Bila berbicara negara Jepang yang teringat adalah Tokyo dan bunga sakuranya. Tetapi ternyata ada lagi yang diingat yakni kereta dan keunikan setiap stasiunnya. Sebab Jepang memiliki berbagai model stasiun seperti stasiun Shibuya yang terkenal dengan patung Hacikonya.
Baca juga: Merasakan Nostalgia Satu Abad Lalu di Stasiun Mojiko Jepang
Namun, tak hanya berhenti disitu saja, setelah KabarPenumpang.com menelisik lebih jauh, ada satu stasiun yang menakjubkan dan unik di Negeri Sakura ini, yaitu Stasiun Doai Eki. Stasiun ini merupakan stasiun bawah tanah yang jika dilihat dari luar tak berbeda dengan stasiun kereta lainnya.
Kenapa sih dikatakan menarik? Padahal stasiun bawah tanah banyak ada di Jepang. Ya, Stasiun Doai Eki yang berada di Gunma, ternyata berada di bawah tanah dengan kedalam 70 meter. Ini menjadikannya stasiun bawah terdalam yang ada di Jepang.
Tak hanya itu, jarak dari loket pembelian tiket hingga menuju peron pun cukup panjang yakni 338 meter dan pengunjung harus melewati 462 anak tangga dengan penerangan yang cukup minim. Bila diperkirakan waktu dari loket menuju ke peron sekitar sepuluh menit dengan berjalan kaki menuruni anak tangga.
Jangan ditanya tentang elevator atau lift dan eskalator ya, sebab stasiun terdalam ini tak memiliki kedua sehingga penumpang dengan usia lanjut tidak disarankan menggunakan stasiun ini. Stasiun Doai Eki sendiri memiliki panggilan lain yakni Stasiun Cacing Nomor 1 di Jepang.
Ketika pengunjung tiba di peron, suasana remang-remang juga masih terasa dan kesan horor alias mistis etika sering adanya kabut yang menghampiri. Bahkan kesan seram menjadi bertambah karena stasiun lebab dan berair serta penumpang yang naik kereta dari stasiun ini tak banyak. Namun, jika dilihat dari luar, stasiun yang berada di Prefektur Gunma ini memang tampak normal. Justru, kesan asri melekat padanya karena posisinya yang dikelilingi pepohonan.
Baca juga: Berada di Jembatan Setinggi 40 Meter, Stasiun di Jepang ini Sukses Sedot Wisatawan
Sebenarnya, stasiun Doai mempunyai dua platform satu di bawah tanah, untuk kereta api arah utara dengan tujuan Echigo-Yuzawa, Urasa, Niigata dan Nagaoka. Sementara, platform lainnya berada di atas tanah, khsusus untuk tujuan ke arah selatan. Jalur arah selatan ini akan mengantarkan penumpangnya menuju ke Minakami, Takasaki, dan Ueno.
Ketenaran stasiun yang lebih mirip tempat berlindung di bawah tanah ini tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, Stasiun Doai pernah muncul di salah satu novel populer dari Jepang dan di televisi versi film Climber’s High oleh Hideo Yokoyama. Stasiun ini resmi dibuka pada 19 Desember 1936 silam dan dioperatori oleh East Japan Railway Company (JR East).
Garuda Indonesia secara resmi bergabung sebagai anggota The International Air Cargo Association (TIACA). Bergabungnya Garuda Indonesia dalam TIACA ini menjadi milestone penting di tengah upaya Perusahaan untuk terus memperkuat perannya di jaringan kargo udara global. Garuda Indonesia saat ini menjadi maskapai satu-satunya yang bergabung dalam asosiasi tersebut.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan bahwa bergabungnya Garuda Indonesia dalam asosiasi kargo udara internasional (TIACA) ini merupakan bagian dari upaya Perusahaan untuk mengembangkan jaringan internasional lini bisnis kargo sekaligus untuk turut berkontribusi dalam penyusunan kebijakan global dan pengembangan berbagai inovasi sektor kargo udara.
