Perkembangan teknologi yang kian merambah seolah memaksa setiap orang untuk turut berada di dalamnya agar tetap dapat bersaing, tidak terkecuali di dunia transportasi. Dewasa ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan bus dari seluruh penjuru dunia yang mulai beralih menggunakan armada berbasis tenaga listrik yang didukung oleh pabrikan seperti Hyundai, Daimler, BYD, hingga Proterra.
Baca Juga: Seorang Desainer Industri Rancang Halte Bus yang Dilengkapi Pengisian Daya EV Nirkabel!
Berbicara soal bus listrik, tak lengkap rasanya jika tidak menginggung soal sistem pengisian dayanya. Jika pada artikel sebelumnya sudah pernah dibahas soal seorang desainer yang merancang halte lengkap dengan stasiun pengisian daya listrik nirkabel untuk bus, kini sebuah perusahaan yang berbasis di Pennsylvania, Amerika, Momentum Dynamics, diketahui tengah memasarkan charger nirkabel berkekuatan 200 kilowatt pertama di Negeri Paman Sam sebelah Utara.
Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (20/4/2018), Momentum Dynamics sendiri telah menguji coba charger nirkabel ini pada bus listrik yang menggunakan mesin BYD di Wenatchee, Washington beberapa waktu yang lalu. Bus tersebut mengisi daya sembari melakukan pemberhentian secara rutin. Bus-bus ini tidak melulu melakukan operasi secara terus-menerus, ada kalanya mereka berhenti – semisal menaik-turunkan penumpang atau berganti pengemudi. Nah, di saat itulah daya mereka diisi ulang.
Salah satu pihak dari Momentum Dynamics mengatakan bahwa ketika bus listrik BYD K9S melakukan pemberhentian terjadwal di Link Transit di Wenatchee selama 5 menit, baterainya secara nirkabel akan menerima lebih dari cukup daya untuk ‘menggelinding’ di rute berikutnya. Cara pengisiannya pun cukup sederhana, bus hanya perlu berhenti di atas mesin pemancar yang tertanam di jalan dan pengisian daya pun akan mulai secara otomatis.
“Kesederhanaan konsep pengisian dan kapasitas daya yang mampu disalurkan kepada bus-bus listrik ini memungkinkan setiap armada melakukan perjalanan secara terus menerus sepanjang hari tanpa harus melakukan pemberhentian khusus untuk mengisi daya,” tutur salah seorang juru bicara dari Link Transit, Todd Daniel.
Baca Juga: North Carolina Canangkan Halte Bus dengan Tenaga Surya
“Kami berencana untuk memperluas sistem pengisian daya nirkabel ini hingga ke wilayah pedesaan dalam waktu dekat ini. Hadirnya prasarana semacam ini secara tidak langsung akan mendorong program penggunaan 100 persen moda elektrik,” timbalnya. Momentum Dynamics memperhitungkan bahwa penghematan biaya potensial untuk operator bus yang menjalankan armada listrik dapat menambah hingga jutaan dolar setiap tahun, dibandingkan dengan armada kendaraan diesel dan hibrida.
Berjulukkan City of Lights, ternyata Paris tidak hanya terkenal dengan keindahan menara Eiffelnya saja, melainkan jaringan komuternya pun, Paris Metro, digalang-galang sebagai salah satu jaringan kereta bawah tanah terbaik di dunia. Selain mengedepankan aspek keamanan dan ketepatan waktu operasi, Paris Metro pun diketahui menjunjung tinggi nilai kenyamanan para penumpangnya. Nah, dalam rangka meningkatkan perihal kenyamanan tersebut, Paris Metro melengkapi setiap armadanya dengan teknologi pendingin terbaru yang dikembangkan oleh European Space Agency (ESA), lho!
Baca Juga: Ouigo, Kereta Cepat Bergaya TGV dengan Tarif Rendah
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman phys.org, pemasangan sistem pendingin ini dipercaya meningkatkan kenyamanan penumpang, karena sistem tersebut bekerja tanpa mengubah bagian kereta dan membebaskan lebih banyak ruang untuk digunakan penumpang.
Sistem pengatur suhu di jaringan kereta bawah tanah memang memiliki peran yang bisa dibilang vital semisal kereta mengalami masalah ketika berada di underground, sebut saja kereta mengalami masalah pada bagian kelistrikan. Jika hal ini terjadi dan tidak ada sistem pengatur suhu di dalamnya, maka suhu di dalam kabin penumpang akan meningkat secara drastis karena eksistensi dari berbagai alat pembangkit tenaga.
