Aksi Hooligan di Kabin, Bikin Pramugari Aeroflot Patah Tulang Kaki!

Satu orang pramugari dilaporkan mengalami patah tulang kaki dan 150 penumpang harus menjadi korban keterlambatan pesawat Aeroflot selama 20 menit. Hal ini dikarenakan ulah seorang penumpang yang dilarang merokok saat berada di dalam kabin pesawat yang akan lepas landas. Baca juga: Tiga Kali Hisap Rokok di Toilet, Penumpang Batik Air Tujuan Padang Digelandang Keamanan Bandara Dilansir KabarPenumpang.com dari laman nzherald.co.nz (20/5/2019), insiden ini awalnya terjadi saat pramugari Aeroflot mendekati seorang penumpang yang merokok di dalam pesawat. Saat itu pramugari meminta penumpang yang bernama Maxim Pashnin untuk mematikan rokoknya karena ada larangan dilarang merokok dalam pesawat. Pashnin kemudian bukannya mematikan rokok tetapi berubah kasar dan bertengkar dengan pramugari. Bahkan dia mendorong pramugari itu ke dalam kokpit dan menabrak pilot dan kopilot. Bukan hanya cedera, pramugari tersebut patah kaki karena ulah Pashnin. Sehingga pilot menghubungi pihak polisi bandara setelah berhasil mengamankannya. “Pramugari saat perkelahian kakinya dibuat patah oleh pelaku. Kemudian pria itu juga berkelahi dengan penumpang lain hingga polisi datang untuk mengeluarkan hooligan dari penerbangan,” ujar juru bicara Aeroflot. Hal ini kemudian membuat Aeroflot meminta ganti rugi untuk perusahaan mereka dan pihak yang cedera serta menuntut hukuman maksimum bagi pelaku. Karena insiden ini Pashnin dijatuhi hukuman enam tahun penjara untuk hoologanisme udara dan kekerasan terhadap polisi. Dari hasil pemeriksaan dokter, saat melakukan hal tersebut pada pramugari, Pashnin didapatkan tengah mabuk. Insiden ini sendiri terjadj pada 14 Mei lalu dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow. Baca juga: Usai Demo Keselamatan Penerbangan, Pramugari EasyJet Mendapat Pelecehan Seksual dari Penumpang “Beruntung semua ini terjadi di bandara daripada saat kita terbang. Bisakah kau bayangkan teror jika dia menjadi gila selama penerbangan?” ujar seorang penumpang yang menyaksikan adegan itu. Pada Maret 2019, seorang penumpang mabuk yang minum vodka secara sembunyi-sembunyi di toilet pesawat menghina awak kabin sebagai pedofil. Pria bernama Henry tersebut berdiri di lorong dan berteriak pada awak kabin pedofil. Bahkan tak hanya meneriaki pedofil, Henry sempat meninju punggung awak kabin tersebut. Karena hal tersebut dirinya diamankan oleh awak kabin yang dibantu penumpang yang tengah dalam penerbangan dengan Qantas dari Melbourne menuju Singapura.

