Menelisik kembali kasus penumpang yang tersiram dua gelas teh panas dalam pesawat Garuda Indonesia keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Banyuwangi pada 27 Desember 2017 lalu. Koosmariam Djatikusumo bersama kuasa hukumnya telah mengajukan gugatan ke pengadilan dengan tuntutan ganti rugi materiil dan immateriil senilai total Rp11,25 miliar.
Baca juga: Perjalanan Kasus Koosmariam Djatikusumo Hingga Gugatan ke Garuda Indonesia
David Tobing selaku pengacara Koosmariam mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali ada pembicaraan dengan Garuda Indonesia. Sayangnya pembicaraan tersebut belum tercapai kata sepakat, tetapi tidak menutup kemungkinan tercapai dengan penyelesaian baik sebelum sidang maupun saat sidang atau saat mediasi.
“Beberapa hal belum ketemu, bukan materi tetapi kami saat ini menentukan apa yang di derita si ibu. Saya lihat statement Garuda sesuai dengan ketentuan maksimum Rp200 juta tersebut. Tapi gugatan kami adalah cacat tetap dengan Rp1,25 miliar,” ujar David Tobing yang ditemu KabarPenumpang.com di daerah Kebon Sirih, Jumat (20/4/2018).
David menambahkan, saat ini permintaan tersebut masih di bicarakan untuk kerugian imateriilnya. Sedangkan Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan, pihaknya bersyukur sudah bisa melakukan komunikasi dengan intens untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.
“Kami lakukan permohonan maaf kepada korban. Kita selalu melakukan penyelesaian secara kekeluargaan terlebih dahulu. Komitmen kami saat ini adalah membiayai ibu Koosmariam karena beliau bersedia melanjutkan pengobatannya,” jelas Hengki.
Hengki menambahkan, pihak Garuda dalam menangani masalah Koosmariam tersebut tidak ada yang ditutupi karena semua management mengetahuhi hal tersebut. Sehingga dari awal kejadian sudah dilakukan pengobatan hingga kini.
Sedangkan untuk pramugari yang dianggap lalai telah menumpahkan teh tersebut, Vice President Ground Service Garuda Indonesia Uun Setiawan mengatakan, sudah dilakukan pembinaan ulang. Dimana sanksi diberikan dengan tidak melakukan penerbangan sementara dan kembali pembelajaran dari awal.
“Pramugari tersebut sanksi kita kenakan, coaching seperti pembinaan dan di training lagi dari awal. Saat ini juga sudah kembali bekerja karena sudah cukup lama berlalu,” ujar Uun Setiawan.
Baca juga: Soal Kompensasi Akibat Delay, Garuda Indonesia dan David Tobing Sepakat Berdamai
Dalam masalah kecelakaan tidak disengaja, Hengki menjelaskan, ada kemungkinan pramugari saat akan memberikan minuman terjadi turbulesi tiba-tiba atau hal lainnya seperti penumpang yang membaca bergerak refleks. Menurutnya dalam pembinaan dan training yang dilakukan pihak Garuda, hal ini rentan terjadi dan selalu melakukan antisipasi untuk menghindari masalah tersebut.
Sebagai salah satu negara yang terkenal akan destinasi wisatanya yang sangat beragam, tidaklah heran jika Indonesia banyak digandrungi oleh para pelancong mancanegara, tidak terkecuali Venezuela. Nah, guna menarik minat para wisatawan mancanegara (wisman) dari negara yang harga bahan bakarnya lebih murah ketimbang harga airnya ini, Duta Besar Indonesia untuk Venezuela memasangkan logo Wonderful Indonesia di dinding kereta bawah tanah Metro Caracas.
Baca Juga: Kampanye “Wonderful Indonesia” Meriahkan Transportasi di Paris
Sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, Stasiun Caracas menjadi saksi bisu pemasangan logo Wonderful Indonesia ini. Logo ini sendiri menampilkan beragam kekayaan budaya yang dimiliki oleh Ibu Pertiwi, seperti tari Bali, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pulau Komodo, dan Taman Laut Bunaken.
Momentum pemasangan logo yang dilakukan pada Jumat (13/4/2018) kemarin ini pun turut disaksikan oleh Wakil Menteri Pariwisata Venezuela, Ali Ernesto Padron Paredes, Presiden Metro Caracas, Mayor Jenderal Cesar Vega, pejabat Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Kebudayaan Venezuela. Promosi wisata Indonesia ini sendiri akan menghiasi dinding kereta Metro Caracas hingga tiga bulan ke depan terhitung sejak tanggal pemasangan.
Sumber: netralnews.com
“Metro Caracas bangga sudah memberikan ruang promosi budaya dan pariwisata Indonesia dalam upaya meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” ujar Presiden Metro Caracas, Cesar Vega, dikutip dari laman Tempo.co (20/4/2018). “Pemasangan logo Wonderful Indonesia merupakan wujud kerja sama pariwisata antara Indonesia dan Venezuela,” imbuh Ali Ernesto Padron Paredes.
