Trans Metro Dewata Kembali Mengaspal, Koster: Tidak Mencari Untung Hanya Penuhi Hak Masyarakat

Setelah sempat terhenti selama empat bulan, layanan bus Trans Metro Dewata (TMD) resmi beroperasi kembali pada Minggu, 20 April 2025. Kembalinya armada bus berwarna merah ini disambut antusias oleh warga Bali, khususnya di kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan).​ Peluncuran kembali Trans Metro Dewata ini dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada 18 April 2025 kemarin. Di mana peluncuran tersebut menjadi hari pertama uji coba kembali Trans Metro Dewata sebelum benar-benar beroperasi pada hari Minggu (20/4/2025). Bus Trans Metro Dewata akan mulai beroperasi mulai pukul 04.30 WITA hingga 19.00 WITA. Perjalanan antar bus atau headway sekitar 15-16 menit. Namun, dalam pengoperasian pada siang hari, headway bisa sedikit lebih lama karena adanya pengurangan jumlah armada dari 105 menjadi 75 unit saja. Hal ini karena, pada siang hari penumpang bus cukup jarang dan untuk menghemat biaya operasional maka dilakukan pengurangan bus. Trans Metro Dewata akan kembali beroperasi di enam koridor utamanya. Koster menjelaskan tidak ada pendapatan asli daerah (PAD) yang ditargetkan dari beroperasinya bus Trans Metro Dewata. “Tidak ada hitung-hitungan mencari untung. Nggak ada target PAD. Ini tujuannya adalah layanan publik, bukan untuk target PAD. Pendanaan sharing APBD Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar,” ujar Koster kepada awak media Sebab, dia berujar, operasional bus Trans Metro Dewata bersifat layanan untuk memenuhi hak masyarakat Bali. Kembali beroperasinya bus kota itu dapat mendorong masyarakat Bali untuk beralih dari kendaraan pribadi ke Trans Metro Dewata. Menurutnya, hal itu menjadi upaya untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Bali. “Harusnya masyarakat menyadari kebutuhannya dan jangan sampai bikin macet,” ujar Koster. Kehadiran Trans Metro Dewata yang kembali beroperasi juga bisa memudahkan mobilitas masyarakat Bali dan semakin terbantu, serta mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan transportasi umum yang aman, nyaman, dan terjangkau. Untuk diketahui, penumpang dapat memantau pergerakan bus secara real-time melalui aplikasi Mitra Darat, yang telah digunakan sejak awal keberadaan Trans Metro Dewata.​
Perpanjangan Rute Trans Sarbagita Bisa Bikin Bengkak Anggaran?
   

Ini Dia Alasan Kenapa Singkatan Stasiun Solo Jebres Adalah “SK” Bukan “SJ”

