Berkat SmaRT-LAMP Deteksi Corona Bisa Lewat Smartphone, Lebih Murah, Hasil Akurat dalam 25 Menit

Smartphone dimanfaatkan sebagai perangkat atau kit pengujian Covid-19. Pertanyaannya kemudian, apakah bisa? Kalau bisa, cara smartphone bekerja seperti apa? Peneliti di Amerika Serkat belum lama ini telah mengembangkan kit berbasis smartphone inovatif yang dapat menguji sampel air liur untuk mendeteksi keberadaan virus corona dan influenza.

Baca juga: Pertama di Dunia! Bandara Bengaluru Perkenalkan Alat Tes Covid-19 Berbasis CRISPR, Bisa Uji 90 Penumpang Sekaligus

Studi awal menemukan sistem ini jauh lebih murah dan seakurat pengujian berbasis laboratarium, tidak itu saja, sistem ini secara signifikan lebih cepat dirposes. Saat ini orang akrab dengan berbagai cara pengujian Covid-19 yakni, lewat tes PCR dan Antigen.

Peralatan yang diperlukan untuk teknologi pengujian smaRT-LAMP akan berharga kurang dari $100. Foto: Michael Mahan

Tes antigen cepat cepat dan mudah tetapi sering kali dapat melewatkan kasus positif. Tes ini membutuhkan sejumlah bahan virus untuk ditangkap oleh sampel usap hidung atau air liur. Teknologi PCR, atau reaksi berantai polimerase, adalah cara paling akurat untuk menguji Covid-19. Ini melibatkan pengambilan sampel usap dari subjek dan memperkuat materi genetik virus di laboratorium.

Untuk memperkuat fragmen virus, sampel dikenai sejumlah siklus yang memaksa materi genetik untuk bereplikasi. Siklus ini melibatkan perubahan suhu yang cepat mulai dari 50 hingga 95 °C (122 hingga 203 °F), berulang hingga 30 kali. Dan peralatan yang sangat khusus diperlukan untuk menyelesaikan proses ini, artinya pengujian PCR memerlukan akses ke laboratorium khusus.

Sementara cara baru dengan smartphone didasarkan pada teknologi berbeda yang dikenal sebagai Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP), yang mirip dengan PCR dalam mengidentifikasi materi virus melalui proses amplifikasi DNA yang ada. Namun, teknologi LAMP dapat mengamplifikasi materi virus tanpa siklus suhu kompleks yang diperlukan oleh pengujian PCR. Namun, masalah utama dengan diagnostik LAMP adalah sensitivitas yang berlebihan.

Ini sangat efektif dalam meningkatkan replikasi virus sehingga sering kali menghasilkan positif palsu dalam jumlah besar. Di samping memecahkan masalah positif palsu ini, para peneliti merancang sistem berbasis smartphone baru yang dapat diproduksi dengan harga kurang dari US$100. Sistem ini kemudian dijuluki sebagai smaRT-LAMP (smartphone-based real-time Loop Mediated Isothermal Amplification).

Dengan hanya menggunakan smartphone, lampu LED dan kompor listrik, para peneliti mengklaim sampel air liur dapat memberikan hasil yang akurat dalam waktu 25 menit. Biaya setiap tes individu dengan teknologi ini diperkirakan sekitar $7, jauh lebih murah daripada tes PCR berbasis laboratorium.

Baca juga: WHO Setujui Rencana Peluncuran 120 Juta Tes Diagnostik Cepat Covid-19

Sistem ini juga dapat dengan mudah disesuaikan untuk mendeteksi virus lain. Dalam iterasi saat ini, para peneliti telah menunjukkan bahwa hanya dengan mengubah primer yang digunakan untuk berinteraksi dengan sampel air liur dapat mengubah kit dari mendeteksi Covid-19 menjadi virus influenza.

 

 

 

“Kembali Lagi” Armada Bus Sekolah Angkut Pasien Covid-19 ke RSDC Wisma Atlet

Dibukanya lagi sekolah untuk pelajaran tatap muka, bus sekolah juga akhirnya kembali beroperasi mengangkut para siswa. Namun, sepertinya tidak semua kembali beroperasi untuk mengangkut siswa sekolah, tetapi banyak yang kembali digunakan membawa pasien Covid-19.

Baca juga: Bus Kota di Australia Barat ‘Disulap’ Menjadi Laboratorium Uji Covid-19

Bahkan setiap harinya di masa pandemi dengan varian baru ini ada 70 pasien yang diangkut dari puskesmas ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma atlet dengan menggunakan bus sekolah. Sebagaimana dikutip KabarPenumpang.com dari kompas.com, Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ali Murthadho mengatakan, ada dua belas bus sekolah yang dialihfungsikan untuk mengangkut pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala alias OTG.

