaya dan tenggang rasa sesama penumpang. Maka tidak heran jika ada banyak norma tidak tertulis yang diberlakukan di dalam jaringan kereta Negeri Matahari Terbit ini, salah satunya terkait soal makanan dengan aroma yang cukup tajam. Baca Juga: Peuyeum Dilarang Masuk Kabin Kereta? Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, dimana kereta api Argo Parahyangan yang menghubungkan Jakarta – Bandung melarang penumpangnya membawa masuk fermentasi tape atau peuyeum ke dalam kabin penumpang, padahal aturan tersebut bisa dibilang abu-abu karena didasarkan pada norma kesopanan saja. Jepang sendiri mengaplikasikan tidak baku seperti yang diberlakukan oleh kereta Argo Parahyangan. Nah, jika ditelaah lebih dalam lagi, adanya aturan tentang membawa makanan berbau tajam seperti ini akan berdampak pada para penjaja makanan, seperti Kentucky Fried Chicken (KFC). Ya, franchise ayam goreng asal Amerika ini memang terkenal dengan aromanya yang harum nan kuat. Satu lagi, kebiasaan orang Jepang adalah membawa makanan ke dalam kereta untuk menemani perjalanan mereka. Agar tetap memenuhi keingnan pembeli dan tidak melanggar norma kesopanan tersebut, KFC sampai-sampai menciptakan resep khusus agar produk ayam gorengnya tidak mengeluarkan aroma yang menyengat. Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman thedailymeal.com, KFC Jepang menghadirkan “Fried Chicken Home Type”, produk ayam goreng yang tidak mengeluarkan aroma kuat namun tidak menghilangkan cita rasa mereka. Pihak KFC sendiri mengaku varian ini memang dikhususkan bagi para komuter yang hendak menyantap produk mereka di kereta. Anda tidak akan mencium aroma dari ayam yang memiliki aroma khas ini, kecuali Anda mendekatkan hidung ke dalam wadah ayam ini. Untuk mendapatkan ayam varian baru ini, Anda cukup merogoh kocek sebesar US$4,5 atau yang setara dengan Rp64.000 untuk dua potong ayam, Kedai yang menjual “Fried Chicken Home Type” ini sendiri terletak di luar stasiun kereta bawah tanah Shinjuku, Tokyo. Baca Juga: Hindari Makanan dan Minum Ini saat Menggunakan Transportasi Umum Tidak hanya menjual ayam goreng, kedai KFC yang satu ini juga menjajakan menu lainnya, seperti sup jagung, minuman ringan, hingga kue pai. Pihak KFC sendiri mengatakan bahwa “Fried Chicken home Type” ini sendiri mewakilkan hasrat para komuter yang hendak menyantap ayam berlogo Kolonel Sanders, tanpa harus melanggar norma kesopanan yang berlaku.

