Angkut Jamaah Haji, Boeing 747-400 Garuda Indonesia GA-1105 Return to Base di Makassar
Boeing 747-400 yang disewa oleh Garuda Indonesia (GA-1105) rute Makassar – Madinah pada hari ini, yang merupakan Kloter 5 asal embarkasi Makassar, melakukan prosedur Return to Base (RTB) sebagai langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek safety dan keamanan operasional pada penerbangan tersebut.
Baca juga: Masalah Hidrolik, Airbus A330-300 Garuda Indonesia Rute Jakarta-Melbourne Terpaksa Return to Base
Keputusan RTB tersebut diambil oleh Pilot in Command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas dengan mempertimbangkan kondisi kendala engine pesawat yang memerlukan pemeriksaaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu engine. Atas kondisi itu, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi.
Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT, dan hingga pernyataan ini disampaikan, seluruh penumpang tengah diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti. Lebih lanjut, seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik, dan akan kembali diberangkatkan secepatnya mengacu pada kesiapan pesawat pengganti. Proses pendampingan jemaah menuju asrama turut melibatkan stakeholder kebandarudaraan terkait guna memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan para penumpang terjaga dengan baik.
Sebelumnya, GA-1105 yang dioperasikan dengan armada B747-400 diberangkatkan dari Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 15:30 LT dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 21.10 LT. Penerbangan tersebut mengangkut sedikitnya 450 penumpang, yang merupakan rombongan calon jamaah haji asal embarkasi Makassar, serta 18 awak pesawat.
“Garuda Indonesia Oleh-Oleh” – Program Promosial UMKM untuk Penerbangan Langsung Rute Domestik
Garuda Indonesia mengoptimalkan peran dan misinya sebagai platform promosional produk UMKM unggulan nasional melalui berbagai inisiasi strategis yang salah satunya dilaksanakan dengan meluncurkan program “Garuda Indonesia Oleh-Oleh” pada hari ini, Rabu (15/5). Program ini menawarkan kemudahan bagi para pengguna jasa yang dalam membeli buah tangan berbagai produk khas daerah yang berasal dari destinasi penerbangan yang mereka terbangi bersama Garuda Indonesia.
Baca juga: Apa yang Terjadi Bila Seseorang Mengambil Bagasi Penumpang Lain di Bandara?
Melalui program “Garuda Oleh-Oleh” tersebut para pengguna jasa dengan tiket penerbangan langsung (direct flight) rute domestik dapat menikmati added value layanan berupa kemudahan pembelian oleh-oleh produk UMKM unggulan setempat. Melalui program ini pengguna jasa dapat melakukan transaksi pembelian paket oleh-oleh yang akan langsung dapat diterima di bandara kedatangan.
Untuk mendapatkan layanan ini, para pengguna jasa dapat mengakses http://www.garuda-oleh-oleh.garuda-indonesia.com/ selambat-lambatnya 24 jam sebelum keberangkatan. Kedepannya program ini akan dapat segera diakses melalui aplikasi FlyGaruda. Adapun saat ini layanan Garuda Oleh-Oleh tersedia di Surabaya, Jayapura, Sorong, Timika dan Biak.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan bahwa diluncurkannya program ini merupakan bentuk komitmen Perusahaan untuk mendukung pertumbuhan UMKM unggulan di berbagai kota yang dilayani oleh Garuda Indonesia selaras dengan perannya sebagai platform promosional produk dalam negeri.
“Diluncurkannya program ini sekaligus menjadi bentuk upaya Perusahaan untuk menghadirkan excitement layanan penerbangan secara end-to-end bagi pengguna jasa sekaligus mengoptimalkan kanal online Garuda Indonesia sebagai one stop service berbagai layanan pendukung untuk menghadirkan seamless travel experience bagi pengguna jasa. Hadirnya layanan ini diharapkan dapat menghadirkan pilihan bagi penumpang Garuda Indonesia di tengah kesibukan dalam melaksakan perjalanannya untuk memberikan buah tangan bagi kerabat di destinasi tujuan.”, tambah Irfan.
