Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Kini Khusus untuk Penerbangan Berbiaya Murah
Setelah memiliki terminal untuk maskapai internasional tepatnya di Terminal 3. Kini Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengoperasikan Terminal 2F nya sebagai terminal berbiaya rendah atau low cost carrier terminal (LCCT) yang dioperasikan per 1 Mei 2019.
Baca juga: Mulai 30 April, Cathay Pacific Pindah dari Terminal 2 Ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Bahkan hal ini disambut optimis oleh maskapai AirAsia Indonesia dimana kehadiran terminal ini bisa mendongkrak jumlah penumpang. CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan berharap terminal tersebut mampu mengakomodasi kepentingan maskapai LCC.
“Kami sangat gembira. Ini akan meningkatkan jumlah pax pastinya,” ujar Dendy yang dikutip KabarPenumpang.com dari bisnis com (28/4/2019).
Dia mengatakan LCCT didesain sesederhana mungkin sehingga bisa membuat tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) lebih murah. Sehingga dampaknya tidak membebani biaya penerbangan penumpang.
Bahkan Dendy mengaku, sebelum PT Angkasa Pura II mensahkan Terminal 2F menjadi LCCT, pihaknya sudah mengusulkan agar pemerintah membangunnya sejak 2018 kemarin. Hal ini untuk meningkatkan daya saing dan memberikan harga terjangkau kepada penumpang.
Dendy berpendapat bahwa maskapai LCC yang mendarat di bandara yang terminalnya menggunakan tarif layanan penuh (full service) akan sulit bersaing. Selain AirAsia (internasional dan domestik) yang berpindah ke Terminal 2F, ada tujuh maskapai lainnya yang melayani rute internasional yakni Cebu Pacific, Lion air group, Jetstar Asia, Sriwijaya Air.
Selain itu ada Citilink dan Tiger Scoot akan menyusul kepindahannya ke Terminal 2F. Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soetta, Febri Toga Simatupang mengatakan, tahapan untuk menjadikan Terminal 2F sebagai LCCT sepenuhnya telah rampung.
“Baik airside maupun landside telah rampung. Semua sudah selesai, flow keberangkatan dan kedatangan baik domestik maupun internasional,” ujar Febri.
Ia berharap para pengguna jasa bandara untuk memperhatikan lokasi terminal yang tertera pada tiket serta berbagi petunjuk lainnya. Direktur AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, LCCT 2F didesain sesuai kebutuhan penumpang yang mengutamakan kepraktisan, kecepatan dan kemudahan.
“Pelayanan fokus pada digitalisasi seperti web check in, self check in dan self bag drop. Ini kami sebut dengan technology implementation for value addes service. Berbagai layanan berbasis teknologi juga selalu di update,” ujar Awaluddin.
Baca juga: Iklan ‘Diterjemahkan’ Netizen Berbau Promo Wisata Seks, AirAsia Minta Maaf
Dirinya bahkan menjamin, meski difokuskan untuk maskapai murah, tidak ada penurunan pelayanan di Terminal 2F.
Di Telkomsel IIMS 2019, Toyota Hiace Luxury Commuter Type Q Siap Manjakan Penumpangnya
Sebagai salah satu pabrikan kendaraan penumpang terkemuka di dunia, Toyota menghadirkan satu varian eksklusif yang akan menjamin kenyamanan setiap penumpang yang menaikinya. Melalui produk Toyota Hiace Luxury Commuter Type Q, pabrikan mobil asal Jepang ini semata-mata ingin menawarkan perjalanan super nyaman dengan konfigurasi bangku VIP 2-2-3. Ya, moda yang menjamin pengalaman berkendara yang mewah bagi penumpang ini turut dipamerkan pada pagelaran Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 yang diadakan di JIExpo Kemayoran.
