Hari Ini, Bandung Jadi Saksi Pesawat DC-3 KNILM ‘Senilai’ Rp212 Miliar Ditembak Jatuh Jepang

Pada hari ini, 79 tahun yang lalu, bertepatan dengan 3 Maret 1942 atau tiga hari sebelum Jepang menguasai Bandung, pesawat Dakota DC-3 PK-AFV “Pelikaan” milik maskapai pertama di Hindia-Belanda, Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM), ditembak jatuh tentara Jepang di Carnot Bay, 80 km (50 mil) utara Broome, Australia Barat.

Baca juga: PK-KKH, Sang Pendahulu N250 yang Lebih Awal Pamer Pesawat Indonesia di Eropa

Pesawat ini sebetulnya sama seperti pesawat DC-3 pada umumnya. Tetapi, Pangkalan Udara Andir yang pada 17 Agustus 1952 diubah namanya menjadi Lanud Husein Sastranegara dan sekarang berubah lagi menjadi Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, menjadi saksi bahwa PK-AFV Pelikaan KNILM merupakan pesawat sangat mahal, mungkin termahal di zamannya, karena muatan misterius setara 10 juta dolar Australia atau sekitar Rp212 miliar lebih (kurs 11.155).

Dikutip dari ozatwar.com, kemunculan Jepang sebagai salah satu kekuatan mematikan di masa Perang Dunia II membuat Belanda dan sekutu ciut. Tak sedikit dari mereka yang bermukim di Hindia Belanda mencoba melarikan diri; termasuk para staf KNILM serta tentara NEI-AF beserta keluarganya yang menumpangi Dakota DC-3 PK-AFV.

Saat itu, pesawat ini dikemudikan oleh kapten pilot Ivan “Turc” Smirnoff, kopilot Johan “Neef” Hoffman, dan operator radio John “Jo” Muller, membawa sembilan penumpang, lima di antaranya pilot Angkatan Darat dan Angkatan Laut Hindia Belanda, empat sipil, dan satu bayi.

Sebelum berangkat sekitar pukul 1.15 malam waktu Bandung, Mr. Wisse, manajer Pangkalan Udara Andir, menitipkan kotak cerutu tanpa memberitahu isinya, ke pilot. Ketika itu, ia hanya menyebut bahwa kotak cerutu ini nanti akan dijemput pihak Australian Bank saat tiba di Broome.

Pesawat lepas landas dengan mulus dari Bandung menuju ke arah tenggara, tepatnya ke Broome, Australia Barat. Namun sayang, saat memasuki garis pantai Carnot Bay, 80 km (50 mil) utara Broome, Jepang baru saja selesai menggempur habis pangkalan militer di sana. Nahasnya lagi, tiga pesawat temput Jepang masih wara-wiri di sekitaran lokasi dan menemukan Pelikaan.

Walau sempat memberi kode bahwa DC-3 PK-AFV Pelikaan membawa penumpang sipil, namun Jepang tak menggubris dan memberondong tembakan ke pesawat. Meski sempat menghindar, sayap dan mesin pesawat terkena tembakan, termasuk sang pilot naturalisasi dari Rusia. Beruntung, pesawat berhasil mendarat dararut di pantai Carnot Bay.

Usai mendarat darurat Jepang masih memberondong dengan tembakan dari langit. Penumpang dan awak pesawat yang sedang berusaha melarikan diri, khususnya sang pilot yang diamanahkan kotak cerutu berharga, coba berlindung di dalam air.

Baca juga: Bandara Pondok Cabe, Ternyata Pernah Jadi Basis Pertahanan Penting Sekutu di Era Perang Dunia II

Percobaan itu berhasil dan Jepang pun pergi. Sayangnya, kotak cerutu itu terhempas ombak dan tak ditemukan sampai waktu yang lama. Setelah insiden itu, barulah diketahui bahwa kotak cerutu itu berisi berlian yang jika diasumsikan dengan kurs saat ini bernilai 10 juta dolar Australia atau sekitar Rp212 miliar.

Berlian itu kemudian ditemukan di beberapa tempat. Tetapi, hanya sebagian kecil berlian yang ditemukan dan sisanya masih belum ditemukan sampai saat ini dan menjadi salah satu misteri harta karun terbesar nan berharga.

