Ada Master Turnamen Golf, TSA Bandara Augusta Minta Penumpang Tiba 3 Jam Sebelum Keberangkatan

Bandara yang biasanya menampung penumpang per minggunya cukup sedikiti tiba-tiba harus padat dalam satu minggu kedepan. Bahkan jumlah penumpangnya pun naik selama seminggu yang biasanya total jumlah tersebut adalah penumpang satu bulan yang menggunakan pesawat melalui bandara. Baca juga: Dampak Insiden Senjata Api, Otoritas Jepang Minta Amerika Serikat Tingkatkan Keamanan di Bandara Lalu bagaimana tindakan pihak bandara dan keamanannya? Hal ini terjadi di Bandara Regional Augusta, Georgia, Amerika Serikat yang penumpangnya tiba-tiba membludak karena ada Tournament Master atau Master Turnamen. Ini merupakan salah satu dari empat kejuaraan golf profesional utama. Turnamen ini berbeda dari yang lainnya, sebab diselenggarakan ditempat yang sama setiap tahun dan berlangsung setiap awal minggu bulan April. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman augustachronicle.com (12/4/2019), Administrasi Keamanan Transportasi atau The Transportation Security Administration (TSA) mengingatkan kepada penumpang yang hendak berangkat dari Bandara Augusta tersebut karena baru selesainya Tournament Master di kota itu. Sebab akan ada antrian yang panjang karena volume penumpang yang meningkat dari biasanya di bandara tersebut hingga Senin (15/4/2019) ini karena pelancong dan peserta serta penonton turnamen pulang ke tempat asal mereka. Juru bicara Bandara Augusta, Lauren Smith mengatakan, pekan lalu bandara meningkatkan jumlah petugas keamanan untuk menjaga bandara. Smith mengatakan, pihaknya berharap setidaknya melihat 20 ribu penumpang selama seminggu. “Ini merupakan jumlah penumpang bandara yang biasanya terlihat dalam sebulan,” ujar Smith. Bahkan pihak bandara selain menambah polisi juga pihak TSA yang akan membantu dalam penyaringan penumpang dan kopernya yang dilakukan Senin ini. Sehingga pihak bandara meminta penumpang datang tidak dalam waktu yang mepet agar tidak ketinggalan penerbangan mereka. Baca juga: Staf Keamanan Mogok Kerja, Delapan Bandara Jerman Ditutup Adanya lonjakan penumpang tersebut diperkirakan oleh pihak TSA sendiri pada Jumat kemarin dan Senin ini. Mereka bahkan mengingatkan para pelancong yang akan berangkat dari Bandara Augusta agar tiba tiga jam sebelum jam keberangkatan mereka. Hal ini agar pelancong memiliki cukup waktu saat melewati keamanan bandara dan menuju ke gerbang keberangkatan mereka.