ZEV T3-1 Micro, Van Ukuran Mini yang Mirip Bajaj Qute

Bajaj di Indonesia dan India sudah tak asing lagi serta menjadi salah satu transportasi yang biasa digunakan masyarakat. Kendaraan roda tiga ini, sepertinya menjadi andalan bagi penumpang yang membawa barang atau bepergian 2-3 orang dan menginginkan tempat yang lebih luas dibandingkan mikrolet. Baca juga: Bemo Tereliminasi, Bajaj Qute Jadi Solusi KabarPenumpang.com melansir dari newatlas.com, di West Virginia, Amerika Serikat, ternyata pada 2017 lalu sudah hadir sebuah skuter roda tiga yang bentuknya mirip dengan bajaj di Indonesia dan India. Skuter ini dinamakan ZEV T3-1 Micro dan ini adalah van hanya saja diperkecil menjadi seperempat ukuran mobil van asli. ZEV T3-1 Micro ini mampu mengangkut dua orang penumpang dan satu pengemudi. Berjalan dengan tenaga listrik ini diam-diam mulai merambah jalan raya. Meski bentuknya kecil dan tidak glamor ZEV T3-1 Micro memiliki satu pintu, satu kursi depan, kursi penumpang, rem tangan dan tertutup layaknya sebuah mobil.
Bagian dalam ZEV T3-1 Micro (New Atlas)
Bila di ingat, bentuk ZEV T3-1 Micro ini bentuknya agak mirip dengan Bajaj Qute pengganti bemo di Jakarta. Bedanya Bajaj Qute mampu menampung 3-5 orang penumpang dan satu pengemudi. Adapun perbedaannya yakni, ZEV T3-1 Micro memiliki tempat duduk pengemudi di tengah dengan alat kemudi seperti stang motor dan memilik roda tiga. Ini mirip dengan bajaj biasa yang ada di Indonesia maupun India. Tempat duduk penumpangnya pun terletak di belakang kursi pengemudi. Sedangkan Bajaj Qute sendiri kemudi yang digunakan berbentuk setir mobil pada umumnya. Tempat duduk penumpang satu di depan dan dua lainnya ada di belakang. Roda Bajaj Qute sendiri ada empat dan benar-benar seperti mobil kecil.
Atas ZEV T3-1 Micro dan bawah Bajaj Qute
ZEV T3-1 Micro sendiri menggunakan baterai dan listrik empat kilowatt untuk menjalankannya dan mampu berjalan di kecepatan 50 km per jamnya. Sedangkan Bajaj Qute masih menggunakan bensin sebagai bahan bakar. Baca juga: Jajal Tuk Tuk, “Bajaj” dengan Argometer di Bangalore, India Untuk besaran baterai yang digunakan pada ZEV T3-1 Micro ini ada dua macam yakni yang mampu berjalan hingga 50 mil atau sekitar 80 km menggunakan baterai dasar silikat. sedangkan dengan jangkauan 70 mil atau sekitar 112,6 km menggunakan baterai yang di upgrade mejadi Lithium. Harganya pun berbeda US$5490 atau sekitar Rp76,6 juta untuk yang menggunakan baterai silikat. Sedangkan U$8990 atau sekitar Rp125,5 juta untuk yang menggunakan Lithium. Harga ini mungkin sangat menakjubkan apalagi untuk sebuah kendaraan kecil yang bisa digunakan untuk jarak dekat.

Loket Gabungan di Pelabuhan Merak, Mudahkan Transaksi Tiket Rombongan Wisata

Lampung berada di selatan pulau Sumatera, ternyata memiliki wisata alam yang cukup banyak, salah satunya yang saat ini sedang booming yakni ke Anak Gunung Krakatau dan Pahawang. Ini membuat banyak pelancong menuju kesana. Lantaran di Pahawang pelancong bisa merasakan keindahan alam baik di dalam laut dengan snorkeling, tracking di Anak Gunung Krakatau bahkan pulau yang tersebar disekitarnya. Baca juga: KMP Athaya, Arungi Selat Sunda dengan Sensasi Hotel Berbintang Untuk sampai ke sini, pelancong bisa menyeberang melalui pelabuhan Merak menuju pelabuhan Bakauheni. Hal ini membuat PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry membuat loket gabungan yang memudahkan pelancong berangkat bersama rombongan, . Loket ini akan melayani penumpang dengan rombongan di atas sepuluh orang, dimana nantinya hanya satu orang penumpang saja yang turun dan sisanya hanya menuliskan nama untuk menjelaskan bahwa penumpang tersebut ada dalam rombongan. “Untuk pelancong yang pergi bersama temannya lebih dari sepuluh orang, mereka bisa ke loket gabungan,” ujar Branch Manager PT Mata Pensil Globalindo Cabang Merak Eydo Y Priamora kepada KabarPenumpang.com, Kamis, (3/5/2018). Dia menambahkan loket gabungan ini akan memudahkan penumpang. Sebab yang membeli tiket ke loket hanya satu orang dan lainnya menunggu dengan memberikan data nama yang valid untuk memudahkan dalam pengisian data di loket. “Jadi kalau ada sepuluh orang, hanya satu saja yang jalan. Yang lain tinggal tunggu kartu di tangan saja,” tambahnya. Adanya loket gabungan ini berawal dari ide PT ASDP Indonesia Ferry saat melihat banyak penumpang yang melakukan perjalanan menuju Bakauheni dan melanjutkan perjalanan ke pulau Pahawang dan Anak Gunung Krakatau di Lampung. Sehingga membuat PT Mata Pensil akhirnya membuka loket gabungan ini untuk memudahkan penumpang. Baca juga: Kereta Lokal Merak-Rangkasbitung, Gantikan Layanan KA Jakarta-Merak Loket gabungan ini pun hanya ada di pelabuhan Merak, sedangkan di pelabuhan Bakauheni, pelancong yang lebih dari sepuluh orang tetap dengan pembelian tiket masing-masing. Ini dikarenakan tidak adanya loket gabungan di pelabuhan Bakauheni.