Irfan melanjutkan, “Melalui program ini kami harapkan tidak hanya akan memberikan nilai tambah bagi para pengguna jasa namun juga dapat menjadi wadah untuk mengembangkan competitive advantage UMKM setempat yang dapat dihadirkan melalui touch point layanan penerbangan Garuda Indonesia”
Melalu peluncuran program Garuda Oleh-Oleh tersebut, pada tahap awal Garuda Indonesia telah berkolaborasi dengan 2 (dua) merchant penyedia produk oleh-oleh di antaranya yaitu Sambal Bu Rudy yang dapat diakses untuk rute penerbangan dari dan menuju Surabaya, serta merchant Abon Gulung Pawai yang dapat diakses melalui rute penerbangan dari dan menuju hub Indonesia Timur seperti Jayapura, Biak, Sorong, dan Timika.
Kedepannya Garuda Indonesia akan terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai merchant penyedia produk oleh-oleh khas dari berbagai kota yang dilayani oleh Garuda Indonesia.

Koper Anda Hilang atau Tertukar? Baggage Claim adalah Solusinya
Turki Berlakukan Visa Transit di Bandara Istanbul untuk Penumpang dari 10 Negara ini
Sejak 15 April 2024, pelancong yang melewati Bandara Istanbul dalam perjalanan ke Meksiko, Panama, Kolombia, dan Venezuela dari India, Afghanistan, Nepal, Burkina Faso, Guinea, Chad, Somalia, Kamerun, Mauritania, dan Yaman harus mendapatkan visa elektronik transit di bandara.
Baca juga: Tingkatkan Kenyamanan, Bandara Istanbul Larang Penjemput Bawa Kertas Penanda Jemputan
Permintaan baru ini muncul ketika pemerintah Turki memperkuat upayanya untuk mengatur migrasi tidak teratur. Negara ini, yang diposisikan sebagai negara transit dan tujuan dalam pola migrasi global, telah secara aktif terlibat dalam memerangi migrasi tidak teratur, demikian laporan VisaGuide.World.
Menanggapi meningkatnya jumlah migran gelap yang menggunakan jalur udara melalui Turki dari berbagai negara di Timur Tengah dan Amerika Latin untuk mencapai Amerika Utara, inspeksi intensif dilaksanakan sesuai standar penerbangan internasional.
Turkish Airlines (THY) sebelumnya telah memperingatkan penumpang yang menuju tujuan Amerika Selatan tentang kemungkinan pemeriksaan tambahan di luar protokol standar paspor dan visa. Sumber yang sama telah mengonfirmasi penerapan persyaratan kontrol baru bagi penumpang yang bepergian ke Brasil, Kuba, Kolombia, Meksiko, dan Venezuela.
Akibatnya, pelancong yang menuju Venezuela diwajibkan menggunakan Bandara Simon Bolivar Caracas untuk masuk ke negara tersebut. Mereka yang memiliki penerbangan lanjutan harus memasuki Venezuela terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.
Selain itu, penumpang yang memasuki Venezuela harus memiliki beberapa dokumen, termasuk konfirmasi visa yang menunjukkan tujuan perjalanan, bukti akomodasi berbayar selama masa tinggal mereka, tiket pulang pergi, dan surat undangan yang disahkan oleh notaris.
Menurut pihak berwenang Turki, penerapan permohonan elektronik untuk visa transit bandara oleh Kementerian Luar Negeri telah diselesaikan. Wisatawan dapat memperoleh visa ini secara gratis melalui situs kementerian. Untuk mengajukan e-Visa, penumpang harus memasukkan detail, alamat tempat tinggal, dan nomor tiket secara akurat.
Pemerintah Turki mendefinisikan Türkiye e-Visa atau Türkiye Visa Online sebagai otorisasi perjalanan elektronik yang memungkinkan kunjungan ke Turki hingga 90 hari. Penumpang yang terkena dampak persyaratan visa e-transit juga harus membawa salinan cetak visa mereka selama transit di Bandara Istanbul.