Solo Jebres merupakan nama stasiun yang berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta. Stasiun ini berada di petak antara Stasiun Solo Balapan dengan Stasiun Palur. Kereta api yang berhenti di Stasiun Solo Jebres ini yaitu kereta api jarak jauh seperti KA Majapahit, KA Matarmaja dan KA Brantas. Untuk pemberhentian kereta lokal (commuter line) adalah Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line dan KA Bandara Bias. Stasiun Solo Jebres ini juga sudah tidak asing bagi masyarakat yang berkunjung ke Kota Solo dan lewat menggunakan kereta api. Stasiun ini merupakan bangunan bersejarah yang telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Indonesia. Meski bangunannya sudah berumur puluhan tahun, tetapi tetap kokoh hingga saat ini. Ciri khas dari stasiun bersejarah ini adalah arsitekturnya yang terlihat megah dengan gaya arsitektur Indische Empire. Bangunannya berbentuk persegi panjang simetris dengan dua jendela melengkung di atas dua pintu utama menuju ke hall stasiun. Di bagian dalam bangunan ini memiliki detail yang sangat bagus dan membuat bangunan ini semakin indah. Dalam istilah perkeretaapian, setiap stasiun pasti memiliki singkatan/inisialnya masing-masing. Nah, untuk Stasiun Solo Jebres memiliki singkatan stasiun “SK”. Ada masyarakat yang bertanya-tanya khususnya penggemar kereta api soal singkatan dari Solo Jebres. Ternyata setelah ditelusuri dan dicari informasi mengenai singkatan “SK” ini merupakan diambil dari nama “Solo Kasunanan”. Ternyata Stasiun Solo Jebres ini dibangun pada tahun 1884 oleh Pemerintah Kasunanan Surakarta dibawah Sri Susuhunan Paku Buwono X (PB X). Fyi, Pemerintah Kasunanan Surakarta adalah pemerintahan yang dipimpin oleh raja bergelar Sunan, yang berkedudukan di Keraton Surakarta. Kasunanan Surakarta merupakan kerajaan yang pernah berdiri di Surakarta (sekarang Solo), Jawa Tengah.
Tampak tulisan Solo Jebres dengan singkatan “SK” pada jadwal Commuter Line di aplikasi KRL Access.
Untuk Stasiun Solo Jebres sendiri ternyata memiliki keunikan yaitu pada penamaannya. Konon kata “jebres” diambil dari nama orang Belanda yang pernah tinggal di kawasan tersebut. Terkait ini, ada dua versi sosok yang menjadi referensi penamaan jebres. Sosok pertama adalah Van der Jeep Reic. Karena lidah orang Jawa sulit mengucap artikulasi dalam bahasa Belanda, penyebutan nama Jeep Reic kemudian berubah menjadi “Jebres.” Sementara sosok kedua adalah Victor J Pressen, seorang pemilik pabrik pengolahan keju yang dihormati warga pribumi karena kedermawanannya. Sama halnya dengan Jeep Reic, nama J Pressen yang sulit dilafalkan oleh warga setempat berubah menjadi “Jebres”. Demikian pembahasan mengenai asal muasal singkatan “SK” dan juga Stasiun Solo Jebres. Stasiun ini selain memiliki bangunan besar dan arsitekturnya yang bersejarah, Solo Jebres sudah memiliki Depo KRL yang berada di seberang jalur KA/emplasemen stasiun.
Terkenal Karena Didi Kempot, Inilah Jejak Sejarah Stasiun Solo Balapan

Ini 8 Tips Nikmati Perjalanan Panjang di Kapal Laut

Kapal laut masih menjadi salah satu moda transportasi andalan bagi masyarakat Indonesia untuk bepergian antar pulau, terutama di wilayah timur dan kepulauan nusantara. Meskipun perjalanan dengan kapal memakan waktu lebih lama dibandingkan pesawat, suasana laut yang tenang dan pemandangan yang memukau justru bisa menjadi pengalaman berkesan—asal dipersiapkan dengan baik. Agar perjalanan panjang dengan kapal tetap nyaman dan menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan. 1. Pilih tiket sesuai kenyamanan Kapal penumpang biasanya menyediakan berbagai kelas, mulai dari ekonomi hingga VIP. Jika memungkinkan, pilih kelas dengan fasilitas yang lebih nyaman, terutama untuk perjalanan lebih dari 12 jam. 2. Datang lebih awal Tiba lebih awal memberi waktu cukup untuk check-in, mencari tempat duduk terbaik, dan menghindari antrean panjang. Selain itu, Anda bisa menghindari stres karena terburu-buru. 3. Bawa perlengkapan pribadi dan hiburan Siapkan perlengkapan seperti selimut tipis, bantal leher, headset, buku, atau gadget untuk hiburan selama perjalanan. Jangan lupa power bank untuk memastikan baterai perangkat tetap terisi. 4. Jaga kondisi tubuh Bawa obat anti mabuk laut jika Anda sensitif terhadap gelombang. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dan makan secukupnya sebelum naik kapal. 5. Simpan barang berharga Selalu bawa barang penting seperti dompet, HP, dan dokumen pribadi di tas kecil yang mudah dijangkau. Hindari meletakkannya sembarangan atau terlalu jauh dari jangkauan. 6. Manfaatkan waktu bersosialisasi Perjalanan laut bisa menjadi momen menyenangkan untuk berkenalan dengan penumpang lain. Ini bisa membuat Anda yang pergi sendirian memiliki teman untuk ngobrol ketika waktu sengang di perjalanan yang lebih dari tiga hari. 7. Nikmati pemandangan Perjalanan panjang dan menghabiskan waktu lebih dari tiga hari, pemandangan yang dilihat hanyalah laut. Bila Anda beruntung, ketika pagi atau sore hari bisa melihat lumba-lumba atau biota laut lainnya yang tengah berenang di samping kapal. 8. Patuhi aturan keselamatan Perhatikan instruksi keselamatan dari awak kapal dan ketahui lokasi pelampung serta jalur evakuasi. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Dengan persiapan yang matang dan sikap positif, perjalanan panjang dengan kapal bisa menjadi petualangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Apalagi, Indonesia menawarkan panorama laut dan pulau yang tak kalah indah dengan destinasi mancanegara.
Fukuoka ke Osaka Bisa Naik Kapal Ferry yang Punya Fasilitas Pemandian Air Panas