Optimalkan Kenyamanan Penumpang, Bombardier Desain Bangku Nuage

Salah satu aspek yang menentukan kenyamanan penumpang selama mengudara adalah desain bangku. Ya, selain jarak antar bangku yang cukup jauh, ternyata desain bangku pun memegang peranan penting dalam menunjang kenyamanan. Maka tidak heran jika para penyedia jasa penerbangan dan produsen pesawat memikirkan bagaimana caranya untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dengan cara mendesain ulang bangku penumpang ini. Baca Juga: Bombardier Tingkatkan Kenyamanan Penumpang di Flight Test Global 7000 Salah satu perusahaan yang memiliki desain bangku paling menjanjikan kenyamanan adalah Bombardier. Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (3/5/2018), Bombardier mengklaim bahwa dirinya optimis dapat mengubah desain bangku pesawat yang sudah menghiasi dunia aviasi global selama kurang lebih 30 tahun lamanya. Bangku Nuage Bombardier Business Aircraft memulai debutnya di pesawat Global 7000. Tidak hanya menggunakan kulit dan bahan lainnya yang berkualitas premium, bangku Nuage ini juga memiliki sejumlah fitur yang dapat memanjakan penumpang selama perjalanan. Dalam laman resmi Bombardier, perusahaan yang berbasis di Montreal, Quebec, Kanada ini menyebutkan ada lima keuntungan yang ditawarkan oleh bangku Nuage. Jika reclining seat versi terdahulu hanya menggerakkan sandaran saja, maka berbeda dengan bangku Nuage yang menggunakan teknologi tilt-link dimana bagian belakang dari dudukan bangku akan ‘tenggelam’ sehingga lebih memaksimalkan kenyamanan penumpang ketika tengah rebahan. Fitur lain dari bangku Nuage adalah Fluid Movement System yang bekerja dengan dasar mengambang yang dipatenkan. Adapun fungsi dari fitur tersebut adalah memungkinkan bangku berputar arah tanpa membutuhkan rel tambahan pada lantai pesawat. Baca Juga: Atasi Dampak Kebisingan di Bandara, Bombardier Rilis Jet C Series Bombardier pun membocorkan satu lagi keuntungan dari bangku pesawat yang mereka kembangkan, yaitu pergerakan dari headrest yang lebih fleksibel. Jika pada bangku biasa headrest hanya bisa dinaik-turunkan, maka berbeda dengan bangku Nuage yang dirancang untuk mengoptimalkan posisi leher penumpang dalam berbagai kondisi, sehingga penumpang dapat membaca dan menonton sembari rebahan. “Dalam mendesain bangku Nuage, kami memeriksa setiap kebutuhan dan kenyamanan penumpang yang biasanya muncul ketika duduk dalam penerbangan dan meluncurkan proses terhadap kami karena bangku yang kurang nyaman,” kata Peter Likoray, Senior Vice President, Sales and Marketing dari Bombardier Business Aircraft.