Virgin Train USA ‘Akuisisi’ Brightline, Sir Richard Branson Tuai Apresiasi

Apa yang akan Anda lakukan jika kereta yang tengah Anda tumpangi kehadiran seorang owner dari 400 perusahaan, termasuk owner dari kereta yang Anda tumpangi tersebut? Wah, tentu saja ratusan blitz kamera penumpang akan menghiasi gerbong sang owner itu ya! Baru-baru ini, miliarder asal Inggris, Sir Richard Branson tampak menaiki kereta Virgin Group – perusahaan miliknya yang baru saja menjalin ‘kerja sama’ dengan perusahaan kereta api berkecepatan tinggi asal Florida. Rencananya, bentuk kemitraan ini akan melahirkan jaringan kereta yang membentang dari Miami menuju Orlando. Baca Juga: Virgin Trains Kembangkan Fitur Komunikasi Canggih Untuk Penumpangnya Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman dailycommercial.com (5/4/2019), bentuk kerja sama ini sebenarnya lebih ke arah akuisisi, dimana perusahaan asal Florida tersebut – Brightline telah bertransformasi menjadi bagian dari Virgin Train USA. Tidak lain dan tidak bukan, ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh Sir Richard Branson dalam upayanya untuk memperluas sayap bisnisnya. Kemitraan Virgin dengan Brightline ini sendiri sudah terjalin sejak November tahun lalu, dan Sir Richard Branson berharap bahwa dirinya mampu menaburkan keajaibannya pada pengoperasian di jalur ini kelak. Selain itu, Sir Richard Branson juga mengatakan bahwa pelayanan yang akan disuguhkan kepada para penumpang di kemudian hari sudah jauh lebih baik ketimbang di masa lampau. “Di masa lalu, Anda tidak memiliki Wi-Fi (di dalam kereta). Sekarang Anda memiliki Wi-Fi yang hampir sempurna di setiap kereta yang Anda tumpangi,” ujar pria dengan nama asli Richard Charles Nicholas Branson tersebut. “Siswa dapat belajar, pebisnis dapat bekerja, pengacara dapat bekerja, akuntan dapat bekerja selama mereka berada di dalam kereta. Dan itu jauh lebih aman dan lebih ramah lingkungan,” tandasnya. Menurut rencana, jalur ini sendiri akan mulai beroperasi pada tahun 2022 kelak. Bagi Virgin Group, kemitraan ini memberikan tumpuan di pasar kereta penumpang di Negeri Paman Sam – di luar Florida, ada rencana untuk pengembangan jalur dari California Selatan menuju ke Las Vegas. Baca juga: Richard Branson – Sosok Pengidap Disleksia di Balik Nama Besar Virgin Ltd Seorang analis dari Court Street Group, Joseph Krist mengatakan bahwa dirinya kehabisan kata-kata dengan langkah strategis yang dilakukan oleh Sir Richard Branson tersebut. Selain itu, ia juga sempat memuji pengusaha sukses ini karena beliau telah sukses tidak di hanya satu bidang saja, melainkan di beberapa – sebut saja transportasi, sektor rekaman, perhotelan, dan lain-lain. “Branson merupakan lambang kesuksesan branding yang sangat besar,” ujarnya.  

Stratolaunch, Pesawat dengan Sayap Terlebar di Dunia Sukses Terbang Perdana

Menyandang predikat sebagai pesawat dengan bentang sayap terlebar di dunia, Stratolaunch dikabarkan baru saja menyelesaikan first maiden-nya beberapa waktu yang lalu. Dengan suksesnya uji penerbangan perdana yang digelar pada Sabtu (13/4/2019) kemarin di California, maka ini seolah menjadi penanda bahwa gagasan unik nan inovatif di sektor kedirgantaraan global tidaklah menutup kemungkinan perusahaan pengagasnya untuk turut bersaing dengan raksasa aviasi lain, seperti Boeing dan Airbus yang belakangan ini dikabarkan tengah terlibat dalam suatu perseteruan. Baca Juga: Perdana Keluar dari Hanggar, Pesawat Terbesar di Dunia Lakukan Uji Coba Mesin Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (15/4/2019), pesawat dengan dua fuselage terpisah ini lepas landas dari Mojave Air and Space Port di California sekira pukul 06.58 waktu setempat untuk melintasi Gurun Mojave selama kurang lebih dua setengah jam perjalanan. Selama uji penerbangan perdana kemarin, pesawat produksian Scaled Composites ini mencapai ketinggian 17.000 kaki atau yang sekira 5.200 meter dan mampu merengkuh kecepatan maksimum hingga 189 mph (304 km per jam) sambil melakukan serangkaian manuver untuk mengevaluasi kinerja pesawat. Bagi Anda yang lupa, tujuan dari Scaled Composites menyematkan sayap terpanjang pada Stratolaunch (117 meter) adalah untuk memungkinkan pesawat untuk mengangkut muatan hingga 250.000 kg dalam bentuk roket atau satelit yang dibawa secara eksternal pada bagian sayap tengahnya. Nantinya, Stratolaunch ini akan membawa bawaannya tersebut menuju orbit rendah bumi. Uniknya, daya angkut dari Stratolaunch ini melebihi berat asli dari pesawat ini sendiri (daya angkut mencapai 250.000 kg, sedangkan berat pesawat hanya 226.000 kg saja). “Penerbangan pertama yang luar biasa,” kata Jean Floyd, CEO dari Stratolaunch. “Penerbangan ini lebih jauh dari misi kami untuk menyediakan alternatif yang fleksibel untuk sistem peluncuran darat. Kami sangat bangga dengan tim Stratolaunch, kru penerbangan hari ini, mitra kami di Northrop Grumman’s Scaled Composites dan Mojave Air and Space Port,” tandasnya. Baca Juga: World View Terbangkan Sandwich KFC ke Stratosfer Sebagai gambaran dari pesawat ini, berikut adalah spesifikasi dasar dari Stratolaunch: Panjang: 73 meter Lebar Sayap: 117 meter Tinggi Pesawat: 15 meter Beban Maksimum Take-Off: 589,7 kg Mesin: 6 × Pratt & Whitney PW4056 turbofan; dengan masing-masing thrust 252,4 Kn Kecepatan Maksimum: 853 km/jam (masih dikembangkan) Jarak Tempuh Maksimum Pesawat (Ferry Range): 4.630 km.  

