KAI Kembali Ingatkan, Penumpang yang ‘Kebablasan’ di Stasiun Tujuan Bakal Kena Denda

Sejak 3 Agustus 2023, KAI telah menerapkan kebijakan yang menegaskan bahwa pelanggan yang sengaja melebihi relasi pada tiketnya akan dikenai sanksi serius. Denda yang dikenakan bahkan mencapai dua kali lipat dari harga tiket yang tertera. Aturan ini tidak hanya sebatas tentang denda, tetapi juga bisa berujung pada larangan naik kereta api sementara waktu. Baca juga: Mulai Hari ini, PT KAI Berikan Sanksi ‘Tegas’ Kepada Penumpang yang Melebihi Relasi dengan Sengaja Joni Martinus, VP Public Relations KAI, menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk menjaga kenyamanan bersama serta menegakkan tata tertib di dalam kereta api. Melalui langkah-langkah pengecekan yang rutin, KAI berusaha memastikan bahwa setiap pelanggan mematuhi relasi yang tertera di tiketnya. “Sebagai langkah pencegahan atas jenis pelanggaran tersebut, kondektur selalu memberikan imbauan melalui pengeras suara di dalam kereta serta melakukan pengecekan menggunakan aplikasi Check Seat Passenger,” kata Joni. Pelanggan yang kedapatan melebihi relasi akan diinformasikan tentang denda yang harus dibayar secara langsung di kereta dan akan diturunkan pada stasiun kesempatan pertama. Besaran denda yang harus dibayarkan adalah dua kali lipat dari harga tiket parsial subkelas terendah, sesuai dengan kelas pelayanan yang dimiliki oleh pelanggan, dari stasiun tujuan yang tertera pada tiket hingga stasiun tempat pelanggan diturunkan. Jika pelanggan dengan sengaja melebihi relasi dan tidak mampu membayar di dalam kereta, mereka akan diturunkan di stasiun kesempatan pertama untuk membayar denda di loket stasiun dalam waktu 1×24 jam. Bagi yang tidak membayar denda dalam waktu yang ditentukan, sanksi yang diterima tidak main-main. Mereka tidak diperkenankan naik kereta api selama 90 hari kalender, dan bagi yang melakukan pelanggaran lebih dari tiga kali, larangan naik kereta dapat diperpanjang hingga 180 hari kalender. Sebagai bagian dari upaya KAI untuk menyediakan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan terpercaya, penting bagi semua pelanggan untuk mematuhi aturan yang berlaku. Kepatuhan terhadap relasi tiket adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan kelancaran perjalanan dan keamanan seluruh pelanggan. “Oleh karena itu, kami mengingatkan kepada seluruh pelanggan untuk selalu memeriksa relasi tiketnya sebelum melakukan perjalanan. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan, ceria, dan bermakna, terutama saat akan mudik Lebaran tahun ini,” tutup Joni.
KAI Blacklist Pelaku Pelecehan Seksual untuk Naik Kereta Api

Hyundai/Kia Robotics Lab Luncurkan “DAL-e Delivery” – Robot Pengantar Kopi Berbasis Kecerdasan Buatan

Pabrikan otomotif ternama asal Korea Selatan, Hyundai dan Kia, dikabarkan tengah berkolaborasi, namun kolaborasi di antara keduanya kali ini tidak terkait dalam segmen otomotif, persisnya Hyundai/Kia Robotics Lab telah memperkenalkan robot pengantar kopi baru yang diberi label DAL-e Delivery. Baca juga: Robot Barista Hadir di 30 Stasiun MRT Singapura Robot pengantar kopi Hyundai/Kia Robotics Lab ini tidak didasarkan pada “humanoid” DAL-e yang diluncurkan pada tahun 2021, tetapi model yang diperkenalkan pada akhir tahun 2022 yang dibangun di atas platform Plug & Drive Hyundai yang menampilkan “kemudi cerdas, pengereman, penggerak listrik dalam roda dan perangkat keras suspensi” dalam satu unit modular. DAL-e Delivery juga dilengkapi empat modul Plug & Drive, dengan suspensi yang ditingkatkan untuk memastikan bahwa cangkir Joe Anda di dalam perutnya tiba diaduk tetapi tidak terguncang. Lab melaporkan bahwa meskipun bot baru ini tidak setinggi pendahulunya, ruang kargo telah berkembang untuk menampung hingga 16 cangkir kopi atau paket yang beratnya mencapai 10 kg. Sensor onboard memungkinkan robot pengantar kopi menavigasi lingkungan yang rumit atau sibuk sambil menghindari rintangan dengan aman, dan juga dapat menghitung rute optimal secara real-time untuk pengiriman cepat. Kecepatan tertinggi diberikan hingga 1,2 m/s (2,7 mph), yang sebenarnya sedikit lebih lambat dibandingkan model saat ini. Versi sebelumnya dapat berinteraksi secara nirkabel dengan server sistem pintar suatu gedung agar dapat memanggil lift, menggunakan kamera dan otak AI untuk memeriksa jumlah penghuni sebelum masuk jika aman untuk melakukannya, atau menunggu yang berikutnya. Kemudian dapat dipindahkan ke lantai yang diinginkan dan meluncur ke kantor atau ruangan – semuanya tanpa menyentuh tombol. Hyundai/Kia telah mengonfirmasi bahwa model baru ini juga akan mampu berinteraksi dengan sistem kontrol elevator dan pintu di gedung pintar modern. Sesampainya di tujuan, kamera internal digunakan untuk pengenalan wajah berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan akurasi 99,9% dan pintu kargo robot secara otomatis terbuka untuk pelanggan atau pekerja target yang tepat – tidak memerlukan kata sandi atau kode kunci. Lampu di bagian dalam memungkinkan penerima melihat apa yang tersedia sementara baki penyimpanan didorong keluar agar lebih mudah diambil dan dibawa.
“Peter,” Inilah Robot Barista di Bandara San Jose