Kedua belas armada bus sekolah tersebut mulai dialihfungsikan sejak 6 Januari 2022.

“Untuk sementara kita siapkan 12 unit (bus sekolah),” kata Ali.

Dia mengatakan, jumlah bus sekolah yang digunakan untuk mengantar para pasien Covid-19 masih dalam tahap wajar dan aman. Sebab jumlah pasien yang dievakuasi per hari sekitar 60 hingga 70 pasien dengan gejala ringan atau pun OTG.

Ali menjelaskan, jika kedepannya pasien yang akan diangkut lebih banyak, maka bus yang akan dialihfungsikan akan bertambah. Saat ini pihaknya sudah menyiapkan 42 armada bus sekolah untk mengantar pasien Covid-19.

“Sudah kita siapkan unit tambahan kalau diperlukan. Kita bisa siapkan sampai sudah 42 unit,” kata Ali.

Saat ini jumlah total armada bus sekolah yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta adalah 211 bus. Bus yang dialihfungsikan itu, lanjut Ali, sudah dimodifikasi dan nantinya akan beroperasi sesuai permintaan dari puskesmas.

“Modifikasi yaitu memisahkan kabin pengemudi dengan kabin penumpang,” ujar dia.

Baca juga: Mysuru Punya Bus Berisi Tabung Oksigen dan Mudahkan Pasien Covid-19 Menunggu

Adapun tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) terkait Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 60 persen. Sementara, BOR di ruangan intensive care unit (ICU) sebesar 28 persen. Persentase ini berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta.

AirAsia X Terbang Lagi ke Sydney Sepekan Sekali Mulai 14 Februari

AirAsia X mengkonfirmasi bakal melanjutkan lagi penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Sydney mulai 14 Februari mendatang sepekan sekali. Rute ini sebelumnya cukup menjadi andalan maskapai sebelum terpaksa ditangguhkan untuk sementara sejak tahun 2020 akibat pandemi virus Corona.

Baca juga: AirAsia X Vs Scoot Vs Jetstar, Siapa yang Terbaik?

Selama penerbangan antara kedua kota tersebut ditangguhkan, AirAsia X beberapa kali pernah mendarat di Sydney. Namun, bukan sebagai penerbangan berjadwal melainkan penerbangan carter dan repatriasi.

Penerbangan perdana AirAsia X antara Kuala Lumpur Sydney pada 14 Februari nanti dijadwalkan lepas landas pada pukul 19:25 menggunakan Airbus A330-300. Pesawat akan terbang ke Selatan menempuh jarak 6.580 kilometer atau delapan jam perjalanan dan mendarat pada pukul 06:30 keesokan harinya dengan flight number D7 227.

Dua jam setelah mendarat, pesawat akan melakoni penerbangan balik ke Kuala Lumpur pada pukul 08:30 pagi dan tiba pukul 14:15 dengan nomor penerbangan D7 227.

Di rute ini, AirAsia X akan bersaing ketat dengan flag carrier Malaysia Airlines, yang saat ini terbang beberapa kali sepekan.

“Setelah downtime perjalanan kami selama dua tahun terakhir, dan penyelesaian proses restrukturisasi kami baru-baru ini, kami sangat senang dapat meluncurkan kembali dan memulai kembali penerbangan kami secara bertahap,” kata CEO AirAsia X, Benyamin Ismail, seperti dikutip dari Simple Flying.

“Saat kami mengantisipasi pembukaan kembali perbatasan internasional secara bertahap di seluruh dunia pada tahun 2022, kami senang untuk kembali ke Australia terlebih dahulu, sebagai salah satu pasar kami yang paling populer,” lanjutnya.

“Layanan mingguan baru untuk para tamu ini menandai tonggak penting untuk dimulainya kembali layanan komersial kami dan akan berkontribusi pada pertumbuhan kami pasca-restrukturisasi,” tambahnya.

Penerbangan pra pandemi antara Malaysia dan Australia cukup menggiurkan. Pada tahun 2019, lebih dari 2,4 juta penumpang terbang dari Kuala Lumpur ke Sydney dan sebaliknya. Dari jumlah tersebut, AirAsia X diketahui mengangkut lebih dari satu juta penumpang.

Mengingat Qantas Group masih belum berpikir bakal terbang lagi ke Malaysia, sudah pasti ceruk rute ini akan diperebutkan oleh Malaysia Airlines, AirAsia dan Malindo Air by Lion Air Group.

