Inilah Profil Jembatan Francis Scott Key di Baltimore yang Runtuh Ditabrak Kapal Kontainer

Dali, kapal kargo raksasa berbendera Singapura milik Grace Ocean Pte Ltd, pada Selasa malam, 26 Maret 2024, menambrak tiang pondasi jembatan Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat. Buntut dari tabrakan pada malam hari tersebut, jembatan sempanjang hampir 3.000 meter itu runtuh dan 20 orang sampai saat ini masih dinyatakan hilang.

Baca juga: Jembatan Kereta ‘Spiral’ Brusio – Terbuat dari Batu Berusia Lebih dari Satu Abad

Meski sebab musabab tabrakan dan runtuhnya jembatan masih dalam investigasi, menarik perhatian untuk mengetahui profil dari jembatan Jembatan Francis Scott Key.

Jembatan Francis Scott Key adalah jembatan gerbang angkat ganda (double-leaf bascule bridge). Jembatan ini memiliki dua bagian angkat (leafs) yang dapat diangkat untuk memberikan ruang bagi kapal-kapal yang melewati Baltimore Harbor di bawahnya.

Desain tersebut memungkinkan jembatan untuk tetap terhubung dan dapat dilewati oleh kendaraan darat saat leafs dalam posisi tertutup, dan membuka leafs ketika kapal besar harus melewati bawahnya.

Jembatan ini memiliki panjang sekitar 1,200 kaki (365 meter) dan lebar sekitar 70 kaki (21 meter), dan merupakan bagian dari Interstate 695 yang dikenal sebagai Baltimore Beltway. Jembatan ini memiliki struktur baja yang kuat untuk mendukung leafs yang dapat diangkat dan untuk menahan beban lalu lintas kendaraan. Desainnya memungkinkan jembatan untuk berfungsi efisien dalam mengakomodasi lalu lintas darat dan air di wilayah Baltimore.

Jembatan Francis Scott Key memiliki ketinggian yang bervariasi tergantung pada posisi leafs (bagian angkat jembatan) yang dapat diangkat untuk memberikan ruang bagi kapal yang melewati di bawahnya. Saat leafs dalam posisi tertutup, ketinggian bebas di bawah jembatan adalah sekitar 56 kaki (sekitar 17 meter). Namun, ketika leafs diangkat, ketinggian bebasnya meningkat untuk memberi ruang bagi kapal-kapal yang melewati di bawahnya, tergantung pada tinggi kapal tersebut.

Jembatan Francis Scott Key dinamai sesuai dengan penulis lagu kebangsaan Amerika Serikat “The Star-Spangled Banner”, Francis Scott Key, yang juga berasal dari Baltimore. Jembatan ini menjadi bagian penting dari infrastruktur transportasi di wilayah Baltimore.

Bioskop Berjalan yang “Panas” Itu Bernama Bus Malam

Televisi di bus antarkota antarprovinsi (AKAP) jarak jauh atau bus malam saat ini mungkin bukan lagi fasilitas yang menarik bagi sebagian penumpang. Karena mereka lebih memilih sibuk dengan ponselnya masing-masing untuk membunuh kebosanan sepanjang perjalanan.

Baca juga: Fasilitas Telepon di Bus AKAP, dari Bintang Kedjora Hingga Harapan Jaya

Kondisi yang jauh berbeda dibandingkan dengan dua atau tiga dekade lalu. Saat penumpang masih menjadikan televisi di bus malam sebagai sarana untuk membunuh kebosanan selama perjalanan.

Tak sedikit penumpang yang mempertimbangkan keberadaan televisi atau bahkan apa yang diputarkan oleh fasilitas itu. Mereka kala itu cenderung memilih bus malam yang memutarkan film-film terbaru atau malah film “panas”.

Pada masa itu, televisi di bus malam, khususnya kelas eksekutif atau super eksekutif biasanya menayangkan film-film Holywood atau film-film box office terbaru. Biasanya film-film dari grup lawak Warkop DKI juga ikut diputar sebagai selingan.

Film-film tersebut diputarkan melalui perangkat Video Home System (VHS) atau Betamax. Pada awal 2000-an perangkat tersebut kemudian digantikan oleh View CD (VCD) dan Digital Video Disc (DVD) yang jauh lebih ringkas.