Penerbangan Kemanusiaan ke Sudan dan Palestina, Garuda Indonesia Kerahkan Airbus A330-200 dan A330-900Neo

Garuda Indonesia pada hari ini, (4/3) mengoperasikan 2 (dua) penerbangan kemanusiaan menuju Port Sudan dan Kairo, Mesir yang diangkut dengan armada Airbus A330-200 dan A330-900 Neo. Adapun pada kedua penerbangan yang dioperasikan dalam misi kemanusiaan tersebut, Garuda Indonesia akan mengangkut sedikitnya 28,47 ton bantuan untuk masyarakat Sudan & Palestina. Bantuan tersebut merupakan inisiasi Pemerintah RI melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terdiri dari obat-obatan serta alat kesehatan untuk warga sipil yang menjadi korban konflik di Palestina dan Sudan. Baca juga: Buka Penerbangan Melintasi Ruang Udara Rusia, Air India Rogoh Jutaan Dollar ke Kremlin Penerbangan misi kemanusiaan tersebut secara resmi dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada pagi ini dan direncanakan akan diberangkatkan secara bertahap. Adapun penerbangan ke Port Sudan nantinya akan dilayani melalui Jeddah dan akan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada pukul 23.45 WIB untuk selanjutnya tiba di Port Sudan pada pukul 08.00 LT keesokan harinya. Sementara penerbangan menuju Kairo akan dilayani melalui Jeddah dan diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 01.00 WIB dan direncanakan akan tiba di Bandara Internasional Cairo pada pukul 10.10 LT. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, penerbangan kemanusiaan tersebut merupakan bentuk komitmen Garuda Indonesia untuk senantiasa menjalankan mandatnya sebagai national flag carrier, dalam mendukung penuh misi bangsa Indonesia dalam menyuarakan pesan kemanusiaan dalam forum global. “Menjadi momen penuh arti tersendiri bagi kami untuk dapat turut berkontribusi dalam merealisasikan misi kemanusiaan Indonesia kepada masyarakat dunia, dimana pengiriman bantuan ini tidak hanya merepresentasikan komitmen kami untuk senantiasa berada di garda terdepan untuk menjalankan misi kebangsaan namun juga sebagai bagian dari wujud solidaritas bagi masyarakat Palestina dan Sudan yang saat ini sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak”. Irfan melanjutkan, pengangkutan bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina dan Sudan tersebut dilaksanakan melalui koordinasi intensif bersama para pemangku kepentingan, khususnya berkenaan dengan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan antarnegara. “Berkenaan dengan pengangkutan bantuan kemanusiaan ini, kami ingin menyampaikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran seluruh proses penerbangan kemanusiaan ini. Semoga sinergi kita dalam misi kemanusiaan ini memberikan lebih dari sekadar manfaat bagi saudara-saudara kita di Palestina dan Sudan, melainkan juga penyemangat serta pesan persaudaraan dari bangsa Indonesia,” tutup Irfan.

