E-Ticket, Antara Mempermudah Atau Memperkeruh

Dewasa ini, semua bentuk pembayaran sudah mulai berevolusi menggunakan kartu, termasuk untuk membayar sebuah jasa transportasi. Sebut saja KRL, dan TransJakarta sudah mulai mengadopsi sistem pembayaran bersifat modern tersebut. Cukup dengan mengisi saldo pada kartu Anda di outlet-outlet penjualan, maka secara otomatis saldo tersebut akan bertambah sesuai dengan jumlah yang Anda beli. Sistem seperti ini tentu saja dapat meredam antrian pada moda-moda transportasi dan akan lebih efisien ketimbang menggunakan sistem loket. Tapi, bukan berarti dengan menggunakan program e-ticketing bebas dari yang namanya masalah, baik internal maupun eksternal. Permasalahan internal yang sering dijumpai dalam sistem e-ticketing adalah kesalahan pada data yang disebabkan oleh sistem komputer, namun permasalahan tersebut bukanlah menjadi suatu perkara serius karena dapat diselesaikan dengan cara menghubungi operator. Namun, permasalahan eksternal ini yang dapat memberikan kerugian, bukan hanya pada calon penumpang, tapi juga pada penyedia jasa transportasi tersebut. Tersedianya layanan e-ticketing memang tidak selalu berjalan mulus, contohnya PT KAI yang memberlakukan sistem ini terhadap salah satu transportasi andalannya di ibu kota, KRL. Membludaknya penumpang kala rush hour memang memberikan imbas sendiri terhadap sistem yang diterapkan oleh PT KAI pada tahun 2013 ini. Banyaknya penumpang yang antri di depan gate in membuat perjalanan penumpang sedikit terhambat. Ditambah lagi dengan banyaknya orang yang nyelonong, menjadi suasana di depan gate in semakin runyam. Belum lagi ada oknum yang mekalukan dorongan dari belakang hingga mengakibatkan palang besi gate in patah, dan ketidaksabaran penumpang yang terlambat dengan men-tap 2 kartu secara bersamaan dengan penumpang lainnya akan membuat mesin gate in error sehingga berdampak pada antrean yang semakin mengular. Lain halnya dengan PT ASDP Indonesia Ferry, dalam melayani penyebrangan Merak – Bakauheni, ASDP juga kerap kali mendapati oknum-oknum yang berusaha untuk bermain curang dengan sistem e-ticketing yang berlaku. Menurut data yang diperoleh dari salah satu mitra ASDP di lapangan, Ia menemukan beberapa kecurangan yang akhirnya berdampak pada masalah di kedua elemen, baik penumpang maupun pihak penyedia jasa itu sendiri. Masalah yang paling sering muncul adalah sistem tiket berputar. Sistem ini merupakan kecurangan yang dilakukan oleh oknum kru kapal ini marak dipraktikkan dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang. Tiket resmi berupa kartu yang dibeli di loket berisikan data penumpang yang diambil dari kartu identitasnya. Tiket berupa kartu tersebut lalu mesti disetorkan calon penumpang kepada kru kapal yang nantinya akan memvalidasi tiket tersebut dengan cara memasukkan tiket ke dalam sebuah mesin yang biasa disebut dispenser. Namun, praktik kecurangan bermula ketika kru kapal tidak memvalidasi kartu tersebut, tapi malah menjualnya kembali kepada calon penumpang lain. Dengan kecurangan seperti ini, tentu saja penyebrangan dari Merak menuju Bakauheni menjadi tidak aman bagi keselamatan, bagaimana tidak, dengan adanya praktik ini, kapal ferry menjadi overload dan memungkinkan terjadinya kecelakaan. Sementara masalah pada sistem e-ticketing di TransJakarta sedikit berbeda dengan kedua kasus di atas. Masalah tersebut muncul ketika mengisi ulang kartu atau top up, ada beberapa kasus penumpang yang mengeluhkan hal tersebut dan diminta untuk membeli kartu baru oleh petugas di lapangan. Selain itu, pemberlakuan sistem e-ticketing di TransJakarta sejak tahun 2014 silam memberikan sedikit masalah bagi pendatang yang tidak memiliki tiket elektronik tersebut. Penumpang TransJakarta yang tidak memiliki e-ticket diwajibkan untuk membelinya terlebih dahulu di halte seharga Rp40.000 dengan saldo Rp20.000. Hal ini menjadi pertimbangan para pelancong yang datang ke ibu kota dalam waktu yang sebentar, niat menggunakan TransJakarta yang relatif murah terpaksa bayar mahal untuk membeli e-ticket, atau bahkan lebih memilih untuk mengunakan moda lain.

