Menggunakan transportasi umum tak sekadar merasakan kenyamanan dan keamanan setiap kali menggunakannya. Meski sudah banyak terpasang CCTV maupun petugas keamanan, tapi keadaan darurat datang kapan saja. Seperti informasi yang diberikan Light Rail Transit (LRT) Jakarta.
Simulasi tanggap darurat juga merupakan salah satu upaya operator penyelenggara perkeretaapian untuk meningkatkan keselamatan perkeretaapian yang terencana, terstruktur, terukur dan terintegrasi.
Lalu mencegah terjadinya insiden atau kecelakaan kereta api serta dan menciptakan tempat dan lingkungan kerja SDM perkeretaapian yang selamat, aman, nyaman dan efisien, sebagaimana amanat dari Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 69 Tahun 2017 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian.
Tak hanya itu LRT Jakarta menyampaikan petunjuk evakuasi darurat ketika sedang berada di kereta maupun. Petunjuk ini bertujuan agar pelanggan mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan apabila terjadi keadaan darurat di kawasan LRT Jakarta.
Ilustrasi penumpang di stasiun LRT Jakarta. (Foto: Dok. Istimewa)
Mengutip dari akun Instagram @lrtjkt, berikut panduan evakuasi darurat di LRT Jakarta:
• Tekan tombol interkom darurat dan dengarkan arahan petugas.
• Pecahkan penutup tuas pintu darurat dan tarik tuas darurat.
• Buka pintu secara manual. Pastikan Anda keluar ke jalur evakuasi.
• Lalu, ikuti tanda panah hijau menuju jalur evakuasi terdekat.
• Pastikan Anda keluar ke area aman.
• Jangan panik, ikuti instruksi petugas dan segera menuju jalur evakuasi terdekat.
Dalam langkah-langkah yang disebutkan, bahwa penumpang LRT nantinya lebih mudah diberi arahan oleh petugas jika keadaan darurat tiba-tiba terjadi. LRT Jakarta pun sangat mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpangnya guna terhindar dari risiko yang dialami.
Diketahui bagi yang ingin menggunakan LRT Jakarta, bisa menjadi pilihan transportasi bagi masyarakat umum untuk bepergian. Setiap hari, LRT Jakarta beroperasi dimulai pukul 05.30 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Sementara itu jarak antar kereta di stasiun adalah 10 menit. Penumpang bisa melihat di papan pengunguman elektronik di setiap stasiun LRT.
Tarif LRT Jakarta sekali perjalanan dikenakan Rp5.000. Alat pembayaran bisa menggunakan kartu uang elektronik yang tentunya bisa lebih memudahkan masyarakat naik LRT Jakarta. Adapun kartu uang elektronik yang bisa digunakan sebagai berikut:
• Bank Mandiri: E-Money
• Bank BCA: Flazz
• Bank DKI: Jakcard
• Bank BNI: TapCash
• Bank BRI: Brizzi
• Kartu Transportasi JakLingko
Selain itu menggunakan aplikasi uang elektronik tentu juga bisa digunakan dengan minimal saldo Rp8.500 untuk satu kali perjalanan.
Masyarakat juga bisa mengetahui informasi lebih lanjut tentang LRT Jakarta termasuk jadwal perjalanan, bisa melihat melalui aplikasi yang tersedia. Lewat aplikasi JAKI, warga Jakarta dapat mengecek jadwal transportasi umum, salah satunya LRT Jakarta. Berikut caranya:
• Unduh aplikasi JAKI di Google Play Store atau Apple App Store
• Lalu, buka aplikasi JAKI
• Pilih fitur ‘Public Transport’ atau ‘Transportasi Publik’
• Berikutnya, pilih LRT Jakarta. Akan muncul hari dan jam operasional, tarif maksimal, serta rute perjalanan
• Pilih rute perjalanan ‘Pegangsaan Dua – Velodrome’
• Klik nama stasiun tempat keberangkatan
• Selanjutnya, pilih jam keberangkatan sesuai jadwal yang tertera
• Kemudian, akan muncul waktu kedatangan di setiap stasiun.
Di balik hiruk-pikuk jalanan Sumatera Barat yang berliku dan penuh tantangan, terdapat cerita tentang sebuah perusahaan otobus yang pernah menjadi andalan masyarakat Minang, perusahaan otobus (PO) Miyor Padang. Nama ini tidak asing bagi para perantau maupun warga lokal yang kerap bepergian dengan bus pada era 1970-an hingga 1990-an.