Alhasil, tidak membutuhkan waktu lama untuk ‘memanggang’ penumpang yang berada di dalamnya. Belum lagi terowongan bawah tanah yang akan meminimalisir udara segar dan kandungan oksigen di dalam kabin penumpang. Sayangnya, versi awal dari sistem pengatur suhu ruangan ini sendiri memiliki bentuk yang cukup besar, malah dalam pengoperasian, dan juga ringkih.
Hadirnya solusi pengatur suhu dari ESA ini seolah menjadi jawaban atas kekurangan dari sistem pengatur suhu yang sudah ada. Dengan menjadikan sirkulasi cairan sebagai basis dari teknologi ini, pihak dari ESA sendiri tidak menampik bahwa tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan sistem pengatur suhu ini adalah bagaimana cara mendapatkan air untuk disirkulasikan.
Baca Juga: Ada Gambar Penari Bali di Metro Caracas, Ada Apa Ya?
Para insinyur antariksa yang mengelola sistem ini kemudian menggunakan aksi kapiler yang dikombinasikan dengan teknologi penukar panas udara, sehingga sistem pengatur suhu tersebut dapat menggantikan peran dari kipas mekanis konvensional yang digunakan kereta Paris Metro. Jika sistem ini dapat meningkatkan kenyamanan penumpang yang berada dalam kondisi ‘darurat’, bukan tidak mungkin pihak ESA akan kebanjiran order dari penyedia jasa kereta bawah tanah lainnya.
Berdesak-desakan di kereta api nampaknya sudah bukan jadi satu hal yang aneh lagi di Indonesia, apalagi ketika jam sibuk mulai menderu. Penumpang demi penumpang terus memaksa masuk ke dalam rangkaian agar tidak terlambat sampai tujuan, tanpa memperdulikan kondisi hingga keselamatan dirinya sendiri dan penumpang lainnya. Ironisnya lagi, kejadian ini terus berulang selama kalender tidak berhenti di ‘tanggal merah’.
Baca Juga: Beginilah Gaya Tidur Penumpang Kereta Komuter di Jepang
Bahkan, jaringan perkeretaapian Jepang sampai-sampai mempekerjakan seorang ‘juru dorong’ di setiap stasiun guna memadatkan penumpang di dalam gerbong. Tentu saja, kondisi seperti ini sudah menyalahi beberapa aturan yang berlaku, salah satunya adalah larangan berdiri di dekat pintu kereta. Padahal, bukan tidak mungkin spot ini menjadi titik kecelakaan yang mampu menghilangkan nyawa penumpang.
Salah satu bahaya yang mengancam penumpang yang berdiri atau bersandar di dekat pintu kereta adalah terjatuh ketika pintu terbuka. Semisal si penumpang tengah tidak fokus ketika si ular besi sampai di sebuah stasiun dan pintu terbuka, dikhawatirkan penumpang tersebut akan jatuh dan terluka. Ketika utamanya larangan berdiri di dekat pintu ditujukan untuk keselamatan penumpang, ternyata ada alasan lain terkait pengadaan larangan ini.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman londonist.com, pintu otomatis yang berada di kereta dewasa ini pada umumnya sudah tersematkan beberapa teknologi canggih di dalamnya. Tanpa mengurangi rasa nyaman penumpang yang bersandar di pintu kereta, ternyata alasan di balik pengadaan larangan ini adalah dikhawatirkan teknologi canggih tersebut akan rusak jika disandari oleh penumpang.
Rusaknya teknologi tersebut akan mengakibatkan pintu seolah tidak bisa mengidetifikasi apakah ada benda yang menghalangi di jalur pintu atau tidak. Semisal ada penumpang yang belum sepenuhnya masuk atau keluar dari rangkaian dan sialnya teknologi tersebut rusak, maka ketika masinis sudah menekan tombol penutup pintu, sensor pintu tersebut tidak akan mendeteksi ada objek yang menghalangi. Penumpang pun bisa terjepit terseret rangkaian.
Baca Juga:Mengenal Polsuska, Penegak Peraturan di Kereta Api
Demi terciptanya keamanan dan kenyamanan ketika menggunakan kereta komuter dimana pun, ada baiknya Anda tetap mematuhi semua peraturan yang sudah dibuat oleh operator kereta. Diberlakukannya peraturan-peraturan tersebut semata-mata ditujukan untuk keselamatan penumpang.
Dimana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung. Mungkin peribahasa tersebut perlu diingat setiap kali kita menyambangi tempat baru, terutama di luar negeri. Ambil contoh Jepang yang memiliki beberapa peraturan tidak tertulis yang emisal dilanggar, akan memberikan efek malu bagi si pelakunya. Maka dari itu, KabarPenumpang.com akan membocorkan enam etiket yang berlaku di Jepang, dikutip dari laman my.asiatatler.com.