Aneh! Gegara Bersenggolan Tangan di Pesawat Berbuntut Panjang

Seorang penumpang bernama Amber Philips melakukan perjalanan dengan American Airlines dari North Carolina ke Washington DC minggu lalu. Saat perjalanan yang memakan waktu 45 menit Amber berpikir akan menyelesaikannya dengan mudah. Baca juga: Spektakuler! Penumpang Ini Jemur Celana Dalam di Pendingin Kabin Pesawat Namun, hal itu tidaklah berjalan mulus, sebab teman sebangkunya seperti gelisah karena tak sengaja tangan tersenggol oleh Amber. KabarPenumpang.com merangkum dari laman news.com.au (1/5/2018), saat tangan bersentuhan tersebut, penumpang perempuan itu bersikeras untuk pindah duduk. Amber mengatakan, penumpang tersebut menjelaskan dengan bahasa tubuhnya. “Dia itu meperlakukan saya seakan saya mengganggu dia. Dia agresif ketika mengibaskan rambutnya dengan tangan dan memasang sabuk pengamannya. Dia menindas saya,” kata Amber. Hal ini membuatnya terdiam dan tak mengeluh sama sekali ketika penumpang perempuan disebelahnya menggerak-gerakkan kaki agar dekat dengan dia. Karena itu, Amber mengatakan, penumpang tersebut seperti ingin membalasnya saat tangan mereka bersentuhan. Masalah ini pun tak selesai sampai di situ, perempuan yang duduk disebelahnya kemudian mengatakan kepada awak kabin bahwa Amber telah melecehkannya. Kemudian saat mereka di dalam bus penjemput untuk mengantar ke gerbang kedatangan, polisi ikut terlibat. “Ketika saya berada di bus penjemputan, saya tiba-tiba di panggil polisi dan mengeluarkan saya dari dalam bus. Mereka memanggil saya untuk menanyakan kebenarannya. Saya mengatakan karena lengan saya menyentuh lengan perempuan tersebut,” ujar Amber. Untungnya, pihak kepolisian melepaskan Amber maupun perempuan tersebut dikarenakan tidak ada kesalahan fatal apapun yang membuatnya cidera. Karena hal ini, sebagai seorag penulis, Amber kemudian mengunggah foto penumpang perempuan yang ada disebelahnya di akun Twitter miliknya. “Saya lelah di pagi hari, saya memberitahukan kepada Anda semua bagaimana seorang perempuan kulit putih di @AmericanAir dan pramugari memanggil polisi karena perempuan yang duduk disebelah saya tidak nyaman karena lengan saya menyentuhnya di penerbangan AA5580,” tulis Amber. Baca juga: Sekedar Ingin Meregangkan Tubuh, Model dan Pelatih Yoga Terpaksa Turun dari Pesawat Adanya insiden ini, American Airlines merilis pernyataan resmi terkait insiden pada Kamis 26/4/2018) kemarin. “Dua penumpang duduk di samping satu sama lain terlibat pertengkaran lisan saat berada di kabin. Saat mendarat di DCA tak lama setelah jam delapan malam waktu setempat, salah satu penumpang meminta hadirnya penegak hukum melalui pramugari,” ujar pernyataan American Airlines.