Gegara Batu di Runway, Body Pesawat Boeing 747 Singapore Airlines Berlubang

Pasca mendarat di Bandara Internasional Brussels, pesawat Boeing 747 Singapore Airlines ditemukan berlubang atau rusak di bagian bawah pesawat dekat landing gear. Meski belum ada kepastian penyebab rusaknya bagian bawah pesawat, namun, hasil penyelidikan awal menemukan, insiden itu besar kemungkinan disebabkan oleh bebatuan yang berada di runway.

Baca juga: Dihantam Bird Strike, Hidung Airbus A380 Singapore Airlines Berlumuran Darah

Pada 26 Februari, pesawat kargo Singapore Airlines Boeing 747-400F lepas landas dari runway 36R Bandara Internasional Dallas-Fort, Amerika Serikat (AS) menuju Brussel, Belgia. Pesawat dengan nomor penerbangan SQ7951 itu dilaporkan menjalani penerbangan sembilan jam dengan mulus tanpa adanya gangguan apapun, seperti turbulensi, dan lain sebagainya.

Di hari yang sama, tepatnya pukul 16.20 waktu Belgia, pesawat berhasil mendarat juga dengan mulus di runway 25R tanpa adanya gangguan apapun. Setelah mendarat, pesawat melewati taxiway A6 dengan kecepatan tinggi sebelum meluncur ke apron. Sampai di sini, semuanya tampak biasa-biasa saja.

Akan tetapi, ketika diinspeksi oleh petugas, ditemukan sekitar empat lubang dengan diameter beragam. Lubang terbesar diperkirakan berdiameter 50 cm. Seluruhnya berada di bagian kanan belakang landing gear.

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kesimpulan awal dilaporkan, besar kemungkinan lubang tersebut akibat bebatuan yang ada di runway. Bebatuan tersebut diketahui terjatuh tanpa disengaja dari truk para pekerja konstruksi. Bebatuan ini kemudian menempel di roda saat pesawat mendarat dalam kecepatan tinggi dan terhempas ke segala arah serta membuat bagian bawah pesawat hancur berlubang.

Laporan Aviation Herald yang dikutip Simple Flying, menurut data ADS-B pesawat, tidak ada masalah di runway dan taxiway Bandara Internasional Dallas-Fort dan Bandara Internasional Brussels. Pun demikian dengan NOTAM (notice to airmen) taxiway A6 serta runway 07L dan 25R. Atas dasar itulah, kemudian penyelidikan mengarah ke bebatuan dari truk pekerja konstruksi yang melewati runway.

Meskipun pesawat diketahui sudah berusia lebih dari 16 tahun serta baru saja melakoni penerbangan keliling dunia, dimulai dari Bandara Changi, Singapura, pada 21 Februari, berlanjut ke Bandara Internasional Hong Kong, Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage di Alaska, Bandara Internasional Los Angeles di AS, Bandara Internasional Dallas-Fort, dan mengakhiri perjalanan di Bandara Internasional Brussels, tetapi, itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan lubang di pesawat.

Baca juga: Pesawat Rusak Sebelum Take-Off, Penumpang Diminta Patungan Untuk Tutupi Bea Reparasi

Setelah ditemukan lubang tersebut, data menunjukkan, pesawat tertahan hampir dua hari untuk perbaikan sebelum kembali ke langit.

Singapore Airlines sendiri memang cukup mengandalkan Queen of the Skies di pasar kargo. Data dari Planespotters.net menunjukkan bahwa maskapai nasional Singapura ini memiliki tujuh 747-400 kargo. Secara kolektif, pesawat memiliki usia rata-rata 17,3 tahun, dengan usia termuda 15 tahun dan tertua 20,5 tahun.

SAIC Maxus Life Home V90 Villa Edition, Sensasi Campervan Dua Tingkat

Kemping dengan camper van banyak digunakan untuk keluarga yang tidak mau repot dengan menggunakan tenda. Biasanya campervan ini dilengkapi dengan tempat tidur, toilet dan dapur mini. Namun bagaimana jika campervan memiliki dua lantai? Salah satu camper van dengan dua lantai dihadirkan oleh SAIC Maxus Life Home V90 Villa Edition.

Baca juga: Habiskan Rp10 Juta, Pria Asal Malaysia Ubah Daihatsu Hijet S85 Jadi Campervan

Sehingga camper van ini lebih besar dari yang biasanya karena memiliki slide-outs yang bisa memperlebar lantai pertama dan kedua. Di mana dua lantai ini terbungkus kaca tinggi penuh yang dilengkapi dengan teknologi cerdas, bersih, estetika tajam, dan membua gaya yang nyaman seperti rumah sendiri.