Mampu Menampung 41 Juta Penumpang, Bandara Istanbul Dilengkapi Robot Humanoid
Stasiun Probolinggo, Dahulu Sempat Jadi Jalur Trem Uap
Berada di antara Stasiun Surabaya Gubeng dan Banyuwangi, Stasiun Probolinggo melayani kereta api kelas ekonomi dan bisnis. Berada dalam naungan Daerah Operasional (Daop) IX Jember, stasiun ini berada di ketinggian +5 meter diatas permukaan laut.
Baca juga: Stasiun Sukacinta, Menjadi Besar Karena Tambang Batu Bara di Dekatnya
Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, Stasiun Probolinggo merupakan stasiun kelas 1 yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Stasiun tersebut diresmikan pada 3 Maret 1884 silam, terletak di Jalan K.H. Mas Mansyur No. 26, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Mudah dijangkau, stasiun tersebut berada di depan alun-alun Probolinggo.
Bangunan stasiun ini merupakan peninggalan masa Hindia Belanda yang diperkirakan pembangunannya bersamaan dengan jalur kereta dari Pasuruan-Probolinggo-Klakah. Stasiun Probolinggo dibangun oleh perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda yakni Staatsspoorwegen (SS), dari tahun 1884 hingga tahun 1895.
Jalur tersebut merupakan bagian dari proyek jalur kereta api di Jawa untuk line menuju bagian timur (oosterlijnen) sepanjang 74 km. Pengerjaannya dimulai dari Pasuruan menuju Probolinggo dan selesai pada tahun 1884, sepuluh tahun kemudian baru dilanjutkan pengerjaannya dari Probolinggo menuju Klakah. Dulu, di sebelah timur Stasiun Probolinggo terdapat stasiun kecil, yaitu Stasiun Jati, dan diteruskan ke Kraksaan.
Jalur ini dikerjakan pada tahun 1897. Kemudian dari Kraksaan bercabang ke Stasiun Kalibuntu dan ke Stasiun Paiton melewati Jabung yang selesai dikerjakan pada tahun 1898. Untuk jalur dari Probolinggo-Jati-Gending-Kraksaan yang diteruskan ke Kalibuntu maupun ke Paiton dikerjakan oleh Probolinggo Stroomtram Maatschappij (PbSM).
Tapi jalur tersebut sekarang ini sudah tidak aktif lagi. PbSM sendiri sempat mengoperasikan trem uap di Kabupaten Probolinggo dan menggunakan jalur di Stasiun Probolinggo. Disinilah tempat lokomotif-lokomotif uap milik PbSM dirawat, karena diponya memang terletak satu kompleks dengan Stasiun Jati. Kraksaan–Kalibuntu hanya dijadikan sebagai lintas cabang pendukung Pelabuhan Kalibuntu. Jalur kereta api Probolinggo–Paiton mulanya dari Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo lalu sejajar dengan jalur SS di petak Probolinggo–Jati.
Pada masa pemeritahan Hindia Belanda, Stasiun Probolinggo menjadi focal point di kota tersebut sebab terletak di akhir jalan sebelah utara dari sumbu kota tersebut. Karena menjadi kota pelabuhan, Stasiun Probolinggo juga berhubungan langsung dengan pelabuhan. Apalagi letak pelabuhannya berada di belakang stasiun dan tidak mengganggu.
Baca juga: Kisah Stasiun Pulau Air, Saksi Bisu Kebangkitan Perkeretaapian di Sumatera Barat
Stasiun kelas 1 ini memiliki enam jalur dan kini hanya tinggal empat yang tersisa di mapa jalur 1 dan 2 merupakan sepur lurus dan lainnya persilangan. Termasuk golongan stasiun besar, Stasiun Probolinggo sendiri memiliki banyak aktivitas dalam menaikkan maupun menurunkan penumpang di stasiun ini.