Hindari Trombosis Vena Dalam, Sebaiknya Kenakan Busana yang Nyaman Saat di Pesawat

Dalam setiap penerbangan, biasanya penumpang akan menggunakan pakaian yang nyaman dan tidak menyulitkan mereka. Namun beberapa diantaranya kerap kali menggunakan pakaian serta sepatu yang tidak seharusnya dikenakan. Seperti menggunakan stiletto atau high heels ketika masuk penerbangan, celana berbahan kulit dan lainnya. Baca juga: Pakaian Apa yang Selazimnya Dikenakan Penumpang Pesawat? Bagaimana berpakaian yang baik untuk penumpang dari saran seorang awak kabin American Airlines Andrea Fischbach? Dia mengatakan, ada beberapa pakaian atau barang yang tidak boleh digunakan saat terbang demi kenyamanan, kepraktisan dan keamanan. Penasaran? Berikut ini Andrea memaparkan beberapa halnya. Andrea menyarankan agar menggunakan pakaian yang nyaman untuk menghindari kram, bengkak dan apapun itu. Menurutnya, segala yang digunakan harus bisa membiarkan sirkulasi darah berjalan baik untuk menghindari trombosis vena dalam (DVT/Deep vein thrombosis). “DVT terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di vena dan biasanya di kaki. Sangat penting untuk dapat bergerak sedikit dari kursi Anda. Meski sulit, saya tahu Anda setidaknya bisa menjaga darah mengalir dengan baik,” kata Andeea. Bahkan tak hanya DVT, pembengkakan pada bagian perut juga bsa terjadi karena ketidaknyamanan menggunakan pakaian ketat. Menurut Andrea, kembung adalah masalah utama bahkan itu terjadi juga pada mereka (awak kabin). Sehingga ada baiknya menggunakan celana yang nyaman dan elastis pada bagian pinggang. Dia menuturkan, menggunakan kaus katun lengan panjang dan celana bahan dengan karet di bagian pinggang bisa memberikan kenyamanan ketika berada di pesawat. Andrea pun menyarankan tinggalkan sepatu hak tinggi dan sandal tanpa tali. “Sepatu hak tinggi dan sandal tanpa punggung membuat sulit untuk segera mengevakuasi pesawat, dan tumit mungkin dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada pintu keluar darurat atau melukai orang lain jika mereka terbang entah bagaimana. Aku benar-benar akan menyarankan agar sepatu hak tinggi atau sandal jepit tidak digunakan, sebagian besar untuk tujuan keamanan. Jika ada evakuasi dan slide diperlukan, sepatu hak tinggi Anda harus terlepas karena mereka dapat menusuk slide. Siapa yang tahu di mana dan di kondisi apa yang Anda akan mendarat, ditambah mereka tidak praktis menjalankan gerbang ke gerbang,” ujar Andrea. Bahkan Andrea mengaku, awak kabin perempuan pun tidak terus menerus menggunakan sepatu hak tinggi mereka selama penerbangan. Dia juga menambahkan penggunaan sandal dalam penerbangan dengan suhu yang dingin bisa membuat kaki beku dan baiknya tidak menggunakan alas kaki yang terbuka saat ke toilet. Banyak penumpang yang terkadang menggunakan perhiasan berlebihan ketika akan pergi dengan pesawat. Andrea mengatakan, baiknya lepaskan semua perhiasan dan simpan ditempat aman setelah melewati keamanan. Dari semua hal ini, menurut Andre kesalahan yang paling umum adalah ketika penumpang menggunakan pakian yang tidak semestinya. Seperti halnya tank top, celana pendek, bra olahraga dan lainnya. “Hampir setiap kali kita melihatnya, ini adalah orang-orang yang menginginkan selimut pada penerbangan yang tidak kita sediakan. Kita semua tahu pesawat terbang membeku, dan itu hanya akal sehat untuk berpakaian,” ujarnya. Andrea menambahkan, penumpang disarankan menggunakan kaus kaki tebal untuk menghangatkan kaki dalam penerbangan. Bila Anda bepergian untuk bisnis, celana panjang bahan menjadi pilihan yang nyaman. Baca juga: Tak Semua Penumpang Mudah Tidur di Pesawat, Ini Sepertinya Bisa Membantu! “Jangan lupa blazer untuk mengenakannya jika Anda sedang menuju ke pertemuan pasca penerbangan dan mungkin perubahan sepatu hak jika flat atau loafers tidak berfungsi untuk keseluruhan ansambel Anda. Dan tanyakan pada pramugarimu apakah boleh digantung di lemari. Siapa yang mau tambah kerutan? Terlihat yang terbaik!” jelasnya.