Baca Juga: Stasiun Tokyo, Merangkap Jadi Museum dan Saksi Bisu Pembunuhan Dua PM JepangMembuat Kebisingan di Publik
Mungkin bagi kebanyakan orang di Indonesia, menerima telepon atau berbicara dengan kolega ketika di kereta merupakan suatu hal yang sangat lumrah, namun tidak jika Anda tengah berada di Jepang. Anda akan diperhatikan banyak orang, atau bahkan menjadi buah bibir satu gerbong.
Ini dikarenakan perjalanan menggunakan sarana transportasi publik diJepang seperti kereta atau bus diharapakan dapat menciptakan suasana yang damai dan tenang. Alasan lainnya adalah soal privasi, karena bagi warga Jepang, mendengarkan percakapan telepon orang lain merupakan hal yang sangat tidak nyaman.
Etika Bertukar Informasi Pribadi
Layaknya seorang professional yang bertukar kartu nama dengan kenalan barunya, ada baiknya Anda meluangkan waktu sejenak untuk membaca dan memberikan respon positif terhadap si pemberi kartu nama.
Langsung memasukkan kartu nama ke dalam saku dinilai tidak sopan, karena di Jepang, kartu nama dianggap sebagai perpanjangan dari kepribadian seseorang. Jika Anda berperan sebagai pemberi kartu nama, pastikan kartu nama Anda dalam keadaan rapi, bersih, dan tidak sobek.
Etika Ketika Makan di Restoran
Pastikan Anda bertanya kepada pelayan di sana, apakah Anda harus melepas sepatu atau tidak. Karena tidak sedikit restoran di Jepang yang mewajibkan para tamunya untuk menanggalkan alas kaki sebelum masuk.
Jika sudah selesai makan dan hendak membayar, jangan pergi ke kasir! Ada baiknya Anda meminta bill dan menyimpan jumlah tagihan di baki yang diantarkan oleh pelayan. Semisal ada kembalian, si pelayan akan mengantarkan kembaliannya menggunakan baki yang sama.
Pelajari Frasa Penting
Sebagai pendatang, ada baiknya Anda menguasai sedikit bahasa Jepang. Dimaksudkan untuk memudahkan Anda dalam berkomunikasi selama berada di negara yang terkenal dengan jaringan Shinkansen-nya ini.
Contohnya seperti ‘konnichiwa’ yang berarti ‘halo’ ; ‘sumimasen’ yang berarti ‘maafkan saya’ atau ‘maaf’ ; dan ‘arigatou’ yang artinya ‘terima kasih’. Alih-alih menggunakan Google Translate, Anda disarankan untuk mengunduh aplikasi kamus bahasa Jepang. Anda cukup menunjukkan frasa yang Anda maksud kepada penduduk setempat jikalau Anda terjebak dalam kata-kata.
Tertib dan Teroganisir
Mendorong seseorang ketika tengah mengantri di Jepang bukanlah sesuatu yang menarik untuk dicoba! Salah satu ciri khas orang Jepang di moda transportasi seperti kereta atau bus adalah mereka tidak pernah menghalangi orang lain untuk turun terlebih dahulu, jadi tidak ada tuh yang namanya saling bertubrukan ketika pintu moda terbuka.
Baca Juga: Ini Dia Kreator Jingle Kereta di Negeri Matahari TerbitTata Krama di Pemandian Umum (Onsen)
Karena ini adalah tempat pemandian air panas yang ditujukan untuk umum, maka ada baiknya agar Anda tidak mencampurkan sabun atau membiarkan handuk Anda masuk ke dalam kolam. Bagi Anda yang memiliki rambut panjang, maka ikatlah rambut Anda terlebih dahulu agar tidak masuk ke dalam air.
Jika air di kolam tersebut dirasa terlalu panas, tambahkanlah air dingin sedikit demi sedikit agar tidak mengganggu suhu dari orang lain. Bahkan, di beberapa tempat pemandian umum melarang untuk mencampurkan air dingin ke dalam kolam pemandian.
Meski namanya telah pudar di Asia Tenggara, Uber faktanya masih jadi raja di Eropa dan Amerika Serikat. Bahkan belum lama ini Uber merilis fitur keselamatan dalam aplikasinya. Hadirnya fitur ini dibuat untuk meningkatkan proses penyaringan dalam penerimaan pengemudi baru bagi keamanan pengguna. Sebab dengan hal tersebut juga untuk masa depan Uber dan penggunanya. Fitur terbaru ini hadir dan diluncurkan pada 12 April 2018 kemarin.