“Bergabungnya Garuda Indonesia ke TIACA merupakan langkah penting untuk mengakselerasi kinerja lini bisnis kargo maskapai. Kami optimis kerja sama strategis ini dapat memperluas akses Garuda Indonesia ke pasar internasional, serta turut mendukung kemajuan perekonomian nasional dengan menciptakan konektivitas yang lebih kuat untuk bagi ekspor komoditas unggulan nasional ke berbagai kota di dunia,” tambah Wamildan.
Sementara itu Direktur Jenderal TIACA, Glyn Hughes mengatakan “Merupakan suatu kehormatan bagi kami menyambut Garuda Indonesia sebagai Trustee Member TIACA. Sebagai maskapai penerbangan nasional Indonesia, Garuda Indonesia menghadirkan perspektif regional yang penting serta komitmen yang kuat dalam mendorong keunggulan industri kargo udara global. Keterlibatan Garuda Indonesia di tingkat Trustee mencerminkan semakin pentingnya kolaborasi strategis lintas wilayah dan kami berharap dapat bekerja sama untuk mendorong inovasi, keberlanjutan dan konektivitas dalam industri ini”.
Selain itu, jaringan TIACA juga memberikan manfaat lainnya yakni akses untuk pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) khususnya di lini bisnis kargo; optimalisasi penjajakan kolaborasi bersama anggota TIACA lainnya maupun perluasan strategi promosi layanan kargo unggulan; serta dapat menjadi fundamen dalam penyusunan mitigasi guna membantu Garuda Indonesia dalam memitigasi berbagai dinamika kondisi global melalui akses informasi terkini mengenai perubahan kebijakan di berbagai negara.
“Melalui kolaborasi dengan TIACA, Garuda Indonesia bertekad untuk mendukung perkembangan industri kargo nasional dengan menghadirkan konektivitas global, yang diharapkan akan makin memperkuat peran Indonesia dalam global supply chain,” tutup Wamildan.
Masyarakat tentu sangat mengharapkan setiap naik transportasi umum mendapat kenyamanan saat mulai keberangkatan hingga di tempat tujuan. Termasuk saat juga di dalam perjalanan. Menggunakan kereta api misalnys, walaupun saat ini masyarakat melihat bahwa kereta api sudah terlihat nyaman dan aman, namun jika para penumpang tidak memiliki kesadaran bahwa penumpang lainnya dirugikan kenyamanannya, pastinya terjadi komplain yang kurang mengenakkan.
Tak hanya itu, jika masyarakat berlibur sendiri (solo traveling) tentu jangan sampai ada kekeliruan atau kesalahan saat menggunakan kereta api. Dipastikan selalu untuk mengecek jadwal perjalanan seperti tanggal dan waktu keberangkatan, tujuan, serta jenis kelas dari kereta api pilihan yang akan dipesan pun harus meyakini bahwa pilihan tersebut sudah benar-benar merasa nyaman saat diperjalanan.
Naik kereta api memang menjadi salah satu pilihan transportasi yang paling populer dan efisien di Indonesia. Nah, bagaimana jika masyarakat yang pertama kali naik kereta api, masih ada keraguan saat memesan, destinasi tujuan turun di stasiun mana, bahkan harga dan kelas yang pastinya berbeda. Dari hal tersebut pasti ada beberapa yang perlu diperhatikan agar perjalanan pastinya menjadi lancar dan menyenangkan.
Nah, kabarpenumpang kali memberi panduan wajib untuk diperhatikan agar tidak terjadi masalah dalam perjalanan. Berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan saat pertama kali naik kereta api supaya mempermudah perjalanan kalian.
• Membeli Tiket dengan Teliti
Jika memang sudah menentukan kota tujuan, silakan pilih tanggal keberangkatan disertai dengan keberangkatan dari stasiun awal dan stasiun tujuan yang dekat dengan destinasi diinginkan. Otomatis kalian bisa memilih kereta api apa yang akan kalian naiki serta lengkap dengan harga yang tercantum.
