Mau ke Bali dengan Biaya Terjangkau? Ada Tiga Pilihan Perjalanan Naik Kereta Murah, Segini Tarifnya

Perjalanan menuju Bali tak melulu gunakan jalur penerbangan dengan tarif yang lumayan menguras uang. Memang benar, menggunakan pesawat terbang dari kota di Pulau Jawa menuju Pulau Bali selain hemat waktu, jadwal perjalanan pun banyak pilihannya dan tak perlu transit. Namun bagaimana jika menggunakan kereta api dati Jakarta atau dari kota lainnya menuju Bali dengan harga yang sangat murah? Tentu tak mustahil. Berbagai alternatif kereta api menuju destinasi penyeberangan menuju Bali sudah banyak yang dirasakan oleh masyarakat. Apalagi yang hobinya ber-travelling dengan budget yang rendah sekalipun. Walaupun harga murah, tentunya perjalanan sangat lama dan membutuhkan waktu transit yang terkadang mengharuskan menginap dahulu di kota yang disinggahi untuk menginap. Nah, kali ini kabarpenumpang akan memberikan alternatif kereta api bagi kalian yang ingin berwisata hingga Pulau Dewata tersebut.
Suasana Stasiun Ketapang dan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi tampak dari atas. (Foto: Dok. seblang.com)
Jakarta – Ketapang via Bandung dan Malang Bagi kalian yang berdomisili di Jabodetabek ingin mencoba sensasi perjalanan hingga 2 hari sampai menuju Pulau Bali, alternatif pertama ini bisa dilakukan. Kalian bisa gunakan Kereta Api (KA) Walahar dari Stasiun Cikarang dengan tujuan Stasiun Purwakarta dengan harga tiket Rp4.000. Saat tiba di Stasiun Purwakarta, kalian bisa lanjutkan perjalanan dengan KA Commuter Line Garut sampai dengan Stasiun Kiaracondong dengan harga tiket Rp8.000. Sesampainya di Stasiun Kiaracondong waktu tunggu yang dibutuhkan cukup lama hampir sekitar 3 jam. Kalian bisa memanfaatkan waktu dengan mencari kuliner terlebih dahulu untuk menghindari kebosanan. Dari Stasiun Kiaracondong kalian bisa gunakan KA Kahuripan hingga tujuan akhir Stasiun Blitar. Menggunakan kereta dengan tarif Rp84.000 ini menempuh perjalanan hingga 13 jam sampai Blitar. Setelah tiba di Stasiun Blitar, kalian bisa melanjutkan menggunakan KA Commuter Line Dhoho dengan tujuan Malang dengan harga tiket Rp10.000. Setiba di Stasiun Malang kalian bisa beristirahat atau sekadar menginap satu malam untuk melepas lelah, atau bisa juga meneruskan perjalanan menggunakan kereta api berikutnya. Karena waktu tunggu di Malang, masih bisa dapat KA berikutnya hingga ke tujuan akhir di kawasan Banyuwangi. Kalian bisa gunakan KA Tawang Alun dari Stasiun Malang hingga tujuan akhir Stasiun Ketapang. Tarif yang dikeluarkan menggunakan KA Tawang Alun ini adalah Rp62.000. Perjalanan dengan KA Tawang Alun ini memakan waktu hingga lebih dari 6 jam. Saat tiba di Ketapang, kalian bisa memilih antara ingin beristirahat dulu atau bisa lanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang dan berakhir di Pulau Bali. • Jakarta – Ketapang via Bandung dan Surabaya Gubeng Untuk alternatif berikutnya, kalian bisa gunakan kereta api dengan harga tiket yang masih relatif murah tetap transit di Kota Bandung (Stasiun Kiaracondong) terlebih dahulu dengan kereta yang sama seperti yang dijelaskan pada alternatif pertama. Saat tiba di Stasiun Kiaracondong, kalian bisa tetap gunakan KA Kahuripan namun bisa turun di Stasiun Lempuyangan. Nah, pilihan inilah yang bisa kalian lakukan jika tidak ingin melewati Kota Malang. Kalian bisa gunakan KA Sri Tanjung dari Stasiun Lempuyangan sampai dengan tujuan akhir di Stasiun Ketapang. Tarif yang dikenakan naik KA Sritanjung ini adalah Rp94.000
“Banyuwangi Baru,” Stasiun di Paling Ujung Timur Pulau Jawa
• Jakarta – Ketapang via Cirebon dan Surabaya Pasarturi Alternatif lainnya kalian tentu bisa menempuh perjalanan ke Pulau Bali naik kereta api melalui jalur utara. Ada kereta api dengan tarif murah dari Stasiun Pasar Senen langsung menuju Stasiun Surabaya Pasarturi hanya dengan tarif Rp104.000 saja, yaitu KA Airlangga. Ya, tentunya mendapatkan tiket KA ini tak cukup mudah. Selain harganya yang murah meriah, pemesanan pun harus dari jauh-jauh hari sebelum berangkat, minimal 2 minggu sebelum keberangkatan. Setiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi, kalian mau tidak mau harus mencari tempat singgah atau penginapan di Surabaya, mengingat KA Airlangga tiba di Surabaya pukul 10 malam. Untuk melanjutkan hingga Stasiun Ketapang harus gunakan kereta api berikut pada esok harinya. Kalian pun tak perlu khawatir, di area stasiun di Kota Surabaya cukup banyak penginapan yang dikhususkan untuk transit saja dengan harga yang relatif murah namun dengan tempat seadanya. Saat melakukan perjalanan berikutnya, kalian bisa gunakan kereta lainnya yang langsung menuju ke Stasiun Ketapang, yaitu KA Probowangi. Dengan tarif Rp56.000 saja, kalian bisa gunakan KA tersebut naik dari Stasiun Surabaya Gubeng. Perjalanan dengan KA Probowangi menempuh waktu selama 6 jam 50 menit. Bagaimana, kira-kira kalian lebih praktis yang mana, nih? Jangan lupa selalu pastikan cek kembali jadwal perjalanan kalian mulai dari tanggal, jam keberangkatan dan duduk sesuai nomer yang tertera di tiket (kecuali lokal/commuter line). Pemesanan tiket juga bisa melalui aplikasi Access by KAI atau laman kai.id. Selamat mencoba!