Beberapa PO pada awal dihadirkannya fasilitas itu bahkan mempromosikannya menggunakan tulisan besar di kaca. Seperti contoh adalah Perusahaan Otobus (PO) ANS yang menuliskan “Video TV Berwarna JVC” di kaca depan unitnya untuk menarik perhatian calon penumpang pada dekade 1980-an.

Ada cerita menggelitik soal televisi yang terpasang di bus malam. Saat sebagian penumpang, terutama wanita sudah tertidur pulas, sebagian awak bus kerap menyetel film-film “panas” atau film semi porno.

Entah apa tujuannya, kemungkinan besar adalah untuk menghibur diri di tengah perjalanan. Tetapi hal ini tentu saja tak bisa dibenarkan, apalagi untuk pengemudi karena bisa memecah konsentrasi mereka.

Yusuf, wiraswasta asal Malang pada medio 1990-an kerap wara-wiri Jakarta-Malang pulang pergi (PP) menggunakan bus malam. Kala itu dia masih duduk di bangku kuliah dan bus pilihannya adalah bus yang awaknya senang menyetel film “panas”.

“Biasanya ada yang suka setel film semi begitu. Saya hafalin mereka sama bisnya, kalau mereka jalan saya ikut mereka. Di pas-in sama jadwal mereka. Nonton film gitu,” katanya sambil terkekeh.

Alasannya sederhana saja, mencari hiburan yang berbeda. Sebab, pada masa itu pemutar video adalah benda mewah. Kemudian untuk menikmati konten “esek-esek”, pilihannya hanya buku cerita “panas” atau stensilan, salah satunya adalah karangan Enny Arrow.

“Namanya juga penasaran, katanya di bis disetel begitu ya kita jadi pengen kan? Mau liat begitu dimana? Enggak ada yang punya pemutarnya karena mahal. Kita puasin aja setiap pergi sendirian dari Malang atau Jakarta. Bosen stensilan melulu,” ujarnya.

Walaupun demikian, Yusuf kerap tidak beruntung meskipun sudah berangkat dengan bus langganannya. Sebab, awak bus juga masih tahu diri dan melihat bagaimana kondisi penumpangnya.

Baca juga: Juanda, Pasar Baru, dan Karet, Nostalgia Bus AKAP Saat Diperbolehkan Masuk Tengah Kota

“Kalau musim libur sekolah banyak anak-anak atau banyak perempuan, apalagi ibu-ibu biasanya kru juga sungkan nyetel begituan. Ya sudah lah kita yang menunggu jadinya tidur saja,” ungkapnya. (Bisma Satri)

Utamakan Kenyamanan, BMW Designwork Bocorkan Desain Interior Virgin Hyperloop One

Digandeng oleh Virgin Hyperloop One dan Roads and Transport Authority of Dubai, anak perusahaan dari BMW Group, Designwork dipercaya untuk merancang desain prototipe dari moda berbasis tenaga levitasi magnetik, Dubai Hyperloop. Dengan dipamerkannya desain ini pada pagelaran UAE Innovation Month yang diadakan di City Walk Dubai beberapa waktu yang lalu, seolah menandakan semakin dekatnya peluncuran dari moda futuristik yang beroperasi di dalam tabung ini.

Baca Juga: Semakin Dekat Realisasi, Virgin Hyperloop One Mulai Pamerkan Pod Futuristiknya

Dengan berbekal pengalaman desain yang luas di berbagai proyek transportasi publik dan pribadi, Designwork selaku mitra dari Virgin Hyperloop One memiliki visi untuk memberikan pengalaman baru kepada para penumpangnya kelak. “Dengan bermitra dengan Virgin Hyperloop One, kami ingin menciptakan ekspresi visual baru untuk moda transportasi umum yang baru pula,” tutur Design Director dari Designworks LA Studio, Johannes Lampela.