Jika membeli tiket dengan salah atau tidak memperhatikan detilnya, kalian mungkin akan dikenakan biaya tambahan saat naik kereta. Misalnya, jika membeli tiket dengan tujuan atau tanggal yang salah, kalian mungkin perlu membayar biaya penggantian tiket atau bahkan membeli tiket baru dengan biaya yang lebih tinggi.
Maka dari itu, penting sekali untuk membeli tiket dengan benar saat pertama kali naik kereta api. Juga perhatikan detail, seperti tujuan, tanggal, jam keberangkatan, kelas, dan tempat duduk.
• Jangan Mepet Apalagi Terlambat Tiba di Stasiun
Ini yang selalu terjadi pada penumpang biasanya berdomisili di kawasan yang sulit terhindar dari kemacetan. Tiba tepat waktu di stasiun saat akan naik kereta api sangat penting. Sebab, kereta api cenderung sangat mengikuti jadwal yang telah ditentukan.
Penting bagi kalian yang pertama kali naik kereta api untuk memperhatikan waktu tiba di stasiun dan memastikan untuk datang tepat waktu. Semua dilakukan untuk memastikan bahwa kalian juga bisa melakukan proses check-in dan boarding dengan tenang dan nyaman. Jangan lupa untuk melakukan check-in dan memeriksa jadwal keberangkatan kereta yang akan dinaiki, sebaiknya tiba di stasiun minimal 30 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta.
• Cek Nomor Kursi Sesuai yang di Tiket
Ini yang selalu penumpang merasa kesulitan saat sudah masuk ke dalam kereta untuk mencari nomor kursi. Biasanya penumpang yang usia renta atau bahkan yang jarang sekali menggunakan kereta api.
Pastikan jika memang merasa kesulitan, alangkah baiknya minta bantuan kepada petugas di atas kereta seperti kondektur. Atau petugas pelayanan makanan bahkan bisa bertanya kepada Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska). Untuk nomor kursi terpasang ditiap atas jendela pada deretan masing-masing kursi.
• Membawa Barang Bawaan yang Benar
Kereta api memiliki ruang yang terbatas dan biasanya penuh dengan penumpang serta barang bawaan. Jika barang bawaan kalian tidak ditata dengan rapi dan benar, maka akan mengganggu kenyamanan dan keteraturan di dalam kereta api.
Pastikan barang bawaan tidak menghalangi jalan atau menempati tempat duduk orang lain. Jangan meninggalkan barang berharga di tempat yang mudah dijangkau oleh orang lain. Pastikan untuk membawa barang dengan benar dan mematuhi aturan di kereta api. Jangan membawa barang yang berbahaya atau melebihi kapasitas yang diizinkan.
• Aturan Keselamatan Perjalanan Wajib Diikuti
Aturan keselamatan yang diterapkan oleh operator kereta api dirancang untuk melindungi penumpang dan kru dari bahaya selama perjalanan. Mengikuti aturan keselamatan akan membantu memastikan bahwa sesama penumpang lebih aman selama perjalanan.
Petunjuk keselamatan yang terpasang di tiap dinding kereta serta informasi lewat pengeras suara dari petugas, tentunya memudahkan penumpang untuk lebih jelas apa yang harus dilakukan untuk menghindari resiko ataupun mencegah dari tindakan yang dianggap membahayakan.
Donggala, Sulawesi Tengah, tidak hanya dikenal dengan pesona lautnya yang memikat, seperti Pantai Tanjung Karang dan Labuan Cermin. Tetapi juga dengan dinamika transportasi lokalnya yang terus berkembang.
Salah satu moda yang kini mulai dilirik masyarakat maupun wisatawan adalah layanan taksi. Meski jumlahnya tidak sebanyak di kota besar, kehadiran taksi di Donggala memberi warna baru dalam mobilitas warga.
Taksi konvensional biasanya beroperasi di sekitar pusat kota Donggala hingga jalur menuju Palu. Kehadirannya menjadi solusi di tengah terbatasnya angkutan umum, terutama bagi penumpang yang membutuhkan perjalanan cepat dan nyaman.