Mainan Kapsul Ini Menggambarkan Kembali Cara Jepang Menavigasi Kereta di Masa Lalu
Jepang memiliki jumlah jalur kereta api yang sangat banyak, namun navigasinya cukup mudah. Cukup keluarkan ponsel dan kunjungi salah satu dari banyak situs web navigasi kereta api atau buka aplikasi yang sesuai, ketik stasiun tempat Anda ingin memulai dan stasiun yang ingin Anda tuju, dan Anda akan mendapatkan detailnya, hingga- instruksi menit-menit tentang kereta mana yang harus diambil dan ke mana harus pindah, jika perlu, di sepanjang perjalanan.
Baca juga: Navigasi Google Maps Baru Saja Dapatkan Peningkatan Kemampuan 3D
Namun apa yang dilakukan masyarakat Jepang sebelum mereka memiliki ponsel pintar? Jika Anda pergi ke suatu tempat yang dekat dan tidak terlalu pilih-pilih saat sampai di sana, Anda dapat menggunakan peta di gerbang tiket stasiun. Namun, jika Anda sedang menuju ke suatu tempat di luar area terdekat, atau jika Anda memerlukan informasi lebih detail saat akan tiba, Anda perlu membaca buku jadwal, yang terlihat seperti ini.
Buku jadwal adalah kombinasi peta/buku jadwal, yang menunjukkan jalur, stasiun, serta waktu keberangkatan dan kedatangan kereta terkait. Jika Anda ingin beralih dari, katakanlah, dari Stasiun Takadanobaba di Tokyo ke Stasiun Hakone Yumoto di Prefektur Kanagawa pada hari Sabtu, dan sampai di sana pada pukul 11:30, Anda akan melihat peta untuk melihat stasiun mana yang perlu Anda tuju di sepanjang perjalanan.
Kemudian Anda akan bekerja mundur dari akhir rute, memeriksa kedatangan terakhir ke Hakone Yumoto yang masih sebelum pukul 11:30, menelusuri kereta itu kembali ke stasiun tempat Anda akan pindah, dan seterusnya hingga Anda mendapatkan waktu keberangkatan yang Anda perlukan untuk kereta pertama yang akan Anda naiki dari Takadanobaba.
Hal ini, seperti yang mungkin dapat Anda bayangkan, menjadikan perencanaan rute kereta api menjadi sebuah proyek, dan banyak orang senang dengan kenyamanan membiarkan ponsel mereka melakukan pekerjaan untuk mereka dalam hitungan detik. Namun, bagi banyak orang, ada rasa nostalgia yang kuat untuk membolak-balik halaman buku jadwal dan secara mental melakukan perjalanan, menambah antisipasi untuk melakukannya secara nyata setelahnya, itulah sebabnya mainan kapsul gachapon terbaru di Jepang adalah buku jadwal reproduksi miniatur.
Jajaran mainan kapsul terdiri dari empat buku, semuanya mencakup jalur JR/Japan Railways dan memiliki cap khusus untuk kolektor. Yang kami dapatkan adalah Edisi Peringatan 600, yang juga menandai peringatan 50 tahun seri buku jadwal JR Kotsu Shimbunsha, dan diterbitkan pada bulan April 2013. Hadiah potensial lainnya dari mesin gacha adalah edisi April 1987 (memperingati pembentukan Japan Railways), Oktober 2022 (merayakan 150 tahun pembukaan jalur kereta penumpang pertama di Jepang, dari Shimbashi ke Yokohama), dan Mei 2023 (peringatan ke-60 seri buku jadwal JR).
Dengan lebar kurang dari empat sentimeter (1,6 inci), buku mainan kapsul ini memang berukuran kecil, namun tetap asyik untuk dibaca sambil membayangkan bagaimana Anda berpindah dari stasiun ke stasiun dan menjelajahi Jepang.
Setiap buku memiliki 106 halaman yang mengesankan, dan dengan harga 500 yen (US$3,25), buku ini cocok dijadikan oleh-oleh kecil yang keren bagi penggemar kereta api dan penggemar perjalanan pada umumnya.