Life Home V90 Villa Edition hadir pada acara perdana Oktober lalu untuk menunjukkan kemungkinan program penyesuaiannya. Motorhome Kelas C yang besar dan canggih berfungsi sebagai salah satu unggulan aspiratif dari keluarga RV-nya. KabarPenumpang.com melansir newatlas.com (22/2/2021), edisi Villa awalnya menarik perhatian dengan rumah kaca pop-upnya yang besar, belum lagi balkon kecil di atas kabin pengemudi.

Kaca itu sendiri dapat menyesuaikan antara bening dan buram, memungkinkan pemilik untuk menyesuaikan antara privasi yang lebih besar dan pemandangan yang sejernih kristal. Ruang lantai atas multiguna mengutamakan kesehatan dan kesejahteraan.

Di dinding di seberang jendela, TV transparan besar memasang sistem hiburan yang juga mencakup audio lengkap dan sistem proyeksi multi-unit yang dipasang di langit-langit. Sistem pintar Maxus X-Connect RV mengontrol peralatan elektronik dan fasilitas yang sepenuhnya terhubung di sekitar ruang tamu dan kokpit kendaraan.

Penghuni dapat mengakses sistem menggunakan layar sentuh yang terpasang di dinding, perangkat seluler, atau perangkat yang dapat dikenakan yang kompatibel. Kontrol aplikasi, suara, dan gerakan melengkapi lingkungan rumah pintar canggih yang dioptimalkan untuk perjalanan darat.

Dinding di belakang dapur ditempati oleh kamar mandi dan sorotan Edisi Villa lainnya yakni lift untuk satu orang yang ringkas yang menyediakan cara yang lebih modern untuk naik ke lantai dua, menghilangkan ketergantungan pada tangga biasa atau tangga mini. Elektrik jendela dengan pemandangan terbaik bermandikan sinar matahari dan berpose, dan ruangan itu juga dilengkapi untuk berfungsi sebagai ruang makan, ruang minum teh, dan ruang belajar.

Pada dasarnya tempat untuk sepenuhnya melarikan diri dan menikmati pemandangan alam, tanpa meninggalkan kehangatan dan kenyamanan di dalam ruangan. Dek depan kecil yang diterangi memberikan pilihan terdekat untuk menghirup udara segar. Lantai atas berukuran 12,4 meter persegi (133 kaki persegi), tetapi lantai bawah memiliki ruang lantai seluas 20 meter persegi berkat perluasan dinding samping ganda.

Area ini sebagian besar didedikasikan untuk lounge dan dapur lapang yang dipisahkan oleh meja bar, menawarkan tampilan dan nuansa kondominium atau apartemen. Dapurnya dilengkapi dengan kompor, oven dan wastafel, dan lemari es berada tepat di seberang lorong di lemari di sebelah pintu masuk.

Baca juga: Canggih, Mercedes Benz Marco Polo Campervan Dilengkapi Voice Recognition! 

Saat malam tiba, tempat tidur utama dapat ditemukan di ceruk di atas kabin pengemudi. Sofa di lantai bawah dan bangku di lantai atas dapat dengan mudah menyediakan ruang untuk anggota keluarga lainnya, dengan asumsi tempat tidur tersebut diubah menjadi tempat tidur.

 

 

Kerangka Dibuat dari Kayu Jati, Bangunan Stasiun Lobener Masih Bertahan Hingga Kini

Halte Lobener atau dikenal dengan Stasiun Lobener saat ini statusnya nonaktif dan terletak di Jalan Raya Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Stasiun tersebut masuk dalam wilayah aset III Cirbeon. Kehadirannya sendiri bersamaan dengan jalur kereta api Jatibarang–Indramayu yang dibangun oleh perusahaan pemerintah kolonial Belanda Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1912.

Baca juga: Empat Dekade Tak Beroperasi, Stasiun Garut Akhirnya Direaktivasi

Namun bagaimana keadaannya saat ini? Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, ternyata tak banyak masyarakat Indramayu yang tahu tentang stasiun ini. Padahal Stasiun Lobener menjadi saksi bisu perkembangan perkeretaapian di kabupaten Indramayu.

Disebut halte, karena Stasiun Lobener merupakan stasiun kecil yang menjadi tempat perhentian kereta. Tujuan utamanya saat itu adalah untuk pengangkutan hasil bumi maupun penumpang. Jalur ini sendiri diresmikan pada 15 September 1912, tetapi sudah dibuka dan beroperasi sejak 8 Juni 1912.