Bye bye Kursi Tegak! Mulai 28 September 2025 KA Matarmaja Ganti Rangkaian Jadi Ekonomi New Generation

Sepertinya ‘hilang’ sudah keberadaan rangkaian dengan interior kursi tegak untuk Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dengan tarif yang relatif mahal ini. Ya, setelah kabarpenumpang mendapat kabar dari rekan pecinta kereta api melalui pesan singkat bahwa adanya penggantian rangkaian, ternyata benar adanya. Ternyata rangkaian untuk Kereta Api (KA) Matarmaja bakal mengganti rangkaiannya dari ekonomi biasa dengan kapasitas 106 tempat duduk (formasi 2+3) menjadi 72 tempat duduk (formasi 2+2). Rangkaian ini menggunakan ekonomi New Generation hasil modifikasi Balai Yasa Manggarai. Tentunya ini menjadi KA terakhir setelah sebelumnya rangkaian KA Pasundan yang sudah mengganti rangkaian menjadi New Generation. Melihat dari aplikasi tiket Access by KAI di ponsel, untuk denah kursi KA Matarmaja sudah berubah dimulai pada tanggal 28 September 2025, dimana tanggal tersebut juga merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) yang ke-80. Perjalanan KA Matarmaja yang sudah diubah rangkaiannya menjadi New Generation adalah keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan juga dari Stasiun Malang. Rangkaian KA Matarmaja yang masih gunakan ekonomi biasa saat ini dikenakan tarif terjauh adalah Rp290.000 sampai tanggal 27 September 2025. Keesokan harinya, maka akan menggunakan Ekonomi New Generation yang dikenakan tarif mulai harga Rp350.000 – Rp375.000 untuk perjalanan terjauh.
Interior Kereta Kelas Ekonomi New Generation kapasitas 72 kursi. (Foto: Dok. KAI)
Seiring dengan perkembangan bahwa PT KAI akan memberlakukan rangkaian kereta api khususnya kelas ekonomi dengan kenyamanan saat diperjalanan, rasanya sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang tak perlu lagi adanya keluhan termasuk kursi tegak dengan harga yang masih relatif mahal. Kini harga sepadan dengan fasilitas tentu saja membuat penumpang akan merasa nyaman meskipun menempuh perjalanan hingga belasan jam. Untuk rangkaian lama KA Matarmaja biasanya akan dipergunakan untuk rangkaian tambahan kereta api lainnya, salah satu contohnya adalah sebagai rangkaian lokal yang ada di Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya atau rangkaian KAJJ yang masih menggunakan tarif subsidi dengan interior yang masih berkapasitas 106 tempat duduk. Diketahui KA Matarmaja pertama kali beroperasi pada 28 September 1983. Kereta ini dulunya bernama Kereta Api Senja Maja, dengan rute layanan Madiun – Jakarta, pulang pergi. Rangkaian kereta perdana ini terdiri dari rangkaian Ekonomi, dengan tambahan satu kereta Bisnis. Pada 1983, PT KAI memperpanjang rute KA Matarmaja hingga BIiltar, lalu Malang. Perpanjangan rute ini merupakan suatu respon terhadap permintaan penumpang. Selain itu, sepanjang sejarahnya, KA Matarmaja juga kerap mengalami perubahan jalur. Berawal dari melewati rute Selatan melalui kota Purwokerto dan Yogyakarta, KA Matarmaja kemudian beralih melewati jalur utara, yaitu melalui Pekalongan hingga Semarang, untuk kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo dan Malang. Perubahan rute ini bertujuan untuk mengisi kekosongan pada layanan rute Semarang – Solo.
KA Ekonomi Matarmaja, Kondang Berkat Jadi Latar Film “5 Cm”