Tak Kenakan Bra (BH), Penumpang Delta Air Lines ‘Diusir’ dari Penerbangan

Seorang penumpang Delta Air Lines meminta maskapai tersebut untuk mengubah kebijakannya setelah Ia mengatakan diantar keluar dari penerbangan karena tidak mengenakan bra. Lisa Archbold dijadwalkan terbang dari Salt Lake City ke San Francisco ketika staf maskapai penerbangan mempermasalahkan pakaiannya, yang saat itu Ia mengenakan kaus putih longgar tanpa bra. Baca juga: Hindari Trombosis Vena Dalam, Sebaiknya Kenakan Busana yang Nyaman Saat di Pesawat Seperti dikutip Business Insider (2/4/2024), insiden tersebut terjadi pada bulan Januari 2024 dan mendapat perhatian media, namun Archbold kini memiliki perwakilan hukum. Pengacaranya adalah Gloria Allred, yang telah terlibat dalam beberapa kasus hak-hak perempuan penting – termasuk mewakili perempuan yang menuduh Donald Trump dan R. Kelly melakukan pelanggaran seksual. Dalam suratnya baru-baru ini kepada presiden maskapai tersebut, Allred mengatakan Archbold tidak diinterogasi ketika dia naik ke pesawat tetapi kemudian diantar keluar dari penerbangan oleh agen Delta Air Lines di gate. Archbold mengatakan karyawan tersebut mengatakan kepadanya bahwa pakaiannya “menyinggung” dan “terbuka”. Dia diizinkan naik kembali ke pesawat setelah mengenakan kemeja berkancing yang dia ikat di pinggangnya. “Saya menjadi dipermalukan,” kata Archbold dalam sebuah pernyataan. “Rasanya seperti ada surat merah yang ditempelkan padaku.” Ia menambahkan: “Saya mengenakan pakaian yang sama dengan yang dikenakan pria mana pun. Saya juga memiliki dada yang lebih kecil dibandingkan kebanyakan pria dalam penerbangan itu. Di mana Delta menarik batasannya?” Dalam suratnya, Allred mempertanyakan bagaimana mengenakan T-shirt tanpa bra sejalan dengan kebijakan Delta bahwa pelepasan pakaian mungkin diperlukan jika pakaian seseorang menyebabkan “risiko pelanggaran atau gangguan yang tidak masuk akal”. Dia meminta pertemuan dengan presiden Delta, Glen Hauenstein, untuk membahas solusi praktis. Juru bicara Delta Air Lines mengatakan kepada Business Insider bahwa maskapai tersebut telah menghubungi pelanggan tersebut untuk meminta maaf.
Gegara Postingan Rasis di Twitter, Pramugari Senior ini Tak Lagi Bekerja di Delta Air Lines

Selain Pesona, Inilah Mengapa Awak Kabin Didominasi oleh Wanita

Mayoritas awak kabin dunia saat ini adalah wanita dan hal tersebut adalah fakta. Bahkan ini bisa dikatakan menjadi salah satu kesetaraan gender dalam beberapa dekade terakhir. Awak kabin wanita atau biasa disebut pramugari memiliki tugas membantu dan melayani penumpang dengan membagikan makanan serta minuman, membantu ketika ada yang sakit hingga melakukan penahanan kepada penumpang yang berbuat masalah. Baca juga: Heinrich Kubis – Awak Kabin Pertama di Dunia yang Cekatan dan Berpengalaman Namun kemudian banyak timbul pertanyaan kenapa awak kabin pria justru lebih sedikit dibandingkan awak kabin wanita yang bertugas di pesawat? KabarPenumpang.com melansir laman simpleflying.com (29/3/2020), di dunia barat sebenarnya sudah berpikir bahwa kesetaraan gender telah menjadi jauh lebih progresif. Namun paradoks atau asumsinya ketika awak kabin pertama kali dipekerjakan hanya pria, di mana Heinrich Kubis menjadi awak kabin pertama di dunia pada tahun 1912 yang saat itu sebagai bagian dari maskapai Jerman DELAG yang mengoperasikan zeppelin. Saat itu peran awak kabin berkaitan dengan keselamatan dan bukan melayani penumpang dengan makanan serta minuman. Kubis sebagai awak kabin pertama, kemudian membuat banyak maskapai terus mencari staf pria untuk bekerja di dalam pesawat. Kemudian tidak sampai dengan 18 tahun, awak kabin wanita pertama bergabung dengan maskapai. Ellen Church bergabung dengan Boeing Air Transport pada tahun 1930 dan bekerja di pesawat sebagai perawat terdaftar. Sejak saat inilah peran pramugari mulai berkembang untuk memasukkan pendekatan yang lebih penuh perhatian. Akibatnya, maskapai mencari perawat wanita untuk memberikan perawatan bagi penumpang di dalam kabin. Efeknya adalah masuknya pelamar perempuan yang membantu menciptakan dasar awak kabin hari ini. Kemudian pertanyaan mengapa pramugari masih didominasi wanita akhirnya terjawab yakni, karena seberapa cepat pesona pramugari menjadi terkait dengan perempuan dan mulai mendominasi sebagai stereotip. Namun, bukan hanya oleh pelamar yang melakukan hal ini terjadi, sebab di pertengahan tahun 1900-an, maskapai memberlakukan aturan ketat (banyak yang masih berlaku sampai sekarang) pada berat, usia, status perkawinan, dan penampilan awak kabin ini. Idenya adalah untuk tidak secara halus memanfaatkan seksualitas perempuan. Kode berpakaian awak kabin untuk wanita mendapatkan banyak dukungan dan keuntungan selanjutnya dari pelancong kelas bisnis pria yang paling sering mengambil penerbangan internasional pada waktu itu. Banyak yang masih tersisa hingga sekarang dalam karakteristik anggota awak kabin yang khas telah dibuat dari stereotip yang dibentuk pada pertengahan 1900-an. Saat ini, wanita secara konsisten membentuk lebih dari 75 persen dari tenaga awak kabin di AS. Ini adalah pekerjaan yang disajikan sebagai sangat glamor dan feminin yang telah mengasingkan banyak minat pria. Meskipun sebagian besar perempuan dipekerjakan sebagai awak kabin, ada tanda-tanda bahwa industri ini berubah. Sedikit kemiringan telah dicatat dalam jumlah pelamar pria yang mencari posisi sebagai awak pesawat. Namun, bagi pria yang ingin menjadi awak kabin, ada penghalang mendasar di jalan mereka. Sebab tidak semua maskapai penerbangan mengadopsi apa yang bisa disebut sikap avant-garde terhadap diskriminasi. Seperti apa yang tampak seperti seksisme adalah cara bisnis bekerja untuk beberapa maskapai penerbangan di seluruh dunia. Sebagai contoh, Indigo maskapai penerbangan murah India mengiklankan hanya untuk awak kabin perempuan di posisi berpengalaman dan tidak berpengalaman. Baca juga: Ellen Church, Pramugari Pertama di Dunia yang Juga Punya Lisensi Pilot Di situs webnya, dikatakan mereka hanya menerima aplikasi dari: “Warga negara India wanita, dengan Paspor India, berusia antara 18 hingga 27 tahun.” Sayangnya, selama aturan seperti ini terus ada, kecil kemungkinannya bahwa awak kabin dari industri perjalanan udara dapat mengalami perubahan radikal yang dibutuhkannya. Jelas bahwa semakin banyak laki-laki melamar peran dalam industri ini, tetapi insentif bagi mereka untuk berhasil dalam peran ini tidak diterima secara universal seperti halnya bagi perempuan.