Seperti yang kita ketahui bersama, Hyperloop merupakan moda yang beroperasi di dalam tabung tertutup. Tantangan tersendiri bagi Designwork dimana mereka dituntut untuk menciptakan interior senyaman mungkin walaupun tanpa kehadiran jendela di dalamnya. Tidak hanya nyaman, Designwork pun diminta untuk menciptakan desain interior yang menarik dan memenuhi kriteria yang sebelumnya telah ditentukan oleh pihak Virgin Hyperloop One.

Tidak terkecuali kursi dan pendingin ruangan, penumpang diharapkan dapat menikmati hiburan yang dipersonalisasi melalui tampilan yang terintegrasi. Pencahayaan lantai pun dibuat estetis guna menggandakan fungsi wayfinding semisal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk lebih memperkaya pengalaman penumpang, Designwork selaku desainer mengambil inspirasi dari pola Arab yang tradisional, dimana mereka lebih berhati-hati dalam menciptakan referensi budaya dan juga dapat menerapkan interpretasi yang lebih futuristik dan progresif. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, jaringan Virgin Hyperloop One ini akan mulai beroperasi di Dubai pada tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: HTT Siap Operasikan Hyperloop Pada 2020, Akankah Dubai Operasikan Dua Teknologi Maglev?

Sekedar mengingatkan, pod penumpang yang tengah dirancang oleh Designwork ini nantinya akan melaju hingga kecepatan 1.080 km per jam, dimana dengan kecepatan tersebut mampu menghubungkan Dubai dan Abu Dhabi dalam waktu 12 menit saja.

Bell Textron Serahkan Helikopter ‘Mewah’ Bell 429 Designer Series Pertama di Indonesia

Bell Textron Inc., anak perusahaan Textron Inc (NYSE:TXT), mengumumkan penyerahan helikopter Bell 429 Designer Series pertama di Indonesia kepada SOTA Holdings Pte Ltd. Setelah penyerahan ini, PT National Utility Helicopters (NUH), salah satu perusahaan operator dan manajemen helikopter terbesar di Indonesia, akan mengelola dan mengoperasikan Bell 429 ini untuk sebuah perusahaan agribisnis yang berbasis di Jakarta dan beroperasi di Kalimantan Timur.

“Di Bell, kami bangga telah menyerahkan pesawat yang memenuhi atau melampaui selera dan kebutuhan unik pelanggan kami. Bell 429 merupakan helikopter pertama dari Designer Series yang akan digunakan di Indonesia. Kustomisasi mulus yang kami terapkan pada Bell 429 untuk memenuhi kebutuhan SOTA Holdings Pte Ltd mencerminkan komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Sameer Rehman, managing director, Asia Pacific, Bell.

Baca juga: Mengenal Jasa Penerbangan Charter di Indonesia

“Bell 429 terus menjadi helikopter light twin pilihan di segmen korporat dan pemerintahan di seluruh kawasan ini karena para operator mengakui kemampuan helikopter ini dalam melakukan berbagai misi, beserta layanan purnajual dan dukungan yang kuat dari Bell, sehingga para operator dapat menerbangkan Bell 429 untuk lebih banyak kebutuhan dan lebih lama lagi.”

Dengan tempat duduk berbahan kulit terbaik dan lantai hardwood yang kuat, Bell 429 dari Designer Series ini menghadirkan pengalaman kabin yang lebih mewah. Berkat finishing logam dengan aksen kulit yang mendetail, melengkapi skema warna yang lebih segar, membantu memadukan setiap detail interior pesawat.

Bell 429 menjadi pilihan populer bagi para pelanggan yang beroperasi di segmen korporat, HEMS, dan penegakan hukum, karena menawarkan penerbangan yang mulus dan nyaman serta ruang kabin yang tak tertandingi. Helikopter ini memiliki ruang kabin terbesar di pasar helikopter light twin. Saat ini terdapat lebih dari 450 unit Bell 429 yang beroperasi di seluruh dunia, dengan lebih dari 602.000 jam terbang secara global.

Airbus Helicopters Tampilkan ACH130 Edisi Aston Martin dengan Sentuhan Mewah Terbaru

Northrop Grumman Raih Kontrak Pembangunan Jalur Kereta di Bulan

Northrop Grumman, pabrikan dirgantara dan pertahanan terkemuka dari Amerika Serikat, telah memenangkan kontrak dari Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) untuk membangun jalur kereta, tapu bukan sembarang jalur kereta, melainkan jalur kereta yang dibangun berada di permukaan Bulan.