Beberapa pengemudi taksi lokal mengakui, permintaan meningkat di akhir pekan atau musim liburan. Wisatawan yang berkunjung ke Donggala kerap memilih taksi untuk menuju destinasi wisata pantai, pelabuhan, hingga penginapan.
Tidak sedikit pula yang memesan perjalanan menuju Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu, dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Selain taksi konvensional, layanan berbasis aplikasi online juga mulai masuk.
Walau belum sebanyak di kota besar, keberadaannya memberi pilihan lebih fleksibel bagi masyarakat. Tarif yang bisa dipantau langsung melalui aplikasi membuat penumpang merasa lebih aman dari risiko negosiasi harga.
Namun, ada tantangan tersendiri, jumlah armada masih terbatas, sehingga penumpang terkadang perlu menunggu lama. Di sisi lain, persaingan dengan kendaraan pribadi dan jasa travel juga menjadi kendala keberlangsungan taksi di Donggala.
Meski begitu, keberadaan taksi tetap membawa angin segar bagi transportasi di wilayah pesisir ini. Bagi warga lokal, taksi membantu mobilitas harian dan bagi wisatawan, taksi menjadi teman perjalanan menjelajahi keindahan Donggala yang menawan.
Nah, ini juga ada tip buat Anda yang akan naik taksi Donggala. Berikut sudah KabarPenumpang.com rangkum tips pelancong menggunakan taksi di Donggala.
Gunakan aplikasi jika tersedia
Dengan aplikasi, maka pelancong lebih mudah memantau tarif dan memastikan ketersediaan armada.
Pastikan nomor kontak
Jika menggunakan taksi konvensional, simpan nomor pengemudi untuk memudahkan pemesanan kembali.
Tanyakan tarif di awal
Jika menggunakan taksi non aplikasi, pastikan kesepakatan harga sebelum berangkat seperti menggunakan argo atau tarif yang sudah disepakati di awal.
Pilih taksi resmi
Utamakan taksi dengan identitas jelas untuk menghindari risiko keamanan.
Siapkan uang tunai
Meski ada pembayaran digital, di beberapa area Donggala sinyal internet terbatas sehingga transaksi tunai lebih lancar.
Pesan lebih awal
Saat akhir pekan atau musim liburan, armada terbatas, jadi sebaiknya lakukan pemesanan lebih cepat.
Dengan persiapan sederhana, pengalaman menggunakan taksi di Donggala bisa lebih aman, nyaman, dan menyenangkan.
Berada di jalur yang menghubungkan Stasiun Malang sampai dengan Stasiun Bangil, ternyata ada stasiun yang tidak begitu megah bangunannya namun semua kereta api (KA) yang datang ke stasiun ini wajib berhenti. Ya, iniilah Stasiun Lawang yang berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya.
Bagi sebagian orang mungkin masih mendengar atau bahkan tahu mengenai Stasiun Lawang ini. Karena posisi stasiun berada arah utara dari Stasiun Malang atau melewati dua stasiun dari Malang yakni Stasiun Blimbing dan Singosari. Sesuai namanya, Stasiun Lawang Malang terletak di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Stasiun ini menjadi stasiun kereta api kelas I yang tertua dengan sejarah panjang sejak didirikan pada tahun 1887 di wilayah Malang tersebut. Cuma itu, Stasiun Lawang juga tercatat sebagai stasiun tertinggi di wilayah Malang yang juga dikelola Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yaitu dengan ketinggian +491 meter diatas permukaan laut.
Stasiun Lawang. (Foto: Dok. Istimewa)
Stasiun ini menyimpan sejarah panjang dalam dunia perkeretaapian Indonesia, terutama melalui proyek pembangunan jalur kereta api Bangil-Sengon-Malang yang dilaksanakan oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Kolonial Belanda, antara tahun 1878 hingga 1879.
Sejak resmi dibuka pada 20 Juli 1879, Stasiun Lawang telah menjadi saksi penting perjalanan perdagangan di Jawa Timur, terutama hasil pertanian dan perkebunan dari Malang yang dikirim ke Surabaya sebagai pusat perdagangan. Meski telah melalui banyak perubahan, bangunan Stasiun Lawang tetap mempertahankan gaya arsitektur kolonial Belanda yang klasik.