Layanan kereta bawah tanah Metro Caracas bisa dibilang cukup populer dan menjadi salah satu tulang punggung sarana transportasi publik di sana sejak 1983. Metro Caracas sendiri memiliki 22 stasiun yang menghubungkan Caracas Barat dan Timur. Diketahui, Metro Caracas sendiri mengangkut sekitar dua juta penumpang di empat jalur setiap harinya. Jadi dengan dipasangnya logo Wonderful Indonesia di dinding kereta Metro Caracas, merupakan langkah yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan Indonesia dari segi pariwisata.
Kejelian Duta Besar Indonesia untuk Venezuela ini pun lantas mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Dilansir dari sumber terpisah, Arief mengatakan kerja sama kreatif yang dilakukan dubes dengan instansi di negara tempat mereka bertugas menjadi hal penting. Sebab, dengan terjalinnya kerja sama kreatif tersebut akan berpotensi membuka kerja lainnya, khususnya di bidang investasi.
Baca Juga: Gandeng Merek-Merek Ternama, Wonderful Indonesia Lebarkan Sayap
“Semoga negara lain, akan banyak bekerja sama dengan KBRI, yang akan bermanfaat buat bangsa Indonesia,” ucap Arief. Diketahui, Kementerian Pariwisata tengah gencar-gencarnya untuk menggiatkan promosi di negara-negara pasar utama, seperti Cina, Singapura, Malaysia, Australia, India, Jepang, Korea, beberapa negara di Eropa Amerika dan Timur Tengah.
Kabar mengejutkan datang dari Libya dimana bandara utama di negara tersebut dihantam oleh roket pada Kamis (19/4/2018) pagi. Alhasil, Bandara Internasional Mitiga yang terletak di Ibukota, Tripoli mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian tarmak. Tidak hanya itu, sebuah pesawat Airbus A320 pun menjadi salah satu korban dari insiden ini.
Baca Juga: Yasser Arafat International Airport, Saksi Bisu Kekejaman Militer Israel
Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman reuters.com (20/4/2018), terminal kedatangan pun tidak luput dari serangan roket yang terjadi pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Beruntung, tidak ada satu orangpun yang menjadi korban atas insiden ini, baik luka maupun jiwa.
“Kami menggarisbawahi adanya sistem keamanan yang rapuh di sini,” ungkap salah seorang juru bicara dari Special Deterrence Force (Rada). Kota Tripoli sendiri diketahui berada di bawah kendali pasukan bersenjata khusus sejak pemberontakan yang menggulingkan kepemimpinan Muammar Gaddafi pada tahun 2011 silam.
Kelompok bersenjata yang berjuang untuk merebut wilayah dan kekuasaan tersebut pun secara teratur menyerang pusat transportasi kota. Hal tersebut merupakan salah satu upaya mereka untuk membujuk misi diplomatik kepada pemerintah agar kembali ke ibukota. Pemerintah di Tripoli sendiri bersaing dengan Pihak Timur sejak tahun 2014 silam, dimana sebagian besar misi diplomatik dievakuasi ke negara tetangga, Tunisia.
Pasca insiden, sejumlah maskapai pun tetap mempertahankan layanan mereka dan terus berupaya untuk menjaga negara penghasil minyak tersebut untuk bisa terhubung dengan dunia luar. Diketahui, Bandara Internasional Mitiga merupakan satu-satunya bandara yang beroperasi di Tripoli, walaupun pada tahun 2014 silam, bandara tersebut sempat ‘istirahat’ sejenak karena pecahnya peperangan.
Baca Juga: Bandara Tempelhof, Megastruktur NAZI Yang Kini Jadi Taman Kota Besar di Berlin
Di hari yang sama dengan tanggal kejadian, utusan PBB dan duta besar Perancis rencananya hendak menyambangi Ibukota perihal misi perdamaian. Duta Besar Perancis, Brigitte Curmi dijadwalkan tiba pada pukul 09.00 waktu setempat, sedangkan utusan PBB, Ghassan Salame direncanakan menghadiri sebuah pertemuan pada sore harinya.
Tebaran tawaran free WiFi jamak kita lihat di bandara dan fasilitas umum lainnya. Dengan embel-embel kata ‘gratis’ tentu cepat memikat perhatian calon pengguna jasa. Namun Anda juga harus berhati-hati dalam mengakses free WiFi, salah satunya dari ancaman peretasan akun.
Baca juga: 20 Bandara Ini Dipercaya Punya Akses WiFi Terbaik di DuniaKabarPenumpang.com merangkum dari laman forbes.com (18/4/2018), bahwa untuk menjauhkan Anda dari para peretas aku, ada beberapa tips yang bisa digunakan.
1. Verifikasi nama jaringan WiFi bandara
Tak perlu peralatan mewah untuk membuat jaringan wifi palsu, pencuri identitas hanya membutuhkan hotspot bertenaga baterai yang mudah dibawa. Untuk mencari yang benar, biasanya bandara akan mempublikasikan nama jaringan WiFi mereka di tempat terbuka seperti papan pengumuman, tiang ruang tunggu hingga soket pengisian baterai ponsel. Sebelum bergabung, pastikan nama wifi yang tertera di ponsel sama dengan nama jaringan bandara.
