Perekonomian Sedang Tidak Baik, inDrive Terapkan Skema 0 Persen Komisi ke Pengemudi

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini bisa dikatakan sedang tidak baik-baik saja. Harga bahan pangan naik, hingga berbagai hal dikenakan pajak, dan lainnya. Hal ini sudah tentu membuat masyarakat yang perekonomiannya pas-pasan akan semakin sulit untuk hidup. Karena masalah ini, kemudian membuat salah satu platform ride hailing yang ada di Indonesia tepatnya Jakarta mulai menerapkan skema komisi 0 persen bagi pengemudi. Platform ride hailing tersebut adalah inDrive. Mereka menerapkan skema nol persen komisi untuk menjaga pendapatan para mitra di tengah ketidakpastian situasi yang terjadi akhir-akhir ini. Dilansir dari antaranews.com, kehadiran program ini membuat seluruh pengemudi motor maupun mobil mita inDrive akan menerima penghasilan mereka 100 persen dari tarif perjalanan tanpa potongan apapun. Sehingga pengemudi akan mendapatkan hasil untuh dari setiap perjalanan yang mereka selesaikan dalam periode tersebut. Country Manager inDrive Indonesia Rio Aristo mengatakan, kebijakan bebas komisi dirancang untuk mendukung para pengemudi dalam menjaga pendapatan mereka. “Kami merancang ini untuk mendukung pengemudi dan juga untuk menjaga pendapata mereka sebagai mitra. Bagi sebagian besar dari mereka, setiap perjalanan merupakan sumber utama penghasilan harian,” kata Rio. Untuk wilayah Jabodetabek, kebijakan ini berlaku khusus bagi para pengemudi motor dan mobil inDrive sejak 5 hingga 11 September 2025 kemarin. Rio menjelaskan bahwa sebagai platform ride-hailing dengan komisi terendah di pasar, pihaknya konsisten memberikan peluang bagi pengemudi untuk mendapatkan lebih banyak di setiap perjalanan mereka. “Perusahaan berkomitmen dalam mengutamakan kesejahteraan para pengemudi. Kami juga menambahkan notifikasi khusus di aplikasi untuk memberi imbauan kepada pengemudi dan penumpang agar menghindari area tertentu yang dianggap berisiko,” tambah Rio. Notifikasi ini terhubung dengan fitur Emergency Button serta saluran komunikasi komunitas pengemudi yang tersedia di platform. “Kami berharap inisiatif ini dapat membantu mereka di masa yang penuh ketidakpastian ini,” pungkas dia.
Tips Bagi Ojol dan Taksol Agar Terhindar dari Orderan Fiktif
   

