Perancis Luncurkan Kereta Cepat TGV INOUI Dengan Gerbong Makan Bertingkat

Operator kereta api nasional Perancis SNCF Voyageurs, telah meluncurkan kereta berkecepatan tinggi generasi berikutnya, yang dilengkapi dengan interior bergaya yang telah menimbulkan kehebohan di dunia maya. Dengan label INOUI, maka ini akan menjadi generasi kelima dari layanan kereta cepat antarkota TGV di Perancis yang telah menjadi yang terdepan sejak 45 tahun yang lalu.

Setelah menjalani lebih dari satu juta kilometer (lebih dari 620.000 mil) perjalanan uji, kereta baru — yang diproduksi sepenuhnya di Perancis — diluncurkan awal bulan ini oleh SNCF Voyageurs, operator kereta penumpang nasional Perancis, dan pabrikan Alstom.

INOUI akan melaju dengan kecepatan hingga 320 kilometer per jam (hampir 200 mph) itu menimbulkan kehebohan di dunia maya, dengan pengguna media sosial memuji desain baru itu sebagai “luar biasa.”

Mulai Diuji Coba, Inilah Kecanggihan Kereta Cepat Terbaru Perancis TGV M yang Ramah Lingkungan

“Ada sesuatu tentang nuansa era antariksa tahun 70-an ini yang membuatnya terasa modern dan retro di saat yang sama,” tulis Jan Buis, yang menulis tentang teknologi dan desain, di X.

Gerbong kelas satu dan dua memiliki interior yang terang, dilengkapi dengan lampu kuning yang mencolok. Lampu meja telah lama menjadi ciri khas TGV dan generasi baru itu dimaksudkan agar terlihat “bulat seperti kursinya” sambil menambahkan sentuhan “warna cerah” dan humor, menurut pernyataan SNCF.

Tampilan keseluruhan proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara konsultan teknik Perancis AREP dan agensi desain Jepang NENDO. Kursi kelas dua menawarkan ruang kaki ekstra lima sentimeter, serta sandaran kepala yang dapat disesuaikan ketinggiannya.

Gerbong baru telah dirancang untuk pengguna kursi roda sehingga memungkinkan mereka untuk naik secara mandiri. Kenyamanan adalah tema utamanya, kata AREP dalam siaran pers. “Idenya adalah untuk memberikan tampilan baru, untuk memperkenalkan terobosan abadi di dunia perkeretaapian dan untuk kembali memikat lingkungan teknis dan industri,” katanya, seraya menambahkan bahwa interiornya dimaksudkan untuk memberikan “gelembung kenyamanan yang lebih personal di ruang bersama.”

Masakan Perancis yang terkenal dan bahan-bahan lokal berkualitas akan dipamerkan di gerbong makan yang membentang di dua lantai (dua deck). Penumpang akan dapat membeli barang-barang swalayan di area lantai bawah, sementara lantai atas akan menjadi rumah bagi “bistro ramah” yang menyajikan hidangan dan anggur Perancis musiman.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah TGV, seluruh kru kereta terlibat dalam proses desain, menurut pernyataan pers tersebut. Kondektur, masinis, dan pekerja pemeliharaan memberi saran tentang cara mendesain tata letak yang lebih sesuai dengan tugas harian mereka. Masinis menggunakan teknologi realitas virtual untuk merasakan dan memilih di antara tiga lingkungan kabin yang berbeda.

Perjalanan INOUI akan dimulai pada jalur Paris-Lyon-Marseille pada tahun 2026, membawa para pelancong dari ibu kota ke pantai selatan dalam waktu tiga jam.

Bukan Soal Teknologi, Inilah Sebab Kereta Cepat di Jepang Lebih ‘Ngacir’ Ketimbang Kereta Cepat di Eropa

Bonus Hari Raya Jadi Kenyataan, Disnaker Provinsi Ikut Pantau Pemberiannya pada Mitra

Tunjangan Hari Raya (THR) berupa Bonus Hari Raya (BHR) bagi pengemudi ojek dan kurir online, sebentar lagi akan terlaksana. Dari kabar yang beredar, BHR ini akan dibagikan paling lambat tanggal 25 Maret 2025 mendatang.

Namun, untuk mendaptkan BHR ada tiga syarat yang harus dipenuhi yakni, semua mitra adalah yang terdaftar dan aktif serta menyelesaikan order dalam periode tertentu. Kemudian konsistensi dan kinerja yang bagik dalam menyelesaikan setiap trip.