Saat masih beroperasi, Stasiun Lobener terletak di antara petak Halte Kali Krasak dan Karangsembung yang mana keduanya sudah lenyap tak berbekas. Stasiun Lobener saat masih beroperasi juga melayani perjalanan penumpang untuk kelas 1, 2 maupun 3. Dulu emplasemen atau peron serta relnya berada di depan stasiun karena jalur tersebut menyatu dengan jalan raya Jatibarang-Indramayu.

Uniknya, Stasiun Lobener memiliki kerangka bangunan yang terbuat dari kayu jati bukan besi. Yang mana kayu-kayu tersebut mampu menahan dinding stasiun yang terbuat dari tumpukan batu bata merah dan masih bertahan hingga sekarang. Meski begitu, kondisi bangunannya sudah sangat memprihatinkan.

Bangunan Stasiun Lobener sendiri bentuknya mirip dengan Stasiun Paoman ataupun Stasiun Indramayu. Bahkan bentuknya pun mirip dengan Stasiun Pauh Kambar, Kurai Taji dan bangunan lama Stasiun Naras di Sumatera Barat. Stasiun Lobener sendiri mulai ditutup pada 21 Juli 1973, bersamaan dengan ditutupnya jalur Jatibarang-Indramayu.

Baca juga: Tak Lagi Beroperasi, Stasiun Lama di Yogya Berubah Jadi Bengkel Hingga Warung Makan

Alasannya karena saat itu banyaknya penumpang tak bertiket dan okupansi yang minim, serta akses menuju Stasiun Jatibarang yang semakin mudah dengan kendaraan lain, tanpa perlu kereta api lagi. Saat ini bekas Stasiun Lobener berubah menjadi garasi angkot, dan kini kondisi bangunan tersebut rusak tak terawat meski utuh. Bekas relnya pun sudah tidak ada lagi.

Maksimalkan Jaga Jarak, Emirates Tawarkan Penumpang Blokir Kursi, Segini Harganya

Duduk di pesawat bersama orang lain mungkin biasa-biasa saja bagi penumpang pada umumnya. Tetapi, bagi penumpang tertentu, duduk bersama orang asing, terlebih duduk di tengah pada formasi kursi tiga baris dan di tengah wabah virus Corona, bisa jadi membuat tak nyaman. Peluang itulah yang kemudian ditangkap maskapai raksasa Timur Tengah, Emirates.

Baca juga: Analis Penerbangan Sebut Kosongkan Kursi Tengah di Pesawat Tak Masuk Akal!

Dilansir Simpel Flying, belum lama ini, Emirates dikabarkan mulai menawarkan produk baru guna meningkatkan kenyamanan bagi penumpang kelas ekonomi, dengan mengizinkan penumpang memblokir kursi sebelah. Harganya juga cukup terjangkau, dimulai dari US$55 atau sekitar Rp787 ribu (kurs 14.250) untuk satu kursi dan US$165 atau sekitar Rp2,3 juta (kurs 14.250) untuk tiga kursi ditambah pajak.

Hanya saja, layanan ini tidak tersedia secara daring melainkan harus langsung di check-in konter menjelang penerbangan. Emirates menegaskan, penumpang yang sudah membooking dan membayar kursi tidak akan bisa dipindah hanya untuk mengakomodir penumpang di sebelahnya untuk memblokir kursi. Bisa dibilang, hanya kursi kosong sajalah yang diizinkan untuk diblok penumpang.

Emirates optimis, layanan blok kursi ini akan disambut baik oleh penumpang. Sebab, di tengah wabah virus Corona yang tak kunjung usai, mengeluarkan uang lebih untuk kenyamanan dan keamanan ekstra (physical distancing atau jaga jarak) tentu tidak ada harganya. Apalagi, selama ini, mengosongkan kursi tengah untuk memaksimalkan pencegahan penularan Covid-19 dinilai semu.