Tiga Hari Gratis, Ini Dia Harga Resmi Tiket KA Minangkabau Ekspres

Belum lama kereta api bandara Soekarno-Hatta mengular di rel, kini sudah hadir kembali menambah kereta bandara Indonesia yakni kereta bandara Internasional Minangkabau di Padang, Sumatera Barat. Kereta bandara baru ini dinamakan KA Minangkabau Ekspress. Baca juga: Beroperasi Q1 2018, Kereta Bandara Minangkabau Adopsi Kereta Rel Diesel Listrik Minangkabau Ekspres sendiri sudah mulai beroperasi pada 1 Mei 2018 dan digratiskan hingga tanggal 3 Mei 2018 kemarin. Namun peresmian secara sah oleh Presiden Joko Widodo rencananya akan dilakukan pada 8 Mei 2018 mendatang. KabarPenumpang.com menghimpun dari berbagai laman sumber bahwa, KA Minangkabau Ekpress ini memiliki pajang jalur 23 km dari stasiun Padang menuju stasiun Bandara Internasional Minangkabau.
Tiket kereta KA Minangkabau Ekspres yang gratis dari 1-3 Mei 2018 kemarin (istimewa)
“Dengan mulai dioperasikannya KA bandara ini, kami harap dapat menjadi alternatif moda transportasi bagi warga Padang dan sekitarnya yang bebas macet dan lebih tepat waktu dari moda transportasi lainnya,” ujar Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro. Berakhirnya promo gratis menggunakan kereta bandara ini setelah tiga hari, PT KAI akan mulai menerapkan tarif resmi sebesar Rp5 ribu untuk relasi Padang-Tabing, Padang-Duku dan Tabing-Duku. Sementara untuk relasi Padang-Bandara Minangkabau, Tabing-Bandara Minangkabau dan Duku-Bandara Minangkabau akan dikenakan tarif Rp10 ribu. Bagi masyarakat yang ingin menggunakan kereta ini bisa menaikinnya dari empat stasiun yakni stasiun Padang, Tabing, Duku, Bandara Internasional Minangkabau. Diketahui satu rangkaian KA Minangkabau Ekspres ini terdiri dari empat kereta dengan kapasitas 393 orang baik itu duduk maupun berdiri. Waktu tempuh dari stasiun Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau selama 40 menit dan penumpang akan bisa menikmati fasilitas seperti televisi dan stop kontak. KA Minangkabau Ekspres juga sudah dilengkapi dengan pendingin udara di setiap gerbongnya.
KA Minangkabau Ekspres yang mengular di jalur kereta Sumatera Barat (Istimewa)
Tak hanya itu ada juga rak dan keranjang untuk barang bawaan penumpang baik yang akan menuju bandara atau kembali ke Padang dari bandara. Kereta ini sendiri juga ramah untuk penyandang disabilitas dan ada pula area untuk penumpang dengan kursi roda. Baca juga: Sama-Sama Kereta Bandara, Inilah Yang Beda Antara di Soekarno-Hatta dan Kualanamu Untuk masyarakat Padang atau para pelancong yang sedang berkunjung ke kota ini dan ingin merasakan sensasi KA Minangkabau Ekspres, berikut jadwalnya. Stasiun Padang-Stasiun BIM, 06.15, 08.35, 11.10, 13.20 dan 16.20. Stasiun Tabing-Stasiun BIM, 06.31, 08.51, 11.26, 13.36 dan 16.36. Stasiun Duku-Stasiun BIM, 06.48, 09.08, 11.43, 13.53 dan 16.53. Stasiun BIM-Stasiun Duku, 07.40, 09.45, 12.10, 14.45dan 17.55. Stasiun BIM-Stasiun Tabing, 07.40, 09.45, 12.10, 14.45 dan 17.55. Stasiun BIM-Stasiun Padang, 07.40, 09.45, 12.10, 14.45 dan 17.55.

