Menggunakan Kereta Rel Listrik (KRL) untuk perjalanan dari berbagai wilayah di Jabodetabek memang sangat membantu untuk masyarakat pengguna setia transportasi umum. Tak hanya itu, menggunakan KRL kita bisa menghemat biaya walaupun perjalanan menempuh lebih dari satu jam dan paling nyaman adalah bebas dari kemacetan.
Jalur KRL sudah terintegerasi mulai dari Bogor, Cikarang, Bekasi, Tangerang, dan Tanjung Priok semua bisa dilakukan menggunakan KRL. Selain itu wilayah Banten pun sudah terhubung dengan jalur KRL, mulai dari Stasiun Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Maja hingga berakhir di Stasiun Rangkasbitung.
Dari Rangkasbitung sampai dilanjutkan sampai dengan Merak jalur kereta api terhubung dengan KA Lokal Commuter Line Merak yang tidak menggunakan kereta yang berbasis elektrifikasi. Namun kabar cukup mengejutkan bahwa pemerintah berencana akan membangun jaringan transportasi KRL dari Stasiun Rangkasbitung hingga Stasiun Merak.
Stasiun Rangkasbitung merupakan perhentian terakhir untuk rute KRL dari Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Merak maka harus menggunakan KA lokal. Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengungkap rencana perpanjangan jalur KRL hingga ke Stasiun Merak, Banten.
Saat ini stasiun terakhir yang dilalui KRL adalah Stasiun Rangkasbitung. Ia menyebut Kemenhub akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga (K/L) yang berwenang. Menurutnya, Kemenhub juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) soal rencana itu. “Dan termasuk juga yang ke arah Merak. Kalau dimungkinkan Merak dengan reaktivasi kita perpanjang KRL, itu akan lebih mengembangkan kita,” kata Risal saat ditemui di Stasiun Jakarta Kota, Selasa, 22 April.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memastikan tidak akan melakukan importasi kereta rel listrik (KRL) bekas dari luar negeri. Langkah ini menjadi rencana investasi yang dilakukan perusahaan beberapa tahun ke depan.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Atriviyanto mengungkapkan bahwa sudah diputuskan untuk tidak lagi mendatangkan kereta bekas dari luar negeri sejak 2023 lalu. Karena itu, KAI Commuter memilih untuk mengimpor sejumlah rangkaian kereta dari produsen asal China, CRRC Qingdao Sifang.
Di era 2023 sampai 2027 ini pemerintah pun sudah mempersiapkan investasi beberapa kereta-kereta yang baru, jadi sudah tidak membeli kereta yang bukan baru lagi.
Stasiun Merak, Pilihan Integrasi Lintas Moda Penumpang Kapal Ferry