Dielukan dan Selalu Dicari, Inilah Serba Serbi Low Cost Carrier

Penerbangan bertarif rendah atau Low Cost Carrier (LCC) ini juga disebut sebagai Budget Airlines atau no frills flight atau Discounter Carrier. LCC merupakan maskapai penerbangan yang memberikan tarif rendah dan menghapus beberapa layanan penumpang yang biasa. Pada penerbangan LCC biasanya airlines akan menghilangkan penyediaan catering, koran atau majalah, hiburan dalam penerbangan dan hal-hal lainnya. Walaupun pelayanan yang diberikan minimal, tetapi keamanan dan keselamatan penumpang dalam penerbangan sampai ke tujuan tetap terjaga. Awalnya konsep ini diperkenalkan oleh Amerika Serikat tepatnya dirintis oleh maskapai Southwest yang didirikan Rollin King, Lamar Muse dan Herber Kelleher tahun 1967. Dilansir dari Wikipedia, adanya fenomena LCC dari Southwest menjadi sebuah kajian bisnis penerbangan yang sangat menarik di bahas di universitas Harvard dan berbagai sekolah bisnis diseluruh belahan dunia. Ini karena ada efisiensi yang dilakukan mulai dari harga murah, teknologi, struktur biaya, rute hingga berbagai peralatan operasional yang digunakan.
Apex.aero
Apex.aero
Kemudian keberhasilaan dari Southwest banyak ditiru beberapa maskapai lainnya yang berdiri tahun 1990 yakni Vanguard, America West, Kiwi Air dan Ryanair. Pada awal 1990-an konsep ini juga menyebar ke Eropa dan seluruh dunia.  Tahun 2000, langkah LCC diadopsi oleh Air Asia yang bermarkas di Malaysia, Virgin Blue di Australia dan Lion serta Wings Air di Indonesia. Sedangkan Arab Saudi dan Meksiko baru menerapkan LCC tahun 2006. Sebenarnya dengan maskapai bertarif rendah justru menjadi ancamaan berat bagi maskapai tanpa LCC atau memiliki layanan penuh. Hal ini menjadikan maskapai dengan layanan penuh mencegah untuk bersaing pada harga yang menjadi faktor penting di antara konsumen saat memilih maskapai. Ketika itu industri penerbangan dikejutkan dengan terorisme, perang dan SARS pada 2001 hingga 2003 sejak adanya LCC, sehingga maskpai besar mengalami penurunan yang drastis pada layanannya dibandingkan dengan maskapai dengan LCC justru mendapat keuntungan. Keuntungan paling terlihat dengan adanya LCC adalah wisatawan dengan budget yang minim bisa berpergian dengan nyaman dengan harga yang terjangkau. Sayangnya, model tarif rendah ini justru menjadi kritikan oleh pemerintah dan regulator, salah satunya di Inggris yang menjadi masalah dengan tarif rendah. Sebab adanya biaya tambahan yang tidak mengikat pada maskapai bertarif rendah lainnya seperti pembayaran pajak bandara dan pajak lainnya yang dipisah sebagai bagian dari harga iklan untuk terlihat lebih rendah tetapi menjadi aksi pemaksaan. Ada beberapa ciri maskapai dengan LCC yang dikutip dari kompasiana.com : 1. Menghilangkan kelas premium dan bisnis 2. Memperluas ruangan untuk penumpang sehingga maskapai pesawat bisa menampung lebih banyak penumpang 3. Pesawat yang digunakan adalah pesawat baru yang dianggap lebih hemat untuk urusan konsumsi avtur (bahan bakar pesawat) 4. Penumpang tidak mendapatkan minuman ataupun makanan (tetapi ada beberapa yang memberikan snack dan minuman) 5. Tidak ada nomor kursi 6. Waktu terbang saat dini hari atau tengah malam 7. Rute yang ditempuh sitem PP 8. Kru pesawat punya tugas ganda Untuk Indonesia, hingga kini masih banyak yang belum menerapkan pola bisnis LCC dengan jelas. Seperti Lion dan Wings Air, dianggap harga yang diberikan masih di atas rata-rata maskapai LCC pada umumnya. Lion Air grup ini dianggap oleh para analis keuangan masih menyatakan biaya per available seat mil masih berada diatas ambang standar operating biaya dari suatu biaya terendah sejati. Memang, struktur harganya sudah sesuai dengan konsep LCC, tetapi mungkin akan lebih tepat disebut dengan Low Far Carrier (LFC), karena hanya menawarkan harga murah dan belum mendukung prinsip LCC secara jelas.
Tiket Sriwijaya Air
Tiket Sriwijaya Air
Dengan konsep LFC yang ada di Indonesia, juga menguntungkan para konsumen, sebab transportasi udara dengan biaya murah dan cepat. Hal ini bisa dilihat dengan harga yang cukup berbeda jauh terkadang harga kereta dengan bus hampir sama atau lebih murah, misalnya Rp250 ribu sekali jalan menuju Jawa Tengah dengan menggunakan moda transportasi darat dengan waktu tempuh hampir 10 jam, tetapi dengan pesawat terbang harga bisa saja hanya Rp120 ribu hanya memakan waktu selama 1,5 jam. Fenomena ini membuat slogan Lion Air “Make People Can Fly” menyadarkan masyarakat sekarang ini bahwa semua orang bisa terbang dengan harga terjangkau. Namun, dengan perkembangan saat ini, bisnis perbangan dengan strategi LCC atau LFC menghadapi tantangan berat dimana harga avtur terus meningkat dan menjadi komponen biaya paling besar dibanding maintenance pesawat lainnya. Sehingga otomatis membuat biaya operasi pesawat semakin meningkat dan maskapai menaikkan tarif. Nantinya, dengan konsep LCC, diharpakan maskapai mampu membuat penghematan akan konsumsi avtur, mengingat para penumpang Indonesia saat ini sangat sensitif terhadap harga dan cenderung memilih maskpai yang menawarkan harga murah dan masih mendapatkan keuntungan dari bisnis ini. Berharap di masa depan, maskpai dengan bisnis LCC kemungkinan lebih mampu bertahan dibanding dengan maskapai pola layanan tradisonal.