Kejar Sertifikasi, Boeing Justru Sepelekan Kualitas Keselamatan Pesawat

Lagi-lagi nama Boeing yang menjadi topik hangat perbincangan manakala perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat tersebut sudah mengakui adanya kesalahan pada sensor manuver yang menyebabkan dua pesawat 737 MAX 8 yang masing-masing dioperasikan oleh Lion Air dan Ethiopian Airlines jatuh dan menewaskan keseluruhan penumpang dan awak penerbangnya. Ya, kecelakaan yang hanya berselang lima bulan ini lalu menyulut semua regulator dan pihak maskapai untuk mengandangkan sementara semua armada 737 MAX 8 hingga sertifikasi dari pihak Federal Aviation Administration (FAA) terkait upgrade sensor tersebut rampung – dikerjakan oleh pihak Boeing tentu saja. Baca Juga: Duh! Tidak Ada Pesanan yang Masuk ke Boeing Sepanjang April 2019 Setelah pada pemberitaan sebelumnya disebutkan bahwa karyawan Boeing saja yang merakit 737 MAX enggan untuk menunggangi pesawat tersebut karena terlalu jelek dari segi kualitas, ternyata pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh seorang perwakilan dari FAA yang menyebutkan bahwa sistem yang ada di 737 MAX 8 benar-benar rusak. Bahkan, headline sebuah media asing menyebutkan bahwa pihak Boeing terkesan mengesampingkan soal keselamatan hanya demi mendapatkan sertifikasi untuk pesawat yang dijualnya. Apabila benar yang dijabarkan pada laman chicagotribune.com (6/5/2019), maka pihak Boeing harus kembali mempertimbangkan setiap langkahnya. Maksudnya, memang salah satu raksasa di sektor aviasi global ini membutuhkan aliran dana guna mempertahankan dapur perusahaan tetap berasap, namun bukan berarti kualitas dari pesawatnya harus dikorbankan – dimana ini akan berimplikasi pada keterpurukan perusahaan, sama seperti apa yang dialaminya kini. Terpuruknya juga tidak tanggung-tanggung, mulai dari pembatalan pesanan, “teror” dari berbagai pihak, hingga absennya pesanan masuk dalam rentang waktu satu bulan (April) menjadi gambaran nyata bahwa ketidak-seriusan Boeing dalam menjaga mutu produksiannya akan siap untuk menjebloskan Boeing ke “lubang yang lebih dalam”. Baca Juga: Wow! Mesin Boeing 777X Lebih Besar dari Body 737 Dua pengakuan dari pihak yang dirasa cukup bisa dipercaya, ditambah dengan bukti kecelakaan yang terjadi, rasanya sudah cukup menjadi bukti ajeg bahwa kini Boeing tidak boleh bermain-main lagi dengan “sertifikasi bodong” yang padahal di dalam pesawat rakitannya masih banyak kekurangan – mulai dari yang minor hingga major. Ada apa dengan Boeing?

Pengiriman Telat Lebih dari 1 Hari, Ninja Xpress Berikan “Garansi Uang Kembali”

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan masyarakat Indonesia akan kebutuhan tertentu semakin meningkat, termasuk transaksi penjualan online. Menyambut puncak belanja online, Ninja Xpress punya obsesi agar pengiriman barang dapat lebih tepat waktu. Baca juga: ‘Belanja’ ke Cina, Garuda Indonesia Datangkan Drone Untuk Angkutan Kargo Eric Saputra sebagai Country Head Ninja Xpress dalam catatan tertulis mengatakan, “Periode Ramadan khususnya hari raya Idul Fitri merupakan salah satu periode tersibuk setiap tahun dimana secara rata-rata volume pengiriman bisa mencapai hingga tiga kali lipat. Kondisi ini membuat pembeli berharap agar pengiriman barang tidak mengalami keterlambatan. Terkait hal di atas, Ninja Xpress melalui Obsesinya Cuma Delivery, berharap agar konsumen tidak perlu gusar akan pengiriman, dengan menghadirkan layanan “Garansi Uang Kembali” yang bertepatan dengan momentum Ramadan dan perayaan Idul Fitri. Layanan dari Ninja Xpress ini menghadirkan fasilitas dimana hari ini barang dikirim, maka barang akan sampai keesokan harinya ke alamat penerima. Bahkan Ninja Xpress berani mengembalikan ongkos kirim apabila kiriman tiba tidak tepat waktu,” ujar Eric. Lebih lanjut Eric menambahkan, Ninja Xpress menjamin adanya garansi 100 persen uang pengiriman kembali (money back guarantee) apabila pengiriman terlambat lebih dari 1 hari. Dengan syarat dan ketentuan diantaranya adalah pengiriman melalui drop-off point, pengiriman dengan menggunakan Ninja Packs, pengiriman dari Jabodetabek ke seluruh area Jabodetabek, serta pengiriman berlaku untuk hari kerja dan paket yang dikirimkan diproses sebelum jam 6 sore. Saat Ramadan dan momen menuju perayaan Idul Fitri, kiriman paket biasanya sangat dinantikan kedatangannya. Mulai baju untuk lebaran bersama keluarga, paket kue hari raya untuk orangtua di kampung halaman, dan beragam kebutuhan Ramadan lainnya. Apabila pengiriman tak kunjung sampai, membuat gusar para konsumen. Untuk itu melalui obsesi tepat waktu, kami ingin agar konsumen tidak perlu lagi gusar soal layanan pengiriman yang tidak tepat waktu. “Yang menjadi prioritas adalah konsumen dapat bertransaksi online dengan aman dan nyaman,” Eric menambahkan. Garansi Uang Kembali yang dimulai pada Ramadan dan Idul Fitri ini adalah sebagai bentuk nyata dari kampanye yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu yaitu Ninja Xpress itu Obsesinya Cuma Delivery yaitu obsesi tepat waktu, obsesi melindungi paket dan obsesi mengirimkan kemana saja. Baca juga: Mercitalia Fast, Kereta Kargo Berkecepatan Tinggi Asal Negeri Pizza Ninja Xpress secara optimal menambah jumlah staf penyortir barang dan kurir. “Ninja Xpress menambah intensitas pengiriman barang 3 kali lipat sepanjang Ramadan hingga periode Idul Fitri. Dedikasi para kurir Ninja Xpress pun begitu optimal yaitu obsesi mengantar tepat waktu, utuh sampai tangan pembeli, kemana pun tujuannya.