Sebab, biasanya ada nama jaringan yang terlihat identik dan disebut sikembar jahat, sehingga penumpang harus memastikannya dengan benar dan mencari perbedaannya. Seperti Huruf besar kata (apakah itu FreeAirportWifi atau FreeairportWifi?), bila ada angka yang digunakan lihat yang berbeda (Airport2 bukannya Airport1), hingga penggunaan karakter khusus ( Airport_1 alih-alih Airport1).
2. Cari halaman masuk WiFi
Biasanya sebuah WiFi saat Anda terhubung kemungkinan akan mengharuskan Anda memasukkan alamat email dan meyetujui persyaratan dan layanan sebelum mengakses jaringan. Jika jaringan tidak memiliki halaman opt-in dan samar, ini berpotensi hotspot palsu.
3. Akses jaringan WiFi airport lounge
Mengakses ruang tunggu bandara, Anda akan bergabung dengan jaringan yang lebih aman yang tidak tersedia untuk terminal umum. Dengan menggunakan ini, jumlah orang yang mengakses jaringan juga sedikit dan kemungkinan mengurangi pencurian identitas. Selain memiliki akses WiFi khusus, Anda bisa menikmati ruang kerja khusus dan lingkungan lebih santai.
4. Berlangganan Boingo wireess
Bandara tempat Anda berangkat memungkinkan memiliki hotspot Boingo wireless pribadi. Jaringan ini di enskripsi dan lebih aman daripada jaringan htspot bandara pada umum yang reguler dengan fitur passpoint mereka. Meskipun Anda dapat membayar untuk paket wifi Boingo yang berdiri sendiri, Anda dapat menikmati keanggotaan gratis dengan American Express Platinum Card.
5. Hanya mengunjungi situs dengan enkripsi https
Sebagian besar peramban internet akan mem-flash halaman peringatan jika mereka berpikir Anda menuju ke situs web berbahaya. Jika itu terjadi, Anda harus mengklik tombol khusus untuk melanjutkan atau klik kembali ke keamanan untuk kembali ke halaman sebelumnya. Mulai tahun 2017, lebih banyak situs web beralih ke alamat URL “https: //” dan bukan “http: //” universal yang telah mendahului setiap alamat situs web internet selama 20 tahun terakhir. Setiap browser memberi tahu Anda apakah suatu situs aman dengan cara yang sedikit berbeda, tetapi Anda akan melihat dua fitur umum seperti ikon gembok terkunci.
6. Gunakan VPN
Bahkan jika Anda bergabung dengan hotspot WiFi yang dilindungi sandi di bandara, hotel, atau kafe, Anda tetap harus mempertimbangkan untuk menggunakan jaringan VPN. Menghubungkan ke VPN (jaringan pribadi virtual) mengenkripsi semua data Anda di sumbernya, komputer Anda. Ini adalah lapisan keamanan ekstra yang perlu dihancurkan oleh peretas untuk mengakses informasi pribadi Anda. Jika Anda bepergian untuk bisnis, mungkin ada aplikasi kerja tertentu yang tidak dapat Anda akses kecuali jika Anda terhubung ke VPN. Jika VPN cukup baik untuk mengamankan laptop bisnis, jaringan VPN pribadi dapat sama pentingnya untuk melindungi informasi pribadi Anda.
7. Nonaktifkan file dan sharing
Lokasi penyimpanan default untuk banyak perangkat teknologi adalah cloud, laptop atau tablet Anda mungkin mengirimkan informasi melalui hotspot wifi bandara umum yang tidak Anda ketahui. Salah satu cara untuk membatasi transmisi file yang rumit adalah dengan menonaktifkan file dan mencetak fitur berbagi di perangkat Anda. Ini bisa dilakukan di menu pengaturan pengguna. Jika Anda menggunakan iPhone, Anda mungkin juga mempertimbangkan menonaktifkan AirDrop yang merupakan cara lain untuk mengirim informasi secara nirkabel antar perangkat Apple.
Baca juga: WiFox, Bantu Anda Berburu WiFi Gratisan di Bandara Internasional8. Instal pembaruan keamanan terbaru
Pastikan laptop atau perangkat seluler Anda memiliki pembaruan keamanan terinstal terbaru. Anda ingin menyulitkan peretas potensial untuk berkompromi dengan data Anda secara manusiawi. Secara teratur menginstal pembaruan firmware untuk sistem operasi Anda, browser web, dan aplikasi adalah salah satu cara untuk menjaga komputer Anda tetap terkunci. Anda mungkin juga mempertimbangkan untuk menggunakan program keamanan internet pihak ketiga, bukan Windows Defender gratis yang datang dengan terinstal di setiap PC, untuk memblokir terhadap malware dan ancaman internet lainnya.
9. Ringkasan keamanan WiFi bandara
Menggunakan sedikit akal sehat dan bersikap ekstra hati-hati akan membantu memastikan informasi pribadi Anda tidak dikompromikan pada jaringan wifi bandara umum
Kecelakaan kereta mungkin seringkali terjadi dan menjadi yang terburuk dalam sejarah awal abad 20 dan 21. Penyebab kecelakaan ini sebagian besar dikarenakan kegagalan dalam pengereman, kebakaran bahkan hal-hal yang tidak disengaja.