Islandia (2): Finally! Perjumpaan Langsung dengan Sang Aurora

Hari kedua di Reykjavik, kami tak ingin membuang banyak waktu karena berdasarkan itinerary yang telah kami buat saat di London, hari ini adalah jadwal bagi kami untuk berburu Aurora. Sebagai info, Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki bumi dengan partikel bermuatan yang dipancarkan Matahari. Menurut informasi yang kami peroleh, spot terbaik untuk melihat Aurora berada di daerah utara. Oleh karena itu kami berempat bertolak menuju Siglufjörður untuk mencoba peruntungan melihat Aurora. Baca juga: Islandia (1) – Menjejakkan Kaki di Negeri Surga Aurora Memang, kami sudah merencanakan semuanya dari jauh-jauh hari termasuk waktu kunjungan yang tepat, karena pada bulan September hingga pertengahan April merupakan waktu dimana Aurora menampakkan dirinya. Perjalanan kami memakan waktu sekitar 5 jam 45 menit dari Reykjavik menuju Siglufjörður. Jalan demi jalan di Islandia kami telusuri menggunakan mobil yang disewa di hari pertama. Ada pemandangan yang sedikit janggal selama perjalanan, dimana kami berempat tidak melihat adanya rambu batas kecepatan maksimum layaknya di negara-negara di Eropa, bahkan kami tidak melihat kehadiran petugas Polisi sepanjang perjalanan. Selain itu, kendaraan pun melaju dengan kecepatan normal walaupun jalanan waktu itu terbilang lengang.
Beginllah jalan raya menuju Siglufjörður .
Beginllah jalan raya menuju Siglufjörður .
Baca juga: Islandia (3) – Sensasi Mekakjubkan ala Dunia Es Interstellar Tapi kebingungan kami berempat seakan terhapuskan dengan pemandangan indah yang disuguhkan oleh Islandia. Pemandangan hamparan savanna membentang bak lautan luas tak berujung tersaji hampir di sepanjang perjalanan. Jalan di Islandia bisa dibilang cukup kecil dan tidak dikenal istilah jalan bebas hambatan, karena hanya memiliki satu ruas jalan dengan dua lajur yang saling berlawanan. Kami juga sedikit heran dengan beberapa spot yang sedikit melebar ke tepi jalan dengan kotak parkir menghiasi spot tersebut. Ternyata, menurut tour guide pribadi kami, itu adalah tempat parkir apabila pendatang ingin berfoto-foto dengan latar pemandangan di sini. Sesekali kami melewati kota-kota kecil dan memilih untuk beristirahat sejenak guna menghilangkan rasa lelah. Setelah dirasa cukup beristirahat, perjalanan kami lanjutkan agar bisa sampai Siglufjörður tepat waktu. Kembali, hamparan savanna menemani perjalanan kami dalam berburu The Northen Lights. Setelah menempuh perjalanan sekian lama, akhirnya kami tiba di Siglufjörður, sebuah kota dimana penduduknya rata-rata bermata pencaharian sebagai nelayan. Karena ini merupakan tur tunggal mengelilingi Islandia, konsekuensi yang harus kami terima adalah beristirahat di dalam mobil selama melakukan perjalanan. 2 Matahari mulai bersembunyi di ufuk barat, dan kami mulai mempersiapkan diri untuk melihat Aurora. Rasa lelah yang menggelayuti tubuh kami seakan tidak memberikan toleransi untuk tetap terjaga dan melihat Aurora. Hingga pukul 20.00 waktu setempat, Aurora tidak kunjung menampakkan dirinya. Walaupun sempat terlelap untuk beberapa saat, salah satu tim membangunkan ketika The Northen Lights mulai muncul. Semburat cahaya hijau zamrud seakan berdansa di atas langit. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, kami langsung menyiapkan kamera untuk mengabadikan momen langka tersebut.
1
Berpose dengan latar Aurora.
3 Dinginnya malam di Siglufjörður bukanlah menjadi penghalang kami untuk menikmati karya cantik Sang Pencipta. Aurora dapat dinikmati dengan mata telanjang asalkan tidak ada awan yang menghalangi, dan betapa beruntungnya kami pada malam itu, alam begitu bersahabat sehingga Aurora dapat terlihat dengan jelas. Seakan tidak ingin menghentikan perburuan sampai di sini, kami memutuskan untuk bermalam di Siglufjörður agar esok hari dapat kembali melihat lukisan Sang Pencipta. Petualangan kami belum berakhir di Islandia, setelah mata terpuaskan atas keindahan Aurora, tujuan kami berikutanya adalah glacier di Svínafellsjökull. Obyek wisata ini tak kalah seru, glacier ini menjadi latar untuk pengambilan gambar pada film Interstellar. Bagi Anda penyuka film Batman, ingat adegan saat Bruce Wayne (Christian Bale) bertarung dengan Ra’s al ghul (Liam Neeson) di scene awal Batman Begins? Nah lokasinya ternyata juga di Svínafellsjökull. Penasaran dengan cerita petualangan kami di Svínafellsjökull, pantau terus update perjalanan kami di KabarPenumpang.com (Rheza Ariftha Gentha – Mahasiswa Pasca Sarjana di University of Birmingham)

