Peran Kopilot, Tak Sekedar Memperingan Kerja Pilot

Penerbangan dengan dua orang pilot dalam kokpit menjadi satu hal terpenting baik untuk keselamatan penumpang maupun untuk sang pilot sendiri. Dengan kecanggihan teknologi navigasi penerbangan, secara teknis seorang pilot mampu menerbangkan pesawat tersebut sendiri, tetapi dengan dua pilot (pilot dan kopilot) tentu akan jauh lebih baik dan penting. Beberapa tahun terakhir ini ada proposal yang menganjurkan agar menggunakan satu pilot dalam penerbangan untuk menghemat keuangan maskapai dan menutupi kekurangan staf. Tetapi dalam pandangan keselamatan penerbangan, hal tersebut dipandang tidak realistis. Baca juga: Audi Pasang Banyak “Mata” Untuk Sistem Auto Pilot di Armada Anyarnya KabarPenumpang.com merangkum dari theconversation.com, sebenarnya adanya dua pilot dalam kokpit adalah syarat yang ‘dipaksakan’ oleh Federal Avition Authority (FAA) di antara maskapai penerbangan Amerika Serikat dan bukanlah standar tetap di seluruh dunia. Maskapai penerbangan Eropa dan Kanada menerapkan peraturan dua pilot dalam kokpit setelah jatuhnya pesawat Jerman pada Maret 2015 lalu. Saat itu pesawat Airbus A320 milik Germanwings rute Barcelona – Dusseldorf mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, 144 penumpang dan 6 awak kabin seluruhnya tewas. Penyeban tragedi tersebut bukan karena masalah teknis dan cuaca, melainkan sang kopilot, Andreas Lubitz diyakini dengan sengaja menjatuhkan pesawat. Belum lama ini, pada akhir September lalu ada kejadian seorang pilot Etihad Cargo rute Abu Dhabi – Amsterdam harus dirawat dalam penerbangan dan kondisinya semakin memburuk serta dinyatakan meninggal saat tiba di bandara terdekat walaupun sudah diberikan pertolonngan pertama. Dengan adanya kejadian ini, untungnya ada kopilot yang dikenal mampu mengambil alih kendali secara penuh atas pesawat untuk mendarat di bandara terdekat. Berkat adanya kopilot, penumpang dan awak pesawat selamat tiba di bandara. Memang sebagai orang awam, setiap penumpang tahu awak kabin pastinya dilatih untuk menangani berbagai macam situasi keselamatan penerbangan baik yang sudah ataupun belum pernah dirasakan. Menangani kontrol, memprogram autopilot dan mengarahkan pesawat di jalurnya hingga di tempat tujuan, biasanya disebut pilot flying. Sedangkan untuk pilot lainnya bertindak sebagai pilot monitoring yang membantu pilot berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara, memantau mesin serta parameter lainnya dan mengecek semua tindakan pilot yang terbang. Bila ada dua pilot dalam satu penerbangan tugas tersebut dibagi dan ditentukan secara baik, dimana kapten pilot yang lebih senior harus bertanggung jawab atas keamanan penerbangan. Selain itu keduanya juga dilatih untuk menangani semua situasi darurat secara profesional. Kondisi kesehatan pilot juga menjadi isu yang penting, pilot harus selalu dicek kesehatannya sebelum menerbangkan pesawat. Para dokter di pusat aeromedis menguji darah, jantung, paru-paru, psikologis, penglihatan hingga pendengaran seorang pilot. Tes ini dilakukan berulang setiap tahun atau enam bulan sekali untuk pilot berusia di atas 60 tahun. Jika dalam perjalanan penerbangannya sang pilot terjadi masalah seperti kasus Etihad, awak kabin bisa memberikan bantuan kesehatan seadanya yakni pertolongan pertama. Selanjutnya kopilot menginformasikan pada ruang kontrol untuk mendapat bantuan medis dan menanyakan pendaratan pada bandara terdekat. Kejadian seorang pilot kehilangan kemapuan menerbangkan pesawat karena kondisi kesehatan jarang sekali terjadi. Australian Transport Safety Board melakukan penelitian bahwa rata-rata hanya ada 23 kejadian seperti itu yang dilaporkan setahun atau sekitar satu dari 34 ribu penerbangan antara tahun 2010 dan 2014. Baca juga: Kembangkan Teknologi Autopilot, Boeing Tawarkan Self Flying Plane Dari jumlah ini pun setengahnya terkena penyakit gastrointestinal dan insiden laser pointer sekitar 13 persen sehingga mengganggu penglihatan pilot. Antara Januari dan September 2017 ini The Aviation Herald melaporkan 16 ketidakmampuan pilot karena berbagai alasan.  