Kymera K-X2, Inilah Kayak Canggih Bertenaga Baterai

Kayak adalah alat transportasi air untuk perorangan dan tandem, tak hanya itu, kayak juga populer digunakan dalam olahraga air. Biasanya kayak dijalankan dengan menggunakan dayung oleh sang pengemudi untuk melajukannya di atas air. Namun, bagaimana bila kayak kini dilengkapi dengan mesin ataupun sebuah baterai dan ramah lingkungan? Baca juga: Toyota Meluncur di Air dengan Kapal Balap Bertenaga Hidrogen Dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (14/5/2019), kayak bertenaga listrik tersebut bernama Kymera K-X2 yang baru-baru ini diluncurkan. Kymera dibuat oleh Jason Woods yang awalnya hanya dibuat untuk wahana air pribadi murah dan mudah diangkut atau dibawa kemanapun pada tahun 2004 lalu. Kemudian dia memperkenalkan tipe jetboard Kymera lanjutan pada 2011 dan setahun kemudian meluncurkan yang bertenaga listrik serta tahun 2013 lalu diluncurkan di Kickstarter. Hingga akhirnya tahun 2016 hadir dengan tenaga baterai dan papan selancar listrik yang lebih ringan serta cepat dari pesaingnya hingga akhirnya lahir yang terbaru yakni Kymera K-X2. Kymera K-X2 terbaru tersebut sudah dilengkapi dengan baterai sebesar sepuluh ribu watt. Sehingga kayak elektrik ini bisa melaju dengan kecepatan 35 mph atau sekitar 56 km per jamnya. Dengan sepuluh ribu watt, Kymera K-X2 sendiri mampu melaju selama satu jam yang juga baterainya bisa di lepas pasang. Bahkan baterainya bisa digunakan oleh produk Kymera lainnya. Kymera K-X2 sendiri memiliki berat 70 lb atau 32 kg dan bisa dibagi menjadi dua bagian dalam pengangkutannya sebelum digunakan. Bila dibagi dua saat pengakutan menggunakan truk, satu bagian ada yang seberat 45 lb dan bagiqn yang lainnya 25 lb. Baca juga: Inilah Serangkaian Faktor yang Menjadi Penyebab Tabrakan kapal di Laut

Kymera K-X2 pada awalnya akan tersedia bagi pembeli pertama dengan harga US$5.995 atau sekitar Rp86,6 juta dengan pengiriman diharapkan akan dimulai akhir tahun ini atau awal berikutnya. Setelah dalam produksi, pembeli harus mengeluarkan dana hingga US$6.495 atau sekitar Rp93,9 juta.