Meski begitu, ketiganya tak akan dengan mudah memaksimalkan rute ini. Sebab, Australia masih membatasi gerbang internasional mereka.

Baca juga: AirAsia X Genap Berusia 10 Tahun, Mantapkan Identitas Sebagai LCC Jarak Jauh

Negeri Kangguru hanya melayani kedatangan internasional untuk warga negara Australia yang telah divaksinasi dua dosis, pelajar/mahasiswa internasional, dan pemegang visa yang memenuhi syarat yang dapat melakukan perjalanan ke dan dari Australia tanpa mengajukan permohonan pengecualian perjalanan.

Sebaliknya, Malaysia juga demikian. Warga negara Malaysia dan wisawatan pemegang visa kunjungan jangka panjang diperbolehkan masuk. Begitu juga wisatawan lainnya di luar itu. Diperbolehkan masuk, dengan syarat karantina mandiri terlebih dahulu.

58 Tahun Beroperasi, Maskapai Mana Saja yang Operasikan Pesawat Boeing 727?

Pesawat regional trijet Boeing 727 sudah lama di-grounded dalam dunia penerbangan komersial. Debut pesawat ini tenggelam semenjak popularitas Boeing 737 mengemuka dengan twinjet-nya.

Baca juga: Nabung Bertahun-tahun, Pria Ini Sulap Boeing 727 Jadi ‘Tesla’ Mewah Seharga Rp3,2 Miliar

Antara tahun 1962 sampai 1984, Boeing memproduksi 1.832 unit Boeing 727. Tetapi, setelah hampir 40 tahun tak diproduksi atau 58 tahun setelah penerbangan perdana, ternyata masih ada 38 unit Boeing 727 beroperasi bersama 23 maskapai di seluruh dunia. Maskapai mana saja?

Menurut ch.aviation, dari jumlah tersebut, 30 di antaranya datang dari maskapai kargo, lima oleh Angkatan Udara Ekuador, Garda Nasional Meksiko, Raytheon Technologies, République du Mali, dan Safe Air, dan tiga lainnya oleh dua maskapai, Líneas Aéreas Suramericanas dan Kalitta Charters II, sebagai maskapai charter.

Terkait layanan penumpang dengan Boeing 727 ini tentu hampir tak disangka-sangka oleh avgeeks. Sebab, Boeing 727 penumpang terakhir sudah dihelat pada awal tahun 2019 silam. Ketika itu, Boeing 727 dengan nomer penerbangan EP851 milik Iran Aseman Airlines santer dikabarkan menjadi Boeing 727 yang terakhir terbang di dunia.

Penerbangan terakhir Boeing 727 EP851 melayani rute Zahedan ke Tehran dengan durasi dua jam perjalanan pada malam hari. Menurut sumber yang sama, Boeing 727 EP851 sudah dioperasikan selama 39 tahun oleh Iran Aseman.

Disebutkan, satu-satunya maskapai yang masih mengoperasikan penerbangan penumpang dengan Boeing 727 adalah Safe Air yang berbasis di Nairobi, Kenya. Maskapai tersebut mempunyai dua pesawat Boeing 727 dengan nomor registrasi 5Y-GMA dan 5Y-IRE. Meski begitu kedua pesawat itu tidak secara penuh mengoperasikan layanan penumpang melainkan mixing dengan layana kargo.

Raytheon Technologies tercatat menjadi satu-satunya entitas yang masih mengoperasikan pesawat Boeing 727 untuk pesawat uji.

Penggunaan Boeing 727 terbesar datang dari maskapai kargo. Dua maskapai Amerika Serikat, termasuk Kalitta Charters dan Gulf and Caribbean Cargo, masih mengandalkan pesawat tersebut untuk angkutan barang domestik maupun internasional.

Ada juga maskapai asal Kolombia, Líneas Aéreas Suramericanas, AeroSucre, dan Angkatan Udara Kolombia (Fuerza Aérea Colombiana), yang masih menggunakan pesawat tersebut.

Di luar itu, ada maskapai kargo yang berbasis di Kenya, Astral Aviation, maskapai asal Republik Kongo, Serve Air Cargo, dan maskapai asal Inggris, T2 Aviation.

Baca juga: Belasan Tahun Hilang Tanpa Jejak, Boeing 727 Milik ASL Ditemukan di Gurun Sahara?

38 unit Boeing 727 yang masih aktif beroperasi pada tahun ini diketahui hanya berkurang sebanyak 11 pesawat hanya dalam tempo kurang lebih 4 bulan.