Selain itu para mitra pun tidak boleh memiliki pelanggaran terhadap tata tertib yang ada seperti Gojek ada Tartibjek. Bila ketiga persayratan ini dijalankan, maka para mitra akan mendapatkan hak BHR mereka.

Di mana BHR akan diberikan dalam bentuk uang tunai dengan perhitungan 20 persen dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir. BHR ini tidak menghilangkan kesejahteraan bagi pengemudi dan kurir online yang telah diberikan oleh perusahaan aplikasi.

Dalam pemberian BHR, pemerintah menginstruksikan kepala dinas yang menyelenggarakan urusan bidang ketenagakerjaan untuk mengupayakan dan memantau pelaksanaan imbauan tersebut. Hal ini pun dilakukan beberapa Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi yang melakukan pengawasan dalam pemeberian BHR.

Disnsonakertrans DIY pun membuat posko pengaduan dan konsultasi terkait pemberian BHR. Sehingga bila perusahaan aplikasi tidak memberikan BHR sesuai Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi, maka pengemudi dan kurir online bisa langsung mengadukannya.

Posko pengaduan dan konsultasi sudah dibuka mulai 13-24 Maret 2025 di Balai Kota bila ingin dan dating langsung. Kemudian juga bisa melalui laman https://nakertrans.jogjaprov.go.id/thr atau dapat menghubungi nomor WhatsApp 087836674992.

Tak hanya itu, Disnaker Provinsi Lampung juga melakukan pengawasan BHR ini. Meski ini bersifat imbauan untuk percepatan mengakomodir kesejahteraan pengemudi ojek daring serta kurir, namun belum ada aturan ataupun mekanisme sanksi.

tetapi, pihak Disnaker Lampung akan turun untuk memberikan peringatan secara persuasive kepada perusahaan bila belum memberikan hak para mitra. Disnaker Provinsi Lampung berharap, ke depannya pemerintah pusat akan dibuat pengaturan sanksinya untuk penegakan hukum.

Prabowo: THR Pengemudi dan Kurir Online Berupa Uang Tunai

Hari Ini 43 Tahun Lalu, Fokker F-28 Garuda Cetak ‘Hattrick’ Kecelakaan Usai Tergelincir dan Terbakar

Pada hari ini, 43 tahun yang lalu, bertepatan dengan 20 Maret 1982, pesawat Fokker F-28 Fellowship 1000 Garuda Indonesia tergelincir dan terbakar di lapangan udara Branti (sekarang menjadi Bandara Radin Inten II), Tanjung Karang, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Akibat kecelakaan itu, sedikitnya 27 orang, terdiri dari empat kru dan 23 penumpang, tewas alias seluruh penumpang dan kru.

Baca juga: Hari Ini, Kecelakaan Garuda Indonesia Flight 200 Akhirnya Antarkan Pilot ‘Arogan’ Pertama ke Penjara

Kendati memakan banyak korban jiwa, nyatanya, sedikit sekali informasi detail yang mengungkapkan kronologi kejadian.

Pesawat Fokker Garuda F-28 Fellowship berjuluk “Cimanuk” itu diketahui lepas landas dari Bandara Kemayoran, Jakarta, menuju lapangan udara Branti, Lampung. Beberapa sumber menyatakan bahwa pesawat PK-GVK berusia delapan tahun itu dalam kondisi baik, demikian juga saat dalam perjalanan ke bandara tujuan.

Akan tetapi, masalah mulai menghampiri pesawat yang memuat empat kru dan 23 penumpang itu tatkala mendekati bandara, dimana hujan deras mengguyur. Tak ada informasi detail percakapan pilot dengan ATC bandara sampai akhirnya memutuskan tetap mendarat.

Padahal, ketika itu, bisa dibilang seluruh bandara di Indonesia, termasuk lapangan udara Branti, belum dilengkapi dengan Standing Water Detector (SWD) atau alat pendeteksi tingginya genangan air yang ada di landas pacu bandara.