Baca Juga: Mercedes Benz Sprinter 315CD: Mewahnya Layanan Shuttle Jakarta – Bandung
Menurut salah satu juru bicara yang berada di lapangan, Toyota Hiace Luxury Commuter Type Q ini juga dipergunakan oleh salah satu perusahaan shuttle Jakarta – Bandung. Menurut pantauan KabarPenumpang.com di lapangan, kendaraan ini dilengkapi dengan tujuh bangku VIP yang juga dilengkapi dengan sistem pijat getar pada keseluruhan bagian belakang bangku.
Toyota Hiace Luxury Commuter Type Q ini juga dilengkap dengan kompartemen tengah berdesain futuristik yang juga tersemat laci penyimpanan dan ada juga sebuah coolbox yang terintegrasi dengan kompartemen tengah. Adapun keunikan lain dari moda ini adalah kursi bagian tengah yang mampu diputar 180 derajat, jadi Anda bisa lebih leluasa untuk berbincang dengan penumpang lain yang duduk di belakang Anda.
Untuk sistem hiburannya, Toyota Hiace Luxury Commuter Type Q ini dilengkapi dengan 12 unit speaker (2 unit subwoofer) dengan total power mencapai 600 watts, dan monitor LED 15 inch yang sudah mampu menampilkan kualitas gambar HD. Untuk audio, pembagian sistemnya dibagi menjadi dua – satu untuk bangku depan dan satunya lagi untuk bangku penumpang yang berada di area belakang.
Baca Juga: Kenali Shuttle Bus Jakarta – Bandung, Beda Perusahan Beda pula Fasilitasnya
Masih berkaitan dengan sistem hiburan penumpang, Toyota Hiace Luxury Commuter Type Q ini juga dilengkapi dengan sebuah karaoke player yang siap untuk menemani setiap perjalanan Anda. Wah, berjalan-jalan sambil karaokean bersama orang-orang terdekat tentu akan menjadi satu pengalaman yang menyenangkan, bukan?
Jangan lupakan sistem pintu geser otomatis yang ada pada bagian tengah moda, dimana keberadaannya semakin menambah nilai spesial dari keseluruhan moda ini.
Setelah 9 Bulan Diluncurkan, Pengguna Aktif Aplikasi “MRT-J” Capai 82.566
Setelah diluncurkan pada 15 Agutus 2018, aplikasi “MRT-J” mendapat sambutan yang cukup besar dari netizen. Dimana per 28 April 2019, tercatat jumlah total pengguna aktif aplikasi seluler ini sudah mencapai 82.566. Penambahan pengguna semakin pesat setelah MRT Jakarta telah beropersi secara komersial.
Baca juga: MRT Jakarta Gandeng GoJek Kembangkan Bisnis dan Mobile Payment via Aplikasi
Dari data yang dipaparkan pihak manajemen PT MRT Jakarta, platform terbesar pengguna aplikasi MRT-J berasal dari OS (operating system) Android – 73,34 persen dan iOS – 22,16 persen. Dengan rincian pengguna Android mencapai 60.390 user dan iOS mencapai 22.176 user.
Aplikasi MRT-J dilengkapi fitur-fitur seperti; kesiapan operasi (operation readiness) meliputi cara menggunakan MRT Jakarta, informasi jarak dan waktu tempat antar stasiun MRT Jakarta, etika penumpang selama menggunakan MRT Jakarta; dan commercial engagement yang memiliki fitur penjualan pernak-pernik (merchandise) resmi MRT Jakarta, termasuk katalog hingga prosedur pembelian dan pengiriman kepada pelanggan.
Tidak itu saja, aplikasi ini juga memuat seluruh info, termasuk komplain pelanggan seperti toilet gak bersih layanan tidak bersih, hingga kereta terlambat. Pengguna dapat melihat peta integrasi antar-moda MRT dan jadwal keberangkatan kereta. Misalnya rute transportasi antar moda menuju Bandara Soekarno Hatta, masyarakat dapat melihatnya melalui aplikasi tersebut.
masyarakat dapat melihat peta integrasi antar-moda MRT dan jadwal keberangkatan kereta. Misalnya rute transportasi antarmoda menuju Bandara Soekarno Hatta, masyarakat dapat melihatnya melalui aplikasi tersebut. Aplikasi MRT-J juga memiliki fitur saldo, namun fitur ini belum dapat diakses, begitu juga dengan tiket isi ulang.