Pada September tahun lalu, ch-aviation melaporkan, ada 49 unit Boeing 727 beroperasi bersama 29 maskapai di seluruh dunia.

Uji Guling Pada Bus, Pastikan Kabin Aman Saat Terjadi Benturan

Pernah dengar uji guling pada bus? Mungkin bagi orang awam tidak akan mengerti apa itu uji guling pada bus. Tetapi para pemilik bus atau karoseri pasti tahu apa itu uji yang dimaksud. Ini merupakan salah satu aspek keselamatan pada moda transportasi yang wajib menjadi perhatian utama.

Baca juga: E-Logbook, Aplikasi untuk Pantau Kinerja Pengemudi Bus AKAP

Uji guling pada dasarnya adalah pengujian bodi kendaraan untuk memastikan ruang dalam kabin bus tetap aman saat kendaraan mengalami benturan. Sebagaimana dikutip KabarPenumpang.com dari kompas.com, export manajer Karoseri Laksana Werry Yulianto mengatakan, uji guling dilakukan untuk memastikan bahwa ruang aman penumpang terpenuhi.

Sehingga saat terjadi kecelakaan atau benturan, maka ruang aman penumpang tetap utuh. Alasan utama lainnya adalah memastikan safety dari penumpang saat terjadi bus terguling.

“Jadi ruang aman penumpang tetap terpenuhi” ujar Werry.

Saat ini Karoseri Laksana sudah memiliki peralatan pengujian aspek keselamatan tersebut yang sudah berstandar internasional. Werry menjelaskan, pihaknya menggunakan standar keselamatan yang dipakai di Eropa. Untuk uji guling sendiri, standar yang digunakan Laksana adalah UN ECE R66 yang merupakan singkatan dari United Nation Economic Commission of Europe Regulation Number 66.

Dengan kata lain, UN ECE telah menetapkan standar uji guling pada Regulasi Nomor 66 untuk dijadikan pedoman pengujian. Di Laksana, uji guling diawali dari penggunaan simulator terlebih dahulu. Sesudahnya, baru dilakukan pengujian secara langsung.

Untuk menyatakan sebuah bodi bus lolos uji guling atau tidak, indikatornya dengan melihat sejumlah komponen eksterior yang masuk ke area aman penumpang dan pengemudi. Begitu pun sebaliknya, konstruksi area residual harus tetap aman ketika bus terguling.

Bus yang diuji bisa hanya sepertiga bagian atau bus utuh dengan kemiringan penggulingan sampai 40 derajat. Untuk diketahui bukan hanya uji kemiringan, ada sejumlah pengujian lainnya.

“Kami telah mengaplikasikan beberapa pengujian lainnya seperti R80 tentang seat and anchorage strength test. Fungsinya memastikan kursi dan pengait lantainya berfungsi dengan baik, tidak terlontar saat terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak,” kata Werry.

Baca juga: Sudah Saatnya Produsen Mobil Perhatikan Keselamatan Penumpang di Bangku Belakang

Werry juga menyebutkan pengujian bernama flammable test untuk mengetes beragam material dalam kabin bus yang harus memenuhi standar tertentu apabila bus mengalami kebakaran. Werry menjelaskan, beragam pengujian tersebut tidak dilakukan pada semua pesanan bodi bus. Namun hanya untuk tiap tipe bodi apabila ada peluncuran bodi baru untuk membuktikan aspek keselamatannya secara menyeluruh.

Persingkat Pekerjaan Cleaning Service, Kru Shinkansen Gunakan Alat Pendeteksi Basah

Sudah menjadi SOP (Standar Operasional Prosedur) bila setiap kereta yang tiba di titik pemberhentian akhir akan menjalani proses pembersihan. Begitu pun pada kereta cepat Tokaido Shinkansen, maka setelah digunakan akan dilakukan pembersihan oleh krunya. Setidaknya ada 44 orang awak yang membutuhkan waktu sepuluh menit untuk membersihkan serta memeriksa setiap 16 gerbong dengan jumlah 1.300 kursi.

Baca juga: Hotel di Osaka Tawarkan Kamar Spesial dengan Pemandangan Jalur Kereta Shinkansen

Namun, belum lama ini sebuah teknologi baru hadir untuk membantu pembersihan serta pemeriksaan kursi lebih cepat. KabarPenumpang.com melansir mainichi.jp (30/1/2022), teknologi itu adalah sebuah perangkat pendeteksi kursi basah yang memanfaatkan kecerdasan buatan.

Alat tersebut membantu awak pembersih untuk memeriksa semua kursi yang ada. Sehingga ketika kereta masuk ke stasiun dan akan kembali beroperasi, maka petugas pembersih turun tangan untuk melakukan tugas mereka.