Garuda Indonesia Hadirkan CRJ-1000 untuk Penerbangan Charter Langsung Jakarta – Pulau Christmas

Chistmas Island atau Pulau Christmas merupakan pulau terluar dari Australia dan belakangan terkenal sebagai salah satu titik transit manusia perahu yang ingin mendarat di Negara Kangguru tersebut. Pulau ini tak asing bagi orang Indonesia karena letaknya hanya sekitar 500 km dari titik pantai di Selatan Jawa. Baca juga: Pulau Christmas, Garda Terdepan Australia di Utara, Surganya Jutaan Kepiting Merah Saat ini, Pulau Chirstmas bisa langsung dikunjungi pelancong asal Indonesia tanpa perlu transit dengan menggunakan maskapai plat merah yakni Garuda Indonesia. Pasalnya kini, maskapai kebanggaan Indonesia tersebut sudah memiliki penerbangan charter yang berangkat dari Bandara Internasional Soerkarno-Hatta.
(www.airliners.net)
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan untuk penerbangan charter dari Jakarta langsung menuju ke Pulau Christmas pihaknya bekerja sama dengan salah satu travel agent. “Kita punya penerbangan charter langsung ke Pulau Christmas dan bekerja sama dengan salah satu travel agent dan berangkat setiap hari Sabtu,” kata Ikhsan kepada KabarPenumpang.com, Senin (15/4/2019). Dia mengatakan, untuk penerbangan charter ini sendiri Garuda Indonesia menggunakan pesawat Bombardier CRJ-1000ER nya dengan kode PK-GRP. Penerbangan charter menggunakan pesawat dengan nomor GA7000 dan berangkat setiap pukul 13.00 setiap hari Sabtu. Diketahui, penerbangan charter Garuda Indonesia dari Jakarta ke Pulau Christmas sendiri bekerja sama dengan Travel Exchange Christmas Island. Untuk tarifnya sendiri ditetapkan dari Jakarta AU$375 atau Rp3,7 juta dan AU$405 atau Rp4,1 juta dari Pulau Christmas. Bahkan Garuda Indonesia sendiri membuka konter check in mereka di Terminal 3 Bandara Soetta dengan papan bertuliskan Christmas Island. Adanya penerbangan langsung ini bisa memudahkan para pelancong yang ingin menikmati pemandangan jutaan kepiting merah yang bermigrasi dari dalam hutan ke laut melintasi jalan raya. Fenomena ini yang merupakan salah satu daya tarik dari Pulau Chirstmas dan baiknya dikunjungi bulan Oktober atau November. Dulu sebelum ada penerbangan charter langsung ini, untuk sampai ke Pulau Christmas, pelancong bisa menghabiskan Rp13 juta dan ini belum termasuk tiket dari Jakarta ke Perth, visa, makan dan akomodasi. Baca juga: Berdasarkan Indeks Keamanan, Inilah 10 Negara Teraman Untuk Dikunjungi Tak hanya itu, sebelum adanya penerbangan charter Garuda Indonesia dari Jakarta langsung, hanya penerbangan dari Singapura dan Malaysia yang memilikinya tanpa harus transit ke Perth. Selain surga wisata alam, Pulau Christmas juga terkenal dengan keberadaan arena perjudian kelas dunia.