Foto Viral Ini Ingatkan Pentingnya Car Seat Untuk Anak

Keselamatan saat berada di dalam kendaraan bukan hanya untuk Anda orang dewasa saja, tetapi untuk buah hati Anda yang masih bayi ataupun balita. Biasanya, di dalam kendaraan pribadi, Anda pasti memiliki tempat duduk khusus anak lengkap dengan sabuk pengaman. Seperti dilansir dari attn.com, beberapa waktu lalu ada foto viral seorang ibu bernama Rachel McNamara yang memposting foto dengan anaknya yang duduk di kursi khusus anak untuk mobil (car seat). Dalam foto menggambarkan Rachel menjungkir balikkan bangku yang di duduki sang anak, namun dalam keadaan sabuk pengaman terpasang dengan baik saat si anak duduk. Postingan Rachel ini sentak memicu diskusi di media sosial tentang pentingnya keamanan kursi mobil untuk anak-anak segala usia. Awalnya di postingannya Rachel menuliskan “Setelah anak di dudukkan pada kursi dan terasa nyaman, tanyakan pada diri Anda saat membalikkan kursi tersebut.” Kemudian, Rachel mengedit postingan tersebut dengan menambahkan tips untuk pemilihan kursi yang tepat, posisi meletakkan kursi anak di mobil dan memeriksa sabuk pengaman apakah sudah pas di anak atau belum.
Facebook Rachel McNamara
Facebook Rachel McNamara
Menurut Dr Benjamin Hoffman dokter anak Oregon Hekath Sciences University, ada dua point keselamatan anak di mobil, yang pertama memposisikan anak di kursinya dan kedua keamanan meletakkan kursi di dalam kendaraan. “Langkah pertama kursi tersebut haruslah tepat untuk si anak, berarti pas untuk berat badan dan tinggi badannya,” ujar hoffman. Menurutnya, prinsip-prinsip dasar harus diperhatikan, dimana Anda harus memperhatikan anak duduk di kursi setidaknya sampai usia mereka dua tahun dan jangan lupa untuk mengikuti instruksi dari produsen ketika membeli kursi mobil untuk anak dan sangat penting untuk diingat. Keamanan meletakkan kursi adalah hal terpenting kedua, apalagi kursi untuk tempat buah hati Anda duduk, ini karena mengingat jalanan adalah nomor satu penyebab kematian anak di Amerika Serikat menurut Safe Kids Worldwide sebuah organisasi yang didirikan oleh Children’s National Health System. “Perhatian terbesarnya adalah keselamatan anak yang berasal dari kekuatan yang di alami seorang anak dalam sebuah kecelakaan mobil,” ujar Hoffman. Dia menambahkan, seorang anak dengan berat 10 pon dalam kecelakaan yang terjadi dengan kecepatan 30 meter per mil, akan mengalami tabrakan dengan kekuatan 450 pon, dan semuanya akan mengguncang sang anak. Sehingga Anda harus bisa menyingkirkan semua permasalahan tersebut dan menghindari sang anak dari luka akibat kecelakaan. “Untuk menghindari luka terhadap sang anak saat terjadi kecelakaan, baiknya posisi anak tidak menghadap belakang,” tambahnya. Sayangnya bila kursi anak tersebut menghadap belakang justru sistem akan memanfaatkan tenaga yang lebih merata dari sabuk pengaman tradisional. Ini juga sebenarnya penting agar anak lebih erat saat di mobil. “Mobil ini benar-benar akan melakukan sesuatu dalam menghamburkan tenaga dan kekuatannya. Tubuh manusia tidak akan terjadi apa-apa jika mobil tidak bekerja,” lanjut Hoffman. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sistem pengendalian anak terkadang sering digunakan secara tidak benar. Mereka memperkirakan 46 persen dari kursi mobil dan pendorong (59 persen kursi mobil dan 20 persen dari pendorong kursi) disalahgunakan dengan cara yang bisa mengurangi kefektivan kinerja. National Highway Traffic Safety Administration and Safe Kids Worldwide menemukan, menginstal dan menggunakan kursi yang benar pada anak dari berbagai ukuran dan usia.