Dalam waktu sepuluh menit, salah satu dari delapan kru mengumpulkan botol dan kaleng. Ada pula yang mengganti penutup sandaran kepala kursi, mengelap dan menyapu lantai, membuang sampah serta yang lainnya.

Prestasi kecepatan tersebut telah ditampilkan di televisi dan terkadang menginspirasi dan membuat pelancong asing bertepuk tangan. Tetapi memeriksa apakah joknya basah sangat memakan waktu dan tenaga. Rata-rata, sekitar dua dari 1.300 kursi di setiap kereta yang datang basah, karena minuman yang tumpah atau air hujan yang menetes dari payung.

Jika pembersihan sederhana tidak menyelesaikan masalah, sarung di kursi perlu diganti. Untuk memudahkan itu, maka para pekerja telah menggunakan sapu dengan elektroda di ujungnya, yang membunyikan alarm ketika menyentuh kursi dan mendeteksi kelembapan. Meski begitu petugas cleaning service harus membungkuk untuk menggunakan sapu di setiap kursi, yang sangat berat di punggung mereka.

Setelah pengembangan selama dua tahun, “Perangkat pendeteksi kursi basah” mulai digunakan pada 1 Desember 2021. Ini adalah batang yang dapat diperpanjang hingga 90 centimeter, dengan kamera termografi di ujungnya dan smartphone yang terhubung ke pegangannya.

Ketika para pekerja mengambil gambar kursi dengan kamera, yang kursi basah muncul dalam warna merah di smartphone, yang memainkan alarm. Semua ini memungkinkan pembersih tetap tegak dengan nyaman saat mereka memeriksa dua atau tiga kursi sekaligus. Petugas kebersihan secara bertahap mengurangi waktu yang mereka butuhkan untuk memeriksa dan membersihkan kereta.

Ketika setiap kursi harus diperiksa kelembabannya secara manual, dibutuhkan waktu 15 menit untuk mempersiapkan setiap kereta. Itu dipotong menjadi 12 menit ketika sapu dengan fungsi deteksi diperkenalkan pada Maret 2008. Tetapi para pekerja meningkatkan efisiensi mereka lebih jauh, membawa waktu turun menjadi 10 menit saat ini pada Oktober 2019.

Baca juga: Cek Fakta, Kereta Shinkansen Melesat 4.800 Km per Jam, Jakarta-Surabaya Cuma 15 Menit!

Mempersingkat pekerjaan juga memungkinkan JR Central menjalankan lebih banyak kereta api masuk dan keluar dari Stasiun Tokyo. Ketika prosedur pembersihan berubah dari 15 menjadi 12 menit, dan kemudian menjadi 10, perusahaan meningkatkan jumlah maksimum kereta peluru “Nozomi” per jam dari 8 menjadi 10, dan kemudian menjadi 12. JR Central berharap bahwa perangkat baru ini akan mengarah pada penghematan waktu yang lebih besar.

Ada Gangguan Pada Mesin, Feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Mogok Saat Uji Coba

Di penghujung Januari 2022, persisnya pada 31 Januari lalu, ada kabar Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Feeder KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung) sempat mogok saat tengah diuji coba untuk mengetes perjalanan jauh dengan kecepatan maksimum 100 kilometer per jam melewati jalur lurus, tanjakan, turunan dan tikungan tajam.

KRDE ini diuji cobakan melintasi jalur kantong yaitu keberangkatan dari Stasiun Lempuyangan melewati Solo – Semarang – Tegal – Prupuk – Purwokerto – Kroya – Kutoarjo – Lempuyangan. Tim dari Balai Yasa Yogyakarta menguji coba KRDE ini untuk mengetes kehandalan mesin diesel elektrik jika menempuh perjalanan jauh.

Baca juga: Bakal Jadi Feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung, KRDE Akhirnya Uji Coba Lintas

Uji coba dilakukan pada pagi keberangkatan Stasiun Lempuyangan pada pukul 09.20 WIB menuju Stasiun Solo Balapan pada pukul 10.00 WIB. Kemudian rangkaian bertolak dari Solo sampai akhirnya tiba di Stasiun Semarang Tawang pukul 12.20 WIB. Rangkaian uji coba KRDE tidak berhenti di Senarang dan meneruskan perjalanan sampai akhirnya tiba di Stasiun Tegal pukul 14.51 WIB. Di Tegal tim dari Balai Yasa Yogyakarta lakukan pengecekan rangkaian guna antidipasi jika ada kerusakan terjadi.