PO bus ini lahir di Kota Padang dan menjadi salah satu pionir transportasi darat yang menghubungkan berbagai daerah di Sumatera Barat. Memiliki desain kokoh, bus Miyor melayani rute Padang – Bukittinggi – Payakumbuh.
Tak hanya itu, PO Miyor juga merambah trayek antarprovinsi dengan tujuan Jambi, Riau, dan Medan. Keberanian menembus jalur-jalur berat di Sumatera membuat Miyor mendapat tempat khusus di hati penumpang.
Bukan hanya sebagai sarana transportasi, bus Miyor juga menjadi saksi perjalanan ribuan perantau Minang yang hendak mengadu nasib ke rantau, atau sebaliknya, pulang ke kampung halaman. Bus Miyor dikenal memiliki ciri khas interior yang sederhana, bangku tegak namun bersih, serta suasana akrab di dalam kabin.
Bahkan pengemudi dan kernetnya terkenal ramah, sering kali mengingat nama penumpang langganan. Bagi masyarakat Minang, naik Miyor bukan hanya sekadar bepergian, tetapi juga bagian dari pengalaman sosial.
Tak jarang, perjalanan panjang dengan Miyor juga disertai singgah di rumah makan khas Minang. Di sanalah penumpang bisa menikmati rendang atau gulai ayam kampung sebelum melanjutkan perjalanan melewati kelok-kelok Sitinjau Lauik atau menanjak di Lembah Anai.
Seiring berkembangnya dunia transportasi, PO Miyor menghadapi persaingan ketat dari perusahaan bus besar lainnya seperti NPM, ANS, dan SAN yang menawarkan armada lebih modern serta fasilitas lebih lengkap. Perubahan preferensi penumpang dan meningkatnya penggunaan transportasi udara juga membuat kejayaan Miyor perlahan meredup.
Namun, bagi banyak orang, Miyor tetap meninggalkan kesan yang tidak bisa digantikan. Ia menjadi bagian dari sejarah perjalanan darat Sumatera Barat, sekaligus penghubung penting antara kota-kota besar dan daerah rantau.
Kini, meski namanya tidak lagi mendominasi jagat transportasi darat, cerita tentang PO Miyor Padang tetap hidup dalam ingatan. Bus ini bukan hanya sekadar moda transportasi, melainkan sebuah warisan budaya perjalanan.
Di mata masyarakat Minang, Miyor adalah simbol perjuangan transportasi darat pada masanya yang menghubungkan manusia, membawa cerita, dan menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan.
Setiap klaksonnya dulu seakan menjadi penanda bahwa perjalanan panjang menuju kampung halaman atau tanah rantau baru saja dimulai. Bus Miyor memiliki iri khas yakni gambar penari piring di bodi bus dan corak warna oranye serta merah.
Untuk diketahui, PO MIyor Padang memiliki trayek popular yakni:
Padang – Bukittinggi – Payakumbuh
Padang – Solok – Muara Labuh
Padang – Sawahlunto – Sijunjung
Padang – Pekanbaru
Padang – Jambi
Padang – Medan
Demo besar yang masih berada dibeberapa titik masih belum kondusif, PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) mengambil tindakan untuk kenyamanan para calon penumpang kereta api. Mulai tanggal 31 Agustus 2025 kemarin, sebanyak puluhan kereta api dengan keberangkatan Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir KAI melakukan aturan Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara.
Situasi hingga malam hari, penumpang yang menggunakan kereta api menuju ke berbagai kota di Pulau Jawa masih terlihat cukup ramai. Tak hanya kursi ruang tunggu stasiun yang penuh, namun beberapa penumpang lainnya terpaksa duduk dilantai hingga kereta api tiba di Stasiun Jatinegara.
Diketahui ada beberapa kereta api yang berhenti di Stasiun Jatinegara pada Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2025. Namun demi masyarakat, KAI menghimbau untuk bisa gunakan Stasiun Jatinegara sebagai stasiun pemberangkatan dengan tujuan masing-masing penumpang.
Selain itu dengan adanya pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara, pelanggan dapat lebih mudah memilih titik turun yang terintegrasi dengan layanan KRL maupun transportasi umum lainnya. Hal ini juga membantu mengurai potensi kepadatan di jalan sekitar Gambir dan Pasar Senen.
KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta memberlakukan BLB di Stasiun Jatinegara untuk pemberangkatan penumpang dari 31 Agustus hingga 2 September. Langkah ini dilakukan untuk memberikan alternatif bagi calon pelanggan yang akan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen serta menghindari potensi kemacetan lalu lintas menuju Stasiun Gambir dan Pasar Senen.