Baca juga: Dampak Grab Akuisisi Uber, Tarif di Filipina Melonjak Hampir 50 PersenKabarPenumpang.com melansir dari laman digitaltrends.com (12/4/2018), karena teknologi dalam aplikasi Uber digunakan oleh jutaan orang yang kemungkinan bersamaan di kota-kota seluruh dunia. CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan dalam sebuah postingan di blognya, bahwa hadirnya fitur baru ini untuk membantu menjaga penumpang tetap aman.
“Ini adalah tanggung jawab yang sangat besar dan kami tidak menganggap enteng. Itu sebabnya saya sebagai CEO berkomitmen untuk menempatkan keselamatan sebagai inti dari semua yang kami lakukan,” ujar Dara.
Fitur terbaru ini akan mudah ditemukan dalam aplikasi dan juga Uber menambahkan pusat keamanan baru untuk membantu penumpang tentang informasi keamanan utama. Dengan ini, Anda akan dapat menemukan konten tentang kemintraan Uber dan penegak hukum, proses penyaringan driver, perlindungan asuransi serta pedoman komunitas.
Dalam fitur terbaru ini, Uber membuat penumpang memungkinkan untuk memilih lima teman atau anggota keluarga sebagai kontak terpercaya mereka. Sehingga setiap pengguna masuk dalam Uber, lima orang tersebut akan diberikan detail perjalanan sehingga tahu keberadaan Anda sebagai penumpang Uber.
Meski demikian, mungkin Anda tidak akan menggunakannya pada siang hari karena dianggap aman, sehingga fitur ini bisa digunakan pada waktu perjalanan malam hari. Dalam fitur terbaru ini juga dihadirkan nomor darurat 911 yang langsung terhubung ke pihak kepolisian.
Fitur ini juga menunjukkan lokasi secara realtime baik itu alamat maupun gambaran peta. Sehingga jika terjadi apa-apa terhadap penumpang, 911 bisa langsung membantu setelah membagi lokasi.
Fitur ini bukan hanya hadir untuk pengguna melainkan pengemudi. Adanya fitur terbaru ini, Uber bermitra dengan RapidSOS dan National Emergency number Association untuk menjelajahi waktu respons yang lebih cepat dan meningkatkan panggilan routing 911.
Di sisi pengemudi, Uber ingin meningkatkan uji tuntas untuk memperkuat proses penyaringannya. Kedepannya, Uber mengatakan bahwa akan secara proaktif mengulangi pemeriksaan kriminal dan kendaraan bermotor setiap tahun. Selain itu, Uber telah berjanji untuk mempertahankan dan mengawasi catatan kriminal para pengemudi.
“Dengan menggunakan sumber data yang mencakup sebagian besar pelanggaran kriminal baru, kami akan menerima pemberitahuan ketika seorang pengemudi terlibat dan memanfaatkan informasi ini untuk membantu terus menegakkan standar pemeriksaan kami,” tulis Khosrowshahi.
Baca juga: Hadirkan Layanan Sepeda Listrik di Negeri Paman Sam, Uber Akuisisi JUMP
Dengan hadirnya fitur terbaru ini, Uber mengangkat Dewan Penasihat Keamanan yakni Jeh Johnson, mantan Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat. Dalam kapasitas barunya, Johnson akan bertindak sebagai Ketua dewan itu, yang sudah terdiri dari penegakan hukum, keselamatan jalan, peradilan pidana, kekerasan seksual dan pakar pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
Thai Lion, maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) yang juga bagian dari Lior Air Group, diwartakan terus memperluas jangkauan layanannya untuk tujuan domestik (Thailand) dan internasional. Khusus untuk rute internasional, Thai Lion telah menambah frekuensi terbangnya dari hub Bandara Internasional Don Mueang Thailand menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Baca juga:Terima Boeing 737 MAX 9, Thai Lion Air Bakal Layani Rute Jarak Jauh
Jadwal terbang baru ini melengkapi jaringan yang sudah ada dan maskapai berkode SL tersebut kini memiliki dua penerbangan reguler harian yang menghubungkan Jakarta dan Don Mueang. Penerbangan SL116 tersebut lepas landas dari Don Mueang pukul 09.00 waktu setempat dengan pendaratan Boeing 737-900ER pukul 12.30 WIB yang membawa tujuh awak kabin dan 168 penumpang di bandara Soetta pada 23 April 2018 kemarin.
Dengan adanya frekeunsi tambahan ini, Lion Air Group menegaskan keputusan penambahan frekuensi berdasarkan kajian terhadap potensi konektivitas baru yang menghubungkan kota-kota di Asia. Pelanggan dari Jakarta melalui Bangkok Don Mueang dapat terkoneksi ke Chiang Mai (CNX), Chiang Rai (CEI), Phuket (HKT), Hat Yai (HDY), Singapura (SIN), Yangon (RGN), Hanoi (HAN), Taipei (TPE), Mumbai (BOM), Changsha (CSX), Chengdu (CTU), Chongqing (CKG), Guangzhou (CAN), Hangzhou (HGH), Nanchang (KHN), Nanjing (NKG), Shanghai (PVG), Xi’an (XIY), Zhengzhou (CGO) dan tujuan lainnya.