Perjalanan kembali dilanjutkan sekitar pukul 15.30 WIB melewati stasiun Slawi dan tiba di Stasiun Prupuk. Di stasiun ini perjalanan mulai menanjak hingga ke Stasiun Linggapura sampai dengan Stasiun Patuguran. Uji coba KRDE sempat berhenti di Stasiun Prupuk guna pengecekan rangkaian kembali. Kurang lebih 10 menit berhenti, rangkaian kembali dijalankan.

Sebelum memasuki Stasiun Linggapura tepat di KM 303 – 304 rangkaian uji coba berjalan makin perlahan seakan tidak kuat menanjak melewati medan tersebut. Pada akhirnya rangkaian pun berhenti tepat di tikungan dekat Sinyal Masuk Stasiun Limggapura. Pengecekan oleh tim kembali dilakukan, hingga akhirnya KRDE tidak bisa melanjutlan perjalanan karena adanya gangguan pada mesin.

Hampir 3 jam KRDE tak menunjukkan tanda – tanda berjalan. Hingga saat itu beberapa kereta api yang akan melintas, mengalami keterlambatan dan melewati jalur kiri (jalur salah). Karena tidak sama sekali bergerak, pihak dari Depo Lokomotif Purwokerto akhirnya mengirim lokomotif penolong dengan nomor seri CC 206 13 79. Lokomotif ini digandeng dengan lokomotif dinas KA Ranggajati dari Surabaya Gubeng ke arah Cirebon. Saat tiba di Stasiun Linggapura, lokomotif penolong melepaskan dirinya lalu menggandeng KRDE itu sampai Stasiun Purwokerto.

Baca juga: Ini Dia Wajah KA Feeder Bakal Calon KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung)

Keterlambatan kereta api yang melintas pun dirasakan. Seperti KA Ranggajati dari Surabaya, KA Joglosemarkerto, dan KA Semen dari Arjawinangun. Setelah KRDE tiba di Purwokerto lokomotif penolong pun melepas rangkaian dsn kembali ke Depo Lokomotif Purwokerto. Setelah beberapa jam pengecekan kembali, KRDE uji coba akhirnya diberangkatkan dari Stasiun Purwokerto sekitar pukul 10 malam dan tiba di Lempuyangan melewati pukul 12 malam atau sudah pergantian hari yang harusnya tiba pukul 8 malam. (PRAS – Cinta Kereta Api)

Gandeng Jet Investment Group SÀRL, PT DI Tingkatkan Penjualan Pesawat Turboprop CN-235

PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Jet Investment Group SÀRL sepakati kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk Penjualan dan Pengembangan pesawat turboprop CN-235. Dokumen MoU ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan Chairman & CEO Jet Investment Group SÀRL, Yves-Michel DELOCHE, disaksikan oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Hanggar Fixed Wing PT DI, Bandung.

Baca juga: Hari Ini, 42 Tahun Lalu, Airbus-PT DI Bersinergi Kembangkan Pesawat Kebanggaan Indonesia CN-235 

PT DI dan Jet Investment Group SÀRL akan bekerja sama dalam hal pemenuhan rencana pengadaan pesawat CN-235 untuk kurun waktu 10 (sepuluh) tahun kedepan, baik oleh Jet Investment Group SÀRL sendiri maupun calon customer potensial dari Jet Investment Group SÀRL, dibarengi dengan upaya bersama dalam meningkatkan kapasitas produksinya.

Adapun pesawat CN-235 tersebut rencananya akan dikembangkan dengan konfigurasi Fire Fighting untuk memenuhi misi pemadaman kebakaran hutan dengan metode water bombing di atas target area, serta konfigurasi Medical Evacuation, baik untuk kebutuhan sipil maupun militer, berikut dengan penguatan layanan purna jualnya.

Jet Investment Group SÀRL adalah Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan pesawat terbang dan penyedia solusi khusus untuk pembiayaan terhadap setiap pengadaan baik untuk Pemerintah maupun Korporasi.

“Dengan Jet Investment kita akan memasarkan bersama, mereka punya jaringan dan kemampuan financing, sehingga ini akan memacu perluasan pasar penjualan CN-235 PT DI. Kami dari Kemhan menilai CN-235 ini sangat potensial, dalam program pertahanan kita yang sudah disetujui Presiden, tidak lama lagi akan ditandatangani kontrak pengadaan 10 unit CN-235, bahkan saya rencanakan untuk tambah lagi, karena kita akan butuh lebih banyak lagi CN-235 supaya industri pertahanan kita kuat. Kita juga optimis PT DI akan berkembang pesat dalam waktu yang singkat,” kata Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, dikutip dari siaran pers PT DI (2/2/2022).