Perkenalkan, Doai Eki. Stasiun Kereta Terdalam di Negeri Sakura!

Bila berbicara negara Jepang yang teringat adalah Tokyo dan bunga sakuranya. Tetapi ternyata ada lagi yang diingat yakni kereta dan keunikan setiap stasiunnya. Sebab Jepang memiliki berbagai model stasiun seperti stasiun Shibuya yang terkenal dengan patung Hacikonya. Baca juga: Merasakan Nostalgia Satu Abad Lalu di Stasiun Mojiko Jepang Namun, tak hanya berhenti disitu saja, setelah KabarPenumpang.com menelisik lebih jauh, ada satu stasiun yang menakjubkan dan unik di Negeri Sakura ini, yaitu Stasiun Doai Eki. Stasiun ini merupakan stasiun bawah tanah yang jika dilihat dari luar tak berbeda dengan stasiun kereta lainnya. Kenapa sih dikatakan menarik? Padahal stasiun bawah tanah banyak ada di Jepang. Ya, Stasiun Doai Eki yang berada di Gunma, ternyata berada di bawah tanah dengan kedalam 70 meter. Ini menjadikannya stasiun bawah terdalam yang ada di Jepang. Tak hanya itu, jarak dari loket pembelian tiket hingga menuju peron pun cukup panjang yakni 338 meter dan pengunjung harus melewati 462 anak tangga dengan penerangan yang cukup minim. Bila diperkirakan waktu dari loket menuju ke peron sekitar sepuluh menit dengan berjalan kaki menuruni anak tangga. Jangan ditanya tentang elevator atau lift dan eskalator ya, sebab stasiun terdalam ini tak memiliki kedua sehingga penumpang dengan usia lanjut tidak disarankan menggunakan stasiun ini. Stasiun Doai Eki sendiri memiliki panggilan lain yakni Stasiun Cacing Nomor 1 di Jepang. Ketika pengunjung tiba di peron, suasana remang-remang juga masih terasa dan kesan horor alias mistis etika sering adanya kabut yang menghampiri. Bahkan kesan seram menjadi bertambah karena stasiun lebab dan berair serta penumpang yang naik kereta dari stasiun ini tak banyak. Namun, jika dilihat dari luar, stasiun yang berada di Prefektur Gunma ini memang tampak normal. Justru, kesan asri melekat padanya karena posisinya yang dikelilingi pepohonan. Baca juga: Berada di Jembatan Setinggi 40 Meter, Stasiun di Jepang ini Sukses Sedot Wisatawan Sebenarnya, stasiun Doai mempunyai dua platform satu di bawah tanah, untuk kereta api arah utara dengan tujuan Echigo-Yuzawa, Urasa, Niigata dan Nagaoka. Sementara, platform lainnya berada di atas tanah, khsusus untuk tujuan ke arah selatan. Jalur arah selatan ini akan mengantarkan penumpangnya menuju ke Minakami, Takasaki, dan Ueno. Ketenaran stasiun yang lebih mirip tempat berlindung di bawah tanah ini tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, Stasiun Doai pernah muncul di salah satu novel populer dari Jepang dan di televisi versi film Climber’s High oleh Hideo Yokoyama. Stasiun ini resmi dibuka pada 19 Desember 1936 silam dan dioperatori oleh East Japan Railway Company (JR East).  