Tips Bagi Ojol dan Taksol Agar Terhindar dari Orderan Fiktif

Kasus orderan fiktif masih menjadi momok bagi pengemudi ojek online (ojol) maupun taksi online (taksol). Tak sedikit pengemudi yang dirugikan karena harus menanggung biaya operasional seperti bensin hingga waktu yang terbuang sia-sia. Agar hal serupa tidak menimpa, KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, beberapa tips yang bisa diterapkan pengemudi. Cek di bawah ini yuk tipsnya: Periksa profil dan riwayat penumpang Sebelum menerima order, pengemudi bisa mengecek profil akun penumpang. Jika akun baru tanpa foto atau riwayat perjalanan, sebaiknya lebih berhati-hati kalau mendapat order dari akun seperti itu. Waspada dengan titik jemput Orderan dengan titik jemput yang mencurigakan, seperti lokasi terpencil, tidak sesuai dengan alamat jelas, atau berpindah-pindah tanpa alasan, patut diwaspadai. Gunakan fitur chat dan telepon Selalu konfirmasi melalui chat atau telepon kepada penumpang. Jika nomor tidak aktif atau penumpang tidak merespons, kemungkinan besar orderan tersebut fiktif. Jadi, dari pada sia-sia mengambil orderan, baiknya jangan dan ambil order lainnya. Catat dan lapor ke aplikasi Bila menemukan orderan mencurigakan, segera laporkan melalui fitur aplikasi. Beberapa aplikasi kini menyediakan pilihan khusus untuk melaporkan orderan fiktif agar akun pemesan bisa ditindak. Tidak ambil order area sepi Pengemudi sebaiknya fokus mengambil order di area ramai seperti terminal, stasiun, pusat perbelanjaan, atau kantor, yang biasanya memiliki pemesan nyata dan lebih aman. Gunakan fitur navigasi resmi Jika titik tujuan tidak jelas atau diarahkan ke lokasi yang aneh, segera konfirmasi ke penumpang. Bila tetap mencurigakan, pengemudi berhak membatalkan order demi keamanan. Bangun jaringan dengan pengemudi lain Saling berbagi informasi di komunitas atau grup driver online sangat membantu. Bila ada laporan order fiktif di wilayah tertentu, pengemudi lain bisa lebih waspada. Dengan kewaspadaan tinggi serta memanfaatkan fitur aplikasi secara tepat, pengemudi ojol dan taksol dapat meminimalisasi kerugian akibat orderan fiktif. Sebab, keselamatan dan keamanan pengemudi tetap menjadi prioritas utama.
Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol Cari Nafkah Meski Merugi Akibat Orderan Fiktif

Pemkab Bogor Rencanakan Kereta Gantung Sebagai Solusi Kemacetan Kawasan Puncak

Macet parah di puncak kerap kali menjadi persoalan apalagi ketika akhir pekan dan musim liburan. Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memikirkan solusi baru untuk mengatasi kemacetan tersebut. Di mana Pemkab Bogor tengah merancang pembangunan kereta gantung atau Suspended String Light Rail Transport (SSLRT). Nantinya kereta gantung tersebut diharapkan mampu menjadi solusi transportasi modern di kawasan wisata Puncak. Dirangkum dari berbagai laman sumber, Bupati Bogor Rudy Susmanto memamparkan rencana ini. Dia mengatakan, proyek kereta gantung menjadi langkah awal menghadirkan sara transportasi yang efisien. Selain itu juga menjadi transportasi yang ramah lingkungan serta nyaman bagi masyarakat dan wisatawan. Rudy mengatakan, kondisi geografis Puncak yang berbukit dan padat pengunjung dinilai tepat untuk diatasi dengan jalur transportasi udara. “Dengan hadirnya kereta gantung, beban lalu lintas darat di jalur Puncak diharapkan berkurang signifikan sehingga perjalanan wisatawan maupun aktivitas warga menjadi lebih lancar,” jelas Rudy. Bukan hanya mengurangi kemacetan, kedepannya proyek kereta gantung juga digadang-gadang menjadi bagian strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Bogor. Bahkan, moda transportasi ramah lingkungan seperti kereta gantung diyakini dapat menambah daya tarik kawasan Puncak sebagai destinasi wisata unggulan. Untuk diketahui, Pemkab Bogor sebelumnya telah beberapa kali menggulirkan ide penyediaan transportasi massal di kawasan Puncak. Pada 2024, usulan konsep kerja sama Business to Business (B2B) sempat diajukan kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Pada perencaan kereta gantung tersebut, akan ada enam stasiun perhentian yakni area parkir bus Gunung Mas, perluasan rest area Gunung Mas, Pakis Hill, Pinus Forest, Bukit Sumbul, Puncak Pass (perbatasan Kabupaten Bogor – Kabupaten Cianjur). Sehingga, dengan rute ini wisatawan dapat menikmati perjalanan udara sekaligus panorama alam Puncak dari ketinggian, tanpa harus terjebak kemacetan panjang di jalur darat.
Ngong Ping 360 – Berani Uji Adrenalin di Kereta Gantung Terpanjang di Dunia?