Tecnam P2006T – Inilah Profil Pesawat Latih Buatan Italia yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Jatuh pada hari Minggu (19/5/2024) di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Banten, pesawat latih dengan kode registrasi PK-IFP menewaskan tiga orang di dalamnya, dengan dua di antaranya terjepit di dalam pesawat. Pesawat yang dimaksud adalah Tecnam P2006T. Baca juga: Cessna 172 Skyhawk, Pesawat Latih Terpopuler Sejagad, Pencetak Berjuta Pilot Tecnam P2006T adalah pesawat ringan berbahan logam bersayap tinggi (high wing) bermesin ganda yang diproduksi oleh Costruzioni Aeronautiche Tecnam di Capua, Italia, dekat Napoli. P2006T menerima sertifikasi kelaikan udara di Uni Eropa oleh EASA di bawah CS23 pada tahun 2003, sertifikasi tipe pada tahun 2009 dan sertifikasi Federal Aviation Administration FAR Part 23 pada tahun 2010. P2006T adalah pesawat bersertifikat bermesin ganda paling ringan yang pernah ada. Ini adalah pesawat empat kursi dengan roda pendaratan yang dapat ditarik sepenuhnya dan didukung oleh mesin Rotax berpendingin cairan yang dapat dijalankan dengan bensin otomotif tanpa timbal beroktan 92 serta Avgas 100LL. P2006T adalah pesawat monoplane sayap tinggi kantilever empat kursi bermesin ganda dengan roda pendaratan roda tiga yang dapat ditarik. Stabilatornya dipasang pada badan pesawat, sebagian besar di belakang sirip vertikal (stabilator adalah unit tunggal dengan potongan di tepi depannya yang dipasang ke tailcone). Roda hidung roda pendarat roda tiga ditarik ke dalam kerucut hidung; unit utama trailing-link ditarik ke dalam stub yang memanjang dari badan pesawat bagian bawah. Bagian badan pesawat berbentuk persegi panjang agak membulat, lebih tinggi daripada lebarnya. Sebuah pintu di setiap sisi badan pesawat menyediakan akses ke area tempat duduk; selain itu pintu keluar darurat disediakan di atas dua kursi depan, untuk digunakan jika deformasi badan pesawat akibat kecelakaan menghalangi pintu tersebut untuk dapat dioperasikan. P2006T pertama kali terbang pada 13 September 2007. Saat ini, pesawat prototipe X-57 Maxwell bertenaga listrik milik NASA sedang dikembangkan menggunakan P2006T sebagai struktur dasarnya. Dari spesifikasi, Tecnam P2006T punya panjang 8,7 meter, lebar bentang sayap 11.4 meter dan tinggi 2,9 meter. Pesawat ini punya berat kosong 819 kg, dan berat maksimum saat tinggal landas 1.230 kg. Tecnam P2006T dapat melesat dengan kecepatan maksimum 287 km per jam dan kecepatan jelajah 269 km per jam. Dengan bahan bakar penuh, pesawat dapat terbang sejauh 1.204 km dengan endurance 4,25 jam.
Airbus Flight Academy Mulai Gunakan Pesawat Latih Elixir yang Lebih Hemat Bahan Bakar