Baca juga:Inilah 10 Kereta Tercepat di DuniaKabarPenumpang.com merangkum dari laman railway-technology.com ternyata ada sepuluh kasus kecelakaan kereta terburuk di dunia.
1. Queen of The Sea, Sri Lanka
Kecelakaan kereta The Queen of The Sea di Sri Lanka, disebabkan oleh Tsunami Samudera Hindia yang melanda pada Desember 2004, dianggap sebagai bencana kereta api terburuk dalam sejarah kereta api setelah menyebabkan kematian lebih dari 1.700 orang. Tragedi tersebut terjadi ketika kereta mendekati tujuan akhir dari Kolombo ke selatan Galle. Kereta tenggelam dan hancur oleh dua gelombang yang menyebabkan kematian penumpang di delapan gerbongnya.
2. Bihar derailment, India
Kecelakaan kereta api di negara bagian Bihar, India, yang mengakibatkan kematian sekitar 800 orang, terjadi pada Juni 1981 ketika sebuah kereta penumpang melintasi jembatan di atas sungai Bagmati dekat kota Mansi terkena topan. Kereta keluar dari jalur dan kemudian jatuh ke sungai menyebabkan kematian ratusan orang dan diketahui membawa sekitar seribu penumpang dalam perjalanan tersebut.
3. Saint-Michel-de-Maurienne, Prancis
Gangguan Saint-Michel-de-Maurienne di Prancis menyebabkan kematian lebih dari 700 orang dan tetap menjadi bencana kereta terbesar dalam sejarah Prancis. Kecelakaan terjadi Desember 1917 dimana kereta tergelincir setelah mengalami kegagalan rem tepat sebelum stasiun Saint-Michel-de-Maurienne. Kereta terbakar saat menurun ke lembah setelah berangkat dari stasiun Modane.
4. Stasiun Ciurea, Rumania
Bencana kereta api Ciurea di Rumania menyebabkan korban tewas lebih dari 600 orang pada Januari 1917 di stasiun Ciurea. Kegagalan rem menyebabkan tergelincir dan kebakaran setelah beralih ke loop untuk mencegah tabrakan dengan kereta lain di stasiun Ciurea. Kereta itu menuruni sebuah jalur curam dengan kecepatan tinggi di dekat stasiun. Diketahui saat itu membawa 26 gerbong yang berisi sekitar seribu orang yakni pengungsi dan tentara yang terluka dari serangan Jerman di jalur dari Iasi ke Bârlad.
5. Kecelakaan Guadalajara, Meksiko
Kecelakaan kereta Guadalajara di Meksiko menyebabkan kematian lebih dari 600 orang pada Januari 1915 karena kegagalan rem saat berjalan di jalan curam. Kereta keluar dari jalur dan jatuh ke ngarai dekat Guadalajara menyebabkan kematian banyak orang karena terlempar dari kereta saat bergerak dengan kecepatan tinggi. Sekitar 300 orang selamat dari kecelakaan itu. Diketahui saat itu membawa penumpang dari Colima ke Guadalajara di pantai Pasifik. Kereta, dengan 20 gerbong, secara khusus dialokasikan untuk keluarga pasukan Venustiano Carranza di tengah-tengah Revolusi Meksiko.
6. Bencana kereta Ufa, Rusia
Bencana kereta Ufa, yang terjadi pada Juni 1989 di dekat kota Ufa di Uni Soviet, mengakibatkan korban jiwa 575 orang dan lebih dari 800 orang luka serta tetap menjadi bencana kereta api paling mematikan dalam sejarah Rusia dan Soviet. Bencana terjadi karena uap yang sangat mudah terbakar yang diciptakan oleh tumpahan gas cair dari pipa meledak dekat jalur kereta api, di mana dua kereta penumpang saling berpapasan antara Ufa dan Asha. Kereta-kereta itu membawa total sekitar 1.300 penumpang di rute Adler-Novosibirsk. Kekuatan ledakan besar, yang diperkirakan setara 10kt TNT, sepenuhnya membakar tujuh gerbong dan menghancurkan 37 gerbong kereta serta dua lokomotif.
7. Balvano, Italia
Kecelakaan dekat Balvano di Italia selatan pada Maret 1944 menyebabkan kematian 520 orang menjadikannya bencana kereta api terburuk di negara itu. Hal ini juga dianggap sebagai salah satu kecelakaan kereta api yang tidak biasa abad ini. Bencana terjadi karena gas karbon monoksida dari mesin uap lokomotif No 8017 ketika macet dengan semua gerbong pada gradien curam di dalam terowongan Armi. Batubara berkualitas rendah menciptakan karbon monoksida beracun yang menyebabkan korban jiwa. Para penumpang dan awak kereta gagal memperhatikan bahaya karena asap dan asap menyebar perlahan. Beberapa orang di beberapa gerbong terakhir selamat karena mereka melarikan diri sebelum gas beracun mencapai gerbong.