Berikut daftar kereta api yang berhenti di Stasiun Jatinegara:
1. Ka 6 (Argo Semeru);
2. Ka 132 (Parahyangan);
3. Ka 46 (Taksaka);
4. Ka 2 (Argo Bromo Anggrek);
5. Ka 16 (Argo Dwipangga);
6. Ka 118 (Gunungjati);
7. Ka 40 (Sembrani);
8. Ka 62 (Manahan);
9. Ka 122 (Cakrabuana);
10. Ka 44 (Taksaka);
11. Ka 38 (Brawijaya);
12. Ka 8 (Bima);
13. Ka 36 (Gajayana);
14. Ka 124 (Cakrabuana);
15. Ka 42 (Sembrani);
16. Ka 32 (Pandalungan);
17. Ka 4 (Argo Bromo Anggrek);
18. Ka 14 (Argo Lawu);
19. Ka 54 (Purwojaya);
20. Ka 48 (Taksaka);
21. Ka 120 (Gunungjati);
22. Ka 64 (Manahan);
23. Ka 30F (Argo Anjasmoro);
24. Ka 110 (Fajar Utama Yk);
25. Ka 272 (Airlangga);
26. Ka 284 (Serayu);
27. Ka 204 (Tegal Bahari);
28. Ka 90 (Gayabaru Malam Selatan);
29. Ka 270 (Matarmaja);
30. Ka 112 (Sawunggalih);
31. Ka 152 (Brantas);
32. Ka 300 (Cikuray);
33. Ka 246 (Majapahit);
34. Ka 260 (Tawang Jaya);
35. Ka 108 (Senja Utama Yk);
36. Ka 288 (Serayu);
37. Ka 116 (Sawunggalih);
38. Ka 144 (Madiun Jaya);
39. Ka 164 (Gumarang);
40. Ka 150 (Singasari); dan
41. Ka 180 (Tawangjaya Premium).
Tahukah Anda ternyata tepat hari ini, 1 September 40 tahun yang lalu bangkai Kapal Titanic yang melegenda ditemukan setelah tenggelam pada 1912 silam. Kapal ini awalnya menggemparkan dunia karena kisahnya diangkat ke layar lebar oleh James Cameron dengan dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet.
Baca juga: Setelah Lebih dari Satu Abad, Gunung Es yang Bikin Kapal Titanic Tenggelam Akhirnya Terungkap!
Kapal ini ditemukan dalam sebuah ekspedisi pada tahun 1985 sejauh 400 mil di Newfoundland di Samudera Atlantik Utara pada kedalaman 13 ribu kaki atau sekitar 3,96 km dibawah permukaan laut. KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, penemuan bangkai kapal ini pencariannya dipimpin oleh seorang oseanografi asal Amerika Serikat Robert D Ballard bersama dengan ilmuwan Prancis Jean-Louis Michel.
Berbagai barang ditemukan pada bangkai kapal Titanic (istimewa)
Sebelum ditemukan pada 1985, Ballard sudah memimpin ekspedisi pencarian pertamanya pada tahun 1977 dan tidak mendapatkan hasil apapun. Kemudian di 1985 dengan Jean-Louis Michel menggunakan kapal selam eksperimental tanpa awak yang disebut Argo untuk melakukan perjalanan ke dasar laut dan mengirimkan foto penemuannya ke kapal penelitian Knorr.
Argo sendiri merupakan kapal selam yang dikembangkan oleh Angkatan Laut AS dan pada 1 September kapal selam tanpa awak yang tengah menyelidiki puing-puing di dasar laut tiba-tiba melintasi salah satu boiler raksasa Titanic yang terletak di kedalaman 13 ribu kaki. Pada hari berikutnya, badan kapal ditemukan di dekatanya.
Meski kapal Titanic ini sudah terbelah menjadi dua, banyak fitur dan interior yang masih terjaga dengan sangat baik. Selain itu serpihan puing-puing kapal supermewah ini berserakan dalam radius tiga kilometer di sekitarnya.
Kapal Titanic terus dieksplorasi baik dengan kapal selam berawak ataupun tak berawak. Hal ini kemudian membuahkan hasil di mana beberapa ribu artefak ditemukan baik dalam keadaan utuh ataupun mengalami kerusakan. Berikut ini ada beberapa barang yang ditemukan dalam ekspolrasi seperti sepasang sarung tangan, biola utuh tanpa busurnya dan dikabarkan milik Wallace Hartley.
Kemudian ada lonceng yang ditemukan pada ekspedisi 1985 dan saat terjadinya tabrakan antara Titanic dengan gunung es menjadi alat pemberi peringatan. Menu makanan untuk penumpang kelas satu pun masih ditemukan dan kertas lagu yang berisi not untuk dimainkan di kapal Titanic oleh band yang beranggotakan Wallace Hartley.