Berdasarkan Indeks Keamanan, Inilah 10 Negara Teraman Untuk Dikunjungi

Status keamanan tak pelak menjadi pertimbangan utama sebelum menentukan destinasi wisata. Selalu update berita tentang destinasi yang akan dituju bisa menjadi solusi tepat, dengan begitu kalau pun rencana wisata dijalankan, Anda bisa lebih bersiap menghadapi isu-isu yang ada. Nah, lepas dari update berita, mengetahui status keamanan suatu kota atau negara bisa juga ditakar lewat indeks keamanan. Baca juga: Pulau Christmas, Garda Terdepan Australia di Utara, Surganya Jutaan Kepiting Merah Meski tak menjelaskan secara rinci atas suatu kejadian, memantau indeks keamanan layak diperhitungkan untuk mengetahui status keamanan di negara-negara yanga akan dituju. KabarPenumpang.com merangkum dari cntraveler.com, bahwa Institute Economics and Peace dengan bantuan dari Economist Intelligence Unit menghitung Indek Keamanan Global setiap tahunnya. Dari hasil indeks, ada 163 negara pada tingkat negatif, indikator kekerasan di dalam negeri dan tingkat konflik di regional menjadi parameternya. Jika destinasi tersebut masuk dalam daerah konflik atau berpotensi terjadinya gangguan keamanan, maka sebaiknya Anda mencari tempat wisata lain daripada membahayakan nyawa.
Islandia (www.cntraveler.com)
Dan berikut ada 10 negara dengan indeks keamanan terbaik, yang artinya mengunjungi daerah ini sangat direkomendasikan, selain memang karena wisata alamnya yang indah, aspek keamanan di 10 negara ini sangat terjamin. Berikut kesepuluh negara tersebut. 1. Islandia Negara yang satu ini sudah sepuluh tahun berturut-turut berada di puncak indek keamanan. Negara Nordik mencetak poin terendah untuk kasus pembunuhan, jumlah orang dipenjara dan tindakan teror. Nilai yang di dapat secara keseluruhan 1.111. Masih ada bonus lainnya, Islandia menjadi pulau yang agak sulit terkena masalah sengketa perbatasan. 2. Selandia Baru Menjadi tujuan terbaik dunia lainnya, Anda mungkin akan terkejut dengan pemandangan pantai yanng menakjubkan daripada konflik internal atau kekerasan yang nilainya menjadi 1.241. 3. Portugal Tahun 2016, Conde Nast Traveler menyatakan kota Lisbon yang paling diremehkan di Eropa. Indeks Perdamaian Global hanya sekedar menggarisbawahi poin tersebut. Keterjangkauan Portugal relatif dikombinasikan dengan nilai keamanannya 1.258 menjadikannya sebagai satu tempat kunjungan yang harus di datangi.
Swiss (www.cntraveler.com)
4. Austria Robert Frost menulis bahwa pagar yang baik membuat tetangga yang baik. Dan itu benar, sebab Austria dengan tetangganya termasuk Jerman dan Republik Ceko yang mendapat angka tertinggi pada indeks ternyata Austria mendapat nilai 1.256 untuk impor senjata rendah dan pemilihan damai. 5. Denmark Secara teratur berada di antara negara-negara paling bahagia di dunia. Denmark mendapat nilai 1.337, dengan hasil ini juga menjadi salah satu yang paling aman selain konflik kecil dengan salah satu pulau kecil tak berpenghuni dengan Kanada. 6. Republik Ceko Negara yang berada di Revolusi Velvet mendapat 1.360 poin untuk pengeluaran militer per kapita yang rendah dan tindakan kejahatan kekerasan yang relatif sedikit.
Portugal (www.cntraveler.com)
7. Slovenia Negara ini memiliki teror yang tidak berarti dan sedikit konflik internal. Slovenia berada di posisi yang sedikit lebih tinggi daripada rata-rata yang bisa membuat pengunjung merasa lebih aman. Berada di angka keamanan 1.364, pelancong tujuan Eropa bisa menjelajahi permata tersembunyi seperti Ljubljana dan lembah Sungai Soca. 8. Kanada Angka kemanan 1.371 menjadikan Kanada lebih aman dibandingkan dengan negara dibawahnya yakni Amerika Serikat. Kota Toronto menjadi salah satu yang teraman di negara ini untuk disinggahi. 9. Swiss Memiliki nilai berbeda sedikit dari Kanada yakni sebesar 1.373 ini mencatat tidak adanya konflik internal dan eksternal. Ini bisa memberikan waktu banyak untuk menyelesaikan proyek seperti terowongan terpanjang dan terdalam di dunia. Baca juga: Kenali 10 Rute Kapal Ferry Terindah di Dunia 10. Irlandia dan Jepang Dua negara ini memiliki nilai keamanan dunia 1.408. Jepang mendapat nilai ini karena jumlah pembunuhan yang rendah dan sedikitnya akses terhadp senjata. Selain kemanan, negara ini juga mempermudah pelancong untuk berkeliling dengan kereta api berkecepatan tinggi. Ini juga merupakan misi untuk menaikkan jumlah pengunjung di tahun 2020 mendatang. Sedangkan Republik Irlandia mencetak nilai terbaik untuk ketidakstabilan politik dan teror politik yang rendah. Ada tempat-tempat indah dan pulau-pulau kecil seperti Emerald Isle yang bisa disuguhkan untuk Anda.

Nilai Yen Melemah, Jepang Jadi Destinasi Wisata Terpopuler versi Mastercard Economics Institute