Perpanjangan Rute Trans Sarbagita Bisa Bikin Bengkak Anggaran?

Trans Sarbagita berencana memperpanjang rute koridor 2 dari GOR Ngurah Rai Denpasar menuju Batubulan. Perpanjangan rute ini nantinya agar Trans Sarbagita bisa terintegrasi dengan koridor milik bus Trans Metro Dewata. Rute yang tengah dikaji yakni dari GOR Ngurah Rai Denpasar menuju Kota Gianyar. Di mana perpanjangan rute ini juga nantinya akan menggunakan bus baru yang dihibahkan oleh Korea Selatan (Korsel). Bus tersebut menggunakan bahan bakar listrik sehingga akan membuat penumpang lebih nyaman. Namun dari perpanjangan rute tersebut belum bisa dipastikan apakah rute baru ini akan teralisasi. Pasalnya masih banyak hal yang perlu dikaji hingga nantinya disetujui oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Bali. Adapun hal-hal yang perlu dikaji yakni proses penganggaran hingga disetujui oleh Tim Anggaran Pemprov Bali. Sebab, jika rute tersebut jadi ditambahkan, maka jumlah anggaran Trans Sarbagita akan membengkak. Sebagai informasi, Trans Metro Dewata berhenti beroperasi pada 1 Januari 2025 lalu. Baca juga: Trans Metro Dewata Berhenti Beroperasi, Besoknya Dishub Bali Luncurkan Trans Sarbagita Kemudian, tugas perjalanan Trans Metro Denpasar digantikan oleh Trans Sarbagita yang dimulai pada 2 Januari 2025. Di mana saat penggantian ini, Trans Sarbagita sendiri memiliki tugas untuk menambal sebagian kecil rute yang kosong. Sayangnya, pengaturan ulang rute juga hingga kini masih menunggu persetujuan dan arahan dari Dishub Bali. Untuk rerouting ke rute awal, Trans Sarbagita akan dilangsungkan pada awal Mei 2025. Untuk diketahui, Trans Metro Dewata akan kembali beroperasi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar sudah menyiapkan dana sekitar Rp16 miliar. Tak hanya itu pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Bali pun mulai mempercepat persiapan bus dengan warna merah hitam ini, yang rencananya akan dioperasikan Kembali pada April 2025 ini. Kadishub Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta, meminta doa agar proses pengoperasian bus TMD cepat tuntas. Hal ini terlihat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang akan mengucurkan dana 30 persen untuk operasional TMD. Sedangkan, 70 persen sisanya diambil dari APBD Denpasar, Badung, dan Gianyar (Sarbagia).
Dapat Hibah 10 Bus Listrik dari Korea Selatan, Trans Sarbagita Direncanakan Punya Koridor Baru