Lagi di Uji Coba, Skuter Listrik Grab Bakal Meluncur di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

Ada yang baru terlihat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tepatnya di Terminal 3. Hal baru tersebut yakni kehadiran skuter listrik yang tengah dalam uji coba operasionalnya oleh operator bandara PT Angkasa Pura II (AP II). Baca juga: Grab Gandeng UI untuk Kembangkan Startup, Ternyata Keduluan GoJek Skuter listrik ini adalah kerja sama antara AP II dengan aplikasi ride hailing Grab. Nantinya skuter listrik tersebut akan mendukung mobilitas di Terminal 3 baik keberangkatan maupun kedatangan. “Kehadiran layanan skuter listrik (Grab Wheels) di Terminal 3 menjadi inovasi baru dalam mendukung dan meningkatkan pengalaman pelanggan di bandara,” ujar Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin yang dikutip KabarPenumpang.com dari thejakartapost.com (19/5/2019). Awaluddin mengatakan, Grab Wheels roda dua ini tengah menjalani uji coba di Terminal 3. Dia menambahkan, saat ini pihaknya menggunakan hanya untuk operasional bandara. “Dalam waktu dekat Grab Wheels dapat disewa oleh pelancong. Namun sebelum diizinkan untuk disewakan, skuter listrik ini harus memiliki standarisasi layanan dan keselamatan,” jelas Awaluddin. Dia mengatakan, saat ini sudah ada 20 skuter listrik yang hadir di Terminal 3 baik di gerbang keberangkatan maupun kedatangan baik di layanan domestik atau internasional. Awaluddin menjelaskan, standarisasi diperlukan dalam hal kecepatan kendaraan, trek atau jalur dan batas usia pengguna. “Grab berencana menggunakan 30 skuter dengan biaya sewa per 30 menitnya Rp5 ribu atau 35 Sen Amerika Serikat untuk pelancong,” tambah Awaluddin. Dalam penggunaannya, skuter listrik ini bisa diaktifkan dengan memindai kode batang melalui ponsel pintar pengguna dan dinilai tepat digunakan di Terminal 3 yang memiliki luas mencapai sekitar 430 ribu meter persegi dengan panjang 2,4 km. Saat ini diketahui moda transportsi pribadi di Terminal 3 yakni segway, rollerskates dan sepeda. Diketahui, kerja sama Grab dengan AP II bukanlah bisnis yang pertama dilakukan. Kerja sama pertama adalah dalam pewujudan ketersediaan Grab Point atau titik penjemputan pelanggan GrabCar di Terminal penumpang Bandara Soetta. Baca juga: Aplikasi Transportasi Online Asal Vietnam Siap Rebut Pasar GoJek dan Grab! Terminal 3 sendiri terminal penumpang pesawat terluas dan termegah di Indonesia dengan kapasitas mencapai 25 juta penumpang per tahunnya.