Sleepers Train di Jepang Sukses Angkat Pamor Wilayah yang Dilaluinya

Sebagai salah satu moda transportasi berbasis massal yang sangat digandrungi oleh warga Jepang, jaringan perkeretaapian di sana memang memilki dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari warganya. Sebut saja kereta Shiki-shima yang telah mengangkat ‘harkat’ dari beberapa kota yang dilewatinya, setelah moda yang terkenal sebagai sleepers train ini melakukan pengoperasian selama kurang lebih satu tahun lamanya. Baca Juga: Tak Lagi Gunakan Format Bilik, PT KAI Siap Luncurkan Layanan Sleepers Train Lebaran 2018 Mendatang! Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman the-japan-news.com (1/5/2018), kereta ini berangkat dari dan kembali ke Stasiun JR Ueno di Tokyo, dan melakukan perjalanan terutama melalui daerah Tohoku dan Koshinetsu. Penumpang akan menikmati perjalanan dengan nuansa hotel kelas wahid selama dua hingga empat hari. Kereta akan berhenti di beberapa tempat yang menawarkan fasilitas pemandian air panas dan beberapa tempat terkenal lainnya di Jepang Timur. Salah satu titik pemberhentian Shiki-shima ini adalah di Yamanobe, Prefektur Yamagata yang terkenal sebagai kota pencelupan tekstil dan pengrajin karpet. Oriental Carpet Mills Ltd. yang merupakan salah satu pengrajin karpet di sana mengaku mengalami peningkatan produksi hingga 40 persen terhitung sejak tahun lalu. “Ini adalah peluang besar bagi kami untuk menjadi lebih dikenal oleh banyak orang. Saya ingin mempromosikan produk kami lebih lanjut, yang diharapkan akan mendorong revitalisasi kota kami,” tutur Presiden dari Oriental Carpet Mills Ltd., Hiroaki Watanabe. Tidak hanya itu saja, sebuah stasiun tak berawak yang terletak di daerah pegunungan di Chikuma, Prefektur Nagano pun mengalami peningkatan layaknya Oriental Carpet Mills Ltd. Otoritas stasiun tersebut mengatakan jumlah penjualan tiket dari stasiun tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Penjualan tiket meningkat ke angka 3.600 sejak Mei tahun lalu,” tutur kepala Biro Pariwisata Shinshu-Chikuma, Atsumi Shikada. Baca Juga: Hadirkan Sleeper Train, Siapkah PT KAI Hapus Bayangan “Masalah” Sosial KA Bima? Tidak hanya Shiki-shima saja, layanan sleepers train lain yang juga turut mendompleng pendapatan dari rute yang dilaluinya adalah Seven Stars Cruise Train. Kereta kelas deluxe ini sendiri telah mengular sejak tahun 2013 silam. Sampai-sampai, Profesor Takeshi Sakimoto dari Universitas Edogawa mengatakan bahwa layanan kereta semacam ini dapat membantu revitalisasi daerah di rute yang dilaluinya. “Sleepers Train dapat menjadi katalis untuk merevitalisasi daerah di sepanjang rute, tergantung pada sejauh mana daerah memanfaatkan peluang potensial.” ujarnya.