Menurut ICAO, genangan air tertinggi adalah 4 milimeter dan tidak boleh lebih dari 25 persen di area runway yang tergenang. Lebih dari itu, keselamatan penerbangan akan sangat dipertaruhkan.

http://https://www.youtube.com/watch?v=Afe5HOnGjXk&t=186s

Jangankan saat proses pendaratan di warnai hujan deras, dalam kondisi hujan sudah mereda dan menyisakan genangan di runway saja sudah berbahaya, apalagi hujan deras masih mengguyur dan belum didukung teknologi SWD. Tentu saja insiden hydroplaning, sebuah kondisi pengereman yang tidak sempurna akibat adanya pemantulan pesawat dari permukaan landasan, dan memungkinkan terjadinya insiden, seperti overrun atau tergelincir, menghantui pesawat.

Singkatnya, pesawat memutuskan untuk tetap mendarat dalam kondisi cuaca yang digambarkan hujan lebat sekali dan benar saja insiden pun terjadi. Pesawat tergelincir dan merangsek masuk area persawahan, meluncur sejauh 700 meter dari runway dan terbakar. Seluruh penumpang dan kru dengan total 27 orang tewas seketika.

Kecelakaan tersebut tentu membuka luka lama publik akan kecelakaan serupa yang terjadi dua kali beruntun dalam tempo yang tak terlalu lama, melibatkan pesawat dan maskapai yang sama.

Baca juga: Selain Mandala Airlines dan Hercules TNI AU, Inilah Daftar Kecelakaan yang Terkait Bandara Polonia Medan

Pada 24 September 1975, pesawat Fokker F28-1000 dengan call-sign PK-GPC “Mahakam” Garuda Indonesia Airways jatuh dan terbakar di Palembang juga akibat cuaca buruk. Sebanyak 23 dari 61 penumpang tewas.

Seolah mengulang kecelakaan tragis, 11 Juli 1979 pesawat Fokker Garuda F-28 “Mamberamo” dari Palembang menuju Medan menabrak gunung Meketer pada ketinggian sekitar 1.700 meter juga akibat cuaca buruk. Kejadian tersebut menewaskan empat awak pesawat dan 57 penumpang.

Profil Silver Nova, Kapal Pesiar Ramah Lingkungan yang Sempat Mampir ke Bali

Pengurangan emisi moda transportasi agaknya tidak hanya berlaku pada moda darat dan udara saja, tapi juga dengan moda laut. Jika di darat pengembangan dan penjualan mobil listrik tengah tinggi-tingginya, serta penggunaan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan berbasis bio dan sintetis pada moda udara, maka pada moda laut juga diketahui sejumlah kapal menggunakan teknologi canggih serta bahan bakar yang lebih bersih guna mengurangi dampak buruk dari efek rumah kaca.

Baca Juga: Momen Langka! Tiga Kapal Pesiar Internasional Sandar di Pelabuhan Benoa

Di antara semua moda transportasi laut yang berfokus pada pengurangan emisi, muncul satu nama yang baru-baru ini berkunjung ke Indonesia dan bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali; Silver Nova. Dikutip KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, pada tanggal 21 Februari 2025, Silver Nova mencetak sejarah di Indonesia dengan bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali, bersama dengan dua kapal pesiar internasional lainnya, Queen Elizabeth dan Viking Sky. Momen ini menjadi bukti potensi pariwisata Indonesia dan kemampuan pelabuhan Indonesia untuk melayani kapal pesiar berkelas dunia. Selain itu, Silver Nova juga sempat merapat di Pelabuhan Gili Mas, Lombok pada November 2024 silam.

Silver Nova saat bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali. Sumber: istimewa

Silver Nova sendiri merupakan kapal pesiar mewah terbaru dari Silversea Cruises, telah menarik perhatian dunia dengan desain inovatif dan komitmennya terhadap pelayaran ramah lingkungan. Kapal ini bukan sekadar sarana transportasi, tetapi sebuah destinasi mewah yang menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para penumpangnya.

Silver Nova merupakan kapal pertama dalam kelas Evolution Silversea, yang dirancang dengan fokus pada keberlanjutan dan efisiensi. Salah satu fitur paling mencolok adalah desain asimetrisnya, yang menciptakan ruang terbuka luas dan pemandangan laut yang menakjubkan. Para penumpang dapat menikmati berbagai pilihan restoran gourmet, bar, dan lounge, serta fasilitas hiburan seperti teater, kasino, dan spa.