Embraer 19-Lineage 1000, Inilah Jet Eksekutif yang Membawa Prabowo Cs Ke Brunei

Menjelang pengumuman hasil suara pemilu yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 22 Mei 2019, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dikabarkan melakukan perjalanan singkat menuju negara tetangga, Brunei Darussalam pada 16 Mei lalu. Ya, mantan Komandan Jendral (Danjen) Kopassus ini tertangkap kamera dengan menggunakan pakaian necis di gate kedatangan di salah satu bandara di Brunei bersama mantan Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, sekretaris pribadinya Rizky Irmansyah, dan sejumlah orang lainnya. Wah, ada apa ya? Baca Juga: Embraer Hadirkan Livery Macan Tutul Salju Untuk Air Astana Memang, kabar lawatan Prabowo ke Brunei ini masih simpang siur, ada yang bilang bersilaturahmi dengan Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah, hingga media-media anti Prabowo menyebutkan bahwa dirinya kabur menjelang pengumuman hasil pemilu 2019 yang akan dihelat Rabu besok. Terlepas dari tujuannya menyambangi Brunei Darussalam, beredar pula manifest penumpang yang juga turut mengudara dengan Prabowo yang kabarnya menggunakan pesawat carteran berjenis Embraer 190-lineage 1000.
Sumber: Liputan6
Nah, tahukah Anda bahwa pesawat asal Brasil ini merupakan salah satu pesawat andalan untuk penerbangan kepresidenan. Wah, dapat Anda bayangkan bagaimana kenyamanan yang ditawarkan oleh pesawat yang sudah menggunakan teknologi fly-by-wire flight control ini? Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari lama embraer.com, pesawat ini nampaknya memang sengaja didesain untuk memuaskan setiap perjalanan dari kalangan eksekutif. Bagaimana tidak, konfigurasi maksimum untuk kelas eksekutif saja hanya berada di angka 19 bangku, sedangkan untuk Typical Executive Configuration, Embraer 190-lineage 1000 menyediakan hanya 13 kursi saja.
Sumber: Wikipedia
Tentu saja dengan kapasitas penumpang yang sangat sedikit, ditambah dengan volume kabin yang mencapai 115,7 meter kubik, penumpang dapat dengan leluasa menikmati setiap jengkal kabin pesawat tanpa harus berdesak-desakan dengan penumpang lain. Jarak tempuh pesawat ini sendiri tergolong cukup jauh, yaitu 4.600 nm (nautical miles) atau yang sekitar 8.519 km dengan kecepatan mencapai Mach 0.78 (sekitar 963 km per jam). Hal lain yang membuat pesawat ini terlihat lebih canggih ketimbang yang lainnya adalah penggunaan Honeywell Ovation, dimana sistem manajemen kabin memungkinkan penumpang untuk melakukan konfigurasinya sendiri – mulai dari pencahayaan, suhu, hingga mengkoneksikan gadget ke jaringan WiFi onboard. Selain kondang sebagai pesawat charter eksekutif, pesawat jenis ini sebaanyak dua unit saat ini dioperasikan sebagai pesawat kepresidenan kedua Presiden Brasil. Baca Juga: Di Lokasi Ekstrim, Pulau Saint Helena Kini Punya Bandara Internasional Gimana, sudah terbayang seberapa mewahnya perjalanan Prabowo Cs menuju Brunei dalam “misi rahasianya”? Namanya juga pesawat jet eksekutif dengan banderol US$53 juta, tentu saja selain keamanan, kenyamanan penumpang tetaplah menjadi faktor yang tidak boleh dinomor-duakan!    

Tiga Kali Hisap Rokok di Toilet, Penumpang Batik Air Tujuan Padang Digelandang Keamanan Bandara

