Blue Bird Gunakan Mobil Listrik Tesla untuk Armada Taksi Terbaru

Blue Bird, salah satu operator taksi terbesar di Indonesia akan memperkenalkan armada barunya. Armada baru tersebut adalah mobil listrik untuk kendaraan operasional operator taksi berlambang burung biru ini. Baca juga: Spektakuler! Sedan Tesla Mampu Derek Dreamliner Qantas Sejauh 300 Meter Kehadiran dan penggunaan taksi listrik ini sendiri, Blue Bird berkomitmen untuk melakukan inovasi seiring perkembangan teknologi guna memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Sebelum di perlihatkan kepada Indonesia, beberapa foto armada taksi tersebut dengan mobil listrik milik Tesla di media sosial sudah tersebar. Model yang digunakan untuk taksi listrik ini adalah S 75 D dan berbeda dari penampakan armada sebelumnya yang tersebar di media sosial beberapa waktu lalu dengan menggunakan mobil listrik Cina merek BYD. Dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai laman sumber, mobil Tesla ini akan ada pada armada Silverbird yang lebih eksklusif. Penggunaan taksi listrik sendiri menjadi langkah awal dan wujud nyata kontribusi Blue Bird pada kelangsungan lingkungan hidup di Indonesia khususnya. Mobil Tesla ini sendiri berjenis Hatchback dan bukanlah hal baru lagi di beberapa negara Eropa. Sebab, Belanda sudah menjadikan mobil jenis ini untuk digunakan oleh Uber sebagai armada taksi online. Mobil ini terlihat sepasang head lamp LED yang dibekali dengan Auto-Dimming High Beams. Bila ditelisik dari teknologinya, lampu ini akan menyala secara otomatis ketika suasana jalan gelap. Tidak ada gril pada fascia depan mobil, desainnya hanya dibuat memancung dan ada lubang angin di bemper depan. Mobil ini dibekali dengan pelek berukuran 20 inci sehingga tampak sporty. Sementara itu bagian belakang terdapat rear combination stop lamp berdesain futuristik, sepertinya juga sudah menggunakan teknologi LED. Bagian bemper belakang terdapat reflektor yang memunculkan kesan sporty. Tesla Model S 75D berdasarkan spesifikasi mampu menempuh jarak 390 kilometer dalam sekali pengisian daya. Mobil ini mampu berakselerasi dari diam hingga 100 kilometer per jam dalam waktu 4,4 detik dengan kecepatan maksimal 225 kilometer per jam. Tenaga dari motor listriknya hadir sebesar 333 PS dan torsi 525 Nm. Mobil ini menggunakan baterai berkapasitas 75 kWH dengan pengisian daya menggunakan kabel tipe 2. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian daya dari kosong hingga penuh adalah 5 jam 15 menit. Baca juga: Bulan Depan, Tesla Siap Tampilkan Truk Besar Bertenaga Semi Elektrik Sebelumnya, melalui informasi dari Kementerian Perhubungan diketahui Blue Bird sudah melakukan uji coba untuk armada taksi listriknya BYD. Untuk Tesla, diketahui Blue Bird juga sudah memasang instalasi fast charging untuk pengisian daya armada taksi listriknya tersebut.