Dari pola penggunaan yang ada, diketahui lama penggunaan untuk pemakai ponsel Android mencapai rata-rata 3 menit 17 detik, sedangkan untuk pemakai ponsel iOS hanya 2 menit 36 detik.
Dibanding Drone Kargo Garuda Indonesia, Kapasitas Payload Drone Feihong-98 Lebih Besar
Dalam upayanya untuk terus memperlebar sayap usahanya, maskapai plat merah Garuda Indonesia dikabarkan semakin giat untuk terus memperkuat potensi pasar pada layanan kargonya, dimana I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra selaku Direktur Utama Garuda Indonesia mengambil kebijakan untuk menggunakan teknologi drone (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) sebagai moda yang akan mengangkut kebutuhan kargo dari flag carrier Indonesia ini. Menurut rencana, pihak Garuda Indonesia akan mengoperasikan hingga 100 unit drone untuk menunjang bisnis kargonya ini.
Baca Juga: ‘Belanja’ ke Cina, Garuda Indonesia Datangkan Drone Untuk Angkutan Kargo
Menurut siaran pers yang diterima KabarPenumpang.com dari Garuda Indonesia, pihak maskapai berencana untuk mengoperasikan sebanyak tiga unit drone berjenis Harbin BZK-005 rakitan Beihang UAS Technology Co. Ltd. (Cina) pada kuartal keempat tahun 2019. Diproyeksikan, drone ini mampu mengangkut kargo hingga 1,2 ton dengan jarak tempuh mencapai 1.200 kilometer di ketinggian 5.000 meter.
“Penggunaan drone tentunya menjadi opsi yang ideal dalam fokus maskapai untuk mengoptimalkan potensi pangsa pasar dan pendapatan kargo udara, terutama dalam menghubungkan wilayah remote dengan fasilitas bandara yang terbatas seperti di Maluku, Papua dan Sulawesi yang kaya dengan marine product,” ujar Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal.
Sebagaimana yang sudah diberitakan sebelumnya, Harbin BZK-005 tergolong ke dalam drone HALE (High Altitude Long Endurance) yang mampu merengkuh kecepatan 150 hingga 180 km/jam. Adapun kelebihan lain dari drone ini adalah mereka tidak memerlukan runway yang panjang sebelum lepas landas atau mendarat. “Jadi runway yang dibutuhkan itu sekitar 500 hingga 600 meter saja,” terang Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan. Baca Juga: Ternyata Drone Dilarang di Negara-Negara Ini Nah, apabila Anda beranggapan bahwa Garuda Indonesia merupakan maskapai pertama yang mengoperasikan sebuah drone untuk melayani angkutan kargo, maka Anda salah besar karena di akhir tahun 2018 kemarin, SF Express dari Cina telah terlebih dahulu memberdayakan drone untuk mengangkut kargo. Mengutip dari laman eandt.theiet.org (18/10.2018), China Academy of Aerospace Electronics Technology yang bekerja sama dengan perusahaan antar barang SF Express telah sukses melakukan uji penerbangan Feihong-98 (FH-98) yang ditujukan sebagai drone pengantar kargo. Jika ditelisik dari spesifikasi umumnya, FH-98 memang memiliki kemampuan yang tidak terlalu jauh berbeda drone yang akan digunakan Garuda Indonesia kelak. FH-98 mampu mengangkut beban kargo hingga 1,5 ton, mampu mengudara di ketinggian 4.500 meter, merengkuh kecepatan hingga 180 km per jam, dan mengudara hingga jarak maksimum 1.200 kilometer.View this post on Instagram
Bandara Internasional Yogyakarta Mulai Beroperasi, Citilink Jadi Maskapai Pertama?
Bandara Internasional Yogyakarta mulai (YAI) beroperasi pada 29 April 2019 kemarin. Bandara baru ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I dan nantinya untuk menggantikan Bandara Adisutjipto. Yang jadi pertanyaan kemudian, apakah dengan kehadiran bandara baru ini sudah ada maskapai yang mulai mengisi slot penerbangan?
Baca juga: Sertifikat Bandara Terbit, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Siap Dioperasikan
Dari beberapa kabar yang didapat, maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink dikabarkan siap memindahkan rute penerbangannya dari Bandara Adisutjipto ke Bandara Internasional Yogyakarta yang berada di Kulon Progo. Dikutip dari iNews.id (29/4/2019), penerbangan perdana rencananya akan dilakukan pada 6 Mei 2019 mendatang. Sedangkan untuk uji cobanya sendiri pada 2 Mei 2019.
“Jadi ada satu penerbangan yang kita geser ke YIA,” ujar VP Network PT management Garuda Indonesia Teten Wardaya. Ia mengatakan ada enam penerbangan dari Halim Perdanakusuma dengan tujuan Bandara Adisutjipto. Nantinya satu dari enam penrerbangan itu yang akan digeser ke bandara baru Yogyakarta.
Namun, dia menjelaskan bahwa intensitasnya tidak setiap hari dan ada tiga penerbangan dalam seminggu. Teten mengatakan, bila nantinya animo masyarakat bagus, maka akan di tambah jadwalnya.
Menurutnya, Citilink sengaja tidak langsung membuka penerbangan ke YIA dalam jumlah banyak karena melihat kebutuhan pasarnya. Tak hanya itu, maskapai ber-livery hijau ini sudah melakukan promosi ke sejumlah daerah tujuan dan keberangkatan.
“Tidak mudah memindahkan pengguna jasa dari Adisutjipto ke YIA,” ujar Teten.
Dia menjelaskan, untuk memudahkan perkembangan di YIA yakni dengan melakukan pembatasan penerbangan ke Adisutjipto. Salah satu caranya adalah dengan maskapai melakukan pemindahan rute.
Teten menambahkan, YIA memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi bandara internasional. Diketahui, tingkat load faktor penerbangan dari Halim Perdanakusuma menuju ke Yogyakarta mencapai 80 persen dan pada masa lebaran akan terjadi peningkatan.
Namun, KabarPenumpang.com yang menghubungi pihak Citilink masih belum bisa mendapatkan konfirmasi yang jelas terkait rute tersebut.
Baca juga: NYIA Kulon Progo Beroperasi Pertengahan 2019, Inilah Kesiapan Kereta Bandaranya
“Belum jelas informasinya. Nanti bila sudah pasti akan kita kabari,” ujar humas Citilink Ageng kepada KabarPenumpang.com, Selasa (30/4/2019). Pihak AP I pun mengatakan, hingga saat ini belum ada maskapai yang mendaftarkan penerbangannya ke YIA.
Jelang Operasional Headway 5 Menit, Masinis MRT Jakarta Tuntaskan Trial Run
Memasuki Mei 2019, PT MRT Jakarta memastikan bekal melayani perjalanan kereta dengan headway per 5 menit pada jam sibuk. Sementara headway per 5 menit telah dikumandangkan, dari sisi ketepatan waktu tiba (On Time Performace) juga akan dipertahankan, dimana saat ini level OTP telah mencapai 99,8 persen. Meski keberangkatan dan laju rangkaian kereta sepenuhnya dikendalikan dari Operation Control Center (OCC), tetap ada tantangan tersendiri bagi masinis sebagai pengawaknya.
Baca juga: Intip Besaran Gaji Masinis Yuk, Nominalnya Bikin Melongo!
Untuk mengantisipasi headway 5 menit yang akan dijalankan, maka sepanjang bulan April terus dilakukan trial run. Dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta yang berlangsung Senin (29/4/2019), Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyebut pelatihan dilakukan dengan menambah jumlah perjalanan kereta dan berhenti di masing-masing stasiun, tanpa membuka pintu kereta. “Pelatihan ini berjalan lancar dan sesuai dengan gapeka (grafik perjalan kereta api) yang telah disusun,” ujar William.