Pelabuhan Ferry Penajam Punya Peran Penting dalam Pembangunan IKN

Pelabuhan Ferry Penajam merupakan Pelabuhan penumpang yang berada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pelabuhan ini berada tepat di tepi Selat Balikpapan dan berhadapan langsung dengan Pelabuhan Kariangau di Balikpapan. Pelabuhan ini juga menjadi salah satu transportasi yang bisa dipilih oleh pelancong yang akan berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Penajam Paser Utara. Pelabuhan ini menjadi jalur vital penghubung antara Balikpapan dan Penajam, terutama sebelum tersambungnya Jembatan/Tol akses IKN. Pelabuhan Ferry Penajam sama dengan pelabuhan penumpang lainnya. Di mana pelabuhan ini melayanai penumpang, kendaraan pribadi (motor dan mobil) hingga truk serta kendaraan logistik. Menggunakan sistem Ro-Ro (Roll-on/Roll-off), yaitu kapal feri yang memungkinkan kendaraan langsung naik dan turun dari kapal. Pelabuhan Ferry Penajam memiliki rute penyeberangan dari Penajam menuju ke Kariangau di Balikpapan dan sebaliknya. Rute ini terbilang sangat strategis karena menjadi jalur Utama masyarakat yang beraktivitas antar dua wilayah tersebut seperti bekerja, sekolah, distribusi barang atau aktivitas ekonomi lainnya. Perjalanan kapal feri yang melayani rute ini menempuh waktu sekitar satu jam. Waktu tempuh itu busa lebih cepat tergantung kondisi laut dan antrean. Jadwal operasional kapal feri untuk rute Penajam-Balikpapan atau sebaliknya ada setiap hari dari pagi hingga malam. Untuk tarif perjalanannya sendiri relative yakni untuk penumpang dewasa Rp15 ribu sampai Rp20 ribu, sepeda motor Rp25 ribu sampai 35 ribu, mobil pribadi Rp150 ribu sampai Rp200 ribu. Sedangkan untuk truk dan bus, tarifnya menyesuaikan dengan ukuran atau muatannya. Peran Pelabuhan Ferry Penajam dalam pembangunan IKN memiliki peran penting yakni sebagai jalur mobilitas tenaga kerja, bahan bangunan hingga logistik ke Kawasan tersebut. Adanya juga potensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi hub transportasi modern. Sebagai informasi, jalur penyeberangan Penajam-Kariangau dilayani oleh empat kapal ferry utama, yakni KMP Poncan Moale, KMP Goropa, KMP Dingkis, dan KMP Gajah Mada, yang beroperasi selama 24 jam penuh. Untuk tiketnya sendiri, ASDP menghadirkan e-ticketing agar penumpang lebih mudah dan nyaman serta proses penyeberangan menjadi lebih teratur dan efisien
Jadi Magnet Wisata, Ribuan Orang Sambangi IKN di Musim Lebaran 2025
 

Dapat Hibah 10 Bus Listrik dari Korea Selatan, Trans Sarbagita Direncanakan Punya Koridor Baru

Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini menghibahkan sepuluh armada bus listrik ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Bus tersebut mampu mengangkut 30 orang penumpang dan diperkirakan akan digunakan awal tahun 2026 mendatang. Sepuluh County EV Bus sepanjang delapan meter dengan charging system itu bernilai Rp75 miliar. Adanya sepuluh bus baru ini untuk menambah rute koridor bus Trans Sarbagita. Selain itu juga untuk menambah armada di koridor yang sudah ada sebelumnya. Penambahan bus di koridor lama juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan mempermudah masyarakat mendapatkan bus selanjutnya di tujuan lama. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Bali, I Made Rai Ridartha mengatakan, saat ini Trans Sarbagita melayani dua koridor yakni Gelanggang Olahraga (GOR) Ngurah Rai-Terminal Pesiapan via Terminal Ubung hingga Terminal Mengwi (pergi pulang). Koridor kedua adalah GOR Ngurah Rai-Politeknik Negeri Bali via Sentra Parkir Kuta. “Karena saat ini (Trans Sarbagita) layanannya kurang kualitasnya. Karena kendaraanya rusak dan dari dahulu koridornya cuma dua. Paling tidak ada 17 koridor Trans Sarbagita,” ungkap Ridartha. Dirangkum dari berbagai laman sumber, Ridartha menilai, jika sepuluh bus listrik hadiah dari Korsel cocok dioperasikan di koridor baru, akan banyak tempat yang dijangkau Trans Sarbagita. Namun, hal itu juga perlu didukung dengan kendaraan pengumpan atau feeder. Tak hanya menjangkau banyak tempat, pembukaan koridor baru Trans Sarbagita diharapkan juga menambah banyak calon penumpang. Sehingga saat penumpang beralih menggunaknan Trans Sarbagita, maka ada kemungkinan kepadatan lalu lintas di rute yang dilalui bus tersebut juga akan berkurang. “Bisa menarik minat orang-orang yang belum (pernah) naik (Trans Sarbagita). Karena armadanya sudah lebih bagus,” jelas Ridartha. Untuk diketahui, rute baru yang akan dilalui bus listrik asal Korsel tengah dalam kajian. Di mana termasuk penempatan stasiun pengisian listriknya. Adapaun target rute baru bus listrik salah satunya rute yang dininali padat kendaraan. “Kalau ada yang ikut berarti ada tambahan penumpang. Otomatis penumpang baru akan meninggalkan transportasi lama (pribadi),” jelas Ridartha.
Serba Canggih, Halte Bus di Seoul Dilengkapi Teknologi Kecerdasan Buatan dan Panel Surya