Pernah Minta Cebok Ke Pramugari, Pria Gemuk Ini Telah Meninggal Dunia

Masih ingat dengan tindakan seorang penumpang yang memiliki berat badan berlebih dan terbang dengan maskapai Eva Air serta meminta pramugari untuk membantu membersihkan pantatnya? Ternyata pria dengan bobot sekitar 200 kilogram tersebut meninggal dunia di Thailand pada Maret 2019 kemarin. Baca juga: Pelecehan Seksual, Pramugari Dipaksa ‘Nyebokin’ Penumpang Dilansir KabarPenumpang.com dari laman nextshark.com ( 18/4/2019), pria Amerika tersebut dalam penerbangan maskapai Eva Air membuat banyak permintaan yang tak masuk akal dari semua pramugari. Januari lalu, kepala pramugari maskapai Taiwan mengungkapkan bahwa penumpang tersebut memaksa pramugari untuk menurunkan celananya dan membersihkan pantat penumpang itu setelah buang air besar. Hal itu terjadi dalam penerbangan dari Los Angeles menuju Taipei. Kepala Purser yang bermarga Kuo mengatakan, pria itu mengklaim dirinya tak bisa menyeka karena tangan kanannya baru saja pulih dari operasi. Bahkan pria tersebut mengaku toilet pesawat kelas ekonomi terlalu kecil untuk digunakan dirinya yang bertubuh besar itu. Setelah penumpang tersebut di antar ke toilet kelas bisnis pun masih memaksa agar pintu tidak di tutup agar bisa bernafas leluasa. Saat pramugari membantu membersihakan pantat penumpang gemuk itu, pria tersebut mengerang dan terlihat merasa menikmati dengan wajah senang. “Dia berkata: ‘Oh, mmm, lebih dalam, lebih dalam,’ dan kemudian menuduh kepala pelayan saya tidak membersihkan bagian belakangnya dengan benar, meminta dia melakukannya lagi,” kenang Kuo. Dalam ingatan Kuo, pramugari mengulangi hal itu sebanyak tiga kali hingga penumpang tersebut berkata “Anda bisa menarik celana saya kembali sekarang.” Karena ada insiden seperti tersebut, serikat petugas penerbangan Taoyuan yang mewakili Kuo dan rekan lainnya dalam kasus ini menyesalkan sistemik masalah itu dan berasal dari budaya industri jasa yang mempromosikan memenuhi setiap perminaan pelanggan. Hingga akhirnya serikat pekerja tersebut menyarankan agar penumpang seperti itu dan yang memiliki perilaku yang sama dilarang menggunakan maskapai tersebut dan awak kabin pria harus dipekerjakan. Awak kabin pun ternyata mengetahui, pria gemuk asal Amerika tersebut ternyata sudah membeli tiket Eva Air lainnya dari Bangkok ke Taipei pada Mei mendatang. Adanya perilaku tak baik tersebut, kemudian maskapai menginformasikan pengacara pria itu bahwa Eva Air membatalkan reservasi. Baca juga: Pasca Pelecehan Pada Awak Kabin, EVA Air Siap ‘Banned’ Penumpang yang Berperilaku Tak Pantas Kemudian tak lama pihak maskapai tahu bahwa pria itu telah meninggal dunia karena penyakit yang tidak pasti di Maret lalu di Pulau Ko Samui, Thailand. Sehingga Eva Air akhirnya mengembalikan biaya tiket ke kerabat sang pria.