APU Beraksi, Inilah Sumber Suara Bising yang Kerap Anda Dengar Saat Naik dan Turun Pesawat

Bunyi bising kerap didera penumpang saat masuk dan keluar pesawat di tarmak. Padahal bisa dicermati, sumber bising tadi bukan berasal dari mesin jet, melainkan berasal dari arah ekor pesawat. Dan yang dimaksud sebagai sumber bising itu adalah Auxiliary Power Unit (APU), yaitu sebuah perangkat pada pesawat yang menyediakan energi untuk fungsi selain propulsi. Baca juga: Inilah Solar One, Pesawat Bertenaga Surya ‘Pertama’ di Dunia Fungsi utama dari APU yang terdapat pada pesawat adalah untuk memberikan kekuatan pada saat memulai mesin utama. Turbin mesin harus dipercepat untuk kecepatan rotasi tinggi untuk memberikan kompresi udara yang cukup guna membuat mesin dapat beroperasi secara mandiri. Mesin jet yang lebih kecil biasanya dimulai oleh sebuah motor listrik, sedangkan mesin yang lebih besar biasanya dimulai oleh sebuah motor turbin udara. Sebelum mesin dihidupkan, APU dihidupkan terlebih dahulu, umumnya oleh baterai atau hidraulik akumulator. Setelah APU berjalan, ia menyediakan tenaga (listrik, pneumatic, atau hidraulis, tergantung pada desain) untuk memulai menyalakan mesin utama pesawat. Selain itu, APU juga digunakan untuk menjalankan layanan pesawat saat mesin pesawat dimatikan. Hal ini memungkinkan kabin pesawat menjadi nyaman (menghidupkan AC) bagi penumpang, hal itu berlansung sebelum mesin pesawat dihidupkan. Beberapa APU juga dihubungkan ke pompa hidraulis, yang memungkinkan kru untuk mengoperasikan peralatan hidraulis (seperti flight controls atau flap) sebelum memulai mesin propeler/turbin jet engine. Baca juga: Mampukah Pesawat Bertenaga Listrik Geser Kedigdayaan Pesawat Komersial? Tak sulit untuk mencari posisi APU di pesawat, tengok saja di bagian ekor di di bawah sayap tegak (vertical stabiizer). Jika anda lihat lubang exhaust pada ekor pesawat, nah dari situlah suara bising itu berasal.