Berbagai barang ditemukan pada bangkai kapal Titanic (istimewa)
Tak hanya itu, sebuah surat penumpang, arloji, hiasan patung di tangga kapal, kunci, rompi yang digunakan penumpang kelas tiga, gelang dengan bandul “Amy” dan botol parfum pun ditemukan. Barang-barang ini beberapa diantaranya ada yang dilelang dan lainnya disimpan di museum sebagai kenangan.
Untuk diketahui kapal ini memulai pelayarannya dari Southampton di Inggris menuju ke New York City pada 10 April 1912. Empat hari setelahnya yakni tanggal 14 April, operator radio Titanic menerima enam pesan dari kapal-kapal lain yang memperingtkan akan adanya gunung es. Sayangnya, tidak semua pesan ini disampaikan oleh operator radio.
Pada saat itu, seluruh kru operator telekomunikasi adalah karyawan Perusahaan Telekomunikasi Nirkabel Marconi. Dengan demikian, pesan tersebut bukanlah tanggung jawab utama mereka. Para awak tersebut hanya bertanggung jawab dalam pengiriman dan penerimaan pesan kepada para penumpang serta adanya laporan cuaca. Pesan yang tidak diteruskan ini menjadi malapetaka. Pada hari yang sama, tepatnya pukul 23.40 malam, kapal dilaporkan menabrak gunung es di perairan Atlantik utara.
Tabrakan itu mengenai lambung kapal sepanjang 91 meter dan membuat enam kompartemen kedap air terekspos. Setelah mengetahui kondisi kapal, kapten Edward J Smith memerintahkan para awak untuk menyiapkan sekoci pada 15 April pukul 00.00 pagi. Dia juga memerintahkan para operator untuk melakukan panggilan darurat ke kapal penyelamat lain yang berada di dekat Titanic.
Namun sayang, para awak mengerahkan kapal penyelamat ke posisi yang tidak akurat sehingga membuat air mengalir ke tingkat terendah kapal dan akhirnya membanjiri beberapa ruangan. Ketika ruang surat mulai dipenuhi air, upaya penyelamatan pun menjadi sia-sia. Pada saat itu, para pelayan mulai membangunkan penumpang untuk bersiap-siap menyelamatkan diri.
Sekitar pukul 00.15, para pelayan mulai memerintahkan penumpang untuk memakai pelampung, meski banyak dari mereka yang tidak percaya bahwa kapal akan tenggelam. Upaya evakuasi juga mulai dilakukan. Namun kapal tersebut hanya memiliki 20 sekoci penyelamat. Sekoci yang tersedia hanya mampu menampung 1.178 orang saja. Bahkan, keadaan lebih buruk karena tidak semua sekoci terisi penuh.
Baca juga: Langkah-Langkah Ini Akan Mudahkan Proses Evakuasi Saat Kapal Mengalami Kecelakaan!
Padahal sebelumnya, Titanic telah dirancang untuk menampung 68 sekoci. Akibatnya, dari 3.511 penumpang dan awak, lebih dari dua ribu di antaranya tewas. Dari seluruh penumpang, hanya 706 orang saja yang selamat. Sebagian besar dari penumpang meninggal akibat hipotermia di permukaan air es.
Satu lagi jembatan paling bersejarah di jalur kereta api. Kali ini berlokasi di wilayah selatan Kabupaten Malang. Inilah Jembatan Lahor Karangkates. Sekilas jembatan ini hanya terlihat jembatan biasa pada umumnya, namun jika diketahui dari sejarah ternyata Jembatan Lahor ini dibangun sejak tahun 1895.
Jembatan Lahor Karangkates membentang kokoh setinggi 30 meter di atas Sungai Lahor, menyuguhkan pemandangan memukau berupa Bendungan Sutami yang tenang, dikelilingi hamparan perbukitan hijau dan langit biru yang membentang luas.
Momen saat kereta melintasi jembatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penumpang, khususnya di lintas selatan, terutama pada pagi atau sore hari ketika cahaya matahari menyempurnakan keindahan panorama.
Sejarah menyebut, Jembatan Lahor yang legendaris ini dibangun oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda. Pembangunan dilakukan setelah jalur Kertosono–Blitar resmi terhubung pada 1884, dan dilanjutkan dengan pengembangan jalur ke wilayah Malang.