Yang Tabu Saat Anda Berada di Bandara

Bandara sebagai tempat awal keberangkatan dan tibanya pesawat menjadi sangat sakral dengan larangan-larangan baik tertulis ataupun tidak. Mungkin, sebagian dari Anda tidak sadar akan larangan atau aturan tidak tertulis di bandara. Tapi, tahukah Anda bahwa ternyata banyak larangan baik tertulis maupun tidak yang harus dan wajib di taati setiap penumpangnya baik dalam penerbangan domestik maupun internasional. Ada beberapa hal yang mungkin buat Anda dan para penumpang lainnya sepele, tetapi ini menjadi pantangan dan larangan terberat saat berada di bandara. Penasaran dengan apa saja pantangan atau larangan saat berada di bandara? Berikut beberapa hal yang di pantang atau di larang saat berada di bandara. 1. Tidak boleh bicara sembarangan Mungkin Anda pernah mendengar, seorang penumpang mengatakan bahwa dirinya membawa bom saat petugas X-ray curiga dengan isi tas yang dibawa. Padahal maksud orang tersebut adalah bercanda, tetapi justru saat Anda mengatakan seperti itu akan dibawa dan diamankan petugas untuk memastikan benar itu bom atau bukan. Biasanya bila hal tersebut hanya sebuah bercandaan, Anda akan di lepaskan dan kembali diperbolehkan melanjutkan perjalanan dengan syarat tidak mengulangi hal tersebut karena bisa membuat panik penumpang lainnya, bila sebaliknya Anda akan di lanjutkan penanganannya oleh pihak berwajib.
karawangtravel.com
karawangtravel.com
2. Dilarang membawa cairan lebih dari 100 ml Anda sebagai penumpang yang akan berangkat ke luar negeri ada baiknya tidak membawa barang bawaan berupa cairan di atas 100 ml. Mungkin ini ada benarnya pihak bandara melarang membawa cairan karena tidak mau repot membersihkan cairan yang tumpah apalagi cairan kimia yang berbahaya. Tak hanya itu, ini juga bisa mengurangi pendapatan restoran atau toko di airport jika banyak membawa minuman dari rumah. Biasanya cairan di atas 100ml akan di sita petugas bandara seperti parfume ataupun air minum. 3. Benda tajam Pisau lipat dan gunting, kedua barang ini di anggap benda tajam berbahaya, sehingga tidak boleh di bawa ke bandara. Ada baiknya tinggalkan benda-benda itu di rumah. 4. Obat-obatan terlarang Jangan sesekali berani membawa obat-obatan terlarang kalau Anda tidak mau di amankan pihak berwajib. Obat-obatan terlarang menjadi hal terharam untuk di bawa ke bandara apalagi saat penerbangan. 5. Senjata Api Sama seperti benda tajam, membawa senjata api tidak diperkenankan saat Anda memasuki bandara apalagi saat penerbangan. Membawa senjata api justru akan menjadikan Anda target operasi dan bisa-bisa Anda dikira seorang teroris. 6. Membawa binatang Beberapa kejadian membawa hewan piaraan dalam tas, karena mecurigakan hewan piaraan Anda bisa masuk karantina bandara dan tidak dijinkan menaiki pesawat bersama Anda. Baiknya hewan piaraan di tinggal di rumah atau tempat penitipan. Binatang selain yang piaraan juga dilarang dibawa ke bandara seperti ular, buaya dan lainnya. Kalaupun Anda akan membawa binatang harus masuk ke bagian kargo.

Swiss Manfaatkan Drone Untuk Antar Sampel Laboratorium

Manfaat drone untuk menunjang aktivitas di keseharian sudah banyak contohnya, baru-baru ini, drone di Swiss di jajal untuk yang ke sekian kalinya sebagai “kurir” untuk mengantarkan sampel pemeriksaan laboratorium antar dua rumah sakit. Kota Lugano dipilih sebagai tempat dilakukannya uji coba ini. Swiss Post, sebuah perusahaan yang  bergerak di bidang logistik, terhitung telah melakukan ujicoba sebanyak 70 kali dan otoritas penerbangan sipil di sana sudah mengijinkan drone ini untuk mulai beroperasi. Rencananya, drone ini akan mulai beroperasi pada tahun 2018 mendatang.
Sumber designboom.com
Sumber designboom.com
Swiss Post menggunakan quadcopter (drone dengan 4 baling-baling) buatan Matternet, sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan Mercedes-Benz dalam pengadaan sarana pengangkutan barang ringan. Kurir elektronik ini mampu mengangkut beban hingga 2 kg dan menempuh jarak hingga 20 km. Kecepatannya pun bisa terbilang cukup cepat, yaitu sekitar 36 km/jam. Nantinya, sampel akan di masukkan ke dalam sebuah wadah kuning bertuliskan Swiss Post. Wadah tersebut berbentuk seperti cooler box untuk menjamin sampel tersebut aman, dengan suhu yang sebelumnya sudah disesuaikan. Tujuan dari pengadaan drone ini adalah untuk mempersingkat waktu pengiriman sampel tanpa harus terjebak macet, karena dikhawatirkan akan ada perubahan unsur yang terjadi dalam sampel apabila memakan waktu terlalu lama di jalan. Drone ini menggunakan sistem infra merah untuk mendeteksi lokasi pendaratannya. Pengoperasiannya pun terbilang cukup sederhana, cukup memasukkan lokasi rumah sakit awal dan rumah sakit tujuan dari aplikasi di smartphone, maka kurir elektronik ini akan datang untuk menjemput sampel tersebut dan mengantarkannya sesuai dengan tujuan yang tercantum. Tidak heran, banyak pihak yang mengklaim bahwa tugas untuk mengantarkan sampel laboratorium merupakan pekerjaan yang cocok untuk drone, mengingat sample yang tidak terlalu berat dan bisa sampai di lokasi tujuan lebih cepat. Ternyata, trend pengiriman barang menggunakan drone sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Sebut saja Perancis dan Australia sebelumnya sudah terlebih dahulu melakukan uji coba untuk menggunakan teknologi drone untuk mengantarkan barang, tentu saja barang yang ringan. Bahkan, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, Domino’s Pizza juga menggunakan drone untuk mengantarkan pizza kepada para pelanggannya. Dengan menggunakan sistem yang sama dengan jasa pengiriman lainnya, Domino’s Pizza Delivery ini memiliki sedikit perbedaan, yaitu pada saat menurunkan pizza. Drone ini menggunakan tali panjang yang terpasang di badan drone dan di atas tutup pizza untuk menurunkan makanan khas Italia tersebut.