8. Torre del Bierzo, Spanyol
Kecelakaan kereta api Torre del Bierzo pada Januari 1944 dekat desa Torre del Bierzo di Spanyol menyebabkan kematian lebih dari 500 orang. Bencana terjadi karena kebakaran yang disebabkan oleh tabrakan tiga kereta termasuk surat ekspres Galicia, kereta mesin shunting dengan tiga gerbong dan kereta batubara di dalam terowongan.
Kereta surat yang terdiri dari 12 gerbong mengalami kegagalan rem dan ditabrak oleh mesin shunting. Kereta api terbakar, yang menghancurkan kabel sinyal. Kereta api batubara dengan 27 gerobak yang dimuat dari arah berlawanan kemudian menabrak kereta mesin shunting menyebabkan banyak korban jiwa.
9. Awash derailment, Ethiopia
Kecelakaan kereta api Awash menyebabkan sekitar 400 kematian dan tetap menjadi bencana kereta terburuk yang pernah ada di Afrika. Kecelakaan itu terjadi pada bulan Januari 1985 di dekat kota Awash di Ethiopia karena tergelincirnya kereta api ekspres. Kereta berhenti dan jatuh di tikungan saat melintasi jembatan antara stasiun kereta api Arba dan Awash di jalur Kereta Api Addis Ababa-Djibouti. Empat gerbong kereta itu jatuh ke jurang di Sungai Awash. Diketahui dalam kecelakaan tersebut membawa seribu orang dalam lima gerbong dan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Inilah 10 Kereta Bawah Tanah Paling Keren di Dunia!10.Al Ayyat melatih musibah, Mesir
Bencana kereta api terjadi di dekat Al Ayyat, 46 mil jauhnya dari Kairo, Mesir, pada Februari 2002 yang menyebabkan kematian 383 orang. Kereta tersebut melakukan perjalanan dari Kairo ke Luxor dan kelebihan penumpang di 11 gerbongnya. Ledakan tabung gas memasak di gerbong kelima menciptakan api yang menyebar ke tujuh gerbong.
Kereta api yang terbakar itu menempuh perjalanan sejauh empat mil karena kurangnya komunikasi antara pengemudi dan gerbong belakang sehingga akhirnya berhenti di dekat Al-Ayyat. Banyak penumpang yang melompat dari kereta tidak selamat.
Ketika membahas tentang Banyuwangi, yang terlintas di awal adalah kawah Ijen. Ya, salah satu destinasi favorit pelancong di Banyuwangi karena memiliki blue fire atau api biru di kawahnya dan hanya ada dua di dunia. Untuk sampai ke kota ini sebenarnya mudah saja, apalagi penerbangan langsung dari Jakarta menuju bandara Blimbingsari Banyuwangi sudah dibuka.
Baca juga: “Banyuwangi Baru,” Stasiun di Paling Ujung Timur Pulau Jawa
Tapi bagaimana dengan pelancong yang memiliki budget minimal dan ingin menikmati kota Banyuwangi melalui darat selain menggunakan bus? Nah, untuk sampai ke kota ini juga bisa menggunakan kereta api. Tetapi sayangnya tidak ada kereta api yang langsung menuju stasiun yang ada di Banyuwangi. Dari sepuluh stasiun aktif, beberapa di antaranya pelancong bisa turun sesuai destinasi yang akan dikunjungi.
KabarPenumpang.com mendapatkan sepuluh stasiun tersebut yakni Kalibaru, Glenmore, Sumberwadung, Kalisetail, Temuguruh, Songjuruh, Rogojampi, Karangasem, Argopuro dan Banyuwangi Baru. Stasiun yang paling dekat dengan kota Banyuwangi adalah Karangasem dan pelancong yang akan melanjutkan ke Bali dengan kapal ferry bisa turun di Banyuwangi Baru.
Untuk sampai ke kota ini, pelancong yang berangkat dari Jakarta ada dua jalur yakni melalui jalur utara atau selatan. Jika melalui jalur utara bisa naik kereta Argo Bromo Anggrek (Rp345 ribu-Rp500 ribu), Sembrani 48 (Rp325 ribu-Rp490 ribu), Bangunkarta 56 (Rp335 ribu-Rp490 ribu), dan Bima 44 (Rp380 ribu-Rp530 ribu) dengan tujuan Jakarta Gambir–Surabaya Pasar Turi atau Jakarta Gambir–Surabaya Gubeng.
Bila pelancong ingin menggunakan kelas ekonomi maupun bisnis dari stasiun Pasar Senen bisa naik kereta Jayabaya (Rp220 ribu-Rp260 ribu) maupun Gumarang (Rp230 ribu-Rp465 ribu) dengan tujuan Surabaya Pasar Turi atau Surabaya Gubeng. Sampai di Surabaya pelanconng yang turun di Pasar Turi, mau tak mau harus berpindah ke stasiun Gubeng dan naik kereta menuju Banyuwangi.
Ada empat kereta dengan berbagai kelas yakni Probowangi 213 (Ekonomi) dengan tarif Rp56 ribu, Mutiara Timur Siang (eksekutif-bisnis-ekonomi) Rp140 ribu-Rp200 ribu, Sir Tanjung (ekonomi) tarif yang dikenakan Rp94 ribu, hingga Mutiara Timur Malam 89 (eksekutif-bisnis) dengan tarif Rp100 ribu-Rp200 ribu.