Kapal pesiar ini menawarkan berbagai pilihan pelayaran ke destinasi eksklusif di seluruh dunia. Para penumpang dapat menjelajahi keindahan alam dan budaya Mediterania, Karibia, Amerika Selatan, dan Asia. Kapal ini juga menawarkan pelayaran ekspedisi ke destinasi terpencil seperti Antartika dan Kutub Utara.

Silver Nova. Sumber: istimewa

Kembali pada poin ramah lingkungan, komitmen Silver Nova untuk meminimalisir emisi, tercermin dalam berbagai aspek desain dan operasinya. Desain Silver Nova dioptimalkan untuk efisiensi energi, yang berarti penggunaan bahan bakar yang lebih sedikit dan dampak lingkungan yang lebih rendah. Ini mencakup desain aerodinamis yang lebih baik dan penggunaan teknologi hemat energi di seluruh kapal.

Kapal pesiar ini juga dilengkapi dengan teknologi canggih untuk mengurangi emisi, termasuk sistem propulsi hibrida (menggabungkan penggunaan mesin diesel dengan tenaga listrik) yang lebih efisien dan penggunaan bahan bakar yang lebih bersih. Selain itu, Silver Nova memiliki sistem pengolahan limbah yang canggih untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan laut. Sistem ini memastikan bahwa limbah diolah dengan benar sebelum dibuang, sehingga mengurangi polusi laut.

Monster of the Seas, Raksasa Laut yang Dicap Sebagai Kapal Angkut Terbesar & ‘Terhijau’ di Dunia

Lagi, Kapal Pesiar Internasional Sandar di Tanah Air, Siratkan Wisata Indonesia Tak Kalah Taji Dengan Luar Negeri

Indonesia kembali kedatangan salah satu kapal pesiar luar negeri yang mengangkut ribuan penumpang dan ratusan kru, menyusul Seabourn Quest yang sempat bersandar di Ternate, Anthem of the Seas yang bersandar di Buleleng, serta 3 rombongan kapal lainnya; Silver Nova, Queen Elizabeth dan Viking Sky yang hampir bersamaan bersandar di Pelabuhan Benoa. Adalah Kapal pesiar Motor Ship (MS) Norwegian Sun bersandar di perairan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (15/3) kemarin.

Baca juga: Lebih Kenal “Seabourn Quest”, Kapal Berbendera Bahama yang Bersandar di Ternate

Dikutip KabarPenumpang.com dari laman detik.com, MS Norwegian Sun diketahui mengangkut sekitar 1.633 wisatawan mancanegara dan 895 kru ini bersandar di Taman Nasional Komodo untuk melakukan trip singkat sebelum melanjutkan perjalanannya menuju Darwin, Australia. Tidak bisa dipungkiri, eksotisme dan keindahan alam Taman Nasional Komodo seolah menjadi magnet bagi pada wisatawan asing. Ditambah lagi, keberadaan satwa endemik Indonesia, komodo, yang turut menjadi daya tarik pulau tersebut.

Momen saat MS Norwegian Sun hendak bersandar di Pulau Komodo. Sumber: istimewa

Taman Nasional Komodo sendiri sudah menjadi primadona bagi para wisatawan mancanegara sejak bertahun-tahun lalu. Menurut data yang berhasil dihimpun, sepanjang tahun 2024 saja, sebanyak 30 kapal pesiar dan 12 kapal wisata (yacht) membawa 30.276 wisatawan dan kru berdatangan ke Taman Nasional Komodo. Selain hal tersebut menjadi poin plus bagi Indonesia di sektor pariwisata, namun kedatangan wisatawan mancanegara ini juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal – khususnya daerah-daerah yang disambangi.

Mari tinggalkan sejenak soal eksotisme dan keindahan pulau Komodo – menilik spesifikasi kapalnya, MS Norwegian Sun dibangun pada tahun 2001 silam dan termasuk dalam kelas kapal Sun milik Norwegian Cruise Line. Kapal ini memiliki panjang sekitar 258 meter dan lebar 32 meter, dengan tonase kotor 78.309 GT.

MS Norwegian Sun di Alaska. Sumber: istimewa

Sepanjang masa operasinya, MS Norwegian Sun melakoni berbagai perjalanan ke destinasi-destinasi wisata terindah di dunia, sebut saja Alaska untuk menikmati keindahan gletser, hingga ke beberapa negara di wilayah Asia, salah satunya Pulau Komodo di Indonesia.