Antara Garuda Indonesia, Berita Hoax, dan Media Sosial

Tanpa disadari, maraknya penyebaran berita hoax yang terjadi dewasa ini ternyata mampu membawa pengaruh buruk terhadap si objek pemberitaan. Sebut saja pandangan ‘miring’ dari para pembaca tentang si objek pemberitaan menjadi contoh dampak yang paling sederhana dari penyebaran berita hoax ini. Maka dari itu, flag carrier Garuda Indonesia mendeklarasikan kampanye Anti Hoax bersama dengan Kepolisian Republik Indonesia guna menangkal dampak negatif tersebut. Baca Juga: Garuda Indonesia Deklarasikan Gerakan Anti Narkoba dan Berita Hoax Berdasarkan pantauan KabarPenumpang.com pada acara deklarasi yang diadakan Rabu (2/5/2018) kemarin, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Hengki Heriandono mengatakan bahwa internal Garuda Indonesia terus melakukan pemantauan terhadap setiap karyawannya yang menggunakan sosial media agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan berita. “Ya selama ini belum ada (berita hoax yang melanda Garuda), karena kita memiliki cukup banyak karyawan yang menggunakan sosial media, jadi mereka bisa membantu mengawasi berta-berita mana yang sekiranya hoax,” ujar Hengki. Ia pun menambahkan bahwa penyebaran berita hoax yang dilakukan oleh oknum di dalam tubuh Garuda sendiri akan berdampak buruk pada image Garuda. “Jadi kita memang sangat berhati-hati, karena kita sebagai penyedia jasa penerbangan, kita mengantisipasi terhadap penyebaran berita hoax karena ini sangat mempengaruhi pengguna jasa Garuda, apalagi Garuda kan maskapai plat merah, jadi kami sangat berhati-hati agar tidak merugikan image Garuda itu sendiri,” tandasnya. Tidak bisa dipungkiri, sosial media memang memiliki manfaat yang positif dan dampak yang negatif. Hengki pun berpendapat yang sama, dan menambahkan bahwa di internal Garuda Indonesia sendiri memiliki pedoman tentang penggunaan sosial media bagi karyawan Garuda Indonesia Group. “Mereka harus berhati-hati, tidak boleh menyebrkan berita yg tidak diketahui asalnya, juga harus melakukan pengecekan ulang terhadap berita yang masuk, sebelum mereka sebarkan melalui akun sosial media mereka masing-masing,” jelas Hengki. Baca Juga: Lebaran 2018: Garuda Indonesia Tingkatkan Kapasitas Penerbangan Hingga 8 Persen “Kami juga selalu menghimbau kepada setiap karyawan garuda untuk meningkatkan awareness tentang penggunaan sosial media, terkait dengan kepentingan Garuda Indonesia,” tandasnya. Lebih lanjut, Hengki menuturkan bahwa setiap karyawam di tubuh Garuda mendapatkan supervisi khusus dari atasannya masing-masing terkait penggunaan sosial media. Lain cerita dengan beragam informasi yang kita didapatkan dari sosial media resmi Garuda. “Untuk sosial media Garuda itu sendiri di handle oleh tim khusus yang memang didedikasikan untuk itu, dan untuk membagikan berita itu harus melalui persetujuan dari atasan mereka, untuk menghindari berita hoax atau misleading information.” Tutupnya.

Ford ‘Terjemahkan’ Pemandangan Khusus Bagi Penyandang Tuna Netra

Siapa sih yang tidak suka melihat ‘lukisan’ Sang Pencipta melalui jendela mobil ketika tengah berkendara? Tentu hal seperti ini seolah sudah menjelma menjadi menu wajib setiap penumpang yang tengah menghabiskan waktu perjalanan mereka. Namun bagaimana dengan para penyandang tuna netra? Apakah mereka bisa turut menikmati pemandangan tersebut dengan keterbatasan yang mereka miliki? Baca Juga: Ford Luncurkan Chariot, Aplikasi Layanan Bus Antar Jemput Bagi orang awam, mungkin pertanyaan di atas dapat dijawab dengan mudah. Tidak. Namun berbeda dengan orang-orang kreatif yang ada di balik nama besar Ford. Melalui prototipe yang diberi nama Feel The View, para penyandang disabilitas ini mampu menikmati pemandangan melalui kaca mobil tersebut dengan menggunkan sentuhan.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (1/5/2018), prototipe dari Feel The View sendiri nantinya akan dipasang di atas jendela penumpang. Dengan mengadopsi bentuk persegi panjang, para penyandang tuna netra ini nantinya akan menempelkan jari mereka pada fitur finger print yang terpampang pada bagian tengah device ini. “Kami mengembangkan ‘bahasa’ baru bagi mereka yang tidak mampu melihat pemandangan, dengan cara merasakannya,” kata pihak Ford dalam video promosinya. Seperti yang disebutkan di atas, Feel The View akan ‘menerjemahkan’ pemandangan di luar kaca dengan menggunakan kamera built-in menjadi semacam kode braile. Getaran akan menggantikan fungsi titik yang kerap kali digunakan sebagai kode braile. Kamera built-in tersebut akan mengubah pemandangan menjadi gambar greyscale dan kemudian diterjemahkan ke dalam getaran dengan intensitas yang bervariasi, yang dapat dirasakan oleh jari seseorang di jendela itu sendiri. Getaran tersebut akan menampilkan pemandangan tentang topografi di sekitarnya. Baca Juga: Ford Hadirkan Layanan Bike Sharing, Kok Bisa? Alat ini sendiri mampu menghasilkan sekitar 255 tingkat getaran yang berbeda pada kaca kendaraan. Dalam mengembangkan Feel The View, Ford tidaklah berdiri sendiri. Mereka menggaet GTB Roma dan Aedo, sebuah startup yang mengembangkan produk khusus bagi para penyandang tuna netra. Kendati belum ada kepastian kapan inovasi ini akan dirilis, tapi setidaknya Ford sudah membuktikan bahwa kenyamanan penumpang adalah segalanya.