Anjing Lucu Berperilaku Penumpang Bus, Bikin Gemas Sang Pengemudi

Siapa di antara Anda semua yang suka dengan anjing? Ya, hewan yang kerap dipelihara oleh manusia ini memang memiliki tingkat kecerdasan yang cukup tinggi. Selain ia dapat meniru tingkah laku majikannya, ternyata seekor anjing juga dapat merasakan emosi dari tiap orang. Nah, kali ini ada cerita yang berasal dari Chile dimana ada seekor anjing yang tampak menirukan perilaku manusia, yaitu menaiki kendaraan umum. Alih-alih diusir dari bus – kendaraan yang ditumpangi si anjing, si pengemudi bus ini malah membiarkannya duduk di salah satu bangku penumpang. Baca Juga: Mirip Hachiko, Seekor Anjing di India Menunggu di Peron Setiap Jam 11 Malam Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman dogheirs.com, anjing ini dikabarkan masuk ke dalam bus berbarengan dengan seorang pria. Christian Lizama Fuentas, sang pengemudi bus mengatakan bahwa anjing berbulu putih gading tersebut merupakan peliharaan dari penumpang pria tersebut. Lalu Christian kembali melakoni pekerjaannya seperti biasa, tanpa menghiraukan keberadaan anjing tersebut di dalam bus yang ia kendarai. https://www.youtube.com/watch?time_continue=62&v=mIch_DdvEuQ Pemberhentian demi pemberhentian pun dilakukan oleh Christian hingga pada akhirnya ia tiba di titik akhir rute pengoperasiannya. Ketika ia sadar seisi bus yang ia kendarai sudah kosong, alangkah terkejutnya Christian ketika menemukan anjing yang dilihatnya tadi tengah duduk di salah satu bangku penumpang sembari melihat ke arah luar jendela. Lucunya lagi, anjing ini tidak menggonggong sama sekali ke arah Christian ketika dirinya tengah mengabadikan momen unik tersebut. Dalam narasi yang ia lontarkan ketika tengah merekam kejadian ini, Christian mengatakan bahwa ia tidak akan mengusir anjing lucu ini dari dalam busnya karena ia merupakan seorang pecinta binatang. “Saya tidak perduli apakah orang-orang akan berpikiran bahwa tempat duduk yang diduduki oleh anjing ini akan menjadi kotor, karena faktanya, orang-orang tersebutlah yang selalu membuat bus saya jadi kotor,” ujar Christian dalam video berdurasi kurang dari dua menit ini. Baca Juga: Lagi Enak Makan Cemilan, Tiba-Tiba Seekor Anjing ‘Nimbrung’ di Celah Kursi Pesawat Christian lalu membiarkan anjing ini untuk tidur sejenak di dalam busnya karena ia berpikiran bahwa si anjing cukup kelelahan setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Dan benar saja, tak berselang lama setelah Christian mengatakan hal tersebut, anjing menggemaskan ini lalu mengubah posisinya, dari duduk menatap jendela ke posisi tidur meringkuk. “Saya berharap anjing ini tidak tersesat,” ujar Christian di akhir video. Duh, menggemaskan sekali, bukan?  

Kamera In-Flight Entertainment, Berbahayakah atau Malah Menguntungkan?