Misteri Teror Hantu Pesawat Eastern Airlines dengan Nomor Penerbangan 401

Pada awal 1973, kapten pilot dalam penerbangan Eastern Airlines dari Newark, New Jersey, ke Miami diminta memeriksa seorang penumpang aneh di first class. Sebelum mengecek, kapten pilot tersebut diberitahu bahwa penumpang yang akan dicek adalah seseorang pilot Eastern Airlines lainnya. Baca juga: Lima Kecelakaan Penerbangan Akibat ‘Bird Strike’ Terburuk di Dunia Selain menunjukkan gelagat aneh, seperti tidak menanggapi pertanyaan dari pramugari senior, tidak tercatat dalam manifes penerbangan kala itu, tatapannya kosong menghadap ke depan bagaikan orang linglung, pilot tersebut rupanya juga memakai seragam lengkap pilot seolah baru saja selesai bertugas atau hendak ingin bertugas. Dengan penuh penasaran, kapten pilot Eastern Airlines tersebut kemudian beranjak dari kokpit dan mengecek langsung. Dari kejauhan tampaknya ia seperti mengenal penumpang tersebut. Setelah di dekati dengan jelas, ia pun berujar, “Ya Tuhan, dia Bob Loft”. Penerbangan pun geger dan tak satu pun awak kabin ataupun kokpit di penerbangan tersebut memberikan keterangan lebih lanjut. Demikian juga dengan pihak maskapai. Di dalam log book penerbangan juga tak ada keterangan apapun terkait penerbangan misterius tersebut. Usut punya usut, rupanya Bob Loft adalah kapten pilot dalam penerbangan 401 yang berakhir nahas hingga menyebabkan ratusan orang tewas. 48 tahun silam atau 29 Desember 1972, sebuah pesawat maskapai Eastern Airlines Lockheed L-1011 canggih yang dijuluki “Whisperliner” karena relatif lebih senyap dan tenang dibandingkan pesawat lain di zaman itu mengalami kecelakaan. Pesawat bernomor penerbangan 401 itu sedianya mendarat di Bandara Miami setelah lepas landas dari Bandara New York 21.20 waktu setempat, dengan memuat 176 orang. Sebetulnya, pada pukul 11.30 malam, beberapa saat sebelum memulai proses pendaratan, seperti biasa Bob Loft telah mengabarkan kepada penumpang bahwa sebentar lagi pesawat akan segera mendarat di Bandara Miami. Namun jelang mendarat, rodanya mendadak tidak berfungsi dan pesawat sudah kadung touch down. Pesawat pun terhempas di daratan Everglades, Florida, kurang lebih 30 kilometer dari landasan Miami dengan kecepatan 225 mil atau setara 362 kilometer per jam. Akibat kecelakaan, seperti dikutip KabarPenumpang.com dari laman ozy.com, sebanyak 101 orang tewas. Sementara 75 lainnya selamat, sekalipun sulit dipercaya saat pesawat dengan kecepatan 362 kilometer per jam menabrak Everglades masih menyisakan penumpang selamat. Insiden inilah yang menjadi awal mula kisah penerbangan pesawat hantu. Awalnya, beberapa bagian pesawat penerbangan 401 yang masih berfungsi digunakan untuk komponen pesawat baru, yakni 318 Lockheed L-1011. Di pesawat baru itulah kerap terjadi kejadian horor. Pilot dan penumpang sering melihat bayang-bayang roh kru pesawat 401 Eastern Airlines. Pernah kejadian seorang pilot berbicara dengan hantu Kapten Loft ketika menerbangkan pesawat. Si juru terbang itu awalnya tak sadar jika itu adalah sosok yang telah tiada. Ia baru menyadari setelah, si roh kapten itu tiba-tiba menghilang. Setelah itu, pilot dan kopilot ketakutan dan membatalkan penerbangan. Kisah mistis juga pernah dialami seorang penumpang perempuan. Ia mengaku melihat sosok lelaki misterius duduk di sebelahnya. Wajahnya pucat dan diam membisu. Namun lagi-lagi, pria yang diketahui berwajah mirip kapten Loft itu menghilang. Ada lagi kisah penampakan Kapten Loft yang berhasil menyelamatkan nyawa para pilot, kru, dan penumpang. Sebelum pesawat terbang, bayangan Loft muncul dari dalam kaca lemari dan memberitahu semua kru pesawat untuk mengeluarkan penumpang. “Hati-hati ada api di atas pesawat ini,” begitu katanya. Baca juga: Hanya Empat Penumpang Selamat, Tragedi JAL 123 Kecelakaan Udara Terburuk di Jepang Beberapa menit kemudian, pilot menemukan ada masalah pada mesin pesawat. Para kru kemudian menuruti imbauan roh Loft dan meminta seluruh orang di dalam pesawat keluar. Pesawat pun batal diterbangkan. Setelah mendapat sejumlah laporan kisah horor, Pihak maskapai memutuskan memanggil paranormal dan mengecek kondisi pesawat tersebut. Berdasarkan rekomendasi si ahli supranatural, diputuskan bahwa komponen bekas pesawat penerbangan 401 yang celaka, dikeluarkan. Kisah ini kemudian diceritakan ulang dalam sebuah buku dan film berjudul The Ghost of Flight 401 pada tahun 1978 serta lagu dengan judul yang sama pada tahun 1979 oleh seorang musisi kenamaan AS, Bob Welch, dalam sebuah album solonya, Three Hearts