Imbas dari krisis di Timur Tengah dan perang Rusia-Ukraina, kondisi internasional jelas tak baik-baik saja. Meski begitu, kebutuhan warga global untuk berwisata lintas negara tidak dapat dibendung. Dalam periode yang bergejolak, menjadi menarik perhatian untuk melihat, negara mana yang paling banyak dituju oleh pelancong mancanegara. Baca juga: Ternyata Dua Faktor Ini Menjadi Alasan Wisatawan Jepang Terkesan Angkuh Ketika Mengudara Mastercard Economics Institute (MEI) dalam laporan “Travel Trends 2024: Breaking Boundaries” mencatat bahwa sektor pariwisata global justru berkembang pesat di tahun 2024, yaitu seiring meningkatnya pengeluaran konsumen di sektor pariwisata, serta mengalami lonjakan lalu lintas penumpang. laporan MEI kelima ini memberikan wawasan komprehensif terkait perkembangan lanskap industri pariwisata di 74 negara, termasuk 13 negara1 di kawasan Asia Pasifik. Meskipun nilai tukar masih fluktuatif dan daya beli yang bervariasi, pariwisata tetap tumbuh, dengan sembilan dari 10 hari pengeluaran tertinggi dalam sejarah untuk industri kapal pesiar dan penerbangan global, terjadi pada tahun ini. MEI memperkirakan momentum ini akan terus berlanjut karena konsumen di seluruh dunia lebih mengutamakan pengalaman yang tak terlupakan dan mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk perjalanan. Dengan menggunakan analisis unik dari berbagai data transaksi Mastercard yang telah dikelompokan dan dianonimkan, termasuk dari Mastercard SpendingPulse dan data pihak ketiga, laporan ini mendalami tren pariwisata penting di tahun 2024 dan seterusnya. Destinasi di Asia Pasifik semakin populer, mencakup separuh dari 10 destinasi yang menunjukkan momentum terbaik di antara wisatawan. Daftar ini diukur dan diurutkan berdasarkan perubahan pangsa transaksi pariwisata dalam 12 bulan terakhir hingga Maret 2024. Jepang berada di posisi pertama sebagai destinasi terpopuler di dunia (tumbuh 0.9 persen vs Irlandia 0.4 persen) seiring kedatangan 3.081.600 wisatawan mancanegara pada Maret 2024 – tertinggi sepanjang masa – bahkan sebelum musim puncak liburan mulai. Didorong oleh melemahnya mata uang Yen (terendah sejak 1990), nilai kurs mata uang Jepang yang baik ini dinilai akan mempertahankan posisi Jepang sebagai garda terdepan pariwisata sepanjang 2024, menguntungkan bagi bisnis-bisnis di Jepang yang melayani wisatawan, serta ekonomi lokal secara keseluruhan. Mastercard Economics Institute diresmikan pada 2020 untuk menganalisis tren makroekonomi melalui perspektif konsumen. Terdiri dari pakar ekonomi, analis, dan ilmuwan data memanfaatkan wawasan Mastercard – termasuk Mastercard SpendingPulse – dan data pihak ketiga untuk memberikan laporan berkala terkait isu ekonomi untuk pelanggan, mitra, serta pembuat kebijakan.
Jepang Tawarkan Paket Wisata dengan Kereta Mewah Yang Ramah Dompet

Cabin Tawarkan Layanan Sleeper Bus Full Service

Bagi Anda yang kerap kali melakukan perjalanan pada malam hari karena aktifitas yang menanti pada pagi harinya atau untuk mengejar penerbangan, di San Francisco terdapat layanan yang akan mengantarkan Anda pada perjalanan malam menggunakan sebuah bus yang menawarkan berbagai kenyamanannya. Tentu saja, ini bukanlah bus seperti yang kebanyakan Anda temui di jalan, melainkan sebuah sleeper bus. Baca juga: Lakukan Napping, Tidur 20 Menit Untuk Kembali Segar Dalam Berkendara Sebuah perusahaan bus, Cabin menawarkan layanan ini dengan maksud agar penumpang dapat beristirahat selama perjalanan dan menyimpan semua tenaganya untuk aktifitas pada keesokan harinya. Adapun aktor utama di balik layanan ini adalah seorang pengusaha, Tom Currier. KabarPenumpang.com mewartakan dari laman latimes.com, bus dua tingkaat ini mampu menampung penumpang sebanyak 24 orang dalam sekali perjalanan dari Los Angeles menuju San Francisco. Perjalanan dimulai pada pukul 23.00 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di tujuan pada pukul 07.00 keesokan harinya. Layaknya sebuah hotel berjalan, fasilitas yang tersedia di dalam sleeper bus ini bisa dibilang cukup lengkap, dari mulai kasur empuk beserta bantal, sebuah tirai yang bisa dibuka dan ditutup, AC, jendela, lampu baca, stop kontak, hingga penutup telinga yang dibagikan gratis kepada para penumpangnya, bertujuan agar penumpang dapat beristirahat dengan tenang, tanpa terganggu oleh suara mesin bus hingga penumpang lain yang saling bercengkrama. Walaupun Cabin menyatakan dindingnya kedap suara. Jika Anda belum merasa ngantuk, tersedia sebuah lounge dan kamar mandi, lengkap dengan toilet dan wastafel. Tersedia pula layanan WiFi gratis di dalam moda ini, Anda juga dapat memaksimalkan pelayanan di sini dengan meminta petugas onboard untuk membuatkan Anda secangkir teh atau kopi. Baca Juga: Mengenal Eksotisme Layanan Kereta Tidur di Indonesia Untuk menggunakan layanan sleeper bus ini, Anda dapat memesan tiket perjalanan secara online dengan harga mulai dari US$115 untuk sekali perjalanan. Dalam hal barang bawaan, penumpang diizinkan membawa dua buah tas ke dalam biliknya masing-masing. Jika Anda berencana untuk membawa serta si buah hati, tarif mulai berlaku jika anak Anda sudah berusia 10 tahun ke atas. Untuk saat ini, Tom mengatakan untuk tetap menggunakan bus konvensional walaupun tidak menutup kemungkinan untuk mengganti modanya di masa yang akan datang. “Kenapa mesti menunggu bus otonom selama kita masih bisa memanfaatkan sarana yang ada?” ungkapnya. Ia juga menambahkan akan membuka jalur perjalanan lain kelak.