Anda masih ingat dengan laporan seorang penumpang Singapore Airlines yang mengaku menemukan sebuah kamera pada layar hiburan yang terletak di belakang bangku penumpang? Bagi sebagian orang, ‘diawasi’ oleh kamera seperti ini sangatlah tidak nyaman. Sebut saja founder Facebook, Mark Zuckerberg yang menutup kamera di laptopnya dengan selotip – mungkin supaya data pribadinya tidak diretas oleh oknum tidak bertanggung jawab. Baca Juga: Penumpang Keluhkan Ada ‘Kamera Tersembunyi’ di Layar Hiburan Singapore Airlines Ketakutan semacam inilah yang menghantui penumpang ketika melihat ada kamera di layar hiburan suatu maskapai. KabarPenumpang.com mengutip dari laman koamnewsnow.com, Chief Technology Officer dari Panasonic Avionics, David Bartlett mengatakan bahwa ketakutan masyarakat tentang hadirnya kamera di layar hiburan pesawat hanyalah suatu reaksi yang berlebihan. Diketahui, Panasonic Avionics merupakan salah satu perusahaan yang berkutat di bidang In-Flight Entertainment (IFE). “Memang untuk saat ini kamera-kamera tersebut belum bisa diakses, namun ini merupakan bekal untuk sistem hiburan di pesawat di masa yang akan datang,” ujar David. Ya, perkembangan teknologi memang sudah semakin trengginas dewasa ini. Jika dulu di pesawat semua gadget harus berada dalam posisi mati atau setidaknya menghidupkan fitur “airplane mode”, lain halnya dengan sekarang, dimana sebagian maskapai malah menghadirkan fitur WiFi yang dapat digunakan penumpang ketika mengudara. Dengan perbandingan apple-to-apple, bukan tidak mungkin jika penerbangan di masa yang akan datang memungkinkan setiap penumpang untuk melakukan teleconference dengan menggunakan kamera yang ada di layar hiburan pesawat tersebut. Lagi pula, keberadaan kamera ini tidak pernah dirahasiakan, baik oleh pihak maskapai atau perusahaan yang bergelut di bidang IFE. Di sini, David juga menegaskan bahwa pihak maskapai tidak akan mengaktifkan kamera tersebut tanpa persetujuan dari penumpang. “Ketika orang menduga bahwa maskapai menggunakannya untuk memata-matai penumpang dan mengumpulkan data, oke itu akan menimbulkan kekhawatiran, tapi itu sama sekali tidak benar,” terangnya. Baca Juga: Khawatir Identitas Anda ‘Terekam’ oleh Kamera di Layar Hiburan? Tutupi Pakai Plester Luka Saja! “Setahu saya, saya tidak percaya ada maskapai yang menggunakannya untuk tujuan itu – kami tidak akan pernah menyalakannya, ini adalah satu kesatuan yang kami jual ke maskapai,” tambah David. Bahkan, David sendiri berani menjamin bahwa kemungkinan untuk kamera di layar hiburan ini diretas sangatlah kecil. “Dibandingkan dengan sistem berbasis darat, sangat sulit untuk masuk ke sistem ini (kamera di layar hiburan).”  