Mei 2017, PT KCJ Tambah Portable Ramp di 74 Stasiun

Portable ramp atau tangga khusus biasanya berupa papan aluminium lipat yang fleksibel untuk dipindahkan dan juga digunakan untuk memindah kendaraan lain ataupun kursi roda saat masuk ke dalam kendaraan. Saat ini di Indonesia, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akan menambahkan fasilitas portable ramp untuk membantu para disabilitas pengguna kursi roda saat menaiki rangkaian CommuterLine. Dilansir KabarPenumpang.com dari krl.co.id, pengadaan portable ramp ini dalam rangka peningkatan pelayanan pengguna KRL dengan disabilitas. Portable ramp akan digunakan untuk membantu para disabilitas pengguna kursi roda saat naik dan turun kereta. Prototipe portable ramp KRL sudah diuji coba, sedangkan portable yang akan di gunakan masih dalam tahap produksi. Bulan Mei mendatang, KCJ menargetkan portable ramp ini tersedia di 74 stasiun KRL Jabodetabek. Para disabilitas yang akan menggunakan fasilitas portable ramp akan dibantu oleh passanger service di stasiun. Nantinya passanger service ini akan membantu disabilitas pengguna kursi roda sampai naik ke rangkaian KRL dan berkoordinasi dengan petugas pengawalan kereta serta pessanger service di stasiun tujuan pengguna disabilitas dengan mengirimkan nomor rangkaian dan nomor kereta. Hal ini agar para disabilitas pengguna kursi roda bisa dibantu di stasiun tujuannya. Adanya portable ramp juga untuk memperbaiki aksebilitas KRL Jabodetabek. Sebelumnya, KCJ sudah memasang ubin disabilitas di 35 stasiun KRL Jabodetabek dan akan dipenuhi secara bertahap di semua stasiun KRL. Sebelum portable ramp dan ubin disabilitas, KCJ sudah menambah pelayanan dengan penyedia informasi visual dan audio baik di satsiun maupun di KRL. Tak hanya itu, pintu manual dan jalur khusus bagi disabilitas atau permanent ramp juga sudah di buat.
KabarPenumpang.com
KabarPenumpang.com
TransJakarta salah satu moda trasnportasi umum lainnya, saat ini belum menyediakan portable ramp. Tetapi ada beberapa halte dengan akses menggunakan ramp seperti halte Balikota, Gambir 1, Gambir 2, Ragunan, Deplu, RSPAD, Istiqlal, Terminal Kp Rambutan, Terminal Pinang Ranti, Terminal Tj Priok, Garuda dan lainnya. Memang masih banyak halte bus TransJakarta belum begitu ramah disabilitas dengan kursi roda, tetapi, di dalam bus TransJakarta sendiri sudah tersedia ruang-ruang khusus untuk pengguna kursi roda tepat di bagian depan bus dan dibelakang pengemudi. Bagi disabilitas pengguna kursi roda yang akan menaiki bus TransJakarta akan dibantu oleh para petugas, baik saat menaiki ataupun turun dari Transjakarta.

TransPakuan, Solusi Kemacetan Bogor yang Kurang Perhatian

Berjuluk kota hujan, Bogor selalu ramai diperbincangkan karena angkot yang ada di sana selalu ngetem sembarangan dan akhirnya membuat kemacetan yang khas. Ya, Bogor, kota yang secara geografis masuk ke dalam wilayah Jawa Barat ini memang sangat terkenal dengan salah satu sarana transportasinya itu. Keberadaan angkot yang selalu membuat macet tidak jarang menuai kritik pedas dari berbagai kalangan. Bak rantai makanan yang tak pernah putus, pada 20 Maret 2017 ratusan sopir angkot berdemo di depan Balai Kota Bogor menuntut agar angkutan berbasis aplikasi dihapus. Tindakan itu justru bertolak belakang dengan banyaknya suara masyarakat yang ingin angkot dihapus. Namun, dibalik semua polemik yang melanda dunia transportasi di Bogor, TransPakuan hadir dengan harapan menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di sana. Diresmikan pada tahun 2007, Bus Rapid Transit di Bogor ini dikelola oleh PDJT (Perusahaan Daerah Jasa Transportasi). Adapun rute awal dari bus ini adalah Bubulak – Baranang Siang dengan 16 halte di sepanjang rute itu. Dengan membayar Rp1.500 pada waktu itu, Anda sudah dapat menaiki bus ini. Banyak yang bilang Bus TransPakuan memiliki sistem yang mirip dengan Bus TransJakarta, tapi lebih tepatnya Bus TransPakuan lebih mirip dengan sistem yang diadaptasi oleh Bus Trans Jogja. Sama seperti Bus Rapid Transit lainnya di Indonesia, Bus TransPakuan pun berhenti di setiap halte sesuai dengan rute perjalanannya. Ini berarti para penumpang tidak mungkin menggunakan bus ini dengan cara memberhentikannya di pinggir jalan. Selain itu, faktor lain yang menambah kemiripannya dengan Bur Trans Jogja adalah moda yang digunakan, yaitu bus berukuran sedang yang mampu menampung penumpang hingga 34 orang. Kemiripan lainnya muncul dari jalur Bus TransPakuan yang tidak memiliki separator layaknya Bus TransJakarta, sama seperti Bus Trans Jogja. Bus yang menjadi diharapkan menjadi solusi kemacetan yang terjadi di Bogor ini sudah banyak mengalami perkembangan, salah satunya adalah penambahan rute perjalanan yang cukup signifikan. Terdapat 4 rute yang aktif saat ini, yaitu Teminal Bubulak – Cidangiang (Koridor 1), Cidangiang – Ciawi Harjasari (koridor 2), Cidangiang – Mall Bellanova (koridor 3), dan Cidangiang – Sentul City (koridor 3A). Semua koridor tersebut melewati jalan-jalan protokol di Bogor yang disinyalir menjadi pusat kemacetan, seperti Jl. Pajajaran, Jl. Siliwangi, serta daerah Tajur.
Sumber: baruaja.com
Sumber: baruaja.com
Namun dewasa ini, banyak penumpang yang mengeluhkan soal tampilan dari Bur TransPakuan yang terkesan kurang perhatian. Ini terlihat dari kulit jok penumpangnya yang sudah mulai robek. Begitu juga dengan AC yang sudah tidak terlalu sejuk pada bagian tengah bus, namun masih sejuk di bagian belakang. Anda juga dapat menemukan beberapa coretan spidol dari tangan-tangan jahil pada dinding bus.
Sumber: Bogor.TribunNews.com
Sumber: Bogor.TribunNews.com
Kondisi dari Bus Trans Pakuan yang kurang terawat bukan hanya terlihat pada sarananya saja, tapi juga dari pra sarananya. Berdasarkan berita yang dilansir KabarPenumpang.com dari TribunNewsBogor, Direktur PDJT, Krisna Kuncahyo mengatakan pihaknya pernah mencabut kursi calon penumpang yang berada di Jl. Pajajaran dekat Rumah Sakit Azra karena ada laporan halte tersebut dijadikan tempat tinggal sementara oleh orang-orang tunawisma. “Iya ada yang lapor kalau kursi disitu sering dipakai tidur jadi orang pada takut, makanya sementara kita cabut dulu, dan nanti kita pasang lagi, dan kita awasi,” ujar Krisna, Senin (10/10/2016). Tentu saja ini menjadi pertanyaan besar bagi khalayak ramai, bagaimana bisa bus yang diusung sebagai solusi kemacetan di Bogor kurang mendapatkan perhatian sehingga terkesan terbengkalai?