Di balik Peristiwa 11 September 2001, Cincin Pramugari American Airlines Ditemukan Utuh

Peristiwa 11 September tahun 2001 atau biasa juga disebut Tragedi 11 September meninggalkan banyak kisah. Salah satunya melibatkan pramugari American Airlines, Sara Low.

Baca juga: Sisi Lain Tragedi 11 September, Ribuan Penumpang dari Eropa Terdampar di Newfoundland

Meski pesawat yang ditumpanginya hancur lebur bersama dengan runtuhnya gedung World Trade Center, namun ajaib, cincin yang dikenakannya ditemukan utuh. Sedangkan jasadnya tak lagi bisa dikenali dan entah berjarak berapa meter dari tempat ditemukannya cincin tersebut.

September menjadi bulan yang kelabu bagi masyarakat dunia, khususnya publik Amerika Serikat (AS). Di bulan ini, setidaknya nyaris 3.000 orang tewas dan lebih dari 6.000 orang lainnya menderita luka-luka setelah pembajakan empat pesawat terjadi pada 11 September 2001 (9/11).

Ketika itu, teroris dari kelompok Al Qaeda, mengarahkan pesawat Boeing 767-223ER American Airlines Flight 11 ke Menara Utara World Trade Center dan menabrakkannya dengan sengaja pada pukul 08.46 waktu setempat.

Lalu pada pukul 09.03 waktu setempat, pesawat Boeing 767-222 yang dioperasikan oleh maskapai United Airlines Flight 175 menabrak Menara Selatan World Trade Center. Keseluruhan penumpang, awak kabin, dan teroris yang melakukan aksi sadis ini tewas seketika.

Tidak berhenti sampai di situ, masih ada dua pesawat lagi; Boeing 757-223 yang dioperasikan oleh maskapai American Airlines flight 77 menabrak ke Pentagon dan menewaskan 64 orang yang ada di dalam pesawat (termasuk awak pesawat, penumpang, dan teroris) serta 125 karyawan di Pentagon.

Sisanya yaitu Boeing 757-222 United Airlines Flight 93 dikabarkan akan menabrakkan diri ke U.S. Capitol Building. Namun, karena kegigihan penumpang dalam mencegah terorisme, pembajakan pesawat dalam peristiwa 11 September 2001 ini gagal menghancurkan target.

Meski begitu, pesawat Boeing 757 United Airlines Flight 93 jatuh di dekat Diamond T. Mine, sebuah tambang batu bara yang terletak di Stonycreek Township, Somerset County, Pennsylvania dan menewaskan keseluruhan 44 orang yang berada di dalam penerbangan nahas tersebut.

Dari keempat pembajakan pesawat tersebut, Sara Low berada di pesawat Boeing 767-223ER American Airlines Flight 11. Dari kesaksian sang kakak, Alyson, seperti dikutip dari fox2now.com, Sara Low sebetulnya bisa saja terhindar dari maut. Tetapi, saat itu ia baru saja pindah ke sebuah apartemen di daerah Beacon Hill, Boston, AS.

Sara Low

Karena kebutuhan meningkat, seperti untuk membayar sewa dan kehidupan sehari-hari, ia pun mengambil berbagai schedule tambahan, salah satunya Flight 11 di tanggal 11 September 2001. Dalam penerbangan tersebut, Sara ditugaskan di kelas bisnis, tempat dimana tiga dari lima teoris Al Qaeda berada.

Awalnya, Sara diyakini tidak berada dalam penerbangan tersebut. Tetapi, FBI kemudian menghampiri pihak keluarga dan memberikan bukti-bukti bahwa Sara ada dalam penerbangan tersebut.

Baca juga: Lolos dari Maut dalam Peristiwa 9/11, Pramugara ini Dorong Troli Setara Jarak Jakarta-Pekalongan

Salah satu buktinya datang dari nomor kartu panggil keluarga yang digunakan rekan pramugari Sara, Amy, untuk menghubungi petugas di darat terkait pembajakan di pesawat.