Arsitektur Neo Indishce Bikin Stasiun Pasar Senen Tak Lekang Oleh Waktu

Pasar Senen, siapa yang tak kenal dengan pasar yang sering sekali terbakar ini. Pasar ini bukan hanya nama sebuah pasar, melainkan nama stasiun yang berada tepat di belakang Pasar Senen itu, ya Stasiun Pasar Senen. Stasiun terbesar kedua di Jakarta ini masuk dalam Daerah Operasional I, Jakarta. Stasiun ini dibangun pada tahun 1916. Dan diresmikan pada 19 Maret 1925 dengan enam jalur serta dua jalur sebagai sepur lurus. Baca juga: Inilah Daftar Stasiun Tersibuk di Indonesia Stasiun ini melayani kereta api kelas bisnis dan ekonomi AC dengan tujuan kota-kota penting di Pulau Jawa. Tak hanya itu, di stasiun Pasar Senen ini juga melayani kereta eksekutif-bisnis yang dulunya berangkat dari stasiun Kota yakni KA Gumarang. Selain melayani perjalanan kereta api ke Pulau Jawa, stasiun ini juga melayani perjalanan kereta listrik/ CommuterLine. Sayangnya untuk CommuterLine hanya memberangkatkan dan menurunkan penumpang dari Jatinegara menuju Bogor. Bila keberangkatan dari Bogor dan ingin turun di Senen, baiknya transit di stasiun setelah Pasar Senen yakni Gang Sentiong.
metrotvnews.com
metrotvnews.com
Awalnya, stasiun ini dibangun untuk perkembangan Pasar Senen yang membutuhkan fasailitas yang memadai salah satunya kereta api, kemudian pemerintah Belanda mengoperasikan stasiun ini ahun 1887. Sebelum menjadi sebuah stasiun besar, stasiun Pasar Senen ini menjadi tempat pemberhentian sementara kereta api jalur Batavia-Bekasi yang mulai dibuka tahun 1894 silam oleh Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS). Setelah dibukanya secara resmi tahun 1894 jumlah penumpang yang naik kereta dari stasiun ini semakin lama semakin meningkat jumlahnya. Sehingga dibangunlah stasiun yang terihat sekarang ini oleh Staats Spoorwegen (SS). Bangunan stasiun ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda J. Van Gendt dengan bentuk bangunan memanjang simetris dengan variasi penekanan dimensi bangunan yang lebih tinggi pada hall yang biasa terdapat pada bangunan umum bergaya Neo-Indische yang menjadi peralihan ke gaya modern. Adanya pengaruh arsitektur modern terlihat dari deretan jendela atas (lunette) pada hall yang berbentuk persegi dan teratur dengan pintu-pintu lengkung dibawahnya. 141345_foto2Saat ini, semakin banyaknya penumpang, makin lama makin banyak perubahan namun tidak menghilangkan arsitektur aslinya. Perubahan yang bisa terlihata dalah penambahan teras berkanopi pada pintu masuk utama, kanopi pada emplasemen barat, ruang pembelian tiket di bagian depan serta pembenahan fasilitas ruang tunggu di kedua emplasemen. Adapun penambahan lainnya, di Stasiun Pasar Senen ini, sudah bertambah counter-counter makanan, mini market, tempat pencetakan boarding pass hingga ruang-ruang nursery. Keunikan yang terlihat di stasiun ini, adalah arsitektur buatan Belanda. Pintu masuk peron berbentuk lengkung gaya romanticism. Jalur bawah tanah untuk para penumpang yang menuju peron untuk naik kereta. Lantai keramik yang membentuk kesan bersih dalam kemudahan perawatannya. Kombinasi abu-abu dan putih, pada cat dindingnya serta bentuk atap koridor yang memperkuat karakter ruangan. Setiap calon penumpang yang masuk ke dalam stasiun Pasar Senen ini akan merasakan sensasi berada di dalam bangunan lama pada masa kolonial. Terowongan-terowongan yang ada di stasiun ini menambah keunikan dan kesan jaman dulu seperti tempat bersembunyi prajurit-prajurit di masa perang. Namun, tidak ada kesan mencekam sama sekali, justru akan menikmati suasana seperti ke masa lalu. Stasiun Pasar Senen menyimpan aura dan sensasi yang tak mungkin bisa diungkapkan. Tak hanya itu, stasiun ini pun tak lelah melayani penumpangnya dan masih setia berdiri dengan kokoh selama 123 tahun lamanya (1894-2017) dan tak lekang dimakan jaman.