Tidak jauh berbeda dengan kapal pesiar lain, MS Norwegian Sun juga menawarkan berbagai jenis penganan menggugah selera, sistem hiburan berupa pertunjukan teater, live music hingga lounge and bar untuk bersantai. Tidak melulu untuk orang dewasa, anak-anak dan remaja juga bisa menikmati fasilitas seperti kolam renang, hot tub hingga aktivitas yang menghibur.

Momen Langka! Tiga Kapal Pesiar Internasional Sandar di Pelabuhan Benoa

Rest Area Lampung, Jadi Pilihan Tempat Istirahat Sebelum Mudik ke Sumatera

Arus mudik Lebaran bukan hanya menyisir berbagai daerah di Pulau Jawa saja. Tetapi ke berbagai daerah lainnya di Indonesia salah satunya adalah Pulau Sumatera.

Sebagai salah satu tujuan mudik, Sumatera yang memiliki jalur yang cukup panjang. Sehingga pemudik pun butuh tempat beristirahat atau sekedar melepaskan lelah sejenak.

Salah satunya adalah di Rest Area Lintas Sumatera. Yang mana letak Rest Area Lintas Sumatera ini berada di jalur utama tepatnya di jalur strategis Tol Trans-Sumatera.

Rest area tersebut memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang menggunakan mobil dan bus. Tak hanya itu, ini juga diharapkan menjadi solusi bagi para pemudik untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalan mereka.

Baca juga: Pelayanan Rumah Makan Minang dan Karakter Penumpang, Jadi Sebab Bus AKAP Lintas Sumatera Tak Sediakan Makan

Seperti rest area lainnya, Rest Area Lintas Sumatera juga dilengkapi dengan mushola, toilet yang bersih serta area parkir yang luas untuk bus maupun mobli pribadi. Tak hanya itu, rest area ini juga dilengkapi dengan stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan dan beroperasi 24 jam.

Pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dan membawa serta anak-anak, rest area ini pun dilengkapi dengan area bermain anak. Bagi para ibu menyusui, ada juga ruang menyusui khusus.

Baca juga: Sumatera Barat Punya Banyak Perlintasan Sebidang, BTP Lakukan Program Utama Keselamatan

Kehadiran rest area juga diharapkan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pemudik. Sehingga bisa tiba ditujuan dengan selamat. Selain fasilitas bagi keluarga, stasiun pengisian bahan bakar hingga tempat ibadah, rest area juga dilengkapi dengan berbagai gerai oleh-oleh atau buah tangan.

Berbagai makanan khas Lampung seperti pindang, pempek, dan seruit juga bisa menjadi pilihan makanan ketika beristirahat di rest area. Sedangkan oleh-oleh yang bisa dibawa yakni keripik pisang dan kopi robusta asal Lampung.

Bagi penikmat foto, rest area ini memiliki spot foto menarik dengan tema budaya Lampung. Sedangkan pecinta gratisan, ada WiFi dan charging stasion yang bisa digunakan dengan leluasa.

Eksplorasi Keindahan Pulau Pahawang dengan Pasir Putihnya

Naik Kereta Kelas Ekonomi Premium Ternyata Untung Banyak, Penasaran?

Naik kereta api kelas ekonomi ternyata nyaman juga, lho. Selain harganya yang relatif murah dibanding harga kelas eksekutif, penumpang juga bisa merasakan keuntungan saat mencobanya. Fasilitasnya pun tak main-main dan hampir menyaingi kelas eksekutif. Saat ini pun KAI sedang gencarnya membeli rangkaian kelas ekonomi premium dengan sebutan New Generation berbadan stainless steel. Mulai dari kursinya yang nyaman sampai dengan toilet yang stylish, membuat kelas ekonomi semakin disukai penumpang saat menggunakannya.

Penggunaan kursi premium tidak hanya sekadar perubahan estetika, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan penumpang. Kursi yang dapat diatur sudut kemiringannya memberikan fleksibilitas bagi penumpang untuk menemukan posisi yang paling nyaman. Selain itu, ruang kaki yang lebih luas juga memastikan bahwa penumpang tidak merasa tertekan selama perjalanan panjang.

Seperti yang telah disebutkan tadi, misalnya kereta kelas New Generation ini. Konsep kereta ekonomi New Generation diperkenalkan sebagai upaya oleh KAI untuk merevolusi layanan kereta api ekonomi di Indonesia. Kereta ini tidak hanya mengubah desain kursi tetapi juga meningkatkan keseluruhan pengalaman perjalanan.