Sara Low akhirnya dipastikan ada dalam penerbangan tersebut dari manifes kru. Selain itu, cincin yang diikat di kalungnya ditemukan di lokasi reruntuhan gedung WTC, sekalipun jasadnya tak berhasil diidentifikasi.

 

Terapkan Sistem ‘Stop and Go’ di Stasiun Jatake, Kira-kira Kapan Mulai Beroperasi?

Merupakan stasiun yang berada di wilayah Tangerang, Jatake adalah stasiun yang digadang-gadang akan beroperasi untuk masyarakat yang hendak ke kawasan BSD. Stasiun ini memiliki kawasan yang strategis bahkan bisa menempuh perjalanan dari kawasan Tol Serpong – Balaraja. Stasiun Jatake ini berada dipetak antara Stasiun Parungpanjang dengan Stasiun Cicayur. Stasiun ini dikabarkan akan menjadi Stasiun KRL termegah yang ada di Tangerang, Banten dan akan menjadi kebanggaan warga Bumi Serpong Damai (BSD) City. Stasiun ini dibangun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) yang berintegritas dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas lainnya, serta didesain dengan sentuhan modern dan ramah lingkungan. Stasiun Jatake ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2025. Namun , ada rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) saat melewati Stasiun Jatake sempat berhenti sebentar seperti layaknya uji coba perhentian. Menurut laman dari CNBC Indonesia bahwa beredar video di beberapa media sosial seperti Instagram dan Facebook terkait uji coba Stasiun Jatake. Menurut keterangan dari video tersebut, uji coba ini dilakukan menggunakan KRL reguler dengan sistem ‘stop and go’. Dari keterangan video tersebut bahwa rangkaian KRL tersebut sempat memperlambat lajunya saat memasuki Stasiun Jatake. Kemudian berhenti sebentar, setelah itu mempercepat kembali lajunya menuju stasiun berikutnya. Sistem stop and go ini mengingatkan sama halnya saat pembangunan Stasiun BNI City (Sudirman Baru) ada pula KRL yang sempat memperlambat lajunya, kemudian berhenti sebentar lalu kembali mempercepat lajunya. Kemungkinan sistem ini audah diterapkan oleh PT KAI Komuter (KCI) secara bertahap. PT KAI Commuter (KCI) buka suara soal video yang beredar bahwa Stasiun Jatake yang berada di kawasan BSD City dan jalur KRL Tanah Abang-Rangkasbitung sedang dilakukan tahap uji coba. Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan mengatakan saat ini pihaknya belum mendapat informasi uji coba Stasiun Jatake. Meski begitu, pihaknya akan mengupdate informasi tersebut jika ada pemberitahuan lebih lanjut.
Pengguna KRL Semakin Nyaman! Jalur Green Line Hadir dengan Stasiun Baru, “Stasiun Jatake”
Proyek Stasiun Jatake yang berada di Kawasan BSD City terus mencatatkan progres cukup baik, di mana fasilitas di dalam stasiun sudah hampir rampung. Pada akhir Juli 2025, progresnya sudah mencapai 92,78%. Target awal dari penyelesaian Stasiun Jatake direncanakan pada akhir Juli 2025. Namun untuk target operasional, pihaknya mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI), KAI Commuter, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, serta dinas perhubungan setempat. Stasiun Jatake dirancang sebagai stasiun modern dengan konsep ramah lingkungan. Fasilitas penunjang seperti lift, eskalator, dan jalur khusus difabel akan menjadi bagian penting dalam menunjang kenyaman penumpang. Selain itu. Stasiun ini akan dilengkapi area parkir terpadu dan akses langsung ke moda transportasi lanjutan seperti angkutan kota dan ojek online. Pembangunan Stasiun ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Banyak warga berharap kehadiran Stasiun Jatake bisa menjadi solusi atas kemacetan yang kerap terjadi di jalur utama Tangerang – Jakarta. Selain itu, stasiun ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan sekitarnya.

