Buntut Insiden Japan Airlines Flight 516, Desain Airbus A350 Mendapat Pujian
Perluas Rute Penerbangan Jarak Jauh, IndiGo India Pesan 30 Unit Airbus A350
PT KAI Tambah Jumlah Perjalanan LRT Jabodebek, Jadi 336 Perjalanan Setiap Hari
Catat, Begini Cara Temukan Barang Tertinggal-Hilang di Stasiun-Kereta LRT Jabodebek
Peneliti di University of Cincinnati Kembangkan Alat Ukur Stress dari Keringat!
Menlu Finlandia: “Skala Gangguan GPS Meningkat di Kawasan Baltik, Rusia Bertanggung jawab”
Waspada Spoofing GPS di Sekitar Teheran, Jalur Favorit Penerbangan Internasional di Timur Tengah
Hotel “Zero Energy” Akan Dibuka di Terminal 2 Bandara Changi Singapura
Lengserkan Changi, Bandara Hamad Jadi Nomor Satu Versi Skytrax
Bak Kantor Terbang, Inilah Stratus Seat, Konsep Kursi Kelas Bisnis Pesawat Masa Depan
Di masa depan, mobilitas manusia diperkirakan bakal lebih padat. Alhasil, setiap detik waktu berjalan terasa begitu berharga hingga tak boleh terbuang sia-sia, termasuk ketika di pesawat. Sayangnya, tak semua kursi di pesawat, dalam hal ini kursi kelas bisnis, menyediakan atmosfer atau paling tidak suasana untuk tetap produktif saat dalam penerbangan. Hal itulah yang pada akhirnya melahirkan Stratus seat, sebuah konsep desain kursi yang digandang bakal menjadi solusi permasalahan di atas.
Baca juga: Inilah En Suit, Kursi First Class Masa Depan yang Terinspirasi dari Hotel Mewah! Dilengkapi Toilet Pribadi
Dilansir Simple Flying, penumpang kelas bisnis pada umumnya tidak hanya berharap makanan dan minuman serta layanan lebih selama di pesawat, melainkan juga berharap nyaman ketika duduk maupun tidur.
Selain itu, tak sedikit dari mereka juga memilih kelas bisnis karena mobilitas mereka yang tinggi, sehingga membutuhkan tempat khusus untuk bekerja selama di perjalanan.
Selama ini, seiring berjalannya waktu, setiap maskapai di seluruh dunia terus-menerus berinovasi akan senantiasa menyediakan seluruh kebutuhan penumpang. Kelas bisnis A350 Virgin Atlantic, misalnya, sudah mulai menyediakan meja baki besar dan banyak stop kontak, untuk memudahkan penumpang meletakkan dan mengisi ulang daya laptop dan ponsel mereka.
Tetapi, bagi Safran Seats itu belum cukup, tak ayal bila mereka pun tergerak untuk berinovasi hingga berhasil menghadirkan konsep kursi kelas binsis terbaru, Stratus seat.

Konsep kursi kelas bisnis hasil kolaborasi Safran Seats dengan universitas kenamaan dunia asal Belanda, TU Delft, ini dinilai sebagai solusi bukan hanya karena kursinya bisa dipakai duduk dan tidur saja, melainkan juga bisa untuk meja berdiri, serta lima posisi lainnya.
Desain kursi kelas bisnis yang pernah mendapat penghargaan bergengsi di ajang Crystal Cabin Awards tahun 2019 ini juga dinilai aman dan nyaman, baik saat pesawat taxiing, lepas landas, maupun mendarat; hal yang dinilai belum bisa didapat penumpang kelas bisnis saat ini.
Bagian paling menarik dari desain kursi kelas bisnis Stratus seat by Safran Seats ini adalah sejenis meja dan kursi multifungsi. Keduanya bisa disesuaikan dengan suasana hati penumpang sambil tetap mengerjakan bisnis di pesawat. Seperti dalam keadaan duduk, berbaring, setengah berbaring, maupun berdiri.
Duduk dan berbaring mungkin sudah jadi salah satu posisi nyaman kebanyakan orang saat bekerja. Tetapi, setengah berbaring dan berdiri adalah hal baru.
Posisi setengah berbaring atau sering juga disebut posisi ‘gravitasi nol’ memungkinkan pengguna untuk memiringkan workstation dan kursi secara ergonomis untuk mendapatkan posisi kerja yang senyaman mungkin. Sementara kursi bersandar, ia tetap dalam posisi duduk, memberikan kelegaan penumpang dari kelelahan otot dan meningkatkan aliran darah yang baik.
Baca juga: Lufthansa Luncurkan “Sleeper Row” Penumpang Bisa Tidur Selonjoran di Kelas Ekonomi
Sedangkan posisi berdiri, selama ini memang sudah masyhur dikenal karena dinilai bisa menjaga fokus saat bekerja. Namun, posisi bekerja sambil berdiri hampir tidak pernah tersedia di kelas bisnis maskapai lain saat ini. Semua ini tercipta berkat masukan ke tim dari TU Delft di Bandara Schiphol Amsterdam.
“Setelah mewawancarai orang-orang yang bepergian untuk bekerja, kami menemukan bahwa meskipun ada banyak waktu dalam penerbangan jarak jauh, konteksnya tidak selalu sesuai untuk bekerja. Kami mencoba memberikan ketenangan pikiran kepada pelancong bisnis karena mengetahui bahwa mereka akan dapat menyelesaikan pekerjaan dan tiba di tempat tujuan dengan persiapan yang baik,” kata Clément Heinen, desainer industri APEX.
Gegara Kursi di Kelas Bisnis Tak Bisa Direbahkan, Singapore Airlines Bayar Ganti Rugi Rp42,6 Juta
Penumpang Kelas Bisnis Japan Airlines Terhina Setelah Disuguhi Sebuah Pisang dan Sumpit
Cegah Erosi dan Kenaikan Permukaan Laut, di Dubai Akan Ditanam 100 Juta Pohon Bakau
Sebelum Banjir di Bandara Dubai, Banjir di Bandara Internasional Kansai Ternyata Lebih Parah
Listrik Pesawat Mati Sebelum Lepas Landas, Penumpang AirAsia QZ533 Sulit Bernafas
Enam Kereta dengan Perjalanan Paling Romantis Bersama Pasangan