“Dari Navigasi Sampai Keselamatan”, Inilah Alasan Info Ketinggian di Stasiun Tetap Dipertahankan
Dengan Boeing 787 Dreamliner, Uzbekistan Airways Layani Penerbangan Langsung Jakarta-Tashkent
Nama Uzbekistan Airways kurang dikenal oleh kebanyakan pelancong dari Indonesia. Namun, dengan dibukanya penerbangan langsung (direct flight) Jakarta-Tashkent pada 26 April 2023, nama Uzbekistan Airways (UA) mulai menjadi perhatian, terlebih pemerintah Uzbekistan memberikan bebas visa kepada warga negara Indonesia (WNI) dalam kunjungan wisata selama 30 hari.
Baca juga: Buat Iri Negara Sekitar, Uzbekistan Hadirkan Kereta Cepat yang Hubungkan “Masa Lalu dan Masa Depan
Dalam penerbangan dua kali seminggu (Rabu dan Sabtu), Uzbekistan Airways menawarkan penerbangan langsung selama 8 jam dari Jakarta ke Tashkent menggunakan pesawat berbadan lebar Boeing 787-8 Dreamliner.
Uzbekistan Airways adalah maskapai penerbangan nasional dari Uzbekistan. Didirikan pada tahun 1992, maskapai ini memiliki basis utama di Bandara Internasional Tashkent. Maskapai ini mengoperasikan penerbangan penumpang dan kargo ke berbagai tujuan domestik dan internasional.
Uzbekistan Airways mengoperasikan berbagai jenis pesawat, seperti Boeing 757, Boeing 787 Dreamliner, dan Airbus A320. Maskapai asal negara Asia Tengah ini memiliki jaringan rute yang luas, menghubungkan Uzbekistan dengan tujuan-tujuan internasional utama di Eropa, Asia, dan Timur Tengah, serta beberapa tujuan domestik.
Meskipun tidak menjadi anggota aliansi penerbangan global seperti Star Alliance atau SkyTeam, Uzbekistan Airways memiliki sejumlah kemitraan dan kesepakatan codeshare dengan maskapai penerbangan lain untuk meningkatkan jangkauan dan konektivitasnya.
Rute penerbangan terjauh Uzbekistan Airways adalah dari Tashkent, Uzbekistan, ke Bandara John F. Kennedy International di New York City, Amerika Serikat. Jarak langsung antara kedua kota tersebut sekitar 7.300 mil atau sekitar 11.750 kilometer. Penerbangan ini merupakan salah satu penerbangan internasional jarak jauh yang dioperasikan oleh maskapai ini menggunakan pesawat Boeing 787 Dreamliner.
Indonesia Menjadi Negara Pertama Mendapatkan Bebas Visa ke Uzbekistan
Garuda Indonesia Dukung World Water Forum 2024, Siapkan Layanan Khusus Bagi Delegasi 141 Negara
Maskapai plat merah, Garuda Indonesia secara berkelanjutan terus mewujudkan komitmennya dalam mendukung penyelenggaraan event internasional diantaranya dengan menjadi Official Airline bagi penyelenggaraan World Water Forum (WWF) 2024, yang akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, pada 18-25 Mei 2024 mendatang.
Baca juga: Sambut Musim Haji 2024, Garuda Indonesia Maksimalkan Operasional Penerbangan dan Jalankan Aircraft Health Program
Dukungan Garuda Indonesia terhadap penyelenggaraan WWF salah satunya dilaksanakan dengan menghadirkan penambahan kapasitas penerbangan, dimana selama periode 16-25 Mei 2024 Garuda Indonesia menyediakan sedikitnya 34.858 kursi penerbangan bagi delegasi 141 negara peserta dan lebih dari 1200 orang Pasukan Pengaman Presiden melalui berbagai rute penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia dari dan menuju Bali. Adapun penambahan produksi tersebut dilaksanakan melalui pengoperasian pesawat berbadan lebar dan pengoperasioan penerbangan tambahan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa dukungan terhadap penyelenggaraan WWF 2024 selain menjadi langkah kolaboratif Garuda Indonesia, sebagai national flag carrier, dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan agenda penting nasional terlebih mengingat Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang terpilih menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan World Water Forum setelah forum tiga tahunan tersebut sukses dilaksanakan di sembilan negara, yaitu: Maroko, Belanda, Jepang, Prancis, Turki, Meksiko, Korea Selatan, Brasil, dan Senegal.