Meski telah ada larangan terkait merokok di dalam kabin dan toilet (lavatory) pesawat, tapi masih ada saja kasus oknum penumpang yang ‘membandel’ dengan melawan aturan yang ada. Seperti berita terbaru datang dari Lion Air Group yang mewartakan bahwa telah ada upaya penanganan pada salah satu penumpang Batik Air nomer penerbangan ID-7109 rute Jakarta Halim Perdanakusuma ke Padang pada 19 Mei 2019. Penumpang dengan insial ES (43) yang duduk di nomor 24D nekat merokok satu batang rokok di lavatory saat pesawat sedang mengudara. Baca juga: Ngotot Merokok di Dalam Kabin, Penumpang Alaska Airlines Dibekuk Petugas Keamanan Kepada KabarPenumpang.com, Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air Group menyebutkan Batik Air menjelaskan terdapat salah penumpang pria berinisial ES yang mengganggu kenyamanan perjalanan dan melanggar aturan penerbangan sipil. ES merokok di toilet bagian belakang saat posisi pesawat mengudara (in-flight). Lebih detail, Danang menyebut ES merokok satu batang dengan 3 kali hisapan. Menghadapi kondisi tersebut, Kepala awak kabin (senior flight attendant/ SFA) bekerjasama dengan pilot dengan melakukan tindakan secara tepat berdasarkan peraturan perusahaan dan penerbangan sipil. Kru pesawat sudah menyampaikan larangan untuk tidak merokok di dalam penerbangan kepada tamu tersebut. Sesuai SOP, pilot menginformasikan kepada petugas layanan darat (ground handling) dan petugas keamanan (aviation security/ avsec) agar segera dilakukan penanganan. Batik Air ID-7109 mendarat pukul 17.13 WIB. Koordinasi yang baik antara awak pesawat, ground handling dan avsec, sehingga proses penanganan ES berikut barang bukti berjalan secara tepat. Batik Air telah menyerahkan ES kepada avsec Polsek Bandar Udara Minangkabau beserta Otoritas Bandar Udara (otband) Wilayan VI untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut. Batik Air mempertegas bahwa seluruh operasional pesawat adalah bebas asap rokok termasuk rokok elektronik (electric). Setiap penerbangan, awak kabin mengumumkan kepada seluruh tamu bahwa merokok di pesawat adalah tindakan yang dilarang. Batik Air menghimbau kepada seluruh tamu untuk memahami serta mematuhi aturan “tidak merokok” di dalam kabin atau di toilet/ kamar kecil (lavatory). Menurut peraturan keselamatan penerbangan sipil (CASR) 25.854, setiap pesawat udara yang berkapasitas 20 orang atau lebih, wajib memasang pendeteksi asap (smoke detector system) di setiap lavatory dan harus dilengkapi fire extinguisher pada setiap disposal. Pesawat juga harus dilengkapi placard atau passenger sign information at least one pleacard. Baca juga: Demi Merokok, Wanita ini Sebabkan Keterlambatan 2 Jam Penerbangan di Bandara Auckland Ketentuan yang mengatur keselamatan serta keamanan penerbangan bersumber dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 dan Program Keamanan Penerbangan Nasional pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia 80 Tahun 2017. Kedua peraturan ini selanjutnya diberlakukan dalam kebijakan maskapai, termasuk Batik Air. Mengenai larangan merokok di pesawat sesuai peraturan Federal Aviation Administration (FAA) sejak 1989 dan diberlakukan secara internasional mulai 1998. Untuk menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, semua benda yang mengeluarkan api dan asap sifatnya berbahaya.

Gandeng Panasonic, ANA Hadirkan Kursi Roda Otonom di Bandara Narita

Sebagai salah satu prasarana transportasi paling penting di Negeri Sakura, sudah selayaknya jika Bandara Internasional Narita yang ada di Tokyo menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan dan pengalaman para penumpang yang hendak bertolak atau baru tiba di sana. Salah satu fitur yang paling baru yang ada di bandara yang terletak di Prefektur Chiba ini adalah kursi roda otonom. Baca Juga: Sah! Bandara Internasional Narita Perpanjang Durasi Pengoperasian Landas Pacunya Dilihat dari namanya saja, pasti Anda semua sudah bisa menerka-nerka apa keunggulan dari fitur yang ditujukan bagi para penumpang yang mengalami kesulitan untuk melewati serangkaian proses check-in yang ribet. Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (17/5/2019), kursi roda otonom ini dapat Anda gunakan mulai dari menempuh proses check-in, melewati bagian pengamanan, hingga dengan cepat berpindah menuju pesawat lain ketika melakukan connecting flight. Kursi roda ini juga dilengkapi dengan space pada bagian belakang yang cukup untuk Anda menyimpan barang bawaan – sekira satu atau dua tas berukuran besar. Patut digarisbawahi, kursi roda ini dikhususkan bagi mereka yang sudah lanjut usia dan mengalami kesulitan untuk bermobilisasi di bandara.
Sumber: newatlas.com
Ternyata, kursi roda otonom ini bukanlah ide dari Bandara Internasional Narita, lho! Melainkan dari salah satu maskapai terbesar di Jepang, All Nippon Airways (ANA) yang bekerja sama dengan Panasonic – dan hasil kerja sama perdana yang terjalin antara dua perusahaan ini adalah kursi roda otonom tersebut. Menurut salah satu juru bicara dari pihak ANA, kursi roda otonom ini akan menggunakan software navigasi pada uji coba yang akan dilakukan di waktu mendatang guna membuat rute kursi roda di bandara, hingga menghindari rintangan selama mengangkut penumpang. Baca Juga: Bilik Toilet di Bandara Narita Dilengkapi Kertas Tisu Untuk Smartphone Sebagai langkah awal, nantinya para pengguna kursi roda ini akan didampingi oleh petugas dari ANA. Ke depannya, pihak ANA berharap dapat menjadi pionir dalam pengembangan teknologi serupa. “Bandara Narita merupakan pintu gerbang menuju Jepang bagi jutaan pelancong setiap tahunnya dan kami berupaya bermitra dengan inovator Jepang terkemuka lainnya untuk memastikan bahwa kedatangan, keberangkatan, dan connecting flight setiap penumpang semuanya jadi senyaman mungkin,” ujar Juichi Hirasawa, Wakil Presiden Senior dari ANA.  