Meski Bakal Merugi, Mitsubishi Regional Jet Siap Masuk Jalur Produksi di 2020

Di tengah hiruk pikuknya persaingan antara dua raksasa sektor dirgantara global, yakni Boeing dan Airbus yang dikabarkan tengah bersitegang, ada sejumlah perusahaan di luar Eropa dan Amerika yang mencoba untuk memanfaatkan momen ini. Setelah pihak Perancis beberapa waktu yang lalu mengungkapkan bahwa Cina akan jadi pihak yang diuntungkan dari perang dingin antara Boeing dan Airbus, rupanya Jepang juga ingin unjuk gigi ke publik dengan menghadirkan pesawat narrow-body yang dikhususkan untuk pengangkutan penumpang. Baca Juga: Berikan Dukungan Pada Boeing, Donald Trump Usulkan Rebrand 737 MAX Dirilis dengan nama Mitsubishi Regional Jet, ini merupakan pesawat jet pertama yang dirakit oleh Jepang – setidaknya sejak periode tahun 1960-an. Memang, Mitsubishi Regional Jet hanya mampu menampung 88 penumpang saja dalam setiap penerbangannya – tidak seperti Boeing atau Airbus yang sudah bermain di angka ratusan penumpang dalam kelas jet berbadan kecil. Namun ini tidak menyurutkan itikad Mitsubishi Heavy Industries Ltd. selaku produsen untuk terjun langsung dalam persaingan di sektor kedirgantaraan global. Sebagaimana yang sudah diberitakan sebelumnya, Mitsubishi Regional Jet memiliki dua varian yang siap untuk dirilis. Kembali lagi, kedua varian ini memiliki jumlah bangku yang lebih sedikit dan fuselage yang jauh lebih kecil ketimbang Boeing 737 atau Airbus A320 yang secara head-to-head menjadi pesaing utama pihak Mitsubishi. Kedua varian dari Mitsubishi ini memiliki jarak tempuh maksimal hingga 2.000 mil – pun dengan varian yang satunya lagi yang hanya mampu menampung 76 penumpang saja, namun memiliki jarak tempuh yang sama dengan saudara kandungnya. Dikutip KabarPenumpang.com dari laman bloomberg.com (18/4/2019), Corporation President Hisakazu Mizutani mengatakan bahwa pihaknya telah melalui beberapa tahapan yang cukup sulit dalam rentang waktu beberapa tahun ke belakang, dan kini perusahaan mematok tahun 2020 mendatang akan menjadi tahun yang paling sulit karena mereka berencana untuk mengkomersialkan layanan dari Mitsubishi Regional Jet. “Tahun depan akan menjadi tahun paling penting bagi kami,” ujar Hisakazu Mizutani. Baca Juga: Mitsubishi Uji Coba Regional Jet, Inikah Momen Kebangkitan Industri Dirgantara Jepang? Pernyataan Hisakazu yang menyebutkan bahwa tahun 2020 mendatang merupakan tahun berat bagi perusahaan bukan tanpa alasan. Alih-alih hanya memikirkan tentang kapasitas pesanan yang masuk ke buku daftar pesanan perusahaan, seorang analis dari Jefferies Japan Ltd., Sho Fukuhara juga menambahkan bahwa jumlah pesanan yang masuk ke perusahaan hingga detik ini masih belum bisa menutup modal yang sudah dikeluarkan dalam mengembangkan pesawat narrow-body ini. “Sekarang, ada banyak pihak yang bergantung pada kemampuan Mitsubishi untuk mampu membuat jet tepat waktu. Pasalnya, sebanyak 407 pesanan yang masuk ke perusahaan masih belum mampu untuk membuat program perakitan pesawat ini menguntungkan,” ujar Sho.  

166 Tahun Sudah Jaringan Perkeretaapian India Layani Penumpang

Sebagai moda transportasi massal yang mampu mengangkut ratusan penumpang sekaligus, tidak heran rasanya jika kehadiran kereta api di berbagai negara digambarkan bak tulang punggung transportasi di sana – tidak terkecuali India. Kendati pemberitaan media terkait jaringan kereta api di India kerap kali menyudutkan negara penghasil film Bollywood tersebut karena kualitasnya yang berada di bawah negara lain, namun faktanya jaringan kereta api India merupakan salah satu yang pertama di dunia yang berhasil mengkoneksikan seluruh negara via jalur darat.

Baca Juga: Dalam 5 Tahun, Kejahatan di Kereta Api India Meningkat Hingga 500 Persen!

Selain itu, tanggal 16 April kemarin rupanya menjadi tanggal yang sangat bersejarah bagi perkeretaapian India, karena 166 tahun silam – tepatnya 16 April 1853, jaringan perkeretaapian India pertama kali mengular dengan membawa penumpang.

Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman news18.com (16/4/2019), kala itu kereta diwajibkan untuk menempuh jarak sejauh 34 km yang menghubungkan Bombay dengan Thane. Tidak berlebihan jika dapat disimpulkan bahwa masyarakat India sudah menaruh hati kepada jaringan perkeretaapiannya selama 166 tahun.

Mengangkut sekira 400 penumpang yang tersebar di 14 gerbong, kereta yang pertama mengular di India ini menggunakan tiga lokomotif yang masing-masing diberi nama Sahib, Sindh, dan Sultan.