“Thai Lion Air yang tergabung dalam Lion Air Group sangat bangga dengan memberikan tambahan penerbangan dari Bangkok Don Mueang ke Jakarta melalui Cengkareng. Hal ini merupakan komitmen kami untuk terus memberikan pilihan jadwal bepergian terbaik bagi pebisnis dan wisatawan ke Thailand serta ke Indonesia bersama Thai Lion Air. Atas nama Thai Lion Air, saya mengucapkan terima kasih kepada awak pesawat, seluruh karyawan, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara dan pihak terkait yang telah mendukung kelancaran operasional ekstra ini,” ujar CEO and Chairman Thai Lion Air Capt. Darsito Hendro Saputro dari pernyataan tertulis yang diterima KabarPenumpang.com.
Darsito mengatakan, pihaknya melihat antusiasme pelanggan untuk terbang dengan Thai Lion Air di berbagai destinasi mereka antara lain Bangkok dan Jakarta. Thai Lion sendiri mempunyai kesungguhan dalam mendukung aktivitas ekonomi antar kedua kota metropolitan terbesar masing-masing negara.
“Selain itu, penambahan penerbangan ini merupakan jawaban dari tingginya permintaan terhadap jasa transportasi udara di Asia Tenggara,” ujar Darsito.
Thailand masih menjadi salah satu primadona bagi wisatawan Indonesia, karena tetap jadi pilihan berwisata yang menyimpan berbagai jenis wisata. Bangkok sangat popular sebagai pusat perdagangan, bisnis serta ekonomi yang berada di tepi barat Sungai Chao Phraya sejak dua abad silam.
Jika ingin lebih fokus menjelajahi Negeri Gajah Putih, Thai Lion Air mengajak bertualang ke bagian Utara Thailand yang terkenal destinasi wisatanya yaitu di Chiang Mai dan Chiang Rai. Timur laut Thailand sangat khas adalah wilayah Khon Kean, Ubonrathani dan Udonthani. Sementara, Thailand Selatan memiliki ikonik seperti Krabi, Nakhon Si Thammarat, Phuket, Surat Thani, Hat Yai dan Trang.
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia, telah lama memberikan pengalaman yang menyenangkan dengan menawarkan bervariasi tempat wisata, belanja mewah dan jalan-jalan, gemerlap malam, kuliner khas nusantara serta bersenang-senang menikmati destinasi lain. Di Jakarta, wisatawan tidak akan pernah kekurangan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi.
Thai Lion Air optimis, peluncuran jadwal terbaru ini akan semakin menawarkan layanan udara yang nyaman dan terjangkau. Diharapkan bisa membawa lebih banyak wisatawan menuju Indonesia melalui Jakarta yang merupakan salah satu jalur bisnis dan perjalanan wisata. Lion Air Group senantiasa mendukung program Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke dalam negeri, salah satunya dari Thailand. Grup maskapai ini berkomitmen mendukung program pemerintah dalam mendatangkan 17 juta wisatawan ke tanah air. Para turis yang berkunjung dapat saling terhubung dengan menggunakan Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air, Thai Lion Air untuk melakukan serta melanjutkan penerbangan.
Baca juga: Lion Air Group Beli 50 Unit Boeing 737 Max 10 Senilai Rp858 Triliun
Selain itu, diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand melalui pengembangan dan peningkatkan berbagai aktivitas di luar sektor sosial budaya, pariwisata dan perdagangan.
Berikut ini jadwal keberangkatan DMK-CGK, SL 116 pukul 09.00 dan SL 118 19.05 waktu Thailand. Sedangkan keberangkatan dari CGK-DMK SL 117 pukul 13.10 WIB dan Sl119 06.30 WIB.
Sebagai satu-satunya moda yang dapat menyeberangkan penumpang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, keberadaan kapal-kapal ferry yang mengarungi luasnya Selat Sunda ini menarik untuk dibahas. Berada di bawah pengelolaan PT ASDP Indonesia Ferry, puluhan hingga ratusan ferry setiap harinya melakukan pelayaran dari pulau Jawa menuju pulau Sumatera, pun sebaliknya.