Waktu tempuhnya sekitar 16-17 jam jika pelancong menggunakan jalur utara. Lain lagi bila pelancong menggunakan jalur selatan dimana pelancong menggunakan kereta tujuan Yogyakarta dari Pasar Senen.
Kereta yang bisa digunakan adalah Gajahwong (Rp170 ribu-Rp230 ribu), Jaka Tingkir (Rp170 ribu-Rp215 ribu), Singasari (Rp235 ribu-Rp245 ribu), Bengawan (Rp84 ribu) hingga Bogowonto (Rp170 ribu- Rp230 ribu). Gaya Baru Malam Selatan (Ekonomi) tarif Rp104 ribu sampai ke Surabaya Gubeng.
Melalui jalur selatan ini penumpang bisa menggunakan kereta Sri Tanjung yang berangkat dari Lempuyangan berhenti di Surabaya Gubeng dan menuju stasiun akhir Banyuwangi Baru. Total perjalanannya dari Jalur selatan sekitar 22 jam.
Baca juga: Gubeng, Angkut Hasil Bumi Hingga Serdadu Belanda, Inilah Stasiun Kebanggaan Arek Suroboyo!
Pelancong yang ingin menuju Banyuwangi berangkat dari kota Malang bisa menggunakan kereta Tawang Alun dengan tarif Rp62 ribu dan keberangkatan pukul 15.50 tiba di Banyuwangi 23.50. Berikut ini jadwal kereta dari Surabaya menuju Banyuwangi Baru, Probowangi (04.25-11.40), Mutiara Timur Siang (09.00-15.20), Sri Tanjung (14.00-20.50) dan Mutiara Timur malam (22.00-04.15).
Penerbangan Garuda Indonesia GA 152 pada 27 Maret 2018 kemarin mengalami keterlambatan keberangkatan dari Jakarta menuju Batam. Ini membuat David Tobing seorang penumpang menuntut Garuda Indonesia karena tidak memberikan snack saat keterlambatan tersebut selama 60 menit atau satu jam.
Baca juga: RUPST 2018, Garuda Indonesia Canangkan Akselerasi Bisnis dan Pertumbuhan Penumpang 10 Persen
Namun, diketahui keterlambatan satu jam tersebut terhitung setelah pintu pesawat sudah ditutup namun belum melakukan block off. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan, pihak Garuda telah meminta maaf kepada pihak David tobing terkait delay yang terjadi baik itu melalui telepon atau bertemu langsung saat ini.
“Terjadi delay saat itu ada kendala teknik EV (entertaiment visual). Kami lakukan perbaikan agar tidak menganggu kenyamanan penumpang saat perjalanan ke Batam. Perbaikan itu di hanggar,” ujar Hengky yang ditemui KabarPenumpang.com saat konferensi pers di Kebon Sirih, Jumat, (20/4/2018).
Hengky mengatakan, lewat dari 30 menit pihak Garuda menyediakan minuman di depan gate keberangkatan. Kemudian tak lama ada panggilan boarding untuk masuk ke dalam pesawat sebelum 60 menit.
“Setelah penumpang masuk, tidak bisa langsung jalan karena menunggu instruksi dari ATC sehingga keberangkatan menjadi 10.20 pagi. Mungkin saat itu Pak David ada keperluan mendesak di Batam. Tapi yang jelas keluhan pelanggan kita dengarkan dan kita lakukan damai secara mediasi atau kekeluargaan,” jelas Hengky.
Tak hanya itu, dan konferensi pers kesepakatan perdamaian tersebut, David Tobing selaku penuntut dan penumpang memberikan apresiasi kepada Garuda Indonesia. Menurutnya, tidak ada penyangkalan dari Garuda terkait masalah yang dialaminya saat melakukan penerbangan tersebut.
“Saya apresiasi Garuda. Saat itu saya gugat Garuda Indonesia ke pengadilan karena masalah ini, tetapi ada itikad baik Garuda untuk komitmen kedepannya dan sepakat mengabulkan permintaan makanan ringan yang saya minta ini dikabulkan. Kami juga akan cabut gugatan tersebut kepengadilan,” ujar David.
Dia menambahkan, sebagai pelanggan Garuda Indonesia, David berharap kedepannya tidak ada lagi delay dan meningkatkan pelayanan kedepannya. VP Ground Service Garuda Indonesia Uun Setiawan mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi perihal masukan yang telah disampaikan oleh David Tobing.
“Hal ini menandakan beliau memiliki concern tinggi terhadap komitmen peningkatan layanan Garuda Indonesia sebagai National Flag Carrier. Pada kesempatan ini dapat kami pastikan bahwa kebijakan service recovery dalam implementasi delay management policy sudah sesuai dan mengacu terhadap Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 Tahun 2015 terkait Penanganan Keterlambatan Penerbangan (Delay Management) Para Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Di Indonesia”, jelas Uun Setiawan.
Uun Setiawan juga menyampaikan apresiasi kepada David Tobing atas loyalitasnya untuk selalu terbang dengan Garuda Indonesia dan memberikan masukan kepada Garuda Indonesia untuk peningkatan layanan kedepannya.
“Garuda Indonesia juga berterima kasih telah diterima oleh David Tobing dalam kesempatan ini untuk menyampaikan apresiasi ini secara langsung. Kami akan terus memberikan layanan penerbangan yang terbaik sesuai standar layanan bintang lima di perusahaan dan tentunya kami akan selalu terbuka untuk menerima masukan dan kritikan langsung dari penumpang loyal kami seperti hari ini” tutup Uun Setiawan.
Baca juga: Perjalanan Kasus Koosmariam Djatikusumo Hingga Gugatan ke Garuda Indonesia
Sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia untuk mengedepankan factor safety, keamanan dan kenyamanan penerbangan, maka Garuda Indonesia senantiasa mematuhi segala peraturan dan kebijakan penerbangan yang berlaku baik kebijakan pemerintah Indonesia maupun internasional.
Setelah menggebrak dunia maya dengan kemajuan terbarunya, yaitu merancang lintasan uji coba di Toulouse, Perancis, kini Hyperloop Transportation Technology (HTT) kembali membuat warganet riuh. Pasalnya, perusahaan yang berbasis di Culver City, California ini mengatakan bahwa dirinya siap memfasilitasi warga Dubai dengan moda transportasi futuristik berbasis tenaga magnetik levitasi (maglev), Hyperloop.
Baca Juga: Akhirnya! Hyperloop Transportation Technologies Canangkan Uji Coba Skala Penuh
Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, HTT rencananya akan memulai masa konstruksi pada tahun 2019 dan mulai beroperasi setahun berselang. Demi melancarkan rencananya untuk membangun jaringan Hyperloop, perusahaan yang berdiri para November 2013 ini telah menandatangani nota kesepakatan dengan Aldar Properties PJSC, pengembang yang berdiri di belakang sirkuit balap Yas Island’s Formula 1.
“Kesepakatan ini akan menjadi tonggak dasar untuk sistem Hyperloop komersial pertama di dunia, di sini, di Emirat, yang menghubungkan Abu Dhabi ke Al Ain, Dubai, dan Riyadh, Arab Saudi,” ungkap chairman HTT, Bibop Gresta. Nantinya, salah satu ujung tabung Hyperloop ini akan berada di dekat Bandara Internasional Al Maktoum dan salah satu pameran Universal yang diselenggarakan oleh Dubai, Expo 2020. “Dengan dukungan regulasi, kami berharap dapat mulai beroperasi bertepatan dengan Expo 2020,” tandasnya.
Dilansir dari sumber terpisah, CEO HTT, Dirk Ahlborn pernah mengatakan bahwa Timur Tengah merupakan lokasi lintasan perdana HTT yang paling potensial. Dengan pernyataan dari Bibop tersebut, seolah semakin mempertegas keseriusan HTT dalam menjadikan Dubai sebagai tanah pertama yang menopang tabung Hyperloop.
Baca Juga: Semakin Dekat Realisasi, Virgin Hyperloop One Mulai Pamerkan Pod Futuristiknya
Tapi ingatkah Anda tentang rival HTT, Virgin Hyperloop One yang juga menandatangani kontrak kerja sama dengan beberapa pihak terkait pengadaan Hyperloop yang menghubungkan Dubai dan Abu Dhabi. Tidak hanya itu, Virgin Hyperloop One juga memaparkan gambaran jaringan yang menghubungkan kota-kota di hampir seluruh wilayah Timur Tengah, termasuk Kuwait City di Kuwait, Jeddah di Arab Saudi dan Muscat di Oman.
“Membangun jaringan Hyperloop yang membentang dari Jeddah ke Riyadh, ke Abu Dhabi, dan ke Dubai merupakan sebuah kesempatan yang menakjubkan. Hal ini berpotensi mengubah skema pengiriman barang, mobilitas warga, dan kami melihat di depannya akan ada banyak perubahan drastis pada perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut di kawasan ini,” ungkap CEO Virgin Hyperloop One, Rob Lloyd.
Jadi, akankah Dubai di masa yang akan datang difasilitasi oleh dua merk penyedia jasa Hyperloop?
Sebagai salah satu negara besar di dunia, India punya beragam hal unik dan menarik, termasuk berbicara tentang sejarah perkeretaapiannya. Di Negeri Anak Benua yang bekas koloni Inggris ini, tak terasa kereta perjalanan kereta pertama di India sudah berusia 165 tahun. Perjalanan pertama dimulai pada 16 April 1853 yang di jalankan oleh Great India Peninsular Railway dari Mumbai ke Thane.
KabarPenumpang.com melansir dari laman devdiscourse.com (16/4/2018), ada 14 gerbong kereta dengan tiga lokomotif uap yang memiliki nama Sahib, Sindh, dan Sultan. Kapasitas penumpang yang mampu di angkut masa itu sekitar 400 orang dan mampu melaju hingga 34 km.
Baca juga: Tergerus Zaman, Tradisi Bawa Bekal dan Berbagi Makanan di Kereta India Mulai Hilang
Kereta ini setiap berhenti di Sion selama 15 menit untuk menyiram mesin dan meminyaki roda kereta. Tarifnya pun saat itu 2 rupee dan 10 annas untuk kelas satu, satu rupee dan satu annas untuk kelas dua. Untuk kelas tiga tarif lima annas dan tiga pice.
Kemudian jalur ini diperpanjang ke Kalyan tahun 1854 dengan membangun jembatan kereta api di India yang pertama yakni jembatan Dapoorie diatas sungai Ulhas. Kemudian diperluas lagi tahun 1855 ke Khopoli.
Pembuatan jalur untuk Indian Railways ini dibuat di Madras tahun 1832 silam. Jaringan kereta api pertama India Red Hill Railway dibangun oleh Arthur Cotton untuk mengangkut granit pada pembangunan jalan yang kemudian merambah ke Bukit Merah dan Jembatan Chintadripet di Madras tahun 1837.
Diketahui hingga kini, Indian Railways yang sudah berusia 165 tahun merupakan jaringan kereta api terbesar keempat di dunia dengan panjang mencapai 121.407 km dengan 7.216 stasiun di sepanjangnya setelah Amerika Serikat, Rusia dan Cina. Tak hanya itu, kini juga sebanyak 23 juta penumpang setiap harinya dari dua rute baik itu pinggiran kota ataupun kereta jarak jauh.
Baca juga: Tindaklanjuti Masalah Malfungsi Roda Kereta, Indian Railways Siap Pasang Sensor Canggih!
Pada tahun 2016 sendiri kereta api India 8,10 miliar penumpang dan lebih dari 1,1 miliar ton kargo per tahun. Indian Railways sendiri merupakan perusahaan terbesar kedelapan di dunia yang memiliki pekerja mencapai 1,3 juta orang pada Maret 2017 lalu.
Untuk merayakan kesempatan ini, kereta api telah menyelenggarakan perayaan Pekan Kereta Api di seluruh zona untuk memperingati peristiwa penting dari perjalanan pertama. Selain itu replika mesin uap pertama yang berjalan di India akan segera menjadi pusat atraksi si stasiun Thane.
Pada tanggal 16 April 2018 kemarin, pemberitaan di India menyebutkan bahwa telah terjadi kecelakaan kereta api yang mengakibatkan empat gajah tewas di distrik Jharsuguda, Odisha. Hal ini tentu saja mengundang pertanyaan warganet, “Mengapa bisa sebuah ular besi menewaskan empat gajah sekaligus?”.
Baca Juga: Human Error Duduki Peringkat Teratas Penyebab Kecelakaan Kereta
Sebelumnya, sudah banyak pula kejadian serupa, dengan pelaku dan korban yang sama. Tak pelak, berbagai kalangan masyarakat pun menyoroti jalur perkeretaapian di India yang seolah menjelma menjadi perangkap bagi mamalia darat terbesar di dunia ini. Bahkan, menurut ahli satwa liar, India memiliki jumlah kecelakaan kereta tertinggi di dunia yang melibatkan gajah.
KabarPenumpang.com melansir dari laman dailyo.in (17/4/2018), data yang dimiliki oleh otoritas berwajib India menyebutkan bahwa pada tahun 2017 saja, sebanyak 12 gajah tewas dalam beberapa kecelakaan kereta api. Setahun sebelumnya lebih parah, dimana si ular besi telah menewaskan sekitar 16 gajah. Jika diakumulasi dari tahun 2009 hingga 2017, periode ini merupakan yang terparah, dimana si ular besi telah menghilangkan nyawa dari 120 gajah.
Lalu, mengapa angka kecelakaan kereta yang melibatkan gajah begitu besar di India? Ada beberapa hipotesa yang bisa dijadikan bahan pertimbangan: populasi manusia yang terus mengalami peningkatan, perusakan habitat, peningkatan frekuensi perjalanan kereta, dan pihak perkeretaapian India yang mungkin mengabaikan peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Khusus untuk kasus kecelakaan yang melibatkan satwa liar seperti gajah, ada baiknya para pejabat kehutanan pun melakukan koordinasi dengan pihak perkeretaapian, seperti menginformasikan tentang pergerakan sekawanan gajah liar.
Sudah menjadi hukum alam dimana setiap hewan liar akan melakukan migrasi dalam kurun waktu tertentu – untuk kasus ini, gajah melakukan migrasi setiap satu tahun sekali. Peningkatan populasi manusia sendiri mengindikasikan adanya penyempitan ruang gerak satwa-satwa liar. Maka tidak heran jika satwa-satwa liar terus melakukan pergerakan guna menghindari eksplorasi dan eksploitasi lahan yang dilakukan oleh manusia.
Baca Juga: 85% Kecelakaan Lalu Lintas di Kenya Karena Human Error
Sebelumnya, insiden serupa pun pernah terjadi pada kawanan gajah di Assam, India. Tepatnya pada bulan Februari 2018 silam, seekor bayi gajah yang tengah melintasi rel kereta tidak bisa menghindari laju dari si ular besi. Alhasil, gajah-gajah dewasa lainnya pun secara reflek mengepung si bayi gajah guna memberikan perlindungan terhadap hantaman kereta. Alhasil, lima gajah mati dalam insiden tersebut.