Meninggal Akibat Serangan Jantung, Penumpang Cathay Pacific Baru Ditemukan Setelah 17 Jam!

Sesosok jenazah ditemukan di lounge dari Cathay Pacific yang berada di San Francisco International Airport. Anehnya, tidak ada yang menyadari keberadaan jenazah ini selama lebih dari setengah hari, dan lokasi meninggalnya pun bisa dibilang cukup tertutup, yaitu di kamar mandi lounge tersebut. Kuat dugaan, jenazah berjenis kelamin pria ini meninggal karena terserang penyakit, bukan karena tindak kriminal atau pembunuhan. Baca Juga: Cathay Pacific Hong Kong, Ternyata Didirikan oleh Orang Australia dan Amerika Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman simpleflying.com (16/5/2019), kejadian ini sendiri terjadi pada akhir tahun lalu – tepatnya pada 29 Oktober 2018. Setelah dilakukan investigasi, ternyata jenazah tersebut bernama Ming Kou Chan yang berusia 69 tahun. Anehnya lagi, jenazah Ming Kou Chan baru diketemukan 17 jam 20 menit berselang setelah calon penumpang yang hendak mengudara menuju Hong Kong ini menghembuskan nafas terakhirnya. Menurut pantauan kamera pengawas (CCTV), Ming Kou Chan memasuki area lounge Cathay Pacific sebelum akhirnya masuk kamar mandi sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Diketahui, tujuan Ming Kou Chan ke Hong Kong adalah untuk menemui salah satu muridnya, dan ketika menyadari ada sesuatu yang tidak beres, muridnya ini lalu mencoba untuk menghubungi Ming Kou Chan.
Ming Kou Chan. Sumber: CBS San Francisco
Di saat yang bersamaan, ada seseorang yang mendengar panggilan telepon dari arah kamar mandi sekira pukul 18.20 waktu setempat – 17 jam 20 menit setelah terakhir kali kamera pengawas menyoroti gerak-gerik dari Ming Kou Chan. Seketika tubuhnya ditemukan secara tidak sengaja, pertolongan pertama pun langsung diupayakan untuk menyelamatkan nyawanya, Petugas medis yang menghampiri jenazah Ming Kou Chan juga sempat memberikan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau teknik kompresi dada dan pemberian nafas buatan, namun sayang usaha mereka sia-sia. Setelah dilakukan otopsi, ternyata Ming Kou Chan dinyatakan meninggal karena serangan jantung yang disebabkan oleh penyumbatan salah satu pembuluh darah. Lalu, kalau sudah terjadi seperti ini, siapa yang harus bertanggung jawab atas meninggalnya Ming Kou Chan? Apabila yang harus bertanggung jawab adalah pihak bandara, namun sejatinya area lounge bukanlah bagian dari tanggung jawab pihak bandara. Baca Juga: OMG! Salah Penulisan Livery Pesawat, Nama Cathay Pacific Menjadi ‘Cathay Paciic’ “Area lounge secara langsung dikelola oleh pihak Cathay Pacific, bukan oleh pihak bandara,” ujar salah satu juru bicara dari San Francisco International Airport, Doug Yakel. Tapi pihak maskapai juga tidak bisa mencari satu penumpang di keseluruhan penjuru bandara, karena mereka akan beranggapan bahwa penumpang yang tidak ada di dalam sebuah penerbangan hanyalah seperti mereka yang membatalkan keberangkatan, ketinggalan pesawat, atau masalah lainnya. Lalu, siapa yang harus bertanggung jawab?  