Analis penerbangan yang sudah 20 tahun lebih bersama Northwest dan Republic Airlines, Jay Ratliff, sebagaimana dilansir The Hill, menyebut kebijakan mengosongkan kursi tengah tak masuk akal. Ia memang tak mempermasalahkan temuan tidak adanya droplet antara dua orang yang berjarak dua meter.

http://https://www.youtube.com/watch?v=QMuVsWgD5Q0&t=63s

Tetapi, yang ia permasalahkan justru ketidakefektifan physical distancing di pesawat. Dalam pengamatannya, mengosongkan kursi tengah sebagai pengaplikasian physical distancing di pesawat hanya membuat airlines terus-menerus berada dalam keadaan terseok-seok sambil tetap tak menjalankan physical distancing dengan baik, dengan jarak tak lebih dari 80cm.

Bila benar-benar ingin menjalankan dengan maksimal, dalam satu row, seharusnya maskapai hanya diperbolehkan untuk mengisi dua orang atau sama saja mengosongkan empat kursi tengah dan pinggir dengan hanya menyisakan masing-masing satu kursi di dekat jendela.

Formasi tersebut sangat mungkin untuk menciptakan physical distancing sejauh dua meter sebagaimana rekomendasi Organisasi Kesahatan Dunia (WHO). Tetapi harga mahal di balik itu adalah pesawat kapasitas semakin menciut.

Emirates sendiri bukanlah yang pertama menyediakan layanan tersebut. Tercatat, dua maskapai sudah lebih dahulu menjalankan layanan blokir kursi, Air New Zealand serta Kenya Airways di bawah program Economy MAX.

Baca juga: Pengamat Penerbangan: Kalau Sudah Pakai Masker Semua, Kenapa Harus Jaga Jarak?

Di Indonesia sendiri, mayoritas maskapai secara natural sudah memberikan layanan bloking kursi secara cuma-cuma tanpa perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Sebab, load factor maskapai, seperti Garuda Indonesia dan Citilink, kemungkinan besar tidak sampai 50, 70, apalagi 100 persen.

Alhasil, penumpang tidak perlu memblokir kursi sebelah, kecuali penumpang maskapai Lion Air, yang kerap kali kedapatan menerbangkan kursi 100 persen sekalipun masih di bawah kebijakan 70 persen kursi maksimal di kabin penumpang.

Kucing Ngamuk dan Serang Pilot, Pesawat Ini Mendarat Darurat

Seekor kucing tak bertuan dilaporkan mengamuk dan menyerang pilot saat pesawat tengah mengudara. Akibat kejadian itu, suasana kokpit menjadi kacau dan sangat mungkin membuat pesawat kecelakaan. Beruntung, pilot dan kopilot bisa mengontrol pesawat sampai mendarat darurat di bandara.

Baca juga: Pesawat El Al Delay Dua Hari Gegara Kucing Hilang di Pesawat

Laporan media lokal Sudan, Al-Sudani, seperti dikutip rt.com, awalnya penerbangan Boeing 737 maskapai Sudanese Tarco dari Bandara Internasional Khartoum, Sudan ke Bandara Internasional Hamad, Doha, Qatar, berjalan lancar tanpa gangguan. Pesawat, cuaca, angin, kru, penumpang, dan semuanya dalam kondisi baik. Proses lepas landas pun juga cukup mulus.

Akan tetapi, beberapa saat setelahnya, dimana pesawat masih memasuki periode kritis atau critical eleven yang rentan kecelakaan, justru mendapat serangan dari seekor kucing liar yang garang. Tak disebutkan dengan jelas dari arah mana kucing tersebut menyerang dan siapa yang lebih banyak diserang.

Yang jelas, kucing tersebut nampak cukup beringas dan menyerang pilot serta kopilot. Di bawah serangan bertubi-tubi, keduanya memutuskan untuk kembali ke bandara.

Otoritas Penerbangan Sudan sendiri belum menyimpulkan bagaimana cara kucing liar itu bisa masuk ke dalam kokpit dan menyerang pilot kopilot saat pesawat sedang terbang. Tetapi, dari hasil penyelidikan jurnalis Al-Sudani, sebelum melakoni penerbangan berbahaya itu, pesawat diketahui sempat menginap di Bandara Khartoum.

Sumber dari media itu menyebut, besar kemungkinan kucing telah menyelinap masuk saat pesawat dibersihkan dan bersembunyi di kokpit sebelum akhirnya merasa terancam dan menyerang pilot serta kokpilot.

Meski terdengar aneh, insiden kucing masuk kokpit dan menyerang pilot serta kopilot tentu bukanlah kali pertama terjadi di dunia. Pada tahun 2004 silam, seekor kucing milik penumpang hilang dari tas di dalam kabin.