Rangkaian kereta api melintas di Jembatan Lahor Karangkates dengan panorama sorotan matahari. (Foto: Dok. Istimewa)
Pemerintah kolonial mulai merencanakan pembangunan jalur Blitar–Malang pada 1893, terutama untuk mendukung pengangkutan hasil bumi seperti kopi, gula, karet, indigo, dan agave dari kawasan tersebut.
Pembangunan jembatan ini dimulai dengan pelelangan proyek oleh Kementerian Koloni bagian Biro Teknik. Dokumen teknis lelang disusun oleh Martinus Nijhoff dan proyek akhirnya dimenangkan oleh firma Fried Krupp dari Essen, Jerman, dengan nilai kontrak f 49.785.
Secara teknis, jembatan tersebut memiliki bentang total 160 meter, terdiri dari tiga pilar baja komposit dengan jarak antar pilar sekitar 40 meter. Pilar tertinggi mencapai 36 meter dari dasar sungai. Lokasinya berada di KM 86+230, sekitar 300 meter dari sinyal muka halte Pohgajih, dari arah Malang.
Perjalanan kereta api tidak hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang pengalaman selama di perjalanan. Melintasi Jembatan Lahor Karangkates memberikan sensasi tersendiri karena penumpang dapat menikmati panorama alam yang luar biasa indah, terutama pada pagi atau sore hari ketika cahaya matahari menyempurnakan lukisan alam.
Meskipun sejarah Jembatan Lahor Sejarahnya tak banyak diketahui orang, namun masyarakat yang melintas dengan kereta api pun tak hanya menawarkan kenyamanan dan keamanan. Tetapi juga menghadirkan pengalaman visual yang memukau sepanjang perjalanan.
Kereta api yang melintasi Jembatan Lahor antara lain KA Malabar, KA Gajayana, KA Brawijaya, dan berbagai KA lainnya yang melayani rute dari dan menuju kota-kota besar seperti Malang, Blitar, Kediri, hingga Bandung. Setiap harinya jembatan ini dilalui 30 perjalanan KA yang terdiri dari 18 KA jarak jauh, 10 KA lokal, dan 2 KA barang, dengan puncak kecepatan 80 KM/Jam.
PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya terus berkomitmen menjaga kualitas layanan melalui pemeliharaan rutin infrastruktur, termasuk jembatan-jembatan yang dilalui kereta api seperti Jembatan Lahor. Perawatan dilakukan untuk memastikan setiap perjalanan berlangsung dengan aman, nyaman, dan tepat waktu.
Masyarakat Sumatera Barat, baru-baru ini mengenal perusahaan otobus (PO) yang bernama AL Hijrah. PO ini sendiri memiliki pusat di Jepara, Jawa Tengah dan pemiliknya memiliki darah Minang.
Ya, dia adalah Andri Abdurrahman yang biasa dipanggil Haji Andri, sang pemilik PO Al Hijrah. Dulu, Namanya adalah PT Al Hijrah Aulia Rahma dan nama hijrah sendiri berasal dari filosofi hidup Andri Abdurrahman yang berhijrah dari kampung kelahirannya Sumatera Barat ke Pulau Jawa.
Di awal operasionalnya, PO Al Hijrah hanya emiliki sepuluh unit bus. Kemudian usaha ini berkembang dan menambah 12 armada bus tronton Volvo 450 HP Euro Suite Class Family terbaru.
Di tahun 2024 kemarin, bus tronton ini memiliki rute Pariaman – Jakarta – Bandung dengan plat seri W kota Pariaman. Andri Abdurrahman menyebutkan, dengan kehadiran PO Al Hijrah Plat W di Kota Pariaman secara otomatis menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kota Pariaman melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Memiliki nama yang berbeda dari yang lain, PO Al Hijrah ini memberikan pelayanan terbaiknya yakni kesempatan bagi pelanggan mereka untuk berangkat umroh gratis. Pada 11 Januari 2025 lalu, PO Al Hijrah memberangkatkan umroh empat pelanggannya.
Selain itu, PO Al Hijrah juga memberikan voucher makan gratis untuk para pelanggannya. Untuk diketahui, sleeper bus PO Al Hijrah menawarkan berbagai fasilitas menarik untuk kenyamanan penumpang.
Bus dengan rute Jakarta—Padang dan sebaliknya ini bisa jadi alternatif pilihan terbaik yang menawarkan kenyamanan perjalanan jarak jauh dengan fasilitas premium. Bus ini terdiri dari 36 kursi yang setiap kursinya dilengkapi dengan penyangga kaki dapat diatur, bantal, dan selimut untuk beristirahat selama perjalanan.