“16 April 1853, kereta pertama di India mengular yang terdiri dari 14 gerbong dalam satu rangkaian. Kala itu kereta berangkat dari Chhatrapati Shivaji Terminal dengan muatan sekira 400 penumpang,” ujar Menteri Perkeretaapian India dalam sebuah cuitan di jejaring sosial Twitter yang diunggah pada 16 April 2019 kemarin.

Walaupun perkembangan jaringan perkeretaapian di India tidaklah terlalu pesat layaknya di negara-negara lain seperti Jepang, Cina, atau bahkan Indonesia, namun masyarakat di sana seolah sudah menyandarkan kebutuhan mereka untuk bermobilisasi kepada kereta api.

Baca Juga: Ketepatan Waktu Kereta India Mengalami Penurunan Akibat Faktor Keterlambatan

Seolah enggan melewati momen spesial ini begitu saja, banyak masyarakat India yang lalu mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” kepada jaringan kereta tersebut via berbagai platform jejaring media sosial.

Pamerkan Mock-Up 777X, Boeing Mainkan Sisi Psikologis Penumpang

Setelah dengan bangga memamerkan varian Boeing 777-9 terbaru pada tangga 13 Maret 2019, kini raksasa aviasi asal Amerika Serikat ini dikabarkan baru saja merilis interior dari Boeing 777X. Jika diperhatikan dengan seksama, terdapat sejumlah perbedaan yang cukup mencolok dari pesawat yang terbagi ke dalam dua varian ini, 777-8 dan 777-9. Satu yang paling mencolok dari perubahan desain kabin ini adalah interior melengkung yang dirancang untuk menambah ‘kelapangan’ space. Baca Juga: Meski Khusus Internal Perusahaan, Boeing Tepati Janji Perlihatkan 777-9 Namun, gambaran interior dari Boeing 777X ini masih hanyalah sebatas mock-up yang dipamerkan di pagelaran Aircraft Interior Expo (AIX) 2019 di Hamburg, 31 Maret 2019 hingga 2 Maret 2019 silam. Kendati sempat menghadapi masa yang tidaklah mudah pasca jatuhnya dua pesawat 737 MAX 8 yang masing-masing dioperasikan oleh Ethiopian Airlines dan Lion Air dalam rentang waktu lima bulan ini, namun pihak Boeing mengatakan bahwa mereka tetap bangga dapat memamerkan mock-up interior dari pesawat yang sudah dinantikan oleh banyak orang ini. “Kami telah banyak belajar sejak varian 777 pertama kali dirilis pada tahun 1990-an, terutama dari sisi psikologi penumpang saat melakukan perjalanan,” ujar Cabin Experience and Revenue Analysis Regional Director Boeing, Kent Craver, dikutip KabarPenumpang.com dari laman cnn.com (17/4/2019). “Setiap orang pasti terpesona dengan sektor aviasi, dan kami bermaksud untuk memperkenalkan kembali keajaiban di dunia penerbangan,” tandasnya. Kendati mock-up yang dipamerkan di pagelaran AIX 2019 tersebut belumlah sempurna dan masih terbuka kemungkinan untuk dirombak oleh pihak perusahaan, namun dari situ kita bisa mendapatkan gambaran dari pesawat ini di masa yang akan datang.
Bagasi kabin dari Boeing 777X. Sumber: simpleflying.com
Pihak Boeing mengatakan bahwa jarak antar bangku pada varian 777X ini dilebarkan sekira empat inci – dimana ini diharapkan dapat berimplikasi pada kenyamanan penumpang saat melakukan perjalanan. Kembali ke pernyataan di awal dimana Boeing menggunakan desain interior melengkung yang akan memainkan sisi psikologis penumpang – penumpang akan melihat varian ini lebih lega ketimbang varian lain dari Boeing. “Kami menggunakan tata pencahayaan dan arsitektur untuk menciptakan tidak hanya ruang fisik semata, tetapi juga kesan lega – jadi pada tingkat psikologis,” kata Kent Craver. Setelah memainkan sisi psikologis dari penumpang, Boeing juga mengaplikasikan sistem tekanan kabin yang lebih rendah, dimana itu dipercaya dapat meningkatkan kenyamanan dari para penumpangnya. “Itu (tekanan kabin yang lebih rendah) dapat membantu menghilangkan perasaan tidak enak ketika mengudara di ketinggian seperti sakit kepala, nyeri oto, hingga mual,” terangnya. Baca Juga: Gunakan Sayap Lipat nan Unik, Akankah Boeing 777X Jadi Pesawat Paling Efisien? Selain itu, pihak Boeing juga menambahkan bahwa ketersediaan ruang yang lebih lega pada varian 777X ini dapat menguntungkan pihak maskapai yang kelak akan menggunakan jenis pesawat ini. “Karena kabin di varian 777X ini lebih ringan, dimana secara otomatis akan memberikan ruang lebih banyak bagi maskapai penerbangan yang menggunakannya. Itu (ketersediaan tempat) dapat dimanfaatkan oleh para maskapai untuk mengisinya dengan fitur yang mereka harapkan,” tutup Kent Craver.  