Garuda Indonesia Jadi Maskapai Pertama yang Bergabung Ke Dalam Keanggotaan TIACA

Garuda Indonesia secara resmi bergabung sebagai anggota The International Air Cargo Association (TIACA). Bergabungnya Garuda Indonesia dalam TIACA ini menjadi milestone penting di tengah upaya Perusahaan untuk terus memperkuat perannya di jaringan kargo udara global. Garuda Indonesia saat ini menjadi maskapai satu-satunya yang bergabung dalam asosiasi tersebut. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani mengatakan bahwa bergabungnya Garuda Indonesia dalam asosiasi kargo udara internasional (TIACA) ini merupakan bagian dari upaya Perusahaan untuk mengembangkan jaringan internasional lini bisnis kargo sekaligus untuk turut berkontribusi dalam penyusunan kebijakan global dan pengembangan berbagai inovasi sektor kargo udara. “Bergabungnya Garuda Indonesia ke TIACA merupakan langkah penting untuk mengakselerasi kinerja lini bisnis kargo maskapai. Kami optimis kerja sama strategis ini dapat memperluas akses Garuda Indonesia ke pasar internasional, serta turut mendukung kemajuan perekonomian nasional dengan menciptakan konektivitas yang lebih kuat untuk bagi ekspor komoditas unggulan nasional ke berbagai kota di dunia,” tambah Wamildan. Sementara itu Direktur Jenderal TIACA, Glyn Hughes mengatakan “Merupakan suatu kehormatan bagi kami menyambut Garuda Indonesia sebagai Trustee Member TIACA. Sebagai maskapai penerbangan nasional Indonesia, Garuda Indonesia menghadirkan perspektif regional yang penting serta komitmen yang kuat dalam mendorong keunggulan industri kargo udara global. Keterlibatan Garuda Indonesia di tingkat Trustee mencerminkan semakin pentingnya kolaborasi strategis lintas  wilayah dan kami berharap dapat bekerja sama untuk mendorong inovasi, keberlanjutan dan konektivitas dalam industri ini”. Selain itu, jaringan TIACA juga memberikan manfaat lainnya yakni akses untuk pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) khususnya di lini bisnis kargo; optimalisasi penjajakan kolaborasi bersama anggota TIACA lainnya maupun perluasan strategi promosi layanan kargo unggulan; serta dapat menjadi fundamen dalam penyusunan mitigasi guna membantu Garuda Indonesia dalam memitigasi berbagai dinamika kondisi global melalui akses informasi terkini mengenai perubahan kebijakan di berbagai negara. “Melalui kolaborasi dengan TIACA, Garuda Indonesia bertekad untuk mendukung perkembangan industri kargo nasional dengan menghadirkan konektivitas global, yang diharapkan akan makin memperkuat peran Indonesia dalam global supply chain,” tutup Wamildan.
Singapore Airlines Raih Re-sertifikasi IATA untuk Penanganan Produk yang Rentan Rusak