Tak lama kemudian, kucing tersebut menyelinap masuk ke kokpit saat pramugari tengah menyiapkan makanan dan menyerang kru. Kopilot maskapai Belgia ini diketahui mengalami luka ringan akibat cakaran kucing dan pesawat terpaksa kembali ke bandara semula.

Baca juga: Bikin Ketar-Ketir Penumpang, Inilah 6 Insiden Binatang Masuk ke Pesawat Tanpa Sengaja

Di tahun yang sama, maskapai nasional Bangladesh, Biman Bangladesh Airlines, juga dilaporkan mengalami nasib serupa. Namun, pesawat tetap melanjutkan penerbangan sampai ke bandara tujuan. Anehnya, ketika sampai di bandara tujuan, kucing yang telah menerkam pilot dan membuatnya luka-luka itu berhasil kabur dari pesawat. Beberapa jam kemudian, kucing itu akhirnya berhasil tertangkap.

Namun, itu belum seberapa bila dibandingkan tahun 2013. Saat itu, penerbangan kargo Saudi Arabian Airlines atau Saudia dari Riyadh ke Hong Kong terpaksa harus dibatalkan karena kemunculan seekor kucing, sesaat setelah pilot menyalakan mesin. Anehnya, laporan media lokal menyebut, kucing tersebut tak pernah ditemukan.

Dinilai Krusial Selamatkan Penerbangan, Berikut Empat Penyebab Hard Landing

Bagi Anda yang kerap bepergian menggunakan pesawat, di beberapa momen, mungkin pernah mengalami pendaratan agak kasar atau hard landing. Sebagai orang awam, pendaratan tersebut tentu buruk dan tidak lebih baik dibanding pendaratan halus atau soft landing. Namun, bila ditelusuri lebih lanjut, penilaian tersebut tidak sepenuhnya benar.

Baca juga: Hard Landing Vs Soft Landing, Mana Lebih Baik?

Dalam kondisi normal, soft landing memang menjadi idaman bagi setiap pilot, bukan hanya penumpang. Bahkan, sudah menjadi sebuah keharusan dan keniscayaan untuk melakukan pendaratan halus dalam kondisi tersebut.

Sebaliknya, dalam kondisi tidak normal, soft landing belum tentu menjadi sebuah keharusan. Justru sebaliknya, hard landing dipandang menjadi opsi terbaik pilot untuk mendaratkan pesawat dengan aman.

Namun, hard landing tidak serta merta dilakukan begitu saja. Perlu didukung beberapa faktor, seperti ban tidak boleh dalam keadaan terlalu keras atau overload dan sebaliknya, tidak boleh pula terlalu kempes atau under-inflated. Selain itu, tentu saja pilot harus berpengalaman untuk melakukan teknik pendaratan tersebut dalam berbagai kondisi. Bila tidak, suatu hal buruk mungkin akan terjadi.

Terlepas dari hal itu, sebetulnya, apa saja penyebab pilot memutuskan pendaratan hard landing? Dilansir Simple Flying, berikut empat penyebab umum pilot mengambil opsi hard landing.

1. Runway pendek

Ketika mendarat di runway pendek, lebih cepat mendarat di zona touchdown tentu lebih baik. Selain itu, pendaratan hard landing juga bisa berarti positif landing. Sebab, dengan hard landing, pengereman pesawat akan lebih maksimal.

2. Hujan dan genangan air di runway

Permukaan runway basah atau tergenang air akibat hujan lebat; termasuk bersalju, serta dipenuhi pasir (biasanya di wilayah padang pasir), hard landing menjadi salah satu teknik pendaratan yang dianjurkan. Hal itu guna menghindari hilangnya gesekan antara ban dengan permukaan runway. Sebab, bila gesekan antara keduanya hilang, maka pesawat akan mengalami hydroplaning atau selip ban dan menyebabkan proses pengereman menjadi sangat tidak maksimal.

Baca juga: Landing atau Divert? Inilah Delapan Cara Pilot Terbang dengan Aman

3. Angin kencang

Angin kencang di sekitar runway membuat proses pendaratan jadi lebih sulit, dimana pesawat dibuat terombang-ambing karenanya. Dalam kondisi ini, biasanya pilot tak memiliki banyak pilihan kecuali melakukan hard landing, dimulai dengan perubahan rate of descent atau perubahan ketinggian yang cukup signifikan, semata agar pesawat mendarat di zona touchdown atau sekalipun meleset, jaraknya tak terlampau jauh.