Baca juga: Hari Ini, 37 Tahun Lalu, CN-235 Pesawat Turboprop Kebanggaan Indonesia Terbang Perdana 

PT DI sebagai industri pertama-tama akan mengevaluasi investasi yang diperlukan untuk memenuhi rencana pengadaan dan peningkatan kapasitas pesawat CN-235 tersebut, dimana Jet Investment Group SÀRL akan mendukung pelaksanaan promosi dan penjualannya, serta menyediakan solusi pembiayaan kepada calon customer.

Ini Spesifikasi Lokomotif DF4B Cina untuk Dukung Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung terus dikebut dan membutuhkan lokomotif dari Cina. Sampai saat ini, Kereta Cepat Indonesia–China tercatat sudah kedatangan empat lokomotif diesel-listrik DF4B-9129, DF4B-7553, DF4B-7552, dan DF4B-1295.

Baca juga: Dukung Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Lokomotif dari Cina Mendarat di Tanjung Priok

Lokomotif yang diproduksi mulai tahun 1984 di pabrik Dalian dan pabrik Ziyang ini didatangkan untuk menarik angkutan gerbong terbuka yang mengangkut batu balas di jalur Depo Tegalluar, Bandung, Jawa Barat. Sebab, loko yang ada saat ini lebar sepurnya berbeda dengan sepur Kereta Cepat Jakarta Bandung yaitu 1.435 mm.

Dilansir dari berbagai sumber, lokomotif diesel-listrik DF4 atau Dongfeng seri B atau DF4B adalah lokomotif diesel-listrik generasi ketiga. Dibanding generasi kedua, yang memiliki banyak perbedaan dari segi desain dan mesin, loko DF4B dari segi desain sangat mirip dengan loko generasi pertama. Bedanya hanya pada mesin 16V240ZJB yang mengalami peningkatan kemampuan.

Di negeri asalnya, lokomotif DF4B dioperasikan sebagai angkutan penumpang dan barang. Angkutan penumpang biasanya dilayani oleh loko DF4B berjuluk “orange”. Adapun angkutan barang dilayani oleh loko berjuluk “Watermelon” dan “Armed Police”. Loko terakhir inilah yang didatangkan ke Indonesia untuk mendukung pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Formasi 3 unit lokomotif (kanan ke kiri: DF4B-9129, DF4B-7553, dan DF4B-7552) siap dikirim ke Depo Kereta Cepat Tegalluar, Bandung, Jawa Barat. (Foto : Twitter/@bbbekti)

Lokomotif DF4B diketahui memiliki panjang badan 20.490 mm, lebar 3.309 mm, tinggi 4.755 mm, dan berat 138 ton.

Mesin 16V240ZJB yang ditingkatkan dari DF4 generasi pertama dan generasi kedua, mampu melesat minimum di kecepatan 21,6 km per jam dan maksimum di kecepatan 100 km per jam untuk lokomotif barang. Sedangkan untuk lokomotif penumpang, itu bisa melesat sampai 120 km per jam.

Oleh China Railway, lokomotif DF4 dan turunannya dioperasikan di hampir seluruh sepur di Cina. Loko ini menjadi yang paling umum digunakan seantero Cina sejak tahun 1969 sampai setidaknya 2007 silam. Seiring perkembangan teknologi, loko ini mulai kehilangan pamor dan digantikan dengan kereta cepat yang berkembang sangat pesat di Negeri Tirai Bambu.

Lokomotif DF4B-7552 dan DF4B-7553 yang datang pada 28 Januari lalu merupakan lokomotif buatan pabrik Dalian, seperti DF4B-1295. Sedangkan lokomotif DF4B-9129 merupakan lokomotif buatan pabrik Ziyang. Kedua pabrik ini kini menjadi bagian dari CRRC dengan nama CRRC Dalian dan CRRC Zhuzhou.

Baca juga: Bakal Jadi Feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung, KRDE Akhirnya Uji Coba Lintas

Usai tiba di Tanjung Priok, lokomotif bertolak ke Bandung dengan singgah terlebih dahulu di sebuah gudang penyimpanan di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Dari Cakung lokomotif diangkut melalui jalan tol Purbaleunyi hingga ke Depo Kereta Cepat Tegalluar Bandung.

Ini tentu berbeda dengan lokomotif DF4B-1295 pada 21 November 2021 lalu. Ketika itu, lokomotif ini langsung bertolak dari Tanjung Priok, Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat tepatnya di Rancaekek dan tiba di Depo Kereta Cepat Tegalluar pada keesokan harinya.