Delta Airlines Punya Pilot Sepasang Ibu dan Anak

Bepergian bersama dengan orang tua dengan menumpang pesawat sering dilakukan oleh keluarga untuk menikmati liburan mereka. Namun apa jadinya bila pilot yang mnengemudikan pesawat tersebut sepasang ibu dan anak perempuannya? Baca juga: Momen Langka! Pilot Airbus A320 Indigo Berhasil Abadikan Peluncuran Roket PSLV C-45! KabarPenumpang.com melansir dari laman unilad.co.uk, seorang penumpang pesawat bernama John Watret yang tengah terbang dari Los Angeles menuju Atlanta ini mengetahui ada sesuatu yang unik dalam penerbangannya. Ternyata itu adalah sepasang pilot yang bertanggung jawab dalam penerbangan tersebut bukanlah rekan kerja biasa. Keduanya yakni kapten Wendy Rexon dan first officer atau kopilot Kelly Rexon adalah pasangan serta tim ibu dan anak. Keduanya bekerja di Delta Airlines dan mengudarakan pesawat tersebut untuk memastikan semua penumpang dan kru tiba ditujuan dengan selamat. John yang merupakan seorang rektor kampus Worldwide University Embry Riddle Aeronautical mencari tahu hubungan kedua pilot dan kopilot tersebut dan membagikannya kepada dunia. Dia mengatakan bahwa keduanya menginspirasi wanita muda lainnya dan mengunggah foto ibu dan anak itu. Dalam akun Twitter milik John, foto ibu dan anak itu mendapat respon suka sebanyak 42 ribu dan di retweet hingga 16 ribu kali setelah diunggah. Tweet yang diunggah John sendiri mendapat respons baik dari akun resmi Delta Airlines, “Tujuan kru penerbangan keluarga!” Saat mengunggah foto ibu dan anak tersbeut, John mengingat saat seorang penumpang bertanya pada petugas apakah kedua anaknya bisa mengunjungi ruang pilot dan ketika mereka kembali dirinya mendengar mendiskusikan sepasang ibu dan anak ini. Embery Ruddle berkomitmen untuk menghadirkan lebih banyak peluang bagi perempuan di semua industri penerbangan sehingga saat menyebarkan kisah Wendy dan Kelly sangat senang. Baca juga: Sergey Vladimirovich Ilyushin – Dari Keluarga Petani Sukses Sebagai Founder Pabrikan Pesawat Rusia Bahkan ternyata sepasang ibu dan anak ini adalah keluarga pilot. Sebab ayah Wendy yang bernama Bill merupakan seorang pensiunan pilot Northwest Airlines dan suaminya Michael merupakan pilot maskapai American Airlines.

Agar Penerbangan Nyaman, Inilah Tips Bawa Koper ke Dalam Bagasi Kabin

Pemberlakuan regulasi bagasi berbayar yang diterapkan oleh sejumlah maskapai dalam negeri membuat para pelancong harus lebih cermat dalam membawa barang. Alih-alih membawa koper padahal barang yang dibawanya sedikit, ada baiknya Anda menggunakan koper berukuran kecil agar bisa masuk ke dalam bagasi kabin. Nah, guna menyiasati hal ini, Senior Manager Skyteam Hub Services Bandara Soekarno – Hatta PT Garuda Indonesia, Engeline Yolanda Kardinal memberikan tips untuk membawa koper ke dalam kabin. Baca Juga: Berakibat Buruk Saat Penerbangan,14 Poin Ini Kerap Dianggap Sepele Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman tempo.co, berikut adalah tips membawa koper ke dalam kabin menurut Engeline Yolanda. Menurutnya, etika membawa koper atau hand carry berikut ini sebaiknya dilakukan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Boarding Time Management Tidak semua maskapai akan membuka pintu belakang yang dikhususkan untuk penumpang dengan seat number besar. Maka dari itu, usahakan diri Anda (yang mendapatkan seat number besar) untuk mengantri paling depan jika gate sudah dibuka. Ini ditujukan agar alur boarding penumpang tidak terhambat hanya karena Anda berupaya untuk memasukkan koper ke dalam bagasi kabin. Hand Carry Tetap Berada di Dalam Pengawasan Terkadang, hand carry yang Anda simpan di bagasi kabin tidaklah berada tepat di atas kepala Anda. Jika hal ini terjadi (hand carry berada jauh dari bangku Anda), pastikan pengawasan Anda terfokus selama penerbangan. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir kemungkinan barang Anda tertukar atau sengaja ditukar oleh oknum penumpang yang tidak bertanggung jawab. Namun, Engeline Yolanda tetap menganjurkan agar hand carry yang Anda bawa ditempatkan tepat di atas bangku Anda. Ukuran Koper Nah, poin yang satu ini sedikit memerlukan kejelian Anda dalam mengukur koper. Ukuran koper yang diperbolehkan masuk ke dalam bagasi kabin adalah 18 inchi, 19 inchi, dan 20 inchi dengan berat maksimal 7 kilogram. Baca Juga: Bocah Dimasukkan dalam Bagasi Kabin, Foto Pria ini Menjadi Viral Tandai Koper Anda Bagi sebagian orang, koper dengan wujud apa adanya (tanpa stiker atau hiasan tambahan lain) merupakan yang terbaik. Namun dengan tidak adanya tanda otentik dari koper Anda inilah yang menyebabkan potensi koper Anda tertukar dengan penumpang lain semakin besar. Maka dari itu, ada baiknya Anda memberikan satu penanda otentik agar koper Anda tidak tertukar dengan penumpang lain. Dengarkan Instruksi Awak Kabin Poin terakhir ini yang kerap diindahkan oleh para penumpang, dimana ketika pesawat tengah taxi menuju terminal, penumpang sudah buru-buru bangkit dari tempat duduknya dan bersiap untuk turun. Ada baiknya Anda menunggu pesawat berhenti dengan sempurna dan baru berkemas untuk turun. Pun etika yang sama kiranya Anda praktekkan ketika tengah membuka head rack, karena dikhawatirkan barang yang ada di atas jatuh dan menimpa penumpang yang masih duduk. Kasihan, bukan?  