Dulu Megah Kini Kumuh, Biaya Renovasi Terminal Cilacap Rp40 Miliar

Terminal Bangga Mbangun Desa merupakan nama lain dari Terminal bus Cilacap. Terminal tipe A ini cukup megah dan mewah serta memberikan kenyamanan pada penumpang yang berangkat dan tiba di Terminal bus Cilacap ini. Namun ternyata pada kenyataanya saat ini kemegahan itu hanya terlihat dari luar dan di dalamnya cukup ironis. Bahkan sejumlah tempat di Terminal bus Cilacap ini sangat kumuh dan tak layak menjadi bagian dari sisi bangunan terminal bus yang memiliki konsep modern. Masalah terlihat kumuh ini merupakan aduan masyarakat ke bupati setempat melalui kanal Lapor Bup. Dilansir dari berbagai laman sumber, bupati diminta meninjau lokasi Terminal bus Cilacap terutama di sekitar bangunan mushola yang kumuh. Tak hanya itu, masyarakat juga mengadukan bangunan mushola dijadikan tempat para tunawisma untuk tinggal. Bukan hanya ke bupati, tetapi pihak admin Lapor Bup juga meneruskan aduan masyarakat tersebut kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Cilacap untuk ditindaklanjuti. Untuk diketahui, terminal ini direnovasi pada tahun 2014 dan selesai tahun 2016 dan mulai aktif beroperasi 5 Juli 2017 atau satu tahun setelahnya. Konsep renovasi terminal ini adalah eco green bulding yang dilengkapi berbagai fasilitas modern. Tujuan renovasi sendiri untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan penumpang. Biaya renovasi Terminal Cilacap cukup fantastis yakni sekitar Rp40 miliar menggunakan dana dari APBN. Terminal Bangga Mbangun Desa atau Terminal Cilacap ini berada di Jalan Gatot Subroto No. 268, Karang Lor, Cilacap. Terminal ini menjadi penghubung penting antara Cilacap dengan berbagai kota besar di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta, serta beberapa rute lain di dalam dan luar provinsi. Letaknya yang berada di kawasan Cilacap Tengah membuatnya mudah diakses oleh masyarakat lokal maupun pendatang. Terminal ini juga menjadi titik transit bagi pelancong dan pekerja yang bepergian menuju kawasan industri di sekitar Cilacap atau pelabuhan-pelabuhan utama di Jawa Tengah. Sebagai informasi, Terminal Cilacap dulu yang terkenal semrawut dan becek ketika musim hujan. Berbeda dengan pelayanan terdahulu, hampir sekitar jam 20.00 WIB terminal telah terlihat sepi. Terminal Bangga Mbangun Desa Cilacap saat ini melayani penumpang 24 jam setiap hari.
65 Tahun Berdiri, ‘Terminal Kemayoran’ Menjadi Terminal Tertua di Indonesia

Qatar Airways Buat Kejutan, Hadirkan Airbus A321neo dalam konfigurasi Kelas Ekonomi 236 Kursi