Dan hingga kini Stasiun Lawang masih terawat keaslian bangunannya yang hingga kini sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Sebagai stasiun kelas I, sudah tak heran setiap harinya, Stasiun Lawang melayani berbagai jenis kereta api, termasuk kelas eksekutif, ekonomi-bisnis, dan ekonomi. Semua kereta api yang melewati stasiun ini wajib berhenti di sini. Namun, masih cukup disayangkan peron ditiap jalur Stasiun Lawang masih gunakan peron rendah dan tidak begitu panjang.
Sama halnya seperti stasiun pada umumnya, fasilitas di Stasiun Lawang Malang ini cukup lengkap, seperti lahan parkir, toilet, mushola, loket tiket online, ruang tunggu, hingga warung makan di sekitar area stasiun yang sangat dekat dengan Jalan Raya Malang – Gempol.
Meski bangunan terlihat tak begitu megah, namun kombinasi antara fasilitas, lokasi strategis, dan layanan yang beragam membuat Stasiun Lawang tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang bepergian menggunakan kereta api.
Sebelum adanya Trans Semanggi Suroboyo, di Kota Pahlawan ini sudah memiliki bus raya terpadu (BRT) sejak 2018 silam. BRT ini Namanya Suroboyo Bus yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) kota Surabaya melalui UPTD Pengelolaan Transportasi Umum.
Suroboyo Bus ini memiliki empat rute layanan yakni koridor R1/R2 dengan relasi Terminal Purbaya-Rajawali yang diluncurkan 7 April 2018. Layanan ini beroperasi ejak pukul 05.30 sampai 21.00 WIB dengan tarif Rp5 ribu.
Meski disebut sebagai BRT, tetapi Suroboyo Bus tidak bisa dikategorikan sebagai Bus Rapid Transit (BRT) karena tidak memenuhi beberapa standar yang disusun oleh Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). Berbeda dengan pembayaran bus lainnya, hal unik untuk penumpang membayar tiket merek adalah dengan menukarkan sampah botol plastik.
Suroboyo Bus memiliki desain low entry sehingga memudahkan penumpang dengan kebutuhan khusus. Armada Suroboyo Bus dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih nan modern. Sehingga membuat para penumpang nyaman serta memberikan rasa aman bagi penumpang.
Adapun fasilitas yang terdapat di dalam bus, sebanding dengan fasilitas mewah yang dimiliki oleh shuttle bus maskapai penerbangan lokal. Setiap bus pun ada jelper atau pramusapa yang bertugas sekaligus sebagai kondektur tiket.
Selain itu, bus dilengkapi dengan GPS yang terhubung dengan Surabaya Intellegent Urban Transport System (SITS). SITS ini mempunyai kantor pusat kendali di Terminal Bratang. SITS merupakan sistem cerdas untuk mendukung manajemen transportasi dengan pemanfaatan teknologi (Informasi, Komunikasi, Sensor, Kontrol dan Komputerisasi) untuk membangun sistem informasi dan manajemen trasportasi secara otomatis.
SITS menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas bus selama perjalanan berlangsung. Bus berkapasitas 67 penumpang ini mempunyai tiga jenis kursi. Ketiga warna kursi tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Kursi berwarna merah muda diperuntukkan penumpang perempuan. Kursi berwarna merah diperuntukkan penumpang lansia dan disabilitas. Sedangkan kursi berwarna jingga diperuntukkan penumpang umum (laki-laki atau perempuan).
Pembedaan penggunaan kursi dimaksudkan untuk meminimalkan tindak pelecehan seksual di dalam bus. Selain itu, bus ini menyediakan pegangan bus bagi penumpang berdiri, serta terdapat area khusus pengguna kursi roda bagi pengguna difabel.