Mau Berlibur Tapi Dirumah Saja? Ini Tipsnya

Bosan duduk di rumah dan menunggu ketidakpastian kapan pandemi berakhir dan bisa liburan kembali? Tenang, meski tak bisa berlibur saat masa pandemi Covid-19 seperti ini. Nyatanya Anda bisa berlibur ke berbagai tempat dan mencoba makanan dari berbagai negara atau daerah. Baca juga: Hujan dan Banjir Nekat Liburan? Cek Tipsnya Bahkan Anda tak perlu memindahkan pantat apalagi bagi kaum rebahan, ini mungkin menjadi satu solusi terbaik untuk berlibur tanpa harus beranjak dari kasur atau sofa. KabarPenumpang.com merangkum praguemorning.cz, berikut ada beberapa tips untuk menikmati liburan tanpa keluar rumah selama masa pandemi. 1. Pinterest dan Instagram Melalui dua platform ini, tak perlu memindahkan pantat dari sofa atau tubuh yang tengah rebahan dari kasur. Dari dua platform ini, Anda bisa memposting foto atau video singkat liburan yang lalu. Tak hanya itu, di Pinterest dan Instagram, Anda bahkan bisa mendapatkan tips dan bahkan menemukan destinasi baru yang menakjubkan serta bisa memasukkannya dalam daftar. 2. Majalah Mungkin saat ini majalah seringkali dilupakan karena lebih mudah melihatnya melalui pencarian di internet. Tetapi dalam sebuah majalah perjalanan banyak gambar tempat wisata yang membuat Anda terpesona. Apalagi majalah seringkali menghadirkan tulisan yang mendetail tentang tips ke satu daerah. 3. Video dan Podcast Platform online saat ini banyak menyajikan film dokumenter, pertunjukkan hingga vlog dari perjalanan wisata. Bila dirasa kurang dengan melihat video pendek di Instagram, Anda bisa menontonnya melalui YouTube. Dalam film-film dokumeter ini pun Anda bukan hanya sekedar menikmati liburan tetapi juga bisa belajar tentang budaya, politik dan kebiasaan di suatu daerah atau negara lainnya. Di Netflix pun menawarkan banyak film dokumenter dan serial perjalanan yang luar biasa. Selain menonton, dengan mendengarkan podcast perjalanan pun bisa menghibur diri sendiri ditambah lagi dengan pengetahuan untuk perjalanan Anda berikutnya. 4. Dengan makanan Nah, selain menikmati pemandangan, budaya dan segala macamnya tentang suatu tempat. Setiap berlibur, Anda tidak akan lupa menikmati sajian kuliner khas tempat yang dikunjungi. Karena saat ini tak bisa, maka Anda bisa mencoba masakan dari berbagai negara atau daerah yang Anda kunjungi. Apalagi ketika berlibur menyempatkan membeli buku resep masakan dari berbagai negara. Namun bila Anda sedang tidak ingin memasak, bisa memesan delivery dan nikmati dengan sebotol wine yang Anda beli ketika berlibur. 5. Google Salah satu platform yang paling banyak dikunjungi orang-orang di dunia. Di google Anda bisa mendapatkan apa pun bahkan tempat-tempat yang belum pernah Anda kunjungi sekalipun. Bila Anda menyukai perjalanan sejarah seperti museum, Google bisa mengantar Anda melihat keindahan museum di dunia dan mendapatkan berbagai informasi. Anda bisa melihat Museum Inggris di London, Museum Pergamon di Berlin, Museum Van Gogh di Amsterdam, Galeri Uffizi di Florence, Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer di Seoul dan banyak lagi. Jika Anda seorang pecinta alam luar yang hebat, Anda dapat menjelajahi taman nasional dan objek wisata seperti Grand Canyon, Taman Nasional Yellowstone, Pulau Alcatraz, dan lainnya. Persiapkan diri Anda dan mulai beberapa pendidikan budaya dan alam dengan Google Earth dan Google Arts & Culture. Ini gratis dan Anda tidak perlu mengantri. Baca juga: Hadapi Karantina Wilayah, Ini 8 Hal yang Bisa Anda Lakukan Bersama Anak di Rumah 6. Film Berapa kali Anda terinspirasi untuk bepergian ke suatu tempat hanya dengan melihatnya di film? Mungkin jawabannya sering, karena film yang bagus memiliki kekuatan untuk membawa Anda ke saat-saat tertentu dan membuat berpikir untuk bertualang sehingga ingin segera melihat tempat yang ada dalam film tersebut secara langsung. Ada banyak film perjalanan hebat yang menghangatkan hati petualang Anda, menunjukkan kepada Anda tempat-tempat baru yang indah, menginspirasi untuk perjalanan berikutnya dan membuat Anda merasa nostalgia.