S.Ride, Aplikasi dari Sony untuk Taksi Hailing di Jepang

Maraknya layanan ride hailing membuat Sony juga ikut memasuki segmen yang berbasis aplikasi ini. Sebelum masuk dalam segmen ini, Sony terkenal dengan portofolio produknya seperti televisi, smartphone hingga konsol gamenya. Baca juga: Peneliti UCLA Sebut Ride-Hailing Khusus Wanita Kurang Efektif Mengawali segmen ride hailing, Sony menghadirkan aplikasi S.Ride untuk layanan taksi hailingnya. Aplikasi ini baru dan telah diluncurkan di Tokyo untuk memanggil taksi per 17 April 2019 kemarin. KabarPenumpang.com melansir valuewalk.com (17/4/2019), aplikasi S.Ride dari Sony ini baru hadir d Tokyo. Namun mungkin Anda akan berpikir S dari S.Ride adalah Sony, tetapi itu adalah simple, smart and speedy. “Dengan satu slide, Anda dapat memanggil taksi terdekat dari jaringan taksi terbesar di Tokyo, dan ini adalah layanan pengiriman taksi yang dapat Anda turunkan segera dengan pra-menunggang, pembayaran bersih di dalam mobil, atau pembayaran kode QR,” a terjemahan status siaran pers. Aplikasi taksi buatan Sony dimiliki oleh perusahaan bernama Minna no Taxi (atau “Taksi Semua Orang”), yang dibentuk tahun lalu. Minna no Taxi adalah perusahaan patungan antara Sony Corporation, Sony Payment Services dan beberapa perusahaan taksi Jepang. Dikatakan, saat ini baru ada lima operator taksi, termasuk dua operator terbesar Tokyo, Daiwa dan Kokusai. Dengan lebih dari 10 ribu mobil, layanan taksi Sony memanggil armada terbesar di ibukota Jepang. Aplikasi ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk berkoordinasi dengan pengemudi dan mengarahkan mereka ke daerah dengan permintaan puncak. Karena aplikasi ini mengandalkan layanan taksi yang ada, pembayaran dilakukan dalam bentuk uang tunai, kartu kredit, atau kode QR melalui dompet digital. Meski begitu kehadirannya yang ada di Jepang, belum akan memperluas S.Ride keluar dari Jepang. Kehadiran S.Ride sendiri membedakan dari Uber dan Lyft. Sebab, Jepang tidak mengizinkan pengemudi non profesional untuk menawarkan layanan taksi dengan alasan keamanan dan perusahaan yang memanggil taksi hanya diperbolehkan. Untuk menawarkan layanan yang cocok dengan pengguna taksi yang menggunakan platform seluler. “Jelas bagi saya bahwa kita perlu memikirkan kemitraan dan khususnya kemitraan dengan industri taksi,” kata Kepala Eksekutif Uber Dara Khosrowshahi kepada investor di Tokyo beberapa bulan lalu. Baca juga: Ternyata di Ride Hailing Banyak Kecurangan yang Dilakukan Pengemudi Online SoftBank Group dan China Didi Chuxing juga memiliki rencana untuk meluncurkan layanan taksi di Jepang tahun ini. SoftBank telah berinvestasi di beberapa perusahaan perjalanan global, termasuk Didi, Uber, dan lainnya. Jepang adalah pasar berkendara yang menguntungkan, dan karenanya, regulator menghadapi tekanan yang meningkat untuk melonggarkan aturan. Pasar taksi negara ini bernilai lebih dari $16 miliar.