Kursi yang Dapat Diatur oleh Penumpang
Selama ini menggunakan kereta kelas ekonomi biasa memang sulit untuk mengatur kursi. Apalagi dengan posisi punggung tegak dan yang tidak biasa menggunakan rangkaian itu pasti membuat pegal disekitar badan. Nah, menggunakan rangkaian ekonomi model premium ini penumpang bisa mengatur kemiringan sandaran kursi saat duduk secara manual. Posisi yang sekiranya nyaman pastinya membuat penumpang merasa betah.

Mulai Hari ini, PT KAI Operasikan Kereta Ekonomi New Generation di KA Gaya Baru Malam Selatan

Dengan adanya sandaran kepala dan tangan, penumpang dapat bersantai secara efektif, meskipun perjalanan yang dilalui cukup lama. Penyesuaian posisi kursi juga membantu dalam menjaga postur tubuh yang baik, mengurangi risiko sakit punggung selama perjalanan.

Fasilitas yang berkelas layaknya eksekutif ini sudah tersedia di rangkaian ekonomi premium. Terlebih dengan toiletnya yang bersih dan wangi, membuat nilai lebih bagi penggunanya. Ketersediaan toilet bersih dengan desain modern inilah menjadikan fasilitas membuat sanitasi yang baik.

Selain itu penggunaan USB Port yang sudah disediakan pada masing-masing kursi. Fasilitas yang paling sering digunakan oleh penumpang ini makin dimudahkan saat menggunakan ponsel saat diperjalanan tanpa harus khawatir kehabisan baterai. Selain itu adanya sistem infornasi secara digital yang berada dibagian pintu menuju keluar sambungan kereta pun sangat update karena disertai dengan kecepatan yang ditempuh kereta tersebut.

KAI juga selalu menawarkan promosi dan diskon khusus bagi penumpang yang ingin menggunakan kereta ekonomi premium dengan fasilitas New Generation. Penawaran ini seringkali menarik dan memberikan nilai lebih bagi penumpang yang ingin menikmati perjalanan dengan biaya yang efisien. Dengan semua keuntungan ini, tidak ada alasan bagi penumpang untuk tidak mencoba menggunakan kereta ekonomi yang telah diperbaharui untuk pengalaman perjalanan yang lebih baik. Bagaimana, apakah sudah pernah mencobanya?

“Kelas Ekonomi Rasa Eksekutif,” PT KAI Siap Luncurkan 66 Gerbong Ekonomi Premium

Angkutan Lebaran 2025, KAI Services Perkuat Tim Logistik dengan 54 Gudang Operasional

Dalam menghadapi lonjakan kebutuhan operasional selama masa Angkutan Lebaran 2025, tim logistik KAI Services melakukan berbagai kesiapan dalam mendukung kelancaran layanan perusahaan. Sebagai unit yang bekerja dibalik layar, tim logistic KAI Services berperan penting dalam pengadaan barang, penyimpanan di gudang, distribusi, serta pengelolaan fasilitas yang digunakan dalam operasional KAI Services.

Saat ini, tim logistik KAI Services memiliki 560 personel yang tersebar di berbagai wilayah kerja. Selain itu, KAI Services juga mengoperasikan 54 gudang operasional, termasuk 16 di antaranya adalah cold storage yang difungsikan untuk menyimpan bahan makanan beku.

Menyambut Angkutan Lebaran 2025, KAI Services menambah empat gudang tambahan untuk wilayah Semarang, Purwokerto, Surabaya, termasuk satu cold storage untuk wilayah Yogyakarta. Sebelumnya KAI Services telah merekrut 81 personel baru untuk memperkuat tim logistik. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memastikan ketersediaan dan distribusi barang tetap optimal selama masa puncak angkutan lebaran.

Menurut Vice President Corporate Secretary KAI Services. Rachman Firhan, menjelang masa Angkutan Lebaran 2025, aktivitas pengelolaan barang diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan. Jika pada hari biasa rata-rata aktivitas keluar masuk barang mencapai 168.107 pcs, maka menjelang Angkutan Lebaran jumlahnya meningkat menjadi 271.174 pcs per hari. Jumlah barang yang tersimpan di gudang juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya 8 juta pcs menjadi 13 juta pcs, meningkat lebih dari 60%.