Untuk dikehatui, Suroboyo Bus juga memiliki layanan pengumpan yaitu Wirawiri Suroboyo. Bus yang memiliki total panjang 11,7 m ini mempunyai fitur modern seperti pintu sensor otomatis, pendingin ruangan (AC), 12 CCTV (luar dan dalam), alarm darurat, glass breaker, alat APAR, serta pengisi daya.
Pesawat Superjet pertama Rusia yang sepenuhnya dibangun di dalam negeri, Yakovlev (d/h Sukhoi) Superjet SJ-100 telah menyelesaikan uji terbang perdananya pada hari Jumat lalu. Hal tersebut diumumkan konglomerasi industri pertahanan dan perusahaan strategis Rusia, Rostec.
Penerbangan ini merupakan lanjutan dari uji terbang prototipe Superjet substitusi impor sebelumnya pada bulan April dan Juni, yang memastikan pengoperasian sistem buatan dalam negeri yang stabil. Rostec menyatakan program ini kini memasuki fase produksi massal.
Sukhoi (bagian dari Rostec) menyatakan bahwa SJ-100, sebagaimana merek pesawat ini sekarang, telah menggantikan “puluhan” komponen asing, termasuk badan pesawat, sistem kendali penerbangan, dan roda pendaratan.
Pusat Produksi Yakovlev di Komsomolsk-on-Amur memiliki 24 unit SJ-100 yang berada dalam “berbagai tahap penyelesaian,” kata Rostec. Jet-jet tersebut sedang menunggu penerbangan sertifikasi dan persetujuan dari otoritas penerbangan sipil Rusia sebelum pengiriman.
Penerbangan uji coba hari Jumat berlangsung sekitar satu jam, mencapai kecepatan sekitar 500 kilometer per jam (310 mil per jam) dan ketinggian 3.000 meter (9.800 kaki), menurut Rostec.
United Aircraft Corporation Rusia, yang mengambil alih proyek ini tahun lalu setelah penundaan produksi dan masalah keselamatan, menyatakan bahwa SJ-100 akan membutuhkan 200 penerbangan uji coba pada akhir tahun 2025 sebelum dapat disertifikasi untuk produksi massal.
Jet regional berkapasitas 100 kursi ini merupakan inti dari upaya Rusia untuk mengembangkan industri penerbangan komersial domestik setelah sanksi Barat membatasi aksesnya ke teknologi asing.
Trans Semanggi Suroboyo layanan transportasi bus raya terpadu yang beroperasi di kawasan metropolitan kota Surabaya. Layanan ini usianya masih cukup muda yakni empat tahun, karena baru diresmikan tanggal 29 Desember 2021.
Nama Semanggi sendiri mengabadikan kuliner pecel semanggi dan salah satu warisan budaya kuliner tradisional khas Surabaya. Kuliner ini menggunakan bahan baku daun semanggi yang menjadi cikal bakal nama Trans Semanggi Suroboyo.
Surabaya menjadi kota kesepuluh di Indonesia yang menerapkan angkutan massal berbasis jalan dengan sekma pembelian layanan atau buy the service. Trans Semanggi Suroboyo sendiri hadir setelah ada penandatanganan nota kesepahaman dengan Wali Kota Surabaya pada pasa itu Tri Rismaharini pada 22 Oktober 2020.
Setelah nota kesepahaman itu, Surabaya mendapat hibah 104 unit bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang kemudian digunakan pada enam koridor berbeda. Bus ini sendiri operasionalnya dilaksanakan oleh konsorsium PT Seduluran Bus Suroboyo dan Perum Damri.
Meski diresmikan pada Desember 2021, tetapi awal operasionalnya dimulai pada 1 Februari 2022 secara gratis. Kemudian mulai berbayar per 31 Oktober 2022.
Tarif Trans Semanggi Suroboyo sendiri adalah Rp6.200. Tarif termahal dibandinkan dengan layanan serupa di Sembilan kota lainnya.
Layanan ini terkoneksi dengan moda angkutan perkotaan non bus seperti agkutan kota (bemo) dan Wirawiri Suroboyo di beberapa titik lokasi pada kawasan perkotaan Surabaya. Selain itu juga Beberapa koridor akan menggantikan layanan bus perkotaan eksisting seperti bus kota reguler atau Suroboyo Bus.