Ingin Merasa Nyaman Saat Naik Kereta Api? Yuk, Ikuti Arahan Mudah Berikut Ini

Masyarakat tentu sangat mengharapkan setiap naik transportasi umum mendapat kenyamanan saat mulai keberangkatan hingga di tempat tujuan. Termasuk saat juga di dalam perjalanan. Menggunakan kereta api misalnys, walaupun saat ini masyarakat melihat bahwa kereta api sudah terlihat nyaman dan aman, namun jika para penumpang tidak memiliki kesadaran bahwa penumpang lainnya dirugikan kenyamanannya, pastinya terjadi komplain yang kurang mengenakkan. Tak hanya itu, jika masyarakat berlibur sendiri (solo traveling) tentu jangan sampai ada kekeliruan atau kesalahan saat menggunakan kereta api. Dipastikan selalu untuk mengecek jadwal perjalanan seperti tanggal dan waktu keberangkatan, tujuan, serta jenis kelas dari kereta api pilihan yang akan dipesan pun harus meyakini bahwa pilihan tersebut sudah benar-benar merasa nyaman saat diperjalanan. Naik kereta api memang menjadi salah satu pilihan transportasi yang paling populer dan efisien di Indonesia. Nah, bagaimana jika masyarakat yang pertama kali naik kereta api, masih ada keraguan saat memesan, destinasi tujuan turun di stasiun mana, bahkan harga dan kelas yang pastinya berbeda. Dari hal tersebut pasti ada beberapa yang perlu diperhatikan agar perjalanan pastinya menjadi lancar dan menyenangkan. Nah, kabarpenumpang kali memberi panduan wajib untuk diperhatikan agar tidak terjadi masalah dalam perjalanan. Berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan saat pertama kali naik kereta api supaya mempermudah perjalanan kalian. Membeli Tiket dengan Teliti Jika memang sudah menentukan kota tujuan, silakan pilih tanggal keberangkatan disertai dengan keberangkatan dari stasiun awal dan stasiun tujuan yang dekat dengan destinasi diinginkan. Otomatis kalian bisa memilih kereta api apa yang akan kalian naiki serta lengkap dengan harga yang tercantum. Jika membeli tiket dengan salah atau tidak memperhatikan detilnya, kalian mungkin akan dikenakan biaya tambahan saat naik kereta. Misalnya, jika membeli tiket dengan tujuan atau tanggal yang salah, kalian mungkin perlu membayar biaya penggantian tiket atau bahkan membeli tiket baru dengan biaya yang lebih tinggi. Maka dari itu, penting sekali untuk membeli tiket dengan benar saat pertama kali naik kereta api. Juga perhatikan detail, seperti tujuan, tanggal, jam keberangkatan, kelas, dan tempat duduk. • Jangan Mepet Apalagi Terlambat Tiba di Stasiun Ini yang selalu terjadi pada penumpang biasanya berdomisili di kawasan yang sulit terhindar dari kemacetan. Tiba tepat waktu di stasiun saat akan naik kereta api sangat penting. Sebab, kereta api cenderung sangat mengikuti jadwal yang telah ditentukan. Penting bagi kalian yang pertama kali naik kereta api untuk memperhatikan waktu tiba di stasiun dan memastikan untuk datang tepat waktu. Semua dilakukan untuk memastikan bahwa kalian juga bisa melakukan proses check-in dan boarding dengan tenang dan nyaman. Jangan lupa untuk melakukan check-in dan memeriksa jadwal keberangkatan kereta yang akan dinaiki, sebaiknya tiba di stasiun minimal 30 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta. • Cek Nomor Kursi Sesuai yang di Tiket Ini yang selalu penumpang merasa kesulitan saat sudah masuk ke dalam kereta untuk mencari nomor kursi. Biasanya penumpang yang usia renta atau bahkan yang jarang sekali menggunakan kereta api. Pastikan jika memang merasa kesulitan, alangkah baiknya minta bantuan kepada petugas di atas kereta seperti kondektur. Atau petugas pelayanan makanan bahkan bisa bertanya kepada Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska). Untuk nomor kursi terpasang ditiap atas jendela pada deretan masing-masing kursi. • Membawa Barang Bawaan yang Benar Kereta api memiliki ruang yang terbatas dan biasanya penuh dengan penumpang serta barang bawaan. Jika barang bawaan kalian tidak ditata dengan rapi dan benar, maka akan mengganggu kenyamanan dan keteraturan di dalam kereta api. Pastikan barang bawaan tidak menghalangi jalan atau menempati tempat duduk orang lain. Jangan meninggalkan barang berharga di tempat yang mudah dijangkau oleh orang lain. Pastikan untuk membawa barang dengan benar dan mematuhi aturan di kereta api. Jangan membawa barang yang berbahaya atau melebihi kapasitas yang diizinkan. • Aturan Keselamatan Perjalanan Wajib Diikuti Aturan keselamatan yang diterapkan oleh operator kereta api dirancang untuk melindungi penumpang dan kru dari bahaya selama perjalanan. Mengikuti aturan keselamatan akan membantu memastikan bahwa sesama penumpang lebih aman selama perjalanan. Petunjuk keselamatan yang terpasang di tiap dinding kereta serta informasi lewat pengeras suara dari petugas, tentunya memudahkan penumpang untuk lebih jelas apa yang harus dilakukan untuk menghindari resiko ataupun mencegah dari tindakan yang dianggap membahayakan.

Taksi Donggala, Transportasi Alternatif yang Mulai Dilirik Wisatawan dan Warga Lokal