Gandeng Boingo, Bandara Heathrow Rilis Akses WiFi 100 Mbps!

Bandara Heathrow di London baru saja memperkenalkan akses WiFi berkecepatan tinggi di semua terminalnya. Hal ini dilakukan berkat kerja samanya dengan penyedia layanan internet kenamaan asal Negeri Paman Sam, Boingo. Dengan hadirnya akses WiFi berkecepatan tinggi ini, memungkinkan penumpang untuk dapat ‘berselancar’ hingga kecepatan 100 Mbps. Baca Juga: Bandara Heathrow Siap Adopsi Teknologi Biometrik Pada Musim Panas 2019 Memang, hadirnya akses WiFi di prasarana transportasi bukanlah hal baru di pasar. Sebut saja stasiun kereta api hingga bandara semuanya sudah hampir memiliki akses yang akan menunjang pengalaman para penumpang ini. Namun tidak sedikit juga dari fitur tambahan semacam ini yang ‘tipu-tipu’, alias tidak sesuai dengan apa yang diiklankan. Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman airport-technology.com (8/4/2019), Boingo untuk instalasi akses WiFi di Bandara Heathrow ini menggunakan teknologi Passpoint1, dimana layanan ini menawarkan pengalaman WiFi yang aman. Ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi internet dan menorehkan pengalaman yang baik selama berada di bandara ini. Bandara Heathrow sendiri telah berinvestasi dalam memodernisasi jaringan nirkabelnya untuk menyediakan kapasitas bandwidth yang dibutuhkan di seluruh bandara. Sebagai bagian dari kolaborasinya dengan pihak bandara, Boingotelah menginstall dua tautan internet berkecepatan tinggi yang baru. Bagi para penumpang yang sudah menjadi anggota dari Heathrow Rewards Loyalty Program, mereka akan berhak untuk mendapatkan 100 poin ketika masuk ke jaringan WiFi baru ini. “Apakah penumpang hendak melakukan streaming, menjelajah atau bekerja saat bepergian, kami bersemangat untuk meningkatkan pengalaman konektivitas mereka dengan jaringan hasil kerja sama kami dengan Boingo,” ujar Kepala properti Bandara Heathrow, John Arbuckle. Baca Juga: Fantastis! London Punya Enam Bandara Internasional “Ini hanyalah salah satu dari banyak inisiatif yang telah kami investasikan untuk Heathrow, dimana semuanya bertujuan untuk melayani dan menyenangkan 80 juta penumpang kami, dan menjadikan Heathrow sebagai bandara kelas dunia,” imbuhnya. Senada dengan John Arbuckle, Kepala Pemasaran dari Boingo, Dawn Callahan juga mengatakan, “Kami dapat dengan bangga memperkenalkan teknologi di bandara tersibuk di Eropa dan meluncurkan WiFi berkecepatan tinggi yang mudah digunakan oleh para pelancong,” ujarnya singkat.