Uji Coba Kereta Cepat Otomatis di Cina Akan Mulai Musim Panas 2019

Sebagai negara yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada 2022 mendatang, Cina tengah bersiap. Salah satunya dengan menghadirkan kereta cepat otomatis yang akan menghubungkan Beijing dan Zhangjiakou. Kereta cepat otomatis ini rencananya akan mulai di uji coba pada tahun 2019 mendatang. Baca juga: Sambut Olimpiade Musim Dingin 2022, Beijing Siapkan Kereta Cepat “Olympic” KabarPenumpang.com melansir dari laman nextbigfuture.com (1/5/2018), kereta berkecepatan tinggi otomatis akan mengular di rel sepanjang 174 km yang membentang dari Beijing sampai ke Zhangjiakou. Sekali melaju kereta cepat otomatis ini mampu bergerak hingga 350 km per jamnya. Pembuatan konstruksi kereta cepat otomatis ini, ternyata sudah di mulai sejak April 2016 lalu dan diharapkan akan selesai pada akhir 2019 mendatang. Dengan panjang jalur sejauh 174 km, akan ada sepuluh stasiun yang mendukungnya. Tak hanya pengerjaannya yang sudah dimulai sejak 2016, kereta cepat otomatis buatan CRRC Changchun Railways Vehicles Co, kehadiran kereta cepat otomatis ini akan mempersingkat waktu perjalanan dari kedua kota tersebut. Biasanya perjalanan dari Beijing menuju Zhangjiakou di provinsi Hebei ditempuh dalam waktu tiga jam dan setelah adanya kereta cepat otomatis ini akan menjadi satu jam. Uniknya kereta cepat otomatis ini hanya menggunakan 7,5 persen energi dan lebih sedikit dibandingkan kereta dengan kecepatan yang lebih lambat saat ini. Kereta cepat otomatis pertama akan menyelesaikannya uji coba di rute yang menghubungkan Beijing dengan Shenyang di provinsi Liaoning pada musim panas 2019 mendatang. Kereta baru tersebut akan dirancang khusus untuk kontingen dan penonton yang melakukan perjalanan antara Beijing dan Zhangjiakou selama Olimpiade Musim Dingin tahun 2022. Kereta ini memiliki gerbong khusus media dengan layanan Wifi dan layar TV untuk melakukan siaran langsung. Gerbong di kereta cepat otomatis juga dilengkapi dengan area pengujian narkoba atlet dan area penyimpanan bagi peralatan olahraga musim dingin milik para kontingen. Baca juga: Demi Kereta Cepat “Aero Train,” Cina dan Jepang Resmi Berkolaborasi Nantinya setelah selesai digunakan pada Olimpiade musim dingin Beijing 2022, kereta cepat otomatis akan tetap mengular di jalur kereta dan mengangkut penumpang biasa seperti kereta lainnya dengan rute dan tujuan yang sama. Selain itu kereta cepat otomatis ini juga untuk mendukung pembangunan yang terkoordinasi antara Beijing, Tianjin dan Hebei.