Untuk diketahui, enam koridor Trans Semanggi Suroboyo menjangkau sebagai besar jalan arteri primer pada Kawasan dalam kota. Di mana empat sebelumnya sudah terlayani engan koridor eksisting Suroboyo bus.
Sedangkan dua koridor baru lainnya merupakan pengembangan atau rintisan jalur bus perkotaan yang mengjangkau Kecamatan Pakal dan daerah sekitar kampus Universitas Airlangga. Adapun koridor-koridor Trans Semanggi Suroboyo adalah sebagai berikut
Commuter Line di Jalur Bogor memang terkenal dengan paling ramainya perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL). Selain itu masyarakat yang berdomisili disekitaran perhentian stasiun-stasiun KRL di jalur Bogor ini pun sudah semakin padat baik saat hari biasa maupun hari libur biasa terlebih lagi pada saat hari besar.
Selain stasiun akhir seperti Bogor dengan padatnya penumpang yang hendak ke wilayah Jabodetabek maupun sebaliknya, kabapenumpang kali menyoroti Stasiun Depok Baru. Ya, stasiun yang memiliki bangunan bertingkat ini juga ramai dengan penumpang yang sebelumnya dipadati di Stasiun Depok (Depok Lama).
Sekilas sejarah, Stasiun Depok Baru ternyata sudah ada ketika Presiden Ke-2 RI Bpk H.M. Soeharto dengan menggunakan KRL dari Jakarta menuju Depok (berhenti di Stasiun Depok Baru) sekaligus secara langsung meresmikan penggunaaan KRL Jakarta-Bogor pada 12 Agustus 1976 bersamaan dengan peresmian Perumahan Nasional Depok I (sekarang Perumnas Depok Jaya) yang merupakan proyek perumahan nasional pertama di Indonesia. Dengan peresmian tersebut, beroperasilah KRL Jakarta Bogor mulai tanggal 1 September 1976.
Stasiun Depok Baru era tahun 1980-an. (Foto: Dok. Perpusnas)
Seiring perubahan, bangunan Stasiun Depok Baru di renovasi. Renovasi yang selesai pada tahun 1992 tersebut sekaligus penambahan jalur yang semula hanya memiliki 2 jalur menjadi 3 jalur lintasan. Pada masanya, Stasiun Depok Baru merupakan stasiun dengan pendapatan tertinggi dan terpadat di Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi) dengan omzet tidak kurang dari Rp2 Milyar per bulan. Tentu saja omzet tersebut merupakan omzet dari penumpang kereta layanan Commuter Line yang telah ada sejak 2013 menggantikan layanan KRL Jabodetabek.
Saat ini bangunan 2 lantai Stasiun Depok Baru tersebut masih terlihat hingga sekarang. Namun sangat disayangkan, masyarakat beranggapan bahwa stasiun ini kurang ramah terhadap disabilitas. Ya, dari pantuan tim kabarpenumpang, stasiun ini masih kurang nyaman untuk penumpang disabilitas terutama yang berkursi roda. Jarak antar peron 1 hingga peron 3 cukup berjauhan dan tidak memiliki penyebrangan khusus untuk penyandang disabilitas.
Untuk menyeberang dari peron jalur 1 ke peron jalur 2 maupun sebaliknya hanya memanfaatkan tangga menuju bawah tanah. Ya, sejak dulu Stasiun Depok Baru memang sangat identik dengan jalan kolongnya untuk penumpang yang ingin pindah antar peron. Sedangkan untuk lantai 2 stasiun saat ini tidak digunakan lagi, karena waktu itu sempat digunakan juga untuk alternatif bagi penumpang yang ingin pindah peron.
Bangunan Stasiun Depok Baru juga terlihat sedikit memperihatinkan di beberapa titik terutama bagian atap yang terlihat adanya lubang. Pun karena stasiun ini adalah kelas 1 dengan ramai penumpang, stasiun ini tidak memiliki elevator (lift) ataupun eskalator. Jadi penumpang yang ingin naik dan turun pun harus terima fasilitas yang telah disediakan di Stasiun Depok.