Yuk Kenali Lagi Stasiun-stasiun Kereta Api Tertua yang Masih Aktif Hingga Kini

Bangunan di area sekitar jalur kereta api yang kita kenal sangatlah beragam. Peninggalan sejarah saat jaman Kolonial Belanda ini pun masih terus dipertahankan bahkan dirawat. Tak heran hingga kini masyarakat masih bisa melihat bahkan menikmati sejarah penting hanya dengan naik kereta api dan berkunjung ke stasiun-stasiun bersejarah. Dengan keindahan arsitektur, keunikan sejarah dan aura prestise di dalamnya, stasiun-stasiun ini juga punya peran penting dalam perjalanan kereta api pada masanya hingga sekarang. Berikut ini lima stasiun tertua dan masih aktif hingga saat ini, dikutip akun resmi Kereta Api Indonesia. 1. Stasiun Lempuyangan Siapa sangka stasiun ini juga memiliki bangunan yang sangat bersejarah. Tak Cuma itu saja, beberapa ornamen yang terlihat pun bisa dirasakan saat mengunjungi Stasiun Lempuyangan ini. Stasiun Lempuyangan mulai dioperasikan pada 10 Juni 1872 dan ditujukan untuk pengangkutan komoditas dan mobilitas masyarakat di wilayah Vorstenianden-Semarang. Stasiun Lempuyangan pun kini menjadi tempat perhentian untuk KA kelas ekonomi dan campuran dari dan menuju berbagai kota di Pulau Jawa.
Lempuyangan, Sejarah Panjang Stasiun KA Ekonomi di Yogyakarta
2. Stasiun Kedungjati Beralih menuju ke lintas jalur antara Semarang – Solo Balapan. Kemegahan stasiun ini sudah sangat terlihat apalagi dari sisi sejarahnya. Ornamen dan bangunannya pun sangat terasa kental di stasiun ini. Uniknya stasiun ini digadang-gadang sebagai kembarannya Stasiun Ambarawa karena dari keseluruhannya yang mirip dengan Stasiun Ambarawa. Stasiun Kedungjati terletak di Grobogan dan diresmikan pada 21 Mei 1873. Pada 1907, pembenahan pada bangunan dilakukan. Konstruksi yang sebelumnya dari kayu, diubah dan diperkokoh dengan batu bata di plester. Bagian peron ikut dibenahi, konstruksi baja dengan beratapkan seng, dengan tinggi 14,65 meter. KA yang berhenti di Stasiun Kedungjati pada Gapeka 2025 adalah KA Banyubiru, KA Joglosemarkerto, dan KA Matarmaja. 3. Stasiun Tanggung Dikutip dari laman KAI Heritage, Stasiun Tanggung (TGG) mulai dibangun pada 1894 dan kemudian dibangun ulang pada 1910. Stasiun ini berada di Daerah Operasi IV Semarang, sekitar 20 meter di atas permukaan laut. Stasiun Tanggung yang terletak di Desa Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ini tercatat menjadi saksi dibukanya jalur kereta api pertama, antara Tanggung dan Kemijen sejauh 25 kilometer, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda waktu itu, Ludolph Anne Jan Wilt Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864.
“Tanggung,” Stasiun Kedua Tertua di Indonesia, Masih Beroperasi dan Jadi Cagar Budaya
Keberhasilan NIS membangun jalur kereta api Semarang-Tanggung, kemudian berdampak terhadap keberhasilkan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan antara kota Semarang dan Surakarta pada 10 Februari 1870. Meski stasiun ini masih aktif, namun tidak ada KA yang berhenti di Stasiun Tanggung untuk menaik-turunkan penumpang, kecuali jika terjadi pergantian jalur. 4. Stssiun Alastua dan Brumbung Kedua stasiun ini memiliki posisi berada dibagian tengah jalur KA, tak heran stasiun ini dijuluki dengan stasiun pulau. Stasiun Alastua dan Brumbung sama-sama diresmikan pada 10 Agustus 1867. Stasiun Alastua terletak di Semarang, sementara Stasiun Brumbung terletak di Demak. Stasiun Alastua punya peran penting, jika terjadi banjir di area Stasiun Semarang Tawang. Sebab, stasiun ini dijadikan tempat perhentian KA dari arah timur yang hendak melintas ke arah barat (dan sebaliknya). 5. Stasiun Ambarawa Meski jalurnya KA nya terpisah dengan jalur raya kereta api, namun Stasiun Ambarawa masih eksis hingga kini. Apalagi stasiun ini sudah sangat terkenal dengan koleksi bangunan bersejarah, alat-alat perkeretaapian yang digunakan sejak jaman kolonial, hingga koleksi lokomotif dan kereta apinya. Sebelum menjadi museum kereta api, Stasiun Ambarawa dulu bernama Stasiun Willem I dan sempat aktif hingga tahun 1976. Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), yang diresmikan pada 21 Mei 1873, bersamaan dengan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa tahun 1907. Pembangunan Stasiun Willem I merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM, guna mendapatkan izin konsesi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta). NISM diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas KedungjatiAmbrawa sepanjang 37 km, untuk keperluan militer.
Menapaki Sentuhan Belanda di 10 Stasiun Tua di Indonesia