Pemberian Kupon Makan oleh PO Bus, Bagaimana di Bulan Ramadhan?

Perusahan otobus (PO) yang mengoperasikan bus Antar Kota Antar Provinsi atau yang biasa disebut AKAP, hampir semua berhenti di rumah makan. Ini menjadi salah satu fasilitas yang diberikan PO selain kenyamanan didalam busnya. Baca juga: PO Sumber Alam, Bus AKAP Kebanggaan Warga Purworejo Biasanya juga PO yang memiliki dan mengelola sendiri rumah makan mereka. PO yang memiliki rumah makan sendiri, punya nilai lebih yakni kualitas rasa makanan, kebersihan dan pelayanan serta fasilitasnya terkontrol. Sedangkan rumah makan lain PO harus mengirim keluhan dari penumpang ke pengelola rumah makan. KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, ada beberapa rumah makan yang biasa disinggahi PO bus seperti rumah makan (RM) menara kudus di Gringsing ini milik PO Haryanto. Kemudian RM Sari Rasa di Kendal, RM Taman Sari di Tuban, RM Kedung Roso di Brebes. Selain itu RM Menara Kudus di Cirebon, RM Duta di Ngawi, RM Puritama di Situbondo dan RM Utama di Caruban. Nah, pada hari biasa PO bus akan mmpir di rumah makan, lalu bagaimana ketika pemudik yang tengah puasa dan menggunakan bus AKAP serta berhenti di rumah makan? Pengamat transportasi AM Fikri mengatakan, biasanya PO bus memberikan kupon makanan ke penumpang di awal perjalanan untuk ditukar dengan makanan ketika berhenti di rumah makan. “Saat Ramadhan, biasanya penumpang diberi pilihan untuk dapat bersantap di rumah makan atau membungkus makanan yang ditukarkan dari voucher tersebut,” ujar Fikri yang dikutip dari kompastravel (9/5/2019). Kebijakan perusahaan otobus terhadap waktu istirahat dan bersantap saat Ramadhan juga berbeda-beda. Menurut Fikri tergantung dengan waktu perjalanan dan waktu buka puasa atau sahur. “Karena perusahaan bus itu punya kerja sama dengan rumah makan di beberapa daerah. Misalnya kalau di daerah Jawa Tengah itu biasanya di Gringsing,” jelas Fikri. Fikri mencontohkan, misal pada waktu sahur bus tujuan Solo sudah melewati daerah Gringsing. Supir bus umumnya memiliki keleluasaan untuk menawarkan waktu istirahat makan bagi penumpang. “Tetapi dengan konsekuensi waktu tiba yang harusnya pukul lima pagi jadi lebih tertunda, dan tempat makan juga yang sederhana atau seadanya karena tidak ada kerja sama dengan perusahaan bus,” jelas Fikri. Baca juga: PO Rasa Sayang, Kondang Layani Bus AKAP Jakarta – Bima Saat menumpang bus AKAP pada Ramadhan, tidak ada salahnya bagi penumpang untuk membawa bekal makanan dan minuman guna membatalkan puasa atau sahur. Mengingat saat mudik kemacetan jalanan juga sulit untuk diprediksi.