Baca Juga: Beroperasi 2018, PT ASDP Lakukan Ground Breaking Pembangunan Dermaga Eksekutif Merak – Bakauheni
Nah, dari sekian banyak ferry yang beroperasi di sini, ada satu armada yang mencuri perhatian banyak orang. Ya, Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Athaya yang merupakan salah satu armada kepemilikan PT Perusahaan Angkutan Ferry (Jemla Ferry). Berdasarkan pada pantauan langsung KabarPenumpang.com di Pelabuhan Merak (21/4/2018), sekilas, KMP Athaya ini bisa dibilang hampir tidak ada bedanya dengan ferry lain dari bagian luar.
Eskalator KMP Athaya. Sumber: istimewa
Namun persepsi tersebut langsung terbantahkan ketika Anda masuk ke bagian dalamnya. Sebuah eskalator tunggal akan menyambut dan mengantar Anda menuju dek penumpang yang berada tepat di atas dek kendaraan. Begitu masuk ke dek penumpang, gambaran pertama yang langsung terlintas di benak Anda adalah mewah.
Ya, bagaimana tidak, bagian dek penumpang di desain sedemikian rupa sehingga menyerupai hotel berbintang, lengkap dengan cafetaria, tangga melingkar khas hotel mewah, pendingin ruangan, dan beberapa buah TV yang memutar tayangan dari saluran televisi swasta. Layaknya KMP lain, dek penumpang dari kapal yang memiliki berat mati 3.096 ton ini terbagi menjadi dua ‘kubu’, yaitu lesehan dan tempat duduk.
Karpet yang dilapisi dengan kertas plastik tebal siap menyambut para penumpang yang hendak rebahan sembari menyebrangi Selat Sunda. Dua buah televisi, puluhan bantal empuk, dan sejumlah pedagang yang menjajakan makanan instan dan kopi siap menemani perjalanan Anda di ‘cluster’ lesehan.
Sebelum digunakan oleh pihak Jemla Ferry, kapal yang dirakit pada tahun 1995 ini pernah digunakan sebelumnya oleh pihak Jepang dengan nama Venus. Diperkirakan, Jepang mulai menggunakan kapal ini sejak tahun 2012 silam hingga awal 2017. Praduga ini semakin kuat dengan adanya tirai khas Jepang pada bagian toilet pria dan wanita yang ada di altar utama dek penumpang, lengkap dengan tulisan Jepangnya.
Baca Juga: PT ASDP Naikkan Tarif Ferry Merak- Bakauheni Hingga 14 Persen
Bagi Anda yang penasaran dengan sensasi berlayar khas hotel bintang lima, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, cukup Rp15.000 untuk orang dewasa dan Rp8.000 untuk anak-anak, maka Anda sudah bisa menikmati kemewahan yang ditawarkan oleh KMP Athaya.
Seorang pria diamankan dari pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 2446 di Miami setelah diduga menyentuh penumpang wanita tanpa izin. Kejadian tersebut sebelum pesawat lepas landas dari Miami menuju Chicago dan dilakukan oleh Jacob A Gracia.
Baca juga: Raba-Raba Seorang Remaja Putri, Penumpang United Airline Ditangkap FBIKabarPenumpang.com melansir dari laman bbc.com (23/4/2018), dimana pacar seorang wanita di pesawat menghubungi awak kabin karena perlakuan Jacob pada pacarnya. Kemudian pihak awak kabin menghubungi bandara untuk meminta bantuan pihak berwajib mengamankan Jacob dalam pesawat tersebut.
Sebenarnya sebelum memanggil pihak berwajib, awak kabin telah lebih dahulu meminta secara baik-baik agar pria 28 tahun itu berpindah dari tempat duduknya. Namun bukannya berpindah, Jacob justru berteriak dan menghina awak kabin, sehingga awak kabin meminta bantuan pihak keamanan bandara.
“Kami memulai proses deplaning seluruh pesawat. Selama proses itu, pertengkaran fisik terjadi antar dua penumpang tersebut. Tetapi saat pihak kemanan berada di pesawat, penumpang menjadi agresif kepada petugas keamanan dari Departemen Kepolisian Miami-Dade,” ujar American Airlines melalui sebuah pernyataaan.
Tiga orang pihak keamanan yang melakukan penahanan terhadap Jacob dibuat kesulitan meski salah satu polisi telah mencengkram leher Jacob. Pasalnya Jacob saat akan di borgol terus melawan dan mencoba mengambil pistol dari salah satu petugas.
Sayangnya pistol tersebut tak bisa diambil karena tidak terlepas dari sarungnya. Untungnya pihak keamanan membawa taser atau alat kejut listrik untuk melemahkan Jacob.
“Kami mencoba mengamankannya dengan menggunakan taser, tapi itu tak mempengaruhinya. Kami tetap mencoba untuk mengendalikannya dan setelah sepuluh menit baru bisa diamankan dengan tenang,” ujar Polisi Miami-Dade Sgt Lazaro Llerena.