Donggala, Sulawesi Tengah, tidak hanya dikenal dengan pesona lautnya yang memikat, seperti Pantai Tanjung Karang dan Labuan Cermin. Tetapi juga dengan dinamika transportasi lokalnya yang terus berkembang. Salah satu moda yang kini mulai dilirik masyarakat maupun wisatawan adalah layanan taksi. Meski jumlahnya tidak sebanyak di kota besar, kehadiran taksi di Donggala memberi warna baru dalam mobilitas warga. Taksi konvensional biasanya beroperasi di sekitar pusat kota Donggala hingga jalur menuju Palu. Kehadirannya menjadi solusi di tengah terbatasnya angkutan umum, terutama bagi penumpang yang membutuhkan perjalanan cepat dan nyaman. Beberapa pengemudi taksi lokal mengakui, permintaan meningkat di akhir pekan atau musim liburan. Wisatawan yang berkunjung ke Donggala kerap memilih taksi untuk menuju destinasi wisata pantai, pelabuhan, hingga penginapan. Tidak sedikit pula yang memesan perjalanan menuju Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie di Palu, dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Selain taksi konvensional, layanan berbasis aplikasi online juga mulai masuk. Walau belum sebanyak di kota besar, keberadaannya memberi pilihan lebih fleksibel bagi masyarakat. Tarif yang bisa dipantau langsung melalui aplikasi membuat penumpang merasa lebih aman dari risiko negosiasi harga. Namun, ada tantangan tersendiri, jumlah armada masih terbatas, sehingga penumpang terkadang perlu menunggu lama. Di sisi lain, persaingan dengan kendaraan pribadi dan jasa travel juga menjadi kendala keberlangsungan taksi di Donggala. Meski begitu, keberadaan taksi tetap membawa angin segar bagi transportasi di wilayah pesisir ini. Bagi warga lokal, taksi membantu mobilitas harian dan bagi wisatawan, taksi menjadi teman perjalanan menjelajahi keindahan Donggala yang menawan. Nah, ini juga ada tip buat Anda yang akan naik taksi Donggala. Berikut sudah KabarPenumpang.com rangkum tips pelancong menggunakan taksi di Donggala. Gunakan aplikasi jika tersedia Dengan aplikasi, maka pelancong lebih mudah memantau tarif dan memastikan ketersediaan armada. Pastikan nomor kontak Jika menggunakan taksi konvensional, simpan nomor pengemudi untuk memudahkan pemesanan kembali. Tanyakan tarif di awal Jika menggunakan taksi non aplikasi, pastikan kesepakatan harga sebelum berangkat seperti menggunakan argo atau tarif yang sudah disepakati di awal. Pilih taksi resmi Utamakan taksi dengan identitas jelas untuk menghindari risiko keamanan. Siapkan uang tunai Meski ada pembayaran digital, di beberapa area Donggala sinyal internet terbatas sehingga transaksi tunai lebih lancar. Pesan lebih awal Saat akhir pekan atau musim liburan, armada terbatas, jadi sebaiknya lakukan pemesanan lebih cepat. Dengan persiapan sederhana, pengalaman menggunakan taksi di Donggala bisa lebih aman, nyaman, dan menyenangkan.

Yuk, Jelajahi Stasiun Lawang yang Merupakan Stasiun ‘Tertinggi’ di Wilayah Malang

Berada di jalur yang menghubungkan Stasiun Malang sampai dengan Stasiun Bangil, ternyata ada stasiun yang tidak begitu megah bangunannya namun semua kereta api (KA) yang datang ke stasiun ini wajib berhenti. Ya, iniilah Stasiun Lawang yang berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya. Bagi sebagian orang mungkin masih mendengar atau bahkan tahu mengenai Stasiun Lawang ini. Karena posisi stasiun berada arah utara dari Stasiun Malang atau melewati dua stasiun dari Malang yakni Stasiun Blimbing dan Singosari. Sesuai namanya, Stasiun Lawang Malang terletak di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Stasiun ini menjadi stasiun kereta api kelas I yang tertua dengan sejarah panjang sejak didirikan pada tahun 1887 di wilayah Malang tersebut. Cuma itu, Stasiun Lawang juga tercatat sebagai stasiun tertinggi di wilayah Malang yang juga dikelola Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yaitu dengan ketinggian +491 meter diatas permukaan laut.
Stasiun Lawang. (Foto: Dok. Istimewa)
Stasiun ini menyimpan sejarah panjang dalam dunia perkeretaapian Indonesia, terutama melalui proyek pembangunan jalur kereta api Bangil-Sengon-Malang yang dilaksanakan oleh Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Kolonial Belanda, antara tahun 1878 hingga 1879. Sejak resmi dibuka pada 20 Juli 1879, Stasiun Lawang telah menjadi saksi penting perjalanan perdagangan di Jawa Timur, terutama hasil pertanian dan perkebunan dari Malang yang dikirim ke Surabaya sebagai pusat perdagangan. Meski telah melalui banyak perubahan, bangunan Stasiun Lawang tetap mempertahankan gaya arsitektur kolonial Belanda yang klasik. Dan hingga kini Stasiun Lawang masih terawat keaslian bangunannya yang hingga kini sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Sebagai stasiun kelas I, sudah tak heran setiap harinya, Stasiun Lawang melayani berbagai jenis kereta api, termasuk kelas eksekutif, ekonomi-bisnis, dan ekonomi. Semua kereta api yang melewati stasiun ini wajib berhenti di sini. Namun, masih cukup disayangkan peron ditiap jalur Stasiun Lawang masih gunakan peron rendah dan tidak begitu panjang. Sama halnya seperti stasiun pada umumnya, fasilitas di Stasiun Lawang Malang ini cukup lengkap, seperti lahan parkir, toilet, mushola, loket tiket online, ruang tunggu, hingga warung makan di sekitar area stasiun yang sangat dekat dengan Jalan Raya Malang – Gempol. Meski bangunan terlihat tak begitu megah, namun kombinasi antara fasilitas, lokasi strategis, dan layanan yang beragam membuat Stasiun Lawang tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang bepergian menggunakan kereta api.