Ia menambahkan, kehadiran Garuda Indonesia dalam WWF 2024 menjadi langkah strategis bagi Garuda Indonesia dalam menyelaraskan komitmen Pemerintah untuk mewujudkan komitmen Indonesia terhadap isu keberlangsungan lingkungan, dengan semangat dan komitmen untuk menghadirkan konektivitas udara yang mengedepankan nilai-nilai terbaik bangsa. Dengan layanan penerbangan Garuda Indonesia, peserta WWF 2024 juga akan terkoneksi dengan beragam destinasi eksotis Nusantara, serta berbagai destinasi internasional yang dapat diakses dengan rute-rute penerbangan langsung (pulang pergi) dari Denpasar, seperti Denpasar-Seoul, Denpasar-Melbourne, Denpasar-Narita (Tokyo), Denpasar-Singapura, dan Denpasar-Sydney.
Lebih lanjut, melalui dukungan tersebut, Garuda Indonesia juga akan memberikan sejumlah benefit bagi peserta WWF 2024, mulai dari potongan harga tiket sampai dengan 20 persen untuk penerbangan domestik dan internasional, fleksibiltas perubahan tiket, hingga free excess baggage hingga 5 kilogram, yang berlaku untuk periode penerbangan selama pelaksanaan WWF 2024 hingga 4 Juni 2024.
Sekolah di Cina Habiskan US$2,1 Juta untuk Membeli Airbus A320 Bagi Siswa
Sebuah sekolah di Cina menjadi viral, yakni Hangzhou Vocational and Technical College di Provinsi Zhejiang, setelah menghabiskan 15 juta Yuan (sekitar US$2,1 juta) untuk membeli sebuah Airbus A320 bagi para siswanya, yakni untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan mereka.
Baca juga: Airbus Flight Academy Mulai Gunakan Pesawat Latih Elixir yang Lebih Hemat Bahan Bakar
Dengan panjang badan 37,57 meter dan lebar sayap 35,8 meter, itu adalah Airbus A320 yang dipensunkan oleh Air Canada sebelum dibeli oleh sekolah tinggi tersebut. Sekolah nantinya akan mempekerjakan para profesional untuk merakit dan menguji komponen-komponen, serta melakukan upaya dalam desain kursus. Lebih dari 400 siswa diperkirakan akan memperoleh manfaat dari latihan pesawat sejak musim semi 2024.
Airbus A320 adalah pesawat komersial jarak pendek dan menengah yang dikembangkan oleh Airbus. Dari sejarahnya, pada akhir tahun 1970-an, Airbus memutuskan untuk mengembangkan pesawat baru yang akan menawarkan efisiensi operasional dan kenyamanan yang lebih baik bagi penumpang. Proyek ini dimulai pada bulan Mei 1977, dengan nama “SAE” (Single Aisle European) dan kemudian menjadi dikenal sebagai A320.
Pada tanggal 2 Maret 1984, Airbus secara resmi meluncurkan pesawat A320 di Paris Air Show. Peluncuran ini merupakan tonggak penting dalam sejarah Airbus dan industri penerbangan Eropa.
Salah satu fitur terobosan utama dari A320 adalah penggunaan fly-by-wire, di mana kendali pesawat dikendalikan secara elektronis, bukan mekanis. Ini memungkinkan untuk pengendalian yang lebih halus dan presisi, serta memberikan efisiensi yang lebih baik dalam operasi penerbangan.