Bus ini juga menyediakan TV layar datar serta fasilitas pengisian daya untuk ponsel pintar. Tak hanya itu, area di dalam bus ini juga dilengkapi dengan kamera CCTV dan petugas untuk memberikan keamanan ekstra bagi barang berharga setiap penumpang.
Penumpang juga dapat menikmati layanan makanan dan minuman selama perjalanan. Dibanding sleeper bus lainnya, harga tiket sleeper bus PO Al Hijrah dengan rute yang sama dibanderol lebih murah.
Harga satuan tiketnya dipatok Rp775 ribu untuk kelas Suite Family Single Seat. Dengan harga tersebut, penumpang sudah dapat menikmati fasilitas reclining seat yang jauh lebih nyaman dibanding kursi bus biasanya.
Bali sebagai provinsi yang cukup diminati para pelancong, semakin mudah menemukan transportasi umum. Trans Metro Dewata (TMD) salah satu transportasi umum yang sudah menjadi kebanggaan Pulau Dewata tersebut.
Baru-baru ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mulai proyek uji coba bus listrik yang akan digunakan sebagai aramada TMD. Bus akan melintasi rute Sentral Parkir Kuta menuju ke Nusa Dua.
Uji coba bus tanpa emisi gas buangan ini tarifnya nol rupiah alias masih gratis. Rencananya, uji coba akan dilakukan selama satu bulan.
“Kalau uji coba biasanya gratis, kita carikan jalan, rencana satu bulan ini gratis karena semua harus diuji coba,” kata Kepala Dishub Bali, IGW Samsi Gunarta, dikutip dari Antara.
Uji coba bus listrik TMD ini dibantu PT Kalista untuk mencari tahu kondisi riil ketika menjalankan transportasi umum berbasis baterai di Bali. Untuk diketahui, bus yang saat ini diuji coba hanya ada satu unit.
Di mana, uji coba tersebut, dilakukan juga untuk membantu operator menggunakan bus listrik, serta mencari sumbernya saat bus bermasalah. Sehingga dikatakan Samsi, agar rencana 2028, bus TMD akan menggunakan bus listrik.
Operator bus listrik ini pun akan sama dengan TMD, di mana spesifikasi unit bus hanya berbeda di bahan bakar yang digunakan. Selama proses uji coba, Dishub Bali merancang kapasitas 25-30 orang bisa masuk ke dalam bus listrik untuk rute K6B yaitu Sentral Parkir Kuta – Nusa Dua melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai dan beroperasi sama seperti Trans Metro Dewata biasa.
Rute yang dipilih ini pun juga menyesuaikan ketersediaan SPKLU untuk pegisian daya kendaraan. Tak hanya itu, uji coba juga melihat ketersediaan bus TMD untuk rute sehari-hari.
Pemprov Bali mengajak masyarakat berbondong-bondong mencoba bus listrik Trans Metro Dewata ini semasa uji coba, sebab setelah uji coba berakhir pemerintah belum menentukan besaran tarif untuk bus ini.
“Kalau bisa ikuti kesempatan ini, kan nanti kesempatan juga biar tahu naik bus listrik, ke depan di 2028 kita sudah punya target Trans Metro Dewata akan diganti dengan bus listrik karena kan umur TMD akan sampai 2028,” ujar Samsi.
Selain bus listrik, Pemprov Bali juga mengenalkan taksi listrik yang rencananya bertahap meningkat mulai 2026 dengan bantuan Bali Development Fund dalam pembiayaan.
“Ini salah satu opsi yang sudah disiapkan termasuk dengan sistem pembiayaan, sehingga koperasi-koperasi yang ada itu bisa melakukan kesepakatan bisnis dengan Bali Development Fund,” kata Kepala Dishub Bali.
Penumpang pasti menyadari bahwa di stasiun-stasiun besar kereta api ada ciri khas lagu kedatangan yang diputar sesuai dengan daerahnya masing-masing. Ya, alunan musik tradisional Indonesia pasti kerap tidak asing ditelinga kita bahkan bisa menebak judul lagu tersebut.
Namun kabar yang belum lama terdengar ini ternyata ada satu stasiun yang kini sudah tak lagi memutar lagu daerah Indonesia sebagai lagu untuk kedatangan kereta api. Stasiun Solo Balapan salah satunya. Biasanya stasiun ini kerap kali terdengar saat kereta tiba dan singgah di stasiun tersebut yang disambut dengan alunan lagu berjudul Bengawan Solo.
Informasi dari berbagai sumber atas kesaksian para penumpang kereta api di Stasiun Solo Balapan bahwa beberapa pekan lalu memang sudah tidak terdengar lagi alunan musik khas Kota Solo tersebut.