Unik dan Nyaman, Suroboyo Bus Bagai Shuttle Maskapai Penerbangan

Sebelum adanya Trans Semanggi Suroboyo, di Kota Pahlawan ini sudah memiliki bus raya terpadu (BRT) sejak 2018 silam. BRT ini Namanya Suroboyo Bus yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) kota Surabaya melalui UPTD Pengelolaan Transportasi Umum. Suroboyo Bus ini memiliki empat rute layanan yakni koridor R1/R2 dengan relasi Terminal Purbaya-Rajawali yang diluncurkan 7 April 2018. Layanan ini beroperasi ejak pukul 05.30 sampai 21.00 WIB dengan tarif Rp5 ribu. Meski disebut sebagai BRT, tetapi Suroboyo Bus tidak bisa dikategorikan sebagai Bus Rapid Transit (BRT) karena tidak memenuhi beberapa standar yang disusun oleh Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). Berbeda dengan pembayaran bus lainnya, hal unik untuk penumpang membayar tiket merek adalah dengan menukarkan sampah botol plastik. Suroboyo Bus memiliki desain low entry sehingga memudahkan penumpang dengan kebutuhan khusus. Armada Suroboyo Bus dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih nan modern. Sehingga membuat para penumpang nyaman serta memberikan rasa aman bagi penumpang. Adapun fasilitas yang terdapat di dalam bus, sebanding dengan fasilitas mewah yang dimiliki oleh shuttle bus maskapai penerbangan lokal. Setiap bus pun ada jelper atau pramusapa yang bertugas sekaligus sebagai kondektur tiket. Selain itu, bus dilengkapi dengan GPS yang terhubung dengan Surabaya Intellegent Urban Transport System (SITS). SITS ini mempunyai kantor pusat kendali di Terminal Bratang. SITS merupakan sistem cerdas untuk mendukung manajemen transportasi dengan pemanfaatan teknologi (Informasi, Komunikasi, Sensor, Kontrol dan Komputerisasi) untuk membangun sistem informasi dan manajemen trasportasi secara otomatis. SITS menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas bus selama perjalanan berlangsung. Bus berkapasitas 67 penumpang ini mempunyai tiga jenis kursi. Ketiga warna kursi tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kursi berwarna merah muda diperuntukkan penumpang perempuan. Kursi berwarna merah diperuntukkan penumpang lansia dan disabilitas. Sedangkan kursi berwarna jingga diperuntukkan penumpang umum (laki-laki atau perempuan). Pembedaan penggunaan kursi dimaksudkan untuk meminimalkan tindak pelecehan seksual di dalam bus. Selain itu, bus ini menyediakan pegangan bus bagi penumpang berdiri, serta terdapat area khusus pengguna kursi roda bagi pengguna difabel. Untuk dikehatui, Suroboyo Bus juga memiliki layanan pengumpan yaitu Wirawiri Suroboyo. Bus yang memiliki total panjang 11,7 m ini mempunyai fitur modern seperti pintu sensor otomatis, pendingin ruangan (AC), 12 CCTV (luar dan dalam), alarm darurat, glass breaker, alat APAR, serta pengisi daya.
Abadikan Kuliner Warisan Pecel Semanggi, Ini Cikal Bakal Nama Trans Semanggi Suroboyo

Superjet SJ-100 Terbang Perdana, Pesawat Komersial Pertama Rusia dengan Komponen Full Produksi Dalam Negeri