Baca juga: Kerap Dilecehkan, Awak Kabin Beberkan Kelakuan Penumpang Mabuk
Untungnya setelah berhasil ditangani, Jacob dibawa ke Turner Guilford Knight Correctional Centre untuk ditangani karena mencoba merampas senjata api milik petugas, kejahatan kriminal dan memiliki perilaku tidak tertib. Hingga Senin (23/4/2018), Jacob masih dalam tahanan karena belum jelas apakah dirinya memiliki pengacara atau tidak.
Diketahui karena hal ini penerbangan American Airlines yang dijadwalkan berangkat dari Miami ke 9.30 malam menjadi terlambat satu jam sekitar pukul 10.34 malam waktu setempat menuju Chicago.
Pasca akuisisi Uber oleh Grab di Asia Tenggara, beragam permasalahan mulai muncul kepermukaan, seperti keluhan terhadap pengemudi Grab di Filipina yang tiba-tiba merubah perilakunya. Atas perilaku pengemudi yang merugikan konsumen, membuat manajemen Grab di Filipina memberikan sanksi kepada hampir 500 pengemudinya pekan lalu.
Baca juga: Dampak Grab Akuisisi Uber, Tarif di Filipina Melonjak Hampir 50 Persen
Dilansir dari businessmirror.com.ph (23/4/2018), KabarPenumpang.com mendapatkan bahwa adanya sanksi tersebut setelah pihak Grab melakukan penyelidikan internal terhadap meningkatnya keluhan pengemudi yang membatalkan pesanan penumpang. Country Head Grab Filipina, Brian Cu mengatakan, pihaknya berharap pengemudi disiplin dalam beberapa hari mendatang.
Menurutnya, sebagai perusahaan yang semakin mengintensifkan dalam melayani penumpang lebih baik, maka pengemudi harus memiliki disiplin yang tinggi.
“Kami tidak akan mentoleransi perilaku apapun yang mengganggu kualitas layanan kami. Kami melihat setiap pos dan keluhan dan mohon maaf karena layanan kami gagal. Kam akan bergerak maju dan lebih baik,” ujar Cu.
Dengan adanya ini, perusahaan menghadirkan langkah-langkah tambahan yang lebih ketat untuk mengatasi masalah pembatasan. Cu mengatakan, saat ini hanya lima persen tingkat pembatalan yang diizinkan sebagai metrik untuk insentif.
“Mereka yang sepuluh persen dan di atas rata-rata tingkat pembatalan per minggu dapat dikenakan sanksi seperti penangguhan serta di batasi dalam penggunaan aplikasi. Kami menjamin mitra pengemudi bahwa kami akan mengikuti penyelidikan dan uji tuntas yang tepat,” jelas Cu.
Diketahui, selama akhir pekan, tingkat pembatalan naik dua kali lipat menjadi 11 persen. Sehingga pihak Grab mengikuti perintah Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB) untuk sementara waktu menangguhkan P2 per menit biaya perjalanan pengemudi.
Cu mencatat, pembatalan tersebut dikarenakan tarif yang rendah dan pengemudi mendapat orderan yang sedikit. Tak hanya itu, hal tersebut membuat Grab hanya melayani setengah dari permintaan penumpang.
“Pengemudi harus membeli kebutuhan seperti bensin, cicilan bulanan kendaraan bagi yang mencicil dan ketika lalu lintas menghentikannya, hanya P2 per menit yang menghemat pemasukan mereka. Jadi dengan hilangnya P2, banyak pengemudi kami yang mendapat lebih sedikit penumpang dan mengemudi lebih sedikit,” kata dia.
Adanya hal ini membuat Grab mengajukan banding ke regulator melalui mosi untuk peninjauan kembali terkait komponen tarif perjalanan waktu P2 per menit adalah sah dan diperlukan untuk melindungi mata pencaharian mitra pengemudi sekaligus mempertahankan tuntutan transportasi dari masyarakat.
“Tidak peduli seberapa mau mereka mengemudi, mereka tidak punya pilihan, tetapi memikirkan cara untuk memulihkan pengeluaran mereka. Sayangnya, sebagian besar dari mereka terpaksa membatalkan pemesanan, terutama ketika mereka tahu bahwa mereka akan melintasi lalu lintas,” tambah Cu.
Dia mengatakan P2 bukanlah pendapatan Grab karena 80 persen langsung ke pengemudi sementara 20 persen dihabiskan untuk insentif pengemudi dan promo pengendara. Cu mencatat kelompoknya berharap LTFRB mengembalikan tarif perjalanan dan waktu karena akhirnya untuk kepentingan kedua pengendara dan penumpang.