Qatar Airways telah mengonfirmasi akan mengoperasikan pesawat Airbus A321neo dalam konfigurasi kelas ekonomi. Maskapai penerbangan nasional Qatar ini telah mengakuisisi tiga pesawat jenis ini yang dilengkapi kabin yang relatif padat dengan 236 kursi kelas ekonomi. Langkah ini mengejutkan kalangan industri, mengingat Qatar Airways secara tradisional dikenal fokus melayani segmen pasar premium. Dalam tanggapan tertulis, Qatar Airways mengonfirmasi bahwa keputusan untuk mengoperasikan sebagian kecil armada dengan kabin ekonomi disebabkan oleh permintaan kelas ekonomi yang kuat dan terus meningkat pada rute-rute tertentu. Beberapa media telah menunjukkan bahwa, mulai Oktober 2025 hingga Januari 2026, ketiga pesawat ini akan secara bertahap dilantik ke dalam armada dan dikerahkan ke rute yang menghubungkan Bandara Internasional Hamad (DOH) Doha ke Madinah (MED) di Arab Saudi, Multan (MUX), Sialkot (SKT) dan Peshawar (PEW) di Pakistan, Sharjah (SHJ) di Uni Emirat Arab, dan Tbilisi (TBS) di Georgia. Qatar Airways juga telah mengonfirmasi bahwa tiga pesawat A321neo pertama yang dilengkapi kabin kelas ekonomi ini bukan bagian dari pesanan 50 pesawat yang telah dibuat maskapai tersebut dengan Airbus. Maskapai Qatar pertama kali memesan 50 pesawat keluarga A320neo pada tahun 2011. Pesanan tersebut kemudian dikonfirmasi ulang pada tahun 2017, tetapi ditingkatkan ke tipe A321neo yang lebih besar. Hingga September 2025, Qatar Airways masih menunggu pengiriman 50 unit A321neo tersebut dari Airbus, yang dalam hal ini akan dilengkapi dengan kabin kelas bisnis. Pengiriman terkait pesanan luar biasa ini diperkirakan akan dimulai pada tahun 2026.
Makin Panas, Airbus Tuntut Qatar Airways Rp3,1 Triliun Gegara Batal Beli Dua Pesawat A350

Tragedi 11 September, Mengenang Momen Keberanian Penumpang Melawan Teroris di United Airlines Flight 93

11 September 2001 akan menjadi tanggal yang tidak akan dilupakan oleh warga Amerika Serikat dan pemerhati jagad dirgantara. Ya, 24 tahun yang lalu, total ada empat pesawat (dua milik maskapai United Airlines dan sisanya milik maskapai American Airlines) yang menjadi objek pembajakan 19 teroris al-Qaeda. Momen teror terkelam ini menewaskan 2.996 korban jiwa dan lebih dari 6.000 orang lainnya menderita luka-luka. Baca Juga: Pembajakan Pesawat Terlama, 39 Hari Kelam Penumpang El Al Flight 426 Tak lekang dari ingatan, bagaimana dahsyat dan masifnya aksi terorisme ini, dimana pesawat Boeing 767-223ER yang dioperasikan oleh American Airlines Flight 11 menabrak Menara Utara World Trade Center pada pukul 08.46 waktu setempat. Lalu pada pukul 09.03 waktu setempat, pesawat Boeing 767-222 yang dioperasikan oleh maskapai United Airlines Flight 175 menabrak Menara Selatan World Trade Center. Keseluruhan penumpang, awak kabin, dan teroris yang melakukan aksi sadis ini meninggal seketika. Tidak berhenti sampai di situ, masih ada dua pesawat lagi; Boeing 757-223 yang dioperasikan oleh maskapai American Airlines flight 77 menabrak ke Pentagon dan menewaskan 64 orang yang ada di dalam pesawat (termasuk awak pesawat, penumpang, dan teroris) serta 125 karyawan di Pentagon. Lalu yang terakhir, mungkin ini yang cukup menarik perhatian publik dunia, dimana pesawat berjenis Boeing 757-222 yang dioperasikan oleh United Airlines Flight 93 dikabarkan akan menabrak U.S. Capitol Building. Namun seperti yang dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, ‘keberanian’ penumpang yang ada di dalam kabin untuk memberikan informasi dan melakukan perlawanan kepada pembajak inilah yang pada akhirnya menjadi poin menarik untuk dibahas. Perlawanan penumpang ini berawal ketika pesawat tengah mengudara dan terdengar notifikasi dari dalam kabin yang menyebutkan bahwa adanya bom di dalam United Airlines Flight 93. Mendengar hal tersebut, para penumpang langsung berusaha untuk mengontak keluarga atau rekanan mereka yang ada di darat dan mencari tahu apa yang terjadi – tidak lagi perduli dengan aturan yang melarang penumpang mengaktifkan ponsel mereka ketika tengah mengudara. Dari info yang diperoleh oleh penumpang, mereka sadar bahwa mereka pun menjadi korban pembajakan oleh teroris – menyusul tiga insiden penabrakan sebelumnya. Para penumpang pun langsung berupaya untuk mengambil alih penerbangan tersebut dengan merangsek masuk ke ruang kokpit. Kendati mereka berhasil melumpuhkan teroris, namun tetap saja ajal tak bisa terhindarkan. Baca Juga: Minta Tebusan Rp20Juta dan Parasut, Inilah Kronologi Pembajakan Pesawat Pertama di Indonesia United Airlines Flight 93 jatuh di dekat Diamond T. Mine, sebuah tambang batu bara yang terletak di Stonycreek Township, Somerset County, Pennsylvania dan menewaskan keseluruhan 44 orang yang berada di dalam penerbangan nahas tersebut. Keberanian para penumpang di dalam penerbangan ini membuat U.S. Capitol Building atau yang lebih akrab disebut Gedung Parlemen ini tetap aman dari hantaman pesawat. Guna mengenang keberanian para penumpang United Airlines Flight 93, sebuah memorial park didirikan oleh pemerintah setempat setahun berselang pasca kejadian. Lokasinya pun berdekatan dengan koordinat United Airlines Flight 93 jatuh. Hingga saat ini, memorial park tersebut masih ramai didatangi oleh pengunjung guna mengenang kejadian Black September ini.  