“Tim logistik kami bertanggung jawab penuh dalam memastikan pengadaan, penyimpanan, keamanan, serta pendistribusian barang dapat berjalan dengan baik. Lonjakan permintaan selama Angkutan Lebaran menuntut kami untuk bekerja lebih cepat dan efisien guna memastikan kelancaran operasional KAI Services,” ujar Firhan.

Barang yang dikelola oleh tim logistik KAI Services mencakup bahan baku makanan dalam berbagai bentuk, baik mentah, setengah jadi, maupun barang jadi. Selain itu, tim juga bertanggung jawab atas kebersihan pengelolaan bahan baku serta berbagai peralatan pendukung lainnya yang diperlukan dalam operasional perusahaan.

Selama periode Angkutan Lebaran 2025, tantangan utama yang dihadapi tim logistik adalah memastikan distribusi barang tepat waktu di tengah peningkatan volume permintaan. Koordinasi yang ketat antara gudang, armada distribusi, dan tim operasional di lapangan menjadi kunci agar barang tiba sesuai kebutuhan tanpa hambatan.

Menurut salah satu petugas logistik KAI Services, Nanang Hermanto, Tim logistik KAI Services bekerja dengan ritme yang lebih cepat selama Angkutan Lebaran. Setiap hari tim logistik harus memastikan semua barang siap dikirim ke berbagai lokasi tanpa keterlambatan. “Ini menjadi tantangan, tetapi juga kebanggaan bagi kami bisa berkontribusi dalam kelancaran pelayanan KAI Services.” ujar Nanang.

Untuk memastikan pengelolaan logistik berjalan dengan efektif, KAI Services mengandalkan sistem aplikasi berbasis teknologi informasi yang terhubung langsung dengan Command Center. Dengan sistem ini, perusahaan dapat memantau pergerakan barang secara real-time serta mengoptimalkan proses distribusi guna memenuhi kebutuhan operasional selama periode Angkutan Lebaran 2025.

Dengan peningkatan kapasitas gudang dan jumlah personel, serta dukungan teknologi yang mumpuni, KAI Services berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung kelancaran operasional selama masa Angkutan Lebaran 2025. Kedepannya, KAI Services juga akan terus mengembangkan digitalisasi dalam sistem logistiknya agar lebih efisien dan responsif dalam menghadapi tantangan operasional yang semakin kompleks.

Kejar Sertifikasi, Rusia Terbangkan Yakovlev Superjet 100 dengan Suku Cadang Produksi Lokal

Tak terasa perang Ukraina telah mencapai tiga tahun pada Februari lalu, alih-alih terpuruk, Rusia justru mampu bangkit, termasuk dalam aspek industri dirgantara komersial. Seperti belum lama ini, Rusia mengatakan telah membangun kembali pesawat narrow body Superjet-nya ‘dari awal’ dengan suku cadang lokal setelah terputus dari pasokan Barat

Rostec, konglomerat perusahaan teknologi yang menangungi produksi Superjet, mengatakan telah berhasil menerbangkan jet regionalnya setelah mengganti mesinnya dengan mesin buatan Rusia. Perusahaan itu telah mencoba membuat ulang Superjet 100 (SSJ 100), yang mengandalkan suku cadang Barat, dengan komponen Rusia. Perusahaan milik negara itu berharap dapat mensertifikasi jet yang dimodifikasi tahun ini karena menghadapi sanksi selama masa perang.

Semua Pesawat Komersial Buatan Rusia Kini Berganti Nama Menjadi “Yakovlev”

Sebuah konglomerat milik negara Rusia mengatakan telah membangun kembali jet regionalnya menggunakan suku cadang yang bersumber secara lokal — dan berhasil menerbangkan prototipe selama 40 menit.

Rostec mengatakan pada hari Senin bahwa uji terbang menunjukkan Yakovlev Superjet-100 dapat terbang dengan mesin PD-8 Rusia, yang menggantikan mesin sebelumnya yang bergantung pada produsen Prancis.

Proyek tersebut merupakan bagian dari upaya Rostec untuk “me-Rusia-kan” pesawatnya karena sanksi internasional memutus aliran dan pemeliharaan suku cadang Superjet, yang sebagian besar sebelumnya berasal dari Barat.