Pesawat Superjet pertama Rusia yang sepenuhnya dibangun di dalam negeri, Yakovlev (d/h Sukhoi) Superjet SJ-100 telah menyelesaikan uji terbang perdananya pada hari Jumat lalu. Hal tersebut diumumkan konglomerasi industri pertahanan dan perusahaan strategis Rusia, Rostec. Penerbangan ini merupakan lanjutan dari uji terbang prototipe Superjet substitusi impor sebelumnya pada bulan April dan Juni, yang memastikan pengoperasian sistem buatan dalam negeri yang stabil. Rostec menyatakan program ini kini memasuki fase produksi massal. Sukhoi (bagian dari Rostec) menyatakan bahwa SJ-100, sebagaimana merek pesawat ini sekarang, telah menggantikan “puluhan” komponen asing, termasuk badan pesawat, sistem kendali penerbangan, dan roda pendaratan.
Kejar Sertifikasi, Rusia Terbangkan Yakovlev Superjet 100 dengan Suku Cadang Produksi Lokal
Pusat Produksi Yakovlev di Komsomolsk-on-Amur memiliki 24 unit SJ-100 yang berada dalam “berbagai tahap penyelesaian,” kata Rostec. Jet-jet tersebut sedang menunggu penerbangan sertifikasi dan persetujuan dari otoritas penerbangan sipil Rusia sebelum pengiriman. Penerbangan uji coba hari Jumat berlangsung sekitar satu jam, mencapai kecepatan sekitar 500 kilometer per jam (310 mil per jam) dan ketinggian 3.000 meter (9.800 kaki), menurut Rostec. United Aircraft Corporation Rusia, yang mengambil alih proyek ini tahun lalu setelah penundaan produksi dan masalah keselamatan, menyatakan bahwa SJ-100 akan membutuhkan 200 penerbangan uji coba pada akhir tahun 2025 sebelum dapat disertifikasi untuk produksi massal. Jet regional berkapasitas 100 kursi ini merupakan inti dari upaya Rusia untuk mengembangkan industri penerbangan komersial domestik setelah sanksi Barat membatasi aksesnya ke teknologi asing.
Pesawat Regional Jet SJ-100 Memulai Uji Penerbangan Tanpa Mesin Baru Rusia

Abadikan Kuliner Warisan Pecel Semanggi, Ini Cikal Bakal Nama Trans Semanggi Suroboyo

Trans Semanggi Suroboyo layanan transportasi bus raya terpadu yang beroperasi di kawasan metropolitan kota Surabaya. Layanan ini usianya masih cukup muda yakni empat tahun, karena baru diresmikan tanggal 29 Desember 2021.
Nama Semanggi sendiri mengabadikan kuliner pecel semanggi dan salah satu warisan budaya kuliner tradisional khas Surabaya. Kuliner ini menggunakan bahan baku daun semanggi yang menjadi cikal bakal nama Trans Semanggi Suroboyo.
Surabaya menjadi kota kesepuluh di Indonesia yang menerapkan angkutan massal berbasis jalan dengan sekma pembelian layanan atau buy the service. Trans Semanggi Suroboyo sendiri hadir setelah ada penandatanganan nota kesepahaman dengan Wali Kota Surabaya pada pasa itu Tri Rismaharini pada 22 Oktober 2020.
Setelah nota kesepahaman itu, Surabaya mendapat hibah 104 unit bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI yang kemudian digunakan pada enam koridor berbeda. Bus ini sendiri operasionalnya dilaksanakan oleh konsorsium PT Seduluran Bus Suroboyo dan Perum Damri.
Meski diresmikan pada Desember 2021, tetapi awal operasionalnya dimulai pada 1 Februari 2022 secara gratis. Kemudian mulai berbayar per 31 Oktober 2022.
Tarif Trans Semanggi Suroboyo sendiri adalah Rp6.200. Tarif termahal dibandinkan dengan layanan serupa di Sembilan kota lainnya.
Layanan ini terkoneksi dengan moda angkutan perkotaan non bus seperti agkutan kota (bemo) dan Wirawiri Suroboyo di beberapa titik lokasi pada kawasan perkotaan Surabaya. Selain itu juga Beberapa koridor akan menggantikan layanan bus perkotaan eksisting seperti bus kota reguler atau Suroboyo Bus.
Untuk diketahui, enam koridor Trans Semanggi Suroboyo menjangkau sebagai besar jalan arteri primer pada Kawasan dalam kota. Di mana empat sebelumnya sudah terlayani engan koridor eksisting Suroboyo bus.
Sedangkan dua koridor baru lainnya merupakan pengembangan atau rintisan jalur bus perkotaan yang mengjangkau Kecamatan Pakal dan daerah sekitar kampus Universitas Airlangga. Adapun koridor-koridor Trans Semanggi Suroboyo adalah sebagai berikut
Koridor 1
Terminal Purabaya–Ujung Baru via Darmo
Koridor 2
Lidah Wetan–Pakuwon City Mall
Pakuwon City Mall–Universitas Negeri Surabaya
Koridor 3
Terminal Purabaya–Kenjeran Park via MERR
Gunung Anyar–Kenjeran Park
Koridor 4
Stadion Gelora Bung Tomo–Jajar Tunggal
Koridor 5
Terminal Benowo–Tunjungan Plaza
Koridor 6
Terminal Purabaya–Universitas Airlangga