4. Desain runway

Desain runway, seperti runway pendek, miring, serta bergelombang, turut menjadi penyebab mengapa pilot memilih hard landing. Selain itu, pesawat juga harus mendarat di zona touchdown secepat mungkin agar memiliki jarak maksimum pengereman.

Kereta Listrik Berkecepatan Medium 160 Km Per Jam Tiba di Depo Longzen

Selain getol mengembangkan kereta cepatnya, Cina rupanya tak meninggalkan keberadaan kereta listrik dengan kecepatan medium. Belum lama ini kereta listrik pertama dengan kecepatan 160 km per jam hadir di depot kereta Longzhen di Jalur 18 dan Jalur 22 Guangzhou Metro di Provinsi Guangdong, Cina selatan. Yang mana dua jalur ini menghubungkan daerah perkotaan dan zona perdangangan bebas Nansha di Guangzhou.

Baca juga: Prototipe Kereta Maglev Cina Melaju dengan Kecepatan 620 Km Per Jam

Depo Longzen (xinhuanet.com)

Bisa dikatakan, jalur ini akan menjadi jalur metro pertama dengan kecepatan tinggi di wilayah Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macao. Dari foto yang beredar di xinhuanet.com (20/2/2021) yang didapat KabarPenumpang.com, terlihat para pekerja tengah mengerek bagian kereta api di depo Longzen. Saat itu, mereka melakukan pengecekan dan kemudian mendorong setiap bagian ke dalam depo.

Kemudian, para pekerja mulai menghubungkan ruas-ruas kereta. Mereka menyambungkan setiap bagian gerbong dan bagian kepala agar menjadi satu kesatuan utuh agar bisa digunakan untuk mengangkut penumpang.

Kereta tersebut setelah dirakit menjadi satu rangkaian di depo Longzen, para pekerja kemudian melakukan pengecekan pada setiap sudut bagian kereta. Mereka juga menunjukkan bagian dalam kereta.

Baca juga: Bantu E-Commerce, Kereta Api Cina Kembangkan Jaringan Kargo Berkecepatan Tinggi

Tak hanya itu, bagian ruang kemudi kereta juga diperlihatkan secara jelas. Untuk diketahui, depo Longzen di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Cina selatan memiliki bentuk seperti gitar. Areanya seluas 210 ribu meter persegi. Fasilitas depo ini akan berfungsi sebagai pusat perawatan kereta api Guangzhou Metro Line 18, jalur subway yang juga sedang dibangun dengan kecepatan rancangan maksimum 160 kilometer per jam.

 

 

Lakukan ‘Ritual’ ini Saat di Bandara, Penumpang Pesawat Dapat ‘Uang Kaget’ Rp56 Miliar

Seribu satu macam aktivitas penumpang pesawat saat menunggu penerbangan di bandara. Umumnya, mereka hanya duduk di lounge sambil berselancar di gawai masing-masing atau kulineran di terminal bandara.

Baca juga: Bosan Menunggu di Bandara, Pria ini Gunakan Layar Peta untuk Bermain Play Station

Namun, bila bosan dengan semua aktivitas mainstream di atas, mungkin tidak ada salahnya mengisi waktu dengan sesuatu yang menguntungkan. Seperti yang dilakukan Megan baru-baru ini, dimana perempuan paruh baya itu mendapatkan ‘uang kaget’ sebesar US$302.000 atau Rp4,3 miliar (kurs 14.301) saat menunggu penerbangan di bandara.

Dilansir ksat.com, Megan diketahui mendapat uang sebesar itu usai memenangkan jackpot lotere games Wheel of Fortune di Bandara Internasional McCarran, Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Video jackpot lotere Megan pun viral di AS dan menjadi perbicangan hangat netizen di Negeri Paman Sam.

Akan tetapi, Rp4,3 miliar bukanlah rekor jackpot lotere tertinggi dalam permainan games di bandara tersebut. Menurut USA Today, rekor lotere di bandara tersibuk kesembilan di AS ini tercatat masih dipegang pengunjung asal California, AS, dengan membawa uang total US$873.000 atau Rp56 miliar (kurs 14.301).

Lotere memang sudah begitu menjamur di AS. Pada akhir Januari lalu, misalnya, pria bernama Bryan Moss dari Meridian, Idaho, memenangkan seperempat juta dolar atau sekitar Rp3,5 miliar di Idaho Lottery Scratch Game $ 250.000 Crossword. Menurut Idaho Lottery, ini adalah kemenangan lotere keenamnya tetapi pertama kali memenangkan jackpot.