Meski trial run dilakukan saat fase komersial telah berjalan, namun momen latihan dilakukan pada jam 21.00 sampai 03.00 WIB, dan juga tidak setiap hari, yakni di tanggal 12, 13, 18, 19, 20, 26 dan 27 April 2019. Setidaknya ada 55 masinis yang dlibatkan dalam trial run headway 5 menit ini.
Baca juga: Delapan Kereta MRT Jakarta Uji Coba Secara Penuh dengan Headway 10 Menit
Semasa trial run berjalan, diketahui terdapat masinis yang terlambat pindah kabin, lantaran yang bersangkutan tidak memperhatikan work instruction schedule. Untuk itu dalam rangka perbaikan, masinis diharuskan memastikan work instruction schedule pada saat sign-on dipandu oleh driver duty section head. “Kami menyadari bahwa ketepatan waktu adalah nilai jual utama dari MRT Jakarta, untuk itu kinerja yang maksimal, baik dari kesiapan wahana dan awak sangat menjadi perhatian,” ujar William Sabandar.
CEO Boeing: Pilot Tidak Sepenuhnya Mengikuti Prosedur, Sistem 737 MAX Masih yang Teraman
CEO Boeing, Dennis Muilenburg pada hari Senin (29/4/2019) kemarin mengatakan bahwa sistem keselamatan pada varian 737 jet MAX-nya dirancang dengan baik. Pada kesempatan yang sama, ia juga menambahkan bahwa pilot yang terlibat dalam dua kecelakaan maut yang menimpa Ethiopian Airlines dan Lion Air tidak sepenuhnya mengikuti prosedur kerja yang sudah disampaikan oleh pihak Boeing sebelumnya – dimana dampak dari hal tersebut adalah kecelakaan yang menewaskan ratusan orang secara keseluruhan.
Baca Juga: Rampung Pembaruan Software 737 MAX, Boeing Siap Serahkan Hasilnya ke FAA Guna Sertifikasi
Sebelumnya, pihak Boeing telah merampungkan upgrade sistem MCAS (anti-stall software) yang diduga sebagai penyebab dari dua kecelakaan maut tersebut dan kala itu, mereka masih menunggu persetujuan dari Federal Aviation Administration (FAA) guna mensertifikasi pembaruan tersebut. Menurut Dennis, sistem anti-stall itu telah memenuhi kriteria desain dan keselamatan Boeing, dan mematuhi protokol sertifikasi.
“Ketika kami merancang sistem ini, pahami bahwa pesawat ini diterbangkan oleh seorang pilot,” ujar Dennis, dikutip KabarPenumpang.com dari laman cnn.com (29/4/2019).
Kendati masih terlihat bahwa pihak Boeing seolah ingin ‘cuci tangan’ pasca dua kecelakaan maut tersebut, namun pabrikan pesawat asal Negeri Paman Sam ini pada akhirnya mengakui bahwa pihaknya turut berperan serta dalam kecelakaan yang hanya berselang lima bulan ini.
“Adalah tanggung jawab kami untuk meminimalisir hal seperti ini kembali terjadi di kemudian hari. Kami adalah yang menciptakannya dan kami tahu bagaimana cara memperbaikinya,” ujar Dennis pada 4 April kemarin.
Bak efek domino, kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air tidak hanya berdampak pada pembatalan sejumlah pesanan armada 737 MAX yang sebelumnya telah disepakati oleh berbagai maskapai – termasuk Garuda Indonesia, tapi dua kecelakaan ini juga berimbas pada penurunan laba perusahaan yang ditaksir terjun bebas 21 persen para kuartal pertama tahun 2019.
Kesialan beruntun ini tentu menjadi pukulan telak bagi pihak Boeing, sampai-sampai mereka merilis varian teranyar Boeing 777X hanya dikalangan internal saja sebagai bentuk penghormatan terhadap korban kecelakaan – tidak etis rasanya jika di satu sisi tengah berbela sungkawa karena kecelakaan, sedangkan di sisi lainnya merayakan rilis varian terbaru.
Baca Juga: Akhirnya! Boeing Akui Adanya Kesalahan Sistem pada Boeing 737 MAX 8
Guna meyakinkan pihak maskapai dan para penumpangnya kelak, Dennis mengatakan bahwa mereka telah melakukan segala hal untuk kembali mengharumkan nama Boeing dengan varian 737 MAX-nya yang diklaim Dennis sebagai pesawat udara paling aman di era ini. Mengedepankan jargon keselamatan penumpang merupakan prioritas utama mereka, Dennis berjanji bahwa kedepannya varian ini akan kembali digandrungi oleh banyak pihak.
“Namun, kami tahu kami selalu bisa lebih baik. Kami memiliki tanggung jawab untuk merancang, membangun, dan mendukung pesawat teraman di langit. Kecelakaan baru-baru ini hanya meningkatkan dedikasi kami untuk itu (meningkatkan keselamatan penumpang),” ujar Dennis.
Batik Air Resmi Terima Airbus A320-200CEO Ke-43
Batik Air, maskapai full service nasional baru saja kedatangan armada pesawat terbarunya, yaitu Airbus 320-200CEO (A320) dengan registrasi PK-LZI yang langsung dikirim dari pabrikan Airbus di Toulouse, Perancis. Pesawat narrow body ini merupakan pesanan ke-43 dari total pesanan Lion Air Group pada A320 yang mencapai 234 unit.
Baca juga: Setelah Terbang 19 Jam dari Toulouse, Airbus A320CEO Ke-42 Batik Air Telah Tiba di Indonesia
PK-LZJ lepas landas (27/ 4) dari Bandara Internasional Finkenwerder di Hamburg barat daya, Jerman (XFW) pukul 12.37 waktu setempat (Currently Central European Summer Time/ CEST, GMT+2) tujuan Abu Dhabi. Sebagai informasi, airport ini bagian yang tidak terpisahkan dari pabrik Airbus di Hamburg serta secara eksklusif digunakan penerbangan korporat, pengiriman dan pengujian pesawat. PenerbanganTK B-001 telah mendarat di Bandar Udara Internasional Al Bateen, Abu Dhabi, United Arab Emirates (AZI) pada 21.21 waktu setempat (Gulf Standard Time/ GST, GMT+4).
Batik Air melanjutkan perjalanan (28/ 4) dari Bandar Udara Internasional Al Bateen pukul 22.20 waktu setempat dan tiba di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL) pada 09.24 waktu setempat (Malaysia Time/ MYT, GMT+8). Kemudian A320CEO PK-LZJ berangkat dari Kuala Lumpur pada 10.48 waktu setempat dan sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 11.46 waktu setempat (Western Indonesia Time/ WIB, GMT+7).
Batik Air menggunakan nomor penerbangan ID-001 menempuh perjalanan sekitar 19 jam 40 menit. Pesawat mengudara bersama kru yang bertugas, yaitu pilot Capt. Tony Santoso, Yulian Hospi Lucki Yanuar, Alva Tampan Wulano, Firstio Dhenoviasa; engineer oleh Budi Elland Putra, Saiful Hidayat, Endro Sulistyo.
Airbus A320 PK-LZJ melengkapi kekuatan dari armada yang saat ini dioperasikan Batik Air, terdiri dari 42 Airbus 320-200CEO (12 kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi), enam Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi) serta delapan Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi).