Dalam persiapan untuk koloni manusia permanen di Bulan, DARPA telah memberikan kontrak kepada Northrop Grumman untuk mengembangkan konsep kereta api bulan, sebagai bagian dari Studi Kemampuan Arsitektur Bulan – Lunar Architecture (LunA-10) selama 10 tahun.

Ilmuwan Jepang Canangkan Pembangunan Kereta Cepat “Space Express”, Hubungkan Bumi, Bulan dan Mars

Menjalankan kereta api di Bulan mungkin tampak sangat konyol, namun ada logika kuat di baliknya. Bahkan ketika astronot pertama mendarat di Laut Ketenangan pada tahun 1969, disadari bahwa kehadiran manusia secara permanen di Mars memerlukan infrastruktur untuk memeliharanya. Termasuk pertambangan es air, pembangkit listrik tenaga nuklir, pabrik, dan jalur kereta api.

Meskipun banyak orang mengira Bulan itu kecil, kenyataannya Bulan adalah tempat yang sangat luas dengan luas permukaan yang setara dengan Afrika. Dalam wilayah yang luas, bahkan kehadiran yang terbatas pun memerlukan semacam sistem transportasi untuk menghubungkan berbagai pos dan kegiatan.

Perkeretaapian, baik yang menggunakan rel atau menggunakan sistem maglev, sangat masuk akal. Selain nilai logistiknya, mereka juga merupakan cara untuk menangani salah satu masalah utama Bulan – debu. Debu bulan sangat abrasif dan korosif. Karena kurangnya air, listrik statis dari debu membuatnya menempel pada pakaian antariksa dan peralatan, menjadikannya tidak hanya kotor tetapi juga mengurangi masa pakai. Bepergian dengan kereta api akan sangat mengurangi kontak antara manusia dan debu saat manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Kontrak baru ini mencakup beberapa dasar-dasar pengembangan perkeretaapian semacam itu. Northrop Grumman ditugaskan untuk memilah antarmuka dan sumber daya yang diperlukan untuk membangun jaringan kereta api bulan, membuat daftar penting mengenai biaya yang dapat diperkirakan, risiko teknologi dan logistik, mengembangkan prototipe untuk konsep desain dan arsitektur, dan mencari cara untuk membangun kereta api dengan robot serta cara menangani masalah perataan jalur kereta api, pembangunan pondasi, peletakan rel, dan hal-hal yang sedang berlangsung seperti pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan.

Mengenal Apa Itu “Red Eye Flight” – Efek pada Tubuh dan Tips Antisipasinya

Dalam dunia penerbangan dikenal istilah “red eye flight”, yakni menggambarkan penerbangan malam yang panjang, khususnya penerbangan komersial yang berangkat larut malam dan tiba di pagi hari. Istilah ini berasal dari efek yang muncul pada mata seseorang setelah kurangnya tidur yang disebabkan oleh penerbangan semacam itu, yaitu mata yang merah dan lelah, seperti mata yang “terkena matahari” (red eye).

Penerbangan red-eye biasanya menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghemat waktu perjalanan karena dapat menghindari kepadatan lalu lintas udara dan waktu tunggu yang lama di bandara. Namun, karena penerbangan ini sering kali memengaruhi pola tidur alami, penumpang sering merasakan kelelahan dan jet lag setelah tiba di tujuan.

Bagaimana Reaksi Pramugari Saat Temukan Penumpang Berhubungan Seks di Pesawat?

Istilah “red-eye flight” mulai muncul sekitar tahun 1960-an atau 1970-an, ketika penerbangan komersial malam yang panjang menjadi lebih umum.

Penerbangan red-eye, terutama yang melibatkan perbedaan zona waktu yang signifikan, dapat berdampak pada kesehatan seseorang. Beberapa dampak kesehatan yang mungkin terjadi akibat penerbangan red-eye seperti gangguan tidur, jet lag, dehidrasi, ketidaknyamanan fisik sampai pengaruh pada kesehatan mental.

