Sunday, February 16, 2025
HomeHot NewsSeperti di Film James Bond "Golden Eye," Rusia Kembali 'Hidupkan' Kereta Lapis...

Seperti di Film James Bond “Golden Eye,” Rusia Kembali ‘Hidupkan’ Kereta Lapis Baja dengan Peluncur Rudal Balistik

Film James Bond memang selalu menarik ditonton. Hal itu setidaknya terbukti dengan 26 sekuel yang sudah laris di pasaran sejak pertama kali diluncurkan pada 1962. Dari 26 tersebut, nyaris seluruhnya menyuguhkan cerita dan teknologi canggih. Salah satu yang menarik adalah kereta lapis baja pembawa rudal balistik nuklir mematikan yang muncul dalam film James Bond sekuel “Golden Eye” yang dirilis tahun 1995.

Baca juga: Oriental Desert Express, Sensasi Kereta Mewah Pelintas Padang Pasir

Tak seperti kereta penumpang pada umumnya, kereta lapis baja di film Golden Eye, mengesankan sebuah kendaraan tempur lapis baja yang kokoh dengan tampilan sangar. Bahkan saking kuatnya, lokomotif kereta ini sanggup membelah tank yang menghalangi jalur relnya.

Dalam scene saat di kereta sampai scene keluar kereta film saduran dari novel karya Ian Fleming itu, dimana aktor Pierce Brosnan tengah berusaha menyelamatkan Izabella Scorupco, interior dan eksterior kereta nuklir lapis baja Soviet tersebut memang tampak begitu mirip dengan aslinya, dengan ujung kereta lancip bak kereta peluru shinkansen versi garang, cat hitam di sekujur rubuh kereta, lambang Soviet, hingga interior mewah serta helikopter dan peluncur nuklir dengan hulu ledak yang mampu menghancurkan satu kota.

Hanya saja, ke-otentikan kereta lapis baja pembawa rudal dengan hulu ledak tinggi itu sempat dipertanyakan. Sebab, dari 12 kereta itu, 10 di antaranya sudah dihancurkan tak lama setelah Uni Soviet bubar pada 26 Desember 1991. Adapun dua sisanya telah diabadikan di museum di wilayah Rusia. Lantas, kereta apakah yang digunakan saat syuting James Bond pada sekuel “Golden Eye”, mengingat film tersebut lahir empat tahun setelah Soviet bubar? Sebetulnya, apakah kereta tersebut memang benar-benar ada?

Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM) RS-24, rudal balistik antar benua Rusia yang tersembunyi di kereta lapis baja. Foto: dailystar.co.uk

Dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, rupanya, kereta lapis baja pembawa rudal balistik dengan kemampuan tak terdeteksi oleh satelit itu hanyalah sebuah tiruan. Aslinya, kereta tersebut merupakan kereta lokomotif diesel-listrik British Rail Class 20 dan sepasang BR Mk 1 coaches atau British Railways Mark 1, sebuah kereta api standar pertama buatan Inggris yang beroperasi pada medio 50-70an.

Dengan berbagai penyesuaian, kombinasi dari keduanya memang berhasil ‘menipu’ mata penonton seolah kereta tersebut adalah kereta lapis baja pembawa rudal asli buatan Soviet. Selain tampilan eksterior dan interior, suara kereta juga dibuat semirip mungkin menyerupai aslinya berkat bantuan mesin EMD 16-567 karya General Motors pada 1938.

Akan tetapi, kereta lapis baja pembawa rudal asli karya Soviet pasca runtuhnya negara komunis tersebut sepertinya bukan hisapan jempol belaka. Sebab, beberapa tahun belakangan, Rusia tengah berambisi untuk melahirkan kembali kereta yang tak terdeteksi oleh satelit itu.

Radio Echo Moskvy Rusia, mengutip sebuah tsar pemerintah, menyebut Rusia tengah menyiapkan tenaga-tenaga andal untuk mensukseskan proyek rudal balistik dengan hulu ledak tinggi, di bawah pengawasan komite pendidikan militer Rudal Strategis Rusia yang dipimpin Viktor Nesterov. “Menyadari sepenuhnya bahwa kita akan membutuhkan spesialis untuk mengoperasikan kompleks rudal baru ini, kami memutuskan untuk meluncurkan kursus khusus untuk melatih spesialis seperti itu,” ujar Viktor.

Baca juga: Mewah Bak Limousine, Berlapis Baja Laksana Tank, Inilah Kereta Diktator Korea Utara

Kombinasi rudal balistik antar benua atau Intercontinental Ballistic Missiles (ICBM) RS-24 dengan kereta lapis baja setebal 1 inch pengangkut rudal memang sangat mematikan. Dengan jangkauan sejauh 3.400 mil atau 5471 kilometer dan hulu ledak tinggi, rudal tersebut diklaim mampu melenyapkan sebuah kota dalam hitungan detik.

Proses peluncurannya pun diklaim tak dapat terdeteksi satelit karena bentuk kereta yang disamarkan kereta barang. Jadi, kereta tersebut bisa meluncur dengan bebas ke sebuah wilayah peluncuran dan sistem pembangkit rudal dapat dengan mudah membantu proses peluncuran tanpa ada gangguan keamanan.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru