Mulai 12 April, PT KAI Mulai Operasikan Switch Over Rel Dwi Ganda Jatinegara-Cakung

Memasuki tahapan baru, Double-Double Track (DDT) atau jalur dwi ganda yang melintasi Manggarai hingga cikarang ini akan mulai mengoperasikan switch over rel dwi ganda di rute Jatinegara menuju Cakung. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan melaksanakan pengoperasian jalur sepanjang 9,5 km tersebut pada Jumat (12/4/2019) sejak pukul 00.30 WIB. Baca juga: KRL Kerap Jadi Korban Sambaran Petir, Dirut PT KAI Minta Solusi dari Ahli Petir ITB Dirangkum dari berbagai laman sumber, mulai berfungsinya rel dwi ganda tersebut, maka jalur ganda eksisting akan mulai dioperasikan untuk melayani operasional kereta Commuterline Jabodetabek. Sedangkan jalur ganda yang baru akan digunakan untuk pengoperasian jalur kereta jarak jauh dan lokal. Adapun pemindahan jalurnya sendiri atau switch over akan terjadi di titik kilometer 12 dan 21. Karena adanya hal ini, maka KRL akan mengalami keterlambatan di hari pengoperasian tesebut sebab adanya penyesuaian terkait berfungsinya switch over itu. Kepala Teknik Balai Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Jumadi mengatakan, bahwa keterlambatan akan memakan waktu dua hingga enam menit. Kereta yang terlambat khususnya dari Bekasi atau Cikarang yang menuju ke Jakarta. “Keterlambatan ini sendiri juga sebagai dampak dari jalur yang masih harus bergantian dengan kereta jarak jauh. Gangguan akan terjadi setelah Stasiun Cakung,” ujar Jumadi. Dia menambahkan, hal ini juga disebabkan kereta jarak jauh harus dibelokkan ke jalur 1 Stasiun Cakung dan memastikan gangguan hanya sesaat. Deputy Executive Vice President 1 PT KAI Daop 1 Jakarta Bidang Teknis dan Operasional, Sofyan Hasan menjelaskan kereta yang akan terhambat dan datang dari timur adalah KA Kutojaya, KA Senja Utama Solo, KA Senja Utama Yogyakarya, KA Jayabaya, KA Argo Parahyangan, KA Sawunggalih, KA Gumarang. Selain itu pula KRL yang masih melintas pada malam hari juga terhambat. “Kemungkinan yang terakhir berangkat dari Jakarta Kota pada 00:03, karena melintas di Jatinegara pada 00:22. Kemungkinan kereta itu yang tertahan,” tambah Sofyan. Kepala Humas Daop 1, Eva Chairunisa mengatakan, DDT ini akan memiliki manfaat bagi pengguna jasa setelah sempurna seluruh pembangunannya termasuk manggarai, diantara manfaat tersebut adalah efisiensi waktu dalam durasi perjalanan. Baca juga: Kenali Jenis Kereta Crane yang Bantu Evakuasi KRL Anjlok di Cilebut “Karena kalau saat ini masih proses, ya baru sampai Cakung DDT nya belum sampai Bekasi. Nantinya setelah pengoperasian secara full, DDT dan paketnya yakni pembangunanan di Stasiun Manggarai selesai KRL akan lebih cepat,” ujar Eva yang dihubungi KabarPenumpang.com, Selasa (9/4/2019).

KRL Kerap Jadi Korban Sambaran Petir, Dirut PT KAI Minta Solusi dari Ahli Petir ITB

Terkait dengan kondisi cuaca yang semakin sulit untuk diprediksi belakangan ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan meminta bantuan dari para ahli petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mencari solusi serangan petir pada kereta api. Pasalnya, kondisi hujan deras yang disertai petir dikhawatirkan dapat menghambat pengoperasian dari tulang punggung moda transportasi berbasis massal di Jakarta ini. Tidak bisa dipungkiri, sambaran petir kerap kali menimbulkan masalah pada operasional KRL Jabodetabek. Baca Juga: Faraday Cage Selamatkan MRT Singapura Saat Tersambar Petir Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan bahwa Selasa (9/4/2019) ini pihaknya akan langsung menggelar rapat, “memberitahu ini kasusnya, apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi petir ini,” ujar Edi Sukmoro di Stasiun Bandung, Jumat (5/4/2019), dikutip KabarPenumpang.com dari laman tempo.co. Edi menambahkan, persatuan ahli petir ini memiliki riset peta daerah petir di Indonesia. Dalam peta itu diyakininya Jabodetabek termasuk daerah petir paling berat di dunia. Ternyata pernyataan Edi ini tidak hanya sekedar hipotesa belaka, terbukti dengan serangkaian serangan petir yang ‘mengganggu’ pengoperasian dari KRL di Jabodetabek. Sebut saja yang terjadi di Bekasi dan Tangerang Selatan beberapa waktu yang lalu – dimana serangan petir ini langsung berdampak pada penumpukan penumpang sangat besar. Begitu beratnya hingga operasional KRL bisa dan bolak-balik terdampak. Padahal setiap rangkaian KRL disebutkannya telah dilengkapi fitur penangkal petir. “Namun (alat penangkal petir) kalah dengan kekuatan (petir) yang besar sekali,” ujarnya. “Jadi pakar ini punya petanya, kami akan meminta saran untuk menanggulangi ini. Saya yakinkan, ini pasti harus ada solusinya,” imbuh Edi. Namun jika diperhatikan kembali, nampaknya produsen kereta api telah terlebih dahulu memikirkan tentang kereta jika terdampak sambaran petir. Sebut saja pengadaan fitur penangkal petir yang diyakini dapat meminimalisir ‘efek samping’ dari sambaran petir tersebut. Tapi kembali lagi pada pernyataan Edi, fitur tersebut tidak terlalu manjur untuk menangkal gejala alam yang dihasilkan dari perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Baca Juga: KRL Jabodetabek Dulu dan Sekarang Sama halnya seperti pesawat terbang, kereta api juga mengaplikasikan apa yang disebut dengan Faraday Cage – sebuah ruang tertutup yang terbuat dari bahan-bahan penghantar listrik, dimana ruangan ini mampu merintangi medan listrik statik eksternal. Besar kemungkinan, gangguan di jaringan KRL Jabodetabek ini sesuai dengan perkiraan Edi sebelumnya, yaitu sambaran petir yang terlalu kuat.    

Lebih Dulu dari BYD, Scania Kirim Bi-Articulated Bus ke Brasil

Setelah pada artikel sebelumnya, disebutkan bahwa pabrikan otomotif asal Cina, BYD Automobile telah merilis bi-articulated bus pertama di dunia yang rencananya akan dioperasikan di TransMileno, Kolombia, ternyata beberapa minggu sebelumnnya, Scania telah terlebih dahulu mengirimkan moda serupa ke Brazil. Pengiriman bi-articulated bus ini merupakan bagian dari pembaruan jaringan Bus Rapid Transit (BRT) di kota Curitiba yang sudah ada sejak tahun 1970-an. Baca Juga: Mampu Angkut 250 Penumpang, BYD Automobile Luncurkan Bus Listrik Terpanjang di Dunia Jaringan BRT sepanjang 80km di kota Curitiba ini sendiri dioperatori oleh Viação Cidade Sorriso, sebuah operator lokal yang dikabarkan tengah melakukan peremajaan terhadap 246 armada busnya. Adalah Scania F 360 HA, bi-articulated bus yang dilengkapi dengan mesin berkekuatan 360hp dan dikembangkan dengan torsi 1.850 Nm pada putaran engine rendah untuk menghemat bahan bakar. Mengutip dari laman scania.com (13/3/2019), bus F 360 HA milik Scania ini sendiri diproyeksikan untuk mengangkut total beban hingga 43,5 ton – beban angkut paling berat di pasar. Engine depan memberikan aksesibilitas yang lebih baik antara tiga bagian bus dengan kapasitas total 160 penumpang ini. Nah, seperti yang sudah disinggung di atas, bus ini termasuk ke dalam kategori bi-articulated bus. Sebenarnya, apa maksud dari jenis bus ini? Bi-articulated bus ini sendiri merupakan sejenis bus artikulasi berkapasitas tinggi dengan gandar (axle) ekstra dan sambungan artikulasi (atau yang biasa dikenal dengan bordes jika di dunia perkeretaapian) kedua yang memungkinkannya membawa tiga kompartemen penumpang – alih-alih dua seperti yang sudah biasa Anda lihat di armada TransJakarta. Sederhananya, bi-articulated bus ini merupakan ‘perpanjangan’ dari articulated bus atau bus gandeng satu yang sudah banyak ditemukan di berbagai kota – tidak terkecuali Jakarta. Karena panjang moda yang melebihi bus biasa, bi-articulated bus ini cenderung dioperasikan dalam rute inti dengan frekuensi penumpang yang tinggi atau skema angkutan cepat bus daripada di rute bus konvensional. Baca Juga: BYD K9 – Inilah Bus Listrik untuk Koridor 13 TransJakarta Sebenarnya, moda seperti ini sudah tidak asing lagi di mata dunia – sebut saja beberapa negara yang sudah mengoperasikan bi-articulated bus adalah Jerman, Belanda, hingga Kolombia. Wah, berarti pengemudi yang mengoperasikan bi-articulated bus dituntut untuk memiliki kemampuan mengemudi dan perhitungan yang sempurna, ya! Salah-salah, nanti malah nyenggol kendaraan lain atau pembatas jalan ketika tengah berputar.

Sama-Sama Suguhkan Live Music di Udara, Ini Bedanya Antara TNI AU dan Garuda Indonesia

Band Padi Reborn menjadi pengisi konser untuk perayaan HUT TNI AU ke-73. Band yang digawangi oleh lima personel yakni Fadli (vokal), Piyu dan Ari (gitar), Rindra (bass) dan Yoyo (drum) tampil tak biasa karena selain merayakan ulang tahun TNI AU pada 6 April kemarin mereka melakukan ‘konser’ dalam formasi lengkap di atas ketinggian 15 ribu kaki. Baca juga: Di Hari Valentine, Andien dan Tompi Bakal Tampil Live di Garuda Indonesia Rute Jakarta-Denpasar Band ini tampil di udara dengan formasi dan alat yang lengkap saat ditantang oleh TNI AU untuk bernyanyi dan bermain musik di atas langit tepatnya di dalam pesawat. Mereka bermain sedikit berbeda yakni diatas panggung kecil dalam pesawat Boeing 747-400 TNI AU Skadron Udara 17 dengan nomor A-7305. Total ada lima lagu yang dilantunkan dalam penerbangan di kawasan Pelabuhah Ratu. Bahkan saat tampil di udara tersebut Ari, Rindra dan Fadli tampil mengenakan jaket terbang layaknya pilot jet tempur Tanah Air. Penerbangan selama kurang lebih satu jam tersebut Padi Reborn tampil dalam penerbangan bertajuk Joy Flight With Padi Reborn. Penampilan Padi Reborn dalam perayaan HUT TNI AU ke-73 membuat mereka menjadi band pertama yang unjuk kebolehan di pesawat militer yang tengah mengudara. HUT TNI AU sendiri puncaknya akan dirayakan pada 9 April 2019, sementara Padi Reborn pada 8 April akan merayakan hari jadinya yang ke-22. “Kalau dulu Padi pernah akustikan, itu biasa. Tapi ini kami mengeluarkan power listrik yang ada dalam pesawat,” ujar Piyu yang dikutip KabarPenumpang.com dari wartakota.tribunnews.com (7/4/2019). Diketahui, para personel Padi bersama dengan anggota TNI berangkat dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma. Selama penerbangan dengan pesawat narrow body yang tadinya adalah milik Garuda Indonesia ini, bagian depan kargo pesawat diisi dengan karung pasir sebagai pemberat, hal ini untuk menghindari pesawat terdongak ke atas, lantaran posisi awak band dan penumpang berada di bagian belakang. Hal ini mengingatkan dengan Garuda Indonesia yang menghadirkan para penyanyi Indonesia dalam beberapa penerbangan mereka. Bedanya adalah dimana Garuda Indonesia hanya menggunakan alat musik seadanya atau bisa dikatakan bermain dan bernyanyi hanya diiringi sebuah gitar alias akustik. Live musik akustik di Garuda Indonesia sendiri diisi oleh Abdul, Andien dan Tompi di dalam penerbangan dengan ketinggian 35 ribu kaki. Perbedaan lainnya, musik yang diperdengarkan bila Padi Reborn untuk para anggota TNI sedangkan Garuda Indonesia untuk memberikan hiburan bagi penumpangnya. Ternyata tak hanya di Indonesia saja yang menggelar konser musik di dalam penerbangan. Pada 2007 lalu band punk asal Inggris Jamiroquai meluncurkan albumnya High Times, mereka melakukan live konser dalam penerbangan dari Munich ke Athena pada ketinggian 35 ribu kaki. Bahkan mereka tercatat dan menghasilkan beberapa penghargaan dari Guinness World Records termasuk “pertunjukan di ketinggian tertinggi,” yang memicu minat seniman lain. Tak hanya itu pada 2010, James Blunt memecahkan rekor Jamiroquai ketika ia tampil di 42 ribu kaki. Baca juga: Abdul “Indonesian Idol” Tampil Live di Ketinggian 35 Ribu Kaki Tidak semua pertunjukan dalam penerbangan diprakarsai oleh maskapai penerbangan. Para pemeran musikal Broadway, The Lion King, membawakan lagu “Circle of Life” dadakan yang menyenangkan para penumpang dalam penerbangan mereka dari Brisbane ke Sydney dan dalam perjalanan ke New York, band rock Irlandia Kodaline mengeluarkan gitar mereka dan membawakan lagu hit mereka pada penerbangan Aer Lingus.

Akhiri ‘Derita,’ Kini Masinis PT KAI Mulai Nikmati Lokomotif Ber-AC

Kebanyakan armada lokomotif yang dioperasikan PT KAI adalah buatan Amerika Serikat, dan lantaran di negara asalnya cenderung dingin, maka lokomotif PT KAI seperti lansiran General Electric Transportation tidak dibekali pendingin ruangan alias tidak ber-AC. Tiadanya AC (Air Conditioner) pada kabin masinis di lokomotif tentu menjadi ‘derita’ tersendiri, pasalnya cuaca dan hawa panas dari mesin lokomotif kerap mendera yang menjadikan fisik masinis lekas lelah. Baca juga: GE CC200, Lokomotif Diesel Elektrik Perdana di Indonesia, Ikut Sukseskan KTT Asia Afrika 1955 Dan setelah bertahun-tahun, baru kali ini mulai dirintis penggunaan AC pada kompartemen masinis di lokomotif. Persisnya penggunaan AC dalam lokomotif ditandai dengan peresmian pengoperasian lokomotif CC203 95 04 oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno di Stasiun Bandung, Sabtu, 6 April 2019. Lokomotif CC203 95 04 memang menjadi asset Depo Induk Bandung. Lokomotif diesel listrik ini telah dilengkapi pendingin ruangan (AC). Melalui Balai Yasa Yogyakarta, KAI melakukan modifikasi kabin lokomotif sehingga kini memiliki AC. AC yang dipasang memiliki kapasitas pendinginan ± 8.000 Kcal dan daya ± 3.000 watt yang mampu menahan hawa panas dari cuaca dan mesin lokomotif. Dikutip dari siaran pers PT KAI, AC pada lokomotif ini merupakan produk dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 57,69 persen. Lokomotif ber-AC ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi masinis sehingga lebih berkonsentrasi dalam bertugas. Selain itu, kabin ber-AC ini juga penting untuk keselamatan masinis untuk memberikan kesejukan di dalam kabin selama berdinas. Sebelumnya acap kali terlihat masinis hanya menggunakan kipas angin kecil yang kurang layak dari segi kenyamanan. Karena ‘gerah,’ tak jarang masinis harus membuka jendela kabin lokomotif sehingga rawan terkena pelemparan batu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Baca juga: General Electric CC206, Generasi Lokomotif Termodern PT KAI Tak semua lokomotif PT KAI tanpa AC, kebanyakan yang belum menggunaan AC adalah yang sudah beroperasi 24 tahun. Dari jumlah 251 lokomotif seri CC 201, CC 202, CC 203, dan CC 204 yang dimiliki PT KAI, saat ini sudah terpasang AC pada 17 lokomotif dari program tahun 2019 sebanyak 28 Lokomotif. Selanjutnya KAI merencanakan pemasangan AC pada seluruh armada lokomotif. Sekilas tentang lokomotif CC203, dari spesifikasinya mempunyai bobot kosong 78 ton dan bobot penuh 84 ton. Dengan kapasitas bahan bakar (solar) maksimum 3.028 liter, lokomitif ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 120 km per jam.

PT KAI Hadirkan Coworking Space Gratis di 9 Stasiun

Seolah mengikuti jejak fasilitas yang ada di stasiun kereta di Jepang, PT KAI kini telah merilis apa yang disebut sebagai coworking space yang telah dibangun di sembilan stasiun. Bila di Jepang konsepnya hadir sebagai sebuah booth working space untuk pengguna tunggal dan diperlukan biaya ekstra, maka coworking space yang ditawarkan PT KAI adalah gratis untuk pemegang boarding pass untuk tanggal kedatangan atau keberangkatan yang sama. Baca juga: Ekinaka, Booth Working Space untuk Pekerja Mobile di Stasiun Kereta Jepang Coworking space PT KAI kini telah hadir dan dapat digunakan di Stasiun Gambir, Juanda, BNI City, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan Jember. Dikutip dari siaran pers PT KAI (6/4), Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, fasilitas coworking space tersebut ditujukan untuk memudahkan penumpang yang ingin bekerja dengan ruang yang nyaman saat berada di stasiun sebelum atau sesudah naik KA. Buat Anda yang ingin menjajal fasilitas coworking space caranya cukup mudah, yaitu penumpang cukup menunjukkan boarding pass dengan tanggal keberangkatan atau kedatangan pada hari yang sama. Tentu tak bisa seenak waktu menggunakan coworking space, pasalnya setiap pengunjung hanya dapat menggunakan fasilitas ini untuk bekerja maksimal selama dua jam dalam setiap kunjungannya. Baca juga: Di Jepang, Bisa Makan Mie Gratis Asalkan Datang ke Stasiun Lebih Awal! Selain tentunya ketersedian koneksi internet broadband, coworking space PT KAI di setiap stasiun dilengkapi kursi, stop kontak listrik dan meja kerja. Untuk urusan kapasitas kursi, nyatanya tidak sama di setiap stasiun. Yang terbesar dan paling banyak kursi ada di Stasiun Gambir (20 kursi), Stasiun Cirebon (18 kursi), Stasiun BNI City/Stasiun Bandung/Stasiun Surabaya Gubeng (16 kursi), Stasiun Yogyakarta (14 kursi), Stasiun Juanda/Stasiun Semarang Tawang (12 kursi), dan Stasiun Jember (10 kursi). Pembatasan jam di coworking space tentu terkait terbatasnya kapasitas kursi.

Mampu Angkut 250 Penumpang, BYD Automobile Luncurkan Bus Listrik Terpanjang di Dunia

Perusahaan otomotif asal Cina yang berpusat di Shenzhen, BYD Automobile Co Ltd dikabarkan baru saja merilis sejumlah armada bus listrik di tahun 2019 ini. Salah satu yang paling fenomenal dan menyedot perhatian publik adalah bus listrik yang menyandang predikat sebagai yang terpanjang di dunia – BYD K12A all-electric bus. Tidak tanggung-tanggung, panjang dari bus gandeng tiga ini mencapai 88,5 kaki atau yang setara dengan 27 meter. Kira-kira, apa saja yang yang ditawarkan BYD melalui K12A all-electric bus ini? Baca Juga: Entaskan Kemacetan, BYD Luncurkan Straddle Monorail Perdana di Yinchuan Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, BYD K12A all-electric bus ini rencananya akan digunakan untuk beroperasi di TransMileno, Kolombia. Bus low deck yang didesain untuk mengangkut 250 penumpang ini sendiri diperkenalkan di markas BYD di Shenzhen pada Selasa, 2 April 2019 kemarin.
Interior dari BYD K12A. Sumber: newatlas.com
Dengan daya angkutnya tersebut, bus ini tentu memerlukan tenaga besar untuk bus melakukan akselerasi di jalanan. Dalam hal ini, BYD nampaknya tidak main-main, komponen di dalamnya diseting cukup baik, bahkan diklaim dapat menggerakkan kendaraan hingga kecepatan 70 km per jam. Bus bi-akulturasi ini merupakan bus pertama yang dilengkapi dengan pengaturan 4-wheel drive (4WD). Maka tidak heran jika bus ini mampu melesat dengan kecepatan yang bisa dibilang cukup ngebut. Masih berkaitan dengan daya mesin, penggunaan body berbahan material alumunium membuat bus ini lebih gesit dan lebih ringan ketika mengular di jalanan – namun kekuatan dari bodynya sendiri cukup mumpuni.
Ruang kemudi BYD K12A. Sumber: newatlas,com
“BYD kembali menggunakan teknologi ini, produk reliable dan solusi inovatif yang mampu menyelesaikan dua masalah urban, kemacetan dan polusi. K12A membawa sistem BRT lebih ramah lingkungan, sekaligus mengizinkan penumpang menikmati kesenyapan, perjalanan bebas polusi dan secara bersamaan pengurangan biaya perawatan signifikan bagi operator,” terang Senior Vice President BYD, Stella Li dalam keterangan resminya. Baca Juga: BYD K9 – Inilah Bus Listrik untuk Koridor 13 TransJakarta Pihak BYD sendiri mengatakan bahwa bus ini memang sengaja dikembangkan untuk sistem Bus Rapid Transit (BRT) global yang sudah pasti ramah lingkungan. Penggunaan baterai yang menjadi penggerak utama bus ini memungkinkan BYD K12A all-electric bus untuk bepergian hingga maksimal 300km dalam kondisi baterai terisi penuh. “K12A akan menyajikan perjalanan nol emisi dengan menggunakan BRT, itu menandakan bahwa penumpang dapat menikmati perjalanan yang tenang dan bebas polusi. Selain itu, para operator yang menggunakan bus ini juga dapat mereduksi bea pengoperasian secara signifikan,” tandas Stella Li. Sebelumnya, BYD juga telah memamerkan bus listriknya pada pagelaran Busworld South East Asia 2019 – BYD K9. Rencananya bus ini akan beroperasi di Indonesia, tepatnya dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) untuk mengakomodasi penumpang di koridor 13 (CBD Ciledug – Kapten Tendean).    

(Lagi) Kasus Plagiarisme Menjerat Maskapai Besar, Editannya Kocak!

Jika pada artikel sebelumnya kami membahas tentang seorang desainer action figure yang merasa idenya dicuri oleh Singapore Airlines dan produsen action figure kenamaan, Funko, kini kasus serupa menimpa seorang fotografer yang hasil jepretannya diplagiat dan dijadikan iklan di majalan penerbangan maskapai asal Negeri Bavaria, Lufthansa. Setelah mendapatkan sedikit sentuhan dari aplikasi edit foto, Photoshop, sang penjiplak secara ilegal memajang foto tersebut tanpa ijin dan persetujuan dari sang fotografer. Baca Juga: Seorang Desainer Action Figure Merasa Idenya Dicuri Funko dan Singapore Airlines Adalah Dani Diamond, seorang fotografer mode kenamaan asal New York City mendapatkan laporan dari salah satu penggemarnya yang mengatakan bahwa ia telah melihat hasil foto Dani dipajang dalam bentuk sebuah iklan di majalah penerbangan milik Lufthansa. Mungkin awalnya penggemar Dani ini ingin memuji hasil jepretannya sampai sukses dipajang menjadi sebuah iklan. Namun alangkah kagetnya si penggemar ketika Dani mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melisensikan fotonya tersebut.
Foto asli yang diambil oleh Dani Diamond. Sumber: istimewa
Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman petapixel.com (3/4/2019), dengan bantuan dari para penggemar setianya, Dani Diamond ternyata mendapati hasil karyanya yang diplagiat tersebut ada di hampir semua majalah penerbangan Lufthansa. Lebih parahnya lagi, Dani Diamond mengkonfirmasi bahwa sertifikasi foto yang tidak terdaftar di Kantor Hak Cipta Amerika Serikat tersebut juga turut dicantumkan oleh pihak Lufthansa. Padahal Dani telah mendaftarkan karyanya tersebut ke Kantor Hak Cipta Amerika Serikat. Namun sekali lagi, Lufthansa menyantumkannya seolah-olah foto tersebut merupakan hasil karya mereka. Tapi ada sisi lucu dari kasus ini, dimana pada foto asli milik Dani, di model yang identitasnya disamarkan ini tidak menggunakan jam tangan. Tapi setelah diplagiat dan melewati proses editing, tampak si model menggunakan jam tangan. Lucunya adalah, jam tangan yang ‘ditempelkan’ kepada di model ini berada dalam posisi yang terbalik (posisi yang seharusnya berada di atas malah berada di bawah). Baca Juga: Margin Keuntungan Tipis, Lufthansa Hibahkan Rute Penerbangan Menuju Bangkok Setelah membagikan kisahnya ini ke sosial media Facebook, Dani Diamond mendapat dukungan dari banyak pihak untuk membawa kasus plagiarisme ini ke jalur hukum. Namun apa yang ada di pikiran Dani tidaklah berbanding lurus denganyang disarankan oleh para pendukungnya ini. “Saya tidak tertarik untuk menghabiskan uang dalam jumlah yang besar untuk melawan perusahaan sebesar itu (Lufthansa),” ujarnya. Kendati jalan damai yang ditempuh Dani ini mengecewakan banyak pihak dan berpotensi untuk menimbulkan kasus plagiarisme lain, tapi satu yang patut diambil hikmahnya dari kasus ini – hargailah karya seni orang lain.

Seorang Penumpang Truk Tewas Terkena Sebilah Rotor Helikopter yang Lepas

Satu orang penumpang truk tewas setelah tersambar sebilah rotor (baling-baling) helikopter yang terlepas. Pria berusia 72 tahun tersebut bernama Deodat Gangapersaud yang tengah berada didalam truk di 50th Palm River Street bersama anaknya Ryan Persaud. Baca juga: Tiba-Tiba Pilot Pingsan, Untungnya Penumpang Wanita Ini Berhasil Daratkan Helikopter KabarPenumpang.com melansir dari laman ocala.com (4/4/2019), menurut kantor Sheriff Hillsborough County, sebuah helikopter mengalami kegagalan mesin katastropik dan melakukan pendaratan keras di jalan sebelum pukul 02.30 pagi waktu setempat. Bryan Messick yang mengemudikan helikopter dan Joshua Wells yang merupakan kopilot dari helikopter tersebut. Setelah pendaratan yang sulit itu, ternyata salah satu bilah rotor terlepas dan menabrak sebuah truk pick-up Chevrolet Silverado. Di dalamnya ada sepasang bapak dan anak yang terkena tebasan rotor tersebut. Sayangnya sang ayah, Deodat harus tewas ditempat karena menderita luka yang fatal dan Ryan hanya menderita luka ringan. Keduanya dibawa ke Rumah Sakit Umum Tampa. “Anda bisa mulai mendengar mata pisau. Saya berbalik dan melihat helikopter sekitar 20 kaki di atas udara. Ia mencoba menabrak tanah di rerumputan itu. Tetapi, kemudian ia terus meluncur dan meluncur sampai menabrak tiang itu di sana dan memotongnya menjadi dua. Itu sangat menakutkan. Itu sangat dekat. Itu bisa saja kami,” kata saksi Alejandor Bou-Colon. Menurut para deputi, kedua penerbang helikopter tersebut merupakan pilot terlatih dan baru-baru ini melakukan sebuah pelayanan. Helikopter tersebut tengah dalam perjalanan ke Sarasota sebelum kejadian nahas tersebut terjadi. Dan Boogs, dari National Transportation Safety Board (NTSB) atau Badan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan bila helikopter itu baru. “Ini baru berumur beberapa bulan. Kami akan melakukan penyelidikan lengkap dan penuh,” kata Boggs. Pilot mengatakan kepada penyelidik bahwa ia mengalami kerusakan mesin yang sangat besar. “Pilot melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Dia datang dengan rotasi otomatis yang berarti dia menggunakan gravitasi untuk memastikan baling-baling rotor berputar cukup cepat. ku melihat video pengawasan ada sebuah truk di bawahnya. Dia memastikan dia tidak mendarat di truk, dia mengapungkannya sekuat mungkin hingga truk itu lewat jika ini di atas rumput, dia mungkin akan berhenti tepat di tempat dia mendarat. Dia benar-benar melakukan pekerjaan terbaik yang dapat Anda lakukan dalam situasi itu,” kata Boggs. Baca juga: Pertengahan 2019 Penumpang Kelas Bisnis Garuda Indonesia Bisa Lanjutkan Perjalanan via Helikopter Helikopter tersebut bertipe Robinson R-44 dengan nomor ekor N4046J. Pelacakan FlightAware menunjukkan jalur yang diambil helikopter dan ke mana jatuhnya. NTSB berharap untuk merilis laporan awal dari temuan mereka dalam beberapa minggu. Diperlukan waktu setidaknya 18 bulan untuk laporan akhir mereka.

Fisikawan dari Utah Berhasil Minimalisir ‘Gemuruh’ Toilet Pesawat Hingga 50 Persen!

Toilet pesawat bisa saja menjadi satu hal yang mengerikan. Ketika Anda telah selesai menggunakannya, Anda pasti akan mendengar suara seperti gemuruh yang kencang, seolah toilet tersebut akan menyedot Anda beserta kotoran yang sudah dibuang sebelumnya. Nah, bagi Anda yang sering merasa ketakutan akibat suara dari sistem flush ini, beruntung karena seorang fisikawan dari Universitas Birmingham Young di Utah telah berhasil mereduksi suara bising yang dihasilkan oleh sistem flush tersebut. Baca Juga: Sebelum Seperti Sekarang, Dulu Toilet Pesawat Gunakan Ember untuk Tampung Limbah Penumpang Tidak tanggung-tanggung, suara yang berhasil direduksi tersebut mencapai angka 50 persen atau yang berarti setengah dari yang dihasilkan sekarang ini. Sebagaimana yang diwartakan KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (5/4/2019), adalah Prof. Kent Gee yang memimpin kelompok pengembangan sistem flush di toilet pesawat ini. Alih-alih menggunakan air seminimal mungkin, toilet pesawat biasanya akan menggunakan sistem vakum untuk menghisap semua udara dan kotoran yang kecepatannya hampir menyentuh setengah dari kecepatan suara (483 km/jam). Prof. Kent Gee mengatakan bahwa setiap hambatan yang menghalangi aliran kotoran tersebutlah yang menyebabkan suara bising, sehingga ia bersama kelompoknya berusaha untuk menghilangkan hambatan tersebut dengan cara menambahkan pipa yang menambahkan jarak antara mangkuk toilet dan katup flush. Ketika dipasang di toilet yang ada di pesawat, temuan Prof. Kent Gee ini dikabarkan telah mengurangi kebisingan yang dihasilkan secara aeroacoustically hingga 16 desibel ketika katup fluch mulai terbuka dan lima hingga 10 desibel ketika katup sepenuhnya terbuka. Untuk masalah pemasangan, Prof. Kent Gee juga mengatakan tidak terlalu rumit, karena ia hanya perlu melepas pipa siku sementara mangkuk toilet dan klep tetaplah terpasang. Teknologi yang tengah dikomersilkan dengan bantuan para mitra industri ini sendiri diklaim Prof. Kent Gee juga dapat digunakan di kapalpesiar, kereta api, atau bahkan bangunan ramah lingkungan dimana penggunaan air sangatlah diminimalisasi. Baca Juga: Setiap Pintu Toilet di Kabin Pesawat Ternyata Punya “Kunci Rahasia” “Maskapai-maskapai dan perusahaan lain yang terkait dengan sektor aviasi global selalu memiliki standar untuk kebisingan toilet, tetapi mereka tidak pernah memenuhi standar tersebut dan tidak pernah mendapatkan banyak tekanan untuk segera memenuhi standar tersebut,” ujar mitra penelitian, Prof. Scott Sommerfeldt. “Sekarang dengan berkurangnya tingkat kebisingan kabin, suara pembilasan toilet bisa lebih terdengar,” tandasnya.