Akibat Iseng di Platform Screen Doors, Kereta Bawah Tanah Jepang Terlambat 1 Menit

Sebagai moda yang memiliki ketepatan waktu, kereta Jepang kerap kali jadi perbincangan di dunia. Bahkan di setiap stasiunnya terpasang poster pengumuman yang meminta penumpang mengikuti aturan yang ada. Baca juga: Platform Screen Doors Alami Kendala, Penumpang MRT Singapura Terjebak Delay Dua Jam! Dilansir KabarPenumpang.com dari soranews24.com (12/4/2019), pada 6 April lalu, seorang penumpang di video-kan karena ulahnya yang mengganggu di sebuah kereta di Nagoya tepatnya Prefekur Aichi. Pria tersebut terus menerus meletakkan tangannya di antara platform screen doors dan pintu kereta yang akan menutup. Hal ini membuat pintu jadi terbuka kembali dan membuat perjalanan kereta terhambat sehingga tidak meninggalkan stasiun tepat waktu. Video tersebut di unggah di Twitter dan menjadi viral dan di bagikan serta di unggah ulang oleh warganet. Keterlambatan tersebut terjadi di kereta bawah tanah jalur Higashiyama pukul 20.40 malam waktu setempat. Saat itu terlihat sang pria meletakkan tangan kirinya diantara pintu kereta yang tengah menutup. Ini membuat pintu kereta membuka dan menutup sebanyak tujuh kali hingga akhirnya staf kereta menghampiri untuk meminta penumpang menghentikan kelakuannya tersebut. Petugas tersebut hingga memaksa penumpang pria itu dan mendorong tangannya agar menjauh dari pintu. Namun itu tidak menghentikan sang pria, bahkan melakukannya lagi seolah-olah dia tidak melakukan hal luar biasa. Beberapa penumpang juga membantu menahan pria itu hingga seorang staf senior mendekati kereta. Pria itu kemudian mencoba menahan pintu dengan kaki. Namun saat di awasi oleh staf senior akhirnya pintu kereta tertutup sempurna dan kereta beranjak dari stasiun setelah mengalami keterlambatan satu menit. Insiden ini membuat para warganet mengomentari tindakan sang pria. “Mereka harus menangkapnya karena menghalangi bisnis.” “Harus ada aturan bahwa jika seseorang melakukan ini, penumpang lain dapat mendorongnya keluar dan meninggalkannya di peron.” “Staf harus menariknya dari kereta.” “Aku berada di kereta itu dan dapat memastikan itu membuat kami tiba terlambat satu menit di semua stasiun di telepon.” “Kasus rogai lain” Rogai adalah kata dalam bahasa Jepang yang merujuk pada masalah yang dialami oleh orang orang tua, terutama gerontokrasi, ketika orang tua melakukan kontrol berlebihan terhadap anak muda. Sementara istilah ini telah menjadi semacam kata kunci setelah kasus-kasus kejahatan yang dilaporkan dilakukan oleh orang tua dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa diskusi mengenai apakah tindakan penumpang harus digambarkan sebagai rogai atau hanya diklasifikasikan sebagai gangguan. Baca juga: Automatic Announcer di Kereta Jepang Error, Rekaman Komuter ini Undang Gelak Tawa! Biro transportasi kota membuat pernyataan setelah kejadian itu, meminta penumpang untuk menahan diri dari perilaku semacam ini demi kepentingan keselamatan publik. Namun, syukurlah, komuter tua di video itu tidak mewakili semua penumpang yang bepergian dengan tiket, beberapa dari mereka benar-benar berusaha keras untuk membantu sesama penumpang, dengan cara yang paling mengharukan.