Sebelum perang, perusahaan Perancis Thales, misalnya, memasok avionik Superjet, sementara perusahaan AS menyediakan kontrol penerbangan dan unit daya tambahan. Dengan demikian, sanksi tersebut menimbulkan masalah kritis bagi armada komersial Rusia, sehingga menyulitkan mereka untuk menerima servis yang diperlukan untuk terbang dengan aman.

Solusi Rostec sangat ambisius. Perusahaan tersebut berupaya mengganti semua komponen asing Superjet dengan komponen Rusia dan membuat pesawat itu tersertifikasi untuk mulai beroperasi pada tahun 2025. Pada tahun 2030, perusahaan tersebut berharap dapat memenuhi pesanan sebanyak 89 jet “Rusia”.

Rencana penggantian tersebut telah digulirkan pada tahun 2021 karena ketegangan Moskow dengan Barat memburuk, tetapi kebutuhan akan hal itu diperburuk oleh sanksi Barat yang menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022.

Superjet adalah jawaban Rusia di tahun 2011 untuk pesawat regional seperti Embraer E-jet dan Bombardier CRJ, dengan kapasitas sekitar 100 kursi. Pesawat ini biasanya dirancang untuk perjalanan yang lebih pendek, dengan jarak yang mirip dengan penerbangan dari New York ke Miami.

Rusia Tawarkan Bangun Basis Produksi Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100 ) di India

Balai Yasa Manggarai Hadirkan Kereta Eksekutif Livery Baru (Bergaris Hijau Muda) dan Compartment

Beberapa hari lalu masyarakat penggemar kereta api atau yang biasa di sebut Railfan dibuat sedikit gempar dengan hadirkan rangkaian kereta kelas eksekutif yang keluar dari Balai Yasa Manggarai. Semula banyaknya video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa di area dalam Balai Yasa Manggarai ada 2 unit kereta kelas eksekutif dengan warna livery yang berbeda dari biasanya.

Ya, livery bergaris hijau muda inilah yang dibuat heran bagi Railfans yang penasaran. Dari dalam video yang beredar tampak bahwa rangkaian ini akan siap diuji coba setelah beberapa kali pengecekan serta perawatan yang menerjunkan beberapa kru atau pekerja Balai Yasa Manggarai.

Kereta kelas eksekutif dengan tampilan livery baru buatan Balai Yasa Manggarai (Foto: Tangkapan Layar Video)

Benar saja, uji coba dilakukan pada Jumat (14/3) lalu ini juga membuat ramai di percakapan daring ini. Sekitar pukul 11 siang uji coba pun dilakukan. Tak hanya 2 unit kereta kelas eksekutif yang disebutkan, namun ada pula kereta kelas paling VVIP alias Compartemen juga dirangkaikan untuk menjalankan uji coba tersebut. Rute yang dijalankan sebagai rangkaian Kereta Luar Biasa (KLB) uji coba ini adalah Manggarai-Cikampek-Manggarai.

Meskipun masih di wilayah Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, namun pihak dari Balai Yasa Manggarai sudah cukup baik untuk melakukan uji coba. Karena saat diperjalanan pun, KLB ini dilatih dengan kecepatan maksimal 120 km/jam. Ini memungkinkan bisa melihat daya tahan dari kecepatan maksimal kereta tersebut saat diuji coba.

Rangkaian Kereta Compartment generasi berikutnya tengah diuji coba.

Sebenarnya ada sedikit yang membedakan 2 kereta ini selain dari livery-nya yang berbeda yang dibuat oleh balai yasa. Yaitu kereta tersebut bukan terbuat dari badannya yang berbahan stainless steel seperti rangkaian yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (INKA). Rangkaian ini merupakan kelas eksekutif biasa keluaran tahun 2002 dan 2009 ini sudah diubah sedemikian rupa terutama untuk fasilitasnya.

Bagian interior pun di sulap layaknya rangkaian stainless steel new generation. Terobosan yang dilakukan oleh kru Balai Yasa Manggarai ini menjadikan sarana kereta khususnya fasilitas yang selalu diperbaharui, jelas sangat bermanfaat untuk kenyamanan penumpang sebagai pengguna setia kereta api. Tak hanya itu, untuk Kereta Compartemen pun tetap menjadi kereta kelas paling mewah yang dibuat balai yasa yang pasti menambah lebih nyaman dalam perjalanan kereta api.

Berhasil Diuji Coba, KAI Tambah 3 Kereta Wisata Priority Buatan Balai Yasa Manggarai