Ternyata Ada Alasan Lain Soal Penutupan Perlintasan Sebidang Kemayoran, Apa Itu?

Penutupan perlintasan sebidang (JPL 16) di Jalan Bungur Besar 17, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat ini dimulai awal Februari, Selasa (1/2). Tak ada lagi warga berkendara yang melintas di perlintasan ini.

Baca juga: Mengenal Bandar Udara Kemayoran, Bandara Internasional Pertama di Indonesia

Saat tim kabarpenumpang.com menelusuri perlintasan, hanya suara sirene pintu perlintasan saja yang terdengar cukup keras saat keret api melintas. Palang pintu di perlintasan ini memang belum di copot, mengingat warga yang berjalan kaki masih terlihat melewati area ini. Jadi warga yang hendak menyeberang masih terbantu dengan suara sirene jika kereta api akan lewat.

Tak hanya itu, bantalan dan rel kereta api pun terlihat di bagian tengah menutupi jalan raya dengan panjang sekitar 5 meter. Rel kereta api itu sengaja tergeletak di ujung jalan raya guna menghindari arus lalu lintas yang mencoba melewati perlintasan tersebut. Rel dan bantalan terpasang di sisi barat dan timur pintu perlintasan. Selain itu spanduk informasi masih tentang penutupan perlintasan pun masih terpasang di sekitar pagar area rel kereta api.

Sebelum dilakukan penutupan, beberapa warga yang sering melewati area tersebut mengeluh dengan adanya penutupan perlintasan ini. Alasannya perjalanan atau akses yang ditempuh cukup jauh dan membutuhkan waktu yang agak lama dengan kendaraan bermotor. Karena sedari dulu mereka sudah biasa melewati jalan ini dengan alasan perjalanan lebih singkat dan cepat.

Sempat ada spanduk penolakan yang terpasang dari warga sekitar perlintasan dan berharap membatalkan penutupan perlintasan sebidang ini dengan alasan tidak adanya sosialisasi terlebih dahulu terhadap warga sekitar perlintasan. Namun PT KAI tetap memberlakukan penutupan tersebut karena ada alasan tersendiri.

Penutupan jalan menggunakan rel dan bantalan yang utuh supaya tidak di geser warga. (Foto: Sendy Prasetya)

Alasan Penutupan Perlintasan Sebidang
Jika diperhatikan saat menggunakan KRL lintas loop (central) sudah terlihat perubahan pada tiap stasiun, seperti perpanjangan pada peron stasiun. KRL yang melintas di jalur tersebut berjumlah 8 hingga 10 kereta tiap rangkaiannya. Jalur central ini meliputi Manggarai – Sudirman – Karet – Tanah Abang – Duri – Angke – Kampung Bandan – Rajawali – Kemayoran – Pasar Senen – Gang Sentiong – Kramat – Pondok Jati – Jatinegara. Semua stasiun yang melewati jalur itu sudah memiliki peron panjang yang muat hingga 10 bahkan nantinya 12 kereta.

Untuk Stasiun Kemayoran sendiri jika diperhatikan untuk peronnya masih berfungsi hanya untuk 8 kereta saja. Jika KRL memiliki rangkaian 10 kereta, bagian 1 kereta dibelakang tidak mencapai peron. Ternyata berbagai pendapat muncul terutama pada penggemar kereta api. Terlihat ketika KRL 10 kereta paling belakang tidak memasuki peron Stasiun Kemayoran. Ada pemikiran bahwa alasan penutupan perlintasan JPL 16 ini bisa jadi untuk memperpanjang peron yang semula hanya bisa 8 kereta, nantinya bakalan mencapai 10 bahkan 12 kereta.

Baca juga: Menara ATC Tintin – Cagar Budaya yang Tergerus Modernisasi Ibu Kota

Begitu pula rencana pengoperasian KRL jalur 3 dan 4 dengan rute Kemayoran, Ancol, Tanjung Priok. Rencana dijalankan KRL tersebut guna memudahkan penumpang dari arah Jatinegara ke Pasar Senen dengan tujuan Tanjung Priok cukup melewati Stasiun Kemayoran dan Ancol. Penumpang tak perlu lagi transit atau berpindah KRL di Stasiun Kampung Bandan. KRL pun akan segera dioperasikan dengan rute Jatinegara – Tanjung Priok rencananya setelah dibangunnya peron jalur 3 dan 4 Stasiun Kemayoran. Kita tunggu saja progres kedepannya. (PRAS – Cinta Kereta Api)