Stasiun Tertua di Banten, Sebentar Lagi Akan Miliki Stasiun dengan Bangunan Paling Megah

Ramainya masyarakat gunakan stasiun ini seakan menjadi titik utama dari Provinsi Banten menuju kawasan Jabodetabek. Bagaimana tidak, stasiun ini memang menjadi satu-satunya lokasi transit paling strategis bagi warga sekitar maupun warga yang datang dari pulau seberang (Sumatera) yang gunakan kereta api sebagai salah satu transportasi murah dan praktis. Ya, Stasiun Rangkasbitung inilah menjadi stasiun dengan lokasi paling strategis di kawasan pusat keramaian dan pasar tradisional. Sedari awal Stasiun Rangkasbitung ini dibangun, masyarakat sangat bergantung dengan keberadaannya untuk menuju ke kawasan Jabodetabek. Mayoritas pedagang maupun petani di stasiun ini pun masih sangat kental dengan kehadiran mereka. Tak heran diketahui wilayah Banten masih sangat bergantung pada hasil panen yang mereka tanam sendiri.
Stasiun Rangkasbitung.
Mengingat dengan volume penumpang di Stasiun Rangkasbitung semakin banyak, sedangkan area stasiun yang minim akan ruang tunggu yang disediakan, maka dari itu stasiun ini akan dibuat lebih megah lagi untuk menampung penumpang yang menunggu kereta api. Stasiun yang berada di ketinggian +22 meter dibangun tahun 1890-an, saat ini memiliki 8 jalur kereta api dan semuanya tentu saja aktif. Selain 8 jalur, ada pula jalur simpan untuk rangkaian cadangan atau darurat. Stasiun Rangkasbitung sedang dibangun gedung baru yang berada di sebelah barat gedung lama. Gedung baru Stasiun Rangkasbitung yang sedang dibangun ini mempunyai dua lantai. Ada tangga penghubung juga yang dibangun dari gedung lama cagar budaya ke gedung baru ini. Pada bulan September ini pembangunan gedung baru masih terus berlanjut dan terus dikerjakan hingga target tahun depan pun tercapai. Bagian pinggir dari gedung baru tersebut masih diberi pita atau garis keamanan yang disebut juga safety line. Garis keamanan terus dipasang agar penumpang yang melintas tetap aman diluar jangkauan area pekerja. Terlihat juga pembangunan di sisi kanan dan kiri rel kereta api. Tempat penumpang menunggu kereta api juga masih dalam pembangunan. Meskipun pembangunan gedung baru masih berlanjut, tetapi penumpang selalu ramai memadati stasiun ini. Tak hanya adanya garis pembatas yang dipasang agar kenyamanan penumpang terjaga, namun petugas keamanan di stasiun pun terus memandu jalannya penumpang serta arahan yang membuat penumpang makin aman. Petugas keamanan terlihat dan tersebar di bagian vital stasiun seperti ruang tunggu, area boarding serta penyeberangan rel kereta. Namun meski begitu, CCTV tetap memantau di setiap sudut stasiun untuk memudahkan para petugas melihat dari monitor di ruang penjaga keamanan. Banyaknya penumpang di stasiun ini adalah penumpang kereta api yang membawa berbagai barang bawaan mereka. Maka dari itu dari pihak PT KAI Commuter menghimbau untuk selalu menjaga dan memperhatikan barang bawaannya, jangan sampai tertukar, berpindah tangan, dipindahkan, apalagi terbawa oleh penumpang lain.
Stasiun Angke, Sempat Miliki Kanopi Hingga Gerbang Awal Menuju Kawasan Batavia