Untuk mengantisipasi dampak kesehatan dari penerbangan red-eye, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil, seperti atur pola tidur, minum air sekucupnya, gerakan tubuh anda selama penerbangan, gunakan pelinding mata dan telinga, hindari makanan berat, gunakan pakaian yang nyaman, gunakan bantal dan selimut, dan hindari kafein dan akohol. Dan jangan lupa untuk beradaptasi dengan zona waktu, sesuaikan diri dengan zona waktu tujuan secepat mungkin dengan menyesuaikan jadwal tidur dan bangun Anda.

Mengenal Pengujian Statis, Proses Sertifikasi Pesawat Tanpa Perlu Terbang

Sebelum dioperasikan oleh maskapai di seluruh dunia, pesawat harus melewati sertifikasi terlebih dahulu. Mengingat tahapan ini amatlah penting dan menentukan kelaikan sebuah pesawat, prosesnya sangat panjang dan mahal. Tetapi, lain halnya dengan pengujian statis. Di tahap ini, pesawat diuji tanpa perlu terbang. Selain lebih aman dari risiko kecelakaan, pengujian statis juga mempercepat proses sertifikasi pesawat.

Baca juga: Begini Proses Sertifikasi Pesawat Baru, Panjang dan Mahal

Sebagaimana pengujian langsung di udara, pengujian statis juga memiliki tujuan besar, yaitu untuk mensimulasikan kekuatan pesawat ketika di udara. Caranya, para insinyur biasanya akan melakukan simulasi tekanan ke sayap, badan (body), dan ekor pesawat.

Pada umumnya, pesawat diuji lebih dari kemampuan normal atau batas maksimum pesawat. Itu dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap segala macam kemungkinan yang terjadi ketika pesawat beroperasi mengangkut penumpang.

Itulah mengapa tes seperti itu dilakukan secara statis. Sebab, bila itu dilakukan di udara, kemungkinan pesawat gagal dalam pengujian cukup besar dan menyebabkan pesawat jatuh berserakan di daratan. Tentu itu akan membuat produsen pesawat kehilangan jutaan dolar.

Dikutip dari Simple Flying, pada September 2019, silam, misalnya, pintu pesawat uji Boeing 777X meledak saat tengah melalui pengujian statis. Beruntung insiden itu tak sampai menimbulkan korban jiwa. Lebih dari itu, beruntung, insiden itu terjadi saat pengujian statis, bukan saat pengujian di udara. Tak terbayang bukan bila itu terjadi saat di udara, berapa juta dolar yang terbuang karenanya.

Selain menghemat waktu dan tentu saja finansial, pengujian statis tetap bisa memberikan informasi akurat terkait kemampuan pesawat.

Masih dalam kasus Boeing 777X, setelah menjalani pemeriksaan intensif dan pengujian ulang, para insinyur menemukan bahwa insiden pintu pesawat terpanjang di dunia yang dilengkapi dengan mesin terkuat di dunia itu meledak bukan terjadi karena pintu itu sendiri, melainkan karena dekompresi eksplosif akibat body pesawat di bagian tengah lemah; tepatnya di belakang landing gear.

Baca juga: Lolos Tes Terowongan Angin, Pesawat Supersonik Ramah Lingkungan Aerion Kian Nyata

Saat itu, Boeing 777X tengah diuji dengan tekanan 1,48 beban maksimum yang biasa dialami pesawat ketika terbang, meleset dari target Regulator Penerbangan Sipil AS (FAA) sebesar 1,50 yang harus ditahan selama tiga detik.

Meski berhasil melewati pengujian statis di darat, pada akhirnya, pesawat baru ataupun pesawat lama yang disertifikasi ulang, akan tetap menjalani penerbangan langsung di udara. Itu akan lebih meyakinkan daripada hanya sekedar pengujian statis. Sebab, tak semua hal terkait pesawat bisa diuji di laboratorium di darat.

Eksplorasi Keindahan Pulau Pahawang dengan Pasir Putihnya

Pulau Pahawang adalah surga nan indah yang menjadi andalan pariwisata di Propinsi Lampung. Pulau yang terletak di Kecamatan Punduh Padada, Kabupaten Pasawaran, Lampung Selayan ini terbagi menjadi dua pulau yakni Pahawang Besar dan Pahawang Kecil.