Miris! Selfie Berujung Maut Pada Moda Transportasi

Trend selfie atau swa-foto dewasa ini memang sudah bukan menjadi seusatu yang sulit untuk dilakukan. Berbekal kamera pada smartphone, semua orang sudah dapat melakukan selfie. Kegiatan semacam ini biasanya dilakukan untuk mengabadikan momen bersama orang-orang terdekat, seperti teman, keluarga, hingga orang yang kita sayangi. Namun, tidak semua selfie mengabadikan momen-momen indah saja, beberapa diantaranya malah mengabadikan momen-momen terakhir dari hidup seseorang. Dari sekian banyak kasus selfie yang berujung maut, berikut KabarPenumpang.com rangkum 5 kasus selfie berujung maut yang berhubungan dengan dunia transportasi dari dalam negeri. Diperingatkan, kejadian seperti ini memang bukanlah kehendak dari setiap insan, namun jadikanlah pelajaran bahwa tidak semua selfie dapat dilakukan dimana saja. Perhatikan pula keselamatan saat kita akan mengabadikan momen-momen berharga tersebut dan selalu patuhi peraturan yang berlaku. Selfie 5 pemuda di Turki
Sumber: dailymail.co.uk
Sumber: dailymail.co.uk
Pada Desember 2015 lalu, 5 orang pemuda melakukan selfie di sebuah jalanan yang bersebelahan dengan Bandara Antayla di Turki. Kelima pemuda ini berniat untuk mengabadikan momen dengan cara berbaring di jalan dengan latar belakang pesawat yang terbang di atas mereka. Namun nahas, dua dari mereka tertabrak oleh sebuah truk besar yang tidak melihat keberadaan mereka, karena pada saat kejadian, hari sudah mulai gelap. Setelah dilakukan olah TKP dan interogasi oleh kepolisian setempat, kelima pemuda asal kota Alanya ini disinyalir sedang dalam pengaruh minuman keras. Petugas kereta api yang tewas saat selfie di Pakistan
Sumber: cdn.siasat.com
Sumber: cdn.siasat.com
Sungguh malang nasib yang menimpa Jamshaid Khan, seorang pegawai kereta api berusia 22 tahun yang tewas secara mengenaskan saat melakukan selfie di sebuah rel kereta di daerah Rawalpindi, Pakistan pada Desember 2015 silam. Menurut kepolisian setempat, Jamshaid meninggal seketika setelah tersambar kereta yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. Entah apa yang memotivasi Jamshaid dengan melakukan selfie di depan kereta yang tengah melaju kencang. Namun, pernyataan berbeda dilontarkan oleh pihak keluarga dari Jamshaid. Adalah Muhammad Pervez, ayah dari Jamshaid yang mengatakan bahwa anaknya meninggal saat tengah melintasi rel tersebut. Wanita tewas tertabrak motor saat selfie
Sumber: popularManilla.blogspot.com
Sumber: popularManilla.blogspot.com
Liezel Wage, wanita asal Filipina tewas setelah tubuhnya tersambar oleh sepeda motor yang tengah melaju di daerah Pagudpud, Ilocos Norte, Filipina pada Juli 2015 lalu. Lebih parahnya lagi, ia meninggal di depan keluarganya sendiri saat mencoba untuk selfie dengan latar belakang pemandangan di sana. Liburan yang pada awalnya berjalan ceria berubah menjadi sebuah tragedi yang tidak mungkin dapat dilupakan oleh orang-orang tercintanya. Sayangnya, setelah dilarikan ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan penanganan medis, nyawa ibu muda ini tidak dapat terselamatkan. Penggemar film tewas saat mencoba untuk memeragakan salah satu adegan berbahayanya
Sumber: novosti.rs
Sumber: novosti.rs
Barking at the Stars, sebuah film pada tahun 1998 ini menjadi salah satu alasan dibalik tewasnya seorang remaja berusia 22 tahun asal Serbia bernama Igor Kemeter ini. Igor tewas seketika setelah tubuhnya terhantam oleh kereta cepat ketika mencoba untuk mengabadikan momen dimana ia memeragakan salah satu adegan, dimana sang pemeran utama pada film itu berlari melintasi lokomotif yang tengah melaju. Kejadian yang terjadi di dekat rumah korban ini terjadi pada April 2015 lalu. Marko Milos, teman korban mengatakan Igor selalu saja melakukan hal-hal gila diluar batas. “Ia selalu kagum pada adegan dimana Nikola Djuricko (pemeran utama film tersebut) berlari di depan kereta. Saya tidak menyangka ia pergi secepat itu,” tuturnya seperti yang dilansir dari thesun.co.uk (9/4/2015). 2 wanita tewas tersambar sayap pesawat saat selfie
Sumber: mirror.co.uk
Sumber: mirror.co.uk
Nitzia Mendoza Corral (18 tahun) dan Clarissa Morquecho Miranda (17 tahun) terpaksa menelan pil pahit ketika mereka tengah mengabadikan momen di sebuah bandara di negara bagian Meksiko, Chihuahua pada 29 Maret 2017 kemarin. Kedua remaja ini mencoba untuk merekam aktifitas mereka di atas mobil van yang mereka tumpangi, dengan background pesawat yang hendak mendarat. Namun amat disayangkan, tindakan yang sebenarnya ilegal tersebut merenggut nyawa dari kedua remaja belia ini. Saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian sebelumnya sudah memperingatkan agar mereka turun dari atas mobil vannya karena itu sangat berbahaya, namun mereka berdua tidak mengindahkan peringatan itu. Alhasil, kepala mereka berdua tersambar oleh sayap pesawat yang hendak mendarat tersebut dan meninggal akibat benturan yang mengakibatkan luka fatal pada bagian kepala.