Gangchon Rail Park – Sensasi Berkeliling dengan Sepeda Rel dan Virtual Reality

Bagaimana rasanya ketika naik sepeda rel tapi pemandangan yang disuguhkan ditambah dengan pengalaman menggunakan Virtual Reality (VR)? Sensasinya pasti berbeda dengan pemandangan biasanya yang terlihat ketika berkeliling tanpa kacamata VR. Baca juga: Dubai Gunakan Virtual Reality Sebagai Media Pelatihan Pengemudi Bus Mau merasakan naik sepeda dengan kacamata VR? Ya, Anda bisa menikmatinya jika sedang berlibur ke Korea Selatan tepatnya di Gangchon Rail Park. Ini adalah taman sepeda rel terbaik di Korea Selatan dan meluncurkan Rail VR Bike pertama di dunia.
Gangchon Rail Park (trazy.com)
KabarPenumpang.com merangkum trazy.com, VR Bike sendiri merupakan salah satu daya tarik tambahan bagi pengunjung ketika ke Gangchon Rail Park. Untuk menikmati VR ketika bersepeda ini ada biaya tambahan sekitar 5000 won atau Rp62 ribu. Namun sebelum menggunakan VR, Anda harus membeli tiket reguler untuk mencoba atraksi ini. Gangchon Rail Park sendiri merupakan salah satu taman sepeda terbesar di Korsel dengan luas 8,6 km. Saat mengayuh sepeda, Anda dapat menikmati pemandangan daerah Gangchon dan Sungai Bukhangang. Gangchon Rail Park memiliki sepeda rel 2-kursi (biru) atau 4-kursi (merah) tersedia untuk pengunjung dan sepeda rel berangkat setiap jam dari jam 09.00 pagi hingga 18.00 sore. Bahkan setiap musim Anda akan menemukan pemandangan menakjubkan dan mendapat pengalaman yang berbeda setiap mengunjungi Gangchon Rail Park. Akan ada empat terowongan berbeda selama perjalanan dan pada terowongan terakhir atau keempat Anda akan bersepeda dengan menggunakan VR. Sebelum memasuki terowongan, Anda akan diberikan headset VR dan akan ada staf yang akan membantu mengenakan headset dan memandu sepanjang pejalanan, jadi jangan khawatir jika ini adalah pertama kalinya mencoba VR. Jika menekan tombol di sisi kanan headset, Anda dapat menembakkan rudal dan membunuh penjahat. Ketika ada rudal meledak, Anda benar-benar bisa merasakan panasnya api di wajah, yang benar-benar luar biasa. Setelah melewati terowongan keempat, Anda akan mencapai perhentian. Dari sini, Anda akan naik Kereta Nangman, atau ‘Kereta Romantis’, ke Stasiun Gangchon. Sepanjang jalan, Anda bisa duduk santai dan bersantai sambil menikmati pemandangan indah Gangchon. Setelah turun dari kereta, Anda dapat naik bus antar-jemput gratis di tempat parkir kembali ke Stasiun Gimyujeong. Seluruh perjalanan tersebut menghabiskan waktu sekitar satu jam 30 menit dengan rincian 50 menit naik sepeda rel, istirahat waktu 20 menit di halte transfer 20 menit naik Kereta Nangman. Untuk membeli tiket reguler bisa dibeli melalui pemesanan online, sayangnya situs web resmi tidak tersedia dalam bahasa Inggris. Sedangkan tiket untuk VR, tersedia di tempat dan akan diberikan kepada pengunjung yang datang lebih dulu. Tur ini sangat ideal bagi pelancong yang ingin mengunjungi Gangchon Rail Park dan tempat-tempat wisata terdekat, seperti Pulau Nami, Petite France, dan Garden of Morning Calm, semuanya dalam satu hari. Baca juga: Di Penerbangan Jarak Jauh, Qantas Canangkan Sensasi Bersepeda dan Relaksasi Lewat Virtual Reality Untuk sampai ke lokasi ini Anda akan memakan waktu selama dua jam atau lebih bila menggunakan angkutan umum. Anda bisa menggunakan Bus Ekspress dari Terminal Bus Dong Seoul menuju ke Terminal bus antar kota Chuncheon lalu ke Stasiun Namchuncheon dan tiba di Stasiun Gimyujeong. Jika menggunakan kereta bawah tanah naik dari Seoul ke Stasiun Gimyujeong.

Jerman Uji Coba Monocab – Pod Komuter Pedesaan yang Beroperasi di Jalur Kereta yang Tidak Digunakan

