Penerbangan baik di Indonesia maupun internasional seringkali mengalami berbagai macam tantangan, bukan hanya masalah sepele melainkan masalah yang besar pun sering terjadi. Terkadang masalah-masalah ini justru membuat para penumpang menjadi tidak nyaman terhadap maskapai. Apalagi bila ada penumpang yang melakukan perjalanan kerja atau memiliki phobia., ini sangatlah mengganggu.
Sebenarnya ada beberapa tantangan besar yang dihadapi dalam menjalankan transportasi udara seperti peningkatan kapasitas, layanan, keselamatan dan kompatibilitas lingkungan. Di udara, lalu lintas memang agak berbeda dengan di darat, tapi jangan salah di udara juga ada kemacetan. Bukan hanya karena cuaca yang bisa membuat sebuah penerbangan menjadi tertunda, kemacetan lalu lintas udara juga menjadi salah satu penyebabnya.
Hal ini, dikarenakan beberapa tahun terakhir perminataan perjalanan melalui udara meningkat dari tahun-tahun sebelumya. Ini juga yang membuat bandara semakin lama semakin berkembang dan meningkatnya sistem penerbangan bukan hanya perluasan bandara melainkan teknologi yang canggih pun terus ditambahkan untuk kenyamanan menjawab tantaangan transportasi saat ini.
Masalah keselamatan juga menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan transportasi udara ini. seperti Anda ketahui, pesawat adala transportasi paling aman dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Untuk keselamatan penumpang, pesawat memiliki keamanan terlengkap dari pengecekan keseluruhan pesawat hingga keamanan penumpang di dalam pesawat. Biasanya pihak maskapai akan benar-benar memeriksa pesawat secara terperinci agar tidak terjadi human error.
Tantangan terbesar maskapai untuk transportasi udara adalah penggantian pesawat yang memang tak layak pakai lagi dengan yang baru. Ini menjadi kunci keselaamatan terbesar. Setiap penumpang menginginkan kemanan yang lebih, apabila pesawat yang ditumpangi tidak layak pakai lagi sebaiknya maskapai mengganti bukan terus menggunakan pesawat tersebut hingga benar-benar membahayakan penumpang.
Kompatabilitas lingkungan salah satu hal terpenting, dimana inovasi diperlukan, bukan hanya teknologi tapi pengembangan terhadap keadaan bandara. Di Indonesia pengembangan bandara sudah mulai terlihat, tak hanya membuat Bandara Soekarno-Hatta menjadi lebih luas, melainkan jalur penerbangan ditambahkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma yang tadinya bukan sebagai bandara komersial.
Dilakukannya pengembangan ini seperti pembahasan di awal, karena ada peningkatan penumpang beberapa tahun ini. jumlah penumpang meningkat tiga kali lipat dari awal pertama bandara Soetta ini di bangun.



Uniknya, bagi Anda yang biasa menggunakan bemo akan merasakan sensasi berbeda dengan naik angkutan kota atau angkot. Di bemo, para penumpang akan duduk tiga kanan dan tiga kiri, dan lutut setiap penumpang akan bertemu. Mungkin saja ada kenangan indah dan manis bagi Anda yang mersakan sensasi naik bemo. Apalagi yang bertemu jodohnya di bemo, pasti akan senyum-senyum sendiri saat mengingat Bemo.
Mulanya bemo beroperasi seperti taksi, namun seiring perkembangan teknologi baru, daerah operasi bemo pun dibatasi. Tak hanya dibatasi, bemo akhirnya tersingkir dari jalan-jalan utama dan mempunyai rute yang tidak dilewati bus kota. Penyingkiran bemo ke jalan-jalan kecil dimulai sejak tahun 1971, kemudian di susul Surabaya dan Malang tahun 1979. Tak berbeda jauh dengan kota lainnya, pemerintah Surakarta pun akhirnya menyingkirkan keberadaan bemo.
Namun, para pecinta bemo bekerja sama dengan paguyuban bemo untuk menciptakan bemo bertenaga listrik. Bemo ini nantinya bila disetujui oleh Pemda DKI, bisa menjadi mata pencaharian para supir angkutan umum. Bemo yang diciptakan oleh perkumpulan bemo ini, nantinya tidak membutuhkan bahan bakar lagi dan bergantung pada empat baterai yang berada di bawah bemo tersebut.
Pelabuhan Singapura
Pelabuhan Hamburg
Pelabuhan Victoria
Bajaj di Jakarta saat pertama kali keluar menggunakan mesin 2 tak dan berkembang denngan cepat karena menggunakan mesin yang bandel dan lebih baik dari sebelumnya. Bajaj hanya menampung penumpang 2 orang dewasa dan satu anak kecil. Namun, Bajaj oranye yang pertama kali hadir di Jakarta, tempat duduk di pengemudi lebih panjang sehingga, terkadang ada penumpang yang duduk dengan supir bajajnya.
Bajaj yang ada di Jakarta sejak tahun 1975 ini, menggunakan bahan bakar bensin (premium) dan bertransformasi di tahun 2007 dengan warna biru yang melambangkan Bajaj tersebut menggunakan bahan bakar gas. Namun, masih juga menggunakan campuran premium sebagai bahan bakarnya. Pada Bajaj biru ini, bunyi berisik sudah tidak terdengar, suara lebih halus dan tidak bisa dibedakan dengan kendaraan lain bila lewat depan rumah Anda.
Bila gardu induk sudah beroperasi, aliran listrik dari gardu induk PLN akan dialirkan ke gardu induk tersebut dan diteruskan ke tiga power supplu yang ada di bandara untuk mendukung listrik di Terminal 1, 2 dan 3 serta kawasan perkantoran.
Melalui tiga runway, Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara tersibuk di Tanah Air akan mampu menambah jumlah rute dan penerbangan sehingga dapat lebih optimal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwisata Indonesia. President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, “Adanya runway ketiga yang pembangunannya membutuhkan investasi sekitar Rp2 triliun ini akan menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta semakin kompetitif, dimana saat ini Bandara Internasional Soekarno Hatta juga telah dinobatkan sebagai bandara paling terkoneksi di Asia Pasifik dan nomor 7 di dunia.”
Canada Place Terminal, Vancouver
Marina Bay Cruise Centre, Singapura
Seperti aplikasi lainnya, milik Kramatdjati, awalnya para pengguna akan tetap mengisi data pribadi pengguna untuk memudahkan pembelian tiket. Setelah lakukan registrasi, Anda bisa langsung melakukan pemesanan dan memilih kursi. Sayangnya, aplikasi buatan PT Akses Cipta Solusi ini, masih belum berfungsi dengan baik.