Pihak pengelola pun memutuskan menghentikan pemutarannya baik untuk kedatangan maupun keberangkatan penumpang di wilayah Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta. Ternyata kebijakan ini diambil untuk menghindari persoalan pembayaran royalti hak cipta terkait pemutaran musik di area publik.
Stasiun Solo Balapan.
Lagu ciptaan maestro keroncong asal Solo, Gesang, tak terdengar lagi baik di ruang kedatangan maupun keberangkatan. Yang terdengar kini hanya pengumuman jadwal perjalanan kereta.
Kepala Stasiun Solo Balapan, Citra, mengakui tidak mengetahui secara rinci alasan penghapusan lagu tersebut. Namun ia memastikan kebijakan itu sudah berlaku beberapa pekan terakhir.
Pihak petugas di Stasiun Solo Balapan pun mengganti pemutaran Lagu Bengawan Solo dengan memperdengarkan lagu Indonesia Raya setiap hari pukul 10.00 WIB. Petugas mengakui sempat mendapat komplain dari penumpang saat awal menghentikan pemutaran lagu Bengawan Solo.
Komplain datang dari penumpang dan pelanggan kereta api. Namun saat ini, para penumpang mulai maklum dan memahami penyebab Lagu Bengawan Solo tak lagi dimainkan.
Diketahui Lagu Bengawan Solo selama ini dikenal sebagai identitas budaya Kota Solo dan kerap diputar di berbagai tempat publik, termasuk stasiun. Penghentian pemutarannya pun menimbulkan nuansa berbeda bagi para penumpang yang terbiasa mendengar lantunan lagu tersebut saat bepergian.
Beberapa stasiun yang memutar lagu khas tersebut adalah Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Bandung, Stasiun Purwokerto, Stasiun Surabaya Gubeng dan Pasar Turi, Stasiun Gambir dan Pasar Senen, Stasiun Cirebon, dan Stasiun Pekalongan.
Demonstrasi yang terjadi kemarin, Kamis (28/8/2025) ternyata imbasnya masih berlangsung hingga hari ini, Jumat (29/8/2025). Demo hari ini terpusat di sekitaran Kwitang, Senen, Jakarata Pusat.
Hal tersebut membuat PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengalihkan banyak rute perjalanan. Bahkan semua rute Transjakarta arah Cawang berhenti beroperasi imbas demo di Kwitang.
Salah satu penumpang bernama Echi melapor kepadaKabarPenumpang.combahwa rute bus 5, 5C, dan 7F terpaksa harus berhenti beroperasi.
“Semua rute Cawang stop operasi hari ini. Ini keos karena pengemudi ojol yang ditabrak kemarin,” ujar Echi kepada KabarPenumpang.com, Jumat (29/8/2025).
Dia mengaku karena stopnya rute ke arah Cawang, harus naik KRL Commuterline. Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani sebelumnya mengatakan sejumlah layanan Transjakarta beroperasi situasional mengikuti kondisi di lapangan.
“Kami mengimbau pelanggan untuk menyesuaikan perjalanan, dan selalu update informasi layanan Transjakarta di aplikasi TJ: Transjakarta atau sosial media Transjakarta,” ujar Ayu.
Berikut ini yang mengalami pengalihan rute BRT, angkutan umum terintegrasi, dan Mikrotrans
1. Koridor 2 (Pulogadung – Balai Kota) Pengalihan rute mulai pukul 05.00 WIB.
-Arah Balai Kota : Pulogadung – Halte Galur – belok kanan ke Koridor 14 – Halte Tanah Tinggi – Kemayoran – Pasar Baru Timur – Juanda – Pecenongan – Monas – Balai Kota. -Arah Pulogadung : Balai Kota – Gambir 2 – Gambir 1 – Istiqlal – Pasar Baru Timur – Kemayoran – Tanah Tinggi – Cempaka Tengah – Pulogadung.
2. Koridor 2A (Pulogadung – Rawa Buaya) Stop Operasi
3. Koridor 5 (Kp. Melayu – Ancol) Stop Operasi
4. Koridor 5C (PGC – Juanda) Stop Operasi
5. Koridor 7 (Kp. Melayu – Kp. Rambutan) Perpendekan rute mulai pukul 05.00 WIB menjadi rute Kp. Rambutan – BNN
6. Koridor 7F (Kp. Rambutan – Juanda) Stop Operasi
7. Koridor 14 ( JIS- Senen) Perpendekan rute dari jam 05:00 WIB, JIS – Tanah Tinggi
Angkutan Umum Integrasi
1. Rute 6H (Senen – Lebak Bulus) Pengalihan rute via Jl. Budi Utomo mulai pukul 05.00 WIB.
2. Rute 1R (Terminal Blok M – Tanah Abang) Pengalihan rute via Jl. Budi Utomo mulai pukul 05.00 WIB.
3. Rute 2P (Senen – Transhub Dukuh Atas) Pengalihan rute via Jl. Budi Utomo mulai pukul 05.00 WIB.
4. Rute 5N (Kp Melayu-Ragunan) Perpendekan Rute dari jam 05:00 WIB, Ragunan – kolong Fo Kp Melayu – Ragunan
5. Rute 5B (Bidara Cina – St Tebet) Stop Operasi
Rusun
1. Rute 2H ( Rusun Jatirawasari – Senen ) Perpendekan rute sampai BS Honda Letjen Suprapto
Mikrotrans
1. JAK02 ( Duren Sawit – Kp Melayu) Stop Operasi
2. JAK10B ( St Gondangdia – Cikini via Kramat ) Pengalihan jalur di Jl Prajurit KKO Kwitang arah Senen
3. JAK17 ( Pulogadung – Term. Senen ) Pengalihan jalur di Jl Kramat Raya
“Belum sah ke Palembang kalau belum menyeberangi Sungai Musi.” Pepatah itu seakan hidup kembali dengan hadirnya Musi Cruise, kapal wisata yang mengajak pengunjung menikmati denyut kehidupan dan keindahan ikon utama Kota Pempek ini.
Sungai Musi, yang membentang sepanjang lebih dari 750 kilometer, sejak dahulu dikenal sebagai “Batanghari Sembilan” karena menjadi jalur utama sembilan anak sungai besar di Sumatera Selatan. Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Musi berperan penting sebagai jalur perdagangan rempah, emas, dan hasil bumi yang menghubungkan Sumatera dengan dunia internasional.
Dari sinilah Palembang dijuluki “Venice of the East”. Hingga kini, Sungai Musi tetap menjadi pusat kehidupan masyarakat. Rumah-rumah panggung di tepi sungai, perahu-perahu ketek yang berseliweran, hingga pasar terapung tradisional masih memperlihatkan eratnya hubungan warga dengan sungai ini.
Untuk memperkuat pariwisata Palembang, pemerintah kota bersama pihak swasta menghadirkan Musi Cruise, sebuah kapal wisata berdesain modern namun tetap memberi nuansa lokal. Dengan interior nyaman, kursi empuk, dan pendingin ruangan, wisatawan bisa menikmati perjalanan sungai tanpa harus khawatir kepanasan.
Tersedia juga dek terbuka yang memungkinkan penumpang merasakan hembusan angin sambil mengabadikan momen di atas perairan Musi. Rute pelayaran Musi Cruise biasanya melewati landmark ikonik Palembang seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, serta Pulau Kemaro, pulau kecil sarat legenda cinta antara putri Palembang dan pangeran Tiongkok.
Musi Cruise tidak hanya menawarkan perjalanan singkat. Kapal ini kerap dipilih untuk acara-acara spesial seperti pesta ulang tahun, jamuan makan malam, hingga gathering perusahaan. Saat malam tiba, panorama berubah semakin magis: lampu-lampu Jembatan Ampera memantul di permukaan air, sementara deru musik tradisional Palembang kadang mengiringi perjalanan.
Bagi wisatawan, pengalaman ini bukan hanya rekreasi, tetapi juga perjalanan budaya. Dari atas kapal, mereka bisa melihat keseharian masyarakat sungai—anak-anak yang bermain di tepian, nelayan menebar jaring, hingga aktivitas bongkar muat perahu kayu di dermaga tradisional.
Kehadiran Musi Cruise menjadi salah satu strategi Palembang untuk memperkuat citra sebagai kota wisata air. Selain menjadi daya tarik bagi turis domestik, kapal ini juga ditawarkan sebagai paket wisata kepada tamu mancanegara yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Palembang.
Dengan harga tiket yang relatif terjangkau, Musi Cruise kini menjadi pilihan wisata keluarga, pelajar, hingga rombongan tur. Kehadirannya mempertegas identitas Sungai Musi bukan sekadar jalur air, melainkan panggung budaya dan sejarah yang hidup.
Naik Musi Cruise ibarat membuka lembaran kisah lama Sungai Musi, dari kejayaan Sriwijaya, masa kesultanan, hingga modernitas Palembang hari ini. Perjalanan di atas kapal ini tidak hanya menghadirkan panorama, tetapi juga menghadirkan rasa—sebuah pengalaman menyelami denyut sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat sungai.