Kemunculan solusi yang satu ini boleh jadi dapat membawa perubahan dalam jasa angkutan rel, yang mana jalur rel yang tidak lagi atau jarang digunakan, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pra sarana moda transportasi baru, yakni pod komuter yang mampu menyeimbangkan dirii di rel. Baca juga: Tak ada di Indonesia, Railbiking Jadi Kegiatan Wisata Rel yang Menyehatkan Disebut sebagai Monocab, pod komuter ini digadang sesuai untuk transportasi umum di wilayah pedesaan. Penduduk desa cenderung menyukai kebebasan yang ditawarkan oleh mobil pribadi mereka, jadi bagaimana membuat mereka menggunakan angkutan umum? Sistem Monocab mungkin adalah jawabannya, karena sistem ini menggunakan pod sesuai permintaan yang berjalan di jalur kereta api yang sudah ditinggalkan. Proyek yang didukung Uni Eropa ini dimulai pada tahun 2022, dan merupakan kolaborasi antara Universitas Teknologi OWL Jerman (Technische Hochschule Ostwestfalen-Lippe), Universitas Sains Terapan Bielefeld, dan institut Fraunhofer IOSB-INA. Monocab sendiri adalah – atau akan menjadi – pod monorel baterai-listrik berkapasitas empat hingga enam penumpang yang menggunakan sistem giroskopik untuk menyeimbangkan diri hanya pada satu rel dari jalur kereta api bekas yang sudah ada. Hal ini membuat rel lainnya bebas bagi Monocab lain untuk melakukan perjalanan ke arah yang berlawanan. Pendiri proyek Monocab, Thorsten Försterling menyebut, bahwa tim sedang mengerjakan mesin yang dipasang di jalur yang akan mampu mengangkat masing-masing pod dari satu rel dan menempatkannya di rel lain (tanpa penumpang di dalamnya pada saat itu). Proyek ini terinspirasi oleh monorel self-balancing yang berfungsi penuh yang dirancang dan didemonstrasikan oleh insinyur mekanik Louis Brennan pada awal tahun 1900-an. Test pod sudah diuji coba di jalur kereta pendek di pedesaan Jerman, dan Försterling mengatakan bahwa prototipe self-balancing yang lengkap akan mulai digunakan pada tahun 2028. Sementara itu, Anda dapat melihat test pod yang didukung cadik sedang didemokan dalam video. di bawah ini.

Setelah 37 Tahun, NASA Akhirnya Pensiunkan ‘Pesawat Eksperimen’ Douglas DC-8

Secara komersial, hampir bisa dipastikan tidak ada lagi maskapai penerbangan penumpang dan kargo yang masih mengoperasikan pesawat narrow body jarak jauh Douglas DC-8. Hadir satu zaman dengan Boeing 707, bisa disebut DC-8 adalah pesawat yang sudah terlalu uzur. Meski bukan maskapai penerbangan, ternyata masih ada operator yang mengoperasikan DC-8, dan akan dipensiunkan dalam waktu dekat ini. Selama lebih dari 37 tahun, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) telah mengoperasikan pesawat Douglas DC-8 yang dimodifikasi khusus, yang berfungsi sebagai laboratorium sains lintas udara. Selama bertahun-tahun, pesawat ini telah melakukan lusinan misi, membantu para ilmuwan di organisasi tersebut melakukan eksperimen yang tidak mungkin dilakukan di permukaan tanah.
Boeing 707 dan Douglas DC-8 – Dua Pesawat Legendaris Ikon Penerbangan Jarak Jauh Era 60/70-an
Sama seperti semua hal baik lainnya, masa pengabdian DC-8 akan segera berakhir ketika jet tersebut diterbangkan pada ketinggian rendah dari Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong NASA di Edwards, California, ke lapangan terbang dekat Universitas Negeri Idaho. Untungnya, pesawat tersebut tidak akan dibatalkan karena akan memasuki masa pensiun di universitas, membantu melatih teknisi pesawat masa depan melalui program teknologi pemeliharaan langsung. Meskipun begitu, pesawat tersebut akan sangat dirindukan, dan mereka yang berada di dekat jalur penerbangannya dapat mendengar dan melihat pesawat jet legendaris bermesin empat tersebut terbang ke angkasa untuk terakhir kalinya. Pesawat ini menyelesaikan misi terakhirnya pada bulan April , dan persiapan untuk pensiun segera dilakukan setelahnya. Selama beberapa dekade, NASA mengoperasikan DC-8 yang telah dimodifikasi sebagai laboratorium sains terbang, dan pesawat tersebut bermarkas di Gedung 703 Pusat Penelitian Penerbangan organisasi tersebut. Menurut NASA , pesawat itu digunakan untuk mengumpulkan data untuk eksperimen yang membantu mendukung komunitas ilmiah dunia, termasuk peneliti federal, negara bagian, akademisi, dan bahkan asing. Pesawat dapat mengumpulkan data pada beberapa ketinggian berbeda dan melakukan penginderaan jauh. Data yang dikumpulkan dari penerbangan DC-8 telah digunakan di berbagai disiplin ilmu, mulai dari hidrologi dan meteorologi hingga biologi dan ilmu kriosfer. Namun, pada dasarnya, jet tersebut melakukan empat jenis misi, seperti pengembangan sensor, verifikasi sensor satelit, peluncuran kendaraan luar angkasa atau pelacakan masuk kembali dan pengambilan data, sertasStudi tentang permukaan bumi dan atmosfer.
Douglas DC-8: Lambang Supremasi Penerbangan Jarak Jauh Garuda Indonesia di Era 60/70-an
Douglas DC-8, yang pernah menjadi salah satu pesawat penumpang paling populer di dunia, kini telah mengalami masa-masa sulit karena maskapai penerbangan mulai memilih pesawat bermesin ganda yang lebih efisien. Beberapa diantaranya masih terdaftar secara global, meskipun hanya sedikit yang diterbangkan, dan tidak ada yang memiliki penerbangan penumpang terjadwal secara rutin. Namun, NASA mempunyai rencana pengganti untuk program laboratorium udaranya. Menurut laporan dari Airport Spotting , organisasi tersebut berencana untuk mengganti jet tersebut pada akhir tahun ini dengan Boeing 777-200ER yang efisien, yang dilaporkan diperoleh seharga $30 juta.