Kolombo, “Kota Keramat” Bagi Garuda Indonesia yang Terbang Menuju Tanah Suci

Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia diwartakan telah melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Internasional Bandaranaike (BIA) atau dikenal dengan Bandara Kolombo, Sri Lanka pada Selasa (2/4/2019) sore kemarin. Adapun pesawat dengan nomer penerbangan GA972 tersebut tengah melakoni perjalanan dari Aceh menuju Jeddah, dan pilot melaporkan bahwa adanya asap dari dalam pesawat. Beruntung, pendaratan darurat ini tidak meninggalkan cidera terhadap 338 penumpang dan sejumlah kru penerbang dalam insiden tersebut. Baca Juga: Untuk Direct Flight Umrah, Mei 2019 Airbus A330-900NEO Lion Air Tiba di Indonesia Jika ditelisik lagi ke belakang, ini bukanlah kali pertamanya Garuda Indonesia melakukan pendaratan darurat ketika tengah terbang menuju Tanah Suci. Ya, masih di lokasi yang sama, di kota terbesar di Sri Lanka ini seolah memiliki sejarah kelam penerbangan Haji/Umrah Garuda Indonesia. Mundur ke tanggal 4 Desember 1974, Garuda Indonesia yang kala itu menyewa pesawat DC-8 milik Martinair (maskapai asal Belanda) menabrak puncak Bukit Adam yang berjarak tidak terlalu jauh dari Bandar Udara Internasional Bandaranaike (sekira 15 menit penerbangan dari lokasi kejadian). Alhasil, sebanyak 182 jamaah Haji asal Indonesia dan 9 awak penerbang dalam perjalanan menuju Mekkah tersebut tewas. KabarPenumpang.com mengutip dari sejumlah laman sumber, Federal Aviation Administration (FAA) yang didukung oleh pernyataan dari Otoritas Penerbangan Sipil Sri Lanka menyebutkan bahwa penyebab kecelakaan adalah kesalahan manusia (human error). Kecelakaan ini berawal dari kesalahan pilot mengabarkan jarak pesawat dengan landasan. Pilot menyebutkan “FOURTEEN” untuk mengabarkan bahwa penanda jarak di panel kontrol kokpit menunjukkan pesawat berjarak 14 mil dari daratan. Namun, menara pemantau (ATC) menangkap ucapan tersebut sebagai “FORTY” yang berarti 40. Akibatnya, terjadi mispersepsi dan perbukitan yang berada di antara landasan dan jalur mendarat pesawat tidak terdeteksi. Tidak berhenti sampai di situ saja, pada 15 November 1978, maskapai Garuda Indonesia kembali dipaksa menelan pil pahit ketika pesawat DC-8 yang disewanya dari maskapai asal Islandia, Icelandic Airlines harus kembali jatuh di Kolombo, Sri Lanka. Garuda Indonesia yang kala itu tengah memboyong jamaah Haji asal Kalimantan Selatan dari Jeddah menuju Surabaya, gagal mendarat di Bandara Kolombo. Baca Juga: Douglas DC-8: Lambang Supremasi Penerbangan Jarak Jauh Garuda Indonesia di Era 60/70-an Mulanya, penerbangan berjalan mulus hingga mendekati bandara Kolombo di Katunayake, Sri Lanka. Pada pukul 22.53 waktu setempat, pilot meminta izin untuk menggunakan landasan pacu 22. Persiapan mendarat pun dilakukan. Namun, 30 menit kemudian, pesawat nahas tersebut jatuh. Detail investigasi mengenai kecelakaan tersebut yang menggunakan rekaman suara dan data mengungkapkan bahwa pilot telah melakukan sejumlah kesalahan kecil, namun krusial. Pesawat dikabarkan turun terlalu terlalu cepat. Pada titik ini, altimeter pesawat seharusnya memberikan peringatan, namun terjadi kesalahan pengaturan sehingga ketika pilot menyadari bahwa burung besi itu turun terlalu cepat, sudah terlambat untuk membatalkan pendaratan. Dari tiga kasus di atas, terlihat ada beberapa kesamaan. Pertama adalah ketiga insiden ini terjadi di Sri Lanka. Lalu kedua sama-sama tengah membawa jamaah Haji/Umrah, dan yang terakhir adalah sama-sama dilakoni oleh maskapai Garuda Indonesia. Ada apa dengan Garuda Indonesia, jamaah Haji/Umrah, dan Kolombo?