Sambut Hari Kartini, PO Rimba Raya Premium Berikan Diskon Rp20 Ribu

Rimba Raya satu dari banyak perusahaan otobus (PO) yang ada di Indonesia. Berasal dari Jepara, Jawa Tengah, PO Rimba Raya mengoperasikan bus antarkota antarprovinsi (AKAP). Menyambut Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April, PO Rimba Raya Premium memberikan diskon alias potongan harga Rp20 ribu untuk semua layanan bus AKAP mereka. Dari kabar yang tersiar di Instagram @rimbarayaofficial, potongan harga ini bisa didapatkan pelanggan Rimba Raya Premium dengan pembelian melalui aplikasi Rimba Raya Bus, Agen atau call center mereka. Baca juga: Inilah Lima PO Bus Terkaya di Sumatera, Nomor Satu Punya Trayek Terjauh Potongan harga ini berlaku untuk perjalanan dari 21-24 April 2025. Di akun Instagramnya, potongan harga diberikan pada pelanggan yang membeli tiket sleeper bus, super executive dan executive. Adapun potongan harga tersebut untuk rute perjalanan dari Jakarta menuju Jepara atau sebaliknya Via Semarang. Pelanggan setia Rimba Raya Premium cukup antusias menanggapi diskon tersebut di akun Instagram mereka. “Dari Timur (Kelet, Jepara, Kudus, Semarang) tarifnya promo juga kak?” tulis akun @santosobudiagus. Untuk diketahui, PO Rimba Raya Premiun sendiri masuk dalam persaingan bus AKAP Indonesia belum lama. Adapun tiga kelas pilihan yang diberikan Rimba Raya Premium yakni Sleeper Bus, Super Eksekutif, dan Eksekutif. Baca juga: Sajian di Rumah Makan PO Bus AKAP, Jurus Pemikat Loyalitas Penumpang Di mana untuk tarif normalnya, Sleeper Bus dibanderol Rp330 ribu, Super Eksekutif Rp300 ribu, dan Eksekutif Rp250 ribu. Sehingga pelanggan yang akan membeli tiket untuk perjalan dari 21-24 April tarif tiketnya akan langsung dipotong Rp20 ribu. Dalam menunjung perjalanan penumpang menuju kota tujuan mereka, PO Rimba Raya Premium memberikan berbagai kenyaman dengan berbagai fasilitas. Adapun fasilitas tersebut berupa bantal, selimut, hiburan, satu kali servis makan, serta snack yang dibagikan saat bus melaju ke kota tujuan penumpang. PO Rimba Raya didirikan oleh M. Rizky Alamsyah dan ide awal pendiriannya didapat berdasarkan pengalam pribadi owner saat dirinya kuliah di luar kota. 
Inilah Parade PO Bus AKAP yang Usianya Tembus Setengah Abad

Ban Landing Nose Gear Boeing 737-800 Garuda Indonesia Lepas Saat Pendaratan, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Pada tanggal 17 April 2025, telah terjadi insiden langka yang menimpa pesawat Boeing 737-800 NG nomer penerbangan GA 288, registrasi PK-GUD milik Garuda Indonesia, terjadi saat pendaratan di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kepulauan Riau, salah satu landing nose gear pesawat tersebut secara tidak terduga lepas atau copot. Meski tidak berakibat fatal, namun lepasnya ban bisa berpotensi menciptakan musibah serius bila pilot gagal mengendalikan laju pesawat saat pendaratan. Nah, sembari menanti hasil investigasi sebab musababnya, berikut analisis yang kemungkinan menjadi penyebabnya, khususnya berkaca dari beberapa insiden serupa yang terjadi di manca negara. 1. Kegagalan mekanis pada roda atau axle Keretakan atau korosi pada axle (poros roda) bisa menyebabkan ban terlepas dari bogie (struktur penopang roda). Ini bisa terjadi akibat kelelahan material (metal fatigue), terutama jika inspeksi tidak mendeteksi retakan mikro sebelumnya. 2. Kegagalan sistem eetainer atau nut lock Ban dipasang menggunakan retaining nut atau sistem pengunci pada axle. Jika terjadi kegagalan pengencangan atau komponen longgar, ban bisa lepas saat rotasi tinggi ketika touchdown. 3. Masalah pada wheel bearing Bearing roda yang aus atau rusak bisa menyebabkan roda bergoyang atau macet, dan dalam kondisi ekstrem, bisa copot dari tempatnya.
Roda Pendarat Pesawat Tidak Mau Keluar Jelang Landing, Inilah Potensi Penyebabnya
4. Kesalahan dalam proses maintenance Kemungkinan adanya human error saat instalasi ban atau inspeksi berkala yang tidak optimal. Misalnya, torsi pengencangan baut tidak sesuai standar atau prosedur penguncian tidak dilakukan dengan benar. 5. Kondisi pendaratan yang abnormal Pendaratan keras atau menyamping (hard or crosswind landing) bisa memberikan tekanan lateral berlebih pada landing gear. Jika pendaratan tidak sejajar atau tidak stabil, maka roda yang menerima beban lebih dulu bisa rusak. 6. Ban sudah melemah atau retread gagal Ban pesawat sering diremanufaktur (retread/vulkanisir) . Jika proses ini kurang sempurna, ban bisa mengalami kegagalan struktural, meskipun ini jarang menyebabkan ban lepas dari roda, lebih sering pecah.
Roda Pendarat di Bawah Hidung Pesawat Ditarik Kedepan, Ada Kaitan depan Aspek Keamanan