“Saya bangga membantu mendukung sekolah umum Idaho, itulah alasan mengapa saya bermain,” kata Moss yang memiliki toko kesehatan Newko Sport and Nutrition di Meridian seperti dilaporkan ABC News.

Sembilan bulan sebelumnya, seorang pria Colorado, AS, memenangkan dua lotere total hadiah US$ 1 juta atau sekitar Rp15 miliar (kurs 14.301) dalam satu hari dengan dua nomor undian yang sama.

Pria warga Pueblo yang hanya diungkapkan identitasnya dengan nama Joe B oleh Colorado Lottery, membeli beberapa kupon lotere pagi hari, dan membeli beberapa kupon lagi pada malam harinya, menurut NBC News.

Baca juga: Pria Ini Makan Gratis Selama Setahun Bermodalkan Tiket First Class, Kok Bisa?

Beruntung, dua dari undian loterenya, dengan angka yang sering digunakan Joe B, diumumkan sebagai pemenang, dan ia mengklaim dua hadiah jackpot Powerball pada keesokan harinya.

Dia dapat mengambil uang hadiahnya via drive-thru di kantor Colorado Lottery yang disediakan khusus untuk klaim undian senilai US$10.000 (Rp150 juta) atau lebih di tengah pandemi virus Corona.

Tak Dibuang Begitu Saja, India Daur Ulang Air Bekas Cucian Lokomotif

Lokomotif dan gerbong kereta selalu dicuci sebelum digunakan untuk melakukan perjalanan mengangkut penumpang. Lalu air bekas cucian tersebut terbuang begitu saja atau ditampung dan diaur ulang untuk digunakan kembali dalam kegiatan mencuci lokomotif dan gerbong kereta?

Baca juga: Atasi Limbah, Stasiun Kereta di India Hadirkan Mesin Penghancur Botol Bekas

Bila di Indonesia, biasanya air yang digunakan untuk mencuci lokomotif ataupun gerbong kereta dibuang begitu saja tanpa ditampung. Namun, di India air cucian tersebut didaur ulang agar bisa dipakai kembali untuk mencuci kereta atau hal lainnya.

Daur ulang yang dilakukan di Lucknow, Alambagh, India adalah air bekas cucian lokomotif diesel. Ini dilakukan sebagai bagian dari insiatif hijau di India. Dalam sekali mencuci sebanyak enam ribu liter air limbah yang bercampur dengan minyak dan pembersih lokomotif setiap hari di daur ulang di gudang lokomotif diesel Alambagh.

KabarPenumpang.com melansir dari laman timesofindia.indiatimes.com (17/2/2021), setiap bulannya di Lucknow, ada sekitar 80-90 lokomotif diesel yang dicuci. Di mana bila ditotal semuanya menyedot dan menghabiskan 1,80 lakh liter air tanah.

Menurut perkeretaapian India pada tahun lalu tepatnya pada Agustus, lokomotif diesel menghadirkan pabrik daur ulang air limbah dengan biaya sebesar Rs4,80 lakh. Kemudian, setelahnya gudang tersebut mendaur ulang setiap tetes air yang digunakan untuk mencuci lokomotif diesel tersebut.

Manajer kereta api divisi Sanjay Tripathi dari divisi Lucknow (NR) mengatakan, setelah instalasi melakukan daur ulang air, gudang lokomotif diesel telah membuat peningkatan luar biasa dalam penggunaan air. Pembuangan limbah dari gudang diproses untuk menghilangkan minyak, lemak, bahan pembersih dan kemudian dikumpulkan di kolam. Kemudian membantu gudang untuk menggunakan air daur ulang berulang kali dan mengurangi kebutuhan mereka akan air bersih.

Baca juga: Di Stasiun Kereta Inggris, Konsumsi Keran Air Minum Gratis Sudah Jadi Tren

Sanjay mengatakan, proyek daur ulang air limbah ini, diperkenalkan oleh insinyur mekanik divisi senior Anand Kishore Tiwari. Ternyata, air daur ulang yang digunakan bukan hanya untuk keperluan gudang dan mencuci lokomotif tetapi juga digunakan untuk menyiram tanaman hijau dan pepohonan di sekitar rel kereta api. Sehingga selain irit air, ini juga untuk berguna untuk hal lainnya.