Penerbangan perdana A320 dilakukan pada tanggal 22 Februari 1987. Pesawat ini dioperasikan oleh dua pilot uji terkemuka dari Airbus, Bernard Ziegler dan Jacques Rosay. Penerbangan perdana tersebut berlangsung dari Bandara Toulouse-Blagnac di Prancis.
Setelah serangkaian uji terbang dan pengembangan, A320 menerima sertifikasi tipe dari otoritas penerbangan pada bulan Februari 1988. Produksi massal kemudian dimulai, dengan Airbus menghasilkan berbagai varian A320 untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam.
Sejak diluncurkan, A320 telah menjadi salah satu pesawat terlaris dalam sejarah penerbangan komersial. Varian-varian seperti A318, A319, A320, dan A321 telah digunakan oleh maskapai penerbangan di seluruh dunia untuk rute jarak pendek dan menengah.
Fuel Matrix, Solusi Maskapai untuk Hemat Bahan Bakar dengan Variabel Berat Badan Penumpang
Selain pesawat yang dirancang dengan material karbon komposit yang terkenal ringan namun tangguh, ternyata ada cara lain yang dapat meminimalisir pengeluaran bahan bakar dalam melakukan sebuah penerbangan, yaitu dengan cara menimbang setiap penumpang yang hendak mengudara. Mungkin diantara Anda yang bingung, “Bagaimana bisa menimbang berat badan dapat meminimalisir penggunaan bahan bakar?”
Baca Juga: Dallas Fort Worth, Jadi Bandara Pertama dengan Status Netral Emisi
Merujuk pada perusahaan perangkat lunak (software) asal Inggris, Fuel Matrix, mereka menyebutkan bahwa semakin ringan bobot penumpang yang dibawa oleh sebuah pesawat, maka semakin irit juga bahan bakar yang digunakan. Ya, semakin sedikit bahan bakar yang digunakan, maka semakin sedikit juga emisi karbon yang dihasilkan. Tapi, bagaimana pihak bandara dan pihak maskapai menimbang penumpang yang hendak mengudara? Bukankah berat badan merupakan seusatu yang sensitif bagi sebagian orang?
Fuel Matrix mengatakan bahwa softwarenya dapat dengan mudah menentukan berapa liter bahan bakar yang harus dibawa di dalam sebuah penerbangan, selama mereka mengetahui berapa-berapa saja berat badan dari masing-masing penumpang – walaupun tidak perlu akurat 100 persen. Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman cnn.com (25/4/2019), perusahaan telah menguji sistem perangkat lunak penghitungan bahan bakarnya dengan maskapai internasional besar, yang dikombinasikan dengan data penerbangan sebelumnya.
“Mereka (maskapai) bisa menghemat banyak bahan bakar dan banyak karbon,” tutur CEO Fuel Matrix, Roy Fuscone.
“Karena maskapai penerbangan mungkin saja dikenai biaya tambahan apabila mereka melebihi batas emisi karbon yang sudah ditentukan. Ya, selayaknya menjalankan sebuah bisnis, pihak maskapai juga pasti akan melakukan penghematan finansial, namun berharap untuk mendapatkan untung yang berlipat,” tandasnya.
Lalu permasalahannya adalah, bagaimana Fuel Matrix bisa menimbang berat penumpang dengan cara yang bijaksana tanpa harus menyinggung perasaannya?
Baca Juga: Travelator, Wahana Transportasi Massal Yang Bebas Emisi
Sebenarnya perusahaan telah mengajukan satu proposal berisi cara untuk bisa mengetahui berat badan penumpang, yaitu dengan cara menambahkan informasi pada pasport penumpang. Apabila tidak ada, maka penumpang itu harus masuk ke proses keamanan.
“Nantinya penumpang akan dipindai – tentu saja tidak hanya dipindai dengan menggunakan alat yang mengelilingi tubuh penumpang, melainkan juga diukur berat badannya,” terang Roy.
“Bagi Anda yang takut data pribadinya akan diretas, sebaiknya Anda tidak perlu khawatir karena ini sifatnya sangat rahasia.” tutupnya.