Jerman Adopsi Intelligent Transport Systems di Masa Depan

Teknologi berkembang pesat dan meberikan inovasi baru dalam sistem transportasi sehingga membuat kinerja kendaraan lebih efisien. Hal ini juga dikarenakana adanya permintaan esensial dan imperatif dalam sistem transportasi yang sangat penting di masa sekarang dan masa depan bagi jalanan dan pengendara. Baca juga: Mercedes-Benz Urbanetic, Solusi Berkendara Multifungsi dari Masa Depan Dirangkum KabarPenumpang.com dari theguardiantribune.co (5/4/2019), bahkan sistem ini mendapatkan adopsi yang luas secara global karena kemampuannya yang memberikan rincian semua tentang lalu lintas, ketersediaan tempat duduk dan informasi perjalanan. Bahkan aplikasi Intelligent Transport Systems (ITS) kini diterima secara luas dan digunakan di beberapa negara. Tak hanya itu, penggunanya pun tidak hanya sebatas dalam pengaturan lalu lintas dan informasi, tetapi juga untuk keselamatan di jalan serta penggunaan infrastruktur yang efisien. Memiliki kemungkinan yang tidak terbatas, ITS menjadi aplikasi dalam bidang kerja multidisiplin dan beberapa negara di dunia sudah mengembangkan solusi untuk menawarkan aplikasi ITS dalam memenuhi permintaan. Salah satu negara yang mengadopsi Intelligent Transport Systems (ITS) adalah Jerman yang digunakan untuk mengatasi banyak masalah yang berkaitan dengan perjalanan. Tahun 2017, Munich diberi gelar ‘Traffic Jam Capital’ di Jerman karena pengendara di kota menghabiskan sekitar lima puluh satu jam dalam kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, dengan mengadopsi sistem ITS dapat menyebabkan pengurangan waktu perjalanan penumpang dan membantu meningkatkan kenyamanan dan keselamatan mereka. Tujuan utama Jerman untuk sistem transportasi cerdas adalah untuk mendukung dan mendorong pengembangan ini dan meningkatkan pelaksanaan produk serta layanan yang terhubung dengan ITS. Selain itu Jerman juga bertujuan untuk mengurangi emisi karbon yang terjadi karena kemacetan lalu lintas. Pada 2020, Jerman berencana mengurangi emisi gas rumah kaca hingga empat puluh persen. Intelligent Transport Systems memiliki beragam aplikasi dan teknologi yang dapat membantu mengurangi emisi kendaraan. Salah satu aplikasi adalah sistem manajemen lalu lintas, yang dilengkapi untuk memprediksi kondisi, mengidentifikasi dan menghapus insiden serta memastikan bahwa lalu lintas berjalan dengan lancar. Ini akan memiliki dampak besar pada emisi GRK dari setiap kendaraan. Aplikasi lain dari Sistem Informasi Perjalanan ITS yang menawarkan informasi kepada pengemudi seperti sistem panduan rute. Sistem ini akan membantu mengurangi emisi karena pengemudi kendaraan akan mencapai tujuan yang diinginkan dalam perkiraan waktu dan juga pemborosan bahan bakar akan dicegah. Permintaan pengurangan emisi ini akan mendorong pengembangan layanan ITS publik atau kolektif. Salah satu kota yang melaksanakan berbagai proyek sistem transportasi cerdas adalah Hamburg. Dimana ada proyek Hamburg Electric Autonomous Transportation (HEAT) yang dikembangkan untuk minibus listrik. Faktanya, ini adalah salah satu kota pertama di Jerman yang menguji kendaraan yang terhubung dan otonom pada jalur pabrikan yang independen di pusat kota. Baca juga: Jerman Siap Operasikan Kereta Penumpang Tanpa Emisi di 2018 Proyek lainnya adalah Kursus Tes untuk Mengemudi Otomatis dan Saling Terputus-putus, Check-In / Be-Out, di mana smartphone akan digunakan untuk tujuan tiket, parkir cerdas, layanan carpooling, dan banyak lainnya. Proyek-proyek ini menjadikan Hamburg kota yang ideal untuk solusi logistik dan mobilitas perkotaan. Pelabuhan juga telah mengembangkan dan menerapkan solusi logistik cerdas. Misalnya, di terminal kontainer Altenwerder, kendaraan terpandu otomatis memindahkan kontainer ke lokasi yang ditentukan.