Harapan masyarakat tentu fasilitas yang ada di Stasiun Depok Baru lebih diprioritaskan lagi khususnya untuk ramah disabilitas, agar masyarakat yang naik dan turun di Stasiun Depok Baru lebih nyaman.
Perjalanan darat lintas pulau kerap dianggap melelahkan. Namun bagi sebagian orang, naik bus dari Sumatera menuju Bali justru menjadi pengalaman yang penuh warna, menawarkan cerita di balik jendela kaca, persinggahan di terminal, hingga momen melewati selat dengan kapal feri.
Dari Andalas ke Dewata
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, rute bus antar kota antar provinsi (AKAP) dari Sumatera menuju Bali biasanya berangkat dari kota-kota besar seperti Medan, Palembang, Jambi, atau Padang. Penumpang akan melewati perjalanan panjang ribuan kilometer dengan menyusuri jalur lintas Sumatera, menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni–Merak, melintasi Pulau Jawa dari barat ke timur, hingga akhirnya tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, lalu menyeberang menuju Gilimanuk di Bali.
Durasi perjalanan bisa mencapai 2–4 hari, tergantung titik keberangkatan. Meski panjang, setiap etape perjalanan menghadirkan cerita tersendiri. Dari hamparan sawah dan perkebunan di Lampung, hiruk-pikuk kota besar di Jawa, hingga suasana laut di Selat Bali yang menyambut dengan angin asin dan pemandangan kapal lalu lalang.
Pesona Terminal dan Ferry
Di tengah perjalanan, bus akan singgah di berbagai terminal besar seperti Terminal Rajabasa (Lampung), Terminal Tirtonadi (Solo), hingga Terminal Mengwi (Bali). Setiap persinggahan adalah kesempatan menikmati kuliner lokal mulai dari pempek Palembang, gudeg Yogyakarta, hingga sate lilit Bali.
Momen paling ditunggu tentu saat bus masuk ke lambung kapal ferry. Penumpang bisa turun, menikmati hembusan angin laut, duduk di dek sambil melihat matahari terbenam, atau sekadar menyeruput kopi di kantin kapal. Bagi banyak orang, ini menjadi highlight perjalanan yang jarang ditemui jika naik pesawat.
Tips Nyaman Perjalanan Panjang
Meski menarik, perjalanan panjang lintas pulau ini tetap membutuhkan persiapan. Berikut beberapa tips agar tetap nyaman:
1. Pilih kursi yang tepat
Kursi di bagian tengah biasanya lebih stabil dan tidak terlalu terguncang. Jika tersedia, pilih bus dengan leg rest agar kaki bisa lebih rileks.
2. Bawa perlengkapan pribadi
Sediakan bantal leher, selimut tipis, serta earphone untuk mengusir kebosanan. Masker tidur juga membantu saat ingin beristirahat di malam hari.
3. Persiapan makanan ringan
Walau bus singgah di rumah makan, ada baiknya membawa camilan sehat, air minum cukup, dan obat pribadi untuk mencegah mabuk perjalanan.
4. Manfaatkan waktu transit
Saat bus berhenti di rest area atau terminal, gunakan waktu untuk peregangan otot, berjalan sebentar, dan menghirup udara segar.
5. Jangan lupa dokumen penting
KTP, tiket, hingga dompet digital harus selalu mudah dijangkau, apalagi saat akan naik kapal feri atau memasuki terminal besar.
Lebih dari Sekadar Transportasi
Naik bus dari Sumatera menuju Bali bukan hanya tentang berpindah dari satu pulau ke pulau lain. Ia adalah perjalanan penuh cerita: melihat Indonesia dari dekat, mendengar logat berbeda di setiap daerah, hingga menikmati ragam kuliner lokal sepanjang jalur.
Bagi para penumpang yang sabar dan siap menikmati setiap detik perjalanan, bus lintas Sumatera–Bali adalah cara terbaik memahami betapa luas dan kayanya negeri ini.