Grab Hadirkan Fitur Telepon Pengemudi Tanpa Pulsa

Sebagai salah satu perusahaan ride hailing terbesar di Indonesia, Grab meluncurkan fitur baru dalam aplikasinya. Fitur terbaru ini sendiri merupakan hal yang bisa memudahkan penumpang untuk menghubungi pengemudi yang akan menjemputnya. Baca juga: Wajib Selfie, Jadi Syarat Naik Grab di Malaysia KabarPenumpang.com mengutip dari laman detikiinet.com (17/4/2019), adapun fitur terbaru itu adalah dimana penumpang tak lagi perlu mengeluarkan pulsa ketika menelpon pengemudi. Dari video singkat di akun Instagram milik Grab, terlihat aktivitas percakapan telepon seorang penumpang yang menghubungi mitra pengemudi melalui fitur chat. Grab menghadirkan fitur baru ini juga untuk membuat penumpang yang kerap kali typo atau salah pengetikan tulisan dimudahkan. Bahkan fitur ini tak lagi mengeluarkan pulsa melainkan dengan data seluler atau via internet. “Ajfh inkay saua. Maap maap typo. Jadi ini udah ada fitur telfon pake internet di Grab lho. Gak ada alesan lagi tuh buat keabisan pulsa atau ngetik typo. Udah nyobain belom? Cuma di Grab. #AutoGampang,” tulis Grab Indonesia yang menjadi caption di Instagram-nya. Keputusan menghadirkan fitur baru ini kemudian di tanggapi berbagai komentar oleh warganet. Beberapa diantaranya mengaku agak kesulitan menghubungi mitra pengemudi dan lainnya mengatakan adanya fitur ini memudahkan pelanggan. “Parahh, susah menelpon dengan fitur ini suara driver gk jelas,” tulis akun @vincenthuang_ “Makin mudah gunain Grab,” ujar akun lainnya @ddar51. Sebelumnya fitur telepon sendiri sudah disematkan namun pelanggan masih menggunakan pulsa pribadinya. Selain fitur yang memudahkan untuk menelepon, ada pula ‘Share My Ride’ yang memudahkan penumpang membagikan perjalannya untuk di lacak orang yang dipercaya demi alasan keamanan. Baca juga: Lawan Opik, Grab Indonesia Luncurkan “Grab Defense” Selain ‘Share My Ride’ fitur penunjang keamanan lainnya juga turut disematkan. Misalnya menerapkan proses otentikasi bagi mitra driver maupun pelanggan, kemudian juga dengan menyamarkan nomor telepon. Adapun di Filipina sendiri pengguna bisa menyimpan lokasi yang sering kali dikunjungi untuk memudahkan pencarian dan pengalaman pemesanan lebih cepat. Lokasi yang tersimpan biasanya seperti alamat rumah, kantor dan beberapa tempat lainnya. Bahkan fitur ini juga memungkinkan pemilihan alamat yang sering digunakan pengguna untuk pengambilan dan pengantaran barang.