Saat Pesawat ‘Terpaksa’ Return to Base dan Divert Landing, Pilot Harus Penuhi Empat Syarat Ini

Pesawat dari empat maskapai domestik – Citilink, Super Air Jet, Batik Air, dan Lion Air- kompak melakukan return to base (RTB) dan divert landing setelah gagal mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Minggu, 5 Desember lalu. Meski mendesak, RTB atau kembali ke bandara keberangkatan tidak bisa serta merta dilakukan. Ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi sebelum pilot memutuskan RTB.

Baca juga: Landing atau Divert? Inilah Delapan Cara Pilot Terbang dengan Aman

Sebelum sebuah penerbangan dijalankan, pilot dan kopilot terlebih dahulu bertemu dan membahas berbagai hal, seperti rute yang dilalui, bahan bakar minimum (bergantung pada jumlah awak, penumpang, kargo, cuaca, dan kemungkinan rintangan selama penerbangan), karakteristik runway, angin, jarak dari bandara keberangkatan ke bandara tujuan, informasi cuaca, dan informasi bandara tujuan serta bandara yang dilalui sepanjang perjalanan.

Semua ini menjadi kewajiban pilot sebelum memulai penerbangan dan memegang peran vital terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan.

Karenanya, saat sebuah penerbangan oleh maskapai siap dijalankan, segalanya sudah sesuai perhitungan. Maka dari itu, ketika pilot memutuskan divert landing atau pengalihan pendaratan dan RTB, perhitungan yang tadinya dipersiapkan untuk sampai ke bandara tujuan harus disesuaikan dengan perhitungan untuk kembali ke bandara keberangkatan.

Baca juga: Empat Faktor Eksternal Penyebab Kecelakaan Pesawat Saat Take Off dan Landing

Menurut seorang pilot maskapai dalam negeri, Himanda Amrullah, ada dua faktor sebuah penerbangan melakukan RTB, teknis dan non teknis.

“Faktor teknis umumnya terjadi karena adanya gangguan pada sistem pesawat seperti mesin, struktur atau mekanisme teknis operasional pesawat yang menyebabkan kemampuan (capability) pesawat dalam melakukan penerbangan berkurang hingga di bawah 50 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, ada sedikitnya empat syarat pilot dalam sebuah penerbangan boleh melakukan RTB. Syarat pertama, jarak pesawat dengan bandara awal kurang dari satu jam. Andai lebih dari satu jam pun, bukan berarti pesawat dipaksa melanjutkan sampai ke bandara tujuan. Tetapi, pesawat secara SOP diarahkan mendarat di bandara terdekat atau biasa disebut divert landing.

Baca juga: Mengapa Pesawat Buang Bahan Bakar Saat di Udara? Simak Penjelasannya

Hal ini (divert landing) ke bandara terdekat, pun sudah dipersiapkan pilot karena, sebagaimana disebutkan di awal, pilot dan kopilot sudah membahas sebelum penerbangan dijalankan terkait bandara mana saja yang dilalui sepanjang perjalanan ke bandara tujuan.

Syarat kedua pilot memutuskan RTB adalah cuaca di bandara awal memenuhi syarat pendaratan, termasuk kondisi runway, apakah ketinggian genangan airnya (jika dalam kondisi hujan deras) masih di bawah ambang batas maksimal yang ditetapkan ICAO atau tidak dan lain sebagainya.

Syarat ketiga adalah terkait bobot pesawat. Dalam sebuah penerbangan, pesawat dipersiapkan untuk kondisi terburuk, dalam hal ini terkait bahan bakar. Misalnya, penerbangan Jakarta – Bali membutuhkan 10 liter Avtur. Realisasinya bisa jauh di atas itu untuk jaga-jaga.

Baca juga: Berapa Banyak Bahan Bakar yang Dibutuhkan Pesawat untuk Sekali Terbang?

Saat pilot memutuskan RTB, itu berarti bobot pesawat besar kemungkin masih di atas ambang batas yang telah ditentukan. Karena itu, pesawat biasanya melakukan ritual ‘kencing’ di udara atau membuang bahan bakar (Avtur) di atas ketinggian 2.000 kaki.

Adapun syarat keempat atau terakhir sebelum memutuskan RTB, pilot harus berkoordinasi dengan ATC, kru kabin, dan perusahaan serta staf darat di bandara.