“Mari kita hadapi, jika pengemudi tidak menghasilkan uang, mereka tidak akan menawarkan layanan mereka,” katanya.
Baca juga: Diakuisisi Grab, CEO Uber: “Ini Taktik Untuk Tingkatkan Profit”
Beberapa pengemudi Grab mengatakan dengan kondisi awal mengakui bisa mencukupi kebutuhan selama seminggu. Seorang pengemudi bahkan mengungkapkan bahwa ia bisa mengumpulkan setidaknya P20.000 atau Rp5,3 juta seminggu dengan mengemudi enam hari selama sekitar 10 jam hingga 12 jam per hari.
“Ini lebih dari cukup untuk biaya sekolah anak saya, pengeluaran harian kami, perawatan mobil dan beberapa waktu luang sesekali,” katanya.
Ternyata bukan hanya Indonesia yang kedatangan kereta dari Jepang, negeri maju sekelas Inggris pun nyatanya mendatangkan kereta dari Jepang. Seperti operator kereta api asal Tanah Britania yang dimiliki oleh FirstGroup, TransPennine Express baru saja mendatangkan tiga dari 19 armada baru yang dipesan dari Jepang. Kereta yang mencakup lima rangkaian ini memanfaatkan teknologi kereta peluru khas Jepang dan diperkirakan akan memasuki layanannya pada tahun 2019 mendatang.
Baca Juga: TGV, Masih Jadi Lambang Supremasi Kereta Cepat Eropa
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman globalrailwayreview.com (20/4/2018), kereta bernama Nova 1 ini diketahui telah meninggalkan Negeri Sakura dan diprediksi akan tiba di Inggris pada bulan Juni 2018 mendatang, nantinya Nova 1 akan melewati serangkaian uji coba setibanya di Inggris.
Proses uji coba ini sendiri akan bergulir selama periode musim panas 2018 dan akan memasuki layanan penuh pada musim panas 2019. Nantinya, Nova 1 ini akan mendukung pengoperasian Great North Rail Project yang menghubungkan kota-kota besar di Utara Inggris dan Skotlandia. Nova 1 akan mengular dari Manchester dan Liverpool, melintasi Pennines menuju ke kota-kota lainnya, seperti Leeds, York, Newcastle, dan Edinburgh.
Kenyamanan penumpang pun tidak lantas ‘dianak-tirikan’. Nova 1 menyediakan 161 kursi tambahan, gerbong yang luas, ruang kaki ekstra, dan ruang bagasi tambahan. “TransPennine Express memberikan investasi sebesar £500 juta (Rp9,7 triliun) dalam jangka waktu dua tahun ke depan dalam hal layanan tambahan,” ungkap Managing Director TransPennine Express, Leo Goodwin. “Lebih banyak kursi bagi penumpang, dan tidak hanya satu melainkan tiga armada baru sekaligus,” imbuhnya.
Penumpang yang menggunakan layanan ini kelak pun akan mendapatkan hiburan selama perjalanan, mulai dari WiFi gratis di kelas standar hingga layanan streaming film dari Exstream secara gratis bagi penumpang kelas satu. Adapun armada kereta peluru yang terinspirasi dari Jepang ini dirakit oleh Hitachi, dengan kesepakatan untuk melibatkan lebih dari 30 perusahaan Inggris sebagai pemasok komponen utamanya.
“Kami sangat antusias untuk membawa teknologi kereta peluru khas Jepang ke Inggris, dan kami menantikan armada Nova 1 dapat mengubah pengalaman berkereta para penumpang di jalur sibuk,” tutur Berry Sas selaku Projects Director dari Hitachi Rail Europe.
Baca Juga: Tempuh 12.000 Km, Jalur Sutera Kuno Dibuka Kembali dari Inggris Menuju Tiongkok
Diketahui, armada Nova 1 ini sendiri tergolong sebagai kereta hibrida, dimana dalam pengoperasiannya, sang operator dapat menggunakan dua sumber tenaga, yaitu listrik dan diesel. Kereta ini sendiri dapat beroperasi dengan formasi lima hingga 10 rangkaian dalam setiap perjalanannya.
Ketika menggunakan tenaga listrik, Nova 1 dapat mengular hingga kecepatan 140mph atau yang setara dengan 225 km/jam. Sedangkan ketika menggunakan tenaga diesel, kereta ini mampu melaju hingga kecepatan 125mph atau yang setara dengan 201 km/jam. Dengan menggunakan mesin MTU modern dari Rolls-Royce, kereta ini akan mengurangi emisi berbahaya di bawah tenaga diesel hingga 90 persen. Keren!