Friday, April 19, 2024
HomeDestinasi LautHilang Bak Ditelan Lautan, Insiden SS Waratah Masih Misteri Hingga 112 Tahun

Hilang Bak Ditelan Lautan, Insiden SS Waratah Masih Misteri Hingga 112 Tahun

Sebanyak 211 orang yang terdiri dari penumpang dan awak kapal hilang tanpa jejak 112 tahun lalu tepatnya 27 Juli 1909. Insiden ini terjadi pada SS Waratah yang merupakan kapal uap penumpang dan kargo yang dibangun tahun 1908 untuk Blue Anchor Line yang beroperasi antara Eropa dan Australia.

Baca juga: Kapten Kapal Selamat, Naskah Langka William Shakespeare Hilang di SS Arctic yang Tenggelam

Hingga saat ini, hilangnya SS Waratah menjadi misteri karena sangat minim jejak. KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, SS Waratah yang hilang bak ditelan bumi tersebut menghadirkan banyak teori yang berkembang. Salah satunya menjelaskan kapal dihantam gelombang besar sehingga tenggelam.

Sayangnya teori ini sulit dibuktikan, karena tidak ada jejak keberadaan kapal tersebut. Anehnya lagi, lebih dari seabad lalu hilang, tak ditemukan serpihan dan tak ada awak maupun penumpang yang selamat. Bahkan dari sejak hilangnya SS Waratah, upaya pencarian berulang kali dilakukan namun hasilnya nihil atau tidak ditemukan apapun.

Menjadi misteri pelayaran yang hingga kini belum terpecahkan, ternyata, pada Juli 1971 ditemukan sebuah arsip komunikasi yang menyatakan ada dua penumpang SS Waratah yang turun di Durban. Salah satunya meninggalkan kapal karena mencari pekerjaan dan yang lainnya mengaku mendapat mimpi kapal akan tenggelam sehingga tidak ikut dalam pelayaran lanjutan.

SS Waratah sebelum hilang, melakukan pelayaran pulang dari Australia menuju ke London, Inggris dan terakhir kali terlihat bersandar di Durban, Afrika Selatan pada 26 Juli 1909 sebelum melanjutkan perjalanan ke arah barat. Kapal ini memiliki berat 10 ribu ton dengan panjang 150 meter. SS Waratah sendiri diperkirakan hilang saat melintas di kawasan perairan antara Durban dan Cape Town yang dikenal sebagai perairan yang berbahaya.

Ini karena perairan berupa pantai berbatu yang penuh badai dan bergejolak gelombang laut yang mencapai ketinggian hingga sekitar 20 meter saat cuaca buruk. Bahkan perairan yang berada di Afrika Selatan tersebut menyimpan risiko tak kalah mengerikan dari Segitiga Bermuda di Amerika.

SS Waratah diluncurkan pada 12 September 1908 oleh J. W. Taverner, istri dari Agen Jenderal Victoria. SS Waratah memiliki berat 9.333 ton dan menjadi kapal ke-20 milik Blue Anchor Line. Kapal itu dibangun oleh Barclay Curle, pembuat kapal, dari Elderslie Dockyard, Glasgow.

Kapal itu diluncurkan pada tahun 1908 setelah uji coba laut di Clyde dan dirancang untuk membawa emigran ke Australia dan kargo dalam perjalanan pulang ke Inggris. SS Waratah memiliki panjang 500 kaki, memiliki lebar 59 kaki dan kedalaman 38 kaki.

Baca juga: Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Nyata dan Bukan Hanya Karangan Buya Hamka

Dia memiliki sekoci yang cukup untuk 921 penumpang dan dapat membawa 15 ribu ton batu bara dan kargo dengan kecepatan 13 knot. SS Waratah juga memiliki kompartemen kedap air, seperti Titanic, dan dianggap tidak dapat tenggelam.






















RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru