
Serba Lebih Ketat, Inilah Tarif Dasar Ekonomi Penerbangan di Negeri Paman Sam
Segala sesuatu tentang tiket murah penerbangan pasti menarik perhatian. Kadang kita dibuat terheran-heran, bagaimana tiket pesawat bisa ditawarkan dengan tarif sedemikian murah. Namun lepas dari program promosi dan kampanye pemasaran yang dicanangkan para maskapai, sejatinya sudah tarif dasar ekonomi yang menjadi acuan.
Tarif dasar ekonomi pada masing-masing negara punya standar tersendiri yang telah ditetapkan regulator. Memang tidak se-fleksibel di Indonesia, di Amerika Serikat ada ciri khas tersendiri tentang tarif dasar ekonomi yang dikenakan pada penumpang. Dilansir dari azcentral.com (21/2/2017), American Airlines dan United Airlines sudah menerapkan tarif dasar ekonomi setiap hari Selasa ke berbagai rute atau tujuan. Negeri Paman Sam ini sudah memperkenalkan tarif dasar ekonomi untuk penerbangannya ke 10 rute. Lima di antaranya dari Philadelphia.
Tiket dengan tarif harga dasar yang sudah ditetapkan oleh American Lines dan United Airlines bisa dibeli untuk perjalanan per 1 Maret 2017. Tak hanya itu, untuk penerbangan reguler pada untuk rute domestik diharapkan dapat bergabung dalam skema tarif dasar ekonomi pada tahun depan. United Airlines membuat tarif dasar ekonomi pada penerbangan dari Minneapolis dan tujuh kota lainnya yakni Chicago O’Hare, Denver, Huston Bush intercontinental, Los Angeles, Newark, San Fransisco dan Washington Dulles.
Untuk pertama kalinya maskapai yang menerapkan tarif dasar ekonomi adalah Delta Air Lines. Dalam pembagian tarif dasar ekonomi untuk penerbangan, setiap maskapai akan merinci disitus mereka masing-masing agar calon penumpang dapat memilih harga terbaik. Ada beberapa hal yang yang harus Anda ketahui tentang tarif dasar ekonomi, diantaranya adalah:
Jangan berharap tiba-tiba menemukan harga lebih rendah dari yang dilihat
Beberapa maskapai besar selektif dalam mencocokkan harga murah yang ditawarkan dengan rute bersaing. Maskapai saat ini hanya akan menawarkan tarif seperti pembatasan dan wisatawan yang mendapat tarif murah mendapat fasilitas yang sama seperti orang-orang yang membayar harga lebih mahal.
Tidak bisa chek-in sebelum tiba di bandara
Penumpang dengan tarif dasar ekonomi tidak diberi pilihan untuk check in online, atau check ini sebelum tiba di bandara. Namun merespon kebutuhan, maskapai di AS menawarkan pilihan untuk menambah biaya pada kursi tertentu, termasuk untuk paket penerbangan keluarga. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan sampai 48 jam sebelum Anda terbang.
Tidak bisa mengubah penerbangan
Untuk hal yang satu ini, setiap maskapai yang menetapkan tarif dasar ekonomi tidak memperbolehkan Anda untuk mengubah jadwal penerbangan.
Jangan berpikir menyimpan barang di kabin atas
Anda diharapkan tidak membawa barang untuk diletakkan pada kabin atas. Tiket dasar ekonomi di American Airlines dan United Airlines melarang penggunaan biaya untuk kabin atas. Ini membuat para penumpang hanya bisa membawa tas atau barang lainnya yang cocok diletakkan di bawah kursi Anda. Tas yang besar seperti koper nantinya tetap diperiksa pada konter tiket boarding dan agen penerbagan akan memantau situasi. American Airlines dan United Airlines mengenakan tarif US$S25 saat tas diperiksa dan ada tambahan biaya untuk gate service fee sebesar US$25.

Uber Hadirkan Beacon LED, Mudahkan Navigasi Pengemudi
Sebagai layanan transportasi berbasis online yang namanya telah mendunia, Uber kembali menelurkan inovasi untuk memudahkan para pengemudinya dengan adopsi lampu LED dalam bentuk logo Uber. Lampu ini disebut Beacon dan berada di bagian dalam kaca depan mobil pengemudi. Setiap ada pengguna Uber yang memesan taksi online ini, maka Beacon akan menyala dengan warna sesuai pilihan pengemudi.
Konsep ini pertama kali digunakan oleh armada Lyft dengan sebutan Amp pada Januari 2017 lalu. Sayangnya Amp ini memiliki keterbatasan warna sekitar 5-6 warna saja. Sedangkan di Uber berbeda dengan milik Lyft, karena memiliki berbagai macam warna. Setelah pengemudi memilih warna, nantinya akan tersimpan oleh Beacon dan memudahkan pengendara untuk mengidentifikasi tujuan Uber mereka di lokasi yang ditentukan.
Selain menampilkan warna tunggal, fitur ini akan mengatur Beacon sesuai dengan warna dan gaya animasi di aplikasi pengemudi. Tak hanya itu, Beacon juga berguna saat menunggu untuk menaikkan penumpang di daerah jam sibuk. Warna dan gaya animasi yang dipilih pengemudi juga dapat digunakan saat perayaaan-perayaan khusus dan hari libur.
Dilansir dari newatlas.com (15/12/2016), bila warna hijau yang berkelip biasanya digunakan untuk hari St Patrick atau pelangi untuk acara Gay. Untuk pemasangan Beacon sendiri di aplikasi pengemudi hanya membutuhkan waktu dalam hitungan menit dan bisa dihapus dalam hitungan detik. Untuk memasang Beacon, smartphone milik pengemudi haruslah didukung dengan daya atau baterai yang cukup.
Pada tahun lalu, sebelum Beacon Uber telah menerapkan konsep di Seattle dengan metode SPOT, namun hal ini justru mengurangi baik secara tarif atau pun pembatalan yang terjadi dan pengemudi butuh berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Untuk saat ini, Beacon akan di luncurkan di beberapa kota besar Amerika Serikat seperti Miami, Denver dan Nashville serta Newcastel di Inggris. Nantinya bila sudah sempurna, fitur Beacon ini akan diperluas ke kota-kota besar lainnya di seluruh dunia. Pada tahun depan, rencananya fitur ini akan menjadi fitur standar di setiap aplikasi Uber milik pengemudi.
Merespon Kebutuhan Penumpang, Angkasa Pura II Terapkan “Airport Go Digital”
Mengadaptasi perkembangan teknologi dan merespon kebutuhan para calon penumpang pesawat udara, PT Angkasa Pura II (Persero) membuat inovasi terbaru untuk menerapkan “Airport Go Digital”. Sejak November 2016, AP II sudah meluncurkan aplikasi Indonesia Airports melalui Google Play Store untuk mendukung hal tersebut.
Sayangnya aplikasi ini baru ada di smartphone berbasis Android dan belum ada di smartphone berbasis iOS. Ini dikarenakan pangsa pasar masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan smartphone Android. Di dalam aplikasi Indonesia Airport, bandara-bandara yang dikelola AP II ada di dalam aplikasi ini, mencakup wilayah Jakarta, Medan, Palembang, Pontianak, Padang, Pekanbaru, Bandung, Aceh, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Jambi dan Siborong-borong. Di dalam aplikasi ini juga tersedia menu untuk informasi penerbangan, lokasi toko dan café, airport care, nilai tukar mata uang, pemesanan taksi, hotel, dan fasilitas hiburan yang ada di bandara tersebut.
Di kutip dari goodnewsfromindonesia.id, President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, kedepannya dalam aplikasi Indonesia Airports akan dikembangkan transaksi melalui e-Wallet. “Nantinya semua yang ada dan keperluan dengan bandara yang dikelola AP II, akan lebih mudah melalui genggaman tangan Anda dan tak bisa dilepaskan dari konsep Smart Airport yang saat ini sedang dikembangkan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Di aplikasi ini, untuk info kedatangan dan keberangkatan baik domestik dan internasional pun setiap waktu selalu ter-update. Sehingga bagi Anda penjemput atau penumpang maskapai bisa mengetahui posisi pesawat dan pengumuman penumpang. Informasi ini juga berisi tentang apakah pesawat mengalami delay atau tepat waktu.
Tak hanya informasi keberangkatan, untuk Anda yang berada di lokasi bandara AP II, bila ingin membeli oleh-oleh bisa mencari di aplikasi. Dalam fitur shop, tertera harga yang paling murah hingga termahal. Untuk fitur restauran, seperti di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yang memiliki banyak terminal yang terpisah, memudahkan Anda mencari tempat makan setiap terminal. Bila berada selain di Soetta, Anda juga bisa tahu letaknya tempat makan saat berada di bandara Aceh, Medan atau lainnya.
Hadirnya aplikasi Indonesia Airport ini membuat penumpang lebih mudah untuk mencari segala sesuatunya. Apalagi bagi Anda yang baru mampir ke salah satu bandara yang di kelola oleh AP II. Segala sesuatu yang Anda butuhkan, seperti dimudahkan melalui aplikasi ini.
Untuk memenuhi ini semua, pengelola bandara memanfaatkan kekuatan dari teknologi baru yang mapan, memiliki kapabilitas dan kemampuan untuk menganalisa, mengerti serta bertindak. Sistem teknologi baru ini, dibangun berdasarkan digital grid yang merupakan suatu jaringan network berbasis IP (internet protocol) yang terpusat dan memungkinkan komunikasi atau transfer broadband dengan kecepatan tinggi untuk seluruh ekosistem.


Juli 2017, Drone Penumpang Resmi Mengudara di Dubai
Setelah banyak dituangkan dalam berbagai konsep dan prototipe, akhirnya telah ada kepastian untuk peluncuran perdana taksi drone di dunia. Drone yang akan membawa penumpang ini dijawalkan akan hadir di musim panas atau sekitar bulan Juli mendatang.
Nantinya drone ini baru sebatas mampu mengangkut satu orang penumpang dengan barat kurang lebih 100 kg. Mengandalkan teknologi komunikasi dan kendali LoS (Line of Sight), drone ini masih terbatas untuk melayani rute sepanjang 50 km dengan endurance di udara selama 20 menit. Ukuran berat dan jauhnya perbangan ini setelah sebelumnya dilakukan serangkaian uji coba pada drone pengangkut manusia ini.
Dilansir dari economist.com (17/2/2017), drone yang akan digunakan di Dubai nantinya adalah teknologi buatan Yi-Hang Creation Science Tiongkok yakni Ehang 184 dan pernah di uji di Nevada Juni 2016 lalu. Dengan teknologi terbaru ini, penumpang drone bisa memilih destinasi atua tujuan terbangnya melalui layar sentuh yang ada dan tak akan ada kendali lainnya. Selain itu, saat lepas landas dan pendaratan pastinya di kontrol oleh pengawas di darat.
Sementara itu, drone ini juga akan dijalankan secara auto-piloted dan sudah dilakukan uji coba terbang keseluruh kota. Drone ditenagai motor listrik dengan delapan baling-baling dan mampu melaju hingga kecepatan 160 km per jam dan mengudara 30 menit. Dikarenakan menggunakan pengisian bahan bakar baterai, waktu pengisian ulangnya yakni sekitar dua jam dan di kontrol secara berkala.
Uniknya lagi, drone ini dirancang untuk beradaptasi di segala medan seperti saat cuaca panas dan dinginnya malam di Dubai. Drone tipe EHang 184 ini di desain dengan sistem keselamatan yang komplit. Bila saat penerbangan ada kesalahan teknis sedikit, drone ini akan mendarat secara otomatis di tempat terdekat yang aman. Drone ini, dilengkapi dengan sistem keselamatan yang baik, dan dilengkapi dengan jaringan yang aman untuk mencegah peretasan.
Awalnya, sebelum drone penumpang ini, banyak yang berkicau dan mengatakan bahwa pencanangan manusia akan menggunakan moda traksi terbang masih jauh pemikirannya. Ini dikarenakan masih sulit mencari moda untuk taksi terbang ini.
Dengan adanya drone penumpang ini, seperti keinginan Uber di Oktober 2016 lalu yang mencanangkan adanya taksi terbang. Pada waktu itu, Uber ingin mengubah adanya perjalanan darat menggunakan moda taksi UberX yang menempuh waktu dua jam menjadi hanya 15 menit saja. Tak hanya itu, saat itu Uber juga memproyeksikan untuk perjalanan murah 60 mil dengan standar mobil.
Dengan adanya drone terbang yang akan mengudara di Dubai Juli 2017 ini, bisa memotong atau menghemat biaya perjalanan. Selain menghemat biaya untuk penumpang, penghematan biaya untuk driver. Sebab drone penumpang ini mengudara tanpa menggunakan awak, meski tetap mendapat pemantauan penuh dari darat. Meski telah dipatok akan mengudara pada bulan Juli mendatang, namun hingga kini diketahui pasti tarif yang dikenakan untuk naik drone taksi ini.

KRI Tanjung Kambani 971, Kapal Ferry RoRo dengan Cita Rasa Militer
Dalam benak masyarakat, kapal ferry digunakan untuk transportasi sipil, oleh sebab itu penyedia jasanya pun perusahaan sekelas BUMN PT ASDP Indonesia Ferry atau BUMS (Badan Usaha Milik Swasta). Tapi tahukah Anda bahwa instansi militer seperti TNI AL juga punya kapal ferry dengan ukuran yang cukup besar? Bahkan kapal ferry milik TNI AL ini dilengkapi fasilitas helipad untuk bisa didarati helikopter ukuran sedang.
Yang dimaksud adalah KRI Tanjung Kambari 971. Sebagai kapal ferry, KRI Tanjung Kambani 971 punya kemampuan serupa dengan kapal ferry yang melayani lintasan Merak – Bakauheni. Layaknya kapal ferry, yang dapat diangkut tak hanya penumpang, melainkan kendaraan bermotor. KRI Tanjung Kambani 971dibekali dua pintu rampa pada haluan dan buritan. Dengan dua pintu rampa, maka kendaraan yang berjalan masuk ke dalam kapal dengan penggeraknya sendiri, bisa keluar dengan sendiri juga, sehingga jenis kapal ini disebut kapal RoRo (Roll on Roll off). Bahkan untuk memudahkan mobilitas kendaraan, seperti halnya kapal LPD (Landing Platform Dock), KRI Tanjung Kambani 971 juga dilengkapi pintu rampa di sisi samping lambung.
Merujuk ke sejarahnya, KRI Tanjung Kambani 971 bukan berasal dari hibah BUMN, meski juga tidak didatangkan dalam kondisi baru, KRI Tanjung Kambani 971 sebelumnya bernama Dong Yang No.6. Kapal ini dibuat oleh galangan kapal Sanuki Zosen Co Ltd Jepang dan diluncurkan pada bulan Maret 1982. Untuk memperkuat kebutuhan pergeseran pasukan dan perlengkapannya, TNI AL mengakuisisi kapal ini pada tahun 2000. Dengan masuk sebagai arsenal kekuatan TNI AL, maka kapal ferry sipil ini pun perlu dilakukan modifikasi agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan militer.
Dikutip dari Indomiliter.com, modifikasi kapal dilaksanakan di galangan Dae Sun Shipbuilding & Engineering di Busan, Korea Selatan. Modifikasi dilakukan selama lebih kurang 6 bulan, mulai 1 Mei hingga 9 November 2000. Dalam modifikasi ini ditambahkan fasilitas helipad tanpa hanggar, juga beberapa senjata ringan anti serangan udara (PSU) kaliber 20 mm dan 35 mm. Guna menampung jumlah pasukan dalam jumlah besar, dilakukan perubahan fungsi ruangan. Kemampuan angkut ideal KRI Tanjung Kambani 971 dengan kapasitas tempat tidur 460 orang. Namun dalam kondisi tertentu, kapal berbobot mati 7.138 ton ini dapat dimuati 1.500 orang. Secara resmi, KRI Tanjung Kambani 971 masuk dalam jajaran TNI AL pada 10 November 2000.
Dari segi kapasitas, KRI Tanjung Kambani 971 dapat dimuati truk sekelas REO M35 sebanyak 38 unit, jenis truk ringan sekelas Unimog 45 unit, kendaraan minibus 65 unit dan sedan 60 unit. Selain itu, kapal ini dapat membawa muatan kargo 20,83 ton, dan helipad-nya dapat di darati helikopter berbobot 6,8 ton. Ini artinya, helikopter sekelas AS332 Super Puma tidak masalah mendarat di kapal ini.
Kapal yang masuk ke dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) TNI AL ini tugasnya tak melulu untuk mendukung misi militer, dalam beberapa kesempatan kapal ferry bercita rasa militer ini juga dilibatkan dalam operasi bantuan angkut pemudik Lebaran. Seperti pada Lebaran tahun 2005, kapal ini mengangkut sebanyak 569 pemudik Lebaran dari Pelabuhan Kolinlamil, Tanjung Priok , Jakarta Utara dengan tujuan Bangka Belitung.


Apa Kabar Fasilitas “Khusus” Bagi Penumpang?
Fasilitas khusus seperti ruang untuk kebutuhan laktasi, penyandang disabilitas, orang tua dan tempat bermain anak-anak sudah dikumandangkan kehadirannya di lokasi-lokasi strategis tempat berkumpulnya penumpang. Namun, terkadang masih banyak fasilitas publik yang sudah menyediakan ruangan ini dan belum dipergunakan semestinya. Ruang laktasi atau menyusui bagi ibu, yang ada di bandara, stasiun ataupun terminal terkadang tidak terpakai sama sekali dikarenakan banyak yang tidak mengetahui keberadaan ruang laktasi ini. Bila ada yang mengetahui pun, terkadang tidak digunakan semestinya, si ibu justru menggunakannya untuk tidur.
Sama halnya dengan para penyandang disabilitas yang kurang diperhatikan pada fasilitas publik. Padahal para disabilitas ini juga membutuhkan layanan khusus untuk membuat mereka nyaman. Seperti di bandara, penyandang disabilitas dan orang tua yang susah berjalan biasanya di sediakan kursi roda. Ini untuk memudahkan mereka menuju ke pesawat atau turun dari pesawat.
Untuk ketersediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas di terminal maupun stasiun sampai saat ini belum terlihat nyata. Namun, beberapa stasiun sudah ada yang memulai untuk memberikan ruang khusus bagi para penumpang kereta api. Sayangnya pada sarana dan prasarana umum ini, tempat untuk bermain anak-anak masih kurang. Seperti halnya di stasiun, terminal dan beberapa pelabuhan, masih belum memiliki kawasan bermain untuk anak-anak. Padahal, anak-anak ini juga membutuhkan tempat yang layak untuk bermain di sarana dan prasarana.
Pada beberapa bandara seperti di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta sudah memiliki tempat bermain khusus anak-anak. Tidak sebesar yang ada di Aceh, tetapi untuk anak di bawah 10 tahun dirasa cukup sembari menunggu keberangkatan pesawat. Sedangkan di Bandara Soetta, fasilitas play ground pun besar dan anak-anak bisa puas main di sana.
Tak hanya itu di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali bila Anda menggunakan pesawat sebagai transportasi dan membawa anak, playground di sini pun besar. Anak-anak Anda bisa bermain sepuasnya tanpa bosan saat menunggu pesawat.
Adanya fasilitas khusus bagi disabilitas, orang lanjut usia dan anak-anak ini tertuang dalam UU No. 1 Tahun 2009 Pasal 239 tentang pelayanan dan fasilitas khusus. Di dalam pasal ini berbunyi penyandang disabilitas, orang lanjut usia, orang sakit dan anak-anak berhak memperoleh pelayanan berupa perlakuan dan fasilitas khusus dari badan usaha Bandar udara atau unit penyelenggara udara.
Sedangkan untuk para ibu menyusui tertulis pada Pasal 129 ayat 2 UU No. 36 Tahun 2009, pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif. Adapun tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Publik No. 15 tahun 2013 tentang tata cara penyediaan fasilitas khusus menyusui.


Airport Digital Cinema, Teknologi Baru Angkasa Pura II
Airport digital cinema atau bioskop digital, menjadi hiburan terbaru di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Adanya fasilitas hiburan dengan teknologi terbaru ini atas kerjasama PT Angkasa Pura II dengan PT Telkom Tbk. Nantinya bioskop ini akan menayangkan film-film kelas dunia yang akan menjadi tontonan bagi para penumpang masakapai penerbangan di Terminal 3 Soetta.
Bioskop yang berada di keberangkataan domestik terminal 3 ini, memiliki kapasitas 12 kursi eksekutif yang dilengkapi dengan layar lebar dan ruangan kedap suara seperti layaknya di bioskop biasa. Tak hanya itu, di bagian ruangan lain bioskop ini juga ada private booth untung penumpang yang ingin menikmati fitur-fitur Indihome melalui wide screen smart TV. Bagi Anda yang menyukai game dan membawa anak juga tersedia fasilitas game di dalam airport digital cinema ini.
“Kami bangga dapat bersinergi dengan Telkom sebagai perusahaan teknologi informasi terbesar di Indonesia untuk dapat menghadirkan pelayanan digital terbaik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Airport digital cinema ini merupakan bagian dari kampanye program Airport Go Digital yang dicanangkan AP II sejak akhir tahun lalu, dan kami berharap layanan terbaru ini dapat menjadi salah satu ikon era digital di bandara-bandara AP II khususnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” kata President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.
Dia menambahkan, untuk memudahkan para penumpang yang akan menonton film di bioskop digital ini, dapat melihat jadwal dan memesan kursi untuk menonton melalui aplikasi Indonesia Airports di smartphone Android. Sayangnya aplikasi ini belum ada di smartphone dengan iOS atau pengguna iPhone belum bisa menikmati layanan ini. Melalui aplikasi Indonesia Airports ini, penumpang juga bisa merequest film yang ingin di putar.
EVP Regional II Jakarta PT Telkom Tbk Teuku Muda Nanta mengatakan, digital cinema ini dapat dihadirkan untuk para penumpang pesawat berkat sinergi yang baik antara Telkom dan AP II. Dia menambahkan, kedepanya bukan hanya di Terminal 3 domestik saja, melainkan di Terminal 3 Internasional juga akan airport digital cinema. Sampai saat ini sejak di launching (20/2) lalu, operasional dan konten penayangan serta pengadaan properti untuk digital cinema ini masih di tangani oleh Telkom sepenuhnya.
Namun, dalam pengadaan ruangan dan sistem kelistrikan serta informasi untuk digital cinema ini di pegang oleh Angkasa Pura II. Adanya digital cinema ini, menambah teknologi terbaru berbasis digital di Bandara Soetta yang sebelumnya sudah memiliki Smart Parking, Smart Queuing System untuk taksi, Digital Baggage Handling System, Self-Service Check-in, WiFi berkecepatan tinggi dan aplikasi Indonesia Airports yang bisa diakses melalui Android untuk saat ini.
“Sejalan dengan pengembangan dan penyiapan infrastruktur teknologi informasi serta tersedianya konten-konten digital, AP II akan meningkatkan dan mengintergrasikan kualitas infrastruktur data dan internet serta membuat semua proses bisnis yang ada di kawasan bandara mengarah ke model digital dengan visi menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi kawasan Soekarno-Hatta

Airbus A320Neo: Tawarkan Kabin Lebih Senyap, Inilah Pesawat Terbaru Citilink
Ada yang special dari pesawat terbaru Maskapai Citilink Indonesia, diluncurkan pada Jumat (24/2) lalu di Garuda Maintenance Facility (GMF), Bandara Soekarno-Hatta, Citilink didapuk menjadi maskapai pertama di Tanah Air yang resmi mengoperasikan pesawat Airbus A320Neo. Pesawat ke-45 dengan desain narrow body ini disebut-sebut sebagai keluaran terbaru dari Airbus, Perancis.
Apa yang membuat Airbus A320Neo dipandang berbeda? Meski kodratnya tetap melayani penerbangan jarak dekat – menengah, namun Airbus A320Neo punya keunggulan pada mesin yang modern dan hemat bahan bakar. Soal bahan bakar dikatakan 15 persen lebih hemat dibandingkan Airbus A320 versi sebelumnya, karena bahan bakar lebih hemat maka biaya operasional bisa ditekan sampai delapan persen.
Karena lebih hemat konsumsi bahan bakar, Airbus A320Neo memiliki jarak tempuh yang lebih panjang dan daya angkut yang lebih besar dibandingkan seri pendahulunya. Dengan kemampuannya yang lebih, Citilink mencanangkan Airbus A320Neo untuk melayani pesawat rute Indonesia Bagian Timur. Pesawat dengan registrasi PK-GTA ini menjadi pesawat pertama dari total enam unit Airbus A320Neo yang dipesan Citilink.
Sebagai maskapai LCC (Low Cost Carrier), Citilink men-setting A320Neo dalam konfigurasi kelas tunggal, alias all economy class dengan 180 kursi penumpang. Dari segi label, Neo pada pesawat terbaru ini adalah singkatan dari New Engine Option. Pihak manufaktur memberi pilihan bagi kustomer untuk menggunakan dua jenis mesin yang tersedia, yakni PW1100G yang disuplai dari pemasok mesin Pratt & Whitney dan LEAP-1A dari CFM.
Karena menekankan pada keunggulan mesin, Airbus menyebut A320Neo punya tingkat kebisingan lebih rendah 75 persen dari pesawat A320 standar. Karena suara bising mesin berkurang, alhasil suasana di dalam kabin lebih senyap, dibanding seri terdahulu A320Neo lebih senyap sampai 50 persen.
Selain Citilink, maskapai nasional Lion Air juga telah memesan Airbus A320Neo dalam jumlah 109 unit. Dikutip dari Wikipedia.com, A320 Neo pertama kali terbang pada 25 September 2014, dan maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat twin engine ini adalah Lufthansa German Airlines.
Masih Adakah Bilik Rokok di Dalam Bus?
Rokok, hingga saat ini masih menjadi satu masalah besar di Indonesia. Sebagai salah satu devisa negara paling tinggi, rokok juga mengancam nyawa manusia. Saat ini pemerintah pusat telah melarang para perokok di fasilitas umum. Di terminal, bandara ataupun stasiun sudah diberikan bilik untuk para perokok sehingga asap rokok tidak mengganggu penumpang lainnya.
Sebenarnya peraturan pemerintah untuk larangan merokok di kawasan tanpa rokok sudah ada sejak tahun 2003, namun belum terlaksana dengan baik. Di beberapa angkutan umum sudah ada larangan di larang merokok sejak tahun 2012 lalu. Saat ini sebagai salah satu angkutan umum, Bus AKAP (Antar Kota Antar Propinsi) AC memiliki bilik atau ruang untuk penumpang merokok.
Pembuatan bilik rokok ini untuk kenyamanan penumpang baik yang merokok dan yang tidak merokok. Bagi yang tidak merokok, pastinya merasa nyaman dan tidak akan menghirup asap rokok yang penuh dengan kandungan zat berbahaya apalagi bila di dalam bus ada anak-anak dan orang tua. Sedangkan untuk para perokok, bilik ini menjadi ruang mereka untuk mendapatkan hak kebebasan untuk merokok.
Tak jarang, dalam sebuah bus AKAP ada dua bilik rokok satu di depan satu lagi di belakang. Biasanya di depan untuk memberikan keleluasan pengemudi dan kondektur tidak di ganggu penumpang dan untuk merokok serta di bagian belakang untuk para penumpang. Tidak jarang juga bus AKAP hanya memiliki satu bilik untuk para perokok di bagian depan atau belakang.
Namun, dengan adanya bilik rokok juga tidak menutup kemungkinan penumpang yang terpisah dari bilik rokok tidak mencium asap rokok. Biasanya asap rokok tersebut karena sekat untuk bilik tersebut tidak terpasang dengan benar atau pintu pemisah bilik rusak dan belum diperbaiki oleh agen atau PO bus tersebut.
Sebenarnya beberapa bus antar kota yang berseliweran di DKI masih memiliki ruang khusus merokok hingga tahun 2014 lalu. Namun, semenjak adanya Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 5 Tahun 2014 mengenai transportasi, bus antar kota tidak memiliki lagi areal ruang merokok di dalamnya.
Padahal, dalam bus antar kota yang berseliweran di DKI saat itu, ruangan khusus perokok sudah mendapat izin yang pasti dan segi keamanannya sudah diperhitungkan. Untuk larangan kawasan tanpa rokok sudah di atur dalam Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2003 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, pada Pasal 22-25 terdapat peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Selain itu di UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pada Pasal 115 ayat 1 dan 2 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan kewajiban Pemda menetapkan KRT di daerahnya.

Jadi “Boncengers” Ojek Itu Harus Nyaman dan Aman
Sarana ojek yang kian hari makin berkembang, membuat masyarakat lebih memilih menjadi boncengers dibanding membawa kendaraan pribadi. Naik ojek sama dengan naik kendaraan umum lainnya yang memiliki aturan. Memang aturan untuk naik ojek tidaklah rumit, hanya saja lebih baik di pahami.
Untuk anak muda, memesan dan naik ojek online itu biasa apalagi kalau mendapat motor dengan body besar seperti Kawasaki Ninja atau Yamaha Vixion. Tapi, untuk orang tua seperti ibu-ibu dan nenek-nenek mungkin membonceng dengan motor besar justru menyulitkan. Kesulitan yang biasa dihadapi mereka yakni untuk naik ke atas motor dan duduk yang nyaman saat dibonceng.
Seorang boncengers ojek online anak muda maupun orang tua, pasti mencari keamanan, keselamatan dan kenyamanan saat dibonceng. Anda pasti tidak mau kalau sesuatu terjadi saat dibonceng. Berikut ada beberapa hal yang bisa Anda merasa aman dan nyaman saat dibonceng.
Helm
Gunakan helm yang diberikan si pengemudi ojek, gunakan dengan baik bukan di pegang saja. Kalau tujuannya dekat tetap wajib digunakan, karena helm digunakan untuk keselamatan. Andaikata, pengemudi ngebut ataupun tiba-tiba musibah menimpa Anda saat dibonceng, helm adalah keselamatan utama dengan menjaga kepala Anda tidak langsung terbentur bila terjatuh.
Masker
Masker yang diberikan pengemudi, baiknya digunakan. Ini untuk membuat Anda nyaman selama perjalanan. Biasanya sebagai boncengers, debu atau bau yang terhirup tidak terlalu dirasakan, tapi ada baiknya bila masker digunakan untuk kenyamanan Anda saat dibonceng.
Celana panjang dan ransel
Sebagai boncengers, baiknya Anda menggunakan celan panjang, bukan hanya memudahkan Anda naik tapi dengan celana panjang duduk menjadi lebih nyaman di bandingkan menggunakan rok (penumpang perempuan). Bila sudah terlanjur menggunakan rok, di usahakan untuk tidak duduk miring. Karena duduk miring membuat Anda tidak nyaman dan membuat keseimbangan pengemudi tidak pas. Sedangkan ransel yang Anda gunakan bisa menjadi penyeimbang antara boncengers dan pengemudi. Namun, pengguna tas selempang atau tas jinjing di sarankan untuk menyandangkan atau meletakkan tas ke bagian depan Anda untuk keselamatan.
Jaket dan sepatu
Sebagai boncengers, baiknya Anda juga menggunakan jaket dan sepatu. Bila Anda tidak ingin kedinginan dan masuk angina karena di bonceng baiknya hindari menggunakan sandal dan baju tipis, gunakan jaket dan sepatu untuk menjaga Anda dari keanginan saat dibonceng.
Pegangan
Pegangan adalah hal paling penting sebagai boncengers. Mungkin Anda tidak akan memegang si pengemudi karena risi, tapi Anda bisa memegang behel motor yang ada di bagian belakang. Ini sangat berguna bila si pengemudi tiba-tiba mengendarai motor dengan kecepatan tinggi demi mengejar waktu agar Anda tidak terlambat.