Baca juga: Menara Siger, Ikon Khas Lampung dan Bakauheni yang Jadi Penanda Titik Nol Kilometer Sumatera

Di Pulau Pahawang ini, memiliki pantai yang bersih dan indah. Pasir putih yang menjadi pembatas air laut dengan pantai terlihat menenangkan hati. Memang berbeda dengan Raja Ampat, tapi untuk Anda yang menyukai laut dan mencari spot snorkeling atau diving yang murah bisa menikmatinya di Pahawang. Apalagi bagi Anda yang bosan ke Pulau Seribu, Pahawang cocok untuk mendapat suasana baru.

Lucky
Lucky

Untuk menuju ke sini sebenarnya tidaklah sulit. Anda yang datang dari Pulau Jawa dan menggunakan kapal ferry sebagai moda transportasi pastinya akan turun di pelabuhan Bakauheni. Dari Bakauheni, Anda bisa mencari kendaraan yang menuju pelabuhan Ketapang kurang lebih 3 sampai 3,5 jam menggunakan mobil sewaan yang sudah di pesan sebelumnya. Dari pelabuhan Ketapang menuju Pulau Pahawang sekitar 30 menit menggunakan kapal kecil yang disewakan penduduk.

Tak hanya itu untuk menuju spot snorkeling melihat indahnya bawah laut Pahawang dibutuhkan waktu 30 menit. Di spot dekat Pahawang Besar ini, air yang terlihat berwarna hijau karena banyak mangrove yang ada di sekitarnya. Selain itu, bagi Anda yang ingin berkunjung ke Pahawang Kecil waktu yang ditempuh adalah 45 menit.

Lucky
Lucky

Sayangnya untuk ke Pahawang baik Besar maupun Kecil, belum ada speedboat yang disewakan khusus untuk pengunjung. Untuk biaya penyeberangan dipatok Rp180 ribu per orang. Untuk harga ini biasanya hanya untuk satu hari tanpa menginap. Nanti dengan harga tersebut Anda akan mendapat makan siang, minum dan alat snorkeling yang disewakan seharian.

Disarankan, Anda lebih baik pergi bersama dengan keluarga atau gathering dengan teman-teman bisa menyewa kapal Rp300 ribu- Rp500 ribu per hari. Harga ini hanya berlaku bila musim biasa alias bukan musim liburan. Ada kemungkinan bila musim liburan harga akan lebih mahal dibandingkan dengan hari biasa.

pahawang

Saat musim liburan, untuk penyewaan kapal kecil sampai ke Pahawang waktu yang diberikan terbatas. Semakin banyak pengunjung waktu sewa semakin sedikit. Biasanya yang seperti ini akan Anda temukan bila musim liburan tiba. Namun, tenang saja bagi Anda yang ke Pahawang saat hari biasa, Anda bisa menikmati Pahawang sepuasnya tanpa harus memikirkan kapal yang Anda sewa harus kembali ke pelabuhan.

Untuk Anda yang ingin menikmati alam Pahawang dan bertemu dengan orang-orang baru, Anda juga bisa ikut tur dengan paket biasanya Rp350 ribu- Rp500 ribu per hari atau Rp800 ribu paket satu hari dua malam. Biasanya dengan trip, Anda akan dimudahkan segalanya baik transportasi, penginapan, makan hingga fasilitas lainnya.

Demi Kelancaran Angkutan Lebaran, ASDP Wajibkan Pengguna Jasa Beli Tiket Kapal Ferry di Ferizy Maksimal H-1

Jelang layanan Angkutan Lebaran yang akan dimulai pada Rabu (3/4) atau H-7, ASDP meminta kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan yang akan berpergian dengan kapal ferry agar mempersiapkan perjalanan sejak jauh hari, terutama bagi pemudik agar perjalanan dapat berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat.