9 Kali Sehari, Garuda Indonesia Lakukan Codeshare dengan Singapore Airlines

Sebagai maskapai plat merah, Garuda Indonesia baru-baru ini memperluas operasional codeshare-nya dengan Singapore Airlines. Perluasan codeshare ini sendiri bagi kedua maskapai adalah untuk memberikan dan memudahkan pelanggan dengan memberikan lebih banyak perjalanan antara keduanya yakni Jakarta dan Singapura. Baca juga: Garuda Indonesia Lakukan Codeshare dengan Japan Airlines Apalagi bisa dikatakan Indonesia sebagai negara yang menjadi salah satu tujuan wisata dan bisnis yang populer di Asia Tenggara. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman thejakartapost.com (15/4/2019), dengan codeshare ini, keduanya akan mengoperasikan sembilan penerbangan setiap hari baik dari Jakarta maupun Singapura. Wakil Presiden senior perencanaan penerbangan Singapore Airlines, Tan Kai Ping mengatakan, Indonesia sebagai tujuan wisata dan bisnis yang sangat populer membuat pihaknya senang dengan kemudahan akses oleh pelancong seluruh dunia. “Ini mencerminkan upaya berkelanjutan kami untuk bekerja dengan mitra kami untuk menawarkan pengalaman penerbangan yang lebih mulus bagi pelanggan kami,” ujar Kai Ping. Direktur Komersial Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, bagi Garuda Indonesia, Asia Tenggara adalah wilayah yang sangat penting dan Singapura khususnya merupakan pasar pertumbuhan utama. “Penerbangan Garuda Indonesia ke Singapura telah memainkan peran penting dalam meningkatkan ikatan ekonomi serta pertukaran budaya antara kedua negara,” kata Pikri. Diketahui, perjanjian codesharing antara kedua operator dimulai pada 2010 dengan rute Singapura menuju ke Bali. Selain itu pada 2014 lalu, perjanjian codesharing kedua maskapai ini untuk rute Singapura menuju Surabaya. Anak perusahaan Singapore Airlines yakni SilkAir juga melakukan codeshare pada penerbangan Garuda Indonesia dari Bali menuju Surabaya. Selain itu juga ada sepuluh penerbangan SilkAir lainnya dalam rute di Indonesia yang melakukan codeshare dengan Garuda Indonesia. Baca juga: Meski Penerbangan Langsung Jakarta-London Tutup, Garuda Indonesia Masih Layani via Codeshare Tak hanya itu, Garuda Indonesia selain dengan Singapore Airlines juga melakukan codeshare dengan Japan Airlines yang mulai berlaku Oktober 2018 kemarin. Codeshare juga di lakukan dengan beberapa maskapai lainnya yakni Saudi Arabian Airlines dan maskapai Vietnam Airlines. Sedangkan Singapore Airlines juga melakukan Codeshare dengan Lufthansa.

Aston Pluit Hotel & Residence Gelar ‘Master Chef Kids’

Dalam rangka memperingati hari Paskah yang jatuh pada hari minggu tanggal 21 April 2019, Aston Pluit Hotel & Residence akan menyelanggarakan Cooking class ‘Master Chef ‘Kids!’ Acara ini bertujuan untuk mengajak anak-anak agar mereka lebih kreatif dan mengembangkan kemampuan motorik . ‘Master Chef Kids!’ ini akan diselenggarakan di area Swimming pool lantai 6 Aston Pluit Jakarta . Lomba mewarnai ini akan diikuti oleh peserta anak-anak yang berusia 5-11 tahun. Untuk mengikuti kegiatan ini para tamu bisa mendaftarkanya dengan tiket seharga Rp.100.000 dan akan mendapatkan kesempatan untuk adik-adik atau anak kalian bisa belajar masak dengan executive chef kami. Selain itu para perserta juga akan mendapatkan sertifikat khusus dari Aston Pluit Hotel & Residence. “Acara ini merupakan acara reguler tiap tahun untuk memperingati hari paskah dan ajang untuk mempromosikan Hotel Aston dengan anak-anak bahwa Aston pluit memiliki kids activity dan fasilitas untuk mendukung para tamu kami yang memiliki anak kecil.” Ujar PR Aston Pluit Finky Santika. Aston Pluit Hotel & Residence terletak di jantung daerah Pluit Jakarta dan hanya 20 menit dari bandara internasional yang memungkinkan akses mudah ke semua atraksi utama di Jakarta termasuk fasilitas belanja dan hiburan. Dengan menyediakan beragam kenyamanan dan pelayanan yang personal, Aston Pluit merupakan tempat yang tepat bagi para pelaku bisnis dan wisawatan berlibur. Aston Pluit menawarkan 229 kamar hotel untuk tipe deluxe dan suite.