Airbus Helicopters Tampilkan ACH130 Edisi Aston Martin dengan Sentuhan Mewah Terbaru
Bell Textron Serahkan Helikopter ‘Mewah’ Bell 429 Designer Series Pertama di Indonesia
Northrop Grumman Raih Kontrak Pembangunan Jalur Kereta di Bulan
Ilmuwan Jepang Canangkan Pembangunan Kereta Cepat “Space Express”, Hubungkan Bumi, Bulan dan MarsMenjalankan kereta api di Bulan mungkin tampak sangat konyol, namun ada logika kuat di baliknya. Bahkan ketika astronot pertama mendarat di Laut Ketenangan pada tahun 1969, disadari bahwa kehadiran manusia secara permanen di Mars memerlukan infrastruktur untuk memeliharanya. Termasuk pertambangan es air, pembangkit listrik tenaga nuklir, pabrik, dan jalur kereta api. Meskipun banyak orang mengira Bulan itu kecil, kenyataannya Bulan adalah tempat yang sangat luas dengan luas permukaan yang setara dengan Afrika. Dalam wilayah yang luas, bahkan kehadiran yang terbatas pun memerlukan semacam sistem transportasi untuk menghubungkan berbagai pos dan kegiatan. Perkeretaapian, baik yang menggunakan rel atau menggunakan sistem maglev, sangat masuk akal. Selain nilai logistiknya, mereka juga merupakan cara untuk menangani salah satu masalah utama Bulan – debu. Debu bulan sangat abrasif dan korosif. Karena kurangnya air, listrik statis dari debu membuatnya menempel pada pakaian antariksa dan peralatan, menjadikannya tidak hanya kotor tetapi juga mengurangi masa pakai. Bepergian dengan kereta api akan sangat mengurangi kontak antara manusia dan debu saat manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kontrak baru ini mencakup beberapa dasar-dasar pengembangan perkeretaapian semacam itu. Northrop Grumman ditugaskan untuk memilah antarmuka dan sumber daya yang diperlukan untuk membangun jaringan kereta api bulan, membuat daftar penting mengenai biaya yang dapat diperkirakan, risiko teknologi dan logistik, mengembangkan prototipe untuk konsep desain dan arsitektur, dan mencari cara untuk membangun kereta api dengan robot serta cara menangani masalah perataan jalur kereta api, pembangunan pondasi, peletakan rel, dan hal-hal yang sedang berlangsung seperti pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan.
Mengenal Apa Itu “Red Eye Flight” – Efek pada Tubuh dan Tips Antisipasinya
Bagaimana Reaksi Pramugari Saat Temukan Penumpang Berhubungan Seks di Pesawat?Istilah “red-eye flight” mulai muncul sekitar tahun 1960-an atau 1970-an, ketika penerbangan komersial malam yang panjang menjadi lebih umum. Penerbangan red-eye, terutama yang melibatkan perbedaan zona waktu yang signifikan, dapat berdampak pada kesehatan seseorang. Beberapa dampak kesehatan yang mungkin terjadi akibat penerbangan red-eye seperti gangguan tidur, jet lag, dehidrasi, ketidaknyamanan fisik sampai pengaruh pada kesehatan mental. Untuk mengantisipasi dampak kesehatan dari penerbangan red-eye, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil, seperti atur pola tidur, minum air sekucupnya, gerakan tubuh anda selama penerbangan, gunakan pelinding mata dan telinga, hindari makanan berat, gunakan pakaian yang nyaman, gunakan bantal dan selimut, dan hindari kafein dan akohol. Dan jangan lupa untuk beradaptasi dengan zona waktu, sesuaikan diri dengan zona waktu tujuan secepat mungkin dengan menyesuaikan jadwal tidur dan bangun Anda.
Mengenal Pengujian Statis, Proses Sertifikasi Pesawat Tanpa Perlu Terbang
Sebelum dioperasikan oleh maskapai di seluruh dunia, pesawat harus melewati sertifikasi terlebih dahulu. Mengingat tahapan ini amatlah penting dan menentukan kelaikan sebuah pesawat, prosesnya sangat panjang dan mahal. Tetapi, lain halnya dengan pengujian statis. Di tahap ini, pesawat diuji tanpa perlu terbang. Selain lebih aman dari risiko kecelakaan, pengujian statis juga mempercepat proses sertifikasi pesawat.
Baca juga: Begini Proses Sertifikasi Pesawat Baru, Panjang dan Mahal
Sebagaimana pengujian langsung di udara, pengujian statis juga memiliki tujuan besar, yaitu untuk mensimulasikan kekuatan pesawat ketika di udara. Caranya, para insinyur biasanya akan melakukan simulasi tekanan ke sayap, badan (body), dan ekor pesawat.
Pada umumnya, pesawat diuji lebih dari kemampuan normal atau batas maksimum pesawat. Itu dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap segala macam kemungkinan yang terjadi ketika pesawat beroperasi mengangkut penumpang.
Itulah mengapa tes seperti itu dilakukan secara statis. Sebab, bila itu dilakukan di udara, kemungkinan pesawat gagal dalam pengujian cukup besar dan menyebabkan pesawat jatuh berserakan di daratan. Tentu itu akan membuat produsen pesawat kehilangan jutaan dolar.