Ada Hubungan dengan Aplikator, Pengemudi Ojek, Taksi, dan Kurir Online Tak Mau Disebut UMKM

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menolak ojek dan taksi online serta kurir masuk dalam kategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penolakan tersebut dikatakan ketua SPAI Lily Pujiati bahwa pengemudi transportasi online dan kuri masuk dalam kategori pekerja tetap. Di mana ini diatur dalam UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dikutip dari berbagai laman sumber, Lily menuturkan bahwa pengemudi ojol, taksol, dan kurir masuk dalam kategori pekerja lantaran hubungan antara perusahaan platform dengan penegmudi ojol merupakan hubungan kerja. Yang mana di dalamnya mencakup tiga unsur yakni pekerja, upah, dan perintah. Lily menegaskan unsur ini memenuhi terpenuhi dalam pekerjaan sehari-hari yang dijalankan oleh para pengemudi transportasi online. Selain itu juga pengemudi ada di dalam aplikasi yang digunakan oleh mereka. “Unsur pekerjaan ada di dalam aplikasi pengemudi yang dibuat platform seperti pekerjaan antarpenumpang, barang dan makanan. Bukan pengemudi atau pelanggan yang menciptakan pekerjaan ini, tapi platform,” kata Lily. Lily menyebutkan bahwa unsur upah juga dibuat oleh perusahaan aplikator. Hal ini dilihat pada aplikasi pengemudi yang menetapkan besaran upah dari setiap orderan yang dikerjakan pengemudi. “Upah ini, termasuk potongan yang dilakukan platform dengan besaran 30-50 persen yang juga melanggar aturan pemerintah dengan batas maksimal 20 persen. Untuk unsur perintah pun jelas ada dalam aplikasi pengemudi,” tegas Lily. Dia mengatakan, perusahaan akan memberikan sanksi dan putus mitra jika pengemudi tidak tunduk pada perintah untuk melakukan pekerjaan antar penumpang, barang dan makanan. “Maka sudah jelas bahwa pengemudi ojol, taksol dan kurir adalah pekerja dan kami menuntut pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan untuk segera mengakui kami sebagai pekerja tetap,” tegasnya. Adapun, pernyataan ini sekaligus menanggapi Kementerian UMKM yang berencana memasukan para pengemudi transportasi online ke dalam kategori UMKM, melalui revisi UU No.20/2008 tentang UMKM. Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan, masuknya para pengemudi ini dalam revisi UU UMKM bertujuan agar memiliki payung hukum yang jelas. “Sampai hari ini kan aspirasinya kan sebetulnya bagaimana dengan status secara hukum teman-teman kita yang ada di ojol ini, inilah nanti akan kita siapkan,” kata Maman kepada awak media. Kendati begitu, Maman menyebut bahwa pihaknya perlu melakukan konsolidasi secara internal untuk melakukan pengajuan revisi UU UMKM. Nantinya, ojol bisa mendapatkan beraneka macam alokasi subsidi, seperti bahan bakar minyak (BBM).
inDriver, Ojol Asal Rusia Hadir di Banjarmasin, Hadirkan Real-Time Deals