Airbus 320 Batik Air memiliki konfigurasi lorong tunggal (single aisle) dengan tata letak dua kelas yaitu ekonomi (3-3) dan bisnis (2-2). Pesawat ini telah dibekali teknologi modern dan fitur-fitur yang memberikan kenyamanan setiap tamu ketika berada di kabin. Melalui pesawat baru, Batik Air akan terus mengembangkan konsep full-service seiring memperkuat jaringan domestik dan internasional dengan tetap mengedepankan faktor keselamtan dan keamanan (safety first). Hingga kini Batik Air melayani lebih dari 45 destinasi domestik dan internasional ke Singapura; Chennai, India; Perth, Australia serta Guilin dan Kunming di Tiongkok, frekuensi penerbangan mencapai lebih dari 350 perhari. Baca juga: Tarung Keluarga Boeing 737 vs Keluarga Airbus A320, Siapa yang Akan Menang? Rencananya A320 PK-LZJ difungsikan untuk meningkatkan kapasitas angkut penumpang dan barang, memperkuat layanan rute yang sudah ada serta pengembangan jaringan perusahaan seperti pembukaan rute baru. Selain itu kami menilai, pesawat baru mampu menambah tingkat kepercayaan dan loyalitas dari para tamu kepada Batik Air. Hadirnya pesawat baru, memberikan optimis terhadap tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance/ OTP) per hari. Saat ini, Batik Air mencatatkan rata-rata OTP 92,63 persen.
Sebulan Beroperasi Komersial, Rata-Rata Pemumpang MRT Jakarta Per Hari Mencapai 82.615 Orang
Tak terasa, fase komersial MRT Jakarta sudah berlangsung hampir satu bulan sejak layanan berbayar dengan potongan tiket 50 persen diberlakukan per 1 April lalu. Sebagai tahapan besar dalam implementasi layanan publik, PT MRT Jakarta terus melakukan monitoring dan evaluasi pada pergerakan dan tren penumpang. Dan selama periode komersial 2 hingga 28 April, pihak MRT Jakarta memberikan laporan yang cukup menggembirakan.
Baca juga: “Bebas,” Jadi Film Pertama yang Dibuat dengan Latar MRT Jakarta
Dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta yang digelar di Hotel Neo Melawai (29/4), Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menyebut bahwa rata-rata penumpang per hari MRT Jakarta mencapai angka 82.615 orang. Dengan adanya peningkatan penumpang pada weekend yang mencapai 11 persen dibanding penumpang pada weekdays (hari kerja).
Dalam paparannya, William lebih spesifik menyebut bahwa puncak trafik penumpang terjadi pada Sabtu, 13 April dengan capaian 169 ribu penumpang. Sementara pada hari Pemilu yang berlangsung 17 April lalu, trafik MRT Jakarta terlihat menurun menjadi 80.611. Pihak MRT Jakarta membagi penumpang layanan sebagai pengunjung dan komuter, khususnya komuter adalah penumpang yang menggunakan jasa MRT untuk aktivitas bekerja sehari-hari.
Dan menyambut bulan Mei 2019, PT MRT Jakarta mengusulkan kepada pihak Pemprov DKI untuk terus memperpanjang masa potongan tiket, sembari dilakukan evaluasi pada pricing. Di Mei 2019 yang bertepatan dengan masuknya awal Bulan Suci Ramadhan, MRT Jakarta akan mengoperasikan 16 set kereta pada weekday, dengan rincian 14 set berjalan dan 2 set standby di depo. Sementara pada weekend aka nada 7 set yang berjalan setiap harinya.
Baca juga: Di Hari Perdana Komersial MRT Jakarta, Vending Machine dan Passenger Gate Masih Bermasalah
Dengan menjual ketepatan waktu yang mencapai level 99,8 persen, MRT Jakarta pada Mei 2019 akan menerapkan headway per 5 menit pada jam sibuk (07.00 – 09.00 dan 17.00 – 19.00 WIB) dan headway per 10 menit di luar jam sibuk. Pada weekend headway diberlakukan per 10 menit.
Di bulan Ramadhan, MRT Jakarta memberikan kelonggaran untuk bisa makan dan minum sekedar untuk berbuka puasa, tentunya dengan syarat sisa makanan/minuman harus dibawa dan dibuang setelah keluar dari kereta.