Dikutip dari Simple Flying, pada September 2019, silam, misalnya, pintu pesawat uji Boeing 777X meledak saat tengah melalui pengujian statis. Beruntung insiden itu tak sampai menimbulkan korban jiwa. Lebih dari itu, beruntung, insiden itu terjadi saat pengujian statis, bukan saat pengujian di udara. Tak terbayang bukan bila itu terjadi saat di udara, berapa juta dolar yang terbuang karenanya.
Selain menghemat waktu dan tentu saja finansial, pengujian statis tetap bisa memberikan informasi akurat terkait kemampuan pesawat.
Masih dalam kasus Boeing 777X, setelah menjalani pemeriksaan intensif dan pengujian ulang, para insinyur menemukan bahwa insiden pintu pesawat terpanjang di dunia yang dilengkapi dengan mesin terkuat di dunia itu meledak bukan terjadi karena pintu itu sendiri, melainkan karena dekompresi eksplosif akibat body pesawat di bagian tengah lemah; tepatnya di belakang landing gear.
Baca juga: Lolos Tes Terowongan Angin, Pesawat Supersonik Ramah Lingkungan Aerion Kian Nyata
Saat itu, Boeing 777X tengah diuji dengan tekanan 1,48 beban maksimum yang biasa dialami pesawat ketika terbang, meleset dari target Regulator Penerbangan Sipil AS (FAA) sebesar 1,50 yang harus ditahan selama tiga detik.
Meski berhasil melewati pengujian statis di darat, pada akhirnya, pesawat baru ataupun pesawat lama yang disertifikasi ulang, akan tetap menjalani penerbangan langsung di udara. Itu akan lebih meyakinkan daripada hanya sekedar pengujian statis. Sebab, tak semua hal terkait pesawat bisa diuji di laboratorium di darat.
Eksplorasi Keindahan Pulau Pahawang dengan Pasir Putihnya



Busworld Southeast Asia 2024 Dihelat di Jakarta 15-17 Mei, “Elektrifikasi Armada Bus”
Skylander Facelift Mejeng di Busworld, Punya Fitur Canggih Pertama di Indonesia: Terinspirasi dari Pandemi Covid-19Perusahaan karoseri papan atas Indonesia, seperti Laksana, New Armada, Adi Putro, dan Tentrem—secara kolektif mewakili sekitar 80% pangsa pasar dan siap menampilkan inovasi terbaru mereka di Busworld Southeast Asia 2024. Seperti New Armada akan merayakan hari jadinya yang ke-50 dengan meluncurkan kendaraan baru di antara beragam pamerannya, yang mencakup bus tidur, minibus 6 meter, midibus 8 meter, beberapa bus12 meter, dan banyak lagi. Pameran ini juga menyoroti kolaborasi mereka dengan Sinar Jaya, salah satu operator bus terkemuka di Indonesia. Laksana mengambil langkah signifikan menuju elektrifikasi transportasi, dengan menghadirkan bus listrik low entry sepanjang 12 meter. Sebagai pionir konsep sleeper bus di Indonesia, Laksana terus berinovasi dengan Suites Class-nya yang menawarkan pengalaman perjalanan bervariasi. Sementara Adi Putro memimpin dalam desain sasis dengan rangka suspensi udaranya, yang mencerminkan komitmennya terhadap kualitas dan inovasi melalui penelitian berkelanjutan dan kolaborasi internasional. Tentrem, yang dikenal dengan produksi bus menengah hingga besar berkualitas tinggi, tetap fokus untuk memberikan keunggulan. Golden Dragon juga kembali tampil dan fokus sepenuhnya pada tren bus listrik. Mereka akan menghadirkan Astar 6 meter, Intour 7,3 meter, dan E12 LD 12 meter. Salah satu agenda utama Busworld Southeast Asia 2024 adalah konferensi komprehensif mengenai elektrifikasi armada bus, yang akan berlangsung pada tanggal 16 dan 17 Mei. Acara ini akan mengumpulkan wawasan dari para pemimpin transportasi global, dengan fokus pada tren pasar, strategi investasi, dan efisiensi operasional di bidang transportasi bus, khususnya penyebaran bus listrik.
Isuzu Tampilkan “Erga EV” – Bus Listrik Pertama dengan Lantai Datar
Jelang Musim Mudik, Mulai 25 Maret, KA Majapahit Gunakan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation



Populer Sejak 1970, Ini Arti Sebenarnarnya dari Kata “Mudik”Adapun jadwal perjalanan KA Majapahit relasi Pasarsenen – Malang yaitu berangkat dari Pasarsenen pukul 19.20 WIB dan tiba di Malang pukul 10.07 WIB. Untuk relasi Malang – Pasarsenen, berangkat dari Malang pukul 18.45 WIB dan tiba di Pasarsenen pukul 08.37 WIB. KA Majapahit dengan rangkaian Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation tersebut sudah dapat digunakan masyarakat untuk mudik Lebaran. Sehingga dengan kenyamanan yang semakin meningkat, dapat terwujud mudik ceria dan penuh makna.
Tidak Sediakan Runway Visitor Park, Otoritas Bandara di Indonesia Belum Ramah Wisata Dirgantara