Qatar Airlines dan Beberapa Maskapai Timur Tengah Sewakan Laptop Pada Penumpang

Beberapa hari ke belakang, Pemerintah Amerika Serikat menerbitkan sebuah peraturan baru yang berlaku pada seluruh penumpang maskapai yang hendak masuk Negara dibawah pimpinan Donald Trump, yaitu larangan membawa gadget yang berukuran besar ke dalam kabin pesawat. Peraturan yang harus diterapkan oleh seluruh maskapai penerbangan jarak jauh menuju negeri paman Sam ini dilatar belakangi oleh gerak-gerik teroris yang menjadikan penerbangan komersial sebagai target penyerangan mereka dengan cara memasukkan bahan peledak ke dalam gadget-gadget tersebut. Menanggapi hal tersebut, salah satu maskapai penerbangan yang bebasis di Doha, Qatar Airlines menerapkan sebuah sistem yang dapat memberikan solusi terkait peraturan tersebut, yaitu melayani penyewaan laptop kepada para penumpang maskapai. Layanan penyewaan laptop ini tersedia di semua kelas bisnis dalam penerbangan menuju Amerika, karena kelas bisnis dinilai sebagai kelas yang menyumbangkan paling banyak keuntungan dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya. CEO Qatar Airlines, Akbar Al-Baker mengatakan penyewaan laptop gratis ini bertujuan agar para penumpangnya dapat terus bekerja selama dalam perjalanan. “Laptop tersebut bisa diambil penumpang tujuan AS dari gate keberangkatan tepat sebelum boarding,” tuturnya seperti yang dilansir dari laman bisnis.tempo.co, Jumat (31/3/2017) kemarin. Penumpang juga dapat terlebih dahulu memindahkan data yang ia bawa ke dalam flash disk. Sedangkan menurut data yang dilansir dari thenextweb.com, rencananya para pesaing dari Qatar Airlines, yaitu Emirates dan Etihad Airways juga akan menawarkan penawaran serupa, malah lebih menarik, agar para penumpang lebih memilih untuk menaiki maskapainya masing-masing. Sementara Emirates berencana untuk mengadakan jasa penyewaan laptop kepada para penumpangnya, Etihad Airways tengah menyiapkan untuk pengadaan WiFi dan penyewaan tablet gratis untuk para penumpang kelas satu dan bisnis tujuan Amerika. Tidak hanya sampai di situ, berdasarkan data yang dihimpun dari bbc.com, Qatar Airlines juga menawarkan WiFi gratis kepada seluruh penumpang selama 1 jam, dan apabila ada penumpang yang hendak menggunakan wi-fi sepanjang perjalanan, akan dikenakan biaya tambahan sebesar US$5. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, pemerintah AS melarang gadget berukuran besar masuk ke dalam kabin kepada beberapa penerbangan dari beberapa Negara timur tengah, seperti Yordania, Kuwait, Mesir, Turki, Arab Saudi, Maroko, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Adapun larangan ini berdampak pada penerbangan internasional, yaitu Royal Jordanian, EgyptAir, Turkish Airlines, Saudi Arabian Airlines, Kuwait Airways, Royal Air Maroc, dan tentu saja Qatar Airlines, Emirates, dan juga Etihad Airways. Peraturan yang wajib ditaati oleh para pihak maskapai ini mulai berlaku pada awal bulan April 2017 kemarin. Sedangkan pihak Qatar Airlines berencana untuk mulai menerapkan program penyewaan laptop pada minggu kedua bulan April 2017.