Punya Parkir Khusus Bus Pariwisata, Terminal Giwangan Jadi yang Terbesar di Yogyakarta

Baru-baru ini, Terminal Giwangan akan dipoles menjadi tempat parkir khusus. Parkiran tersebut untuk digunakan bagi para pengusaha bus pariwisata memarkirkan ndaraan mereka. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya juga akan menyiapkan kendaraan atau shuttle bus bagi penumpang bus pariwisata. “Nanti sebagian bus-bus sesuai kemampuan akan kami masukkan di Terminal Giwangan. Nanti yang ke Malioboro, Titik Nol dan kota itu pakai bus shuttle,” kata Hasto yang dikutip dari berbagai laman sumber. Adapun penataan area parkir tersebut di Terminal Giwangan, adalah bagian dari upaya menghidupkan Jogja di sisi selatan. “Jadi, niat untuk menghidupan selatan ini kami wujudkan dengan tindakan nyata meskipun anggaran tidak besar,” ujarnya. Hasto menilai bahwa sisi selatan Yogyakarta sendiri memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Adapun potensi pariwisata yang berada di sisi selatan yakni Kawasan Cagar Budaya Kotagede dengan kerajinan perkan dan Taman Budaya Embung Giwangan. Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Fakhrul Nur Cahyanto menyebut total area parkir dan kios yang akan dikerjakan sekitar 3.500 meter persegi. “Pekerjaan meliputi perbaikan saluran drainase, perbaikan kios, dan perbaikan jalan atau paving yang rencananya akan jadi TKP giwangan,” katanya. Penyempurnaan parkir Terminal Giwangan tersebut menggunakan APBD Kota Yogyakarta 2025 dengan pagu sekitar Rp 2,8 miliar. Termonal Giwangan sendiri letaknya berada di Jalan Imogiri Timur Km 6, Kelurahan Giwangan, Umbulharjo. Berada diantara Yogyakarta dan Bantul, Terminal Giwangan hadir untuk menggantikan Terminal Umbulharjo. Terminal Giwangan merupakan terminal tipe A terbesar di Indonesia yang merupakan tempat singgah bus dari seluruh kota besar di Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Terminal ini diresmikan pada tanggal 10 Oktober 2004. Adapun rata-rata jumlah penumpang yang dilayani sarana itu berkisar 20 ribu per hari sedangkan jumlah bus yang melaluinya, berdatangan maupun bertujuan ke provinsi lain, mencapai 850 buah. Untuk diketahui, selain Terminal Giwangan, adalagi Terminal Jombor dan Condongcatur.
Trans Jogja, Bus Rapid Transit Tanpa Separator Asli Kota Gudeg