Baca juga: “Ferizy,” Mudahkan Penumpang Beli Tiket Kapal Ferry Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk

Pada periode layanan Angkutan Lebaran 2024, puncak arus mudik penyeberangan diprediksi pada Sabtu (6/4) atau H-4 dan Minggu (7/4) atau H-3. Lalu, untuk puncak arus balik Lebaran diprediksikan terjadi pada Minggu (14/4) atau H+3 dan Senin (15/4) atau H+4.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan untuk kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk, ASDP mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara online via Ferizy sebelum keberangkatannya. “Hal ini demi kelancaran dan kenyamanan selama penyeberangan, pastikan pengguna jasa sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan,” ujar Shelvy.

Ia mengatakan bahwa ASDP sudah membuka penjualan tiket online Ferizy sejak 60 hari sebelum hari keberangkatan, sehingga dengan melakukan reservasi perjalanan lebih awal maka perjalanan menjadi lebih terjamin, lebih aman, tidak perlu mengantre, dan pastinya lebih nyaman. “Pastikan beli tiket online secara mandiri hanya di website Ferizy di trip.ferizy.com atau aplikasi Ferizy dan mitra resmi Ferizy.

Beda Antara ASDP-Angkasa Pura: Operator Kapal dan Pelabuhan Vs Pengelola Bandara (Saja)

Busworld Southeast Asia 2024 Dihelat di Jakarta 15-17 Mei, “Elektrifikasi Armada Bus”

Setelah sukses menyelenggarakan dua pameran pada tahun 2019 dan 2022, industri bus dan coach bersiap untuk pameran besar berikutnya di Busworld Southeast Asia edisi ketiga yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 15-17 Mei 2024, di Jakarta International Expo di Indonesia, acara ini diharapkan menjadi momen penting bagi para profesional industri.

Pasar bus di Indonesia sedang mengalami peningkatan, didorong oleh urbanisasi, peningkatan infrastruktur, permasalahan lingkungan, dan pariwisata. Inisiatif yang diprakarsai pemerintah secara signifikan mempengaruhi peralihan menuju solusi transportasi umum yang lebih ramah lingkungan dan ramah lingkungan, termasuk bus listrik.

Skylander Facelift Mejeng di Busworld, Punya Fitur Canggih Pertama di Indonesia: Terinspirasi dari Pandemi Covid-19

Perusahaan karoseri papan atas Indonesia, seperti Laksana, New Armada, Adi Putro, dan Tentrem—secara kolektif mewakili sekitar 80% pangsa pasar dan siap menampilkan inovasi terbaru mereka di Busworld Southeast Asia 2024.

Seperti New Armada akan merayakan hari jadinya yang ke-50 dengan meluncurkan kendaraan baru di antara beragam pamerannya, yang mencakup bus tidur, minibus 6 meter, midibus 8 meter, beberapa bus12 meter, dan banyak lagi. Pameran ini juga menyoroti kolaborasi mereka dengan Sinar Jaya, salah satu operator bus terkemuka di Indonesia.

Laksana mengambil langkah signifikan menuju elektrifikasi transportasi, dengan menghadirkan bus listrik low entry sepanjang 12 meter. Sebagai pionir konsep sleeper bus di Indonesia, Laksana terus berinovasi dengan Suites Class-nya yang menawarkan pengalaman perjalanan bervariasi.

Sementara Adi Putro memimpin dalam desain sasis dengan rangka suspensi udaranya, yang mencerminkan komitmennya terhadap kualitas dan inovasi melalui penelitian berkelanjutan dan kolaborasi internasional.

Tentrem, yang dikenal dengan produksi bus menengah hingga besar berkualitas tinggi, tetap fokus untuk memberikan keunggulan. Golden Dragon juga kembali tampil dan fokus sepenuhnya pada tren bus listrik. Mereka akan menghadirkan Astar 6 meter, Intour 7,3 meter, dan E12 LD 12 meter.

Salah satu agenda utama Busworld Southeast Asia 2024 adalah konferensi komprehensif mengenai elektrifikasi armada bus, yang akan berlangsung pada tanggal 16 dan 17 Mei. Acara ini akan mengumpulkan wawasan dari para pemimpin transportasi global, dengan fokus pada tren pasar, strategi investasi, dan efisiensi operasional di bidang transportasi bus, khususnya penyebaran bus listrik.

Isuzu Tampilkan “Erga EV” – Bus Listrik Pertama dengan Lantai Datar